BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh
kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa
Indonesia.
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
dijelaskan bahwa pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk
pegawai secara nasional. PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja
sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
dijelaskan pula bahwa pegawai ASN berfungsi sebagai penyelenggara kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa. Oleh karena itu, penting bagi setiap
pegawai ASN, dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil (PNS), untuk mendapatkan pelatihan
dasar agar memiliki wawasan yang luas tentang bangsa dan negaranya, menghadirkan
sikap dan perilaku yang diharapkan dari perannya, memahami kedudukan dan perannya
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mampu mengamalkan nilai-
nilai dasar PNS ke dalam pelayanannya untuk masyarakat yang tertuang dalam konsep
ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan antikorupsi).
Sebagai seorang CPNS, Penulis dituntut untuk mampu mengaktualisasikan
substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang
difasilitasi dalam pembelajaran agenda habituasi. Dalam pembelajaran agenda habituasi
Penulis difasilitasi melakukan kegiatan pembelajaran aktualisasi mata-mata pelatihan
yang telah dipelajari (mata pelatihan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara,
analisis isu kontemporer, kesiapsiagaan bela negara, akuntabilitas PNS, nasionalisme,
2
etika publik, komitmen mutu, antikorupsi, manajemen ASN, pelayanan publik, serta
whole of government).
Berdasarkan uraian tersebut, Penulis yang dalam hal ini adalah seorang CPNS
harus mampu menyusun rencangan aktualisasi dan laporan hasil aktualisasi yang telah
dilakukan pada instansi kerja. Penulis harus dapat mengidentifikasi isu di unit kerja dan
merumuskan pemecahan masalah berdasarkan isu yang telah diidentifikasi terkait dengan
tupoksi dari masing-masing CPNS.
B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Aktualisasi
1. Tujuan Kegiatan Aktualisasi
Tujuan dari kegiatan aktualisasi yang dilakukan oleh CPNS adalah mampu
memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dengan baik dalam
kegiatan yang akan dilaksanakan di lingkungan kerjanya adalah sebagai berikut.
a. Mengaktualisasikan nilai akuntabilitas sehingga dapat mempertanggungjawabkan
segala sikap, perilaku dan kinerja di lingkungan kerjanya
b. Mengaktualisasikan nilai nasionalisme sebagai bukti rasa cinta tanah air dan
pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
c. Mengaktualisasikan nilai etika publik sehingga dapat menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik sesuai dengan etika yang berlaku.
d. Mengaktualisasikan nilai komitmen mutu agar pekerjaan terlaksana secara efektif,
efisien, inovatif guna meningkatkan mutu pelayanan.
e. Mengaktualisasikan nilai antikorupsi sehingga dapat berperan serta dalam
meningkatkan kesadaran antikorupsi dan membasmi korupsi.
f. Mengimplementasikan gerakan literasi sekolah (GLS) melalui kegiatan Litbapora
dalam meningkatkan minat baca peserta didik kelas VII.3 di UPTD SMP Negeri 1
Parepare.
2. Manfaat Kegiatan Aktualisasi
Adapun manfaat yang dapat diambil dari aktualisasi ini adalah sebagai berikut.
a. Manfaat bagi bagi pendidik adalah mampu menambah wawasan tentang upaya
meningkatkan minat baca generasi muda.
b. Manfaat bagi peserta didik adalah dapat menumbuhkan minat baca peserta didik
serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara
lebih baik.
c. Manfaat bagi sekolah adalah mampu melahirkan generasi muda yang literet.
d. Manfaat bagi Penulis adalah terlaksananya kegiatan aktualisasi sebagai bagian dari
latihan dasar CPNS.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Organisasi
UPTD SMP Negeri 1 Parepare berlokasi di Jalan Karaeng Burane No. 18,
Kelurahan Mallusetasi, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Provinsi Sulawesi Selatan.
Adapun profil sekolah secara lengkap disajikan dalam tabel berikut.
Identitas Sekolah
Nama Sekolah : UPTD SMP Negeri 1 Parepare
NSS : 201 196 102 001
NPSN : 40307676
Status Sekolah : Negeri
Nama Kepala Sekolah : Makmur, S.Pd,. M.Pd
Alamat : Jalan Karaeng Burane No.18
Kode Pos : 91111
Kecamatan : Kec. Ujung
Kelurahan : Mallusetasi
Kabupaten/Kota : Kota Parepare
4
5) Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dengan pendekatan
informasi dan teknologi menuju Kota Cerdas (Smart City) guna menghadirkan
reformasi birokrasi yang transparan dan akuntabel.
6) Mengembangkan iklim keummatan sebagai bentuk penguatan kearifan lokal
sebagai bentuk nyata proses penyelenggaran pemerintah dan pembangunan
diharapkan masyarakat dalam arti luas turut hadir didalamnya.
2. Visi, Misi, dan Tujuan UPTD SMP Negeri 1 Parepare
a. Visi
Visi UPTD SMP Negeri 1 Parepare adalah "Unggul dalam prestasi, Sopan
dalam perilaku, Taat Beribadah, Suka Menolong, dan Cinta Lingkungan".
b. Misi
Ada pun misi UPTD SMP Negeri 1 Parepare adalah sebagai berikut.
1) Mengefektifkan proses pembelajaran
2) Melakukan pembinaan mata pelajaran
3) Melakukan pembinaan olahraga
4) Melakukan pembinaan seni
5) Mengefektifkan pembinaan ekstrakurikuler
6) Melakukan salam sapa
7) Mengaktifkan salat berjamaah
8) Membiasakan bertutur kata yang sopan
9) Melaksanakan pengajian
10) Melaksanakan bimbingan akhlak
11) Melakukan kerja bakti massal secara berkala
12) Melaksanakan pendauran ulang
13) Melakukan pengomposan
14) Melakukan penanaman dan perawatan tanaman hias dan penghijauan
15) Melakukan pembibitan tanaman hias
C. Tujuan dan Fungsi Organisasi
1. Tujuan dan Fungsi Dinas Pendidikan Kota Parepare
a. Tujuan Dinas Pendidikan Kota Parepare
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare mempunyai rincian tugas
sebagai berikut.
1) Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis bidang pendidikan dan
kebudayaan;
6
1. merencanakan pembelajaran;
2. melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. membimbing dan melatih peserta didik;
5. melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai; dan
7. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas
No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya, diantaranya sebagai berikut.
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya
(khususnya guru kelas);
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah/madrasah dan nasional;
11. Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
12. Melaksanakan pengembangan diri;
13. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan
14. Melakukan presentasi ilmiah.
Fungsi guru juga termasuk dalam tugas guru yang telah dijabarkan sebelumnya,
namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam huruf d dan e Pasal 20
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta huruf a, b, dan c Pasal
40 ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
yakni sebagai berikut.
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
9
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hokum, dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama, dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis,
dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan;
dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
BAB III
GAMBARAN MATA PELATIHAN
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban
dalam pengabdian kepada negara dan bangsa (dirangkum dari LAN: 2017).
2. Analisis Isu-Isu Kontemporer
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) pada suatu perjalanan kariernya akan
dihadapkan dengan isu-isu kontemporer baik yang datang dari eksternal juga internal
yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara. ASN sebagai
aparatur negara dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal
yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD
1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan
bernegara. Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan
memahami secara kritis terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya; korupsi,
narkoba, paham radikalisme/terorisme, money laundry, proxy war, dan kejahatan
komunikasi masal seperti cyber crime, Hate Speech, dan hoax, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, penting bagi setiap ASN untuk mengenal dan memahami secara
kritis isu-isu kontemporer yang berasal dari perubahan lingkungan strategis. Isu yang
dianggap kritikal adalah topik yang berhubungan dengan masalah-masalah sumber
daya yang memerlukan pemecahan disertai dengan adanya kesadaran publik akan isu
tersebut, merupakan suatu fenomena atau kejadian yang dianggap penting atau dapat
menjadi menarik perhatian orang banyak, sehingga menjadi bahan yang layak untuk
didiskusikan. Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok berbeda
berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu isu saat ini (current issue), isu berkembang
(emerging issue), dan isu potensial.
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Pembinaan kesadaran bela negara bagi setiap warga negara Indonesia penting
untuk dilakukan dalam rangka penguatan jati diri bangsa yang berdasarkan
kepribadian dan berkebudayaan berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI 1945.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga
negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman yang pada hakikatnya mendasari proses
pembangunan karakter dan pembangunan negara.
Unsur-unsur bela negara yang harus dipahami dan dimiliki oleh setiap ASN,
yaitu (1) cinta tanah air, (2) kesadaran berbangsa dan bernegara, (3) yakin akan
Pancasila sebagai ideologi negara, (4) rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan (5)
memiliki kemampuan awal bela negara.
11
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dikatakan siap siaga untuk membela
negara apabila secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang
prima serta secara kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual, dan spiritual
yang baik, senantiasa memelihara jiwa dan raganya memiliki sifat-sifat disiplin, ulet,
kerja keras dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945
untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Perilaku kesiapsiagaan akan muncul bila tumbuh keinginan ASN untuk memiliki
kemampuan dalam menyikapi setiap perubahan dengan baik. ASN yang siap siaga
adalah ASN yang mampu meminimalisir terjadinya ancaman, tantangan, hambatan,
dan gangguan terkait dengan pelaksanaan kerja, baik dari dalam maupun luar
organisasi (dirangkum dari LAN: 2017).
merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia, dan mengembangkan sikap tenggang rasa.
Adapun indikator-indikator nilai dasar nasionalisme, yaitu kerja keras, disiplin,
tidak diskriminatif, bertkwa/religius, gotong royong, demokratis, cinta tanah air, dan
rela berkorban (dirangkum dari LAN: 2015).
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik
buruk, benar salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Adapun
indikator-indikator dari nilai dasar etika publik, yaitu (a) memegang teguh nilai-nilai
dalam ideologi negara pancasila, (b) setia dan mempertahankan undang-undang negara
kesatuan republik Indonesia 1945, (c) menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak, (d) membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian, (e) menciptakan
lingkungan kerja yang non diskriminatif, (f) memelihara dan menjunjung tinggi
standar etika luhur, (g) mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik,
(h) memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan program pemerintah, (i)
memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna dan santun, (j) mengutamakan kepentingan berkualitas tinggi, (k)
menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama, (l) mengutamakan pencapaian
hasil dan mendorong kinerja pegawai, (m) mendorong kesetaraan dalam pekerjaan,dan
(n) meningkatkan efektivitas sistem pemerintah yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir (dirangkum dari LAN: 2015).
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu menekankan pada penerapan empat indikator, yaitu
efektivitas, efisiensi, inovasi dan menjaga mutu.
a. Efektivitas adalah melakukan sesuatu yang benar atau merupakan pencapaian
tujuan.
b. Efisiensi adalah mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
c. Inovasi adalah membuat terobosan baru untuk menyelesaikan suatu masalah
dengan cara yang lebih baik dari sebelumnya.
13
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
diselenggarakan oleh instansi/lembaga pemerintah pusat dan daerah, di lingkungan
BUMN/BUMD, instansi/lembaga swasta, maupun koperasi, dalam bentuk barang,
jasa, dan/atau pelayanan administrasi dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Pelayanan publik adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara
tertentu yang memerlukaan kepekaan dan hubungan interpersonal sehingga tercipta
kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk, baik berupa
barang, jasa, maupun pelayanan administrasi.
Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan demikian diperlukan
tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu pertama: organisasi penyelenggara
pelayanan publik, kedua: penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat, atau
organisasi yang berkepentingan, dan ketiga: kepuasan yang diberikan atau diterima
oleh penerima layanan (dari LAN: 2017).
D. Agenda Habituasi
Habituasi secara harfiah diartikan sebagai sebuah proses pembiasaan pada/atau
dengan “sesuatu” supaya menjadi terbiasa atau terlatih untuk melakukan “sesuatu” yang
bersifat instrisik pada lingkungan kerjanya. Indikator keberhasilan suatu habituasi adalah
teridentifikasinya suatu kondisi nyata yang terjadi di dalam lingkungan kerja dan secara
spesifik terkait dengan tuntutan pelaksanaan tugas jabatannya, sebagai suatu isu yang
muncul dan harus dipecahkan. Untuk menjaga keberlangsungan proses habituasi, penting
untuk memiliki seorang panutan yang dapat dijadikan figur teladan.
15
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
a. Kemampuan Belajar Peserta Didik Kelas VII.3 Masih LOTS (Low Order
Thinking Skill)
Kembampuan berpikir peserta didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia
masih rendah, yaitu hanyan terbatas pada pengetahuan konsep (tataran C-1
berdasarkan taksonomi Bloom). Peserta didik belum mampu menerapkan atau
mengaplikasikan materi pembelajaran yang telah telah dipelajari atau menganalisis
permasalahan yang diberikan berdasarkan materi pembelajaran. Hal ini berdampak
pada proses pembelajaran yang kurang interaktif.
16
menjadi salah satu kendala dalam mengajarkan materi resensi buku fiksi dan
nonfiksi kepada peserta didik. Untuk mengantisipasi hal tersebut, guru memiliki
perpustakaan elektronik (misalnya di google drive) yang berisi file-file buku fiksi
dan nonfiksi yang dapat diakses oleh peserta didik setiap saat.
Adapun akibat yang ditimbulkan jika hal ini tidak segera diatasi adalah
minat peserta didik untuk berkunjung ke perpustakan akan semakin menurun. Hal
ini disebabkan karena tidak adanya pembaruan terhadap koleksi buku yang dimiliki
perpustakaan. Peserta didik akan berbondong-bondong ke perpustakan hanya di
awal tahun pembelajaran atau awal semester saja untuk meminjam atau menukar
buku paket mereka. Padahal, sejatinya, perpustakan adalah sumber belajar sekunder
di sekolah karena di perpustakan terdapat banyak jendela dunia.
d. Rendahnya Minat Baca Peserta Didik Kelas VII.3
Keterampilan membaca berperan penting dalam kehidupan kita karena
pengetahuan diperoleh melalui membaca. Oleh karena itu, keterampilan ini harus
dikuasai peserta didik dengan baik sejak dini. Namun, keterampilan membaca
peserta didik kelas VII.3 UPTD SMP Negeri 1 Parepare masih rendah. Padahal,
gerakan literasi sekolah telah dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan budi
pekerti pada bagaian pengantar huruf f, yaitu “Penghargaan terhadap keunikan
potensi peserta didik untuk dikembangkan, yaitu mendorong peserta didik gemar
membaca dan mengembangkan minat yang sesuai dengan potensi bakatnya untuk
memperluas cakrawala kehidupan di dalam mengembangkan dirinya sendiri.
Apabila hal ini tidak segera ditangani, peserta didik akan terbiasa dengan
rutinitas mereka tanpa buku. Dengan begitu, pengetahuan mereka tidak akan
bertambah. Selain itu, minat baca yang minim bagi peserta didik SMP membuat
kemampuan membaca mereka menurun. Kurangnya latihan membaca membuat
mereka tersendat-sendat dalam membaca. Tanpa membaca, cakrawala berpikir
tidak akan berkembang dan kemampuan memahami serta menggunakan kosa kata
tidak akan mengalami perkembangan. Hal ini juga akan mengakibatkan semakin
rendahnya kemampuan menulis peserta didik.
e. Rendahnya Keterampilan Menulis Paragraf pada Peserta Didik Kelas VII.3
Keterampilan menulis peserta didik masih tergolong rendah, terutama
dalam menulis kreatif. Peserta didik hanya terbiasa menyalin kalimat-kalimat yang
ada di buku paket sehingga mereka kurang terlatih menyusun kalimat berdasarkan
pemikiran sendiri. Hal ini berdampak pada materi menulis paragraf. Peserta didik
18
hanya terfokus untuk mengingat kalimat-kalimat yang ada dalam buku dan kurang
termotivasi untuk menyusun kalimat berbeda dengan maksud yang sama.
Apabila hal ini tidak segera ditangani, kemampuan menulis peserta tidak
akan mengalami perkembangan. Peserta didik hanya mampu menyalin dan menulis
kalimat yang itu-itu saja tanpa ada variasi lain. Tanpa latihan menulis, peserta didik
tidak dapat menuangkan pikiran atau gagasannya secara tertulis dengan baik.
3. Penetapan Isu
Untuk menentukan isu yang berkualitas, ada beberapa instrumen yang dapat
digunakan, misalnya menetapkan rentang penilaian (1-5) pada isu yang memenuhi
kriteria APKL, yaitu (1) Aktual, artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan dalam masyarakat, (2) Problematik, artinya isu tersebut memiliki
dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara
komperehensif, (3) Kekhalayakan, artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak, dan (4) Kelayakan, artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Keempat aspek tersebut diukur
dengan skala Likert sebagaimana tertuang dalam tabel berikut.
Tabel 4.1. Skala Likert
Bobot Keterangan
5 Sangat berpengaruh
4 Berpengaruh
3 Kurang berpengaruh
2 Tidak Berpengaruh
Analisis Total
No. Isu
A P K L Skor
Instrumen tapisan lain yang digunakan untuk menentukan isu utama (core
issue), yaitu dengan menggunakan kriteria USG yang merupakan singkatan dari
(1) Urgency, yakni seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti, (2) Seriousness, yakni seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan, dan (3) Growth, yakni seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak segera ditangani. Adapun cara lain
yang digunakan untuk menganalisis isu secara mendalam, dapat menggunakan metode
seperti Mind Mapping, Fishbone Diagram, Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats); ( LAN: 2017).
Untuk menetapkan isu utama (core issue) dari beberapa isu berkualitas yang
telah diidentifikasi pada Tabel 4.2. di atas, digunakan metode analisis USG yang
diukur dengan skala Likert sebagaimana terlihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3. Penentuan Isu Utama dengan Metode Analisis USG
Analisis Total
No. Isu
U S G Skor
Berdasarkan analisis isu yang telah dilakukan dengan dengan metode USG di
atas, diperoleh isu utama yang memiliki skor tertinggi, yaitu “Rendahnya minat baca
peserta didik kelas VII.3”.
C. Sumber Isu
Sumber isu berasal dari hasil observasi Penulis selama bertugas di UPTD SMP
Negeri 1 Parepare, selama lebih kurang tiga bulan. Selain itu, sumber isu lain diperoleh
dari Kepala Sekolah, rekan sejawat guru, maupun orang tua peserta didik.
D. Relevansi Isu dengan Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
1. Whole Of Government
Koordinasi yang efektif dan efisien merupakan salah satu aspek penunjang
tingkat keberhasilan suatu kegiatan yang ingin diterapkan. Oleh karena itu diperlukan
koordinasi yang baik dengan pempinan dalam melakukan pengadaan-pengadaan
sarana penunjang dalam pembelajaran, seperti ketersediaan alat peraga dan media
pembelajaran untuk menumbuhkan semangat atau keaktifan belajar peserta didik.
2. Pelayanan Publik
Dalam rangka mewujudkan pelayanan publik yang prima, maka setiap ASN
harus berperan aktif dalam peningkatan minat membaca peserta didik. Salah satu
tolok ukur penunjang keberhasilan guru dalam mengimplementasikan gerakan
literasi sekolah adalah tumbuhnya minat peserta didik dalam membaca buku
sehingga menjadi sebuah kebiasaan positif.
3. Manajemen ASN
Setiap ASN secara akuntabel diharuskan mememberikan pelayanan yang
professional dan berintegritas. Hal ini diharapkan agar mendorong peningkatan
kreativitas ASN dalam menumbuhkan minat baca peserta didik.
E. Gagasan Pemecahan Isu
Dari isu utama yang Penulis peroleh dari hasil analisis dan filterisasi beberapa isu
dengan menggunakan metode USG, maka gagasan kreatif pemecahan isu yang Penulis
usulkan adalah ”Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Melalui Kegiatan
Litbapora dalam Mengembangkan Minat Baca Peserta Didik Kelas VII.3 di UPTD
SMP Negeri 1 Parepare”.
21
Visi Kota Parepare “Terwujudnya Kota Parepare sebagai kota industri tanpa cerobong asap yang berwawasan hak dasar dan
Tahun 2018-2023 pelayanan dasar menuju kota maju, mandiri, dan berkarakter”
Misi Kota Parepare 1. Mengembangkan infrastruktur daerah dalam mendukung industri jasa di bidang pelayanan kesehatan,
Tahun 2018-2023 pendidikan, dan kepariwisataan.
2. Mengoptimalkan pemenuhan hak dasar dan peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat menuju pelayanan
prima dan profesional serta berkeadilan.
3. Meningkatkan kemandirian dan daya saing daerah melalui pengembangan perekonomian serta kemampuan
daerah dalam menghadirkan sumber-sumber ekonomi baru berdasarkan potensi yang dimiliki.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terbarukan dan berkarakter.
5. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dengan pendekatan informasi dan teknologi
menuju Kota Cerdas (Smart City) guna menghadirkan reformasi birokrasi yang transparan dan akuntabel.
6. Mengembangkan iklim keummatan sebagai bentuk penguatan kearifan lokal sebagai bentuk nyata proses
penyelenggaran pemerintah dan pembangunan diharapkan masyarakat dalam arti luas turut hadir didalamnya.
Identifikasi Isu 1. Kemampuan belajar peserta didik Kelas VII.3 masih LOTS (Low Order Thinking Skill)
2. Rendahnya minat baca peserta didik kelas VII.3
3. Rendahnya keterampilan menulis paragraf pada peserta didik kelas VII.3
Isu yang Diangkat
Rendahnya minat baca peserta didik kelas VII.3
(Core Issue)
Gagasan Pemecahan Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Melalui Kegiatan Litbapora dalam Mengembangkan Minat Baca Peserta
Isu Didik Kelas VII.3 di UPTD SMP Negeri 1 Parepare
23
Tahapan Pemecahan 1. Berkonsultasi dan meminta persetujuan mentor tentang pelaksanaan aktualisasi
Isu (Kegiatan Kreatif) 2. Sosialisasi kepada peserta didik kelas VII.3 dan guru yang mengajar di kelas VII.3 tentang rencana kegiatan
GLS melalui Gerakan Litbapora
3. Melakukan pembiasaan Literasi 15 menit di awal pembelajaran setiap hari
4. Mengisi Jurnal Baca sesuai laju baca peserta didik
5. Mengadakan Pojok Literasi di kelas VII.3
6. Menyediakan media Dinding Bicara untuk menempelkan tulisan peserta didik di setiap Kamis tentang hasil
kegiatan membaca mereka
7. Melakukan evaluasi
8. Menyusun laporan hasil pelaksanaan aktualisasi
24
Penguatan
Keterkaitan Materi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Matapelatihan Visi/Misi Kota Parepare
Organisasi
2. Sosialisasi kepada a. Meminta a. Persetujuan Kepala Akuntabilitas Memberikan kontribusi Tidak ada
peserta didik kelas persetujuan Kepala Sekolah untuk - Kejelasan terhadap Visi Pemerintah
VII.3 dan guru Sekolah untuk mengadakan Nasionalisme Kota Parepare Tahun 2018-
yang mengajar di mengadakan sosialisasi tentang - Membangun kerja 2023, yaitu “Terwujudnya
kelas VII.3 tentang sosialisasi tentang kegiatan aktualisasi sama Kota Parepare sebagai kota
rencana kegiatan kegiatan aktualisasi b. Daftar hadir peserta Etika Publik industri tanpa cerobong asap
GLS melalui yang ingin didik kelas VII.3 - Sopan dan santun yang berwawasan hak dasar
Kegiatan Litbapora dilakukan dalam mengikuti WoG dan pelayanan dasar menuju
b. Menyampaikan sosialisasi - Komunikasi kota maju, mandiri, dan
rencana kegiatan c. Surat undangan berkarakter”; dan Misi ke-4
GLS kepada peserta sosialisasi kegiatan Pemerintah Kota Parepare
didik kelas VII.3 aktualisasi Tahun 2018-2023, yaitu
c. Membuat jadwal d. Daftar hadir “Meningkatkan kualitas
sosialisasi kepada sosialisasi kegiatan sumber daya manusia yang
guru dan mentor aktualisasi kepada terbarukan dan berkarakter”.
d. Melakukan rekan sejawat yang
sosialisasi kepada mengajar di kelas
guru mata pelajaran, VII.3
mentor ,dan wali
kelas terkait rencana
kegiatan aktualisasi
26
Penguatan
Keterkaitan Materi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Matapelatihan Visi/Misi Kota Parepare
Organisasi
3. Melakukan a. Memandu peserta Daftar Nilai Akuntabilitas Memberikan kontribusi Tidak ada
pembiasaan didik untuk pembiasaan literasi - Konsisten terhadap Visi Pemerintah
Literasi 15 menit membaca selama peserta didik di kelas Etika Publik Kota Parepare Tahun 2018-
di awal lima belas menit. VII.3 - Sopan dan santun 2023, yaitu “Terwujudnya
pembelajaran b. Memotivasi peserta Komitmen Mutu Kota Parepare sebagai kota
setiap hari didik untuk gemar - Efektif industri tanpa cerobong asap
membaca. Pelayanan Publik yang berwawasan hak dasar
- Motivasi dan pelayanan dasar menuju
kota maju, mandiri, dan
berkarakter”; dan Misi ke-2
Pemerintah Kota Parepare
Tahun 2018-2023, yaitu
“Mengoptimalkan
pemenuhan hak dasar dan
peningkatan pelayanan
dasar bagi masyarakat
menuju pelayanan prima
dan profesional serta
berkeadilan”; serta Misi
ke-4, yaitu “Meningkatkan
kualitas sumber daya
manusia yang terbarukan
dan berkarakter”
27
Penguatan
Keterkaitan Materi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Matapelatihan Visi/Misi Kota Parepare
Organisasi
4. Mengisi Jurnal a. Membuat desain a. Desain Jurnal Baca Akuntabilitas Memberikan kontribusi Tidak ada
Baca sesuai laju Jurnal Baca b. Notulensi hasil - Konsisten terhadap Visi Pemerintah
baca peserta didik b. Berkonsultasi konsultasi desain Komitmen Mutu Kota Parepare Tahun 2018-
dengan Mentor Jurnal Baca - Efektif 2023, yaitu “Terwujudnya
tentang desain c. Print-out desain Pelayanan Publik Kota Parepare sebagai kota
Jurnal Baca yang Jurnal Baca yang - Motivasi industri tanpa cerobong asap
dibuat telah disetujui yang berwawasan hak dasar
c. Membagikan Jurnal Mentor dan pelayanan dasar menuju
Baca kepada seluruh d. Catatan hasil kota maju, mandiri, dan
peserta didik pembagian Jurnal berkarakter”; dan Misi ke-2
d. Menjelaskan teknik Baca kepada pserta Pemerintah Kota Parepare
pengisian Jurnal didik Tahun 2018-2023, yaitu
Baca e. Catatan/buku “Mengoptimalkan
e. Peserta didik pedoman tatacara pemenuhan hak dasar dan
mengisi Jurnal Baca pengisian Jurnal peningkatan pelayanan dasar
Baca bagi masyarakat menuju
f. Jurnal Baca yang pelayanan prima dan
telah diisi oleh profesional serta
peserta didik sesuai berkeadilan”; serta Misi
dengan laju baca ke-4, yaitu “Meningkatkan
mereka kualitas sumber daya
manusia yang terbarukan
dan berkarakter”
28
Penguatan
Keterkaitan Materi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Matapelatihan Visi/Misi Kota Parepare
Organisasi
5. Melakukan a. Bekerja sama a. Tersedianya Pojok Akuntabilitas Memberikan kontribusi Tidak ada
pengadaan Pojok dengan peserta didik Literasi - Konsisten terhadap Visi Pemerintah
Literasi di kelas untuk melakukan b. Daftar piket Nasionalisme Kota Parepare Tahun 2018-
VII.3 pengadaaan Pojok petugas/pengelola - Kerjasama 2023, yaitu “Terwujudnya
Literasi Pojok Literasi Komitmen Mutu Kota Parepare sebagai kota
b. Menugasi peserta c. Poster/slogan - Inovatif industri tanpa cerobong asap
didik untuk bertugas motivasi membaca Pelayanan Publik yang berwawasan hak dasar
mengelola - Motivasi dan pelayanan dasar menuju
administrasi buku. kota maju, mandiri, dan
c. Memasang berkarakter”; dan Misi ke-2
poster/slogan Pemerintah Kota Parepare
motivasi membaca Tahun 2018-2023, yaitu
“Mengoptimalkan
pemenuhan hak dasar dan
peningkatan pelayanan
dasar bagi masyarakat
menuju pelayanan prima
dan profesional serta
berkeadilan”; serta Misi
ke-4, yaitu “Meningkatkan
kualitas sumber daya
manusia yang terbarukan
dan berkarakter”
29
Penguatan
Keterkaitan Materi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Matapelatihan Visi/Misi Kota Parepare
Organisasi
6. Menyediakan a. Menyediakan media a. Tersedianya media Akuntabilitas Memberikan kontribusi Tidak ada
media Dinding Dinding Bicara Dinding Bicara - Konsisten terhadap Visi Pemerintah
Bicara untuk untuk menempelkan b. Karya peserta didik Komitmen Mutu Kota Parepare Tahun 2018-
menempelkan hasil kegaiatan berupa kutipan - Inovatif 2023, yaitu “Terwujudnya
tulisan peserta membaca (kutipan motivasi/ Pelayanan Publik Kota Parepare sebagai kota
didik tentang hasil motivasi dari teks penyemangat - Motivasi industri tanpa cerobong asap
kegiatan membaca yang dibaca) di berdasarkan teks yang berwawasan hak dasar
mereka setiap hari Kamis yang telah dibaca. dan pelayanan dasar menuju
b. Peserta didik kota maju, mandiri, dan
menuliskan hasil berkarakter”; dan Misi ke-2
baca mereka pada Pemerintah Kota Parepare
kertas sticky notes. Tahun 2018-2023, yaitu
c. Peserta didik “Mengoptimalkan
menempelkan pemenuhan hak dasar dan
tulisan mereka pada peningkatan pelayanan
media Dinding dasar bagi masyarakat
Bicara menuju pelayanan prima
dan profesional serta
berkeadilan”; serta Misi
ke-4, yaitu “Meningkatkan
kualitas sumber daya
manusia yang terbarukan
dan berkarakter”
30
Penguatan
Keterkaitan Materi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Matapelatihan Visi/Misi Kota Parepare
Organisasi
7. Menyusun laporan a. Menyiapkan data a. Data dan informasi Akuntabilitas Memberikan kontribusi Tidak ada
hasil pelaksanaan dan informasi hasil hasil pelaksanaan - Transparan terhadap Visi Pemerintah
aktualisasi pelaksanaan aktualisasi - Tanggungjawab Kota Parepare Tahun 2018-
aktualisasi b. Laporan hasil Komitmen Mutu 2023, yaitu “Terwujudnya
b. Menyusun laporan pelaksanaan - Efisien Kota Parepare sebagai kota
hasil pelaksanaan aktualisasi Antikorupsi industri tanpa cerobong asap
aktualisasi - Jujur yang berwawasan hak dasar
dan pelayanan dasar menuju
kota maju, mandiri, dan
berkarakter”; dan Misi ke-4
Pemerintah Kota Parepare
Tahun 2018-2023, yaitu
“Meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang
terbarukan dan berkarakter”.
Periode Aktualisasi
September 2019 Oktober 2019
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5
1. Berkonsultasi a. Melakukan pertemuan
dan meminta dengan mentor dan
31
Periode Aktualisasi
September 2019 Oktober 2019
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
persetujuan meminta persetujuan
Mentor tentang b. Membahas petunjuk
pelaksanaan teknis rencana
aktualisasi kegiatan
c. Mencatat masukan
dan saran mentor
d. Membuat surat
rekomendasi kegiatan
2. Sosialisasi a. Meminta persetujuan
kepada peserta kepala sekolah untuk
didik kelas mengadakan
VII.3 dan guru penyampaian tentang
yang mengajar kegiatan aktualisasi
di kelas VII.3 yang ingin dilakukan
tentang b. Menyampaikan
rencana rencana kegiatan GLS
Literasi 15 kepada peserta didik
menit di jam kelas VII.3
pertama setiap c. Membuat jadwal
hari dan cara penyampaian kepada
pengisian guru dan mentor
Jurnal Baca d. Melakukan
penyampaian kepada
guru mata pelajaran,
mentor ,dan wali
kelas terkait rencana
kegiatan aktualisasi
32
Periode Aktualisasi
September 2019 Oktober 2019
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. Melakukan a. Memandu peserta
pembiasaan didik untuk membaca
Literasi 15 selama lima belas
menit di awal menit.
pembelajaran b. Memotivasi peserta
setiap hari didik untuk gemar
membaca.
4. Mengisi Jurnal a. Membuat desain
Baca sesuai Jurnal Baca dan
laju baca menggandakannya
peserta didik b. Membagikan Jurnal
Baca kepada seluruh
peserta didik
c. Menjelaskan teknik
penggunaan dan cara
pengisian Jurnal Baca
d. Peserta didik mengisi
Jurnal Baca
Periode Aktualisasi
September 2019 Oktober 2019
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
administrasi buku.
c. Bersama peserta didik
memasang
poster/slogan
motivasi membaca
6. Menyediakan a. Menyediakan media
media Dinding Dinding Bicara untuk
Bicara untuk menempelkan hasil
menempelkan kegaiatan membaca
tulisan peserta (kutipan motivasi dari
didik tentang teks yang dibaca) di
hasil kegiatan setiap hari Kamis
membaca b. Peserta didik
mereka menuliskan hasil
baca mereka pada
kertas sticky notes.
c. Peserta didik
menempelkan tulisan
mereka pada dinding
berbicara
Periode Aktualisasi
September 2019 Oktober 2019
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
angket yang
dibagikan dengan
jujur
d. Penulis mengumpul
angket yang telah
diisi peserta didik
e. Melakukan
pengolahan atau
analisis data
8. Menyusun a. Membuat laporan
laporan hasil aktualisasi
aktualisasi b. Mengedit laporan
aktualisasi yang telah
dibuat
Keterangan:
Penilaian tengah semster
Libur hari Minggu
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Literasi Alquran
34
BAB V
CAPAIAN AKTUALISASI DAN ANALISIS DAMPAK
NILAI-NILAI DASAR ASN
A. Capaian Aktualisasi
Selama masa aktualisasi yang dilaksanakan dari 24 September sampai dengan 19 Oktober 2019, dari jadwal masa aktualisasi yang dimulai
16 September 2019 sampai dengan 19 Oktober 2019, seluruh kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana. Adapun alasan keterlambatan
dimulinya masa aktualisasi di UPTD SMP Negeri 1 Parepare adalah jadwal aktualisasi yang bersamaan dengan masa penilaian tengah semseter
ganjil tahun ajaran 2019/2010 yang dimulai pada 19 September 2019 sampai dengan 21 September 2019. Dalam kurun waktu tersebut, Penulis
melaksanakan tugas tambahan sebagai pengawas ruang ujian dan mendampingi peserta didik dalam kegiatan Kemah Relawan Sehari (KRS) se-
Ajattappareng yang diselenggarakan di MAN 2 Negeri Parepare pada 21 s.d. 22 September 2019.
Selama masa aktualisasi di UPTD SMP Negeri 1 Parepare, Penulis memperoleh capaian kegiatan sebagaimana disajikan dalam Tabel 5.1
berikut ini.
Tabel 5.1. Matriks Capaian Kegiatan Aktualisasi
Bukti Fisik Aktualisasi Nilai- Waktu
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Kegiatan Keterangan
(Evidence) Nilai Dasar ASN Pelaksanaan
1. Berkonsultasi a. Melakukan a. Notulensi a. Lembar Akuntabilitas Senin, Terlaksana
dan meminta pertemuan dengan konsultasi dengan notulensi - Tanggungjawab 23 September
persetujuan mentor dan mentor konsultasi - Transparansi/ 2019
Kepala Sekolah meminta b. Petunjuk teknis dengan mentor kejelasan
tentang persetujuan dan rencana b. Petunjuk teknis Nasionalisme
pelaksanaan b. Membahas kegiatan dan rencana - Bekerjasama
aktualisasi petunjuk teknis dan c. Surat persetujuan kegiatan Etika Publik
rencana kegiatan kegiatan c. Surat - Sopan dan
atau gagasan persetujuan santun
35
b. Nasionalisme
Meminta kesediaan Kepala Sekolah untuk bekerjasama dalam pelaksanaan
40
kegiatan aktualisasi.
c. Etika Publik
Menunjukkan sikap sopan santun dalam berkomunikasi dan berkonsultasi dengan
Kepala Sekolah.
d. Antikorupsi
Menunjukkan sikap perilaku (itikad) yang baik, berani, dan transparan dalam
menyampaikan rancangan dan proses pelaksanaan kegiatan aktualisasi kepada
Kepala Sekolah.
e. Whole of Government (WoG)
Melakukan komunikasi dengan Kepala Sekolah selaku pimpinan dalam
pelaksanan setiap tahapan kegiatan aktualisasi.
Analisis Dampak dan Manfaat
a. Dampak Positif
Pelaksanaan kegiatan ini akan berimplikasi terhadap meningkatnya integritas
dan kepercayaan pimpinan kepada Penulis, karena diimplementasikannya prinsip-
prinsip tanggungjawab, transparansi, bekerjasama, sopan santun, dan komunikasi
efektif sebelum Penulis melaksanakan kegiatan aktualisasi.
b. Dampak Negatif
Dampak negatif yang diperkirakan akan terjadi apabila kegiatan ini tidak
dilakukan adalah menurunnya tingkat kepercayaan dan apresiasi pimpinan terhadap
Penulis karena dianggap tidak bertanggungjawab, tidak transparan, tidak sopan, dan
tidak melakukan komunikasi lebih dahulu kepada pimpinan dalam melaksanakan
kegiatan aktualisasi di unit kerja.
c. Manfaat
Pelaksanaan kegiatan ini akan berimplikasi terhadap meningkatnya integritas
dan kepercayaan pimpinan kepada Penulis.
Kontribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
(Pemerintah Kota Parepare)
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap Visi Pemerintah Kota Parepare
Tahun 2018-2023, yaitu “Terwujudnya Kota Parepare sebagai kota industri tanpa
cerobong asap yang berwawasan hak dasar dan pelayanan dasar menuju kota maju,
mandiri, dan berkarakter”; dan Misi ke-4 Pemerintah Kota Parepare Tahun 2018-2023,
yaitu “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terbarukan dan berkarakter”.
Bukti Fisik
41
Gambar 5.2. Lembar notulensi konsultasi Gambar 5.3. Petunjuk Teknis Implementasi
dengan Kepala Sekolah GLS Melalui Kegiatan
Litbapora
42
2. Sosialisasi kepada Peserta Didik Kelas VII.3 dan Guru yang Mengajar di Kelas
VII.3 tentang Rencana Kegiatan GLS melalui Gerakan Litbapora
Hari, tanggal Senin, 23 September 2019 s.d. Rabu, 25 September 2019
Tempat - Ruang Kepala UPTD SMP Negeri 1 Parepare
- Ruang Kelas VII.3 UPTD SMP Negeri 1 Parepare
- Ruang Laboratorium IPA UPTD SMP Negeri 1 Parepare
Tahapan Kegiatan a. Meminta persetujuan Kepala Sekolah untuk mengadakan
penyampaian tentang kegiatan aktualisasi yang ingin dilakukan
b. Menyampaikan rencana kegiatan GLS kepada peserta didik
kelas VII.3
c. Membuat jadwal penyampaian kepada guru dan mentor
d. Melakukan penyampaian kepada guru mata pelajaran, mentor,
dan wali kelas terkait rencana kegiatan aktualisasi.
Output a. Persetujuan kepala sekolah untuk mengadakan penyampaian
tentang kegiatan aktualisasi
b. Daftar hadir peserta didik kelas VII.3 dalam mengikuti
penyampaian
c. Surat undangan penyampaian kegiatan aktualisasi
d. Daftar hadir penyampaian kegiatan aktualisasi kepada rekan
sejawat yang mengajar di kelas VII.3
Pembahasan (Deskripsi Kegiatan)
Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi secara menyeluruh dan
utuh tentang rencana dilaksanakannya implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
melalui Litbapora kepada para peserta didik SMP Negeri 1 Parepare, khususnya kelas
VII.3, dan para rekan sejawat guru SMP Negeri 1 Parepare, khususnya para guru yang
mengajar di kelas VII.3.
43
aktualisasi.
c. Etika Publik
Menunjukkan sikap sopan santun, hormat, dan ramah dalam berkomunikasi pada
pelaksanaan sosialisasi rencana kegiatan GLS melalui Gerakan Litbapora.
d. Whole of Government (WoG)
Melakukan komunikasi dan koordinasi/kolaborasi dengan para guru dan peserta
didik, khususnya kelas VII.3, dalam pelaksanaan sosialisasi rencana kegiatan GLS.
Analisis Dampak dan Manfaat
a. Dampak Positif
Para peserta didik dan guru sebagai subjek kegiatan akan memahami tujuan
dari kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Penulis.
b. Dampak Negatif
Dampak negatif yang diperkirakan akan terjadi apabila kegiatan ini tidak
dilakukan adalah munculnya mispersepsi dan bias kognitif dari berbagai pihak yang
ada di dalam SMP Negeri 1 Paepare terhadap tujuan dan sasaran dari rencana
kegiatan GLS melalui Gerakan Litbapora ini.
c. Manfaat
Kegiatan sosialisasi ini akan memberikan pemahaman yang utuh dan menyeluruh
kepada para pihak di SMP Negeri 1 Parepare terhadap terhadap tujuan dan sasaran
dari rencana kegiatan GLS melalui Gerakan Litbapora.
Kontribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
(Pemerintah Kota Parepare)
Pelaksanaan kegiatan ini akan mMemberikan kontribusi terhadap Visi
Pemerintah Kota Parepare Tahun 2018-2023, yaitu “Terwujudnya Kota Parepare sebagai
kota industri tanpa cerobong asap yang berwawasan hak dasar dan pelayanan dasar
menuju kota maju, mandiri, dan berkarakter”; dan Misi ke-4 Pemerintah Kota Parepare
Tahun 2018-2023, yaitu “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terbarukan
dan berkarakter”.
Bukti Fisik
Gambar 5.3. Penulis meminta Surat Persetujuan Kepala Sekolah untuk melakukan sosialisasi tentang
rencana Kegiataan GLS melalui Gerakan Litbapora
45
Gambar 5.6. Lembar Persetujuan Kepala Sekolah Gambar 5.7. Lembar saran dari Mentor
47
Pada kegiatan ini, Penulis datang ke kelas VII.3 paling lambat 5 menit
sebelum bel jam pertama berdering. Penulis sudah berada di kelas menyiapkan
peserta didik untuk memulai kegiatan literasi 15 menit di jam pertama. Penulis
menginstrusikan kepada peserta didik untuk mengeluarkan buku bacaan yang
dibawa dari rumah sesuai informasi yang telah disampaikan pada saat sosialisasi.
Namun, sebagian besar peserta didik belum memiliki buku bacaan. Beruntung
Penulis telah mengantisipasi hal tersebut dengan membawa koleksi komik dan
beberapa buku fiksi lainnya yang dimiliki Penulis.
Kegiatan membaca 15 menit di setiap awal pembelajaran (kecuali pada
setiap Jumat) berlangsung dengan lancar. Peserta didik antusias membaca sesaui
dengan buku baacan yang mereka pilih. Penulis juga memberikan motivasi
kepada peserta didik untuk gemar membaca dengan menyampaikan manfaat
yang diperoleh melalui kegiatan membaca. Selain itu, Penulis juga berhasil
bekerja sama dengan guru yang mengajar di jam pertama untuk bersama-sama
memberi contoh kepada peserta didik dengan ikut membaca buku nonpelajaran
49
ke-4, yaitu “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terbarukan dan
berkarakter”.
Bukti Fisik
Gambar 5.12. Tangkapan layar video (screenshot) peserta didik kelas VII.3
51
Apabila Penulis tidak menyiapkan Jurnal Baca, kegiatan literasi 15 menit akan
terhambat karena peserta didik kadang lupa dengan halaman terakhir yang mereka
baca pada pertemuan sebelumnya. Selain itu, peserta didik tidak akan termotivasi
karena merasa tidak terpantau dalam kegialan literasi 15 menit di jam pertama.
Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan
a. Akuntabilitas: konsisten mendampingi/memotivasi peserta didik dalam mengisi
Jurnal Baca setiap hari.
b. Komitmen mutu: mengambil langkah efektif dalam mengembangkan minat baca
peserta didik melalui pembiasaan dengan mengisi Jurnal Baca peserta didik
diharapkan semakin tertantang untuk membaca buku sesuai minat mereka
sehingga tercipta generasi pecinta buku.
c. Pelayanan publik: memberikan pelayanan publik secara maksimal kepada
peserta didik agar dapat memotivasi mereka dalam membaca.
Analisis Dampak
a. Dampak Positif
Jika kegiatan ini dilaksanakan dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN, kegiatan ini akan berjalan sesuai yang diharapkan. Dengan adanya
52
Gambar 5.10 Peserta Didik Kelas VII.3 Mengisi Jurnal Baca Harian
Gambar 5.12 Jurnal Baca yang Telah Diisi oleh Peserta Didik Sesuai dengan
Jumlah Halaman yang Mereka Baca
3. Komitmen Mutu
Jika nilai komitmen mutu tidak diterapkan, yaitu tidak mengambil langkah
56
Gambar 5.14 Peserta Didik Sedang Mengelola Administrasi Buku di Pojok Literasi
Gambar 5.16 Foto Daftar Piket dan Poster/Slogan Motivasi Membaca di Pojok Literasi
58
Bukti Fisik
Gambar 5.18 Media Dinding Bicara yang Berisi Tulisan Peserta Didik
7. Melakukan Evaluasi
Tabel 5.3 Tingkat Motivasi Peserta Didik Membaca Buku Nonpelajaran (Cerpen,
Novel, Komik, Cerita Rakyat, dll.) Sebelum dan Setelah GLS Diterapkan
Sebelum GLS Setelah GLS
Tingkat Motivasi Peserta Diterapkan Diterapkan
Didik Pserta Pserta
Persentase Persentase
Didik Didik
Sangat termotivasi 2 6,45% 17 54,84%
Termotivasi 9 29,03% 13 41,94%
63
Tabel 5.4 Jenis Buku Nonpelajaran yang Dibaca Peserta Didik Kelas VII.3
Sebelum dan Setelah GLS Diterapkan
Sebelum GLS Setelah GLS
Diterapkan Diterapkan
Jenis Buku
Pserta Pserta
Persentase Persentase
Didik Didik
Cerpen 3 9,68% 1 3,24%
Novel 3 9,68% 7 22,58%
Komik 9 29,03% 20 64,52%
Cerita rakyat 3 9,68% 3 9,68%
dll. (Tuliskan ....) 13 41,94% 0 0
Jumlah 31 100% 31 100%
Dari tabel 5.4 diketahui bahwa jenis buku nonpelajaran yang dibaca
oleh peserta didik kelas VII.3 sebelum GLS diterapkan (pertanyaan nomor 3)
dan setelah GLS diterapkan (pertanyaan nomor 6) cenderung mengalami
kesamaan, yaitu cerpen, novel, komik, dan cerita rakyat. Sebelum GLS
64
Dari tabel 5.5 diketahui bahwa secara garis besar peserta didik kelas
VII.3 merasa terbantu dengan diterapkannya GLS dalam mengembangkan
minat baca mereka (pertanyaan nomor 7). Dari 31 peserta didik, terdapat 26
peserta didik (83,87%) yang merasa sangat terbantu, 4 peserta didik (12,90%)
merasa terbantu, dan hanya 1 peserta didik (3,24%) yang merasa kurang
terbantu dengan adanya kegiatan GLS yang telah diterapkan. Dari penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan (implementasi) GLS dapat
membantu peserta didik, khususnya kelas VII.3 UPTD SMP Negeri 1 Parepare,
65
Dari tabel 5.6 dapat diketahui bahwa GLS layak diterapkan secara
berkelanjutan di kelas VII.3 UPTD SMP Negeri 1 Parepare. Dari 31 peserta
didik, terdapat 28 peserta didik (90,32%) berpendapat bahwa kegiatan ini
sangat layak untuk tetap dilaksanakan (pertanyaan nomor 8) dan 3 peserta
didik lainnya (9,68%) berpendapat kegiatan ini layak tetap dilaksanakan. Dari
penjelasa tersebut dapat disimpulkan bahwa GLS layak diterapkan secara
berkelanjutan. Data ini bisa menjadi acuan bagi sekolah, UPTD SMP Negeri 1
Parepare, untuk menerapkan Gerakan Literasi Sekolah di seluruh kelas
sehingga dapat menghasilkan lulusan yang literet.
Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan
a. Akuntabilitas
Kejelasan dalam menyusun pertanyaan dalam kuesioner dan bertanggung jawab
terhadap hasil kuesioner.
b. Komitmen Mutu
Efektif dan efisien dalam melakukan evalusi yang bertujuan untuk mengetahui
keberhasilan implementasi GLS melaui kegiatan Litbapora dalam mengembangkan
minat baca peserta didik Kelas VII.3 di UPTD SMP Negeri 1 Parepare.
c. Antikorupsi
Mengolah data yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh peserta didik
dengan jujur sehingga hasilnya lebih akurat.
Analisis Dampak
a. Dampak Positif
Jika kegiatan ini dilaksanakan dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN, kegiatan ini akan berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang akurat.
Penulis dapat mempertanggungjawabkan hasil evaluasi dengan adanya kejelasan
dalam penyusunan pertanyaan dan penyajian hasil analisis. Selain itu, Penulis telah
mengambil lagkah efektif dan efisien dalam mengukur keberhasilan kegiatan
sehingga dapat dilaporkan secara jujur dalam laporan hasil aktualisasi.
b. Dampak Negatif
Dampak negatif yang terjadi apabila nilai-nilai dasar ASN tidak diterapkan
dalam setiap kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Akuntabilitas
66
Gambar 5.19 Peserta Didik Mengisi Angket yang Dibagikan oleh Guru (Penulis)
67
Gambar 5.20 Foto Angket yang Telah Diisi oleh Peserta Didik