Anda di halaman 1dari 45

RANCANGAN AKTUALISASI

Optimalisasi Sistem Penyimpanan Arsip administrasi kepegawaian


dengan aplikasi Google Spreadsheet di Lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Melawi

DISUSUN OLEH :

DONATUS SUKAMTO, S.IP


NIP. 199012312020121016
10

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Sistem
Penyimpanan Arsip administrasi kepegawaian dengan aplikasi Google
Spreadsheet di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi”. Penulisan
rancangan aktualisasi merupakan salah satu tugas dalam Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan LXXIX di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kapuas
Hulu Tahun 2021. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan Terima Kasih
kepada:
1. Bapak Dadi Sunarya Usfa Yursa selaku Bupati Kabupaten Melawi;
2. Bapak Drs. Paulus Sekertaris Daerah Kabupaten Melawi
3. Bapak H. Sarbani, S.E., M.A.P selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Kapuas Hulu
4. Bapak Sagitarisman, S.IP selaku Coach yang telah memberikan bimbingan,
masukan dan pengarahan
5. Bapak Abdurrohman Bisri, A.Md Selaku Penguji Rancangan Aktualisasi
6. Ibu Endang Susilawati, S.Sos selaku Kabid Pencegahan Dan Pengendalian
Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Melawi sekaligus mentor yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi
7. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan semangat dan dukungan
kepada saya
8. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan LXXIX yang telah memberikan bantuan dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dengan


segala kerendahan hati, penulis berharap laporan rancangan aktualisasi ini dapat
diterapkan pada nilai-nilai dasar ANEKA, serta pengambilan isu dengan mengacu
pada nilai peran dan kedudukan yaitu manajemen ASN, WoG dan pelayanan
publik.
Kapuas Hulu, 19 April 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN i
BERITA ACARA SEMINAR RA ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR BAGAN ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Tempat dan Waktu 3
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Profil Instansi 3
1. Keadan Umum 3
2. Visi dan Misi Organisasi 3
3. Nilai-nilai Organisasi 4
4. Stuktur Organisasi 6
B. Tugas dan Fungsi 7
C. Uraian Tugas 8
BAB III KONSEP DASAR ASN
A. Identifikasi Nilai-nilai Dasar ASN 10
1. Akuntabilitas 10
2. Nasionalisme 11
3. Etika Publik 12
4. Komitmen Mutu 13
5. Anti Korupsi 14
B. Kedudukan dan Peran ASN 16
1. Manajemen ASN 16
2. Pelayanan Publik 16
3. Whole of Government 18

v
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Masalah dan Gagasan 20
B. Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan 24
C. Jadwal Implementasi dan Konsultasi 31
1. Jadwal Implementasi Aktualisasi 31
2. Jadwal konsultasi Dengan Coach 32
3. Jadwal konsultasi dengan Mentor 33
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Analisis Isu Dengan Teknik APKL ........................................... 16


Tabel 4.2 Analisi Isu Dengan Teknik USG .............................................. 17
Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi ............................................................ 19
Tabel 4.4 Jadwal Implementasi Aktualisasi ............................................. 25
Tabel 4.5 Jadwal Konsultasi Dengan Coach ........................................... 26
Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi Dengan Mentor .......................................... 28

vii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Bagan Organisasi 6

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai upaya dalam mewujudkan birokrasi yang profesional dan


berkarakter, pemerintah melalui Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) telah bertekad untuk mengelola
Aparatur Sipil Negara menjadi semakin professional sebagaimana yang telah
disebutkan dalam salah satu nilai dasar seorang Aparatur Sipil Negara.
Kemudian dalam menjalankan tugasnya, seorang ASN harus selalu
berlandaskan kode etik dan kode perilaku.

Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam Undang-
undang ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi
pemerintah. Kode etik dan kode perilaku yang terdapat didalamnya yaitu
melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan berintegritas
tinggi. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, Pegawai ASN terdiri
atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian
Kerja (PPPK).

Sejalan dengan itu Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017


Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil pada Pasal 1 ayat (1) menyatakan
bahwa Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri
sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme. Maka untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang
profesional, pelatihan dasar merupakan kunci penting sebagai sarana
pembentukan karakter.

1
Dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, pelaksanaan Pelatihan
Dasar CPNS dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Peserta Pelatihan Dasar juga
diharapkan mampu untuk menjalankan fungsinya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.

Para peserta Pelatihan Dasar CPNS juga dituntut untuk mampu


membangun karakter melalui penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi).
Managemen ASN, WOG (Whole of Government) dan Pelayanan Publik pada
instansi tempat bekerja masing-masing.

Melalui Kegiatan habituasi, peserta pelatihan dasar sebagai calon


pegawai negeri sipil (CPNS) dapat membiasakan diri untuk menerapkan nilai-
nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
dilingkungan kerjanya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam hal ini, penulis merupakan
peserta pelatihan dasar yang akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan
Informasi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama agenda habituasi


tertuang di dalam rancangan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Sistem
Penyimpanan Arsip administrasi kepegawaian dengan aplikasi Google
Spreadsheet di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi”.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan pelatihan dasar CPNS ini adalah


sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
2
Sipil Negara yaitu pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN,
CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang.

Selain daripada itu, hasil dari pelaksanaan pelatihan dasar CPNS


diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai ASN, yaitu :

1. Mampu menerapkan nilai-nilai akuntabilitas;


2. Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme;
3. Mampu menerapkan nilai-nilai Etika Publik;
4. Mampu menerapkan nilai-nilai Komitmen Mutu; dan
5. Mampu menerapkan nilai-nilai Anti Korupsi.

C. Tempat dan Waktu


Pelatihan Dasar CPNS Angkatan LXXIX di selenggarakan oleh Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas
Hulu. Sedangkan kegiatan aktualisasi di tempat kerja dilaksanakan pada
tanggal 22 April 2021 s/d 5 Juni 2021 di Lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Frofil Instansi
1. Keadaan Umum Instansi
Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Melawi Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Melawi yang telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Melawi Nomor 1 Tahun 2012.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Melawi tersebut, Dinas
Kesehatan adalah unsur staf Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam
melaksanakan tugas pokoknya yaitu penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan masyarakat dan memberikan
pelayanan administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan
pelayanan teknis administrasidi bidang kesehatan.

2. Visi dan Misi Organisasi


a. Visi Kabupaten Melawi :
Adapun Visi Kabupaten Melawi, yaitu :
“Terwujudnya Masyarakat Yang Sejahtera dan Bersumberdaya,
Berdaulat, Berdikari dan Berkepribadian dengan Pelayanan
Pemerintahan yang Berkualitas”.

b. Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi


Dalam rangka mendukung Visi Kabupaten Melawi, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten Melawi menetapkan Visi sebagai berikut:
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Melawi yang Mandiri Untuk Hidup
Sehat”.

4
c. Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
Adapun Misi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, yaitu :
• Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas dan
Bermutu;
• Meningkatkan Kinerja Pelayanan Kesehatan; dan
• Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam jaminan kesehatan
nasional.

3. Nilai-nilai Organisasi
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Melawi Tahun 2016-2021, Kabupaten Melawi berpegang teguh
pada nilai-nilai organisasi, antara lain:
a. Berdaulat
b. Berdikari
c. Berkepribadian

4. Struktur Organisasi
Dinas Kesehatan adalah unsur Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati.
Adapun struktur organisasi Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :

5
Bagan 2.1
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

6
B. Tugas dan Fungsi Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2016, tentang


Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi, maka tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
adalah melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten Melawi
di bidang kesehatan dan tugas kedinasan lainnya yang dilimpahkan oleh
Bupati Melawi.

Untuk melaksanakan tugas-tugas pokok tersebut, Dinas Kesehatan


Kabupaten Melawi mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan perumusan kebijaksanaan teknis bidang Kesehatan,


pembinaan, bimbingan, koordinasi dan tugas-tugas kedinasan lainnya yang
diserahkan oleh Bupati Kabupaten Melawi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Penyelenggaraan koordinasi dan pengawasan atas penyelenggaraan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Melawi.
3. Penyelenggaraan tugas perencanaan dan pengendalian operasional
bidang kesehatan di Kabupaten Melawi.
4. Penyelenggaraan promosi kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten
Melawi.
5. Penyelenggaraan pencegahan, pemberantasan, penanggulangan dan
rehabilitasi terjadinya gangguan kesehatan kepada masyarakat di
Kabupaten Melawi.
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2016 :

a. Kepala Dinas
b. Sekretariat :
❖ Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
❖ Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Informasi
c. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat:
❖ Kasi Kesehatan Keluarga, Ibu, Anak & Gizi
❖ Kasi Kesehatan Lingkungan,Kesehatan Kerja & Kes Olahraga
❖ Kepala Seksi Promosi dan pemberdayaan Masyarakat

7
d. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit :
❖ Kasi Surveilans dan Imunisasi
❖ Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
❖ Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
e. Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Manusia :
❖ Kasi Pelayanan Kesehatan
❖ Kasi Kefarmasian dan Alat Kesehatan
❖ Kasi Sumber Daya Manusia Kesehatan
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
❖ Unit Pelayanan Farmasi
❖ Laboratorium Kesehatan Daerah
❖ Puskesmas
g. Kelompok Jabatan Fungsional
Maksud penyusunan Program Kerja (uraian tugas) adalah
sebagai panduan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dari
masing-masing unit kerja dan agar setiap kegiatan yang dilaksanakan
mengacu pada DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) dan Anggaran
Kas Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi Tahun Anggaran 2020 serta
jadwal pelaksanaan kegiatan yang telah disusun guna optimalisasi
target (output) pada setiap kegiatan yang telah direncanakan.

C. Uraian Tugas
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh seorang kasubbag
yang mempunyai Tugas memimpin, mengolah dan menyusun bahan
perumusan kebijakan teknis, mengendalikan pelaksanaan kegiatan dan
menyusun laporan administrasi keuangan, perencanaan program, pelaporan
keuangan, dan melaksanakan pengelolaan keuangan sesuai tugas pokok dan
fungsinya agar pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien.
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang analis kepegawaian memiliki uraian
tugas sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja tahunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
agar pelaksanaan tugas berjalan dengan efektif dan efisien

8
2. Melaksanakan kegiatan Manajemen PNS dengan melaksanakan berbagai
kegiatan seperti : persiapan pengadaan CPNS, mutasi pegawai, status dan
kedudukan hukum kepegawaian PNS, daftar jabatan, mutasi lain-lain,
pelaksanaan diklat, penggajian, tunjangan dan kesejahteraan pegawai, tata
usaha kepegawaian, disiplin dan pengendalian kepegawaian dan
pemberhentian PNS sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
3. Melaksanakan kegiatan pengembangan sistem manajemen PNS seperti :
sistem rekruitmen, sistem CAT, Sistem pengembangan jabatan, sistem
ketatausahaan kepegawaian, penyusunan naskah akademik sebagai
anggota dan pelaporan sesuai dengan peraturan perundang – undangan
yang berlaku
4. Menyusun laporan pelaksanaan tugas yang kemudian disampaikan ke
pimpinan sebagai bahan dalam penilaian kinerja
5. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan
maupun tulisan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

9
BAB III

KONSEP DASAR ASN

A. Nilai-nilai Dasar ASN


Dalam rangka menciptakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sesuai
dengan cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun
Aparatur Sipil Negara yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta berfungsi sebagai
penyelenggara kebijakan public, pelayanan publik dan mampu menjalankan
peran sebagai unsur perekat dan pemersatu bangsa. Oleh karena itu, untuk
mencapai terciptanya Aparatur Sipil Negara seperti yang disebutkan di atas,
maka perlu adanya penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN saat
dilaksanakannya Latsar CPNS.
Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) Peraturan LAN RI Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar CPNS, Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.
Pelatihan Dasar CPNS juga bertujuan untuk membentuk ASN yang
profesional, yaitu ASN yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar ASN,
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional
sebagai pelayan masyarakat.
Nilai-nilai dasar ASN yang dijadikan landasan dalam menjalankan
profesi ASN adalah sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Adapun indikator dari
Akuntabilitas yang akan digunakan dalam tabel rancangan aktualisasi adalah
sebagai berikut :
a. Kejelasan target
Dalam menjelaskan cara, tindakan ataupun proses kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan.

10
b. Transparan
Krina (2003:13) mendefinisikan transparan sebagai prinsip yang
menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh
informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi
tentang kebijakan proses pembuatan dan pelaksanaanya serta hasil-hasil
yang dicapai.
c. Konsisten
Menurut Cambrige Dictionary Konsisten adalah sesuatu yang tidak
berubah, atau selalu berbuat atau terjadi secara sama, utamanya dalam
hal positif. Konsisten juga didefinisikan sebagai sebuah kesepakatan, atau
mempunyai kesamaan dengan hal lain, atau bisa juga diartikan
mempunyai prinsip yang sama dengan lainnya.
d. Partisipasi
Partisipasi adalah keterlibatan seseorang dalam situasi baik secara
mental, pikiran atau emosi dan perasaan yang mendorongnya untuk
memberikan sumbangan dalam upaya untuk memberikan sumbangan
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan dan ikut
bertanggungjawab terhadap kegiatan pencapaian tujuan tersebut.
(Syamsuddin Adam dalam Prasetya, 2008:54).
2. Nasionalisme
Menurut L. Stoddard : Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang
dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa
kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu
bangsa.
Adapun nilai-nilai nasionalisme adalah sebagai berikut :
a. Kerja sama
Kerja sama diwujudkan dalam suatu perbuatan atau kegiatan yang bias
dilakukan oleh beberapa individu dalam suatu kelompok ataupun suatu
organisasi untuk mencapai suatu tujuan bersama yang telah disepakati
sebelumnya. Biasanya kerja sama melibatkan pembagian tugas,
dimana setiap orang mengerjakan setiap pekerjaan yang merupakan
tanggung jawabnya demi tercapainya tujuan bersama (Sari, 2014)

11
b. Tidak Memaksakan Kehendak
Sebagai manusia tentu memiliki ambisi tersendiri, namun saat kita
menjalani kehidupan sosial tentunya memaksakan kehendak pribadi
bisa memberikan akibat buruk untuk diri sendiri maupun orang lain.
Pendapat kita sendiri terkadang benar menurut sendiri namun belum
tentu benar menurut orang lain. Jadi dalam menyikapi hal ini, peran
penting dari musyawarah untuk menyatukan presepsi sangatlah
penting.
c. Amanah (dapat dipercaya)
Amanah berasal dari bahasa arab yang diartikan berarti kondisi tenang
dan tentram, karena terbebas dari bahaya dan bencana, atau tiada
keraguan dan ketakutan akan terjadinya sesuatu yang buruk (Ma’luf,
2000)
d. Tanggung Jawab
Widagdho (1999) mengatakan bahwa Tanggung jawab adalah
kesadaran manusia atas tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti
perbuatan sebagai wujud dari kesadaran akan kewajibannya.

3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni
a. Pelayan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Adapun beberapa defenisi dari nilai-nilai etika publik adalah sebagai
berikut:

12
1. Cermat
Berdasarkan KBBI adalah penuh minat, seksama, teliti sehingga dapat
disimpulkan cermat adalah memperhatikan atau teliti dalam
mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.
2. Disiplin
Menurut KBBI adalah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan atau
tata tertib dan sebagainya dapat disimpulkan disiplin adalah perwujudan
sikap mental yang tercermin dalam perbuatan, tingkah laku individu dan
kelompok serta masyarakat, baik berupa ketaatan atau kepatuhan
kepada peraturan pemerintah atau etik, norma serta kaidah yang
berlaku dalam masyarakat.
3. Bertanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2008) adalah
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Artinya jika ada
sesuatu hal boleh dituntut, dipersalahkan diperkarakan dan sebagainya.
Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung
resiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya, jujur terhadap
dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan
mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan
selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi
dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban
untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.

4. Komitmen Mutu
Merujuk definisi dari Goetsch dan Davis (2006:6), manajemen mutu
terpadu terdiri atas kegiatan perbaikan berkelanjutan yang melibatkan
setiap orang dalam organisasi melalui usaha yang terintegrasi secara total
untuk meningkatkan kinerja pada setiap level organisasi.
1. Berorientasi Mutu
Berorientasi Mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap
produk/jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi
tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara
optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.

13
2. Efektif
Efektivitas organisasi merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan atau berhasil mencapai apapun yang
coba dikerjakannya.. efektivitas adalah ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja,
sehingga dapat memberikan kepuasan.(Modul Komitment mutu hal 8)

3. Efisien
Efisien organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasional. Efisiensi oerganisasi ditentukan oelh
berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan untuk
menentukan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebaga
jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan
jasa. (Modul Komitment mutu hal 9)
Efisiensi diukur dari ketepatan realisasi pengunaan sumber daya dan
bagaimana dan bagaimana perkerjaan dilaksanakan, sehingga dapat
diketahui ada atau tidak adanya pemborosan sumber daya,
peyalahgunaan alokasi, penyimpangan, prosedur dan mekanisme yang
ke luar alur.
Disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar untuk
mengukur tingkat sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan
biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.

4. Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan
yang terjadi disekitarnya (Modul Komitmen mutu hal 11). Di sisi lain, mutu
merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen atau pengguna.

14
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana
korupsi terdiri dari kerugian negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan
gratifikasi.
a. Jujur
Jujur adalah lurus hati, tidak berbohong (misalnya dengan berkata apa
adanya) (sumber : KBBI) Menurutahli Mohammad Mustari, pengertian
jujur adalah suatu perilaku manusia yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun
pihak lain.(sumber : Mohammad Mustari. (2011).
b. Kerja Keras
Kerja Keras menurut Mustari (2014:43) adalah merupakan perilaku
atau tindakan uang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar atau
pekerjaan) dengan sebaik-baiknya. Usaha pantang menyerah, yaitu
tetap menjalankan tugas sekalipun menghadapi tantangan atau
hambatan.
c. Mandiri
Mandiri adalah pembentukan karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak kepada orang lain.
d. Tanggung Jawab
Widagdho (1999) mengatakan bahwa Tanggung jawab adalah
kesadaran manusia atas tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti
perbuatan sebagai wujud dari kesadaran akan kewajibannya.

15
B. Kedudukandan Peran ASN dalam NKRI
1. Manajemen ASN
Berdasarkan Undang-Undang Noomor 5 Tahun 2014 Pasal 11
mengatakan bahwa tugas dari ASN adalah melaksanakan kebijakan publik,
memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, dan
mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Peran ASN terdapat dalam
pasal 12 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014, yaitu sebagai perencana,
pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Dari pernyataan diatas jelaslah
bahwa ASN dibentuk untuk professional dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat (Fatimah & Irawati, 2015).
Adapun beberapa nilai Manajemen ASN yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas secara umum dapat diartikan sebagai permintaan
pertanggungjawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang diserahkan
kepadanya.
2. Efektif
Efektif berarti penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya. (Modul Pelayanan
Publik.
3. Keterbukaan
Keterbukaan adalah konsep atau filosofi menyeluruh yang ditandai
dengan penekanan pada transparansi dan kolaborasi. (Wikipedia
(Inggris)
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundangundangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas jasa,
barang dan atau/ pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Ada 3 (tiga) unsur penting dalam pelayanan publik yaitu: 1)
organisasi penyelenggara pelayanan publik, 2) penerima layanan

16
(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan,
3) kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).
Ada beberapa nilai-nilai pelayanan publik yang di antaranya sebagai
berikut :
1. Efektif
Efektif berarti penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya. (Modul Pelayanan
Publik, Halaman 33).
2. Efisien
Efisien berarti cara mewujudkan tujuan pelayanan public dilakukan
dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya
yang murah (Modul Pelayanan Publik, Halaman 33).
3. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur,
biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses yang
sebesar-besarnya untuk mempertanyakan dan menyampaikan
pengaduan apabila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan publik
yang diselenggarakan oleh pemerintah (Modul Pelayanan Publik,
Halaman 31)
4. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar
dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan akan tetapi juga terkait dengan mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan
pelayanan. Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan
aspirasi dan keinginan masyarakat yang menduduki posisi sebagai
agen (Modul Pelayanan Publik, Halaman 32).

17
5. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat,
terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang
ditemukan, dan lain-lain.) dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang
terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut. (Modul Pelayanan
Publik, Halaman 33).
.

3. WoG (Whole of Government)


Definisi Whole of Government adalah suatu model pendekatan
integrative fungsional satu atap yang digunakan untuk mengatasi wicked
problems yang sulit dipecahkan dan di atasi karena berbagai jenis
sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. Didalam Whole
of Government terdapat beberapa nilai indikator yaitu koordinasi, integrasi,
kolaborasi, partisipasi, komunikasi, kerja sama, kemitraan, kepentingan
bersama dan berkesinambungan.
Salah satu bentuk penerapan WoG di sektor pelayanan public
adalah e-government. E-government adalah salah satu factor pendorong
strategis (strategic enabler) yang memungkinkan WoG dapat dilaksanakan,
karena peran dan fungsi e-government adalah menciptakan jejaring kerja
(network) kolaboratif sehingga fungsi integrasi intra dan interagensi/instansi
dapat dilaksanakan. Keberadaan jejaring kerja yang ditopang oleh e-
government berpotensi menjadituas pengungkit (leverage) bagi
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, social dan lingkungan,
termasuk di dalamnya pelayanan publik. Berdasarkan hal itu, maka e-
government harus dilaksanakan di berbagai level pelayanan publik
(Suwarno & Sejati, 2017). Ada pun nilai-nilai WoG adalag sebagai berikut :
1. Koordinasi

George Robert Terry berpendapat bahwa pengertian koordinasi adalah


suatu upaya yang sinkron dan teratur demi menyediakan jumlah serta
waktu yang tepat, dan juga mengarahkan pelaksanaan untuk bisa

18
melahirkan suatu tindakan yang selaras dan harmonis pada tujuan yang
sebelumnya sudah ditentukan.

2. Komunikasi
pengertian komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik
itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya yang
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
3. Kepentingan Bersama
Kepentingan bersama adalah sebuah keputusan yang sudah dipikirkan
secara matang , untuk mewujudkan keinginan yang di inginkan
secara bersama.
4. Partisipasi
Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” adalah
pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi
adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian
tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya.

19
BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Permasalahan dan Gagasan


Pemerintah Daerah Kabupaten Melawi terus berupaya mengevaluasi
dan merumuskan strategi dan kebijakan dalam meningkatan kapasitas
kelembagaan dan sumber daya manusia agar dapat memberikan pelayanan
yang lebih baik sesuai dengan fungsinya sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Melawi Nomor 47 Tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, tentu masih ada beberapa isu
yang jika tidak segera ditindaklanjuti dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas
di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi khususnya di Sub Bagian Umum,
Kepegawaian dan Informasi.
Adapun beberapa isu yang terjadi di Sub Bagian Umum, Kepegawaian
dan Informasi di antaranya sebagai berikut :
1. Masih adanya pengarsipan surat menyurat yang belum tersusun rapi di
Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi.
Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi masih belum memiliki gedung
kantor, dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi menggunakan gedung instalasi Farmasi sehingga
berakibat pada beberpa hal yang salah satunya penataan arsip yang
menjadi tidak maksimal. Gedung yang kurang ideal menyebabkan penataan
arsip tidak dapat dilakukan dengan baik karena terbatasnya tempat yang
bisa digunakan.
2. Masih adanya pengarsipan administasi kepegawaian yang belum tersusun
rapi di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Pegawai Negeri Sipil juga tidak
lepas dari urusan administrasi kepegawaian lain seperti Usulan Kenaikan
Pangkat, Kenaikan Gaji Berkala, Cuti dan berbagai urusan administrasi
kepegawaian lainnya. Dengan intensitas pekerjaan yang tinggi dibidang

20
kesehatan, menyebabkan para Pegawai Negeri Sipil kesulitan untuk
melengkapi berkas-berkas tiap kali ada urusan yang berkaitan dengan
administrasi kepegawaian. Hal ini terjadi karena belum adanya pengarsipan
administrasi kepegawaian yang optimal di Lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi.
3. Belum lengkapnya Analisis Beban Kerja di Dinas Kesehatan Kabupaten
Melawi.
Untuk mengatur jabatan di instansi pemerintah, Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah
mengeluarkan Peraturan Menteri PANRB No. 1 Tahun 2020 tentang
Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja. Selain merupakan
amanat UU No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), setiap instansi
pemerintah wajib untuk menyusun analisis jabatan (anjab) dan analisis
beban kerja (ABK) guna menyusun kebutuhan jumlah serta jenis jabatan
dari PNS dan PPPK.
Namun Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi belum bisa menyusunnya
secara maksimal.
Dari masalah-masalah tersebut dilakukan analisis menggunakan tehnik
APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) dengan skala penilaian 1
sampai 5, sebagai berikut :

Tabel 4.1 Analisis Isu dengan Teknik APKL


Kriteria
No. Isu Aktual ∑ Rank
A P K L
1. Masih adanya pengarsipan surat menyurat yang
belum tersusun rapi di Dinas Kesehatan Kabupaten 3 3 3 3 12 III
Melawi

2. Masih adanya pengarsipan administasi


kepegawaian yang belum tersusun rapi di Dinas 4 4 3 3 14 I
Kesehatan Kabupaten Melawi
3. Belum lengkapnya Analisis Beban Kerja di Dinas
4 3 3 3 13 II
Kesehatan Kabupaten Melawi

21
Keterangan :
5 : Sangat Tinggi
4 : Tinggi
3 : Sedang
2 : Rendah
1 : Sangat Rendah
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, isu aktual yang akan menjadi prioritas adalah
“Masih adanya pengarsipan administasi kepegawaian yang belum tersusun rapi di
Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi”. Isu ini diangkat karena sistem penataan
arsip di Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Informasi masih belum berjalan
dengan optimal.
Adapun aspek yang menjadi faktor penyebab terjadinya, yaitu :
1. Kurangnya Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan arsip administrasi
kepegawaian.
Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi memiliki tugas pokok untuk
melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten Melawi di
bidang kesehatan. Namun dalam pengelolaan arsip masih belum optimal
karena masih belum adanya Pegawai Negeri Sipil yang berfokus pada
penataan arsip.
2. Belum optimalnya sistem penyimpanan arsip administrasi kepegawaian
Arsip administrasi kepegawaian juga merupakan hal yang penting, namun
kadang terkesan terabaikan. Berdasarkan pengamatan penulis, ada banyak
Pegawai Negeri Sipil yang datang ke Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan
Informasi untuk mencari arsip kepegawaian.
3. Kurangnya sarana pendukung dalam penataan arsip administrasi
kepegawaian.
Dinas Kesehatan menggunakan gedung instalasi farmasi juga menjadi salah
satu faktor yang menyebabkan penataan arsip menjadi tidak diperhatikan
dengan baik. Sarana seperti filing cabinet dan lainnya juga belum menunjang
dalam penataan arsip yang sesuai.
Aspek-aspek tersebut kemudian dianalisa untuk menentukan mana aspek
yang menjadi aspek prioritas yang harus segera ditangani karena berpotensi
22
menjadi masalah dengan menggunakan kriteria Urgency (Urgensi), Seriousness
(Keseriusan) dan Growth (Perkembangan) atau biasa disingkat dengan USG
dengan skala nilai 1 – 5 dapat dijabarkan pada Tabel 4.2 sebagai berikut.

Tabel 4.2 Aspek Prioritas


No Aspek U S G ∑ Rank
.
1. Kurangnya Sumber Daya Manusia dalam
pengelolaan arsip administrasi 3 3 3 9 III
kepegawaian
2. Belum optimalnya sistem penyimpanan
4 4 4 12 I
arsip administrasi kepegawaian
3. Kurangnya sarana pendukung dalam
3 4 3 10 II
penataan arsip administrasi kepegawaian
Keterangan :
5 : Sangat Tinggi
4 : Tinggi
3 : Sedang
2 : Rendah
1 : Sangat Rendah
Dari analisis menggunakan teknik USG maka didapatkanlah penyebab utama dari
isu adalah “Belum optimalnya sistem penyimpanan arsip administrasi
kepegawaian”. Dari hasil dua sistem analisa tersebut, ditetapkan judul penulisan
yaitu: “Optimalisasi Sistem Penyimpanan Arsip administrasi kepegawaian
dengan aplikasi Google Speadsheet di Lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi”.

Google Spreadsheets adalah aplikasi yang disediakan Google yang


fungsinya sama dengan Excel yaitu sebagai perhitungan data berupa angka,
memasukkan data dan formula, formatting cells, dan membuat chart. Adapun
dalam rancangan aktualisasi ini, penulis akan menggunakan Google
Spreadsheets sebagai media penyimpanan data arsip administrasi kepegawaian
di Lingkungan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi. Apabila ada PNS yang

23
akan mencari arsip administrasi kepegawaian, maka melalui Google
Spreadsheets akan dengan mudah menemukannya.

24
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN, Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI terkait dengan kegiatan yang
dilakukan di unit kerja tertera pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi


Identifikasi Isu : Masih adanya pengarsipan administasi kepegawaian yang belum tersusun rapi di Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya sistem penyimpanan arsip administrasi kepegawaian
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Sistem Penyimpanan Arsip administrasi kepegawaian dengan aplikasi Google Speadsheet
di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
Kegiatan dan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Kontribusi terhadap Visi-Misi
No. Output/Hasil Tahapan Kegiatan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar Organisasi dan Nilai-nilai
Kegiatan CPNS Organisasi

1 2 3 4 5
1. Membuat rencana 1. Konsultasi dengan 1. Saya akan membuat janji konsultasi Kontribusi terhadap Visi-Misi:
kegiatan penataan Kasubbag Umum, dengan Kasubbag Umum, Dengan adanya Catatan hasil
arsip administrasi Kepegawaian dan Kepegawaian dan Informasi konsultasi Kasubbag Umum,

25
kepegawaian Informasi (Akuntabilitas : Partisipatif). Kepegawaian dan Informasi, maka
Setelah itu saya akan melakukan saya berkontribusi terhadap Visi-Misi
konsultasi dengan Kasubbag Umum, organisasi yaitu Meningkatkan
Output/Hasil kepegawaian dan Informasi (WoG : Kemandirian
Kegiatan:
Koordinasi). Kemudian saya akan
Adanya rencana
mencatat hasil konsultasi dengan Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
kegiatan penataan
Kasubbag Umum, Kepegawaian dan Dengan adanya Catatan hasil
arsip administrasi
Informasi (Etika Publik : Cermat) konsultasi menguatkan nilai
kepegawaian
2. Membuat Rencana 2. Saya akan menyampaikan rencana Berkepribadian
Kegiatan kegiatan penataan arsip administrasi
kepegawaian (Anti Korupsi : Jujur)
(Manajemen ASN : Keterbukaan),
kemudian saya akan meminta
pendapat Kasubbag Umum,
Kepegawaian dan Informasi
(Nasionalisme :Tidak Memaksakan
Kehendak), setelah itu saya akan
meminta persetujuan kegiatan agar
perencanaan yang telah dibuat sesuai

26
dengan arahan (Komitmen Mutu :
Berorientasi Mutu) (Pelayanan
Publik : Efektif)
2. Penataan arsip 1. Mengumpulkan 1. Saya akan menginformasikan kepada Kontribusi terhadap Visi-Misi:
administrasi arsip administrasi PNS untuk mengumpulkan arsip Dengan penataan arsip administrasi
Kepegawaian Kepegawaian administrasi kepegawaian Kepegawaian maka saya berkontribusi
(Akuntabilitas : Transparan) (WoG : terhadap Visi-Misi organisasi yaitu :
Output/Hasil Komunikasi), setelah itu saya akan Meningkatkan Kinerja Pelayanan
Kegiatan:
memilah arsip-arsip administrasi
Tertatanya arsip
kepegawaian yang telah ada (Etika Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
administrasi
Publik : Bertanggung Jawab) dan Dengan penataan arsip administrasi
kepegawaian
saya akan menerima pengumpulan Kepegawaian maka saya telah
arsip administrasi kepegawaian yang memberikan penguatan nilai-nilai
diserahkan oleh Pegawai Negeri Sipil organisasi yang Bersumberdaya
di Lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi (Nasionalisme :
Kerjasama) (Pelayanan Publik :
Responsif).

27
2. Menyusun arsip 2. Saya akan mengelompokkan arsip
berdasarkan perihal administrasi kepegawaian
dan tanggalnya berdasarkan jenisnya (Komitmen
Mutu : Efektivitas). Saya akan
menyusun arsip administrasi
Kepegawaian ke dalam gobi (Anti
Korupsi : Kerja Keras) (Manajemen
ASN-Efektif)
3 Membuat file 1. Menyiapkan alat- 1. Saya akan menyiapkan arsip Kontribusi terhadap Visi-Misi:
scanning arsip alat yang administrasi kepegawaian yang akan Dengan membuat file arsip
administrasi diperlukanan di scanning (Akuntabilitas : administrasi Kepegawaian maka saya
kepegawaian Konsisten). Kemudian saya akan telah memberikan kontribusi terhadap
menyiapkan alat pendukung yang Visi-Misi organisasi yaitu:
diperlukan untuk scanning arsip Meningkatkan Kinerja Pelayanan
administrasi kepegawaian (Pelayanan
Publik : Efisien) (Nasionalisme :
Output/Hasil Amanah). Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
Kegiatan:
Dengan membuat arsip elektronik
Adanya file scanning
maka saya telah memberikan

28
arsip administrasi 2. Melakukan 2. Saya akan melakukan scanning penguatan nilai-nilai organisasi yang
Kepegawaian Scanning pada terhadap arsip administrasi Bersumberdaya
arsip administrasi kepegawaian (Etika Publik : Disiplin)
kepegawaian (Manajemen ASN : Efektif). Setelah
itu saya akan membuat folder-folder
pada komputer sebagai tempat
penyimpanan file arsip administrasi
kepegawaian yang telah di-scan
(Komitmen Mutu : Efisiensi).
Kemudian saya akan menyimpan file
arsip administrasi kepegawaian ke
dalam folder-folder yang telah
disiapkan (Anti Korupsi : Mandiri)
(WoG : Kepentingan Bersama).
4. Mengintegrasikan 1. Membuat akun 1. Saya akan meminta saran dan Kontribusi terhadap Visi-Misi:
data arsip dengan google spreadsheet masukan rekan kerja dalam Dengan mengintegrasikan data arsip
google spreadsheet pembuatan akun google spreadsheet administrasi kepegawaian dengan
(Akuntabilitas : Kejelasan Target) google spreadsheet saya telah
Output/Hasil (WoG : Partisipasi). Lalu saya akan memberikan kontribusi terhadap Visi-

29
Kegiatan: membuat e-mail khusus untuk akun Misi organisasi yaitu:
Adanya pengelolaan google spreadsheet (Nasionalisme : Pelayanan Pemerintahan yang
arsip terintegrasi Tanggung Jawab) setelah itu saya Berkualitas
yang memudahkan akan membuat akun google Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
pencarian arsip spreadsheet (Komitmen Mutu : Mengintegrasikan data arsip dengan
Inovasi) (Pelayanan Publik : google spreadsheet saya telah
Aksesibel). Memberikan penguatan nilai
2. Mengentry data 2. Saya akan memberikan kode angka organisasi yaitu Berkepribadian.
arsip sesuai dengan pada jenis file arsip administrasi
jenis dan kepegawaian (Etika Publik : Cermat)
tanggalnya Kemudian saya akan mengentry daftar
arsip administrasi kepegawaian yang
telah diberi kode agar memudahkan
dalam pencarian arsip (Anti Korupsi :
Tanggung Jawab) (Manajemen ASN
: Akuntabilitas).
5. Membuat laporan 1. Membuat laporan 1. Saya akan membuat rancangan Kontribusi terhadap Visi-Misi:
kegiatan
kegiatan laporan kegiatan optimalisasi sistem Dengan membuat laporan kegiatan
penyimpanan arsip administrasi saya telah memberikan kontribusi

30
Output kepegawaian (Anti Korupsi : terhadap Visi-Misi organisasi yaitu:
Tersedianya laporan Tanggung Jawab) (Pelayanan Pelayanan Pemerintahan yang
kegiatan Publik : Transparan). Kemudian Berkualitas
saya akan konsultasi terkait hasil
kegiatan (Etika Publik : Jujur). Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
Setelah itu saya akan meminta Membuat laporan kegiatan
pendapat, kritik dan saran saya telah Memberikan penguatan
(Nasionalisme : Musyawarah) (WoG nilai organisasi yaitu Berkepribadian.
: Komunikasi).
2. Melaporkan hasil 2. Saya akan mencetak hasil laporan
selama kegiatan
yang telah dibuat (Komitmen Mutu :
Efektivitas). Saya akan melaporkan
hasil kegiatan yang dilaksanakan
kepada Kasubbag Umum,
Kepegawaian, dan Informasi untuk
ditindak lanjuti (Akuntabilitas :
Transparan) (Manajemen ASN :
Akuntabel)

31
32
33
34
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, E. dan Irawati, E. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:


Manajemen Aparatur Sipil
Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Krina L.P.L. 2003. Indikator dan Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas,
Transparansi dan Partisipasi. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional.
Adi, Prasetyo, 2008. “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Nasabah BMT Kaffah Yogyakarta”, Surakarta, Skripsi FE
STAIN.
Stoddard, L. (1966). ” The New World of Islam “Dunia Baru Islam.
Jakarta:Panitia Bk.Sukarno.
Agustin, Estetika Arum Sari, Dkk. 2014.“Pengaruh Budaya Organisasi dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”.Jurnal. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Al-Ma’luf. 2003. Al-Munjid Fi Al-Lughah wa Al-A’lam. Beirut: Darul Masyriq.
Goetsch, David L. and Stanley B. Davis. 2006. 5th Edition. Quality
Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Mustari, Mohammad. Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, Jakarta:
Grafindo Persada, 2014.
Widagdho, Djoko. dkk. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara, 1994.
Suwarno, Y., & Sejati, T. A. (2017). Whole of Government : Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
R.Terry, George dan Leslie W.Rue. Dasar-Dasar Manajemen. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2010)
Keith, Davis, Jhon W. Newstrom, 1995. Perilaku Dalam Organisasi, Edisi
Ketujuh, Erlangga, Jakarta.

34
BIODATA

1. Nama : Donatus Sukamto, S.IP


2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Tempat/Tanggal Lahir : Guhung, 31 Desember 1990
4. NIP : 19901231 202012 1 016
5. Pangkat / Gol. Ruang : III/a
6. Status : Menikah
7. Agama : Katholik
8. Pendidikan : S1 – Ilmu Pemerintahan
9. Jabatan : Ahli Pertama-Analis Kepegawaian
10. Unit Kerja : Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
11. Nomor Hp : 0858-2227-4655
12. Alamat Rumah : Dusun Lingkar Bandara Desa Kenual
Kec. Nanga Pinoh
13. E-mail : donatus791@gmail.com

35

Anda mungkin juga menyukai