TIM PENYUSUN
Menjadi Program Studi Unggulan yang menghasilkan tenaga keperawatan profesional pemula
yang kompeten dalam Penanggulangan Bencana dan mampu bersaing secara Nasional.
Ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga pada akhirnya modul praktik laboratorium Keperawatan Jiwa ini dapat
terselesaikan.
Dalam proses penyusunan modul ini, kami telah mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu diucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu,
terutama para pengelola dan staf Program Studi Diploma III Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Ternate.
Modul ini disusun sebagai panduan dalam pelaksanaan praktikum laboratorium,
khususnya untuk mata kuliah Keperawatan Jiwa. Di dalamnya terdapat topik-topik sesuai
dengan rencana pembelajaran semester yang disusun untuk mencapai target kompetensi pada
kurikulum Diploma III Keperawatan. Dengan tersususnnya modul ini, diharapkan proses
pembelajaran praktikum di laboratorium akan lebih terarah, sehingga mahasiswa akan mampu
mencapai kompetensi yang telah ditargetkan dalam kurikulum pembelajaran.
Kami menyadari bahwa modul ini masih belum sempurna, sehingga bila ada kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk memperbaiki modul ini, kami akan terima
dengan senang hati. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.
Penyusun
Iii
SEKAPUR SIRIH
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan
hidayah-Nya, modul praktikum tindakan relaksasi, restrain dan isolasi pada klien dengan
masalah psikososial dan gangguan kesehatan Jiwa Prodi D-III Keperawatan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Ternate dapat disusun sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
Penyusunan modul ini tidak terlepas dari kurikulum D-III Keperawatan dan ketentuan
ketentuan pembelajaran yang berlaku pada Kementerian Pandidikan Nasional, Kementerian
Kesehatan serta penyesuaian di Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate.
Kami menyambut gembira dengan disusunnya modul ini. Diharapkan modul ini dapat
menjadi pedoman bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di lingkungan
Prodi D-III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate dan pedoman kerja bagi
dosen untuk melaksanakan tugas praktikum kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran di
laboratorium.
Kepada tim penyusun dan semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian Modul ini kami
menyampaikan penghargaan dan terima kasih, semoga dengan diterbitkan modul ini dapat
memperlancar pelaksanaan pembelajaran sesuai harapan untuk menunjang mutu pembelajaran.
iv
DAFTAR ISI
v
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
P R AK TIK U M
T IN D AK A N REL AKS AS I, R EST RA IN D AN IS OL ASI 🕣
240 Menit
A . P E ND AHL U A N
1. Deskripsi Singkat
Modul ini menekankan pada penguasaan pelaksanaan terapi relaksasi, restrain dan juga
isolasi pada klien dengan masalah psikososial dan gangguan kesehatan jiwa. Modul ini
terdari dari praktikum relaksasi napas dalam, imajinasi terbimbing, relaksasi otot
progresif, restrain dan Tindakan isolasi. Modul ini juga dilengkapi dengan ceklist
penilaian yang dapat digunakan mahasiswa dan dosen untuk mengukur capaian
pembelajarannya. Metode pembelajaran yang digunakan adalah demonstrasi dan
redemonstrasi.
2. Relevansi
Modul ini memiliki relevansi dengan capaian pembelajaran lulusan yaitu melalui capaian
pembelajaran mata kuliah Keperawatan Jiwa dan akan berkontribusi dalam menyiapkan
mahasiswa mengikuti pembelajaran klinik pada mata kuliah praktik klinik keperawatan
jiwa.
1
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
4. Petunjuk Belajar
1. Pengertian
Relaksasi napas dalam adalah pernapasan abdomen dengan frekuensi lambat atau
perlahan, berirama, dan nyaman yang dilakukan dengan memejamkan mata yang efektif
untuk mengurangi rasa nyeri pada klien yang mengalami nyeri kronis.Latihan pernafasan
dan teknik relaksasi menurunkan konsumsi oksigen, frekuensi pernafasan, frekuensi
jantung, dan ketegangan otot, yang menghentikan siklus nyeri-ansietas-ketegangan otot.
2. Tujuan
a. Mengurangi stress
c. Menurunkan kecemasan
2
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
3. Indikasi dan Kontra indikasi
a. Indikasi
Pada klien yang menunjukkan tanda dan gejala stres seperti otot tegang, nyeri, dan
kecemasan.
b. Kontra Indikasi
2) Klien dengan gangguan muskuloskeletal seperti, cedera kepala dan leher, cedera
tulang belakang, fraktur atau osteoporosis vertebra.
3) Klien dengan gangguan pada sistem pernapasan seperti empiema, fistula
bronkopleura, flail chest, asma akut, tuberkulosis paru.
4) Klien dengan gangguan kardiovaskuler seperti hipertensi yang tidak terkontrol,
baru saja mengalami serangan jantung, perdarahan dengan hemodinamik yang
tidak stabil
3
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
RELAKSASI NAPAS DALAM
Nama Mahasiswa : _________________________________________________________
NIM : _________________________________________________________
Semester/Kelas : _________________________________________________________
N KEGIATAN PENILAIA KETERANG
O N AN
YA TIDA
K
B Tahap Orientasi
C Tahap Kerja
D Tahap Terminasi
1 Kontrak waktu
9
2 Dokumentasi
0
TOTAL
Keterangan: 69 (2.77)
*) : harus dilakukan (critical point) Ya : dilakukan Ternate, _______________20__ Instruktur/Penguji
dengan benar
Batas lulus =
4
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
RELAKSASI OTOT PROGRESIF
1. Pengertian
Progressive muscle relaxation adalah terapi relaksasi dengan gerakan mengencangkan
dan melemaskan otot–otot pada satu bagian tubuh pada satu waktu untuk memberikan
perasaan relaksasi secara fisik. Gerakan mengencangkan dan melemaskan secara
progresif kelompok otot ini dilakukan secara berturut-turut.
Pada latihan relaksasi ini perhatian individu diarahkan untuk membedakan perasaan yang
dialami saat kelompok otot dilemaskan dan dibandingkan ketika otot-otot dalam kondisi
tegang.
2. Tujuan
Tujuan dari teknik ini adalah:
a. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung, tekanan darah
tinggi, frekuensi jantung, laju metabolik.
b. Mengurangi distritmia jantung, kebutuhan oksigen.
c. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan tidak
memfokus perhatian seperti relaks.
d. Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi.
e. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres.
f. Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia ringan,
gagap ringan
g. Membangun emosi positif dari emosi negatif.
5
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
RELAKSASI OTOT PROGRESIF
YA TIDA
K
B Tahap Orientasi
C Tahap Kerja
6
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah
menegang, jari jari menghadap ke langit-langit.
Gerakan melatih otot tangan bagian depan dan
belakang
D Tahap Terminasi
1 Kontrak waktu
9
2 Dokumentasi
0
TOTAL
Keterangan: 69 (2.77)
*) : harus dilakukan Ternate, _______________20__ Instruktur/Penguji
Ya : dilakukan dengan benar
Tidak : dilakukan tidak tepat atau tidak dilakukan
_______________________
Batas lulus =
7
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
1. Pengertian
Guided Imagery merupakan suatu teknik pikiran-tubuh tradisional yang juga dianggap
sebagai suatu bentuk hipnosis. Visualisasi dan guided imagery menawarkan sarana untuk
mengarahkan konsentrasi seseorang pada gambaran yang ada di pikirannya. Terapi ini
memanfaatkan hubungan antara bagian visual otak dengan sistem saraf involunter.
Ketika bagian otak ini (korteks visual di bagian belakang kepala) diaktifkan, tanpa
menerima input langsung dari mata, hal ini dapat memengaruhi status fisik dan
emosional. Sehingga dapat membantu mendapatkan perubahan fisiologis di tubuh,
termasuk tujuan terapeutik.
Guided Imagery merupakan teknik relaksasi yang nyaman dan mudah yang dapat
dengan cepat membantu manajemen stres dan menurunkan ketegangan pada tubuh.
2. Tujuan
a. Indikasi
Pada klien yang menunjukkan tanda dan gejala stres seperti tekanan darah tinggi, otot
tegang, insomnia, dan ansietas atau depresi
b. Kontraindikasi
Klien dengan kondisi di bawah ini tidak disarankan untuk menjalani terapi kecuali
dengan pengawasan ahli:
1) Klien yang mengalami disosiasi
8
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
\
B Tahap Orientasi
C Tahap Kerja
D Tahap Terminasi
18 Kontrak waktu
19 Dokumentasi
TOTAL
___________
9
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
PROSEDUR RESTRAIN
1. Pengertian
Restrain adalah semua metode fisik atau mekanik untuk membatasi pasien dalam
kebebasan bergerak, aktivitas fisik, atau akses normal pada badannya sendiri. Restrain
fisik adalah restrain dengan metode manual atau alat bantu mekanik atas alat-alat yang
dipasang pada tubuh klien sehingga klien tidak dapat bergerak
dengan mudah atau terbatas gerakannya. Restrain kimia adalah pembatasan gerak
dengan bantuan zat kimia berupa neuroleptic, anxiolytic, sedatif, dan psikotropika yang
digunakan untuk mengontrol tingkah laku yang merusak.
Jenis Restrain Mekanik:
d. Kain pengikat
2. Tujuan
Tujuan dari tindakan ini adalah untuk melindungi klien agar klien tidak mencederai
diri sendiri dan orang lain.
a. Indikasi
10
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
YA TIDAK
2 Mencuci tangan
12 Mengecek ikatan
C Tahap Terminasi
21 Kontrak waktu
22 Dokumentasi
TOTAL
5) Laporan hasil diskusi diketik dan dikumpulkan sehari setelah praktikum TES FORMATIF
13
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, L. M. (2011). Keperawatan jiwa: Aplikasi praktik klinik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Prabu, P. K., & Subhash, J. (2015). Guided Imagery Theraphy. IOSR Journal of Nursing
and Health Science (IOSR-JNHS), 4, 56-58.
Stuart, G.W. dan Laraia, M.T. (2001). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. (Ed
ke-7). St. Louis: Mosby, Inc.
Stuart and Sundeen’s. (2004). Mental Health Nursing Principle and Practice.Mosby:
Eidenburgh.