Anda di halaman 1dari 84

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III BATCH I

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH VI SURABAYA


PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

PENINGKATAN EFEKTIVITAS DISTRIBUSI INFORMASI


PENYELENGGARAAN JALAN PADA SUBDIT PEMANTAUAN
DAN EVALUASI DIREKTORAT PENGEMBANGAN JARINGAN
JALAN DITREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

DISUSUN OLEH :
NAMA : AHMAD MASRI, S.T.
NIP : 19930728 201903 1 005
FORMASI JAFUNG : TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN AHLI PERTAMA
UNIT ORGANISASI : DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
UNIT KERJA : SUBDIT PEMANTAUAN DAN EVALUASI
DIREKTORAT PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH VI SURABAYA


PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas hidayah-Nya sehingga penulis
mampu menyelesaikan Laporan Aktualisasi yang berjudul “Peningkatan
Efektivitas Distribusi Informasi pada Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi
Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga”.
Penyusunan Laporan Aktualisasi ini adalah bentuk pertanggungjawaban setelah
melakukan Agenda IV, aktualisasi/habituasi pada Latihan Dasar (Latsar) CPNS
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Penyusunan Laporan Aktualisasi oleh penulis tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta, istriku yang setia dan putraku yang lucu, yang
telah menjadi sumber inspirasi, semangat dan motivasi, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua perjuangan dan
pengorbanan kalian baik moril maupun materil dan tiada henti mendoakan
penulis supaya dapat menyelesaikan Agenda ini dengan baik.
2. Bapak Ir. Fathurrahman, M.Si. selaku mentor, Bpk Hengki Hernawan dan Ibu
Karni N Palimbong sebagai co-mentor.
3. Bapak Yosi Darmawan, S.T., M.T. selaku Coach yang telah banyak
membimbing, membagi ilmu dan pengalamannya.
4. BPSDM Kementerian PUPR dan Bapak Ahmad K. Nasution, S. ST., MT.
selaku Kepala Balai Diklat PUPR VI Surabaya atas segala bantuannya.
5. Segenap Widyaiswara dan seluruh panitia Pelatihan Dasar CPNS
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2019.
6. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar CPNS Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Tahun 2019 Batch 1, terima kasih atas kerjasama dan
kebersamaannya selama masa pendidikan latsar.
Menyadari laporan aktualisasi tidak terlepas dari kekurangan, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan agar laporan dan produk dari
aktualisasi ini nantinya dapat memberi manfaat dalam bidang pekerjaan dan
penerapannya di lapangan serta mampu dikembangkan lebih lanjut.

Jakarta, 2 September 2019


Hormat Saya

AHMAD MASRI, S.T.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
I.1 Latar Belakang 1
I.2 Tujuan 3
I.3 Ruang Lingkup 4
BAB II ENVIRONMENTAL SCANNING 5
II.1 Isu 5
II.2 Core Issue 8
II.3 Dampak Isu 10
II.4 Gagasan Pemecahan Isu 12
BAB III. PROBLEM SOLVING 13
III.1 Kegiatan 13
III.2 Tahapan Kegiatan 13
III.3 Output 15
BAB IV. ANALISIS 17
IV.1 Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan 17
IV.2 Kontribusi terhadap Visi & Misi Organisasi 20
IV.3 Penguatan Nilai Organisasi 21
BAB V. PELAKSANAAN AKTUALISASI 23
V.1 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi 23
V.2 Hasil Capaian Aktualisasi 27
V.3 Perbandingan Keadaan Sebelum dan Sesudah Aktualisasi 29
V.4 Hambatan dan Manfaat 30

iv
V.5 Analisa Dampak 32
BAB VI. PENUTUP 35
VI.1 Kesimpulan 35
VI.2 Saran 36

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Time Schedule
Matriks Kegiatan
Dokumentasi Kegiatan
Desain POPBIMA dan e-infoPIM

v
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Fungsi ASN (Aparatur Sipil Negara) menurut Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 adalah sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik,
2) Pelayan Publik, dan 3) Perekat dan Pemersatu Bangsa, harus
dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik (masyarakat). Untuk
mewujudkan fungsi-fungsi ini maka diperlukan sosok ASN yang
profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi
jabatannya sehingga tugas jabatannya dilaksanakan dengan efektif
dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok ASN profesional seperti
tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan
Dasar (Latsar). Dalam PERLAN Nomor 25 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III,
ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk
mewujudkan ASN yang profesional seperti tersebut di atas adalah
Pelatihan Dasar.
Untuk mengikuti Pelatihan Dasar ini, ASN harus sudah
ditetapkan sebagai CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Sebelum
menjadi PNS, calon PNS harus mengikuti Pelatihan Dasar yang
dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS.
Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk
karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan
bertindak profesional dalam melayani masyarakat secara
berkesinambungan (continuous) dan menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi). PNS juga dituntut untuk meningkatkan profesionalitasnya

1
dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas dari
praktek KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan
konsep Diklat Prajabatan dilakukan dengan mengembangkan desain
Diklat terintegrasi sejalan dengan perkembangan dinamika tuntutan
jabatan dan penguatan terhadap 3 kompetensi bidang sesuai dengan
formasi jabatan yang ditetapkan. Nomenklatur Diklat Prajabatan
diubah menjadi Pelatihan Dasar Calon PNS, sebagai salah satu jenis
Pelatihan yang strategis pasca UU ASN dalam rangka pembentukan
karakter PNS dan membentuk kemampuan bersikap dan bertindak
profesional mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial
kultural dengan menggunakan perspektif whole of government atau
one government yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan
kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai
pelayan masyarakat.
Pemahaman yang lengkap tentang nilai-nilai dasar profesi
PNS tersebut akan menjadi modal yang sangat berarti dalam
pengaktualisasiannya. Pemahaman tersebut akan diproses dalam
suatu rangkaian kegiatan aktualisasi, mengaktualisasikan hasil
rancangan di tempat kerja, melaporkan hasil aktualisasi dalam
seminar dan membuat rencana aksi penyempurnaan aktualisasi.
Pengaktualisasian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut sebagai
internalisasi materi yang diterima selama mengikuti Pelatihan Dasar,
harus memiliki keterkaitan yang kuat antara materi yang diberikan
selama pembelajaran dengan implementasi nilai-nilai dasar profesi
PNS yang akan dibuat/direncanakan setiap peserta pada lingkup unit
kerja.
Visi Pembangunan Nasional Indonesia Tahun 2015-2019
adalah “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Dan Visi Kementerian

2
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mendukung Visi
Pembangunan Nasional tersebut adalah “Terwujudnya Infrastruktur
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal dalam
Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”.
Salah satu kontribusi Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi
Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina
Marga adalah memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu,
sebagai dasar bagi pimpinan dalam mengambil keputusan dan
membuat kebijakan terkait penyelenggaraan jalan. Kesalahan
informasi maupun kesalahan dalam proses distribusinya akan
mengakibatkan lahirnya kebijakan yang salah, yang akan berimplikasi
pada kualitas infrastruktur jalan nasional dan tentunya akan
menimbulkan ketidakpuasan masyarakat atas kinerja pemerintah.

I.2. Tujuan Aktualisasi


Tujuan dari dilaksanakannya aktualisasi adalah sebagai
berikut :
a. Mampu menerapkan nilai-nilai akuntabilitas sehingga memiliki
tanggung jawab dan integritas terhadap tugas dan jabatan.
b. Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme sehingga bekerja
atas dasar semangat nilai-nilai Pancasila.
c. Mampu menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan
tugas dan jabatan.
d. Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen mutu sehingga
mewujudkan pelayanan yang prima di lingkungan kerja.
e. Mampu menerapkan nilai-nilai anti korupsi sehingga dapat
mewujudkan sikap disiplin serta menjaga kedisiplinan.
f. Terwujudnya lingkungan kerja yang harmonis yang didasari
prinsip-prinsip nilai ANEKA.

3
g. Terwujudnya organisasi dan unit kerja yang dapat memberikan
pelayanan prima dengan didasari nilai-nilai organisasi yaitu
Visioner, Integritas, Professional, Tanggungjawab dan Melayani.

I.3. Ruang Lingkup


Agenda Aktualisasi (Habituasi) ini terdiri dari beberapa
kegiatan yaitu menyusun rancangan aktualisasi, mempresentasikan
rancangan aktualisasi, melaksanakan aktualisasi, menyusun laporan
aktualisasi dan mempresentasikan laporan aktualisasi yang dikaitkan
dengan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) serta peran dan kedudukan
PNS di dalam NKRI.
Adapun ruang lingkup yang dibahas adalah :
a. Melakukan identifikasi isu di Subdirektorat Pemantauan dan
Evaluasi Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat
Jenderal Bina Marga.
b. Rancangan Aktualisasi Peningkatan Efektivitas Distribusi
Informasi pada Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi
Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal
Bina Marga.
c. Pelaksanaan Aktualisasi Peningkatan Efektivitas Distribusi
Informasi pada Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi
Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal
Bina Marga.

4
BAB II
ENVIRONMENTAL SCANNING

II.1. Isu
Tahapan environmental scanning merupakan sikap
kepedulian terhadap isu/ masalah dalam organisasi sekaligus bentuk
kemampuan memetakan hubungan kausalitas yang terjadi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03
Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tugas Subdirektorat
Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan
Direktorat Jenderal Bina Marga adalah melaksanakan pemantauan
dan evaluasi kinerja serta pelaporan penyelenggaraan jalan. Kepala
Subdirektorat dibantu oleh dua Kepala Seksi, yakni Kepala Seksi
Pemantauan dan Kepala Seksi Evaluasi.
Subdit Pemantauan dan Evaluasi mempunyai fungsi (1)
Pembinaan dan pelaksanaan evaluasi pengolahan dan pelaporan
bahan monitoring penyelenggaraan jalan; (2) Penyiapan bahan
informasi penyelenggaraan jalan dan penyiapan informasi pimpinan;
(3) Pengolahan informasi dan isu-isu strategis penyelenggaraan jalan;
(4) Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Direktorat
Pengembangan Jaringan Jalan; (5) Pembinaan, koordinasi, dan
penyusunan dokumen Perjanjian Kinerja dan Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Bina Marga; (6) Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga; (7) Evaluasi
dan penilaian kegiatan feasibility study, design, study, evaluasi, kajian,
telaah, pedoman, petunjuk, produk hukum, sertifikasi, dan lainnya di
lingkungan Direktorat; dan (8) Pengendalian pelaksanaan jalan
daerah termasuk konektivitas jaringan jalan.

5
Pada Tahun Anggaran 2019, terdapat lebih dari dua ribu paket
pekerjaan yang harus dipantau oleh Seksi Pemantauan. Memantau
secara langsung paket pekerjaan sebanyak ini tentu tidak mudah atau
bahkan tidak bisa dilakukan, sehingga proses pemantauan dilakukan
dengan memanfaatkan teknologi informasi, yakni aplikasi Sistem
Informasi berbasi Web. Pada saat ini, ada tiga aplikasi yang
digunakan, yakni aplikasi SIRUP yang dikembangkan oleh Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, aplikasi e-monitoring
yang dikembangkan oleh Sekretariat Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat dan aplikasi SIPP terpadu yang
dikembangkan oleh Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi
Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina
Marga.
Proses pemantauan dimulai dari peng-input-an laporan
kemajuan pekerjaan di lapangan kedalam apliksai e-monitoring dan
SIPP Terpadu oleh petugas Satuan Kerja seluruh Indonesia. Data
kemajuan pekerjaan yang dimaksud adalah persentasi progress
Rencana (RN), Realisasi (RL) dan deviasinya, serta kendala yang
dihadapi di lapangan dan juga tindak lanjutnya.
Data yang masuk ke aplikasi ini kemudian diolah oleh
Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Pengembangan
Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga. Data dari ketiga
aplikasi disandingkan kemudian diramu menjadi sebuah informasi
yang memuat progres Ditjen Bina Marga (progres fisik dan keuangan),
Balai dan Satker dengan realisasi fisik dan keuangan terbaik dan
terendah, paket-paket strategis nasional, serta rekapitulasi paket
lelang. Informasi ini didistribusikan menggunakan media buku cetak,
yang dinamai buku “infoPIM” atau buku Informasi Pimpinan, karena
sifatnya yang merupakan rujukan pimpinan dalam mengambil
keputusan. Alur pemantauan ini dapat digambarkan sebagai berikut :

6
Gambar 2.1. Diagram alir proses pemantauan proyek oleh Subdit PE-PJJ

Gambar 2.2. Permasalahan yang masih dihadapi oleh Subdit PE-PJJ


dalam proses pelaksanaan tugasnya

Gambar 1.2. diatas menunjukkan adanya permasalahan yang


dihadapi oleh Subdit PE-PJJ pada saat melaksanakan tugas
pemantauan, yakni :
a. Peluang terjadinya kesalahan petugas Satker dalam melaporkan
progres pekerjaan. Baik itu berupa kesalahan input, maupun

7
kesalahan yang memang sengaja dilakukan untuk melaporkan
progres yang tidak sesuai dengan kenyataan rill di lapangan.
b. Proses pemenuhan kebutuhan infrastruktur yang terus bergerak
dinamis berdampak pada tuntutan atas ketersediaan informasi
yang harus tersedia dengan cepat. Namun, terkadang petugas
Satker terlambat dalam melaporkan progres pekerjaannya,
sehingga rantai distribusi informasi pada subdit PE-PJJ juga
terlambat.
c. Penggunaan dua aplikasi memperlambat proses pemantauan,
karena petugas Satker harus menginput data yang sebenarnya
sama pada dua aplikasi yang berbeda, begitupun maupun
petugas di Subdit PE-PJJ yang harus mengambil data yang sama
pada dua aplikasi berbeda. Meskipun pada intinya sama, kedua
aplikasi ini memiliki modul tambahan yang berbeda.
d. Proses validasi dan sinkronisasi data oleh Subdit PE-PJJ masih
dilakukan secara manual, tentu ini sangat tidak efektif dan efisien.
Sedangkan teknologi untuk melakukannya secara otomatis sudah
tersedia.
e. Setelah informasi penyelenggaraan jalan melalui semua tahapan
pengumpulan dan pengolahan, selanjutnya informasi ini
didistribusikan kepada yang berhak, terutama kepada pimpinan.
Untuk saat ini, distribusi informasi dilakukan dengan
menggunakan media berupa “buku infoPIM”. Media ini masih
kurang efektif dalam hal konten dan kurang efisien dalam hal
waktu, baik pada saat pembuatan maupun distribusinya.
Begitupula penyimpanannya yang membutuhkan ruang besar.

II.2. Core Issue


Isu yang ditemukan pada saat environmental scanning
kemudian ditapis untuk menentukan satu isu utama atau prioritas yang
akan diangkat sebagai topik aktualisasi. Tahapan penapisan ini

8
menggunakan teknik APKL, yakni Aktual, Kekhalayakan, Problematik
dan KeLayakan.
a. Aktual maksudnya adalah benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
b. Kekhalayakan dimaknai sebagai isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak.
c. Sebuah isu dikatakan problematik jika memiliki dimensi masalah
yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
d. Sedangkan maksud dari kelayakan adalah isu yang diangkat isu
yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.

Kelima isu yang telah disebutkan sebelumnya diberikan skor pada


setiap kriteria penilaian, dengan rentang nilai antara 1 sampai 5. Nilai
yang terkumpul kemudian dijumlahkan dan isu dengan nilai tertinggi
dianggap sebagai isu utama dan layak untuk dijadikan prioritas.
Selengkapnya disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1. Pemilihan isu utama menggunakan teknik APKL

No. Isu A P K L Total

SATKER melaporkan data kemajuan


1. 3 4 5 2 14
pekerjaan yang tidak benar

SATKER masih sering terlambat dalam


2. 4 4 5 3 16
melaporkan kemajuan pekerjaan

Penggunaan dua aplikasi pemantauan


3. 3 4 5 3 15
memperlambat proses pengolahan data

Proses validasi dan sinkronisasi data masih


4. 4 4 5 4 17
manual (kurang efektif dan efisien)

Masih kurang efektifnya proses Distribusi


5. 4 4 5 5 18
Informasi Penyelenggaraan Jalan DJBM

9
Dengan melihat perolehan skor pada tabel diatas, maka isu
yang dianggap sebagai isu utama adalah “Masih kurang efektifnya
proses Distribusi Informasi Penyelenggaraan Jalan Nasional”
pada Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Direktorat
Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga.

Menjadi hal menarik ketika kita melihat bahwa semua isu


memperoleh skor Kekhalayakan yang sama tinggiinya, tapi berbeda
skor untuk tingkat kelayakannya karena disesuaikan dengan
kapasitas CPNS yang belum mampu untuk mengeluarkan kebijakan.
Sehingga dipilih isu yang sekiranya dapat diselesaikan tanpa harus
ada kebijakan resmi dari unit organisasi.

Ada dua penyebab utama kurang efektivnya proses distribusi


informasi pada subdit PE-PJJ, yang pertama adalah informasi yang
disajikan dalam buku infoPIM masih sangat banyak sehingga
menyulitkan pimpinan dalam mencari intisari buku tersebut. Hal ini
terjadi karena tidak media untuk menuangkan ringkasan atau
rangkuman informasi hal-hal yang terkait dengan penyelenggaraan
jalan nasional yang diselenggrakan oleh Direktorat Jenderal Bina
Marga. Penyebab kedua adalah, sifat fisik buku berupa cetakan atau
hard copy memiliki beberapa kekurangan dalam hal penggunaannya,
misalnya proses pencetakan yang membutuhkan waktu, proses
pengangkutan serta penyimpanannya yang membutuhkan ruang
besar. Penggunaan hard copy juga kurang sesuai dengan paperless
yang digalakkan pemerintah untuk menjaga kelestarian alam.

II.3. Dampak Isu


Jika proses distribusi informasi penyelenggaraan jalan yang
kurang efektif ini dibiarkan terus menerus, tentu akan berdampak pada
mutu pekerjaan Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Direktorat
Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga.

10
Dalam hal arah aliran informasi, dikenal beberapa arah aliran.
Yakni komunikasi kebawah, komunikasi keatas dan komunikasi
horizontal. Proses yang terjadi pada subdit ini adalah komunikasi
keatas, yang berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih
rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Aliran informasi ke atas memberi
informasi berharga untuk pembuatan kepuasan oleh mereka yang
mengarahkan organisasi dan mengawasi kegiatan orang-orang
lainnya (Sharma, 1979).
Ada tiga hal utama yang harus diperhatikan dalam sebuah
proses Distribusi Informasi, yakni isi berita yang disampaikan, waktu
penyampaiannya serta media yang digunakan. Atau dengan kata lain
distribusi informasi adalah usaha memberikan informasi yang tepat
untuk orang yang tepat pada waktu yang tepat dan dalam format
berguna. Hal ini sama pentingnya dengan usaha dalam
mengumpulkan dan mengolah informasi tersebut. Karena jika tidak
dilaksanakan dengan tepat, akan berdampak pada tidak
tersampaikannya informasi dengan tepat. Proses ini juga erat
kaitannya dengan mata pelatihan Manajemen ASN dan Pelayanan
Publik. Dimana seorang ASN dituntut untuk bekerja secara profesional
dan memberikan pelayanan yang prima kepada stakeholder dalam hal
ini pimpinan yang secara tidak langsung juga melayani masyarakat
dalam hal penyediaan infrastruktur.
Kesalahan pimpinan dalam mengeluarkan kebijakan karena
adanya proses distribusi informasi yang tidak efektif, bisa dicontohkan
pada kasus pemanfaatan dana sisa lelang, perlakuan pada paket-
paket kritis atau dalam hal penentuan lokasi proyek mana yang akan
ditinjau secara langsung oleh Presiden atan Menteri. Kesalahan-
kesalahan seperti ini akan berimplikasi pada kesalahan prioritas
pembangunan, timbul kesan adanya pembiaran terhadap jalan yang
rusak, ketidak merataan pembangunan, terhambatnya perpindahan
masyarakat, barang dan jasa hingga hilangnya kredibilitas pemerintah

11
dimata masyarakat karena ketidakpuasan atas kinerja dan pelayanan
infrastuktur yang diberikan. Jika hal ini terjadi, maka Subdirektorat
Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan
Direktorat Jenderal Bina Marga dinilai gagal dalam menjalankan
fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik.

II.4. Gagasan Pemecahan Isu


Untuk memecahkan permasalahan proses Distribusi
Informasi yang telah dijelaskan sebelumnya, diangkatlah sebuah
gagasan “Meningkatkan Efektivitas Distribusi Informasi pada
Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Direktorat
Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga”.
Unsur distribusi informasi yang menjadi konsentrasi gagasan
ini adalah penggunaan media informasi yang efektif dan inovatif,
dengan menciptakan dua produk utama, yakni Poster yang berisi
informasi singkat terkait penyelenggaraan jalan nasional (progres
proyek, progres lelang, paket kritis, serta balai dan satker yang
berprestasi) yang diberi nama Poster Pintar Bina Marga, disingkat
POPBIMA dan pembuatan buku elektronik infoPIM dan diberi nama
e-infoPIM.

12
BAB III
PROBLEM SOLVING

III.1. Kegiatan
Problem Solving merupakan kemampuan dalam
mengembangkan dan memilih alternatif pemecahan isu atau masalah,
dan kemampuan memetakan aktor terkait dan perannya masing-
masing dalam menyelesaikan isu atau masalah. Dalam rangka
penerapan gagasan yang diusulkan guna memenuhi rancangan
aktualisasi, yakni menciptakan POPBIMA dan e-infoPIM untuk
meningkatkan efektivitas distribusi informasi pada Subdirektorat
Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan
Direktorat Jenderal Bina Marga dibutuhkan kegiatan sebagai berikut.
a. Melakukan Telaahan terhadap Konsep Media Informasi yang
akan digunakan.
b. Melakukan Koordinasi & Konsultasi dengan Pimpinan.
c. Pembuatan Media Informasi Penyelenggaraan Jalan Nasional
(POPBIMA dan e-infoPIM).
d. Evaluasi Desain POPBIMA dan e-infoPIM.
e. Distribusi Informasi Penyelenggaraan Jalan Nasional.
f. Membuat Laporan Aktualisasi

III.2. Tahapan Kegiatan


Tahapan yang telah disebutkan diatas kemudian dijabarkan
dalam tahapan-tahapan kegiatan untuk membentuk sebuah rangkaian
kegiatan yang saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain.

13
Tabel 2. Tahapan kegiatan rancangan aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan

1. Melakukan Telaahan Melakukan koordinasi dan konsultasi


terhadap Konsep dengan Kepala Seksi dan Staf Subdit
Media Informasi yang PE-PJJ
akan digunakan Inventarisasi buku infoPIM 3 bulan
sebelumnya dan contoh desain poster
dan e-book
Menyusun konsep desain poster dan e-
book
2. Melakukan Koordinasi Mengajukan konsep desain poster dan
& Konsultasi dengan e-book kepada pimpinan
Pimpinan Meminta persetujuan pimpinan
3. Pembuatan Media Mengumpulkan data progres pekerjaan
Informasi dari Staff PE-PJJ (termasuk soft copy
Penyelenggaraan buku InfoPIM)
Jalan Nasional Membuat poster (infographic) kemajuan
(POPBIMA dan e- penyelenggaraan jalan nasional
infoPIM) Mentransformasikan data soft copy buku
InfoPIM kedalam bentuk buku elektronik
yang interaktif
4. Evaluasi Desain Melaporkan hasil pekerjaan kepada
POPBIMA dan e- pimpinan
infoPIM Meminta masukan dari Coach, Staff dan
sesama CPNS di Subdit PE
Melakukan penyempurnaan desain
Poster dan e-book infoPIM
5. Distribusi Informasi Mencetak Poster dan mengirimkan e-
Penyelenggaraan InfoPIM yang sudah disempurnakan
Jalan Nasional kepada Pimpinan untuk didistribusikan
kepada yang berhak atas informasi
tersebut (WA)
Jajak pendapat terkait efektivitas media
informasi yang baru
Sharing Knowledge cara pembuatan
poster dan e-book interaktif
6. Membuat Laporan Menyusun draft Laporan Aktualisasi
Aktualisasi Konsultasi dengan Coach dan Mentor
Revisi Laporan Aktualisasi

14
III.3. Output
Setiap tahapan kegiatan yang dilakukan menghasilkan output sebagai
berikut.
Tabel 3. Output setiap kegiatan rancangan aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output

1. Melakukan Melakukan koordinasi dan Konsep


Telaahan terhadap konsultasi dengan Kepala desain poster
Konsep Media Seksi dan Staf Subdit PE-PJJ dan e-book
Informasi yang Inventarisasi buku infoPIM 3
akan digunakan bulan sebelumnya dan contoh
desain poster dan e-book
Menyusun konsep desain
poster dan e-book
2. Melakukan Mengajukan konsep desain Persetujuan
Koordinasi & poster dan e-book kepada pimpinan
Konsultasi dengan pimpinan
Pimpinan Meminta persetujuan
pimpinan
3. Pembuatan Media Mengumpulkan data progres Desain
Informasi pekerjaan dari Staff PE-PJJ POPBIMA
Penyelenggaraan (termasuk soft copy buku dan e-
Jalan Nasional InfoPIM) infoPIM
(POPBIMA dan e- Membuat poster (infographic)
infoPIM) kemajuan penyelenggaraan
jalan nasional
Mentransformasikan data soft
copy buku InfoPIM kedalam
bentuk buku elektronik yang
interaktif
4. Evaluasi Desain Melaporkan hasil pekerjaan Desain
POPBIMA dan e- kepada pimpinan POPBIMA
infoPIM Meminta masukan dari dan e-
Coach, Staff dan sesama infoPIM yang
CPNS di Subdit PE sudah di
Melakukan penyempurnaan sempurnakan
desain Poster dan e-book
infoPIM
5. Distribusi Informasi Mencetak Poster dan Hasil Survey
Penyelenggaraan mengirimkan e-InfoPIM yang Kepuasan
Jalan Nasional sudah disempurnakan Stakeholder
kepada Pimpinan untuk

15
didistribusikan kepada yang
berhak atas informasi
tersebut (WA)
Jajak pendapat terkait
efektivitas media informasi
yang baru
Sharing Knowledge cara
pembuatan poster dan e-book
interaktif
6. Membuat Laporan Menyusun draft Laporan Laporan
Aktualisasi Aktualisasi Aktualisasi
Konsultasi dengan Coach dan
Mentor
Revisi Laporan Aktualisasi

16
BAB IV
ANALISIS

IV.1. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Keterkaitan setiap tahapan kegiatan dengan mata pelatihan
yang didapatkan selama manjalani Pelatihan Dasar CPNS Tahun
2019 Batch 1 di Balai Diklat Kementerian PUPR VI Surabaya disajikan
dalam tabel berikut.

Tabel 4. Keterkaitan substansi mata pelatihan


Tahapan Keterkaitan substansi mata
No Kegiatan
Kegiatan pelatihan
1. Melakukan Melakukan Melakukan koordinasi dengan
Telaahan koordinasi dan Kepala Seksi dan Staff Subdit
terhadap konsultasi dengan PE-PJJ adalah bentuk
Konsep Kepala Seksi dan pengamalan salah satu
Media Staf Subdit PE- Kewajiban ASN yang dipelajari
Informasi PJJ pada mata pelatihan
yang akan Manajemen ASN, yakni
digunakan menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang.
Inventarisasi buku Dalam melakukan koordinasi
infoPIM 3 bulan juga kita dituntut untuk
sebelumnya dan menjunjung tinggi nilai-nilai
contoh desain Etika Publik, yakni senantiasa
poster dan e-book bersikap sopan dan cermat.
Menyusun konsep Menyusun konsep yang diawali
desain poster dan dengan inventarisasi contoh-
e-book contoh poster dan e-book yang
baik merupakan salah satu
upaya dalam berinovasi untuk
menghasilkan produk yang
lebih baik dan berorientasi
pada mutu, sesuai dengan
mata pelatihan Komitmen
Mutu.

17
2. Melakukan Mengajukan Mendengarkan, menyimak
Koordinasi konsep desain dengan baik penjelasan
& Konsultasi poster dan e-book pimpinan serta menghargai
dengan kepada pimpinan pendapatnya adalah
Pimpinan perwujudan nilai-nilai
Nasionalisme yang tertuang
pada sila ke-empat Pancasila.
Meminta Dalam melakukan koordinasi
persetujuan dengan pimpinan juga kita
pimpinan harus menaati Etika Publik
yang ada, yakni hormat, sopan,
taat pada peraturan dan taat
perintah.
3. Pembuatan Mengumpulkan Proaktif dan partisipatif dalam
Media data progres mengumpulkan data progres
Informasi pekerjaan dari adalah bentuk pelaksanaan
Penyelengg Staff PE-PJJ nilai Akuntabilitas dan dengan
araan Jalan (termasuk soft itu desain media informasi
Nasional copy buku yang kita buat nanti bisa
(POPBIMA InfoPIM) mencapai target yang
dan e- diinginkan.
infoPIM) Membuat poster Dalam usaha untuk
(infographic) mengumpulkan data-data
kemajuan penyelenggaraan jalan, baik itu
penyelenggaraan laporan progres, rekapitulasi
jalan nasional keuangan, bahkan isu-isu
strategis, CPNS tetap harus
menjunjung tinggi nilai-nilai
Etika Publik dengan bersikap
sopan, taat peraturan dan taat
perintah.
Mentransformasik Menciptakan inovasi berupa
an data soft copy media informasi yang
buku InfoPIM komunikatif, efektif, efisien
kedalam bentuk sesuai kebutuhan pimpinan
buku elektronik adalah wujud nyata Komitmen
yang interaktif Mutu CPNS dalam bekerja.
4. Evaluasi Melaporkan hasil Seorang ASN dikatakan
Desain pekerjaan kepada akuntable jika mampu
POPBIMA pimpinan mempertanggungjawabkan
dan e- hasil kinerjanya dan menjadi
infoPIM bukti bahwa dia memiliki
kejelasan target dalam bekerja.

18
Meminta masukan Mendengarkan pendapat dan
dari Coach, Staff masukan dari pimpinan serta
dan sesama rekan kerja adalah wujud dari
CPNS di Subdit tertanamnya nilai
PE Nasionalisme, yakni adanya
etos kerja yang tinggi,
mendahulukan musyawarah
mufakat dan menghargai
pendapat orang lain.
Dalam meminta masukan juga
CPNS harus selalu menjaga
nilai-nilai Etika Publik,
khususnya kesopanan, rasa
hormat pada orang lain, taat
aturan dan taat perintah
pimpinan.
Melakukan Selalu mau berubah kearah
penyempurnaan yang lebih baik, termasuk
desain Poster dan menyempurnakan POPBIMA
e-book infoPIM dan e-InfoPIM adalah usaha
CPNS dalam menjaga
Komitmen Mutu.
5. Distribusi Mencetak Poster Merealisasikan media
Informasi dan mengirimkan informasi yang telah
Penyelengg e-InfoPIM yang disempurnakan adalah bentuk
araan Jalan sudah tanggungjawab dan kejelasan
Nasional disempurnakan target sesuai dengan nilai-nilai
kepada Pimpinan Akuntabilitas.
untuk
didistribusikan
kepada yang
berhak atas
informasi tersebut
(WA)
Jajak pendapat Melakukan penjajakan
terkait efektivitas pendapat atas media informasi
media informasi yang baru merupakan bentuk
yang baru nasionalisme CPNS dalam
menghargai pendapat, baik
berupa respon positif maupun
negatif.
Sharing Berbagi pengetahuan dengan
Knowledge cara rekan kerja juga merupakan

19
pembuatan poster perwujudan rasa Nasionalisme,
dan e-book karena CPNS telah rela
interaktif berkorban, mengutamakan
kepentingan publik dan tolong
menolong.
6. Membuat Menyusun draft Tanggungjawab, kejujuran dan
Laporan Laporan konsistensi yang merupakan
Aktualisasi Aktualisasi nilai-nilai Akuntabilitas
tercermin dari adanya laporan
pelaksanaan aktualisasi.
Konsultasi dengan Berkonsultasi dengan Coach
Coach dan Mentor dan Mentor juga adalah
perwujudan rasa Nasionalisme
CPNS, yakni adanya sikap
menghargai pendapat orang
lain.
Revisi Laporan Dalam berkonsultasi juga
Aktualisasi CPNS harus tetap menjaga
nilai-nilai Etika Publik,
khususnya kesopanan, rasa
hormat pada orang lain, taat
aturan dan taat perintah
pimpinan.

IV.2. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Visi Direktorat Jenderal Bina Marga adalah “Terwujudnya
Sistem Jaringan Jalan yang Andal, Terpadu dan Berkelanjutan di
Seluruh Wilayah Nasional untuk Mendukung Pertumbuhan
Ekonomi Dan Kesejahteraan Sosial”.
Direktorat Jenderal Bina Marga mampu menyediakan jaringan
jalan yang yang andal, terpadu & berkelanjutan serta mampu
mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial demi
tercapainya Indonesia yang Aman, Adil dan Demokratis serta Lebih
Sejahtera melalui pengaturan, pembinaan, pembangunan,
pengusahaan dan pengawasan yang meliputi wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

20
Sedangkan Misinya adalah :
1. Mewujudkan jaringan jalan nasional yang berkelanjutan dengan
mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai, untuk
melayani pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan kawasan
strategis nasional.
2. Mewujudkan jaringan jalan nasional bebas hambatan antar
perkotaan dan di kawasan perkotaan yang memiliki intensitas
pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan dan melayani
pusat-pusat kegiatan ekonomi utama nasional.
3. Memfasilitasi agar kapasitas pemerintah daerah meningkat dalam
menyelenggarakan jalan daerah yang berkelanjutan dengan
mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai.

Dua produk utama kegiatan aktualisasi ini, yakni POPBIMA


(Poster Pintar Bina Marga) dan e-InfoPIM (Buku Elektronik Informasi
Pimpinan) diharapkan dapat meningkatkan efektivitas Distribusi
Informasi penyelenggaraan Jalan Nasional dalam rangka
pelaksanaan Tugas Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi
Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina
Marga, untuk melaksanakan pemantauan dan evaluasi kinerja serta
pelaporan penyelenggaraan jalan nasional.
Jika tugas ini dilaksanakan dengan maksimal, maka Visi &
Misi Direktorat Jenderal Bina Marga untuk mewujudkan sistem
jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan diseluruh wilayah
nasional akan tercapai.

IV.3. Penguatan Nilai Organisasi


Nilai-nilai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 07 Tahun 2017 tentang Kode Etik dan Kode Perilaku
Pegawai Kementerian PUPR adalah : Visioner, Integritas,

21
Professional, Tanggungjawab dan Melayani. Nilai-nilai inilah yang
dikembangkan menjadi iProVe (Integritas, Provesional, Orientasi Misi,
Visioner dan Etika-Akhlakul Karimah) dan disebarluaskan keseluruh
Unit Organisasi, Unit Kerja hingga Satuan Kerja dan unsur terkecil
didalamnya. Berikut penjabaran nilai-nilai tersebut didalam rangkaian
kegiatan aktualisasi ini.
a. Telaah Konsep media informasi yang menghasilkan rumusan
konsep media informasi yang efektif dan tepat guna dalam bentuk
poster dan e-book menunjukkan adanya dukungan terhadap nilai
Visioner KemenPUPR, yang melakukan sesuatu untuk tujuan
yang lebih besar.
b. Melakukan Koordinasi dan meminta dukungan dan persetujuan
pimpinan menunjukkan adanya dukungan terhadap nilai
Profesional KemenPUPR, yang bekerja secara kompeten dan
sesuai prosedur.
c. Penggunaan media informasi yang tepat terkait dalam
penyelenggaraan jalan nasional sejalan dengan nilai Melayani
KemenPUPR, yang selalu memberikan layanan optimal.
d. Terus berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
hasil kerja merupakan dukungan terhadap nilai Tanggungjawab
KemenPUPR, yang selalu bekerja bersungguh-sungguh.
e. Laporan pelaksanaan aktualisasi adalah wujud nyata tertanamnya
Nilai Akuntabilitas CPNS dan bentuk dukungan terhadap nilai
Integritas KemenPUPR, yang menunjukkan kesesuaian antara
perkataan dan perbuatan dalam hal penyelenggaraan
infrasturktur yang handal.

Nilai-nilai ini diharapkan tidak hanya menjadi tambahan


wawasan atau hanya sekedar teori, tapi dijadikan sebagai kebiasaan
baik dalam kehidupan sehari-hari hingga akhirnya mengkristal dalam
jiwa setiap CPNS dimanapun berada dan dalam kondisi apapun,
sehinga mampu hadir sebagai pembaharu, tunas muda PUPR.

22
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI

V.1. Deskripsi Kegiatan Aktualisasi


a. Telaah Konsep Media Informasi
Sebagai kegiatan pembuka, kegiatan ini dimulai pada
tanggal 26 Juli 2019 tepat pada hari pertama habituasi setelah
menjalani Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS di Balai Diklat PUPR
Wilayah VI Surabaya selama empat belas (14) hari. Kegiatan ini
terdiri dari tiga tahapan, sebagai berikut :
1) Melakukan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Staf Subdit
PE-PJJ (26 Juli 2019).
2) Inventarisasi buku infoPIM tiga bulan sebelumnya dan contoh
desain poster dan e-book (29 s/d 30 Juli 2019).
3) Meyusun konsep desain poster dan e-book (29 Juli s/d 2
Agustus 2019)

Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah konsep


desain poster dan e-book.

Gambar 5.1. Koordinasi dengan Kasi Pemantauan PE-PJJ

b. Koordinasi dan Konsultasi dengan Pimpinan


Tahapan selanjutnya setelah menyusun konsep desain
poster dan e-book adalah mengajukan konsep desain tersebut

23
kepada pimpinan, untuk meminta arahan, petunjuk serta
persetujuannya. Kegiatan ini menjadi kunci keberhasilan
aktualisasi kedepannya, karena tanpa persetujuan dari pimpinan,
bisa dipastikan rencana-rencana selanjutnya tidak dapat berjalan
dengan baik.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2019,
bertempat di ruang rapat Subdit. Pemantauan dan Evaluasi Dit.
Pengembangan Jaringan Jalan, Ditjen. Bina Marga.

Gambar 5.2. Mengajukan konsep desain kepada pimpinan

c. Pembuatan Media Informasi Penyelenggaraan Jalan Nasional


Setelah konsep desain disetujui, aktualisasi dilanjutkan
dengan membuat poster dan e-infoPIM. Kegiatan ini dimulai
dengan mengumpulkan data progres pekerjaan penyelenggaraan
jalan Ditjen Bina Marga dari Staf Subdit. PE-PJJ, dilaksanakan
pada tanggal 6 Agustus 2019.

Gambar 5.3. Proses pengumpulan data

24
Setelah data terkumpul, kemudian dilanjutkan dengan
tahapan selanjutnya membuat poster (tanggal 7 – 12 Agustus
2019) dan mentrasformasikan buku infoPIM kedalam bentuk buku
elektronik (tanggal 7 – 8 Agustus 2019). Output dari kegiatan ini
adalah desain poster dan e-book infoPIM.

Gambar 5.4. Proses pembuatan poster dan e-book

d. Evaluasi Desain Media Informasi Penyelenggaran Jalan Nasional


Poster dan e-book yang sudah dibuat kemudian dilaporkan
kepada pimpinan serta meminta masukan dari Coach, Staff Subdit
PE-PJJ dan sesama CPNS 2018. Kegiatan ini dilaksanakan pada
tanggal 13 dan 14 Agustus 2019. Tujuan utamanya tentu untuk
menjaga komitmen mutu dari produk yang nantinya dihasilkan.

Gambar 5.5 Melaporkan hasil desain kepada Kasi Pemantauan PE-PJJ

Setelah mendapat masukan dari berbagai stakeholder,


desain media informasi segera disempurnakan. Proses
penyempurnaan ini dilakukan selama tiga hari, dari tanggal 14

25
Agustus sampai 16 Agustus 2019. Output dari kegiatan ini adalah
desain POPBIMA dan e-infoPIM yang sudah disempurnakan.

e. Distribusi Informasi Penyelenggaran Jalan Nasional


Setelah semua proses persiapan dan pembuatan media
informasi selesai, hasilnya diserahkan kepada pimpinan untuk
didistribusikan kepada pihak yang berhak untuk mendapatkan
informasi tersebut. (Tanggal 19 Agustus 2019). Kemudian
tahapan selanjutnya adalah meminta pendapat tentang dua
produk media informasi yang telah diciptakan. (Tanggal 19 s/d 20
Agustus 2019).
Agar kegiatan ini dapat berkesinambungan, tahapan
berikutnya yang dilakukan adalah berbagi pengetahuan dan
pengalaman tentang cara pembuatan poster dan buku elektronik
yang efektif dan efisien. Dengan harapan nantinya, setelah
kegiatan aktualisasi ini selesai, produk ini dapat terus bertahan
meskipun diteruskan oleh Staf yang lain. Sharing knowledge ini
dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2018.

Gambar 5.6. Sharing knowledge tentang pembuatan poster dan e-book

f. Laporan Aktualisasi
Pelaporan merupakan salah satu ciri akuntabilitas sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan yang telah
dilaksanakan. Begitupun dengan kegiatan aktualisasi ini, juga

26
dibuat laporan pelaksanaan yang berisikan latar belakang, tujuan,
deskripsi kegiatan hingga gambaran produk yang telah diciptakan.

V.2. Hasil Capaian Aktualisasi


a. Poster Pintar Bina Marga (POPBIMA)
Poster ini memuat informasi terkait dengan :
1. progres dan keuangan Ditjen Bina Marga.
2. Balai dan Satker dengan penyerapan keuangan terbaik dan
terendah.
3. Progres lelang paket kontraktual per tahun anggaran.
4. Peta sebaran paket kritis disetiap Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional, dan
5. Balai dan Satker terbaik dan terburuk terkait pemenuhan
unggahan dokumen SAKIP.

Gambar 5.7. POPBIMA edisi Juli 2019

27
Informasi inilah yang menjadi inti dari buku informasi
pimpinan yang diproduksi oleh Subdit PE-PJJ. Sehingga pimpinan
tidak perlu membuka buku setiap ingin melihat rangkuman
infoPIM tersebut. Poster ini akan diterbitkan setiap akhir bulan,
bersamaan dengan terbitnya buku infoPIM.

b. e-infoPIM (Buku Elektronik Informasi Pimpinan)


Buku elektronik Informasi Pimpinan yang diberi nama e-
infoPIM adalah format elektronik dari buku cetakan infoPIM,
dengan tambahan beberapa fitur yang tidak dijumpai pada versi
cetaknya. Misalnya fitur peta dan tombol jalan pintas menuju
halaman yang diinginkan. Peta Indonesia menyampaikan pesan
tersirat bahwa wilayah kerja (kita), khususnya KemenPUPR
adalah dari Sabang sampai Merauke tanpa terkecuali.

Gambar 5.8. Contoh tampilan peta pada halaman pertama e-infoPIM

Fitur e-infoPIM :
1) Peta sebaran paket kritis dengan variasi warna yang
mengindikasikan jumlah paket kritis setiap balai dan tombol
untuk melihat data paket kritis yang lebih detail.
2) Tombol untuk menampilkan 3 halaman
utama e-infoPIM.

28
3) Daftar isi dan daftar lampiran dengan fasilitas tombol (jalan
pintas) menuju halaman yang diinginkan.
4) Tombol dan untuk melihat informasi selanjutnya
atau kembali ke halaman sebelumnya.
5) Tombol dan untuk melihat informasi detail paket PSN
dan Perbatasan.

Gambar 5.9. Tampilan halaman daftar lampiran e-infoPIM bulan Juli

V.3. Perbandingan Keadaan Sebelum dan Sesudah Aktualisasi


Gambaran awal tentang proses distribusi informasi pada Subdit
PE-PJJ berdasarkan hasil environmental scanning yang telah
dilakukan diawal kegiatan serta analisa isu kontemporer pada Subdit
PE-PJJ, dapat kita rumuskan kembali sebagai berikut :
a. Buku infoPIM yanng berupa cetakan, sebelum didistribusikan
tentu ada jeda waktu dalam menunggu proses percetakan
tersebut.
b. Ukurannya yang besar, kurang mendukung mobilitas pimpinan.
Karena pimpinan tidak selalu berada di kantor, terkadang dalam
pelaksanaan tugasnya harus melakukan dinas di luar kantor.

29
c. Pembaca harus membuka setiap lembar dalam mencari informasi
yang diinginkan.
d. Membutuhkan ruang yang lebih besar untuk penyimpanan.
e. Softcopy kurang responsif.
Setelah pelaksanaan aktualisasi dengan produk akhir
POPBIMA dan e-infoPIM, proses distribusi informasi mengalami
beberapa perubahan sebagai berikut :
a. Distribusi tanpa harus menunggu proses percetakan.
b. Mudah diakses & dibawa, mendukung mobilitas pimpinan, cukup
dengan menggunakan gadget smartphone.
c. Tidak membutuhkan ruang untuk penyimpanan (paperless).
d. POPBIMA hadir sebagai rangkuman infoPIM.
e. Ebook lebih komunikatif dengan tombol yang responsif.

V.4. Hambatan dan Manfaat


a. Hambatan
Beberpa hal yang dirasakan sebagai hambatan pada saat
aktualisasi adalah sebagai berikut :
1) CNS perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru.
2) Informasi dalam buku infoPIM sangat banyak, sehingga perlu
kejelian untuk memilah informasi yang akan ditampilkan pada
poster.
3) Softcopy yang tersedia adalah .pdf, yang karakternya lebih
sulit untuk diedit.

Dan berikut adalah langkah-langkah yang diambil untuk


mengatasi hambatan tersebut.
1) Segera menyesuaikan diri dengan modal mata pelatihan
Agenda I & II (Bela Negara & ANEKA).
2) Memanfaatkan Nota Dinas buku infoPIM sebagai rangkuman.

30
3) Menggunakan program/aplikasi yang paling pas sebagai
media editing dan pembuatan e-book (CorelDRAW dan
Adobe Acrobat)

b. Manfaat
Manfaat dari keberadaan POPBIMA dan e-infoPIM dapat
diketahui dari tanggapan stakeholder yang terkait dengan
aktualisasi ini. Berikut beberapa kutipan dari hasil penjajakan
pendapat yang dilakukan.
“Sangat bagus. Sejalan dengan program PE-PJJ saat ini,
meningkatkan kualitas informasi penyelenggaraan jalan
nasional dari hulu ke hilir.
Harapannya kedepan, dapat dilaksanakan
berkesinambungan dan semoga CPNS 2018 mampu
menjadikan Bina Marga lebih membanggakan.” Bpk Ir.
Fathurrahman, M.Si (Kasubdit PE-PJJ).

“Dampaknya bagus sekali. Harapannya kedepan,


penyampaian informasi lebih efektif dengan tampilan yang
user friendly, menarik & memudahkan.
E-book & poster ini belum pernah dilakukan sebelumnya,
rencananya akan kita launching dan berkelanjutan.” Bpk
Hengki Hernawan, ST., MT (Kasi Pemantauan PE-PJJ)

“Sangat bagus dan menarik.


Semoga aktualisasi ini bisa bermanfaat untuk Subdit. PE-
PJJ dan Bina Marga.” Ibu Karni (Kasi Evaluasi PE-PJJ)

“Bagus, sangat bermanfaat dan tepat untuk pimpinan,


karena mampu merangkum informasi pimpinan dalam

31
format informasi yang mudah dicerna.” Lutfi dan Malik
(Staf PE-PJJ)

V.5. Analisa Dampak

Tidak dapat dipungkiri bahwa penerapan nilai-nilai ANEKA


bukan merupakan perkara yang mudah. Berbagai tantangan dan
hambatan senatiasa menjadi kompleksitas problema tersendiri.
Namun sebagai bentuk political will untuk mendukung reformasi
birokrasi dan mengarahkan kinerja serta hasil kerja organisasi dalam
konsepsi good governance, maka seorang ASN memiliki
tanggungjawab untuk mengimplementasikan nilai dasar ANEKA
tersebut.

Secara empiris terdapat potensi dampak yang terjadi jika


nilai-nilai profesi PNS yang terangkum dalam nilai dasar ANEKA tidak
dilaksanakan, yakni :

a. Akuntabilitas
Akuntabilitas menekankan pertanggungjawaban yang
harus yang harus dicapai sehingga jika akuntabilitas tidak
dilaksanakan maka pelaksana tugas tidak akan
bertanggungjawab dalam menjalankan tupoksinya, pekerjaan
dilaksanakan tidak sesuai prosedur, memungkinkan terjadinya
konflik kepentingan, tindakan diskriminatif maupun hal-hal lain
yang justru akan menghambat upaya reformasi birokrasi dan
menciptakan iklim good governance dalam pemerintahan.
Dengan demikian kepercayaan (trust) masyarakat kepada
birokrasi akan semakin memudar karena aparaturnya tidak
mampu berperan sebagai kontrol demokrasi, mencegah korupsi
dan penyalahgunaan kekuasaan serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.

32
b. Nasionalisme
Apabila nasionalisme tidak dilaksanakan dalam kegiatan
ketugasan PNS maka rasa cinta tanah air, rasa kebangsaan dan
kebersamaan akan hilang tergantikan oleh ego sektoral,
primordialisme dan sikap-sikap mementingkan kepentingan
individu serta golongan semata. Dengan merujuk pada peran ASN
sebagai perekat dan pemersatu bangsa, maka sudah selayaknya
nilai nasionalisme dikembangkan sehingga meminimalisir
kemungkinan terjadinya konflik kepentingan, disintegrasi bangsa
dan ketidakadilan dalam akses pelayanan publik
c. Etika Publik
Etika publik secara empiris memiliki keterkaitan dan
implikasi terhadap pelaksanaan kegiatan ketugasan PNS
sehingga jika etika publik tida diaktualisasikan maka pelayanan
publik yang berkualitas dan relevan akan sulit diwujudkan. Selain
itu nilai-nilai etis seperti tata karma, sopan santun, sikap saling
menghargai dan mandiri akan semakin pudar sehingga pelayanan
publik yang menempatkan masyarakat sebagai manusia yang
dimanusiakan akan semakin jauh dari harapan.
d. Komitmen Mutu
Apabila komitmen mutu tidak dilaksanakan dalam kegiatan
ketugasan PNS maka penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik tidak akan dapat berjalan secara efektif, efisien
dan inovatif sehingga kualitas kinerja dan hasil kerja birokrasi
cenderung bersifat stagnan.
Kondisi ini sangat tidak sesuai dengan dinamika
perkembangan jaman yang telah membentuk pola pikir masyarkat
yang kritis diiringi dengan peningkatan kompleksitas kebutuhan
dan kepentingan publik. Oleh karena itu sebagai upaya untuk
menjawab tantangan perkembangan jaman tersebut, komitmen
mutu menjadi nilai dasar yang wajib diimplementasikan sehingga

33
seluruh penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
semakin diikkuti dengan naiknya indeks kepuasan masyarakat.
e. Anti Korupsi
Kebijakan hukum di Indonesia menetapkan korupsi
sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) sehingga
seluruh PNS harus mengembangkan sikap anti korupsi.
Bahkan tidak hanya korupsi yang identik dengan kerugian
keuangan negara, korupsi waktu, gratifikasi, mengharapkan
pamrih dalam bekerja dan melakukan diskriminasi pelayanan
publik harus menjadi concern utama dalam sikap anti korupsi yang
perlu dikembangkan. Jika nilai anti korupsi tidak diaktualisasikan
dalam pelaksanaa tugas maka peran negara dalam alokasi,
distribusi dan stabilisasi nasional tidak dapat dilaksanakan dengan
optimal.

34
BAB VI
PENUTUP

VI.1. Kesimpulan

Gagasan yang lahir dari solusi terhadap isu kontemporer pada


Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Pengembangan
Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga yakni pembuatan dua
media informasi; POPBIMA (Poster Pintar Bina Marga) dan e-infoPIM
(buku elektronik Informasi Pimpinan) telah selesai dilaksanakan dan
terbukti dapat meningkatkan efektivitas distribusi informasi
terkait penyelenggaraan jalan nasional sehingga tugas
Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi dapat terlaksana lebih
maksimal dan berkontribusi penuh dalam pencapaian Visi dan Misi
Direktorat Jenderal Bina Marga.

Enam tahapan kegiatan yang saling berhubungan membentuk


satu rangkaian kegiatan aktualisasi ini telah terlaksana dengan baik
sehingga menjadi media bagi CPNS dalam menerapkan Sikap dan
Perilaku dasar Bela Negara yang diperoleh di Agenda I, juga menjadi
media untuk mengaktualisasikan Nilai-nilai Dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) yang diperoleh di Agenda II, serta menjadi media yang
membantu memahami dengan baik Peran dan Kedudukannya
didalam NKRI, yang diperoleh di Agenda III dan menjadikannya
sebagai habits (kebiasaan baik) yang membentuk CPNS menjadi
PNS berkarakter Pelayan Masyarakat, menjadi Insan Muda PUPR
yang berjati diri iProVE (Integritas, Provesional, Orientasi Misi,
Visioner dan Etika – Akhlakul karimah), demi mewujudkan
Infrastruktur yang Handal dalam Mendukung Indonesia yang

35
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong
sesuai dengan Visi Presiden dan Tujuan Pembangunan Nasional.

VI.2. Saran

Pembuatan dan pengembangan dua media informasi;


POPBIMA (Poster Pintar Bina Marga) dan e-infoPIM (buku elektronik
Informasi Pimpinan) diharapkan dapat menjadi kegiatan yang
berkelanjutan pada Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi
Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina
Marga. Pengembangan dapat berupa penggunaan tema desain yang
berbeda untuk setiap edisinya dan juga menambahkan konten
multimedia kedalam buku elektronik e-infoPIM.

Evaluasi terhadap kedua media ini juga harus terus dilakukan


agar sejalan dengan kemajuan teknologi dan mampu menyediakan
informasi yang tepat dan akurat kepada pimpinan. Sehingga dapat
terus meningkatkan efektivitas distribusi informasi penyelenggaraan
jalan nasional dan sejalan dengan semangat Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat dalam merayakan Kemerdekaan
Indonesia yang ke – 74, Sigap Membangun Negeri Menuju SDM
Unggul Indonesia Maju.

36
DAFTAR PUSTAKA

37
LAMPIRAN
DESKRIPSI KEGIATAN
MATRIKS KEGIATAN
JADWAL PELAKSANAAN
KARTU BIMBINGAN
FOTO DOKUMENTASI
DESAIN POPBIMA DAN e-infoPIM

38
FOTO DOKUMENTASI
Kegiatan 1. Melakukan Telaahan Konsep Media Informasi
FOTO DOKUMENTASI
Kegiatan 2. Koordinasi dan Konsultasi dengan Pimpinan
FOTO DOKUMENTASI
Kegiatan 3. Pembuatan Media Informasi
FOTO DOKUMENTASI
Kegiatan 4. Evaluasi desain media informasi
FOTO DOKUMENTASI
Kegiatan 5.Distribusi Informasi
FOTO DOKUMENTASI
Kegiatan 6. Laporan Aktualisasi
SEMINAR
LAPORAN
AKTUALISASI
JAKARTA, 6 SEPTEMBER 2019

PELATIHAN DASAR CPNS


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2019
BATCH 1
PENINGKATAN EFEKTIVITAS
DISTRIBUSI INFORMASI PENYELENGGARAAN
JALAN NASIONAL
PADA SUBDIT PEMANTAUAN DAN EVALUASI
DIREKTORAT PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

OLEH MENTOR CO-MENTOR COACH

AHMAD MASRI, S.T. Ir. FATHURRAHMAN, M.Si HENGKI HERNAWAN, S.T., M.T. YOSI DARMAWAN A, S.T., M.T.
NIP. 19930728 201903 1 005 NIP. 19621211 199403 1 003 NIP. 19800707 200812 1 001 NIP. 19770904 200312 1 005
Review rancangan aktualisasi
CORE ISSUE
Menapis isu GAGASAN
ENVIRONMENTAL dengan tool Pemecahan
APKL Masalah
SCANNING

ISU DAMPAK AKTUALISASI


KONTEMPORER ISU 6 Tahapan
Kegiatan
CORE ISSUE
Menapis isu
dengan tool
APKL

Belum tersedia media Tidak interaktif

Tidak tersedia informasi singkat Soft copy infoPIM sulit digunakan

Masih kurang efektifnya proses distribusi informasi


penyelenggaraan jalan DJBM
DISTRIBUSI INFORMASI

Memberikan informasi
yang tepat untuk orang
yang tepat pada waktu yang tepat dan dalam
format berguna, sama pentingnya dengan
mengembangkan informasi.
GAGASAN
Pemecahan
Masalah

Peningkatan Efektivitas DISTRIBUSI INFORMASI


Penyelenggaraaan Jalan Nasional pada Subdit Pemantauan
dan Evaluasi Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan
Direktorat Jenderal Bina Marga

Pembuatan Poster yang berisi informasi singkat Pembuatan e-book infoPIM yang interaktif dan
penyelenggaraan jalan nasional. POPBIMA (Poster mudah digunakan (e-infoPIM)
Pintar Bina Marga)
Pembuatan POPBIMA dan e-infoPIM Evaluasi Desain

Koordinasi dan Konsultasi Distribusi Informasi

Telaah konsep media informasi Laporan Aktualisasi

AKTUALISASI
6 Tahapan
Kegiatan
PELAKSANAAN AKTUALISASI
HASIL CAPAIAN

Terciptanya dua produk utama


yang merupakan hasil dari
pelaksanaan 6 tahapan
POPBIMA

kegiatan aktualisasi.

e-infoPIM

Poster yang berisi e-book


informasi singkat AKTUALISASI Informasi Pimpinan
penyelenggaraan yang interaktif dan
jalan nasional. mudah digunakan.
AKTUALISASI
BEFORE AFTER
Sebelum aktualisasi
Distribusi informasi penyelenggaraan jalan oleh
PE-PJJ menggunakan media buku cetak infoPIM
dan softcopy file .pdf biasa.

Ada jeda waktu menunggu proses percetakan

Kurang mendukung mobilitas pimpinan

Pembaca harus membuka setiap lembar dalam mencari


informasi yang diinginkan

Membutuhkan ruang yang lebih besar untuk


penyimpanan

Softcopy kurang responsif


Setelah aktualisasi
Media distribusi informasi penyelenggaraan jalan
oleh PE-PJJ bertambah dengan hadirnya
POPBIMA dan e-book infoPIM.

Distribusi tanpa menunggu proses percetakan

Mudah diakses & dibawa,


mendukung mobilitas pimpinan

Tidak membutuhkan ruang untuk penyimpanan


(paperless)

POPBIMA hadir sebagai rangkuman infoPIM

Ebook lebih komunikatif dengan tombol yang responsif


HAMBATAN PELAKSANAAN
Hambatan
CNS perlu waktu untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru.

Informasi dalam buku infoPIM sangat banyak,


sehingga perlu kejelian untuk memilah informasi
yang akan ditampilkan pada poster.

Softcopy yang tersedia adalah .pdf, yang


karakternya lebih sulit untuk diedit.

Tindakan
Segera menyesuaikan diri dengan modal mata
pelatihan Agenda I & II (Bela Negara & ANEKA)

Memanfaatkan Nota Dinas buku infoPIM sebagai


rangkuman.

Menggunakan program/aplikasi yang paling pas


sebagai media editing dan pembuatan e-book
(CorelDRAW dan Adobe Acrobat) .
MANFAAT AKTUALISASI

Sangat bagus.
Sejalan dengan program PE-PJJ
saat ini, meningkatkan kualitas
informasi penyelenggaraan jalan
nasional dari hulu ke hilir.

Harapannya kedepan, dapat


dilaksanakan berkesinambungan
dan semoga CPNS 2018 mampu
menjadikan Bina Marga lebih
membanggakan.
Bpk Ir. FATHURRAHMAN, M.Si
Kasubdit PE-PJJ

Dampaknya bagus sekali.
Harapannya kedepan, penyampaian informasi
lebih efektif dengan tampilan yang user
friendly, menarik & memudahkan.

e-book & poster ini belum pernah dilakukan


sebelumnya, rencananya akan kita launching
dan berkelanjutan.

Bpk HENGKI HERNAWAN, S.T., M.T.


Kasi Pemantauan Subdit PE-PJJ
“ Sangat bagus dan menarik.
Semoga aktualisasi ini bisa
bermanfaat untuk Subdit. PE-PJJ
dan Bina Marga.
Ibu KARNI N. PALIMBONG, S.T., M.T.
Kasi Evaluasi Subdit PE-PJJ
KONTRIBUSI TERHADAP
VISI & MISI ORGANISASI

POPBIMA (Poster Visi & Misi


Pintar Bina Marga) Direktorat Jenderal Bina
Meningkatkan efektivitas Marga
Distribusi Informasi Penyelenggaraan
Jalan Nasional dalam Mewujudkan sistem
rangka menjalankan Tugas jaringan jalan yang andal,
Subdit PE-PJJ, melaksanakan terpadu dan berkelanjutan
e-infoPIM (Buku pemantauan dan evaluasi kinerja serta diseluruh wilayah nasional
elektronik infoPIM) pelaporan penyelenggaraan akan tercapai.
jalan nasional.
PENGUATAN
TERHADAP NILAI ORGANISASI

Nilai-nilai Kemen PUPR menurut PerMen PUPR Nomor 07 PRT/2017/M/2017


tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai Kementerian PUPR :
Visioner, Integritas, Professional, Tanggungjawab dan Melayani.

Penggunaan media informasi yang tepat sejalan


dengan nilai Melayani KemenPUPR, yang selalu
memberikan layanan optimal.

Telaah Konsep menunjukkan adanya dukungan Membuat laporan aktulisasi adalah bentuk
terhadap nilai Visioner KemenPUPR, yang dukungan terhadap nilai Integritas KemenPUPR,
melakukan sesuatu untuk tujuan yang lebih besar. yang menunjukkan kesesuaian antara perkataan
dan perbuatan.

Koordinasi menunjukkan adanya dukungan Berusaha meningkatkan kualitas kinerja


terhadap nilai Profesional KemenPUPR, yang merupakan dukungan terhadap nilai
bekerja secara kompeten dan sesuai prosedur. Tanggungjawab KemenPUPR, yang selalu bekerja
bersungguh-sungguh.
Analisis dampak
Jika nilai-nilai dasar PNS tidak
diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas
dan jabatan

AKUNTABILITAS NASIONALISME ETIKA PUBLIK

KOMITMEN MUTU ANTI KORUPSI


AKUNTABILITAS NASIONALISME ETIKA PUBLIK KOMITMEN MUTU ANTI KORUPSI

Akuntabilitas merujuk pada Nasionalisme Indonesia Refleksi tentang Pelayanan publik yang Memperkaya diri sendiri
kewajiban setiap individu, adalah suatu gerakan standar/norma yang handal dan profesional, atau orang lain, atau suatu
kelompok atau institusi kebangsaan yang timbul menentukan baik/buruk, mendengar berbagai korporasi, yang dapat
untuk memenuhi tanggung pada bangsa Indonesia benar/salah perilaku, keluhan masyarakat dan merugikan keuangan
jawab yang menjadi untuk menjadi sebuah tindakan dan keputusan menindaklanjutinya dengan negara atau
amanahnya. bangsa yang merdeka dan untuk mengarahkan memberikan solusi yang perekonomian
berdaulat. kebijakan publik. tepat. negara.
PNS Akuntabel
Mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak
terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.

Bila tidak diterapkan :


Kegiatan tidak berjalan dengan baik, bahkan bisa tidak terlaksana, target dan
sasaran kegiatan tidak terwujud optimal.

Kegiatan terlaksana tetapi tidak ada bukti yang cukup menguatkan sebagai
AKUNTABILITAS pertanggungjawaban.

Akuntabilitas merujuk pada Kredibilitas PNS / pemerintah dipertanyakan.


kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi Adanya kesimpangsiuran informasi, karena distribusi informasi yang kurang efektif.
untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku, bisa
amanahnya. berakibat fatal secara hukum.
Apabila nasionalisme tidak dilaksanakan dalam kegiatan
ketugasan PNS maka rasa cinta tanah air, rasa kebangsaan dan
kebersamaan akan hilang tergantikan oleh ego sektoral,
primodialisme dan sikap-sikap mementingkan kepentingan
individu serta golongan semata.
______ _

NASIONALISME

Konflik Disintegrasi Ketidakadilan dalam


Kepentingan Bangsa Akses Pelayanan Publik
Etika publik secara empiris memiliki keterkaitan dan implikasi terhadap
ETIKA PUBLIK pelaksanaan kegiatan ketugasan PNS sehingga jika etika publik tidak
diaktualisasikan maka pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
akan sulit diwujudkan. Selain itu nilai-nilai etis seperti tata karma, sopan
santun, sikap saling menghargai dan mandiri akan semakin pudar
sehingga pelayanan publik yang menempatkan masyarakat sebagai
manusia yang dimanusiakan akan semakin jauh dari harapan.
______ _
EFEKTIF EFISIEN INOVATIF

KUALITAS KINERJA & HASIL KERJA STAGNAN

Kondisi ini sangat tidak sesuai dengan


dinamika perkembangan jaman yang telah membentuk
pola pikir masyarakat yang kritis diiringi dengan peningkatan kompleksitas
KOMITMEN MUTU kebutuhan dan kepentingan publik

KOMITMEN MUTU

Meningkatkan kepuasan masyarakat


EXTRA ORDINARY CRIME
Kerugian keuangan negara

Korupsi waktu

Gratifikasi

Mengharapkan pamrih dalam Jika nilai anti korupsi tidak


bekerja diaktualisasikan dalam
ANTI KORUPSI pelaksanaan tugas, maka
Diskriminasi pelayanan publik peran negara dalam
alokasi, distribusi dan
stabilisasi nasional
tidak dapat dilaksanakan
dengan optimal.
KESIMPULAN
& SARAN
KESIMPULAN SARAN
Terciptanya POPBIMA dan e-infoPIM terbukti Pembuatan dan pengembangan dua
dapat Meningkatkan Efektivitas Distribusi media informasi; POPBIMA (Poster
Informasi pada Subdit PE-PJJ Ditjen Bina Marga. Pintar Bina Marga) dan e-infoPIM
(buku elektronik Informasi Pimpinan)
Enam kegiatan yang menjadi satu rangkaian diharapkan dapat menjadi kegiatan
program aktualisasi ini juga telah menjadi media yang berkelanjutan pada Subdit PE-
bagi CPNS dalam menerapkan Sikap dan Perilaku PJJ Ditjen Bina Marga.
dasar Bela Negara, mengaktualisasikan Nilai-nilai
Dasar ANEKA, memahami dengan baik Peran Pengembangan dapat berupa
dan Kedudukannya didalam NKRI dan penggunaan tema desain yang
menjadikannya sebagai habits, sehingga lahir berbeda untuk setiap edisinya dan
Insan Muda PUPR yang berjati diri . demi juga menambahkan konten
mewujudkan Infrastruktur yang Handal dalam multimedia kedalam buku elektronik
Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri e-infoPIM.
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong.
DASI
REKOMEN
Evaluasi terhadap kedua media ini juga harus
terus dilakukan, Sehingga dapat terus sejalan
dengan semangat KemenPUPR dalam
merayakan Kemerdekaan Indonesia yang ke – 74,
Sigap Membangun Negeri Menuju SDM Unggul
Indonesia Maju.
Scan this QR Code
to download e-infoPIM

DEMO

Open with Adobe Reader


for more experience

Anda mungkin juga menyukai