DISUSUN OLEH :
NAMA : AHMAD MASRI, S.T.
NIP : 19930728 201903 1 005
FORMASI JAFUNG : TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN AHLI PERTAMA
UNIT ORGANISASI : DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
UNIT KERJA : SUBDIT PEMANTAUAN DAN EVALUASI
DIREKTORAT PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN
Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas hidayah-Nya sehingga penulis
mampu menyelesaikan Laporan Aktualisasi yang berjudul “Peningkatan
Efektivitas Distribusi Informasi pada Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi
Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga”.
Penyusunan Laporan Aktualisasi ini adalah bentuk pertanggungjawaban setelah
melakukan Agenda IV, aktualisasi/habituasi pada Latihan Dasar (Latsar) CPNS
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Penyusunan Laporan Aktualisasi oleh penulis tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta, istriku yang setia dan putraku yang lucu, yang
telah menjadi sumber inspirasi, semangat dan motivasi, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua perjuangan dan
pengorbanan kalian baik moril maupun materil dan tiada henti mendoakan
penulis supaya dapat menyelesaikan Agenda ini dengan baik.
2. Bapak Ir. Fathurrahman, M.Si. selaku mentor, Bpk Hengki Hernawan dan Ibu
Karni N Palimbong sebagai co-mentor.
3. Bapak Yosi Darmawan, S.T., M.T. selaku Coach yang telah banyak
membimbing, membagi ilmu dan pengalamannya.
4. BPSDM Kementerian PUPR dan Bapak Ahmad K. Nasution, S. ST., MT.
selaku Kepala Balai Diklat PUPR VI Surabaya atas segala bantuannya.
5. Segenap Widyaiswara dan seluruh panitia Pelatihan Dasar CPNS
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2019.
6. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar CPNS Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Tahun 2019 Batch 1, terima kasih atas kerjasama dan
kebersamaannya selama masa pendidikan latsar.
Menyadari laporan aktualisasi tidak terlepas dari kekurangan, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan agar laporan dan produk dari
aktualisasi ini nantinya dapat memberi manfaat dalam bidang pekerjaan dan
penerapannya di lapangan serta mampu dikembangkan lebih lanjut.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
I.1 Latar Belakang 1
I.2 Tujuan 3
I.3 Ruang Lingkup 4
BAB II ENVIRONMENTAL SCANNING 5
II.1 Isu 5
II.2 Core Issue 8
II.3 Dampak Isu 10
II.4 Gagasan Pemecahan Isu 12
BAB III. PROBLEM SOLVING 13
III.1 Kegiatan 13
III.2 Tahapan Kegiatan 13
III.3 Output 15
BAB IV. ANALISIS 17
IV.1 Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan 17
IV.2 Kontribusi terhadap Visi & Misi Organisasi 20
IV.3 Penguatan Nilai Organisasi 21
BAB V. PELAKSANAAN AKTUALISASI 23
V.1 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi 23
V.2 Hasil Capaian Aktualisasi 27
V.3 Perbandingan Keadaan Sebelum dan Sesudah Aktualisasi 29
V.4 Hambatan dan Manfaat 30
iv
V.5 Analisa Dampak 32
BAB VI. PENUTUP 35
VI.1 Kesimpulan 35
VI.2 Saran 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Time Schedule
Matriks Kegiatan
Dokumentasi Kegiatan
Desain POPBIMA dan e-infoPIM
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas dari
praktek KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan
konsep Diklat Prajabatan dilakukan dengan mengembangkan desain
Diklat terintegrasi sejalan dengan perkembangan dinamika tuntutan
jabatan dan penguatan terhadap 3 kompetensi bidang sesuai dengan
formasi jabatan yang ditetapkan. Nomenklatur Diklat Prajabatan
diubah menjadi Pelatihan Dasar Calon PNS, sebagai salah satu jenis
Pelatihan yang strategis pasca UU ASN dalam rangka pembentukan
karakter PNS dan membentuk kemampuan bersikap dan bertindak
profesional mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial
kultural dengan menggunakan perspektif whole of government atau
one government yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan
kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai
pelayan masyarakat.
Pemahaman yang lengkap tentang nilai-nilai dasar profesi
PNS tersebut akan menjadi modal yang sangat berarti dalam
pengaktualisasiannya. Pemahaman tersebut akan diproses dalam
suatu rangkaian kegiatan aktualisasi, mengaktualisasikan hasil
rancangan di tempat kerja, melaporkan hasil aktualisasi dalam
seminar dan membuat rencana aksi penyempurnaan aktualisasi.
Pengaktualisasian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut sebagai
internalisasi materi yang diterima selama mengikuti Pelatihan Dasar,
harus memiliki keterkaitan yang kuat antara materi yang diberikan
selama pembelajaran dengan implementasi nilai-nilai dasar profesi
PNS yang akan dibuat/direncanakan setiap peserta pada lingkup unit
kerja.
Visi Pembangunan Nasional Indonesia Tahun 2015-2019
adalah “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Dan Visi Kementerian
2
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mendukung Visi
Pembangunan Nasional tersebut adalah “Terwujudnya Infrastruktur
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal dalam
Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”.
Salah satu kontribusi Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi
Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina
Marga adalah memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu,
sebagai dasar bagi pimpinan dalam mengambil keputusan dan
membuat kebijakan terkait penyelenggaraan jalan. Kesalahan
informasi maupun kesalahan dalam proses distribusinya akan
mengakibatkan lahirnya kebijakan yang salah, yang akan berimplikasi
pada kualitas infrastruktur jalan nasional dan tentunya akan
menimbulkan ketidakpuasan masyarakat atas kinerja pemerintah.
3
g. Terwujudnya organisasi dan unit kerja yang dapat memberikan
pelayanan prima dengan didasari nilai-nilai organisasi yaitu
Visioner, Integritas, Professional, Tanggungjawab dan Melayani.
4
BAB II
ENVIRONMENTAL SCANNING
II.1. Isu
Tahapan environmental scanning merupakan sikap
kepedulian terhadap isu/ masalah dalam organisasi sekaligus bentuk
kemampuan memetakan hubungan kausalitas yang terjadi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03
Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tugas Subdirektorat
Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan
Direktorat Jenderal Bina Marga adalah melaksanakan pemantauan
dan evaluasi kinerja serta pelaporan penyelenggaraan jalan. Kepala
Subdirektorat dibantu oleh dua Kepala Seksi, yakni Kepala Seksi
Pemantauan dan Kepala Seksi Evaluasi.
Subdit Pemantauan dan Evaluasi mempunyai fungsi (1)
Pembinaan dan pelaksanaan evaluasi pengolahan dan pelaporan
bahan monitoring penyelenggaraan jalan; (2) Penyiapan bahan
informasi penyelenggaraan jalan dan penyiapan informasi pimpinan;
(3) Pengolahan informasi dan isu-isu strategis penyelenggaraan jalan;
(4) Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Direktorat
Pengembangan Jaringan Jalan; (5) Pembinaan, koordinasi, dan
penyusunan dokumen Perjanjian Kinerja dan Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Bina Marga; (6) Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga; (7) Evaluasi
dan penilaian kegiatan feasibility study, design, study, evaluasi, kajian,
telaah, pedoman, petunjuk, produk hukum, sertifikasi, dan lainnya di
lingkungan Direktorat; dan (8) Pengendalian pelaksanaan jalan
daerah termasuk konektivitas jaringan jalan.
5
Pada Tahun Anggaran 2019, terdapat lebih dari dua ribu paket
pekerjaan yang harus dipantau oleh Seksi Pemantauan. Memantau
secara langsung paket pekerjaan sebanyak ini tentu tidak mudah atau
bahkan tidak bisa dilakukan, sehingga proses pemantauan dilakukan
dengan memanfaatkan teknologi informasi, yakni aplikasi Sistem
Informasi berbasi Web. Pada saat ini, ada tiga aplikasi yang
digunakan, yakni aplikasi SIRUP yang dikembangkan oleh Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, aplikasi e-monitoring
yang dikembangkan oleh Sekretariat Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat dan aplikasi SIPP terpadu yang
dikembangkan oleh Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi
Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina
Marga.
Proses pemantauan dimulai dari peng-input-an laporan
kemajuan pekerjaan di lapangan kedalam apliksai e-monitoring dan
SIPP Terpadu oleh petugas Satuan Kerja seluruh Indonesia. Data
kemajuan pekerjaan yang dimaksud adalah persentasi progress
Rencana (RN), Realisasi (RL) dan deviasinya, serta kendala yang
dihadapi di lapangan dan juga tindak lanjutnya.
Data yang masuk ke aplikasi ini kemudian diolah oleh
Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Pengembangan
Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga. Data dari ketiga
aplikasi disandingkan kemudian diramu menjadi sebuah informasi
yang memuat progres Ditjen Bina Marga (progres fisik dan keuangan),
Balai dan Satker dengan realisasi fisik dan keuangan terbaik dan
terendah, paket-paket strategis nasional, serta rekapitulasi paket
lelang. Informasi ini didistribusikan menggunakan media buku cetak,
yang dinamai buku “infoPIM” atau buku Informasi Pimpinan, karena
sifatnya yang merupakan rujukan pimpinan dalam mengambil
keputusan. Alur pemantauan ini dapat digambarkan sebagai berikut :
6
Gambar 2.1. Diagram alir proses pemantauan proyek oleh Subdit PE-PJJ
7
kesalahan yang memang sengaja dilakukan untuk melaporkan
progres yang tidak sesuai dengan kenyataan rill di lapangan.
b. Proses pemenuhan kebutuhan infrastruktur yang terus bergerak
dinamis berdampak pada tuntutan atas ketersediaan informasi
yang harus tersedia dengan cepat. Namun, terkadang petugas
Satker terlambat dalam melaporkan progres pekerjaannya,
sehingga rantai distribusi informasi pada subdit PE-PJJ juga
terlambat.
c. Penggunaan dua aplikasi memperlambat proses pemantauan,
karena petugas Satker harus menginput data yang sebenarnya
sama pada dua aplikasi yang berbeda, begitupun maupun
petugas di Subdit PE-PJJ yang harus mengambil data yang sama
pada dua aplikasi berbeda. Meskipun pada intinya sama, kedua
aplikasi ini memiliki modul tambahan yang berbeda.
d. Proses validasi dan sinkronisasi data oleh Subdit PE-PJJ masih
dilakukan secara manual, tentu ini sangat tidak efektif dan efisien.
Sedangkan teknologi untuk melakukannya secara otomatis sudah
tersedia.
e. Setelah informasi penyelenggaraan jalan melalui semua tahapan
pengumpulan dan pengolahan, selanjutnya informasi ini
didistribusikan kepada yang berhak, terutama kepada pimpinan.
Untuk saat ini, distribusi informasi dilakukan dengan
menggunakan media berupa “buku infoPIM”. Media ini masih
kurang efektif dalam hal konten dan kurang efisien dalam hal
waktu, baik pada saat pembuatan maupun distribusinya.
Begitupula penyimpanannya yang membutuhkan ruang besar.
8
menggunakan teknik APKL, yakni Aktual, Kekhalayakan, Problematik
dan KeLayakan.
a. Aktual maksudnya adalah benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
b. Kekhalayakan dimaknai sebagai isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak.
c. Sebuah isu dikatakan problematik jika memiliki dimensi masalah
yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
d. Sedangkan maksud dari kelayakan adalah isu yang diangkat isu
yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
9
Dengan melihat perolehan skor pada tabel diatas, maka isu
yang dianggap sebagai isu utama adalah “Masih kurang efektifnya
proses Distribusi Informasi Penyelenggaraan Jalan Nasional”
pada Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Direktorat
Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga.
10
Dalam hal arah aliran informasi, dikenal beberapa arah aliran.
Yakni komunikasi kebawah, komunikasi keatas dan komunikasi
horizontal. Proses yang terjadi pada subdit ini adalah komunikasi
keatas, yang berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih
rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Aliran informasi ke atas memberi
informasi berharga untuk pembuatan kepuasan oleh mereka yang
mengarahkan organisasi dan mengawasi kegiatan orang-orang
lainnya (Sharma, 1979).
Ada tiga hal utama yang harus diperhatikan dalam sebuah
proses Distribusi Informasi, yakni isi berita yang disampaikan, waktu
penyampaiannya serta media yang digunakan. Atau dengan kata lain
distribusi informasi adalah usaha memberikan informasi yang tepat
untuk orang yang tepat pada waktu yang tepat dan dalam format
berguna. Hal ini sama pentingnya dengan usaha dalam
mengumpulkan dan mengolah informasi tersebut. Karena jika tidak
dilaksanakan dengan tepat, akan berdampak pada tidak
tersampaikannya informasi dengan tepat. Proses ini juga erat
kaitannya dengan mata pelatihan Manajemen ASN dan Pelayanan
Publik. Dimana seorang ASN dituntut untuk bekerja secara profesional
dan memberikan pelayanan yang prima kepada stakeholder dalam hal
ini pimpinan yang secara tidak langsung juga melayani masyarakat
dalam hal penyediaan infrastruktur.
Kesalahan pimpinan dalam mengeluarkan kebijakan karena
adanya proses distribusi informasi yang tidak efektif, bisa dicontohkan
pada kasus pemanfaatan dana sisa lelang, perlakuan pada paket-
paket kritis atau dalam hal penentuan lokasi proyek mana yang akan
ditinjau secara langsung oleh Presiden atan Menteri. Kesalahan-
kesalahan seperti ini akan berimplikasi pada kesalahan prioritas
pembangunan, timbul kesan adanya pembiaran terhadap jalan yang
rusak, ketidak merataan pembangunan, terhambatnya perpindahan
masyarakat, barang dan jasa hingga hilangnya kredibilitas pemerintah
11
dimata masyarakat karena ketidakpuasan atas kinerja dan pelayanan
infrastuktur yang diberikan. Jika hal ini terjadi, maka Subdirektorat
Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan
Direktorat Jenderal Bina Marga dinilai gagal dalam menjalankan
fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik.
12
BAB III
PROBLEM SOLVING
III.1. Kegiatan
Problem Solving merupakan kemampuan dalam
mengembangkan dan memilih alternatif pemecahan isu atau masalah,
dan kemampuan memetakan aktor terkait dan perannya masing-
masing dalam menyelesaikan isu atau masalah. Dalam rangka
penerapan gagasan yang diusulkan guna memenuhi rancangan
aktualisasi, yakni menciptakan POPBIMA dan e-infoPIM untuk
meningkatkan efektivitas distribusi informasi pada Subdirektorat
Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan
Direktorat Jenderal Bina Marga dibutuhkan kegiatan sebagai berikut.
a. Melakukan Telaahan terhadap Konsep Media Informasi yang
akan digunakan.
b. Melakukan Koordinasi & Konsultasi dengan Pimpinan.
c. Pembuatan Media Informasi Penyelenggaraan Jalan Nasional
(POPBIMA dan e-infoPIM).
d. Evaluasi Desain POPBIMA dan e-infoPIM.
e. Distribusi Informasi Penyelenggaraan Jalan Nasional.
f. Membuat Laporan Aktualisasi
13
Tabel 2. Tahapan kegiatan rancangan aktualisasi
14
III.3. Output
Setiap tahapan kegiatan yang dilakukan menghasilkan output sebagai
berikut.
Tabel 3. Output setiap kegiatan rancangan aktualisasi
15
didistribusikan kepada yang
berhak atas informasi
tersebut (WA)
Jajak pendapat terkait
efektivitas media informasi
yang baru
Sharing Knowledge cara
pembuatan poster dan e-book
interaktif
6. Membuat Laporan Menyusun draft Laporan Laporan
Aktualisasi Aktualisasi Aktualisasi
Konsultasi dengan Coach dan
Mentor
Revisi Laporan Aktualisasi
16
BAB IV
ANALISIS
17
2. Melakukan Mengajukan Mendengarkan, menyimak
Koordinasi konsep desain dengan baik penjelasan
& Konsultasi poster dan e-book pimpinan serta menghargai
dengan kepada pimpinan pendapatnya adalah
Pimpinan perwujudan nilai-nilai
Nasionalisme yang tertuang
pada sila ke-empat Pancasila.
Meminta Dalam melakukan koordinasi
persetujuan dengan pimpinan juga kita
pimpinan harus menaati Etika Publik
yang ada, yakni hormat, sopan,
taat pada peraturan dan taat
perintah.
3. Pembuatan Mengumpulkan Proaktif dan partisipatif dalam
Media data progres mengumpulkan data progres
Informasi pekerjaan dari adalah bentuk pelaksanaan
Penyelengg Staff PE-PJJ nilai Akuntabilitas dan dengan
araan Jalan (termasuk soft itu desain media informasi
Nasional copy buku yang kita buat nanti bisa
(POPBIMA InfoPIM) mencapai target yang
dan e- diinginkan.
infoPIM) Membuat poster Dalam usaha untuk
(infographic) mengumpulkan data-data
kemajuan penyelenggaraan jalan, baik itu
penyelenggaraan laporan progres, rekapitulasi
jalan nasional keuangan, bahkan isu-isu
strategis, CPNS tetap harus
menjunjung tinggi nilai-nilai
Etika Publik dengan bersikap
sopan, taat peraturan dan taat
perintah.
Mentransformasik Menciptakan inovasi berupa
an data soft copy media informasi yang
buku InfoPIM komunikatif, efektif, efisien
kedalam bentuk sesuai kebutuhan pimpinan
buku elektronik adalah wujud nyata Komitmen
yang interaktif Mutu CPNS dalam bekerja.
4. Evaluasi Melaporkan hasil Seorang ASN dikatakan
Desain pekerjaan kepada akuntable jika mampu
POPBIMA pimpinan mempertanggungjawabkan
dan e- hasil kinerjanya dan menjadi
infoPIM bukti bahwa dia memiliki
kejelasan target dalam bekerja.
18
Meminta masukan Mendengarkan pendapat dan
dari Coach, Staff masukan dari pimpinan serta
dan sesama rekan kerja adalah wujud dari
CPNS di Subdit tertanamnya nilai
PE Nasionalisme, yakni adanya
etos kerja yang tinggi,
mendahulukan musyawarah
mufakat dan menghargai
pendapat orang lain.
Dalam meminta masukan juga
CPNS harus selalu menjaga
nilai-nilai Etika Publik,
khususnya kesopanan, rasa
hormat pada orang lain, taat
aturan dan taat perintah
pimpinan.
Melakukan Selalu mau berubah kearah
penyempurnaan yang lebih baik, termasuk
desain Poster dan menyempurnakan POPBIMA
e-book infoPIM dan e-InfoPIM adalah usaha
CPNS dalam menjaga
Komitmen Mutu.
5. Distribusi Mencetak Poster Merealisasikan media
Informasi dan mengirimkan informasi yang telah
Penyelengg e-InfoPIM yang disempurnakan adalah bentuk
araan Jalan sudah tanggungjawab dan kejelasan
Nasional disempurnakan target sesuai dengan nilai-nilai
kepada Pimpinan Akuntabilitas.
untuk
didistribusikan
kepada yang
berhak atas
informasi tersebut
(WA)
Jajak pendapat Melakukan penjajakan
terkait efektivitas pendapat atas media informasi
media informasi yang baru merupakan bentuk
yang baru nasionalisme CPNS dalam
menghargai pendapat, baik
berupa respon positif maupun
negatif.
Sharing Berbagi pengetahuan dengan
Knowledge cara rekan kerja juga merupakan
19
pembuatan poster perwujudan rasa Nasionalisme,
dan e-book karena CPNS telah rela
interaktif berkorban, mengutamakan
kepentingan publik dan tolong
menolong.
6. Membuat Menyusun draft Tanggungjawab, kejujuran dan
Laporan Laporan konsistensi yang merupakan
Aktualisasi Aktualisasi nilai-nilai Akuntabilitas
tercermin dari adanya laporan
pelaksanaan aktualisasi.
Konsultasi dengan Berkonsultasi dengan Coach
Coach dan Mentor dan Mentor juga adalah
perwujudan rasa Nasionalisme
CPNS, yakni adanya sikap
menghargai pendapat orang
lain.
Revisi Laporan Dalam berkonsultasi juga
Aktualisasi CPNS harus tetap menjaga
nilai-nilai Etika Publik,
khususnya kesopanan, rasa
hormat pada orang lain, taat
aturan dan taat perintah
pimpinan.
20
Sedangkan Misinya adalah :
1. Mewujudkan jaringan jalan nasional yang berkelanjutan dengan
mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai, untuk
melayani pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan kawasan
strategis nasional.
2. Mewujudkan jaringan jalan nasional bebas hambatan antar
perkotaan dan di kawasan perkotaan yang memiliki intensitas
pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan dan melayani
pusat-pusat kegiatan ekonomi utama nasional.
3. Memfasilitasi agar kapasitas pemerintah daerah meningkat dalam
menyelenggarakan jalan daerah yang berkelanjutan dengan
mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai.
21
Professional, Tanggungjawab dan Melayani. Nilai-nilai inilah yang
dikembangkan menjadi iProVe (Integritas, Provesional, Orientasi Misi,
Visioner dan Etika-Akhlakul Karimah) dan disebarluaskan keseluruh
Unit Organisasi, Unit Kerja hingga Satuan Kerja dan unsur terkecil
didalamnya. Berikut penjabaran nilai-nilai tersebut didalam rangkaian
kegiatan aktualisasi ini.
a. Telaah Konsep media informasi yang menghasilkan rumusan
konsep media informasi yang efektif dan tepat guna dalam bentuk
poster dan e-book menunjukkan adanya dukungan terhadap nilai
Visioner KemenPUPR, yang melakukan sesuatu untuk tujuan
yang lebih besar.
b. Melakukan Koordinasi dan meminta dukungan dan persetujuan
pimpinan menunjukkan adanya dukungan terhadap nilai
Profesional KemenPUPR, yang bekerja secara kompeten dan
sesuai prosedur.
c. Penggunaan media informasi yang tepat terkait dalam
penyelenggaraan jalan nasional sejalan dengan nilai Melayani
KemenPUPR, yang selalu memberikan layanan optimal.
d. Terus berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
hasil kerja merupakan dukungan terhadap nilai Tanggungjawab
KemenPUPR, yang selalu bekerja bersungguh-sungguh.
e. Laporan pelaksanaan aktualisasi adalah wujud nyata tertanamnya
Nilai Akuntabilitas CPNS dan bentuk dukungan terhadap nilai
Integritas KemenPUPR, yang menunjukkan kesesuaian antara
perkataan dan perbuatan dalam hal penyelenggaraan
infrasturktur yang handal.
22
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
23
kepada pimpinan, untuk meminta arahan, petunjuk serta
persetujuannya. Kegiatan ini menjadi kunci keberhasilan
aktualisasi kedepannya, karena tanpa persetujuan dari pimpinan,
bisa dipastikan rencana-rencana selanjutnya tidak dapat berjalan
dengan baik.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2019,
bertempat di ruang rapat Subdit. Pemantauan dan Evaluasi Dit.
Pengembangan Jaringan Jalan, Ditjen. Bina Marga.
24
Setelah data terkumpul, kemudian dilanjutkan dengan
tahapan selanjutnya membuat poster (tanggal 7 – 12 Agustus
2019) dan mentrasformasikan buku infoPIM kedalam bentuk buku
elektronik (tanggal 7 – 8 Agustus 2019). Output dari kegiatan ini
adalah desain poster dan e-book infoPIM.
25
Agustus sampai 16 Agustus 2019. Output dari kegiatan ini adalah
desain POPBIMA dan e-infoPIM yang sudah disempurnakan.
f. Laporan Aktualisasi
Pelaporan merupakan salah satu ciri akuntabilitas sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan yang telah
dilaksanakan. Begitupun dengan kegiatan aktualisasi ini, juga
26
dibuat laporan pelaksanaan yang berisikan latar belakang, tujuan,
deskripsi kegiatan hingga gambaran produk yang telah diciptakan.
27
Informasi inilah yang menjadi inti dari buku informasi
pimpinan yang diproduksi oleh Subdit PE-PJJ. Sehingga pimpinan
tidak perlu membuka buku setiap ingin melihat rangkuman
infoPIM tersebut. Poster ini akan diterbitkan setiap akhir bulan,
bersamaan dengan terbitnya buku infoPIM.
Fitur e-infoPIM :
1) Peta sebaran paket kritis dengan variasi warna yang
mengindikasikan jumlah paket kritis setiap balai dan tombol
untuk melihat data paket kritis yang lebih detail.
2) Tombol untuk menampilkan 3 halaman
utama e-infoPIM.
28
3) Daftar isi dan daftar lampiran dengan fasilitas tombol (jalan
pintas) menuju halaman yang diinginkan.
4) Tombol dan untuk melihat informasi selanjutnya
atau kembali ke halaman sebelumnya.
5) Tombol dan untuk melihat informasi detail paket PSN
dan Perbatasan.
29
c. Pembaca harus membuka setiap lembar dalam mencari informasi
yang diinginkan.
d. Membutuhkan ruang yang lebih besar untuk penyimpanan.
e. Softcopy kurang responsif.
Setelah pelaksanaan aktualisasi dengan produk akhir
POPBIMA dan e-infoPIM, proses distribusi informasi mengalami
beberapa perubahan sebagai berikut :
a. Distribusi tanpa harus menunggu proses percetakan.
b. Mudah diakses & dibawa, mendukung mobilitas pimpinan, cukup
dengan menggunakan gadget smartphone.
c. Tidak membutuhkan ruang untuk penyimpanan (paperless).
d. POPBIMA hadir sebagai rangkuman infoPIM.
e. Ebook lebih komunikatif dengan tombol yang responsif.
30
3) Menggunakan program/aplikasi yang paling pas sebagai
media editing dan pembuatan e-book (CorelDRAW dan
Adobe Acrobat)
b. Manfaat
Manfaat dari keberadaan POPBIMA dan e-infoPIM dapat
diketahui dari tanggapan stakeholder yang terkait dengan
aktualisasi ini. Berikut beberapa kutipan dari hasil penjajakan
pendapat yang dilakukan.
“Sangat bagus. Sejalan dengan program PE-PJJ saat ini,
meningkatkan kualitas informasi penyelenggaraan jalan
nasional dari hulu ke hilir.
Harapannya kedepan, dapat dilaksanakan
berkesinambungan dan semoga CPNS 2018 mampu
menjadikan Bina Marga lebih membanggakan.” Bpk Ir.
Fathurrahman, M.Si (Kasubdit PE-PJJ).
31
format informasi yang mudah dicerna.” Lutfi dan Malik
(Staf PE-PJJ)
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas menekankan pertanggungjawaban yang
harus yang harus dicapai sehingga jika akuntabilitas tidak
dilaksanakan maka pelaksana tugas tidak akan
bertanggungjawab dalam menjalankan tupoksinya, pekerjaan
dilaksanakan tidak sesuai prosedur, memungkinkan terjadinya
konflik kepentingan, tindakan diskriminatif maupun hal-hal lain
yang justru akan menghambat upaya reformasi birokrasi dan
menciptakan iklim good governance dalam pemerintahan.
Dengan demikian kepercayaan (trust) masyarakat kepada
birokrasi akan semakin memudar karena aparaturnya tidak
mampu berperan sebagai kontrol demokrasi, mencegah korupsi
dan penyalahgunaan kekuasaan serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.
32
b. Nasionalisme
Apabila nasionalisme tidak dilaksanakan dalam kegiatan
ketugasan PNS maka rasa cinta tanah air, rasa kebangsaan dan
kebersamaan akan hilang tergantikan oleh ego sektoral,
primordialisme dan sikap-sikap mementingkan kepentingan
individu serta golongan semata. Dengan merujuk pada peran ASN
sebagai perekat dan pemersatu bangsa, maka sudah selayaknya
nilai nasionalisme dikembangkan sehingga meminimalisir
kemungkinan terjadinya konflik kepentingan, disintegrasi bangsa
dan ketidakadilan dalam akses pelayanan publik
c. Etika Publik
Etika publik secara empiris memiliki keterkaitan dan
implikasi terhadap pelaksanaan kegiatan ketugasan PNS
sehingga jika etika publik tida diaktualisasikan maka pelayanan
publik yang berkualitas dan relevan akan sulit diwujudkan. Selain
itu nilai-nilai etis seperti tata karma, sopan santun, sikap saling
menghargai dan mandiri akan semakin pudar sehingga pelayanan
publik yang menempatkan masyarakat sebagai manusia yang
dimanusiakan akan semakin jauh dari harapan.
d. Komitmen Mutu
Apabila komitmen mutu tidak dilaksanakan dalam kegiatan
ketugasan PNS maka penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik tidak akan dapat berjalan secara efektif, efisien
dan inovatif sehingga kualitas kinerja dan hasil kerja birokrasi
cenderung bersifat stagnan.
Kondisi ini sangat tidak sesuai dengan dinamika
perkembangan jaman yang telah membentuk pola pikir masyarkat
yang kritis diiringi dengan peningkatan kompleksitas kebutuhan
dan kepentingan publik. Oleh karena itu sebagai upaya untuk
menjawab tantangan perkembangan jaman tersebut, komitmen
mutu menjadi nilai dasar yang wajib diimplementasikan sehingga
33
seluruh penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
semakin diikkuti dengan naiknya indeks kepuasan masyarakat.
e. Anti Korupsi
Kebijakan hukum di Indonesia menetapkan korupsi
sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) sehingga
seluruh PNS harus mengembangkan sikap anti korupsi.
Bahkan tidak hanya korupsi yang identik dengan kerugian
keuangan negara, korupsi waktu, gratifikasi, mengharapkan
pamrih dalam bekerja dan melakukan diskriminasi pelayanan
publik harus menjadi concern utama dalam sikap anti korupsi yang
perlu dikembangkan. Jika nilai anti korupsi tidak diaktualisasikan
dalam pelaksanaa tugas maka peran negara dalam alokasi,
distribusi dan stabilisasi nasional tidak dapat dilaksanakan dengan
optimal.
34
BAB VI
PENUTUP
VI.1. Kesimpulan
35
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong
sesuai dengan Visi Presiden dan Tujuan Pembangunan Nasional.
VI.2. Saran
36
DAFTAR PUSTAKA
37
LAMPIRAN
DESKRIPSI KEGIATAN
MATRIKS KEGIATAN
JADWAL PELAKSANAAN
KARTU BIMBINGAN
FOTO DOKUMENTASI
DESAIN POPBIMA DAN e-infoPIM
38
FOTO DOKUMENTASI
Kegiatan 1. Melakukan Telaahan Konsep Media Informasi
FOTO DOKUMENTASI
Kegiatan 2. Koordinasi dan Konsultasi dengan Pimpinan
FOTO DOKUMENTASI
Kegiatan 3. Pembuatan Media Informasi
FOTO DOKUMENTASI
Kegiatan 4. Evaluasi desain media informasi
FOTO DOKUMENTASI
Kegiatan 5.Distribusi Informasi
FOTO DOKUMENTASI
Kegiatan 6. Laporan Aktualisasi
SEMINAR
LAPORAN
AKTUALISASI
JAKARTA, 6 SEPTEMBER 2019
AHMAD MASRI, S.T. Ir. FATHURRAHMAN, M.Si HENGKI HERNAWAN, S.T., M.T. YOSI DARMAWAN A, S.T., M.T.
NIP. 19930728 201903 1 005 NIP. 19621211 199403 1 003 NIP. 19800707 200812 1 001 NIP. 19770904 200312 1 005
Review rancangan aktualisasi
CORE ISSUE
Menapis isu GAGASAN
ENVIRONMENTAL dengan tool Pemecahan
APKL Masalah
SCANNING
Memberikan informasi
yang tepat untuk orang
yang tepat pada waktu yang tepat dan dalam
format berguna, sama pentingnya dengan
mengembangkan informasi.
GAGASAN
Pemecahan
Masalah
Pembuatan Poster yang berisi informasi singkat Pembuatan e-book infoPIM yang interaktif dan
penyelenggaraan jalan nasional. POPBIMA (Poster mudah digunakan (e-infoPIM)
Pintar Bina Marga)
Pembuatan POPBIMA dan e-infoPIM Evaluasi Desain
AKTUALISASI
6 Tahapan
Kegiatan
PELAKSANAAN AKTUALISASI
HASIL CAPAIAN
kegiatan aktualisasi.
e-infoPIM
Tindakan
Segera menyesuaikan diri dengan modal mata
pelatihan Agenda I & II (Bela Negara & ANEKA)
Telaah Konsep menunjukkan adanya dukungan Membuat laporan aktulisasi adalah bentuk
terhadap nilai Visioner KemenPUPR, yang dukungan terhadap nilai Integritas KemenPUPR,
melakukan sesuatu untuk tujuan yang lebih besar. yang menunjukkan kesesuaian antara perkataan
dan perbuatan.
Akuntabilitas merujuk pada Nasionalisme Indonesia Refleksi tentang Pelayanan publik yang Memperkaya diri sendiri
kewajiban setiap individu, adalah suatu gerakan standar/norma yang handal dan profesional, atau orang lain, atau suatu
kelompok atau institusi kebangsaan yang timbul menentukan baik/buruk, mendengar berbagai korporasi, yang dapat
untuk memenuhi tanggung pada bangsa Indonesia benar/salah perilaku, keluhan masyarakat dan merugikan keuangan
jawab yang menjadi untuk menjadi sebuah tindakan dan keputusan menindaklanjutinya dengan negara atau
amanahnya. bangsa yang merdeka dan untuk mengarahkan memberikan solusi yang perekonomian
berdaulat. kebijakan publik. tepat. negara.
PNS Akuntabel
Mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak
terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
Kegiatan terlaksana tetapi tidak ada bukti yang cukup menguatkan sebagai
AKUNTABILITAS pertanggungjawaban.
NASIONALISME
KOMITMEN MUTU
Korupsi waktu
Gratifikasi
DEMO