PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama Sumber Daya Manusia
(SDM) Aparatur Negara mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu
memainkan peran tersebut adalah PNS yang mempunyai kompetensi yang
diindikasikan dari sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan
ketaatan kepada Negara, bermoral dan bermental baik, professional, sadar akan
tanggungjawabnya sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat
persatuan dan kesatuan bangsa.
Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur utama aparatur negara mempunyai
peran yang sangat strategis dalam mengemban tugas pemerintahan dan
pembangunan. Adapun sosok PNS yang diharapkan dalam upaya perjuangan
mencapai tujuan nasional adalah PNS yang memiliki kompetensi, kesetiaan dan
ketaatan kepada Pancasila, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
professional, berbudi pekerti luhur, berdaya guna, berhasil guna, sadar akan
tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur negara, abdi masyarakat dan abdi
negara di dalam negara hukum yang demokratis.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, Aparatur Sipil Negara (ASN yang selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja (P3K) yang bekerja pada instansi pemerintah, sehingga baik PNS
dan P3K yang merupakan unsur utama yang menentukan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintah. Sosok pegawai yang mampu memainkan peran
tersebut adalah PNS dan P3K yang mempunyai kompetensi yaitu:
1. Kompetensi teknis diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan
teknis fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis;
2. Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat
pendidikan, pelatihan
struktural atau manajemen dan pengalaman kepemimpinan; dan
3. Kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya sehingga
memiliki wawasan kebangsaan.
Untuk membangun sosok aparatur sebagaimana diatas,Undang-Undang
tentang Aparatur Sipil Negara mengatur bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak
dan kesempatan mengembangkan kompetensi. Pengembangan kompetensi
dimaksud dapat berupa Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), seminar, kursus
maupun bimbingan teknis (Bimtek).
Pedoman Penyelenggaraan Diklat/Bimtek dan Kalender Kerja Pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun Anggaran 2016
Sasaran
Sasaran Pendidikan dan Pelatihan adalah mewujudkan Aparatur
yang
memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan dalam
melaksanakan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
Pedoman Penyelenggaraan Diklat/Bimtek dan Kalender Kerja Pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun Anggaran 2016
E.
Pengertian
Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan :
1. Pendidikan dan pelatihan yang selanjutnya disebut diklat adalah kegiatan
pendidikan dan pelatihan yang memberikan pengetahuan Pegawai Negeri Sipil
(PNS) sehingga mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara
professional.
2. Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan untuk melengkapi persyaratan
kompetensi sesuai jabatan masing-masing yang diperlukan untuk pelaksanaan
tugas jabatannya.
3. Bimbingan teknis yang selanjutnya disebut bimtek adalah suatu kegiatan yang
memberikan tuntunan penyelesaian persoalan/masalah yang bersifat
teknis/substansi.
4. Bimtek dilaksanakan untuk melengkapi kompetensi aparatur dalam
menyelesaikan masalah/kasus yang terjadi dan dihadapi sehingga
penyelesaiannya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
5. Instansi pembina diklat PNS yang selanjutnya disebut Instansi pembina adalah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM, yang
bertanggung jawab dalam aspek-aspek pengaturan, koordinasi dan
penyelenggaraan serta pengawasan diklat.
6. Instansi pengendali diklat yang selanjutnya disebut instansi pengendali adalah
Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM yang bertanggung jawab
atas pengembangan dan pengawasan standard kompetensi jabatan serta
pengendalian pemanfaatan lulusan diklat.
7. Widyaiswara adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagai Jabatan
Fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab,
wewenang untuk mendidik, mengajar dan atau melatih Pegawai negeri sipil
pada lembaga diklat pemerintah.
8. Narasumber adalah PNS/TNI/Polri /Pakar/Profesional lain yang memberikan
informasi/pengetahuan/keterampilan.
9. Kurikulum diklat/bimtek adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, sasaran, daftar mata diklat, serta silabi masing-masing diklat.
10. Modul adalah sebuah unit terkecil dari mata diklat, yang dapat berdiri sendiri
dan digunakan secara mandiri dalam proses pembelajaran.
11. Bahan ajar adalah ringkasan materi yang didesain secara menarik yang
disajikan oleh pengajar dalam bentuk power point atau alat peraga.
12. Materi bimtek adalah substansi yang disampaikan dalam pelaksanaan bimtek.
13. Evaluasi Diklat adalah pengumpulan informasi yang dilakukan baik secara
kualitatif maupun kuantitatif serta secara sistematis yang diperlukan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelatihan.
BAB II
JENIS-JENIS DIKLAT
Peraturan Pemerintah (PP) No. 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan
pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil membagi jenis dan jenjang diklat dalam dua (2)
yaitu diklat pra jabatan dan diklat dalam jabatan, adapun penjelasannya sebagai
berikut:
A. Diklat Pra Jabatan
Diklat Prajabatan dilaksanakan bagi para Calon Pegawai Negari Sipil (CPNS)
golongan I, II dan III untuk memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan
wawasan kebangsaan, keperibadian dan etika PNS, selain pengetahuan dasar
tentang sistem penyelenggaraan pemerintah Negara, bidang tugas dan budaya
organisasi, agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan
masyarakat.
Setiap CPNS wajib diikutsertakan dalam diklat Pra Jabatan ini selambatlambatnya 2 (dua) tahun setelah pengangkatannya sebagai CPNS dan harus lulus
diklat Pra Jabatan dimaksud untuk dapat diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara..
Sasaran diklat Pra Jabatan adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi
yang sesuai dengan persyaratan pengangkatan untuk menjadi PNS.
B. Diklat Teknis
Diklat Teknis dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis
yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS. Kompetensi teknis adalah
kemampuan PNS dalam bidang- bidang teknis tertentu untuk pelaksanaan tugas
masing-masing. Bagi pegawai yang belum memenuhi persyaratan kompetensi
jabatan perlu mengikuti Diklat Teknis yang berkaitan dengan persyaratan
kompetensi jabatan masing-masing. Pegawai yang perlu mengikuti diklat teknis
dengan memperhatikan analisa kebutuhan kompetensi teknis jabatan, hasil
evaluasi pejabat kepegawaian dan Tim Seleksi Peserta Diklat instansi. Jenis diklat
teknis dapat dilaksanakan secara berjenjang dan ditetapkan oleh Instansi teknis
yang bersangkutan.
Jenis Diklat Teknis terdiri dari:
o Diklat Teknis Substantif adalah diklat yang memberikan pengetahuan dan
ketrampilan yang bersifat substantif dalam rangka pencapaian kompetensi
PNS
yang bersangkutan sehingga mampu melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara profesional.
o Diklat Teknis Umum/Administrasi dan Manajemen adalah diklat yang
memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang bersifat umum dalam rangka
pencapaian kompetensi PNS terkait dengan tugas yang bersifat umum,
Pedoman Penyelenggaraan Diklat/Bimtek dan Kalender Kerja Pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun Anggaran 2016
Jenis Diklat
Diklat Prajabatan CPNS
Golongan II
Diklat Bendaharawan
Diklat Perencana Anggaran
Berbasis Kinerja
Diklat Teknis Pelayanan Publik
Diklat Kesemaptaan
Diklat/Pelatihan Dasar
Pemasyarakatan
Diklat Pengadaan Barang dan
Jasa
Diklat Teknis Perawatan
Kesehatan Bagi Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP)
Diklat Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP)
Jumlah
Hari
Jumlah
Orang
Jumlah Jumlah
JP
Jam
NS
132
17
27
*)
21
7
30
30
210
70
9
9
7
14
14
30
30
30
70
120
110
9
9
9
30
65
30
70
30
70
2. Jenis-jenis Bimtek
No.
Jumlah
Hari
Jumlah
Orang
30
Jumlah
Jam
NS
20
30
20
3.
Bimtek Pengelolaan
Kepegawaian
30
20
4.
30
20
30
20
30
20
30
20
30
20
30
20
30
20
11.
30
20
12.
30
20
13.
30
20
1.
2.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Jenis Bimtek
BAB III
PESERTA, TENAGA PENGAJAR DAN PENGELOLA
DIKLAT DAN BIMTEK
A. Peserta
Peserta Diklat/Bimtek berasal dari pejabat struktural, pejabat fungsional
tertentu dan Pejabat Fungsional Umum yang bertugas pada Kantor Wilayah
maupun pada Unit pelaksana teknis di lingkungan Kantor wilayah.
1. Seleksi Peserta
Seleksi peserta Diklat/Bimtek wajib dilakukan dengan terlebih dahulu
melakukan analisa kebutuhan yang merupakan pemetaan kompetensi pegawai
dengan membandingkan standar kompetensi jabatan dan kompetensi pegawai
pada pelaksanaan tugas dalam jabatan, pola karier pegawai dan peningkatan
tugas di masa yang akan datang. Untuk melaksanakan Seleksi dibentuk Tim
Seleksi Diklat yang bertujuan untuk melakukan seleksi terhadap calon peserta
diklat melalui instrumen seleksi administratif yg bertujuan untuk memetakan
kompetensi calon peserta yang tepat untuk mengikuti diklat atau bimtek tertentu.
Adapun Tim Seleksi Diklat/Bimtek dilakukan oleh Pejabat pengelola
Kepegawaian dengan susunan sebagai berikut :
Penanggung jawab : Kepala Kantor Wilayah
Ketua
: Kepala Divisi Administrasi
Sekretaris
: Kabag. Umum
Anggota
: Berjumlah 4 orang terdiri dari Pejabat eselon III
(Divisi Imigrasi, Divisi Pelayanan Hukum, Divisi
Pemasyarakatan) dan Kasubag Kepegawaian dan
Tata Usaha.
2. Penetapan Peserta
Peserta Diklat/Bimtek ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Kantor
Wilayah dengan tembusan disampaikan kepada Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM.
3. Persyaratan Peserta
Adapun persyaratan umum yang ditentukan untuk dapat mengikuti
Diklat/Bimtek adalah adalah sebagai berikut :
a. Berbadan sehat baik jasmani dan rohani;
b. Mempunyai prestasi yang baik dalam pelaksanaan tugas;
c. Mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap tugas dan
organisasi;
d. Batas usia disesuaikan dengan kebutuhan organisasi ;
e. Lulus seleksi yang dilakukan Tim seleksi Diklat/Bimtek ;
f. Mendapat persetujuan/ditugaskan oleh pimpinan unit kerja ;
g. Jenis dan Jenjang diklat yang diikuti oleh peserta sesuai dengan bidang
tugasnya ;
h. Bersedia dan mampu mengimplementasikan hasil diklat;
i. Diutamakan yang telah mengikuti Diklat e-learning.
Persyaratan peserta dapat ditambahkan sesuai spesifikasi yang diperlukan
yang dituangkan dalam pokok-pokok penyelenggaraan Diklat/Bimtek Sesuai
dengan kebutuhan organisasi dan pertimbangan yang obyektif.
Persyaratan peserta Diklat/Bimtek memperhatikan ketentuan-ketentuan
yang diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM tentang
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di Kementerian Hukum dan HAM
serta Surat Kepala BPSDM Hukum dan HAM tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Diklat/Bimtek pada Kantor Wilayah. Adapun untuk Diklat
Fungsional mengacu pada Peraturan Menpan dan RB dan Instansi Pembina
terkait Jabatan Fungsional tertentu.
B. Tenaga Pengajar
Tenaga Pengajar pendidikan dan pelatihan dan Bimtek adalah
Widyaiswara/fasilitator yang memiliki kompetensi, telah tersertifikasi dan
mengutamakan pemberdayaan Widyaiswara dari instansi penyelenggara Diklat.
Apabila pada instansi Penyelenggara Diklat tidak tersedia Widyaiswara yang
memiliki kompetensi yang dibutuhkan, maka penyelenggara diklat dapat
memberdayakan Widyaiswara dari instansi terkait atau pejabat struktural yang
memiliki kompetensi mengajar sesuai materi yang ditentukan.
Widyaiswara/Fasilitator ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM dengan mempertimbangkan
kompetensi yang up to date dari tenaga pengajar/fasilitator serta legalitas yg dimiliki
tenaga pengajar. Misal. Sertifikasi Training of Trainer (ToT) pengajar materi tertentu,
Posisi jabatan dan latarbelakang pelaksanaan tugas dari widyaiswara/fasilitator.
Pedoman Penyelenggaraan Diklat/Bimtek dan Kalender Kerja Pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun Anggaran 2016
10
BAB IV
PERENCANAAN ANGGARAN, KURIKULUM, METODE
DAN ALOKASI WAKTU PELAKSANAAN DIKLAT/BIMTEK
A. Perencanaan Anggaran
Untuk menjamin kualitas penyelenggaraan diklat pada Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM perlu direncanakan penganggaran biaya yg
dibutuhkan untuk pelaksanaan Diklat/Bimtek secara keseluruhan dengan mengacu
kepada Standar Biaya Masukan (SBM) yang dikeluarkan Kementerian Keuangan
setiap tahun berjalan, Term of Reference (TOR) dan Rencana Anggaran Biaya
(RAB). Perencanaan anggaran kegiatan diklat/bimtek disusun oleh BPSDM Hukum
dan HAM sebagai standar biaya acuan dalam penganggaran kegiatan diklat/bimtek di
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Diklat/Bimtek yang diselenggarakan pada Kantor Wilayah direncanakan oleh
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM dengan mengacu
pada Renstra, Indikator Kinerja, dan Prioritas Capaian kebutuhan pengembangan
sumber daya manusia di Kementerian Hukum dan HAM RI.
Perencanaan kebutuhan Diklat/Bimtek pada kantor wilayah didasarkan pada
analisa kebutuhan organisasi dalam mengisi gap kompetensi pelaksanaan tugas dan
tantangan organisasi dalam mencapai target kinerja yang ditetapkan. Kantor wilayah
dapat mengusulkan rencana diklat/bimtek yang dibutuhkan Kantor wilayah dan Unit
Pelaksana Teknis disertai dengan analisa permasalahan yang dihadapi. Perencanaan
Diklat/Bimtek berbasis kompetensi memerlukan analisa kebutuhan melalui metode
assesmen, metode Computer Assessted Test (CAT), Psikologi Test, dan lain-lain
yang mengurai permasalahan tentang pemetaan kompetensi, uji kompetensi dan
pengukuran standar kompetensi, perumusan peta permasalahan pelaksanaan tugas
yang dihadapi pegawai. Oleh karena itu penetapan jenis dan jenjang diklat/bimtek
yang akan diberikan kepada pegawai harus dipastikan untuk mengisi kebutuhan
pelaksanaan tugas organisasi dan pengembangan potensi diri dan karier pegawai.
B. Kurikulum
Kurikulum Diklat/Bimtek mengacu pada standar kompetensi masing-masing
Jabatan dan disusun dalam rangka mencapai profesionalisme pelaksanaan tugas
pada Jabatan masing-masing peserta diklat. Kurikulum Diklat disusun dengan
mengacu kepada pembekalan dan pengembangan kompetensi inti jabatan masingmasing. Kurikulum Diklat/Bimtek memuat antara lain tujuan/kompetensi lulusan,
materi ajar dan silabus, strategi dan media pembelajaran, alokasi waktu dan
evaluasi. Kurikulum Diklat/Bimtek secara rutin setiap tahun akan ditinjau kembali
untuk pemutakhiran (up date). Muatan kurikulum diklat dibagi dalam komponen
Pedoman Penyelenggaraan Diklat/Bimtek dan Kalender Kerja Pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun Anggaran 2016
11
muatan materi pembelajaran yang meliputi: Materi Dasar, Materi inti (substansi)
dan Materi penunjang. Sedangkan muatan materi Bimbingan Teknis meliputi
materi inti dan Standar operasional prosedur pelaksanaan tugas teknis tertentu.
Kurikulum diklat/bimtek kantor wilayah setiap tahun mengacu kepada
kurikulum yang ditetapkan oleh BPSDM Hukum dan HAM. Adapun Kurikulum
Diklat/Bimtek untuk tahun anggaran 2016 adalah sebagai berikut:
1. KURIKULUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PADA KANTOR WILAYAH
TAHUN ANGGARAN 2016
1
Nama Diklat
KESAMAPTAAN
Latar Belakang
Tujuan
Indikator
Keberhasilan
Keterangan/Jam
Pelajaran
-
12
Hasil /
Outcome
Lama Diklat,
Jumlah
Peserta
Deskripsi
Singkat
Persyaratan
Peserta
Persyaratan
Pengajar
penggeledahan,
pemeriksaan,
pengawalan,
pengaturan,
pengawasan,
pengamanan,
penanganan huru hara/ pengendalian
massa, penanganan tempat kejadian
perkara;
3. Memberikan pelayanan prima /
pengembangan diri;
Setelah
mengikuti
pelatihan
ini
diharapkan peserta memiliki jiwa korsa,
dedikasi, dan kedisiplinan yang tinggi
dalam tugasnya. Peserta diklat setelah
mengikuti diklat ini dituntut agar memiliki
ketahanan fisik dan mental, tentunya
harus selalu mendapatkan motivasi dan
peningkatan
kompetensi
agar
membentuk
kepribadian,
watak,
integritas, tutur kata dan sikap yang baik
sehingga dapat menjalankan tugastugasnya dengan penuh tanggung
jawab.
14 Hari, 30 Orang
Diklat ini akan mengajarkan bagaimana
cara melakukan pembinaan mental,
peningkatan
kedisiplinan
dan
menumbuhkan rasa jiwa korsa bagi
aparatur negara dapat diwujudkan
melalui
kegiatan
kesamaptaan.
Mengingat pentingnya pembentukan
kepribadian, watak, dan integritas bagi
aparatur
negara,
maka
sangat
dibutuhkan suatu kegiatan Pendidikan
dan Pelatihan Kesamaptaan bagi para
pegawai di lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.
1. Lulusan AKIP dan AIM pada Kanwil
dan UPT
2. Masa kerja minimal 5 tahun
3. Usia maksimal 50 Tahun
1. Widyaiswara/fasilitator yang memiliki
kompetensi dan telah tersertifikasi.
2. Pejabat struktural yang memiliki
13
Materi Inti
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pembinaan Jasmani
a. Samapta A
b. Samapta B
c. Samapta C
Beladiri
Menembak
a. Bongkar Pasang Senjata
b. Pemeliharaan dan Perawatan
Senjata
c. Teknik dan Strategi Menembak
Sasaran (Laras Pendek dan
Laras Panjang)
d. Menembak Sasaran Laras
Panjang
e. Menembak Sasaran Laras
Pendek
Latihan Keterampilan Baris Berbaris
(LKBB)
a. Gerakan di Tempat
b. Gerakan Pindah Tempat
c. Tata Cara Penghormatan
Tata Upacara
a. Pengertian Tata Upacara
b. Tata Urutan Upacara
c. Simulasi Tata Upacara
Penggeledahan dan Pemeriksaan
a. Teknik-Teknik Penggeledahan
Paket
Penyelenggaraan
40 JP
10 JP
10 JP
10 JP
3 JP
5 JP
14
3.
5 JP
10 JP
3 JP
10 JP
8 JP
2 JP
4 JP
120 JP
3 JP
Narasumber
BPSDM Hukum
dan HAM
3 JP Narasumber
ITJEN
Kementerian
Hukum dan HAM
3 JP Narasumber
Setjen
15
Publik
Total JP Narasumber
9 JP
16
2.
Nama Diklat
Latar Belakang
Tujuan
Indikator
Keberhasilan
: PELATIHAN DASAR
PEMASYARAKATAN (PDP)
: Sebagian besar pegawai pada
Kementerian Hukum dan HAM adalah
mereka yang bekerja pada unit pelaksana
teknis di bidang pemasyarakatan
tersebut. Para pegawai pada unit
pelaksana teknis pemasyarakatan
tersebut, yang terdiri atas Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas), Rumah
Tahanan Negara (Rutan), Balai
Pemasyarakatan (Bapas), Rumah
Penyimpanan Barang Sitaan Negara
(Rupbasan) dan Cabang Rumah
Tahanan Negara (Cabrutan), sebagian
besar merupakan pegawai yang diterima
melalui jalur penerimaan umum. Oleh
sebab itu para pegawai pemasyarakatan
tersebut membutuhkan kompetensi dan
pengetahuan mengenai pelaksanaan
tugas dan fungsi pemasyarakatan yang
sesuai prosedur dan aturan yang berlaku.
: Setelah mengikuti diklat ini diharapkan
peserta mampu untuk melaksanakan
pelayanan prima sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab unit kerjanya,
menumbuh kembangkan inovasi, kreasi,
dan motivasi pegawai dalam rangka
mengoptimalkan kinerja pada unit
kerjanya, mampu menerapkan
akuntabilitas kinerja pada unit kerjanya,
melakukan koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi dalam unit kerjanya sehingga
tercipta rasa tanggung jawab bersama
dalam pelaksanaan tugasnya,
memanfaatkan / mengatur segala sumber
daya yang dimiliki oleh unit kerjanya
untuk kelancaran pelaksanaan kinerja
dan pencapaian tujuan organisasi secara
keseluruhan.
: Para pegawai pemasyarakatan dapat
menjalankan pekerjaan dengan sebaikbaiknya dalam rangka memenuhi hak dari
warga binaan pemasyarakatan, karena
Keterangan/Jam
Pelajaran
17
Hasil/Outcome
Lama
Pelaksanaan,
Jumlah Peserta
Deskripsi
Singkat
18
Persyaratan
Peserta
Persyaratan
Pengajar
Tempat
Pelaksanaan
Waktu
Pelaksanaan
Biaya
Pelaksanaan
Pola
Penyelenggara
an
Kurikulum
kualitas
produksi
Warga
Binaan
Pemasyarakatan; Perawatan kesehatan
Warga Binaan Pemasyarakatan; Metode
Pembimbingan Klien Pemasyarakatan;
Strategi pengamanan Warga Binaan
Pemasyarakatan
bagi
petugas
pemasyarakatan
dan
Strategi
pencegahan,
pemberantasan,
penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba di Lapas / Rutan.
: 1. Pangkat / Golongan minimal Pengatur
Muda (II/a), non lulusan AKIP
2. Pegawai pada Divisi Pemasyarakatan
dan UPT Pemasyarakatan
3. Usia maksimal 50 Tahun
: 1. Widyaiswara/fasilitator yang memiliki
kompetensi dan telah tersertifikasi.
2. Pejabat struktural yang memiliki
kompetensi mengajar sesuai materi
yang ditentukan.
3. Menguasai materi yang akan diajarkan
dan mampu mentransfer ilmu kepada
peserta
: Hotel / Wisma sesuai dengan anggaran
pada DIPA dan ketentuan yang berlaku
: Sesuai dengan Kalender Diklat
: Petikan DIPA Kanwil
: Mandiri oleh Kanwil
: Materi Dasar
Dinamika Kelompok
Materi Inti
Metode Pembinaan Warga Binaan
Pemasyarakatan dalam Sistem
Pemasyarakatan
Pelaksanaan Sistem Pemasyarakatan
dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia
Kompilasi Perundang- Undangan dalam
Pembinaan WBP Berdasarkan Sistem
Pemasyarakatan
3 JP
4 JP
4 JP
9 JP
19
6 JP
6 JP
6 JP
4 JP
4 JP
6 JP
4 JP
4 JP
9 JP
4 JP
6 JP
4 JP
6 JP
6 JP
4 JP
3 JP
3 JP NS Ditjen
20
pemasyarakatan)
Total JP Tenaga Pengajar
Materi Penunjang
Kebijakan Pengembangan SDM pada
Kementerian Hukum dan HAM
Kebijakan Kemenkumham dalam
Pencegahan Tindak Pidana Korupsi
Kebijakan Kemenkumham dalam
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Total JP Narasumber
Pemasyarakatan
110 JP
3 JP NS BPSDM
Hukum dan HAM
3 JP NS ITJEN
3 JP NS Setjen
9 JP
21
3. Nama Diklat
Latar Belakang
Tujuan
Indikator
Keberhasilan
Hasil/Outcome
Lama
Pelaksanaan,
Jumlah Peserta
Deskripsi
Singkat
: PELAYANAN PUBLIK
: Standar pelayanan merupakan tolok ukur
yang dipergunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pelayanan publik dan
acuan penilaian kualitas pelayanan
sebagai kewajiban dan janji
penyelenggara kepada masyarakat dalam
rangka pelayanan yang berkualitas,
cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.
Untuk dapat menyelaraskan kemampuan
penyelenggara pelayanan publik dengan
kebutuhan masyarakat dan kondisi
lingkungan yang ada, maka dalam
merancang suatu standar pelayanan
haruslah mengikutsertakan masyarakat
dan pihak-pihak yang terkait.
: Setelah mengikuti diklat ini diharapkan
peserta mampu untuk memberikan
pelayanan yang cepat, mudah, dan
transparan.
: Setelah mengikuti diklat ini, peserta dapat
:
1.Memperpendek proses pelayanan
2.Mewujudkan proses pelayanan yang
cepat, mudah, murah, transparan, pasti
dan terjangkau
3.Memberikan
perlindungan
dan
kepastian hukum kepada masyarakat
4.Mendekatkan
pelayanan
kepada
masyarakat
5.Memberikan akses yang lebih luas
kepada masyarakat untuk memperoleh
pelayanan
: Diharapkan
peserta
dapat
menyelenggaran pelayanan publik sesuai
dengan standar pelayanan.
: 7 hari, 30 orang
: Diklat ini mengajarkan tentang :
1. Standar pelayanan publik
2. Pengelolaan pengaduan masyarakat
3. Teknik dan strategi pelayanan
Keterangan/Ja
m Pelajaran
-
22
Persyaratan
Peserta
Tempat
Pelaksanaan
Waktu
Pelaksanaan
Biaya
Pelaksanaan
Pola
Penyelenggara
an
Kurikulum
: Materi Dasar
Dinamika Kelompok
Materi Inti
Konsep Kebijakan Pelayanan Publik
a. Konsep dan definisi pelayanan publik
Kebijakan pemerintah tentang pelayanan
publik
Pola Penyelenggaraan Pelayanan Publik
dan manajemen mutu pelayanan
a. Konsep pola penyelenggaraan
pelayanan publik
b. Perkembangan manajemen publik
c. Kemitraan pelayanan publik
d. Pelayanan khusus dan akses informasi
pelayanan
e. Best practice pelayanan publik
f. Konsep manajemen mutu pelayanan
publik
g. Konsep manajemen kerja efektif
h. Komunikasi pelayanan
Standar Pelayanan Publik
Persyaratan
Pengajar
6 JP
6 JP
10 JP
6 JP
23
12 JP
12 JP
12 JP
24
pelayanan publik
f. Area perubahan peningkatan
pelayanan publik
g. Identifikasi perubahan pelayanan
public
h. Tahap-Tahap Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
Pelayanan Fidusia Online
Total JP Tenaga Pengajar
Kurikulum
Materi Penunjang
Kebijakan Pengembangan SDM pada
Kementerian Hukum dan HAM
Kebijakan Kemenkumham dalam
pencegahan tindak pidana korupsi
Kebijakan Kemenkumham dalam
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Total JP Narasumber
6 JP
70 JP
3 JP NS
BPSDM Hukum
dan HAM
3 JP NS ITJEN
3 JP NS Setjen
9 JP
25
4. Nama Diklat
Latar Belakang
Tujuan
Indikator
Keberhasilan
Keterangan/
Jam Pelajaran
-
26
Hasil/Outcome
Lama
Pelaksanaan,
Jumlah Peserta
Deskripsi
Singkat
27
Persyaratan
Peserta
Persyaratan
Pengajar
Tempat
Pelaksanaan
Waktu
Pelaksanaan
Biaya
Pelaksanaan
Pola
Penyelenggara
an
Kurikulum
masyarakat
13. Peningkatan
kualitas
pelayanan
kesehatan, makanan, dan sanitasi,
air dan lingkungan di lingkungan
Lapas dan Rutan.
: 1. Pangkat / Golongan minimal Pengatur
Muda Tk. I (II/b)
2. Pegawai yang bekerja pada bidang
pelayanan narapidana / tahanan di
Lapas dan Rutan
: 1. Widyaiswara/fasilitator yang memiliki
kompetensi dan telah tersertifikasi.
2. Pejabat struktural yang memiliki
kompetensi mengajar sesuai materi
yang ditentukan.
3. Menguasai materi yang akan diajarkan
dan mampu mentransfer ilmu kepada
peserta
: Hotel / Wisma
sesuai dengan anggaran pada DIPA dan
ketentuan yang berlaku
: Sesuai dengan kalender diklat
6 JP
3 JP
3 JP
3 JP
3 JP
4 JP
6 JP
28
6 JP
6 JP
6 JP
6 JP
6 JP
6 JP
4 JP
4 JP
70 JP
3 JP NS Ditjen
Pemasyarakata
n
3 JP NS
BPSDM Hukum
dan HAM
29
5. Nama Diklat
Latar Belakang
Tujuan
Indikator
Keberhasilan
30
Hasil/Outcome
Lama
Pelaksanaan,
Jumlah Peserta
Deskripsi
Singkat
Persyaratan
Peserta
Persyaratan
Pengajar
Waktu
Pelaksanaan
31
Tempat
Pelaksanaan
Biaya
Pelaksanaan
Pola
Penyelenggara
an
Kurikulum
6 JP
3 JP
3 JP
32
Pengadaan Barang
1. Pelelangan Umum dan Pelelangan
Sederhana
2. Penunjukan Langsung dan Pengadaan
Langsung
3. Kontes
4. Pelelangan Gagal dan Tindak
Lanjutnya
5. Penyusunan dan Persiapan
Pelaksanaan Kontrak
6. Pelaporan dan Penyerahan Barang
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
1. Gambaran Umum
2. Pelelangan
3. Penunjukan Langsung dan Pengadaan
Langsung
4. Pelelangan Gagal dan Tindak
Lanjutnya
5. Penyusunan dan Persiapan
Pelaksanaan Kontrak
6. Pelaporan dan Penyerahan Pekerjaan
Pengadaan Jasa Lainnya
1. Gambaran Umum
2. Pelelangan Umum dan Pelelangan
Sederhana
3. Penunjukan Langsung dan Pengadaan
Langsung
4. Sayembara
5. Pelelangan Gagal dan Tindak
Lanjutnya
6. Penyusunan dan Persiapan
Pelaksanaan Kontrak
7. Pelaporan dan Penyerahan Pekerjaan
Pengadaan Jasa Konsultasi
1. Gambaran Umum
2. Seleksi Umum Jasa Konsultansi
Berbentuk Badan Usaha
3. Penunjukan dan Pengadaan Langsung
Konsultan Berbentuk Badan Usaha
4. Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana
Jasa Konsultansi Berbentuk
Perorangan
5. Penunjukkan Langsung dan
Pengadaan Langsung Jasa
6 JP
6 JP
6 JP
6 JP
33
6 JP
3 JP
3 JP
7 JP NS Biro
Perlengkapan
34
2. E-Procurement
3. E-Tendering
4. E-Purchasing
Simulasi Soal (Reviu latihan soal-soal)
Total JP Tenaga Pengajar
Materi Penunjang :
Kebijakan Kemenkumham dalam
Pencegahan Tindak Pidana Korupsi
10 JP
65 JP
3 JP NS ITJEN
3 JP LKPP
Pusat
Kebijakan Pengembangan SDM pada
3 JP NS
Kementerian Hukum dan HAM
BPSDM Hukum
dan HAM
Total JP Narasumber
9 JP
Ujian Sertifikasi
35
6. Nama Diklat
Tujuan
Indikator
Keberhasilan
: PERENCANAAN ANGGARAN
Keterangan/
BERBASIS KINERJA
Jam Pelajaran
: Pengelolan APBN dan APBD harus
dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip
pengelolaan
keuangan
Negara
sebagaimana tercantum dalam UU No.
17 tahun 2003 dan UU No. 1 Tahun 2004
antara
lain
prinsip
akuntabilitas,
profesionalitas,
transparan,
dan
bertanggungjawab. Konsep utama dalam
penyusunan APBN dan APBD dengan
berlakunya paket UU Keuangan Negara
tersebut adalah diterapkannya Unified
budget, Kerangka Pengeluaran Jangka
Menengah, dan Anggaran Berbasis
Kinerja.
Pelaksanaan ketentuan dalam UU
Keuangan dirasakan masih banyak
kelemahan. Hal ini tercermin dari
rendahnya pencapaian output dan
outcome serta penyerapan anggaran
yang menumpuk diakhir tahun. Salah
satu penyebab dari lemahnya
pelaksanaan anggaran tersebut adalah
buruknya kualitas perencanaan dan
penganggaran yang dibuat oleh satuan
kerja pada Kementerian dan
Lembaga.Dengan adanya Perencanaan
Anggaran diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia dalam melaksanakan
perencanaan penganggaran di
organisasi.
: Menciptakan SDM yang berkompeten
dalam melaksanakan perencanaan
penganggaran sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta
dapat dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Selanjutnya,
diharapkan dapat meningkatkan kualitas
penyerapan anggaran.
: Setelah mengikuti Diklat ini, peserta
dapat:
1. menjelaskan konsep pendekatan
36
Hasil/Outcome
Lama
Pelaksanaan,
Jumlah Peserta
Deskripsi
Singkat
Persyaratan
Peserta
Persyaratan
Pengajar
penganggaran
2. merancang Rencana Aktivitas/
Penugasan
3. memperhitungkan Rencana
Kebutuhan Barang dan Jasa
4. merancang TOR dan RAB
5. menghasilkan perkiraan Penarikan
Kebutuhan
6. melaksanakan Pengendalian
Aktivitas
7. memahami dan menjelaskan
Pelaporan dan Pertang-gungjawaban
Keuangan
8. memahami dan menerangkan aplikasi
RKAKL-DIPA
9. mempunyai Motivasi yang tinggi
: Setelah mengikuti diklat ini peserta
diharapkan berkompeten dan mampu
menghasilkan
perencanaan
dan
penganggaran pada instansi kementerian
negara/lembaga sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan
dapat dilaksanakan dengan tuntas serta
menyelesaikan
permasalahan
yang
dihadapi di lapangan.
: 7 Hari , 30 Orang
: Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap
pengelola Anggaran yang bertugas
menghasilkan dokumen Perencanaan dan
Penganggaran
pada
Satuan
Kerja
Kementerian Hukum dan HAM RI.
: 1. Diutamakan pegawai yang bertugas
dibidang Perencanaan Anggaran
2. Pangkat/Golongan minimal Pengatur
(II/c)
: 1. Widyaiswara/fasilitator yang memiliki
kompetensi dan telah tersertifikasi.
2. Pejabat struktural yang memiliki
kompetensi mengajar sesuai materi
yang ditentukan.
3. Menguasai materi yang akan diajarkan
37
10 JP
4 JP
4 JP
4 JP
6 JP
10 JP
6 JP
3 JP
3 JP
50 JP
Materi Penunjang :
Etika PNS
3 JP NS ITJEN
3 JP NS
Kebijakan Pengembangan SDM pada
BPSDM Hukum
Kementerian Hukum dan HAM
dan HAM
Kebijakan Biro Perencanaan terkait
3 JP NS Biro
dengan Perencana Anggaran
Perencanaan
Total JP Narasumber
9 JP
38
7. Nama Diklat
Latar
Belakang
Tujuan
Indikator
Keberhasilan
: BENDAHARAWAN
: Pembangunan Nasional adalah usaha
untuk meningkatkan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia secara umum,
dilakukan secara berkelanjutan,
berlandaskan kemampuan nasional
dengan memanfaatkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta
memperhatikan perkembangan dinamika
global. Dalam rangka pembangunan
nasional diperlukan peningkatan kualitas
dan kompetensi para pengelola keuangan
negara khususnya bendahara di setiap unit
pemerintahan.
: Untuk mempersiapkan seorang bendahara
yang handal dapat mengelola keuangan
negara dalam rangka pelaksanaan APBN
disetiap unit/ instansi/ satuan kerja
kementerian negara/ lembaga, sesuai
dengan peraturan yang berlaku yaitu
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
Tentang Keuangan Negara, UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara dan UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara.
: Setelah mengikuti diklat ini, peserta dapat
melaksanakan
tugas
kebendaharaan
meliputi:
1. menerima, menyimpan,
menatausahakan, dan membukukan
uang/ surat berharga dalam
pengelolaannya
2. melakukan pengujian dan pembayaran
berdasarkan perintah PPK
3. menolak perintah pembayaran apabila
tidak memenuhi persyaratan untuk
dibayarkan
4. melakukan pemotongan/ pemungutan
penerimaan Negara dari pembayaran
Keterangan/
Jam Pelajaran
39
yang dilakukannya
5. menyetorkan pemotongan/ pemungutan
kewajiban kepada negara ke kas
negara
6. mengelola rekening tempat
penyimpanan UP
7. menyampaikan Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) kepada
Kepala KPPN selaku kuasa BUN.
Hasil/Outcome : Seorang bendahara yang handal dituntut
untuk dapat menerima, menyimpan,
membayarkan,
menatausahakan
dan
mempertanggungjawabkan
keuangan
negara sesuai dengan peraturan yang
berlaku
dalam
rangka
pelaksanaan
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
disetiap
unit/instansi/satuan
kerja
kementerian
negara/lembaga,
sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Lama
Pelaksanaan,
Jumlah
Peserta
Deskripsi
Singkat
: 21 Hari, 30 Orang
40
Persyaratan
Peserta
Persyaratan
Pengajar
Tempat
Pelaksanaan
Biaya
Pelaksanaan
Pola
Penyelenggara
an
Kurikulum
9 JP
16 JP
18 JP
10 JP
16 JP
8 JP
8 JP
6 JP
10 JP
4 JP
4 JP
3 JP
20 JP
3 JP Kanwil
135 JP
3 JP NS ITJEN
41
8. Nama Diklat
Latar Belakang
Tujuan
3 JP NS Biro
Keuangan
3JP NS
BPSDM Hukum
dan HAM
9 JP
42
Indikator
Keberhasilan
Hasil/Outcome
Lama
Pelaksanaan,
Jumlah Peserta
Deskripsi
Singkat
: 7 Hari, 30 Orang
: Diklat
ini
menjelaskan
tentang
penyusunan rencana kerja, analisa
tujuan, cara pengisian CEE (control
enviroment evaluation), identifikasi resiko
dan analisisnya, penyusunan rencana
tindak
pengendalian,
peyempurnaan
kebijakan
dan
monitoring
penyelenggaraan SPIP
Persyaratan
Peserta
Persyaratan
Pengajar
43
5 JP
3 JP
2 JP
5 JP
5 JP
5 JP
5 JP
5 JP
3 JP
2 JP
3 JP
7 JP
50 JP
3JP NS
BPSDM Hukum
dan HAM
3 JP NS ITJEN
3 JP NS Setjen
9 JP
44
9. Nama Diklat
Latar
Belakang
Tujuan
Indikator
Keberhasilan
: PRAJABATAN GOLONGAN II
: Indonesia memiliki semua prakondisi untuk
mewujudkan tujuan negara sebagaimana
tertuang dalam Pembukaan UUD tahun
1945, yang ditandai dengan kekayaan
alam yang berlimpah, potensi sumber daya
manusia, peluang pasar yang besar dan
demokrasi yang relatif stabil. Namun
prakondisi yang sudah terpenuhi itu belum
mampu dikelola secara efektif dan efisien
oleh para aktor pembangunan, sehingga
Indonesia masih tertinggal dari cepatnya
laju pembangunan global. PNS memiliki
peranan yang menentukan dalam
mengelola prakondisi tersebut. Sejumlah
keputusan strategis dilaksanakan oleh
PNS. Untuk memainkan peranan tersebut,
diperlukan PNS yang profesional yaitu
PNS yang mampu melaksanakan tugas
jabatannya secara efektif dan efisien.
Untuk membentuk sosok PNS profesional
seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan
pembinaan jalur pendidikan dan pelatihan.
: Membentuk PNS yang profesional yaitu
PNS yang karakternya dibentuk oleh nilainilai dasar PNS, sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan publik.
: PNS sebagai pelayan masyarakat yang
profesional yang diindikasikan dengan
kemampuan mengaktualisasikan lima nilai
dasar, yaitu :
1. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas
dalam melaksanakan jabatannya
2. Kemampuan mengedepankan
kepentingan nasional dalam
pelaksanaan tugas jabatannya
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar
etika publik dalam pelaksanaan tugas
jabatannya
4. Kemampuan berinovasi untuk
peningkatan mutu pelaksanaan tuga
jabatannya
Keterangan/
Jam Pelajaran
45
Lama
Pelaksanaan,
Jumlah
Peserta
Deskripsi
Singkat
: Dalam
rangka
pembentukan
PNS
profesional, dibutuhkan pembaharuan atas
kurikulum, metode pembelajaran dan pola
pembalajaran diklat yang ada saat ini dan
didukung oleh semua pihak. Melalui
pembaharuan
ini
diharapkan
dapat
menghasilkan PNS yang profesional dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai pelayan publik yang dewasa ini
sangat dibutuhkan untuk mengelola segala
prakondisi dan sumber daya pembangunan
yang ada, sehingga dapat mempercepat
peningkatan daya saing bangsa.
Persyaratan
Peserta
Persyaratan
Pengajar
46
Tempat
Pelaksanaan
Pola
Pelaksanaan
Biaya
Pelaksanaan
Kurikulum
2 JP
2 JP NS
BPSDM Hukum
dan HAM
6 JP
6 JP WI
BPSDM/
Penyelenggara
2 JP WI
BPSDM
6 JP
9 JP
9 JP
9 JP
9 JP
18 JP
3 JP
10 JP*
10 JP **
10 JP**
3 JP
114 JP
47
Keterangan :
* Pelaksanaan pembelajaran rancangan
dan pembimbingan aktualisasi dengan total
30 JP dilaksanakan dalam 1 hari
pembelajaran dengan perincian 30 peserta
dibagi kedalam 3 kelompok dan setiap
kelompok dibimbing oleh 1 coach dikalikan
10 JP
** Pelaksanaan pembelajaran evaluasi
rancangan aktualisasi evaluasi aktualisasi
dengan total 180 JP dilaksanakan dalam 1
hari pembelajaran dengan perincian, setiap
Tim Pengajar Aktualisasi (coach, mentor,
dan penguji) dikali 3 kelompok, dikali 2 kali
kegiatan pembelajaran tersebut diatas dan
dikalikan 10 JP
*** Pelaksanaan pembelajaran non klasikal
(aktualisasi) di tempat kerja atau di tempat
magang selama 15 hari kerja setara
dengan 160 JP.
Kurikulum
sesuai
Peraturan
Kepala LAN No
16 Tahun 2015
48
Nama Bimtek
Keterangan/
Jam Pelajaran
Latar
Belakang
Tujuan
Bimtek
Indikator
Keberhasilan
49
Lama Bimtek,
jumlah
peserta
3 Hari, 30 Orang
Deskripsi
Singkat
Persyaratan
Peserta
50
Persyaratan
Pengajar
1. Widyaiswara/fasilitator yang
memiliki kompetensi dan telah
tersertifikasi.
Waktu
Pelaksanaan
Biaya
Pelaksanaan
Materi
3 JP NS
BPSDM
Hukum dan
HAM
3 JP
2 JP NS
Kanwil
2 JP
Standar Pengadaan,
3 JP
NS Ditjen PAS
3 JP
3 JP
51
2.
3 JP
Total
20 JP
Nama Bimtek
Keterangan/
Jam Pelajaran
Latar
Belakang
Tujuan
Bimtek
Indikator
Keberhasilan
52
Lama
Bimbingan,
3 Hari, 30 Orang
Deskripsi
Singkat
Persyaratan
Peserta
Persyaratan
Pengajar
Waktu
Pelaksanaan
Jumlah
Peserta
1.
Widyaiswara/fasilitator yang
memiliki kompetensi dan telah
tersertifikasi.
2.
Pejabat struktural yang memiliki
kompetensi mengajar sesuai materi
yang ditentukan.
3.
Menguasai materi yang akan
diajarkan dan mampu mentransfer ilmu
kepada peserta
Sesuai Kalender Kegiatan Kanwil
53
Tempat
Pelaksanaan
Biaya
Pelaksanaan
Materi
3 JP NS
BPSDM
Hukum dan
HAM
2 JP NS Biro
Pengelolaan
BMN
2 JP NS
Kanwil
2 JP
Pengelolaan BMN
2 JP
3 JP
Aplikasi Persediaan
3 JP
3 JP
Total
20 JP
54
3.
Nama Bimtek
PENGELOLAAN KEUANGAN
Keterangan/Ja
m Pelajaran
Latar
Belakang
Tujuan
Bimtek
Indikator
Keberhasilan
Bimbingan
Hasil
:
Bimbingan/Ou
tcome
Lama Bimtek,
Jumlah
Peserta
3 Hari, 30 Orang
55
Deskripsi
Singkat
Persyaratan
Peserta
Persyaratan
Pengajar
1. Widyaiswara/fasilitator yang
memiliki kompetensi dan telah
tersertifikasi.
2. Pejabat struktural yang memiliki
kompetensi mengajar sesuai
materi yang ditentukan.
3. Menguasai materi yang akan
diajarkan dan mampu
mentransfer ilmu kepada peserta
Waktu
Pelaksanaan
Tempat
Pelaksanaan
Biaya
Pelaksanaan
3 JP NS
BPSDM
Hukum dan
Materi
56
HAM
Kebijakan Pengelolaan Keuangan
Kementerian Hukum dan HAM
3 JP Biro
Keuangan
2 JP Kanwil
2 JP
Pengelolaan Keuangan
2 JP
2 JP
2 JP
2 JP
2 JP
Total
20 JP
57
4.
Nama Bimtek
Latar
Belakang
Keterangan/
Jam Pelajaran
Tujuan
Bimtek
Indikator
Keberhasilan
58
59
Hasil/
Outcome
Lama Bimtek
dan Jumlah
Peserta
3 Hari, 30 Orang
Deskripsi
Singkat
Persyaratan
Peserta
Persyaratan
Pengajar
1. Widyaiswara/fasilitator yang
memiliki kompetensi dan telah
tersertifikasi.
2. Pejabat struktural yang memiliki
kompetensi mengajar sesuai materi
yang ditentukan.
3. Menguasai materi yang akan
diajarkan dan mampu mentransfer
ilmu kepada peserta
60
Tempat
Pelaksanaan
Biaya
Pelaksanaan
3 JP NS
BPSDM
Hukum dan
HAM
3 JP NS Ditjen
HAM
3 JP Kanwil
2 JP
2 JP
3 JP
2 JP
2 JP
Total
20 JAM
Materi
61
5.
Nama Bimtek
Keterangan/
Jam Pelajaran
Latar
Belakang
Tujuan
Bimtek
Indikator
Keberhasilan
62
undangan.
3. Memahami proses pembentukan
peraturan daerah.
4. Menerapkan metode dan bahasa
peraturan perundang-undangan.
5. Menerapkan teknik penyusunan
peraturan daerah.
6. Memahami teknik harmonisasi dan
pembulatan konsep rancangan
peraturan daerah.
7. Menerapkan teknik penyusunan
peraturan daerah.
8. Menjelaskan hasil penyusunan
rancangan peraturan daerah.
Hasil Bimtek/
Outcome
Lama Bimtek
dan Jumlah
Peserta
3 Hari, 30 Orang
Deskripsi
Singkat
63
Persyaratan
Pengajar
1. Widyaiswara/fasilitator yang
memiliki kompetensi dan telah
tersertifikasi.
2. Pejabat struktural yang memiliki
kompetensi mengajar sesuai materi
yang ditentukan.
3. Menguasai materi yang akan
diajarkan dan mampu mentransfer
ilmu kepada peserta
Sesuai Kalender Kegiatan Kanwil
Tempat
Pelaksanaan
Biaya
Pelaksanaan
3 JP
Ilmu Perundang-Undangan
2 JP
2 JP
2 JP
2 JP
Waktu
Pelaksanaan
Materi
64
undangan
Teknik Penyusunan Peraturan Daerah
3 JP
2 JP
2 JP
2 JP
Total
20 JP
NS Ditjen PP
NS Ditjen PP
65
6.
Nama Bimtek
PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN
Keterangan/Ja
m Pelajaran
Latar
Belakang
Tujuan
Bimtek
Indikator
3-
66
Keberhasilan
dapat:
1. Peserta mampu memahami
mengenai Pengelolaan
Kepegawaian yang baik
2. Peserta mampu memahami formasi
dan pengadaan PNS
3. Peserta mampu memahami standar
kompetensi manajerial, dan
4. Peserta mampu menyusun Sasaran
Kinerja Pegawai
Hasil /
Outcome
Lama Bimtek,
Jumlah
Peserta
3 Hari, 30 Orang
Deskripsi
Singkat
Persyaratan
Peserta
1. Widyaiswara/fasilitator yang
memiliki kompetensi dan telah
tersertifikasi.
67
yang ditentukan.
3. Menguasai materi yang akan
diajarkan dan mampu mentransfer
ilmu kepada peserta
Tempat
Pelaksanaan
Waktu
Pelaksanaan
Biaya
Materi
3 JP NS
BPSDM
Hukum dan
HAM
2 JP Biro
Kepegawaian
2 JP NS
Kanwil
4 JP
6 JP
3 JP
Total
20 JP
68
Keterangan :
* Pengagendaan, penyuntingan,
penyandian, perekaman, pengelompokan,
penyimpanan dan pemeliharaan
surat/dokumen kepegawaian serta
penyiapan penyusunan
laporan/perangkaan sesuai beban kerja
** Penyajian, pengolahan data dan
pertukaran data berbasis IT
7.
Nama Bimtek
Latar
Belakang
Tujuan
Bimtek
Meningkatkan pengetahuan
pejabat/pegawai dalam menyusun SKP
dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai yang
terukur, objektif dan akuntabel.
Indikator
Keberhasilan
Keterangan/Ja
m Pelajaran
69
Hasil /
Outcome
Lama Bimtek,
Jumlah
Peserta
3 Hari, 30 Orang
Deskripsi
Singkat
Persyaratan
Peserta
2. Pangkat/golongan minimal
Penata Muda (III/a)
Persyaratan
Pengajar
1. Widyaiswara/fasilitator yang
memiliki kompetensi dan telah
tersertifikasi.
Tempat
Pelaksanaan
Waktu
Pelaksanaan
70
Biaya
Materi
3 JP NS
BPSDM
Hukum dan
HAM
2 JP Kanwil
2 JP
2 JP
2 JP
3 JP
3 JP
3 JP
Total
20 JP
71
8.
Nama Bimtek
PENYUSUNAN LAKIP
Keterangan/Ja
m Pelajaran
Latar
Belakang
Tujuan
Bimtek
72
Indikator
Keberhasilan
Hasil /
Outcome
3 Hari, 30 Orang
Deskripsi
Singkat
Persyaratan
Peserta
1. Widyaiswara/fasilitator yang
memiliki kompetensi dan telah
tersertifikasi.
73
Tempat
Pelaksanaan
Waktu
Pelaksanaan
Biaya
Materi
3 JP NS
BPSDM
Hukum dan
HAM
2 JP
3 JP
2 JP
2 JP
4 JP NS Biro
Perencanaan
4 JP NS ITJEN
Total
20 JP
74
9.
Nama Bimtek
PENGELOLAAN WEB
Keterangan/Jam
Pelajaran
Latar
Belakang
Tujuan
Bimtek
Hasil /
Outcome
Lama Bimtek,
Jumlah
Peserta
3 Hari, 30 Orang
75
Deskripsi
Singkat
Persyaratan
Peserta
Tempat
Pelaksanaan
Waktu
Pelaksanaan
Biaya
Materi
3 JP NS
BPSDM Hukum
dan HAM
2 JP
76
Kanwil
10
.
4 JP
3 JP
8JP
Total
20 JP
Nama Bimtek
Keterangan/Jam
Pelajaran
Latar
Belakang
77
Indikator
Keberhasilan
Hasil /
Outcome
Lama Bimtek, :
Jumlah
Peserta
3 Hari, 30 Orang
Deskripsi
Singkat
Persyaratan
Peserta
1. Widyaiswara/fasilitator yang
memiliki kompetensi dan telah
tersertifikasi.
78
yang ditentukan.
3. Menguasai materi yang akan
diajarkan dan mampu mentransfer
ilmu kepada peserta
Tempat
Pelaksanaan
Waktu
Pelaksanaan
Biaya
Materi
3 JP NS
BPSDM Hukum
dan HAM
3 JP Kanwil
4 JP NS Biro
Keuangan
1 JP NS Biro
Keuangan
6 JP NS Biro
Keuangan
3 JP NS Biro
Keuangan
Total
20 JP
79
INSTRUKTUR PEMASYARAKATAN
Keterangan/Ja
m Pelajaran
Pemasyarakatan
ketrampilan/kemandirian
dalam
bidang
sehingga
dapat
Tujuan
Bimtek
1.
meningkatkan
kemampuan
pemasyarakatan
dalam
petugas
memberikan
2.
3.
kegiatan
kerja
narapidana
berbasis IT (SDP).
Indikator
Keberhasilan
1. Membina narapidana
berdasarkan minat dan bakat
ketrampilan dan keahliannya
Pedoman Penyelenggaraan Diklat/Bimtek dan Kalender Kerja Pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun Anggaran 2016
80
2. Memberikan pengetahuan
kewirausahaan dan kemandirian
3. Merencanakan program kegiatan
kemandirian narapidana
4. Melakukan evaluasi dan
penyusunan laporan kegiatan
kemandirian berbasis IT (SDP)
Hasil /
Outcome
Lama
Bimtek,
Jumlah
Peserta
3 Hari, 30 Orang
Deskripsi
Singkat
Persyaratan
Peserta
1. Widyaiswara/fasilitator yang
memiliki kompetensi dan telah
81
Pengajar
tersertifikasi.
2. Pejabat struktural yang memiliki
kompetensi mengajar sesuai
materi yang ditentukan.
3. Menguasai materi yang akan
diajarkan dan mampu
mentransfer ilmu kepada peserta
Hotel / Wisma sesuai dengan anggaran
pada DIPA dan ketentuan yang berlaku
Tempat
Pelaksanaan
Waktu
Pelaksanaan
Biaya
Materi
2 JP NS
BPSDM
Hukum dan
HAM
3 JP
2 JP NS
Kanwil
2 JP
Kewirausahaan narapidana
3 JP
NS Ditjen PAS
6 JP
Total
20 JP
82
Keterangan/
Jam Pelajaran
Latar
Belakang
Tujuan
Bimtek
Indikator
Keberhasilan
Hasil
/Outcome
83
3 Hari, 30 Orang
Deskripsi
Singkat
Persyaratan
Peserta
Persyaratan
Pengajar
Waktu
Pelaksanaan
Tempat
Pelaksanaan
Biaya
Pelaksanaan
Materi
3 JP NS
84
13
.
BPSDM
Hukum dan
HAM
2 NS Kanwil
2 NS Biro
Pengelolaan
BMN
Pengenalan BMN
2 JP
3 JP
Install Aplikasi
1 JP
3 JP
Aplikasi Persediaan
3 JP
1 JP
Total
20 JP
Nama Bimtek
Keterangan/Jam
Pelajaran
Latar
Belakang
85
Indikator
Keberhasilan
mampu melaksanakan pengadaan barang dan jasa pemerintah sesuai peraturan yang
berlaku
Hasil /
Outcome
Lama Bimtek, :
Jumlah
Peserta
3 Hari, 30 Orang
Deskripsi
Singkat
Persyaratan
Peserta
1. Widyaiswara/fasilitator yang
86
Pengajar
Tempat
Pelaksanaan
Waktu
Pelaksanaan
Biaya
Materi
3 JP NS
BPSDM Hukum
dan HAM
3 JP NS Kanwil
3 JP NS Biro
Pengelolaan
BMN
4 JP
4 JP
3 JP
87
Total
20 JP
88
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan dalam pembelajaran Diklat/Bimtek ini disusun sesuai dengan
tujuan dan sasaran bagi pelatihan orang dewasa (andragogi). Metode dalam
pengajaran Diklat/Bimtek disusun sesuai dengan tujuan dan sasaran Diklat yang
bersangkutan. Untuk penyelenggaraannya maka Diklat tersebut dapat
diselenggarakan secara klasikal dan non klasikal, penyelenggaraan Diklat secara
klasikal dilakukan dengan tatap muka dan untuk keberhasilan penerapan metode
pembelajaran yang efektif jumlah peserta pada setiap angkatan berjumlah 25
sampai dengan 40 orang.
Metode pendidikan dan pelatihan dijabarkan dalam setiap mata ajar untuk
mempermudah tenaga pengajar atau fasilitator dalam melakukan proses
pembelajaran, metode pembelajaran dapat berupa ceramah, diskusi dan tanya
jawab, simulasi dan role play, bermain peran, dan lain-lain sesuai tujuan
pembelajaran.
D. Alokasi Waktu
1. Alokasi Waktu Diklat ditetapkan berdasarkan kompetensi hasil belajar yang akan
dicapai, alokasi waktu pembelajaran baik yang berupa teori dan praktek
memperhatikan pertimbangan metode dan target yang ingin dicapai. Alokasi
Waktu menggunakan istilah Jam Pelajaran (JP), 1 (satu) JP disetarakan
dengan 45 menit. Alokasi waktu yang diperkenankan maksimal 12 Jam pelajaran
per hari, dengan demikian setiap peserta dapat mengikuti dengan maksimal
setiap proses pembelajaran.
2. Alokasi Waktu bimtek ditetapkan berdasarkan kompetensi hasil belajar yang
akan dicapai, alokasi waktu penyampaian materi adalah 60% waktu untuk
praktek/simulasi/role play, 25% untuk diskusi/tanya jawab, 15 % untuk ceramah.
Alokasi Waktu
penyampaian materi bimtek menggunakan istilah Jam
Narasumber (Jam), 1 (satu) jam adalah 60 menit (sesuai peraturan Menteri
Keuangan dalam standar biaya). Alokasi waktu yang diperkenankan maksimal
dalam 1 hari adalah 10 Jam (diluar coffee break dan makan siang/ishoma).
E. Modul dan Bahan Ajar
Modul adalah alat bantu diklat yang digunakan dalam proses belajar mengajar
berupa buku pegangan bagi widyaiswara maupun peserta diklat yang disusun
secara sistematik, mencakup tujuan dan uraian materi diklat, latihan dan evaluasi
terhadap peserta mengenai materi diklat dimaksud. Sedangkan bahan ajar
merupakan ringkasan materi yang didesain secara menarik yang disajikan oleh
pengajar dalam bentuk powerpoint, alat peraga.
Setiap materi bimtek disusun bahan ajar dalam bentuk ringkasan materi yang
didesain secara menarik yang disajikan oleh narasumber, bahan ajar tersebut
Pedoman Penyelenggaraan Diklat/Bimtek dan Kalender Kerja Pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun Anggaran 2016
89
harus disampaikan terlebih dahulu kepada peserta sebelum atau pada saat materi
diberikan.
90
BAB V
SARANA PRASARANA
Sarana dan prasarana kegiatan Diklat/Bimtek merupakan bagian yang sangat
penting dijamin kualitasnya untuk mendukung penyelenggaraan sehingga
mendapatkan hasil yang memuaskan. Beberapa pilihan sarana dan prasarana dan
tempat penyelenggaraan Diklat pada Kantor wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi manusia sebagai berikut :
1. Penetapan sarana dan prasarana Diklat/bimtek disesuaikan dengan tujuan,
sasaran program dan materi jenis Diklat yang bersangkutan yang meliputi: kapasitas
daya tampung, keamanan dan ketertiban, keindahan, dan kesehatan.
2. Pada Instansi penyelenggara diklat terakreditasi di kota provinsi Misal. Badan Diklat
propinsi. Lembaga pendidikan TNI/POLRI di daerah untuk Diklat Kesemaptaan, dan
lembaga diklat lainnya di daerah untuk penyewaan tempat dan sarana dan
prasarana, penginapan/asrama bagi peserta pendidikan dan pelatihan/bimbingan
teknis sepanjang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. Hotel dan Wisma yang memenuhi persyaratan kebutuhan tempat, sarana dan
prasarana, penginapan bagi peserta pendidikan dan pelatihan sesuai peraturan
perundang-undangan.
4. Pada Aula Kantor wilayah, sepanjang peserta diklat tidak di asramakan atau
diwajibkan menginap.
BPSDM Hukum dan HAM selaku Penyusun kebijakan teknis penyelenggaraan
diklat, rencana dan program pengembangan SDM di bidang Hukum dan HAM
menetapkan standar kelengkapan sarana prasarana Diklat sebagai berikut :
A. Sarana Pembelajaran
Sarana Diklat yang dipergunakan dalam pelaksanaan Diklat antara lain adalah :
a. Papan Tulis / White board dan Screen;
b. Flip chart;
c. Overhead projector, dan data proyektor;
d. Sound system, dan Microphone;
e. Modul/bahan ajar;
f. Multimedia dan lain-lain.
B. Prasarana
Prasarana yang dipergunakan dalam penyelenggaraan Diklat antara lain adalah
a. Ruang kelas;
b. Ruang diskusi;
c. Ruang kantor/Sekretariat;
d. Asrama/hotel bagi peserta;
e. Ruang makan;
f. Fasilitas olahraga/Lapangan;
Pedoman Penyelenggaraan Diklat/Bimtek dan Kalender Kerja Pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun Anggaran 2016
91
g. Unit kesehatan;
h. Tempat ibadah
Tim penyelenggara diklat dapat melakukan peninjauan lokasi dan sarana
yang diperlukan terlebih dahulu dan memastikan kelengkapan dan ketersediaan
sesuai kebutuhan penyelenggaraan, melaporkan hasil peninjauan kepada
pengarah dan penanggung jawab kegiatan diklat.
92
BAB VI
TATA TERTIB PESERTA
A. Tata Tertib Pembelajaran
Ketentuan yang mengatur perlakuan peserta
selama pembelajaran
Diklat/bimtek meliputi :
1. Peserta wajib mengikuti kegiatan setiap hari sesuai dengan jadual yang
ditentukan.
2. Pelajaran dimulai pada pukul 08.00 WIB.
3. Peserta hadir 15 menit sebelum kegiatan dimulai dan mengisi daftar hadir terlebih
dahulu.
4. Untuk menjamin kelancaran dan ketertiban kelas, agar ditunjuk piket kelas secara
bergantian dari panitia penyelenggara dan dari peserta diklat/bimtek.
5. Selama pelajaran berlangsung peserta tidak boleh meninggalkan ruangan belajar
kecuali untuk keperluan mendesak dan minta ijin terlebih dahulu kepada tenaga
pengajar/fasilitator dan panitia
6. Pada waktu pelajaran berlangsung peserta tidak boleh merokok makan, minum
dan menggunakan alat komunikasi yang dapat mengganggu pembelajaran.
7. Peserta yang tidak mengikuti pelajaran lebih dari 5% dari total jumlah jam
pelajaran dapat dinyatakan gugur atau tidak lulus
8. Untuk membantu kelancaran perkuliahan, dibentuk organisasi peserta dengan
susunan sebagai berikut : Ketua senat, sekretaris, bendahara
9. Pengurus Senat agar membuat jadual piket kelas bergiliran setiap hari dengan
tugas : Menyiapkan peserta dan memberikan laporan kepada pengajar sebelum
dan sesudah kegiatan perkuliahan, memimpin doa sebelum perkuliahan dimulai
B. Tata Tertib Di Asrama
1. Setiap peserta wajib menjaga keamanan dan ketertiban pada saat istirahat
terutama malam hari antara pukul 22.00 s.d 04.30 WIB;
2. Setiap meninggalkan asrama supaya meninggalkan kunci kamar ditempat yang
telah ditentukan.
3. Mengatur penggunaan air dengan sebaik-baiknya, matikan kran air setelah
selesai digunakan.
4. Matikan lampu dan AC serta kamar harus dalam keadaan rapi ketika akan
meninggalkan asrama.
5. Menjaga barang-barang berharga milik pribadi seperti perhiasan, uang, hand
phone serta barang berharga lainnya untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan.
6. Selama di asrama diwajibkan untuk berpakaian rapi, sopan serta pantas
khususnya pada saat sarapan pagi, makan siang dan makan malam.
93
7. Jika ada kegiatan di luar program diklat yang dilaksanakan oleh peserta agar
berkoordinasi dengan penyelenggara.
8. Peserta diharapkan/dianjurkan untuk melakukan ibadah sesuai dengan
agama/kepercayaannya masing-masing.
9. Pelanggaran terhadap tata tertib akan menjadi catatan pada rapat evaluasi dan
menjadi bahan pertimbangan kelulusan peserta.
C. Tata Tertib Makan
Peserta mendapatkan makan dan snack selama dalam Diklat/Bimtek sesuai
standar biaya
yang tersedia, peserta
mengambil makanan sesuai porsi
perorangan yang ditentukan dalam kontrak atau pesanan, ketidak tertiban sering
menimbulkan terjadinya kekurangan ketersediaan makanan bagi peserta lainnya.
Penyajian makan dan snack bagi peserta diklat :
Makan pagi
: 07.00 07.30 WIB
Snack pagi
: 10.00 10.15 WIB
Makan siang
: 12.00 13.00 WIB
: 15.00 15.15 WIB
Snack sore
Makan malam
: 19.00 20.00 WIB
D. Tata Tertib Penerimaan Tamu
1. Menerima tamu di Lobby asrama/hotel, tidak diperkenankan menerima tamu di
kamar peserta.
2. Menerima tamu pada saat jam istirahat, tidak diperkenankan menenerima tamu
pada saat kuliah berlangsung.
E. Pelanggaran dan Sanksi
Peserta yang melanggar tata tertib yang telah ditentukan dapat dikenakan sanksi
sesuai dengan tingkat perbuatannya, pembobotan sanksi yang akan diberikan
kepada peserta yang melanggar tata tertib diputuskan melalui rapat panitia
penyelenggaran kegiatan atau Tim Penilai Performance/Tim Penyelenggara
Kegiatan, antara lain :
1. Pelanggaran Berat
a. Sengaja merusak atau mengambil barang-barang inventaris asrama/hotel
atau barang milik orang lain bukan haknya.
b. Membawa atau mengkonsumsi narkoba dan minuman keras.
c. Melakukan perbuatan asusila yang bertentangan dengan norma agama,
hukum dan kepatutan.
d. Tidak hadir atau tidak mengikuti kegiatan lebih dari 5% dari seluruh program.
e. Berkelahi, bertengkar, membuat keributan.
94
Sanksi :
a. Dikeluarkan dari Diklat/bimtek yang sedang diikuti
b. Wajib mengganti seluruh biaya yang telah digunakannya.
2. Pelanggaran Sedang
a. Sering terlambat mengikuti kuliah.
b. Meninggalkan pelajaran tanpa alasan yang jelas.
c. Bersikap tidak sopan terhadap pengajar/dosen/widyaiswara,dan pegawai
d. Membuat suasana belajar mengajar tidak tertib.
e. Menggunakan HP di dalam kelas saat pelajaran berlangsung.
Sanksi :
a. Dinyatakan tidak lulus atau lulus bersyarat
b. Teguran tertulis dengan tembusan kepala unit kerja yang bersangkutan
3. Pelanggaran Ringan
a. Terlambat mengikuti kegiatan.
b. Kurang menghargai dosen/widyaiswara/pengajar.
c. Membuat suasana di asrama atau dikelas kurang tertib.
Sanksi :
a. Teguran lisan oleh panitia penyelenggara.
b. Tindakan pembinaan dari penyelenggara.
F. Pakaian Peserta Diklat
Pakaian sehari-hari untuk kegiatan diklat/bimtek perlu keseragaman untuk
keindahan dan kemudahan dalam mengenali peserta, semangat kebersamaan dan
kekompakan untuk mengikuti kegiatan dapat dimulai dari keserangaman pakaian
yang digunakan.
Pakaian sehari-hari diatur sebagai berikut :
1. Hari Senin s.d Jumat : Kemeja Putih berdasi celana panjang
gelap, wanita menyesuaikan.
2. Hari Sabtu, dan
: Baju batik
malam hari
3. Senam / Dinamika
: Pakaian Olah Raga, Sepatu Olah Raga
Kelompok
95
BAB VII
EVALUASI KEGIATAN
Program Diklat/Bimtek tidak serta merta berakhir dengan berakhirnya kegiatan
belajar mengajar di kelas. Beberapa persoalan bisa saja baru teridentifikasi,ada
banyak pertanyaan yang mungkin muncul pada saat berakhirnya diklat/bimtek.
Misalnya bagaimana kualitas program pelatihan, apakah peserta diklat telah berhasil
dalam kegiatan diklat, apakah peserta merasa puas dengan program diklat yang baru
saja selesai, apakah peserta diklat/bimtek mau mengikuti diklat/bimtek lain yang
diselenggarakan, atau apakah peserta mau merekomendasikan diklat/bimtek yang baru
diikutinya kepada orang lain, apakah program diklat/bimtek telah sesuai dengan
kebutuhan peserta, atau apakah diklat/bimtek telah sesuai dengan kebutuhan dari
instansi yang mengirimkan peserta, atau apakah ada hal-hal yang masih perlu atau
harus ditingkatkan berkaitan dengan kualitas pelaksanaan program diklat/bimtek.
Seluruh pertanyaan di atas hanya dapat dijawab jika penyelenggara diklat/bimtek
melakukan evaluasi terhadap program diklat/bimtek tersebut. Adapun yang dimaksud
dengan evaluasi disini merupakan suatu proses sistematis dalam mengumpulkan,
menganalisis, dan menginterpretasikan informasi untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pelaksanaan program Diklat/bimtek dengan kriteria tertentu untuk
keperluan pembuatan keputusan.
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah pencapaian tujuan pelatihan
tercapai dan sejauhmana tingkat penerapan hasil pelatihan di tempat tugas,
mengetahui faktor penghambat dalam penerapan hasil pelatihan, untuk mengetahui
dampak pelatihan terhadap tanggung jawab dan situasi tempat bekerja.
Secara garis besar evaluasi diklat diklasifikasikan dalam 3 tahapan, yaitu:
Evaluasi Reaksi (Evaluating Reaction), Evaluasi Pembelajaran (Learning Evaluating),
dan Evaluasi Perilaku (Evaluating Behaviour).
A. Evaluasi Reaksi (Evaluating Reaction)
Tujuan dari tahap Reaction Evaluation adalah untuk mengukur tingkat
kepuasan peserta terhadap proses penyelenggaraan kegiatan diklat.
Adapun komponen penyelenggaraan diklat/bimtek yang akan diukur atau dievaluasi
adalah :
1. Kurikulum / Silabi;
Tujuannya untuk mengetahui apakah sebuah kurikulum/silabi diklat dapat
direalisasikan atau tidak, dengan cara mengetahui efektifitas masing-masing
komponennya melalui rangkaian informasi yang diperoleh evaluator.
Pedoman Penyelenggaraan Diklat/Bimtek dan Kalender Kerja Pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun Anggaran 2016
96
97
98
Unsur Bobot
1.
Integritas
Integritas adalah ketaatan dan kemampuan
bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai agama,
Persentase
(%)
99
2.
3.
4.
20
20
20
20
100
5.
Prakarsa
Prakarsa adalah kemampuan mengajukan gagasan
atau inovasi untuk kepentingan kelompok atau
kepentingan yang lebih luas. Indikator prakarsa
adalah :
a. Membantu terciptanya iklim diklat yang kondusif
bagi lahirnya ide-ide
pembaruan
b. Mampu membuat saran pembaharuan
c. Aktif mengajukan pertanyaan yang menggugah
pemikiran
d. Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi, dan
lingkungan
Jumlah
20
100
101
Ujian akhir
Adapun penilaian pada ujian akhir yang indikatornya adalah sebagai
berikut:
1. Soal bersifat komprehensif mencakup materi semua mata diklat
2. Setiap mata diklat minimal 2 soal
3. Model soal berbentuk pilihan ganda (multiple choice), dengan
alternatif pilihan 4 item (a,b,c,d) dan essai
C. Evaluasi Perilaku (Behaviour Evaluating)
Evaluasi Perilaku yaitu evaluasi yang mengukur efektivitas pelaksanaan
diklat berdasarkan pada perilaku peserta setelah mengikuti diklat. Evaluasi
pada tahapan ini menilai apakah peserta memperlihatkan adanya perubahan
perilaku dalam pekerjaannya. Analisis penilaian kinerja sebelum dan sesudah
diklat dapat merekomendasikan apakah peserta memerlukan diklat tingkat
lanjutan, jenis dan tipe diklat yang dibutuhkan, dan menilai apakah program
diklat yang sudah dilaksanakan dianggap berhasil atau masih memerlukan
penyempurnaan. Hasil dari penilaian kinerja diharapkan dapat menunjukkan
perubahan perilaku sebagai pengaruh dari diklat yang telah dilaksanakan
terhadap peningkatan kinerja peserta.
Evaluasi Perilaku biasanya dilakukan setelah mengikuti diklat (pasca
diklat). Evaluasi Perilaku bertujuan untuk mengukur efektivitas peserta diklat
pada aspek perilaku (behaviour) dengan melihat perubahan perilaku setelah
menerima materi dan bagaimana penerapannya, agar hasil yang diperoleh dari
proses pemberian materi dapat diimplementasikan di unit kerja masing-masing.
Sasaran Evaluasi Pasca Diklat ini adalah alumni diklat, atasan langsung,
dan rekan kerja untuk mengetahui apakah program diklat yang telah
dilaksanakan dapat diaplikasikan, apakah terdapat hambatan-hambatan yang
dihadapi alumni dalam pelaksanaannya, bagaimana cara mengatasi masalah
tersebut sehingga dapat diketahui apakah program diklat mencapai sasaran.
Adapun indikator yang dipakai sebagai alat ukur untuk mengevaluasi
perilaku (behaviour) alumni diklat, yaitu :
1. Kerapihan dalam berpakaian
2. Kedisiplinan
3. Kejujuran dan kesanggupan dalam melaksanakan tugas
4. Konsistensi dan tanggung jawab terhadap pekerjaan
5. Cara pandang kedepan terhadap pelaksanaan tugas sehari-hari secara
professional
6. Sikap di dalam menerima kritik dan saran dari atasan dan teman sejawat
7. Kontribusi yang dberlkan alumni dalam memecahkan permasalahan yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas sehari-hari
8. Membina keutuhan dan kekompakan ditempat kerja
Pedoman Penyelenggaraan Diklat/Bimtek dan Kalender Kerja Pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun Anggaran 2016
102
perilaku
dalam
menyikapi
103
104
1
2
3
4
5
Soal
1
(Sangat Baik)
2
(Baik)
3
5
3
2
5
2
3
3
15
apa....?
apa ...?
apa ...?
apa ...?
apa ...?
Jumlah
2
13
3
(Cukup
Baik)
3
4
(Kurang
Baik)
2
5
2
2
12
5
3
10
K
a
t
e
g
o
r
i
Reaksi
Axis Title
%
%
Series1
Sangat
Baik
26
Baik
30
Cukup
Baik
24
Kurang
baik
20
Item Reaksi
Kurang
105
2
3
4
5
6
Contoh :
Teknik Analisis dan Laporan Evaluasi bagi Widyaiswara (Perorangan)
1. Menghitung Nilai Rata-rata per-Unsur Penilaian.
Jumlah Total Unsur Penilaian (1 s/d 13)
Jumlah Responden
Unsur-unsur
Penilaian
Dst
Nilai Rata-rata
Kualifikasi
1
2
13
Total
106
Unsur-unsur
Penilaian
No
dst
WI. A
WI. B
dst
1
2
dst
Total Nilai
Contoh Kasus :
Format Tabel Nilai Rata-rata per-Indikator per-WI ( nomor 1 dan 2 )
- Jumlah Peserta : 6 orang
- Jumlah Pertanyaan Kuesioner : 5 soal
Nama WI/Tenaga Pengajar: WI AAA
Mata Ajar
: xx
No
Unsur-unsur Penilaian
Nilai Rata-rata
Kualifikasi
Aa
84
84
81
83
85
83
83,33
Baik
Bb
86
82
83
83
82
81
82,83
Baik
Cc
83
82
83
84
81
83
82,66
Baik
Dd
80
81
79
81
83
81
80,83
Cukup
Ee
84,16
Baik
82,76
Baik
Total
Keterangan :
- Sangat Baik
- Baik
- Cukup
- Kurang
- Buruk
:
:
:
:
:
83
83
85
84
86
84
416
412
411
415
417
412
83,2
82,4
82,2
83
83,4
82,4
91 100
81 90
71 80
61 70
60 >
Dari Hasil analisa diatas didapatkan untuk WI AAA diketahui pada Mata Ajar xx
mendapatkan Nilai 80,83 ( Cukup ) untuk Unsur penilaian dd.
107
Contoh Kasus :
Format Tabel Pelaporan untuk Representatif nilai terendah
- Jumlah WI : 4 orang
- Unsur-unsur Penilaian : 3 soal penilaian
No
Unsur-unsur Penilaian
AAA WI
BBB WI
CCC WI
DDD WI
Abc
82
82
84
81
Def
83
81
83
83
Ghi
83
78
82
84
248
241
249
248
82,66
80,33
83
82,66
Total Nilai
Keterangan :
- Sangat Baik
- Baik
- Cukup
- Kurang
- Buruk
:
:
:
:
:
91 100
81 90
71 80
61 70
60 <
Analisa Data :
Dari hasil penilaian tabel diatas diketahui bahwa untuk WI bernama BBB WI total
nilai rata-rata nya sebesar 80,33 ( Cukup )
Untuk unsur penilaian ghi didapat nilai 78 ( Cukup ).
2. Teknik Analisis Evaluasi Pembelajaran
a) Pre dan Post Test
Hasil kemajuan belajar Pre Test dan Post Test diperoleh dari selisih Nilai
Post Test dikurangi Nilai Pre Test peserta :
Nilai Post Test Nilai Pre Test = Meningkat, Tetap
, Menurun
Dibawah ini contoh
penghitungannya :
Form
nilai
Pre-test
dan
Post-test
berikut
cara
108
NO
1
Dst
NAMA PESERTA
Nilai
Tertinggi
PRE TEST
Terendah
Pre
Test
Post
Test
Prosentase Meningkat
Prosentase Menurun :
Ratarata
POST TEST
KETERANGAN
Meningkat
Tetap
Menurun
....Orang
....Orang
....Orang
109
60 %
NOMINAL
DISKUSI
NOMINAL
SEMINAR
NOMINAL
AHMAD
BPSD
M
80
32
80
10
80
15
Dst....
PRAKTEK
/OL
NOMINAL
10
1
1
80
1
0
UJIAN
NOMINAL
NILAI
UJI
KOMP
ETENSI
KUALIFIKA
SI
KELULUSA
N
PERINGK
AT
BOBOT
40 %
BOBOT
UNIT
ASAL
BOBOT
NAMA
HASIL BELAJAR
BOBOT
NO
PERFORMA
NCE
BOBOT
12
13
14
15
16
80
25
80
BAIK
SEKALI
Penjelasan :
Ahmad peserta diklat dari BPSDM mendapat nilai performance rata rata 80 dari
anggota tim performance, kemudian mendapat nilai 80 untuk diskusi, 80 untuk seminar,
80 untuk praktek observasi lapangan, 80 untuk ujian.
110
1. Karena nilai performance diberi bobot 40 %, maka nilai performance ahmad adalah
80 x 40 % = 32
2. Untuk nilai hasil belajar dengan bobot 60 %, maka akumulasi nilai diskusi, seminar,
praktek observasi lapangan dan ujian akhir di bagi rata (320 / 4 x 60 % = 48)
3. Nilai uji kompetensi diperoleh dari nilai performance di tambah nilai hasil belajar (32
+ 48 = 80)
4. Kualifikasi kelulusan sbb ;
a. Sangat Memuaskan : 92,5 - 100
b. Memuaskan
: 85,0 - 92,4
c. Baik Sekali
: 77,5 - 84,9
d. Baik
: 70,0 77,4
e. Tidak Lulus
: Kurang dari 70
HASIL BELAJAR
25 %
75 %
NOMINAL
DISKUSI
NOMINAL
SEMINAR
NOMINAL
PRAKTEK
/OL
NOMINAL
UJIAN
NOMINAL
NILAI
UJI
KOMP
ETENSI
KUALIFIKASI
KELULUSAN
PERINGKAT
BOBOT
PERFORMANCE
BOBOT
UNIT
ASAL
BOBOT
NAMA
BOBOT
NO
BOBOT
CONTOH DAFTAR REKAPITULASI NILAI RATA-RATA AKHIR KHUSUS DIKLAT KETRAMPILAN/ TEKNIS
10
11
12
13
14
15
16
AHMAD
BPSDM
80
32
80
10
80
15
80
10
80
25
80
BAIK SEKALI
Dst....
Catatan :
Apabila diklat tidak ada ujian, seminar dan diskusi, hanya ada pre-test dan post-test
maka penilaian diukur dengan melihat perbandingan antara nilai pre-test dan post-test,
apakah hasilnya meningkat, menurun atau tetap.
Khusus untuk diklat yang memiliki Instansi Pembina maka evaluasi diklat disesuaikan
dengan pedoman penyelenggaraan yang ditetapkan oleh instansi pembina diklat
tersebut.
111
BAB VIII
PELAPORAN
Sebagai realisasi dari amanat yang tertuang dalam Pasal 1 ayat 7 Peraturan
Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negeri Sipil dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 8
Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Diklat. Maka
setiap selesai penyelenggaraan Diklat, penyelenggara diklat harus melaporkan
kegiatannya kepada instansi pembina jabatan yang meliputi : penyelenggaraan,
widyaiswara dan peserta, selanjutnya setiap tahunnya lembaga pembina jabatan
melaporkan rekapitulasi peserta berdasarkan jenis diklat yang diikutinya.
Untuk itu BPSDM Hukum dan HAM sebagai Lembaga Diklat Terakreditasi di
lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI perlu membuat standarisasi pedoman
laporan penyelenggaraan Diklat sesuai dengan Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 8 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Laporan
Penyelenggaraan Diklat/bimtek dalam rangka pembinaan terhadap penyelenggaraan
Diklat/bimtek pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI dimaksud
khususnya mengenai kontrol terhadap tingkat capaian kinerja penyelenggaraan
Diklat/bimtek, agar laporan yang disampaikan dari masing-masing penyelenggara
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI mempunyai kesamaan bentuk, isi
maupun tujuan.
A. Tujuan
Tujuan diterbitkannya Pedoman Penyusunan Laporan Penyelenggara
Diklat/bimtek pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI adalah
sebagai berikut :
1. Standar Baku bagi setiap Lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi dalam
menyusun laporan penyelenggaraan Diklat selama 1 (satu) Tahun Anggaran;
2. Melihat sejauh mana perkembangan dan capaian kinerja penyelenggara
Diklat/bimtek pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI;
3. Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh penyelenggara Diklat/bimtek
pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI;
4. Mengupayakan penyempurnaan kualitas penyelenggara Diklat/bimtek pada
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI.
B. Sasaran
1. Tersedianya standar laporan penyelenggara Diklat/bimtek di lingkungan
Kementerian Hukum dan HAM RI;
2. Tersedianya format laporan sebagai pedoman bagi penyelenggara Diklat/bimtek
pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI guna menyusun laporan
penyelenggaraan Diklat/bimtek baik secara periodik maupun tahunan;
3. Terjalinnya sistem komunikasi dan jejaring kerja antara BPSDM Hukum dan
HAM dengan Penyelenggara Diklat/bimtek pada Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM RI.
Pedoman Penyelenggaraan Diklat/Bimtek dan Kalender Kerja Pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun Anggaran 2016
112
C. Format Laporan.
Laporan penyelenggaraan Diklat/bimtek yang disusun oleh BPSDM Hukum dan
HAM menggunakan format 1 dan 2, disampaikan melalui mekanisme sebagai berikut :
113
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Keterangan
a) Diklat Prajabatan ;
b) Diklat Teknis ;
c) Diklat Fungsional .
Nama Program Diklat
......................................................................
Angkatan
......................................................................
Instansi Penyelenggara
......................................................................
Tempat Penyelenggaraan
......................................................................
Waktu / Tanggal Penyelenggaraan ......................................................................
a) Jumlah peserta
.......orang (..... laki-laki, ...... perempuan)
b) Lulus
.......orang, dengan rincian predikat sbb:
Sangat memuaskan ..... orang
Memuaskan
...... orang
Baik Sekali
...... orang
Baik
...... orang
Tidak Lulus
....... orang
Sumber Biaya Penyelenggaraan a) APBN ;
c) Rutin ;
(lingkari yang sesuai)
b) APBD;
d) Lain-lain
Permasalahan yang dihadapi
......................................................................
Saran Perbaikan untuk :
a) Penyelenggara
......................................................................
b) Instansi Pengirim Peserta
......................................................................
Data Peserta
Tempat
Tgl.
Lahir
Jabatan/
Instansi
Pangkat/Gol.
Ruang
Jenis
Kelamin
No.
STTPP
...........................
Penanggung Jawab Program Diklat
(...............................)
NIP. ........................
114
Petunjuk Pengisian :
1. Jenis Diklat.
Lingkarilah salah satu huruf di depan jenis Diklat seperti yang telah tersedia. Contoh
: Lingkarilah huruf a apabila penyelenggara Diklat yang dilaporkan adalah Diklat
Prajabatan
2. Nama Program Diklat.
Diisi dengan jenis dan jenjang Diklat yang diselenggarakan.
Contoh : Diklat Bendaharawan
3. Angkatan
Diisi sesuai dengan nomenklatur angkatan dalam huruf Romawi
Contoh :V apabila penyelenggaraan Diklat yang dilaporkan adalah angkatan ke
lima;
4. Instansi Penyelenggara
Diisi nama lembaga penyelenggara Diklat
Contoh :BPSDM Hukum dan HAM apabila Diklat dilaksanakan oleh BPSDM.
5. Tempat Penyelenggaraan
Diisi tempat penyelenggaraan secara lengkap.
Contoh : Jalan Raya Gandul Cinere, Depok 16512, Telepon/Fax : (021) 7545007,
7540077
6. Waktu/ Tanggal Penyelenggaraan (Tanggal/Bulan/Tahunan)
Diisi dengan rentang waktu penyelenggaraan Diklat (tanggal awal dan tanggal
berakhirnya penyelenggaraan)
Contoh :1 Agustus s/d 14 Agustus 2012
7. Jumlah Peserta
Diisi dengan jumlah peserta yang mengikuti Diklat.
Contoh :40 orang (22 Laki-laki, 18 Perempuan)
Lulus
Diisi dengan jumlah peserta Diklat
kelulusannya.
Contoh : Sangat Memuaskan
Memuaskan
Baik Sekali
Baik
Tidak Lulus
115
116
Contoh :
Jakarta, 25 September 2002
Penanggung jawab Program Diklat,
Tanda tangan
(DR. Sulaiman Daud)
NIP. 19630209 198003 1 001
Format Laporan Tahunan Penyelenggaraan Diklat di lingkungan Kementerian
Hukum dan HAM RI.
Format 2.
a) Data Penyelenggaraan Diklat
No
Jenis Diklat
Jenjang
Diklat
Jumlah
Angkatan
Rencana
Realisasi
Jumlah peserta
Rencana
Realisasi
Sumber
Biaya
Diklat
%
Anggaran
Unsur peserta
Internal
Eksternal
Petunjuk Pengisian :
1. Nomor.
Diisi dengan nomor urut dalam angka latin
Contoh:
1, 2, dst
2. Jenis Diklat.
Diisi dengan jenis Diklat yang diselenggarakan pada Tahun Anggaran yang
dilaporkan.
Contoh : Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Madya
3. Jenjang Diklat.
Diisi dengan jenjang Diklat yang diselenggarakan pada Tahun Anggaran yang
dilaporkan.
Contoh : Apabila pada kolom 2 sudah diisi dengan Diklat Prajabatan maka pada
kolom 3
diisi dengan jenjang : Gol. I, Gol II atau Gol III;
Apabila pada kolom 2 sudah diisi dengan Diklat Kepemimpinan maka
Pedoman Penyelenggaraan Diklat/Bimtek dan Kalender Kerja Pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun Anggaran 2016
117
pada kolom 3 diisi dengan jenjang : Tingkat III atau Tingkat IV;
4. Jumlah Angkatan.
a) Rencana.
Diisi dengan banyaknya rencana jumlah angkatan per jenis dan jenjang Diklat
yang akan diselenggarakan dalam kurun waktu 1 (satu) Tahun Anggaran
b) Realisasi
Diisi dengan banyaknya jumlah angkatan per jenis dan jenjang Diklat yang telah
diselenggarakan dalam kurun waktu 1 (satu) Tahun Anggaran
5. Jumlah Peserta.
a) Rencana.
Diisi dengan banyaknya rencana jumlah peserta per jenis dan jenjang Diklat
yang akan mengikuti Diklat-diklat tersebut.
b) Realisasi
Diisi dengan banyaknya rencana jumlah peserta yang telah lulus per jenis dan
jenjang Diklat Diklat-diklat tersebut.
6. Sumber Biaya Diklat.
Diisi sumber dana untuk membiayai jenis dan jenjang Diklat.
Contoh : APBN, APBD
7. Persentase Anggaran.
Diisi dengan besarnya nilai persentase anggaran diklat terhadap anggaran
instansi/daerah.
Contoh : Anggaran seluruh Diklat Kepemimpinan Per tahun di BPSDM Hukum dan
HAM = Rp. 3 Milyar, sedangkan jumlah Anggaran BPSDM Hukum dan HAM 300
Milyar, maka nilai persentase anggaran Diklat adalah :
3 M 100% = 1 %
300M
8. Unsur Peserta.
a) Internal.
Diisi dengan jumlah peserta yang berasal dari dalam (internal) instansi/daerah.
Contoh: 35 orang
b) Eksternal
Diisi dengan jumlah peserta yang berasal dari luar (eksternal) instansi/daerah.
Contoh: 35 orang.
118
No
Jenis dan
jenjang
Diklat
Dasar
Penyelenggara
an Diklat
Pola
Penyelenggaraan
Diklat
1
2
3
Tempat
penyelenggaraan
Diklat
Status Residensi
Diasramakan
Tidak
diasramakan
Petunjuk Pengisian :
1. Nomor.
Diisi dengan nomor urut dalam angka latin
Contoh:
1, 2, dst
2. Jenis dan jenjang Diklat.
Diisi dengan jenis dan jenjang Diklat yang diselenggarakan pada Tahun Anggaran
yang dilaporkan.
Contoh : Diklat Kepemimpinan Tingkat III
Diklat Prajabatan Golongan III
3. Dasar Penyelenggaraan .
Diisi dengan peraturan yang mendasari penyelenggaraan jenis dan jenjang Diklat.
Contoh: SK. Kepala BPSDM Hukum dan HAM Nomor : SKEP/50/XII/2005 tanggal
31 Desember 2005 tentang Program Kerja dan Anggaran BPSDM Hukum
dan HAM Tahun Anggaran 2006
4. Pola Penyelenggaraan Diklat
Diisi dengan status Penyelenggaraan Diklat
Contoh: - Diklat Kepemimpinan Tingkat IV dilaksanakan secara Mandiri;
- Diklat Kepemimpinan Tingkat III Kabupaten Janeponto bermitra dengan
Badan Diklat Propinsi Sulawesi Selatan.
5. Tempat Penyelenggaraan Diklat
Diisi dengan alamat lengkap tempat Diklat berlangsung.
Contoh : BPSDM Hukum dan HAM, Jalan Raya Gandul Cinere, Depok, Jawa Barat
119
6. Status Residensi
Diisi dengan tanda pada kolom yang tersedia.
a). Tenaga Kediklatan.
Kompetensi Kediklatan
No
Unsur
SDM
Penyelenggara
(Organik)
SDM
Penyelenggara
(Outsoursing)
Fungsional
Widyaiswara
Widyaiswara
Biasa
Lainlain
Jumlah
Ket
Luar
..........................................
Penanggung Jawab Program Diklat
TTD
(..........................................)
NIP. ....................................
Petunjuk Pengisian :
Unsur :
1. SDM Penyelenggara (Organik)
Diisi dengan jumlah pegawai yang ditempatkan pada Penyelenggara Diklat Kantor
Wilayah dan bertugas sebagai penyelenggara Diklat yang telah mengikuti Diklat
Teknis Kediklatan sesuai dengan kolom Kompetensi Kediklatan.
2. SDM Penyelenggara (Outsourcing)
Diisi dengan jumlah pegawai yang berasal dari luar Penyelenggara Diklat Kantor
Wilayah dan bertugas sebagai penyelenggara Diklat yang telah mengikuti Diklat
Teknis Kediklatan sesuai dengan kolom Kompetensi Kediklatan.
120
3. Fungsional Widyaiswara
Diisi dengan jumlah pejabat fungsional Widyaiswara yang telah mengikuti Diklat
Teknis Kediklatan sesuai dengan kolom Kompetensi Kediklatan.
4. Widyaiswara Luar Biasa
Diisi dengan jumlah fasilitator yang bukan pejabat fungsional Widyaiswara yang
telah mengikuti Diklat Teknis Kediklatan sesuai dengan kolom Kompetensi
Kediklatan.
5. Jumlah
Diisi dengan jumlah keseluruhan secara keseluruhan untuk masing-masing unsur
tenaga kediklatan.
6. Keterangan
Diisi dengan informasi yang relevan dengan unsur tenaga kediklatan.
Contoh: Status Kepegawaian
7. Penanggung Jawab Program Diklat
Diisi dengan lokasi (kota/kabupaten) tempat penyelenggaraan Diklat dan tanggal
pembuatan laporan selanjutnya dibubuhi tanda tangan pimpinan yang berwenang
dalam penyelenggaraan Diklat dengan disertai indentitas Nomor Induk Pegawai.
Contoh :
Jakarta, 25 September 2002
Penanggung jawab Program Diklat,
Tanda tangan
(DR. Sulaiman Daud)
NIP. 19630209 198003 1 001
121
122