Anda di halaman 1dari 106

COVER

STANDAR KUALITAS HASIL KERJA DAN PEDOMAN PENILAIAN PENYULUH AGAMA

Berdasarkan Peraturan MENPANRB


Nomor 9 Tahun 2021

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU


KEPEGAWAIAN DAN HUKUM
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN

A. UMUM

1. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6477) untuk pengembangan karier dan peningkatan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil
yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang melakukan
bimbingan atau penyuluhan agama dan pengembangan bimbingan atau penyuluhan
keagamaan dan pembangunan, perlu ditetapkan jabatan fungsional Penyuluh Agama.

2. Sebagai pelaksanaan dari ketentuan Peraturan Pemerintah tersebut telah di keluarkan


Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Agama.

3. Berdasarkan keputusan Menkowasbangpan Nomor: 54/KEP/MK.WASPAN/9/1999 Tanggal


30 September 1999 telah ditetapkan jabatan fungsional penyuluh agama dan angka
kreditnya dan untuk pengaturan lebih lanjut telah dikeluarkan keputusan bersama Menteri
Agama dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor: 574 Tahun 1999 dan Nomor: 178
Tahun 1999 diganti (dicabut).

4. Keputusan presiden nomor 87 Tahun 1999 tentang rumpun jabatan fungsional Pegawai
Negeri Sipil yang antara lain menetapkan bahwa penyuluh agama adalah jabatan fungsional
Pegawai Negeri yang termasuk dalam rumpun jabatan keagamaan.

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13


Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 834) telah diatur hal-hal
yang berkenaan dengan pengangkatan, penilaian, penetapan angka kredit, kenaikan
pengkat, pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil dari jabatan fungsional Penyuluh Agama.

6. Sebagai bahan sosialisasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Agama
yang akan ditetapkan lebih lanjut setelah pemberlakukan Permenpan RB Nomor 9 Tahun
2021 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Agama.

B. TUJUAN

Pedoman pelaksanaan jabatan fungsional Penyuluh Agama dan angka kreditnya ini
dimaksudkan untuk menjadi bahan sosialisasi Penyuluh Agama Islam dan pejabat lain yang terkait
agar ada kesatuan bahasa dan pengertian dalam melaksanakan ketentuan jabatan fungsional
Penyuluh Agama berdasarkan Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional
Penyuluh Agama.
C. RUANG LINGKUP

Pedoman pelaksanaan jabatan fungsional Penyuluh Agama ini diberlakukan samapai


terbitnya Petunjuk Teknis Terkait Jabatan Fungsional Penyuluh Agama yang dikeluarkan oleh
Kementerian Agama RI dan Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Jabatan Fungsional Penyuluh Agama
oleh Badan Kepegawaian Negara untuk penyuluh Agama Islam dilingkungan Kementerian Agama
meliputi:
 Bidang pelayanan, kedudukan dan kelompok sasaran Penyuluh Agama;
 Teknis Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Penyuluh Agama;
 Teknis Pelaksanaan Pengangkatan, Kenaikan Pangkat, Pembebasan Sementara, dan
pemberhentian dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Agama dan Pemensiunan.

D. PENGERTIAN

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:

Penyuluh agama adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan bimbingan
keagamaan dan penyuluhan pembangunan melalui bahasa agama.

Instansi pembina jabatan fungsional Penyuluh Agama adalah Kementerian Agama.

Angka kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang
telah dicapai oleh seorang Penyuluh Agama dalam melaksanakan butir-butir rincian kegiatan yang
telah ditetapkan yang dapat di pergunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan
kenaikan jabatan/pangkat Penyuluh Agama.

Tim penilai angka kredit adalah tim penilai yang membantu pejabat yang berwenang dalam
rangka penetapan angka kredit.

Penilaian adalah penentuan derajat kualitas berdasarkan kriteria (tolak ukur) yang di
tetapkan.

Kelompok sasaran adalah kelompok atau anggota masyarakat yang berada dalam suatu
wilayah kerja seseorang penyuluh agama.

Kelompok binaan adalah unsur kelompok masyarakat yang berada dalam kelompok sasaran
yang telah terbentuk dalam suatu kelompok yang teroganisir dalam jumlah 10-20 orang dan telah
memiliki program pembinaan yang terarah dan sistematis.

Pemberian konsultasi adalah kegiatan penyuluh agama memberikan konsultasi terhadap


permasalahan keagamaan dalam pembangunan melalui bahasa agama yang dihadapi masyarakat
baik secara perorangan maupun secara kelompok, misalnya: di bidang sengketa tanah, waqaf,
sengketa rumah tangga dan lain-lain.

Koordinator Penyuluh Agama adalah seorang Penyuluh Agama yang diberi tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan Penyuluh Agama di masing-
masing unit kerja yang meliputi penyusunan program pelaksanaan, dan pelaporan penyuluhan
termasuk pelayanan penilaian angka kredit.
Kriteria penilaian adalah ukuran atau ketentuan yang harus digunakan bagi penilaian
kegiatan atau prestasi kerja Penyuluh Agama sebagai dasar untuk penetapan angka kredit.

Kegiatan yang bersifat penugasan adalah kegiatan yang bukan tugas pokoknya namun
karena kedinasan tugas tersebut harus terlaksanan tetapi Pejabat Penyuluh Agama yang seharusnya
melaksanakan tugas tersebut tidak ada, maka Penyuluh Agama yang ada dengan surat tugas dari
pimpinan di haruskan melaksanakan tugas tersebut.

Prestasi kerja adalah hasil kerja dan kemajuan yang telah dicapai seorang penyuluh agama
selain bidang tugasnya.

Pendidikan dan pelatihan kedinasan adalah upaya peningkatan dan atau pemantapan
wawasan, pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan yang sesuai dengan profesi penyuluh agama
dan bermanfaat dalam pelaksanaan tugas Penyuluh Agama.

Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan kedinasan adalah surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan yang diperoleh penyuluh agama karena mengikuti pelatihan kedinasan.

Pengembangan profesi, adalah kegiatan penyuluh agama dalam rangka pengamalan ilmu
pengetahuan, teknologi dan keterampilan untuk meningkatkan mutu baik bagi kegiatan bimbingan
dan penyuluhan dan profesionalisme tenaga penyuluh maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat bagi penyuluh agama.

Penelitian, adalah kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut prestasi ilmiah yang
sistematik untuk menemukan informasi ilmiah dan atau teknologi yang baru, membuktikan
kebenaran atau ketidakbenaran liputan sehingga dapat dirumuskan teori dan atau proses gejala
alam dan atau sosial.

Metode ilmiah penelitian dan pengembangan adalah suatu cara pelaksanaan yang
sistematik dan obyektif yang mengikuti tahap-tahap:
 Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan
 Menyusun kapasitas
 Menyusun rancangan penelitian
 Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan
 Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data
 Menganalisis dan menginterprestasikan data dan
 Merumuskan kesimpulan dan atau teori.

Makalah hasil penelitian, adalah suatu karya tulis yang disusun oleh seorang atau kelompok
orang yang membahas suatu pokok bahasan yang merupakan hasil penelitian di bidang bimbingan
dan penyuluhan agama atau pembangunan.

Makalah berupa tinjauan/ulasan ilmiah, adalah suatu karya tulis yang disusun oleh
seseorang yang membahas suatu pokok bahasan yang merupakan tinjauan/ulasan ilmiah di bidang
bimbingan/penyuluhan Agama atau pembangunan.

Pengembangan adalah kegiatan tindak lanjut penelitian untuk mendapatkan informasi


tentang cara-cara mempergunakan teori-teori dan atau proses-proses untuk tujuan-tujuan praktis.
Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan adalah informasi ilmiah yang diterbitkan oleh suatu
penerbit yang memiliki dewan redaksi atau lembaga pemerintah dan disebarluaskan kepada
masyarakat.

Majalah ilmiah yang diakui Kementerian yang bersangkutan adalah majalah yang
memenuhi persyaratan tertentu yang ditertapkan sebagai majalah ilmiah oleh pejabat dilingkungan
Kementerian yang serahi tugas itu.

Pertemuan ilmiah adalah pertemuan yang membahas perkembangan ilmu pengetahuan,


teknologi, dan seni.

Buku bimbingan adalah bahan/materi bimbingan yang dituangkan secara tertulis dalam
bentuk buku yang digunakan sebagai pegangan bimbingan dan konsultasi baik sebagai pegangan
pokok maupun pelengkap.

Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa
sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut.

Penulis utama adalah seorang yang memprakarsai penulisan, memiliki ide tentang hal yang
akan ditulis, pembuat outline, penyusunan konsep tulisan hingga nama yang bersangkutan tertera
pada urutan pertama atau bersangkutan dinyatakan secara jelas sebagai penulis utama.

Penulis pembantu adalah seorang yang memberikan bantuan kepada penulis utama,
misalnya dalam hal pengumpulan data, analisis data, penyempurnaan konsep/penambahan bahan
materi dan penyunting.

Ilmu pengetahuan, adalah kumpulan pengetahuan hasil penelitian dengan menggunakan


metode ilmiah penelitian dan pengembangan yang memberikan pamahaman informasi tentang
gejala-gejala alam dan sosial.

Teknologi tepat guna, adalah teknologi yang menggunakan sumberdaya yang ada untuk
memecahkan masalah yang dihadapi/ada secara berdayaguna dan berhasil guna atau untuk
pelaksanaan tugas sehari-hari menjadi lebih mudah, murah, dan sederhana.

Karya seni adalah suatu proses kreatif dalam bidang kesenian yang dilandasi oleh
pengamatan dan penghayatan dengan melibatkan cipta, rasa dan karsa, antara lain berupa hasil seni
lukis, seni patung, seni grafis, seni keramik, seni musik, seni karawitan, seni pendalangan, seni
teater, seni kriya, seni kaligrafi, dan khat.

Karya seni monumental adalah hasil karya senin/desain untuk meningkatkan wibawa
lingkungan sekurang-kurangnya tingakat kabupaten/kotamadaya, sesuai dengan nilai yang dikaitkan
dengan tempat peristiwa, atau pribadi yang bersangkutan yang didukung oleh aspirasi lingkungan.

Pengabdian pada masyarakat adalah kegiatan penyuluh agama dalam rangka pengamalan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian untuk peningkatan wawasan, pengetahuan, nilai dan
sikap, keterampilan serta kegiatan dan kesejahteraan masyarakat.

Pendukung penyuluhan adalah kegiatan penyuluhan yang dapat menunjang


penyelenggaraan tugas, wewenang dan tanggungjawab penyuluh agama.
Seminar adalah salah satu bentuk pertemuan ilmiah untuk membahas masalah tertentu
dalam bidang bimbingan dan penyuluhan agama/pembangunan untuk memperoleh suatu
kesimpulan.

Lokakarya adalah salah satu bentuk pertemuan untuk membahas masalah tertentu dalam
bidang Bimbingan dan Penyuluhan Agama untuk memperoleh hasil tertentu yang perlu
ditindaklanjuti.

Keanggotaan dalam organisasi profesi adalah ke dudukan seorang Penyuluh Agama


dalam organisasi yang bertujuan meningkatkan kemampuan profesionalnya, yang dibuktikan dengan
kartu anggota atau keputusan dari pejabat yang berwenang.

Kepengurusan dalam kegiatan kemasyarakatan adalah kedudukan dalam kepengurusan


seseorang penyuluh agama dalam organisasi kemasyarakatan yang telah melembaga, dan dibuktikan
dengan kartu anggota atau keputusan pejabat yang berwenang.

Menjadi delegasi pertemuan ilmiah adalah mengikuti pertemuan ilmiah sebagai wakil
negara atau propinsi atau kabupaten/kotamadya atau kelompok profesional dalam ranka
pengembangan atau saling tukar informasi ilmu pengetahuan.

Mengikuti seminar/lokakarya adalah mengikuti pertemuan kerja bidang bimbingan


penyuluh Agama/pembangunan dalam rangka memperoleh dan meningkatkan pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, dan memberikan saran yang dapat menunjang dalam memecahkan
masalah yang dibahas, serta mempererat tali persaudaraan sesama peserta dan profesi.

Menjadi delegasi pertemuan keagamaan adalah mengikuti pertemuan keagamaan sebagai


wakil negara atau propinsi atau kabupaten atau kelompok profesional dalam rangka pengembangan
atau saling tukar informasi masalah-masalah keagamaan.

Tafsir tematis adalah penjelasan atau urutan tentang tema-tema tertentu yang berkait
dengan bahan bimbingan atau penyuluhan.
BAB II
TINGKAT JABATAN, PERHITUNGAN ANGKA KREDIT, BIDANG, KEDUDUKAN
DAN KELOMPOK SASARAN PENYULUH AGAMA

A. TINGKAT JABATAN ANGKA KREDIT KUMULATIF


Jenjang jabatan Penyuluh Agama dan angka kredit kumulatif minimal yang harus
dipenuhi oleh setiap Penyuluh Agama untuk dapat dipertimbangkan pengangkatan dan
kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi adalah:

Tingkat Jabatan Dan Angka Kredit Komulatif


GOL ANGKA KREDIT
No. NAMA JABATAN PANGKAT
RUANG KOMULATIF
A PENYULUH AGAMA
TERAMPIL
1. Terampil Pelaksana Pengatur Muda Tingkat I II/b 40

Pengatur II/c 60

Pengatur Tingkat I II/d 80

Terampil Pelaksana Penata Muda III/a 100


lanjutan
2.
Penata Muda Tingkat I III/b 150

3. Terampil Penyelia Penata III/c 200

Penata Tingkat 1 III/d 300

GOL ANGKA KREDIT


No. NAMA JABATAN PANGKAT
RUANG KOMULATIF
A PENYULUH AGAMA AHLI
1. AHLI PERTAMA Penata Muda III/a 100

Penata Muda Tingkat I III/b 150

2. AHLI MUDA Penata III/c 200

Penata Tingkat 1 III/d 300

3. AHLI MADYA Pembina IV/a 400

Pembina Tingkat I IV/b 550

Pembina Utama Muda IV/c 700

5. AHLI UTAMA Pembina Utama Madya IV/d 850

Pembina Utama IV/e 1050


B. ANGKA KREDIT

1. Target Angka Kredit

Target Angka kredit bagi Penyuluh Agama kategori keterampilan setiap tahun
ditetapkan paling sedikit:
a. 5 (lima) untuk Penyuluh Agama Terampil;
b. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Penyuluh Agama Mahir; dan
c. 25 (dua puluh lima) untuk Penyuluh Agama Penyelia.

Target Angka Kredit tidak berlaku bagi Penyuluh Agama Penyelia yang memiliki
pangkat tertinggi dalam jenjang jabatan yang didudukinya.

Target Angka bagi Penyuluh Agama kategori keahlian setiap tahun ditetapkan paling
sedikit:
a. 12,5 (dua belas koma lima) Angka Kredit untuk Penyuluh Agama Ahli Pertama;
b. 25 (dua puluh lima) Angka Kredit untuk Penyuluh Agama Ahli Muda;
c. 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) Angka Kredit untuk Penyuluh Agama Ahli Madya; dan
d. 50 (lima puluh) Angka Kredit untuk Penyuluh Agama Ahli Utama.

Target Angka Kredit tidak berlaku bagi Penyuluh Agama Ahli Utama yang memiliki
pangkat paling tinggi dalam jenjang jabatan yang didudukinya.

Selain Target Angka Kredit Penyuluh Agama wajib memperoleh Hasil Kerja Minimal
untuk setiap periode.

2. Angka Kredit Pemeliharaan

Penyuluh Agama kategori keterampilan yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan
jenjang jabatan setingkat lebih tinggi tetapi belum tersedia lowongan pada jenjang jabatan
yang akan diduduki, setiap tahun wajib memenuhi Angka Kredit, paling sedikit:
a. 4 (empat) Angka Kredit untuk Penyuluh Agama Terampil; dan
b. 10 (sepuluh) Angka Kredit untuk Penyuluh Agama Mahir.

Penyuluh Agama Penyelia yang menduduki pangkat tertinggi dari jabatannya, setiap
tahun sejak menduduki pangkatnya wajib mengumpulkan paling sedikit 10 (sepuluh) Angka
Kredit.

Penyuluh Agama yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan jenjang jabatan
setingkat lebih tinggi tetapi belum tersedia lowongan kebutuhan pada jenjang jabatan yang
akan diduduki, setiap tahun wajib memenuhi target Angka Kredit paling sedikit:
a. 10 (sepuluh) untuk Penyuluh Agama Ahli Pertama;
b. 20 (dua puluh) untuk Penyuluh Agama Ahli Muda; dan
c. 30 (tiga puluh) untuk Penyuluh Agama Ahli Madya.

Penyuluh Agama Ahli Utama yang menduduki pangkat tertinggi dari jabatannya, setiap
tahun sejak menduduki pangkatnya wajib mengumpulkan paling sedikit 25 (dua puluh lima)
Angka Kredit.
C. BIDANG PENYULUH AGAMA

1. Bidang penyuluh Agama terdiri dari lima, yaitu:


a. Bidang penyuluh Agama Islam
b. Bidang penyuluh Agama Protestan
c. Bidang penyuluh Agama Katolik
d. Bidang penyuluh Agama Hindu
e. Bidang penyuluh Agama Budha

2. Pengembangan Bidang Spesialisasi Penyuluh Agama


a. Bidang penyuluhan agama Islam dapat dikembangkan kepada spesialisasi tertentu,
Contoh:
1) Penyuluhan pemberantasan Buta Huruf Alquran, bertugas secara bertahap
menjadikan kelompok binaan dapat membaca dan menulis Al-quran;
2) Penyuluhan Keluarga Sakinah, yang berperan untuk membentuk keluarga sakinha
pada masyarakat;
3) Penyuluhan zakat, yang bertugas untuk meningkatkan pendayagunaan zakat dari
dan untuk masyarakat;
4) Penyuluhan wakaf, bertugas untu meningkatkan potensi dan pendayagunaan
wakaf dari dan untuk masyarakat;
5) Penyuluhan produk halal , bertugas menciptakan masyarakat muslim yang sadar
halal;
6) Penyuluhan kerukunan umat beragama, yang bertugas mendorong masyarakat
untuk menciptakan kerukunan dalam kehidupan beragama;
7) Penyuluh radikalisme dan aliran sempalan ; bertugas membantu instansi
berwenang dalam pencegahan tumbuhnya prilaku radikal dan aliran sempalan di
masyarakat dengan pendekatan agama;
8) Penyuluhan NAPZA dan HIV/ AIDS, bertugas untuk membantu instansi berwenang
dalam proses rehabilitasi pengguna napza dan ODHA dengan pendekatan spiritual;

b. Penetapan Spesialisasi Bidang Penyuluh Agama dilakukan oleh pejabat yang berwenang
setelah melalui proses seleksi kemampuan, pengalaman, dan ijazah yang dimiliki
Penyuluh Agama yang bersangkutan.

3. Teknis Penetapan Bidang Penyuluhan Agama


a. Penentuan Bidang Penyuluh Agama disesuaikan dengan Agama yang dianut oleh
penyuluh Agama yang bersangkutan dan spesialisasi pendidikan keagamaan yang
dimilikinya;

Contoh:
Drs. Ahmad, beragama Islam, pendidikan S-1 Agama Islam. Oleh karena yang
bersangkutan memiliki syarat untuk diangkat menjadi penyuluh agama. Maka bidang
Penyuluh Agama yang dicantumkan dalam keputusan pengangkatannya adalah Islam.

b. Perpindahan bidang penyuluh agama tertentu kebidang penyuluh agama lain tidak
dapat dilakukan.
C. KEDUDUKAN DAN PEJABAT PENILAI DP3 PENYULUH AGAMA

1. Kedudukan Penyuluh Agama


Kedudukan penyuluh Agama adalah Satuan Administrasi Pangkal (Satminkal) unit
kerja pelaksanaan tugas sehari-hari adalah:
a. Tingkat Kemenag Kab/Kota yang selanjutnya disebut tingkat Kab/Kota yaitu Satuan
Administrasi Pangkal (Satminkal) unit kerjanya adalah seksi Bimas/TOS pada Kemenag
Kab/Kota yang bersangkutan. Penyuluh Agama tingkat Kab/Kota mempunyai tugas,
tanggungjawab wewenang dan hak secara penuh dalam melakukan kegiatan
bimbingan dan penyuluhan Agama dan pembangunan melalui bahasa agama pada
kelompok sasaran masyarakat yang bersifat antar kecamatan dan instansi dalam
lingkungan kabupaten yang bersangkutan. Contoh: masyarakat perkotaan yang
bersangkutan, binaan khusus;
b. Tingkat Kanwil Kemenag Propinsi/Daerah Khusus/Daerah Istimewa yang selanjutnya
disebut tingkat propinsi yaitu Satuan Administrasi Pangkal (Satminkal)/unit kerjanya
adalah bidang Penaiszawa/TOS pada Kanwil Kementerian Agama Propinsi yang
bersangkutan. Penyuluh Agama Tingkat Propinsi mempunyai tugas, tanggungjawab,
wewenang dan hak secara penuh dalam melakukan kegiatan bimbingan atau
penyuluhan Agama dan pembangunan melalui bahasa agama pada kelompok sasaran
masyarakat yang bersifat antar/lintas kabupaten dan instansi tingkat propinsi yang
bersangkutan;
c. Tingkat Kementerian yang selanjutnya disebut tingkat pusat yaitu Satuan Administrasi
Pangkal (Satminkal) unit kerjanya adalah Direktorat Bimas Agama Islam pada
Masyarakat dan Pemberdayaan Masjid Ditjen Kelembagaan Agama Islam Kementerian
Agama. Penyuluh Agama Tingkat Pusat, mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang
secara penuh dalam melakukan kegiatan bimbingan dan penyuluhan Agama dan
pembangunan melalui bahasa agama pada kelompok sasarannya bersifat nasional dan
internasional atau instansi pemerintah/swasta tingkat pusat;
d. Tingkat Instansi lain yaitu Satuan Administrasi Pangkal (Satminkal) unit kerjanya adalah
pada masing-masing instansi Penyuluh Agama Tingkat Instansi mempunyai tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak untuk secara penuh dalam melakukan kegiatan
penyuluhan agama khusus kepada pegawai/karyawan suatu instansi termasuk kepada
pegawai/karyawan cabang/perwakilan Kementerian/LPND Tk. Pusat/Daerah dan
Pemda Tingkat Propinsi atau kabupaten serta BUMN dan instansi lain yang
memerlukan.

2. Pejabat Penilai Prestasi Kerja (PPK)


Pejabat yang berwenang melakukan Penilaian/Pejabat penilai dan atasan Pejabat
Penilai dalam membuat Penilaian Prestasi Kerja (PPK) bagi Penyuluh Agama adalah sebagai
berikut:

a. Penyuluh Agama Tingkat Kab/Kota


1) Penyuluh Agama Terampil Pelaksana golongan ruang IIb s/d IId pejabat Penilai
Prestasi Kerja (PPK) adalah Kasi Bimas/TOS dan atasan pejabat penilai adalah
Kepala Kemenag Kab/Kota yang bersangkutan;
2) Penyuluh Agama Terampil Pelaksana Lanjutan s/d Penyuluh Agama Terampil
Penyelia, golongan ruang III/a s/d III/d dan Penyuluh Agama Ahli Pertama golongan
ruang III/a s/d III/d dan Penyuluh Agama Ahli Muda golongan ruang III/c, III/d
pejabat Penilai Prestasi Kerja (PPK) adalah Kasi Bimas/TOS dan atasan Pejabat
Penilai dalah KaKemenag Kab/Kota yang bersangkutan;
3) Penyuluh Agama Ahli Madya golongan ruang IV/a s/d IV/c. Pejabat Penilai Prestasi
Kerja (PPK) adalah Kepala Kemenag Kab/Kota dan atasan Pejabat Penilai adalah
Kepala Kanwil Kemenag Propinsi yang bersangkutan.

b. Penyuluh Agama Tingkat Propinsi


1) Penyuluh Agama Terampil Pelaksana golongan ruang II/b s/d II/d pejabat Penilai
Prestasi Kerja (PPK) adalah Kepala seksi penyuluhan/TOS atasan pejabat Kepala
penilai adalah Kepala Bidang Penaiszawa/TOS pada Kanwil Kemenag yang
bersangkutan;
2) Penyuluh Agama Terampil Pelaksana Lanjutan s/d Terampil Penyelia golongan
ruang III/a dan III/d serta Penyuluh Agama Ahli Pertama s/d Penyuluh Agama Ahli
Muda golongan ruang III/a s/d III/d pejabat Prestasi Kerja (PPK) adalah Kepala Seksi
Penyuluhan/TOS atasan pejabat penilai adalah Kepala Bidang Penaiszawa/TOS
Kanwil Kemenag yang bersangkutan;
3) Penyuluh Agama Ahli Madya golongan ruang IV/a s/d IV/c pejabat Prestasi Kerja
(PPK) adalah Kepala Bidang Penaiszawa/TOS atasan Pejabat Penilai adalah Kepala
Kanwil Kemenag yang bersangkutan.

c. Penyuluh Agama Tingkat Pusat


Penyuluh Agama Terampil s/d Penyuluh Agama Ahli pejabat Penilai Prestasi
Kerja (PPK) adalah kepala Subdit Penyuluhan dan Lembaga Dakwah dan atasan pejabat
penilai adalah Direktur Bimas Islam pada Masyarakat dan Pemberdayaan Masjid Ditjen
Kelembagaan Agama Islam Kementerian Agama.

D. PENUGASAN DAN PENETAPAN LOKASI/SASARAN BINAAN


Penetapan lokasi/wilayah sasaran binaan kepada setiap pejabat fungsional penyuluh
agama dilakukan:

1. Pejabat yang berwenang menandatangani surat perintah melaksanakan tugas:


a. Penyuluh Agama yang unit kerjanya pada Kanwil Kemenag Propinsi adalah Kepala
Kanwil Kementerian Agama Propinsi yang bersangkutan;
b. Penyuluh Agama yang unit kerjanya pada Kemenag Kab/Kota adalah Kepala Kemenag
kab/Kota yang bersangkutan;
c. Penyuluh Agama yang penempatannya pada Kemenag Kab/Kota yang tidak terdapat
struktur seksi Bimas/Penyelenggara Bimas tertentu sesuai typologi Kemenag Kab/Kota
yang bersangkutan adalah Kepala Kanwil Kemenag Agama yang bersangkutan;
d. Penyuluh Agama yang ditempatkan pada unit pusat adalah Direktur Bimas Ditjen
Bagais;
e. Penyuluh agama yang bertugas pada suatu Kementerian/LPND/Instansi/Pemda adalah
oleh Kepala unit Kepegawaian Kementerian/LPND/Instansi/Pemda yang bersangkutan.

2. Pengaturan Tugas Penyuluh Agama


a. Untuk tahap awal penetapan lokasi kelompok sasaran/binaan bagi penyuluh agama
dilakukan berdasarkan adanya struktur organisasi seksi Bimas/Penyelenggara Bimas
Agama tertentu sesuai typologi Kemenag Kab/Kota yang bersangkutan dengan ratio 1
orang Penyuluh Agama melaksanakan pembinaan untuk wilayah kecamatan;
b. Bilamana ketenagaan jabatan fungsional penyuluh agama masih terbatas, maka
seorang penyuluh agama dapat diberi tugas untuk melakukan pembinaan terhadap
beberapa kecamatan yang berdekatan;
c. Tahap berikutnya penetapan lokasi kelompok sasaran/binaan bagi penyuluh Agama
dilakukan berdasarkan jumlah tertentu kelompok sasaran/binaan tingkat
Propinsi/Pusat.

3. Jumlah Kelompok Binaan


Setelah seorang penyuluh agama ditugaskan dalam satu kecamatan/wilayah
tertentu, maka penyuluh agama yang bersangkutan agar segera melakukan usaha
pembentukan kelompok binaan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah kelompok binaan setiap penyuluh disesuaikan dengan kondisi wilayah dan
jumlah penduduk dengan ketentuan sebagai berikut:

Jumlah Minimal
Volume Kegiatan Ket.
Kelompok Binaan Bimbingan dan
JENIS PENYULIH
N0. Penyuluhan / Bulan /
AGAMA
Kelompok
Padat/ Jarang/ Padat/ Jarang/
Mudah Sulit Mudah Sulit
1. Penyuluh Agama 20 10 4x 2x
Kementerian
Agama
2. Penyuluh Agama 20 - 4x -
instansi

b. Jumlah anggota setiap kelompok binaan minimal 15-20 orang;

c. Jenis sasaran kelompok binaan penyuluh agama fungsional diutamakan kepada


masyarakat yang belum pernah terjangkau atau belum terbentuk dalam kelompok
binaan tetap oleh proses pembinaan penyuluh agama honorer atau Juru
Dakwah/Pembimbing Agama yang telah ada;

d. Walaupun pada prinsipnya pelaksanaan tugas jabatan fungsional adalah bersifat


mandiri, namun dalam rangka pelaksanaan tugas pokonya seorang penyuluh agama
harus melakukan koordinasi dan kerjasama yang sebaik-baiknya dengan
instansi/lembaga yang terkait dengan penyuluh agama baik fungsional penyuluh
lainnya antara lain Penyuluh Kesehatan, Penyuluh KB dan Penyuluh Pertanian yang
berada di lingkungan masing-masing;

e. Sasaran akhir penugasan seorang penyuluh agama adalah terlaksananya pendidikan


masyarakat melalui bimbingan dan Penyuluhan Agama dan Pembangunan melalui
bahasa agama kepada seluruh masyarakat dalam wilayah binaannya melalui
pembentukan kelompok binaan tetap dengan program pembinaan yang terarah dan
sistematis;
f. Setiap pejabat fungsional Penyuluh Agama agar dapat berperan aktif menggerakkan
kegiatan organisasi/lembaga dakwah yang ada diwilayah kerjanya masing-masing dan
organisasi semi resmi seperti BP.4, LPTQ, P2A dan lain-lain.

E. JENIS KELOMPOK SASARAN/BINAAN PENYULUH AGAMA


Untuk keperluan penentuan kelompok sasaran Penyuluh agama dapat melakukan
pembagian kelompok sasaran dan pembentukan kelompok binaan dengan melakukan
pendekatan sebagai berikut:
1. Kelompok sasaran masyarakat umum terdiri dari kelompok binaan:
a. Masyarakat pedesaan;
b. Masyarakat transmigrasi

2. Kelompok sasaran masyarakat perkotaan, terdiri dari kelompok binaan:


a. Komplek perumahan
b. Real Estate
c. Asrama
d. Daerah pemukiman baru
e. Masyarakat pasar
f. Masyarakat daerah rawan
g. Karyawan instansi pemerintah/swasta Tk. Kabupaten/Propinsi
h. Masyarakat industri
i. Masyarakat sekitar kawasan industri

3. Kelompok sasaran masyarakat khusus, terdiri dari:


a. Cendikiawan terdiri dari kelompok binaan:
1) Pegawai/Karyawan instansi pemerintah
2) Kelompok profesi
3) Kampus/masyarakat akademis
4) Masyarakat peneliti serta para ahli
b. Generasi Muda terdiri dari kelompok binaan:
1) Remaja Masjid
2) Karang Taruna
3) Pramuka
c. LPM terdiri dari kelompok binaan:
1) Majlis Taklim
2) Pondok Pesantren
3) TPA/TKA
d. Binaan Khusus terdiri dari kelompok binaan
1) Panti Rehabilitasi/Pondok Sosial
2) Rumah Sakit
3) Masyarakat Gelandangan dan Pengemis (Gepeng)
4) Komplek Wanita Tuna Susila (WTS)
5) Lembaga Pemasyarakatan (LP)
e. Daerah Terpencil terdiri dari kelompok binaan:
1) Masyarakat Daerah Terpencil 2) Masyarakat Suku terasing.
F. PEMBENTUKAN KELOMPOK BINAAN
Atas dasar hasil analisis data identifikasi potensi wilayah dan kebutuhan kelompok
sasaran yang ada, seorang penyuluh agama melakukan pembentukan kelompok binaan, melalui
proses sebagai berikut:
1. Melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat/tokoh agama diwilayah/sasaran;
2. Melakukan rapat pembentukan kelompok binaan dengan memperhatikan
kebutuhan/minat kelompok sasaran yang ada.

Misalnya: Pada suatu lingkungan kelompok sasaran banyak didapati anak-anak usia
sekolah dan remaja yang belum mampu membaca dan menulis Al-Qur’an maka kelompok
binaan yang perlu dibuat adalah kelompok binaan TPA/TKA (Pemberian nama dapat
dikaitkan dengan nama tempat pelaksanaan kegiatan misalnya nama Masjid /Mushalla
/Desa /kampung dan lain-lain).
BAB III
UNSUR KEGIATAN DAN
RINCIAN TUGAS POKOK PENYULUH AGAMA
BERDASARKAN JENJANG JABATAN

A. RINCIAN KEGIATAN PENYULUH AGAMA


Rincian kegiatan penyuluh agama didasarkan atas tingkat jabatan Terampil dan tingkat
jabatan Ahli. Tingkat jabatan terampil terbagi dalam Terampil Pelaksana, Terampil Pelaksana
Lanjutan dan Terampil Penyelia. Sedangkan tingkat jabatan Ahli terbagi dalam Ahli Pertama,
Ahli Muda dan Ahli Madya dan Ahli Utama.

Rincian kegiatan penyuluh agama sebagai tugas pokok setiap penyuluh berdasarkan
tingkat jabatan adalah sebagai berikut:

1. MAHIR, TERAMPIL DAN PENYELIA


a. Penyuluh Agama Terampil:
UNSUR KEGIATAN
Tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Agama yaitu melakukan bimbingan atau
penyuluhan, dan pengembangan bimbingan atau penyuluhan agama dan
pembangunan.
Untuk perkembangan karirnya, baik itu untuk syarat kenaikan pangkat maupun
kenaikan jabatan, maka pejabat Penyuluh Agama harus melaksanakan butir uraian
tugas jabatan Penyuluh Agama Ahli Pertama sesuai unsur dan sub unsur kegiatan yang
telah diatur dalam Peraturan Perundangan
1) Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Agama yang dapat dinilai angka
kreditnya yaitu pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan dan pengembangan
bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan;
2) Sub-unsur dari unsur kegiatan sebagaimana dimaksud, terdiri atas:
a. Persiapan bimbingan atau penyuluhan;
b. Pelayanan konseling atau informasi;
c. Penyusunan rencana kerja bimbingan atau penyuluhan;
d. Penyusunan materi bimbingan atau penyuluhan;
e. Pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
f. Pelayanan pendampingan dan mediasi masalah agama dan pembangunan;
g. Monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
h. Pelaksanaan kegiatan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau
penyuluhan;
i. Pengembangan model atau metode atau program kegiatan bimbingan atau
penyuluhan;
j. Penyusunan pedoman bimbingan atau penyuluhan.

URAIAN TUGAS JABATAN PENYULUH AGAMA TERAMPIL


Berikut 8 butir kegiatan / uraian tugas jabatan Penyuluh Agama Terampil,
meliputi:
1) Menyusun rencana kerja operasional pada kelompok sasaran Tingkat I;
2) Menyusun konsep tertulis materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk
naskah untuk kelompok sasaran Tingkat I;
3) Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui tatap muka pada kelompok
sasaran Tingkat I;
4) Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui pentas pertunjukan sebagai
pemain pada kelompok sasaran Tingkat I;
5) Melaksanakan evaluasi bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran
Tingkat I;
6) Melaksanakan konsultasi secara perorangan pada kelompok sasaran Tingkat I;
7) Melaksanakan konsultasi secara kelompok pada kelompok sasaran Tingkat I; dan
8) Menyusun laporan hasil konsultasi perorangan/kelompok pada kelompok sasaran
Tingkat I;

HASIL KERJA TUGAS JABATAN PENYULUH AGAMA TERAMPIL


Berikut Hasil Kerja Tugas Jabatan Penyuluh Agama Terampil, meliputi:
1) rencana kerja operasional;
2) naskah materi bimbingan atau penyuluhan;
3) laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
4) laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan pentas pertunjukan;
5) laporan evaluasi bimbingan atau penyuluhan;
6) laporan hasil konsultasi perorangan;
7) laporan hasil konsultasi kelompok; dan
8) laporan rekapitulasi konsultasi perorangan/ kelompok;

b. Penyuluh Agama Pelaksana Mahir;


UNSUR KEGIATAN
Tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Agama yaitu melakukan bimbingan atau
penyuluhan, dan pengembangan bimbingan atau penyuluhan agama dan
pembangunan.
Untuk perkembangan karirnya, baik itu untuk syarat kenaikan pangkat maupun
kenaikan jabatan, maka pejabat Penyuluh Agama harus melaksanakan butir uraian
tugas jabatan Penyuluh Agama Ahli Pertama sesuai unsur dan sub unsur kegiatan yang
telah diatur dalam Peraturan Perundangan
1) Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Agama yang dapat dinilai angka
kreditnya yaitu pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan dan pengembangan
bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan;
2) Sub-unsur dari unsur kegiatan sebagaimana dimaksud, terdiri atas:
a. Persiapan bimbingan atau penyuluhan;
b. Pelayanan konseling atau informasi;
c. Penyusunan rencana kerja bimbingan atau penyuluhan;
d. Penyusunan materi bimbingan atau penyuluhan;
e. Pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
f. Pelayanan pendampingan dan mediasi masalah agama dan pembangunan;
g. Monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
h. Pelaksanaan kegiatan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau
penyuluhan;
i. Pengembangan model atau metode atau program kegiatan bimbingan atau
penyuluhan;
j. Penyusunan pedoman bimbingan atau penyuluhan.

URAIAN TUGAS JABATAN PENYULUH AGAMA MAHIR


Berikut 11 butir kegiatan / uraian tugas jabatan Penyuluh Agama Mahir, meliputi:
1) Mengumpulkan data identifikasi potensi wilayah atau kelompok sasaran;
2) Menyusun rencana kerja operasional pada kelompok sasaran tingkat ii;
3) Mengumpulkan bahan materi bimbingan atau penyuluhan;
4) Menyusun konsep materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk naskah untuk
kelompok sasaran tingkat ii;
5) Menyusun konsep materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk poster;
6) Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui tatap muka pada kelompok
sasaran tingkat ii
7) Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui pentas pertunjukan sebagai
pemain pada kelompok sasaran tingkat ii;
8) Melaksanakan evaluasi bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran
tingkat ii;
9) Melaksanakan konsultasi secara perorangan pada kelompok sasaran tingkat ii;
10) Melaksanakan konsultasi secara kelompok pada kelompok sasaran tingkat ii; dan
11) Menyusun laporan hasil konsultasi perorangan/kelompok pada kelompok sasaran
tingkat ii;

HASIL KERJA TUGAS JABATAN PENYULUH AGAMA TERAMPIL


Berikut Hasil Kerja Tugas Jabatan Penyuluh Agama Terampil, meliputi:
1) Laporan hasil identifikasi potensi wilayah atau kelompok sasaran;
2) Rencana kerja operasional;
3) Laporan bahan materi bimbingan atau penyuluhan;
4) Konsep materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk naskah;
5) Naskah materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk poster;
6) Laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
7) Laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan melalui pentas pertunjukan;
8) Laporan mingguan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
9) Laporan hasil konsultasi perorangan;
10) Laporan hasil konsultasi kelompok; dan
11) Laporan rekapitulasi hasil konsultasi peroranngan/kelompok; dan

c. Penyuluh Agama Pelaksana Penyelia;


UNSUR KEGIATAN
Tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Agama yaitu melakukan bimbingan atau
penyuluhan, dan pengembangan bimbingan atau penyuluhan agama dan
pembangunan.
Untuk perkembangan karirnya, baik itu untuk syarat kenaikan pangkat maupun
kenaikan jabatan, maka pejabat Penyuluh Agama harus melaksanakan butir uraian
tugas jabatan Penyuluh Agama Ahli Pertama sesuai unsur dan sub unsur kegiatan yang
telah diatur dalam Peraturan Perundangan
1) Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Agama yang dapat dinilai angka
kreditnya yaitu pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan dan pengembangan
bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan;
2) Sub-unsur dari unsur kegiatan sebagaimana dimaksud, terdiri atas:
a. Persiapan bimbingan atau penyuluhan;
b. Pelayanan konseling atau informasi;
c. Penyusunan rencana kerja bimbingan atau penyuluhan;
d. Penyusunan materi bimbingan atau penyuluhan;
e. Pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
f. Pelayanan pendampingan dan mediasi masalah agama dan pembangunan;
g. Monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
h. Pelaksanaan kegiatan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau
penyuluhan;
i. Pengembangan model atau metode atau program kegiatan bimbingan atau
penyuluhan;
j. Penyusunan pedoman bimbingan atau penyuluhan.

URAIAN TUGAS JABATAN PENYULUH AGAMA PELAKSANA PENYELIA


Berikut 14 butir kegiatan / uraian tugas jabatan Penyuluh Agama Pelaksana
Penyelia, meliputi:
1) Menyusun rencana kerja operasional pada kelompok sasaran Tingkat III;
2) Menyusun program kerja, Identifikasi kebutuhan sasaran;
3) Menyusun konsep program;
4) Membahas konsep program sebagai penyaji;
5) Merumuskan konsep program Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan;
6) Menyusun konsep materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk naskah untuk
masyarakat sasaran Tingkat III;
7) Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui tatap muka kepada
masyarakat sasaran Tingkat III;
8) Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui media pentas pertunjukan
sebagai pemain pada masyarakat sasaran Tingkat III;
9) Melaksanakan evaluasi bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran
tingkat III;
10) Melaksanakan konsultasi secara perorangan pada masyarakat sasaran Tingkat III;
11) Melaksanakan konsultasi secara kelompok pada masayarakat sasaran Tingkat III;
12) Menyusun laporan hasil konsultasi perorangan atau kelompok pada masyarakat
sasaran Tingkat III;
13) Mempersiapkan bahan untuk penyusunan petunjuk pelaksanaan atau petunjuk
teknis bimbingan atau penyuluhan;
14) Mengumpulkan bahan dan Mengolah dan menganalisis data;

HASIL KERJA TUGAS JABATAN PENYULUH AGAMA TERAMPIL


Berikut Hasil Kerja Tugas Jabatan Penyuluh Agama Terampil, meliputi:
1) rencana kerja operasional;
2) laporan hasil identifikasi kebutuhan sasaran;
3) konsep program bimbingan atau penyuluhan;
4) laporan hasil pembahasan konsep program bimbingan atau penyuluhan;
5) laporan program bimbingan atau penyuluhan;
6) konsep materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk naskah;
7) laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan masyarakat pedesaan;
8) laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan melalui pentas pertunjukan;
9) laporan mingguan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
10) laporan hasil konsultasi perorangan;
11) laporan hasil konsultasi kelompok;
12) laporan rekapitulasi hasil konsultasi perorangan/kelompok;
13) laporan bahan penyusunan juklak/juknis bimbingan atau penyuluhan; dan
14) naskah juklak/juknis bimbingan atau penyuluhan.

2. RINCIAN KEGIATAN PENYULUH AGAMA AHLI


b. Penyuluh Agama Pertama:
UNSUR KEGIATAN
Tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Agama yaitu melakukan bimbingan atau
penyuluhan, dan pengembangan bimbingan atau penyuluhan agama dan
pembangunan.
Untuk perkembangan karirnya, baik itu untuk syarat kenaikan pangkat maupun
kenaikan jabatan, maka pejabat Penyuluh Agama harus melaksanakan butir uraian
tugas jabatan Penyuluh Agama Ahli Pertama sesuai unsur dan sub unsur kegiatan yang
telah diatur dalam Peraturan Perundangan
1) Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Agama yang dapat dinilai angka
kreditnya yaitu pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan dan pengembangan
bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan;
2) Sub-unsur dari unsur kegiatan sebagaimana dimaksud, terdiri atas:
a. Persiapan bimbingan atau penyuluhan;
b. Pelayanan konseling atau informasi;
c. Penyusunan rencana kerja bimbingan atau penyuluhan;
d. Penyusunan materi bimbingan atau penyuluhan;
e. Pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
f. Pelayanan pendampingan dan mediasi masalah agama dan pembangunan;
g. Monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
h. Pelaksanaan kegiatan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau
penyuluhan;
i. Pengembangan model atau metode atau program kegiatan bimbingan atau
penyuluhan;
j. Penyusunan pedoman bimbingan atau penyuluhan.

URAIAN TUGAS JABATAN PENYULUH AGAMA AHLI PERTAMA


Berikut 32 butir kegiatan / uraian tugas jabatan Penyuluh Agama Ahli Muda, meliputi:
1) Mengidentifikasi bahan rencana kerja pendataan atau inventarisasi data di wilayah
sasaran;
2) Menyusun instrumen pendataan atau inventarisasi data di wilayah sasaran;
3) Melakukan pendataan atau inventarisasi data umum di wilayah sasaran;
4) Melakukan pendataan atau inventarisasi data dan rekapitulasi kelompok sasaran
dalam bentuk tabulasi di wilayah sasaran;
5) Melakukan pemaparan atau ekspose hasil pendataan atau inventarisasi data di
wilayah sasaran;
6) Menyusun materi konseling atau informasi Kategori I;
7) Melakukan pelayanan konseling atau informasi Kategori I;
8) Menyusun Rencana Kerja Operasional Bulanan program bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I;
9) Menyusun Rencana Kerja Tahunan program bimbingan atau penyuluhan pada
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I;
10) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk naskah;
11) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk slide;
12) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk flyer;
13) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk infografis;
14) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk poster;
15) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk booklet;
16) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk rekaman audio;
17) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk Video;
18) Melakukan pembentukan kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus
Tingkat I;
19) Melakukan bimbingan atau penyuluhan tatap muka kepada kelompok sasaran
masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I;
20) Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi kepada
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk
Media sosial;
21) Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi kepada
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk radio
dan televisi;
22) Melakukan pendampingan masalah agama dan pembangunan bagi masyarakat
sasaran umum dan atau khusus Tingkat I;
23) Melakukan mediasi bidang agama dan pembangunan bagi masyarakat sasaran
umum dan atau khusus Tingkat I;
24) Menyusun Instrumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaan bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I;
25) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I;
26) Memetakan kebutuhan kerjasama lintas sektoral dengan lembaga pemerintah atau
swasta terkait tingkat kecamatan;
27) Menyusun pola strategi kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau
penyuluhan dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat kecamatan;
28) Melaksanakan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau penyuluhan
dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat kecamatan;
29) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau
penyuluhan dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat kecamatan;
30) Mendesain pengembangan model atau metode atau program bimbingan atau
penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus tingkat I;
31) Mengembangkan model atau metode atau program kegiatan bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus tingkat I;
32) Menyusun pedoman bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran
masyarakat umum dan atau khusus tingkat I;

HASIL KERJA TUGAS JABATAN PENYULUH AGAMA AHLI PERTAMA


Berikut Hasil Kerja Tugas Jabatan Penyuluh Agama Ahli Pertama, meliputi:
1) Dokumen bahan rencana kerja;
2) Instrumen pendataan atau inventarisasi data;
3) Dokumen data umum potensi wilayah sasaran;
4) Dokumen data kelompok sasaran;
5) Dokumen ekspose hasil pendataan;
6) Dokumen materi konseling atau informasi kategori I;
7) Laporan pelaksanaan pelayanan konseling atau informasi kategori I;
8) Dokumen rencana kerja operasional bulanan;
9) Dokumen rencana kerja tahunan;
10) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk naskah;
11) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk slide;
12) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk flyer;
13) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk infografi;,
14) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk poster;
15) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk booklet;
16) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk rekaman audio;
17) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk video;
18) Laporan pembentukan kelompok sasaran;
19) Laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
20) Laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi
dalam bentuk media sosial;
21) Laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi
dalam bentuk radio atau televisi;
22) Laporan hasil pendampingan masalah agama dan pembangunan;
23) Laporan hasil mediasi masalah agama dan pembangunan;
24) Instrumen pemantauan dan evaluasi;
25) Laporan hasil pemantauan dan evaluasi;
26) Laporan peta kebutuhan kerjasama lintas sektorl;
27) Laporan pola strategi kerjasama lintas sektoral;
28) Laporan pelaksanaan kerjasama lintas sektoral;
29) Laporan evaluasi kegiatan kerjasama lintas sektoral;
30) Laporan desain model atau metode atau program pengembangan bimbingan atau
penyuluhan;
31) Laporan pengembangan model atau metode atau program pengembangan
bimbingan atau penyuluhan;
32) Dokumen pedoman bimbingan atau penyuluhan.

b. Penyuluh Agama Muda:


UNSUR KEGIATAN
Tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Agama yaitu melakukan bimbingan atau
penyuluhan, dan pengembangan bimbingan atau penyuluhan agama dan
pembangunan.
Untuk perkembangan karirnya, baik itu untuk syarat kenaikan pangkat maupun
kenaikan jabatan, maka pejabat Penyuluh Agama harus melaksanakan butir uraian
tugas jabatan Penyuluh Agama Ahli Pertama sesuai unsur dan sub unsur kegiatan yang
telah diatur dalam Peraturan Perundangan
1) Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Agama yang dapat dinilai angka
kreditnya yaitu pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan dan pengembangan
bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan;
2) Sub-unsur dari unsur kegiatan sebagaimana dimaksud, terdiri atas:
a. Persiapan bimbingan atau penyuluhan;
b. Pelayanan konseling atau informasi;
c. Penyusunan rencana kerja bimbingan atau penyuluhan;
d. Penyusunan materi bimbingan atau penyuluhan;
e. Pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
f. Pelayanan pendampingan dan mediasi masalah agama dan pembangunan;
g. Monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
h. Pelaksanaan kegiatan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau
penyuluhan;
i. Pengembangan model atau metode atau program kegiatan bimbingan atau
penyuluhan;
j. Penyusunan pedoman bimbingan atau penyuluhan.

URAIAN TUGAS JABATAN PENYULUH AGAMA AHLI MUDA


Berikut 31 butir kegiatan / uraian tugas jabatan Penyuluh Agama Ahli Muda, meliputi:
1) Menyusun rencana kerja pendataan atau inventarisasi data di wilayah sasaran;
2) Melakukan rekapitulasi data umum potensi wilayah sasaran dalam bentuk
tabulasi;
3) Mengolah hasil identifikasi informasi tentang situasi faktual di wilayah sasaran;
4) Menyusun tanggapan hasil pendataan atau inventarisasi data di wilayah sasaran;
5) Menyusun materi konseling atau informasi kategori ii;
6) Melakukaan pelayanan konseling atau informasi kategori ii;
7) Menyusun rencana kerja operasional bulanan program bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus tingkat ii;
8) Menyusun rencana kerja tahunan program bimbingan atau penyuluhan pada
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus tingkat ii;
9) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus tingkat ii dalam bentuk naskah;
10) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus tingkat ii dalam bentuk slide;
11) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus tingkat ii dalam bentuk flyer;
12) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus tingkat ii dalam bentuk infografis;
13) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus tingkat ii dalam bentuk poster;
14) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus tingkat ii dalam bentuk booklet;
15) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus tingkat ii dalam bentuk rekaman audio;
16) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus tingkat ii dalam bentuk video;
17) Melakukan pembentukan kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus
tingkat ii;
18) Melakukan bimbingan atau penyuluhan tatap muka kepada kelompok sasaran
masyarakat umum dan atau khusus tingkat ii;
19) Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi kepada
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus tingkat ii dalam bentuk
media sosial;
20) Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi kepada
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus tingkat ii dalam bentuk
radio dan televisi;
21) Melakukan pendampingan masalah agama dan pembangunan bagi masyarakat
sasaran umum dan atau khusus tingkat ii;
22) Melakukan mediasi masalah agama dan pembangunan bagi masyarakat sasaran
umum dan atau khusus tingkat ii;
23) Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaan bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus tingkat ii;
24) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus tingkat ii;
25) Memetakan kebutuhan kerjasama lintas sektoral dengan lembaga pemerintah
atau swasta terkait tingkat kabupaten atau kota;
26) Menyusun pola strategi kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau
penyuluhan dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat kabupaten
atau kota;
27) Melaksanakan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau penyuluhan
dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat kabupaten atau kota;
28) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau
penyuluhan dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat kabupaten
atau kota;
29) Mendesain pengembangan model atau metode atau program bimbingan atau
penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus tingkat ii;
30) Mengembangkan model atau metode atau program kegiatan bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus tingkat ii;
dan
31) Menyusun pedoman bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran
masyarakat umum dan atau khusus tingkat ii;

HASIL KERJA TUGAS JABATAN PENYULUH AGAMA AHLI MUDA


Berikut Hasil Kerja Tugas Jabatan Penyuluh Agama Ahli Muda, meliputi:
1) Dokumen rencana kerja,
2) Dokumen rekapitulasi data umum potensi wilayah sasaran dalam bentuk tabulasi,
3) Laporan hasil identifikasi situasi faktual wilayah sasaran,
4) Dokumen tanggapan hasil pemaparan tentang pendataan atau inventarisasi data di
wilayah sasaran,
5) Dokumen materi konseling atau informasi kategori ii,
6) Laporan pelaksanaan pelayanan konseling atau informasi kategori ii,
7) Dokumen rencana kerja operasional bulanan,
8) Dokumen rencana kerja tahunan,
9) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk naskah,
10) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk slide,
11) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk flyer,
12) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk infografis,
13) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk poster,
14) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk booklet,
15) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk rekaman audio,
16) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk video,
17) Laporan pembentukan kelompok sasaran,
18) Laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan,
19) Laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi
dalam bentuk media sosial,
20) Laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi
dalam bentuk radio atau televisi,
21) Laporan hasil pendampingan agama dan pembangunan,
22) Laporan hasil mediasi agama dan pembangunan,
23) Dokumen instrumen pemantauan dan evaluasi,
24) Laporan hasil pemantauan dan evaluasi,
25) Laporan peta kebutuhan kerjasama lintas sektoral,
26) Laporan pola strategi kerjasama lintas sektoral,
27) Laporan pelaksanaan kerjasama lintas sektoral,
28) Laporan evaluasi kegiatan kerjasama lintas sektoral,
29) Laporan desain model atau metode atau program pengembangan bimbingan atau
penyuluhan,
30) Laporan pengembangan model atau metode atau program pengembangan
bimbingan atau penyuluhan, dan
31) Dokumen pedoman bimbingan atau penyuluhan,

c. Penyuluh Agama Madya:


UNSUR KEGIATAN
Tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Agama yaitu melakukan bimbingan atau
penyuluhan, dan pengembangan bimbingan atau penyuluhan agama dan
pembangunan.
Untuk perkembangan karirnya, baik itu untuk syarat kenaikan pangkat maupun
kenaikan jabatan, maka pejabat Penyuluh Agama harus melaksanakan butir uraian
tugas jabatan Penyuluh Agama Ahli Pertama sesuai unsur dan sub unsur kegiatan yang
telah diatur dalam Peraturan Perundangan
a. Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Agama yang dapat dinilai angka
kreditnya yaitu pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan dan pengembangan
bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan;
b. Sub-unsur dari unsur kegiatan sebagaimana dimaksud, terdiri atas:
a. Persiapan bimbingan atau penyuluhan;
b. Pelayanan konseling atau informasi;
c. Penyusunan rencana kerja bimbingan atau penyuluhan;
d. Penyusunan materi bimbingan atau penyuluhan;
e. Pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
f. Pelayanan pendampingan dan mediasi masalah agama dan pembangunan;
g. Monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
h. Pelaksanaan kegiatan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau
penyuluhan;
i. Pengembangan model atau metode atau program kegiatan bimbingan atau
penyuluhan;
j. Penyusunan pedoman bimbingan atau penyuluhan.

URAIAN TUGAS JABATAN PENYULUH AGAMA AHLI MADYA


Berikut 30 butir kegiatan / uraian tugas jabatan Penyuluh Agama Ahli Madya, meliputi:
1) Mengidentifikasi informasi dari sumber yang terpercaya tentang situasi faktual,
isu, permasalahan dan potensi wilayah sasaran;
2) Menyusun rekomendasi hasil pendataan atau inventarisasi data wilayah sasaran;
3) Melakukan pemetaan kebutuhan kelompok sasaran;
4) Menyusun materi konseling atau informasi Kategori III;
5) Melakukan pelayanan konseling atau informasi Kategori III;
6) Menyusun Rencana Kerja Operasional Bulanan program bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat
III;
7) Menyusun Rencana Kerja Tahunan program bimbingan atau penyuluhan pada
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat III;
8) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat III dalam bentuk naskah;
9) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat III dalam bentuk slide;
10) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat III dalam bentuk flyer;
11) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat III dalam bentuk infografis;
12) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat III dalam bentuk poster;
13) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat III dalam bentuk booklet;
14) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat III dalam bentuk rekaman audio;
15) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat III dalam bentuk Video;
16) Melakukan pembentukan kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus
Tingkat III;
17) Melakukan bimbingan atau penyuluhan tatap muka kepada kelompok sasaran
masyarakat umum dan atau khusus Tingkat III;
18) Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi kepada
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat III dalam bentuk
Media sosial;
19) Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi kepada
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat III dalam bentuk
radio dan televisi;
20) Melakukan pendampingan masalah agama dan pembangunan bagi masyarakat
sasaran umum dan atau khusus Tingkat III;
21) Melakukan mediasi bidang agama dan pembangunan bagi masyarakat sasaran
umum dan atau khusus Tingkat III;
22) Menyusun Instrumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaan bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat
III;
23) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat
III;
24) Memetakan kebutuhan kerjasama lintas sektoral dengan lembaga pemerintah
atau swasta terkait tingkat propinsi;
25) Menyusun pola strategi kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau
penyuluhan dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat propinsi;
26) Melaksanakan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau penyuluhan
dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat propinsi;
27) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau
penyuluhan dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat propinsi;
28) Mendesain pengembangan model atau metode atau program bimbingan atau
penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus tingkat III;
29) Mengembangkan model atau metode atau program kegiatan bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus tingkat III;
30) Menyusun pedoman bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran
masyarakat umum dan atau khusus tingkat III;

HASIL KERJA TUGAS JABATAN PENYULUH AGAMA AHLI MADYA


Berikut Hasil Kerja Tugas Jabatan Penyuluh Agama Ahli Madya, meliputi:
1) Dokumen data kondisi faktual wilayah sasaran;
2) Dokumen rekomendasi hasil pendataan atau inventarisasi data wilayah sasaran;
3) Dokumen peta kebutuhan kelompok sasaran;
4) Dokumen materi konseling atau informasi kategori iii;
5) Laporan pelaksanaan pelayanan konseling atau informasi kategori iii;
6) Dokumen rencana kerja operasional bulanan;
7) Dokumen rencana kerja tahunan;
8) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk naskah;
9) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk slide;
10) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk flyer;
11) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk infografis;
12) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk poster;
13) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk booklet;
14) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk rekaman audio;
15) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk video;
16) Laporan pembentukan kelompok sasaran;
17) Laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
18) Laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi
dalam bentuk media sosial;
19) Laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi
dalam bentuk radio atau televisi;
20) Laporan hasil pendampingan agama dan pembangunan;
21) Laporan hasil mediasi agama dan pembangunan;
22) Dokumen instrumen pemantauan dan evaluasi;
23) Laporan hasil pemantauan dan evaluasi;
24) Laporan peta kebutuhan kerjasama lintas sektoral;
25) Laporan pola strategi kerjasama lintas sektoral;
26) Laporan pelaksanaan kerjasama lintas sektoral;
27) Laporan evaluasi kegiatan kerjasama lintas sektoral;
28) Laporan desain model atau metode atau program pengembangan bimbingan atau
penyuluhan;
29) Laporan pengembangan model atau metode atau program pengembangan
bimbingan atau penyuluhan;
30) Dokumen pedoman bimbingan atau penyuluhan;

d Penyuluh Agama Utama:


UNSUR KEGIATAN
Tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Agama yaitu melakukan bimbingan atau
penyuluhan, dan pengembangan bimbingan atau penyuluhan agama dan
pembangunan.
Untuk perkembangan karirnya, baik itu untuk syarat kenaikan pangkat maupun
kenaikan jabatan, maka pejabat Penyuluh Agama harus melaksanakan butir uraian
tugas jabatan Penyuluh Agama Ahli Pertama sesuai unsur dan sub unsur kegiatan yang
telah diatur dalam Peraturan Perundangan
a. Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Agama yang dapat dinilai angka
kreditnya yaitu pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan dan pengembangan
bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan;
b. Sub-unsur dari unsur kegiatan sebagaimana dimaksud, terdiri atas:
a. Persiapan bimbingan atau penyuluhan;
b. Pelayanan konseling atau informasi;
c. Penyusunan rencana kerja bimbingan atau penyuluhan;
d. Penyusunan materi bimbingan atau penyuluhan;
e. Pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
f. Pelayanan pendampingan dan mediasi masalah agama dan pembangunan;
g. Monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
h. Pelaksanaan kegiatan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau
penyuluhan;
i. Pengembangan model atau metode atau program kegiatan bimbingan atau
penyuluhan;
j. Penyusunan pedoman bimbingan atau penyuluhan.

URAIAN TUGAS JABATAN PENYULUH AGAMA AHLI UTAMA


Berikut 29 butir kegiatan / uraian tugas jabatan Penyuluh Agama Ahli Utama, meliputi:
1) Menyusun peta kerja kelompok sasaran;
2) Merumuskan monografi potensi wilayah sasaran;
3) Menyusun materi konseling atau informasi Kategori IV;
4) Melakukan pelayanan konseling atau informasi Kategori IV;
5) Menyusun Rencana Kerja Operasional Bulanan program bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat
IV;
6) Menyusun Rencana Kerja Tahunan program bimbingan atau penyuluhan pada
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat IV;
7) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat IV dalam bentuk naskah;
8) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat IV dalam bentuk slide;
9) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat IV dalam bentuk flyer;
10) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat IV dalam bentuk infografis;
11) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat IV dalam bentuk poster;
12) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat IV dalam bentuk booklet;
13) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat IV dalam bentuk rekaman audio;
14) Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat
umum dan atau khusus Tingkat IV dalam bentuk Video;
15) Melakukan pembentukan kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus
Tingkat IV;
16) Melakukan bimbingan atau penyuluhan tatap muka kepada kelompok sasaran
masyarakat umum dan atau khusus Tingkat IV;
17) Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi kepada
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat IV dalam bentuk
Media sosial;
18) Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi kepada
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat IV dalam bentuk
radio dan televisi;
19) Melakukan pendampingan masalah agama dan pembangunan bagi masyarakat
sasaran umum dan atau khusus Tingkat IV;
20) Melakukan mediasi bidang agama dan pembangunan bagi masyarakat sasaran
umum dan atau khusus Tingkat IV;
21) Menyusun Instrumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaan bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat
IV;
22) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat
IV;
23) Memetakan kebutuhan kerjasama lintas sektoral dengan lembaga pemerintah
atau swasta terkait tingkat nasional atau internasional;
24) Menyusun pola strategi kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau
penyuluhan dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat nasional atau
internasional;
25) Melaksanakan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau penyuluhan
dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat nasional atau
internasional;
26) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau
penyuluhan dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat nasional atau
internasional;
27) Mendesain pengembangan model atau metode atau program bimbingan atau
penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus tingkat IV;
28) Mengembangkan model atau metode atau program kegiatan bimbingan atau
penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus tingkat IV;
29) Menyusun pedoman bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran
masyarakat umum dan atau khusus tingkat IV;

HASIL KERJA TUGAS JABATAN PENYULUH AGAMA AHLI UTAMA


Berikut Hasil Kerja Tugas Jabatan Penyuluh Agama Ahli Utama, meliputi:
1) Laporan peta kerja wilayah sasaran;
2) Laporan monografi potensi wilayah sasaran;
3) Dokumen materi konseling atau informasi;
4) Laporan pelaksanaan pelayanan konseling atau informasi kategori iv;
5) Dokumen rencana kerja operasional bulanan;
6) Dokumen rencana kerja tahunan;
7) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk naskah;
8) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk slide;
9) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk flyer;
10) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk infografis;
11) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk poster;
12) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk booklet;
13) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk rekaman audio;
14) Dokumen materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk video;
15) Laporan pembentukan kelompok sasaran;
16) Laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan;
17) Laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi
dalam bentuk media sosial;
18) Laporan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi
dalam bentuk radio atau televisi;
19) Laporan hasil pendampingan agama dan pembangunan;
20) Laporan hasil mediasi konseling atau informasi;
21) Dokumen instrumen pemantauan dan evaluasi;
22) Laporan hasil pemantauan dan evaluasi;
23) Laporan peta kebutuhan kerjasama lintas sektoral;
24) Laporan pola strategi kerjasama lintas sektoral;
25) Laporan pelaksanaan kerjasama lintas sektoral;
26) Laporan evaluasi kegiatan kerjasama lintas sektoral;
27) Laporan desain model atau metode atau program pengembangan bimbingan atau
penyuluhan;
28) Laporan pengembangan model atau metode atau program pengembangan
bimbingan atau penyuluhan; dan
29) Dokumen pedoman bimbingan atau penyuluhan.
BAB IV
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA

A. TIM PENILAI

1. Kedudukan, struktur dan personalia Tim Penilai


a. Kedudukan Tim Penilai
1) Tim penilai kabupaten/Kota berkedudukan di Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota dan Sekretariat Tim berada pada Urusan Kepegawaian
2) Tim penilai Propinsi berkedudukan di Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi
dan Sekretariat Tim berada pada Sub Bagian Kepegawaian
3) Tim Penilai Pusat berkedudukan pada Kementerian Agama Pusat dan Sekretariat
Tim berada pada Kepegawaian
4) Tim Penilai instansi berkedudukan pada instansi pemerintah tingkat
Kementerian/LPND/Pemda Tk. Propinsi dan Kabupaten/Kota dan Sekretariat Tim
diatur sesuai struktur Kepegawaian yang ada pada Kementerian/LPND/Pemda yang
bersangkutan.

b. Struktur dan Personalia Tim


1) Struktur dan personalia tim penilai terdiri dari 7 (tujuh) orang atau lebih dengan
ketentuan jumlahnya harus gasal dengan susunan: a) Seorang Ketua merangkap
anggota;
b) Sorang Wakil Ketua merangkap anggota;
c) Seorang Sekretaris merangkap anggota;
d) 4 (empat) orang anggota atau lebih (sesuai dengan jumlah Penyuluh Agama
yang dinilai).
e) Untuk Membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya dapat dibentuk:
(1) Tim Teknis yang terdiri dari para ahli; baik yang berkedudukan sebagai PNS
maupun yang mempunyai keahlian dan kemampuan teknis yang diperlukan
dalam menilai berbaca jenis Karya Ilmiah Penyuluh Agama, dalam hal ini
dimaksudkan juga untuk menilai karya ilmiah penyuluh agama yang
bertugas pada suatu wilayah binaan yang berpenduduk jarang.
(2) Sekretariat Tim Penilai, yang dipimpin oleh Sekretaris Tim Penilai dan terdiri
dari pegawai yang memiliki keterkaitan tugas dengan penilaian angka kredit
Jabatan Fungsional Penyuluh Agama.
2) Persyaratan Personalia Tim Penilai
a) Persyaratan Umum
(1) Pangkat Ketua Tim Penilai serendah-rendahnya sama dengan rata-rata
kepangkatan Penyuluh Agama yang dinilai;
(2) Memiliki keahlian dan kemampuan serta memahami metode penilaian
prestasi kerja Penyuluh Agama;
(3) Dapat aktif melakukan penilaian.

b) Persyaratan Khusus
(1) Ketua berasal dari pejabat Struktural yang menangani bidang tugas Bimas;
(2) Wakil ketua berasal dari Bagian yang menangani Bidang tugas fasilitas di
bidang Kepegawaian atau Bimas;
(3) Sekretaris Tim berasal dari pejabat struktural yang menangani bidang tugas
Kepegawaian, dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) Sekretaris Tim Penilai Pusat adalah Kabag. Pada Biro Kepegawaian;
(b) Sekretaris Tim Penilai Propinsi adalah Kasubag Kepegawaian Kanwil
Kementerian Agama Propinsi yang bersangkutan;
(c) Sekretaris Tim Penilai Kabupaten/Kota adalah Kasubag TU Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
(d) Sekretaris Tim Penilai Instansi dan Pemda adalah pejabat pada unit
kepegawaian instansi/Pemda yang bersangkutan;
(4) Anggota berasal dari pejabat fungsional Penyuluh Agama dan Kasi/Kasubsi
Penyuluh Agama seta pejabat Struktural yang terkait dengan pelaksanaan
tugas Penyuluh Agama (Pejabat Fungsional Penyuluh Agama diatur lebih
banyak dari pejabat struktural).

2. Pengangkatan dan Pemberhentian Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai


a. Pengangkatan
1) Personalia Tim Penilai Pusat Sekretariat Tim Penilai Pusat diangkat dengan SK.
Menteri Agama sedangkan Tim Teknis penilai Pusat ditetapkan dengan SK. Ketua
Tim Penilai Pusat;
2) Personalia Tim Penilai Propinsi Sekretariat Tim diangkat dengan SK. Kepala Kanwil
Kementerian Agama Propinsi yang bersangkutan sedangkan Tim Teknis ditetapkan
dengan SK. Ketua Tim Penilai Propinsi yang bersangkutan;
3) Personalia Tim Penilai kabupaten/Kota/Sekretariat Tim ditetapkan dengan SK.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang bersangkutan sedangkan
Tim Teknis diangkat dengan SK. Ketua Tim Penilai Kabupaten/Kota yang
bersangkutan;
4) Personalia Tim Penilai Instansi diangkat dengan SK. Pimpinan Instansi yang
bersangkutan, sedangkan Sekretariat Tim dan Tim Teknis ditetapkan dengan
SK. Ketua Tim Penilai Instansi;

b. Masa jabatan penilai


1) Masa Jabatan Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun dan
masa jabatan Tim Penilai terhitung mulai 1 April;
2) PNS yang telah menjadi Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai Kementerian Agama
Pusat, Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai Propinsi, dan Tim Penilai dan
Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota selama 2 (dua) masa jabatan berturut-turut
dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan;
3) Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai dan yang ikut dinilai, Ketua Tim Penilai
dapat memberhentikan sementara Anggota Tim Penilai yang bersangkutan.
c. Pemberhentian
Personalia Tim diberhentikan dari jabatannya apabila:
1) Habis masa jabatannya;
2) Dipindahkan ke jabatan lain yang tidak terkait lagi dengan bidang penerangan;
3) Berhenti atau diberhentikan sebagai PNS;
4) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dan telah mempunyai
kekuatan hukum.

3. Tugas Tim Penilai


Tim Penilai Pusat, bertugas:
1) Melakukan penilaian atas usul PAK Penyuluh Agama Madya mulai golongan ruang
(IV/a) s/d (IV/b) dari Instansi Kementerian Agama dan Instansi lainnya;
2) Menyampaikan hasil sidang Penilaian PAK Penyuluh Agama Madya kepada pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit;
3) Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan jabatan fungsional penyuluh agama.

b. Tim Penilai Propinsi, bertugas:


1) Melakukan penilaian, usul PAK Penyuluh Agama mulai dari penyuluh Agama
Terampil Pelaksana Lanjutan Golongan Ruang (III/a) sampai dengan Penyuluh
Agama Terampil Penyelia golongan ruang III/d serta Penyuluh Agama Ahli Muda
golongan ruang III/d dilingkungan Kanwil Kemenag propinsi yang bersangkutan;
2) Mengusulkan penetapan PAK kepada pejabat yang berwenang yang meliputi PAK
Penyuluh Agama Terampil yang surat penugasannya ditanda tangani oleh kepala
Kanwil Dep. Agama propinsi yang bersangkutan;
3) Melakukan penilaian terhadap usul penyuluh Agama Terampil Pelaksana golongan
ruang Pengatur Muda Tk. I (II/b) sampai dengan pengatur Tk. I (II/d) yang surat
penugasannya ditanda tangani oleh Kepala Kanwil

c. Tim Penilai Kabupaten/Kota, bertugas:


1) Melakukan penilaian, usul PAK Penyuluh Agama mulai dari Penyuluh Agama
Terampil Pelaksana Golongan Ruang (II/b) sampai dengan golongan ruang (II/d);
2) Melakukan penilaian tahap awal usul Penyuluh Agama dilingkungannya mulai dari
Penyuluh Agama Pelaksana Lanjutan s/d Penyuluh Agama Terampil Penyelia
golongan ruang (III/a) s/d (III/d) dan Penyuluh Agama Ahli Pertama s/d Penyuluh
Agama Ahli Muda golongan ruang (III/a) s/d (III/d).

d. Tim Penilai Instansi, bertugas:


1) Melakukan penilaian usul PAK Penyuluh Agama mulai dari Penyuluh Agama
Terampil Pelaksana sampai dengan Penyuluh Agama Terampil Penyelia golongan
ruang II/b s/d III/d serta Penyuluh Agama Ahli Pertama sampai dengan Penyuluh
Agama Ahli Muda golongan ruang III/a s/d III/d dilingkunan Instansi masingmasing;
2) Menyampaikan hasil sidang Penilaian PAK Penyuluh Agama kepada pejabat JBW
menetapkan angka kredit di lingkungan instansi masing-masing.
4. Rincian Tugas
a. Tim Penilai
1) Menghimpun data prestasi kerja Penyuluh Agama yang akan dinilai dan diberi
angka kredit, berdasarkan usulan yang disampaikan oleh pejabat yang berwenang;
2) Memeriksa kebenaran bukti-bukti prestasi kerja Penyuluh Agama yang ada dan
memberi angka kredit atas dasar kriteria yang ditentukan;
3) Menuangkan angka kredit yang telah disepakati dalam butir dan kolom/lajur yang
sesuai dengan menggunakan formulir daftar usulan penetapan angka kredit seperti
yang ditetapkan pada lampiran V, VI dan XI SKB Menteri Agama dan Kepala BKN
Nomor 154/178 Tahun 1999 dan penetapan angka kredit akhir setiap unsur pada
kolom/lajur yang sesuai dengan menggunakan formulir penetapan angka kredit;
4) Menyampaikan penetapan angka kredit kepada pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit tersebut;
5) Melakukan pembinaan dan pengarahan terhadap Penyuluh Agama yang tidak aktif
mengumpulkan angka kredit;
6) Melaporkan kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, apabila
Penyuluh Agama yang telah habis batas waktunya tapi belum memenuhi angka
kredit yang disyaratkan;
7) Mendokumentasikan data hasil penilaian dan penetapan angka kredit. 8)
Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada pejabat yang berwenang.

b. Sekretariat Tim Penilai


Sekretariat Tim Penilai bertugas membantu pelaksanaan tugas Tim Penilai yang
bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
1) Menerima, mengadministrasikan dan pembagian berkas daftar usul perolehan
angka kredit Penyuluh Agama kepada anggota Tim Penilai yang ditunjuk. 2)
Menyiapkan bahan dan pelaksanaan sidang Tim Penilai;
3) Melayani keperluan Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya;
4) Mendokumentasikan hasil kerja Tim Penilai dan bukti prestasi kerja yang dinilai;
5) Membantu Tim Penilai dalam menuangkan pemberian angka kredit Penyuluh
Agama yang telah disepakti Tim Penilai untuk ditetapkan pejabat yang berwenang
dengan menggunakan formulir seperti pada lampiran III keputusan ini;
6) Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada ketua Tim Penilai.

c. Tim Teknis
1) Dalam hal terdapat prestasi kerja Penyuluh Agama yang dinilai memiliki
kekhususan, sehingga Tim Penilai yang ada tidak mampu menilai, maka pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit dapat membentuk Tim Penilai Teknis;
Misalnya: Dalam menilai karya ilmiah, tetapi anggota Tim Penilai tidak ada yang ahli
di bidang tersebut, maka diperlukanTim Penilai Teknis yang dapat menilai berbagai
jenis karya ilmiah.
2) Anggota Tim Penilai Teknis terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai
PNS maupun yang bukan PNS yang mempunyai keahlian dan kemampuan teknis
yang diperlukan;
3) Tugas Pokok Tim Penilai Teknis adalah memberikan saran dan pertimbangan
kepada Ketua Tim Penilai dalam memberikan penilaian kegiatan/prestasi yang
bersifat khusus atau memerlukan keahlian tertentu;
4) Tim Penilai Teknis menerima tugas dan tanggung jawab kepada Ketua Tim Penilai
yang bersangkutan.

B. TATA CARA PENGUSULAN, PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT


1. Setiap Penyuluh Agama mengajukan usul Penetapan Angka Kredit (PAK) setiap tahun sekali
pada bulan Desember;
Apabila hasil PAK untuk KP periode Oktober tahun berikutnya belum terpenuhi dan
dimungkinkan dapat terpenuhi dari pelaksana tugas bulan Januari s/d Juni maka dapat
mengajukan usul PAK kembali paling lambat akhir bulan Juni.

2. Pejabat yang berwenang menandatangani daftar usul PAK dan surat usul PAK.
Setiap usul penetapan angka kredit harus di lengkapi dengan Daftar Usul Penetapan Angka
Kredit (DUPAK) dan surat hasil penetapan Angka Kredit.
a. Daftar usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) adalah daftar usul penilaian angka kredit
yang memuat seluruh butir kegiatan Penyuluh Agama yang ditanda tangani oleh atasan
langsung Penyuluh Agama;
b. Surat usul adalah surat yang ditadatangani oleh atasan langsung pejabat yang menanda
tangani Daftar Usul PAK.

Berikut ini adalah pejabat yang berwenang menandatangani daftar usul PAK dan surat usul
PAK.
1. Penyuluh Agama pada Kemenag Kab/Kota;
a. Penyuluh Agama Terampil Pelaksana (II/d s/d II/d). Daftar usul PAK ditandatangani
oleh Kasi Bimas/TOS dan Surat usul ditunjukkan kepada Kepala Kemenag Kab/Kota
setempat;
b. Penyuluh Agama Terampil Pelaksana Lanjutan s/d Penyelia (III/a s/d III/d) dan penyuluh
Agama Ahli Pertama s/d Penyuluh Agama Muda (III/a s/d III/d). Daftar usul PAK
ditandatangani oleh Kasi Bimas/TOS dan surat usul ditandangani oleh KaKemenag
Kota/Kab. Setempat;
c. Penyuluh Agama Madya (IV/a s/d IV/c) Daftar usul PAK di tandangani oleh kepala seksi
Bimas/TOS dan surat usul PAK ditandatangani oleh KaKemenag Kab/Kota setempat.
Surat usul ditujukan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama.

2. Penyuluh Agama pada Kanwil Kementerian Propinsi;


a. Penyuluh Agama yang menduduki jabatan sampai dengan Penyuluh Agama Ahli Muda
golongan ruang Penata TK. I (III/d) daftar usul PAK ditandatangani oleh kepala Seksi
Bimas/TOS dan surat usul PAK di tandatangani oleh Kepala Bidang Penaiszawa/TOS;
Surat usul di tujukan kepada Kepala Kanwil Dep. Agama Propinsi setempat.
b. Penyuluh Agama yang menduduki jabatan Penyuluh Agama Madya (IV/a-IV/b - IV/c)
daftar usul PAK-nya ditandatangani oleh kepala bidang Penaiszawa/TOS dan surat usul
PAK di tandatangani oleh Kakanwil setempat.

3. Lembar terakhir telah di tandatangani oleh pejabat yang mengusulkan yaitu pejabat penilai
Prestasi Kerja bagi Penyuluh Agama yang bersangkutan;
a. Salinan sah ijasah yang lebih tinggi yang pernah diterima Penyuluh Agama dan belum
pernah diperhitungkan dalam penetapan angka kredit (bila ada);
b. Isian formulir surat pernyataan melakukan kegiatan dan prestasi kerja (formulir
lampiran VII s.d X) Keputusan Bersama Menag dan kepala BKN Nomor: 574 Tahun
1999;
c. Bukti pisik hasil kerja yang diperlukan oleh Tim Penilai dan belum pernah
diperhitungkan dalam penetapan angka kredit yang sudah dikelompokkan secara
berurut sesuai dengan yang tercantum dalam isian formulir surat pernyataan.

4. Sekretariat Tim Penilai pada masing-masing Tingkat melakukan pemeriksaan kelengkapan


berkas tersebut. Berkas belum lengkap atau belum benar dikembalikan kepada atasan
langsung Penyuluh Agama untuk diperbaiki sebagaimana mestinya. Surat usul ditujukan
kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama;

5. Penyuluh Agama pada Direktorat Bimbingan Agama Islam pada Masyarakat dan
Pemberdayaan Masjid;
Semua Penyuluh Agama Daftar Usul Penetapan Angka Kredit ditandatangani oleh Kepala
Subdit penyuluh dan surat usul PAK ditandatangani oleh Direktur Bimas atas nama Dirjen
Bagais;
Surat usul PAK bagi Penyuluh Agama yang menduduki jabatan sampai dengan Penyuluh
Agama Ahli Muda (gol. III/d) ditujukan kepada kepala Kanwil Kemenag;
Surat usul PAK bagi Penyuluh Agama yang menduduki jabatan Penyuluh Agama Ahli Madya
(IV/a ke atas) ditujukan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama.

6. Berkas Usul PAK harus terdiri dari:


a) Isian formulir lampiran V/VI Keputusan Bersama Menteri Agama dan Kepala Badan
kepegawaian Negara (BKN) Nomor 574 Tahun 1999 dengan berpedoman Lampiran I
dan II Keputusan MENKOWASBANGPAN Nomor: 54/KEP/MK.WASPAN/9/99, dengan
ketentuan sebagai berikut: 1) Isian kolom 6,7 dan 8 dikosongkan
2) Angka kredit yang diberikan untuk setiap unsur kegiatan adalah angka kreditnya
maksimum yang terdapat dalam kolom 6 lampiran I dan II Keputusan
MENKOWASBANGPAN Nomor: 54/KEP/MK. WASPAN/9/99;
3) Dalam hal Tim Penilai pada suatu satuan organisasi belum terbentuk maka satuan
oerganisasi yang bersangkutan dapat melimpahkan tugas kepada Tim Penilai pada
satuan organisasi setingkat lebih tinggi diatasnya;
4) Dalam hal Tim Penilai tidak dapat melakukan penilaian. Sekretariat Tim Penilai
dapat mengatur penyerahan berkas usul PAK tersebut kepada Tim Penilai Teknis
yang melakukan penelitian;
5) Hasil penelitian berkas usul Penyuluh Agama dari Tim Penilai maupun Tim Penilai
Teknis, di kumpulkan kembali oleh Sekretariat Tim Penilai;
6) Sekretariat Tim Penilai mempersiapkan isian formulir lampiran XI Keputusan
Bersama menteri Agama dan kepala BKN Nomor 574 Tahun 1999;
7) Bukti fisik yang telah dinilai diolah Sekretariat Tim Penilai dengan menggunakan
pola penataan berkas sistem kearsipan.

b) Tata Cara Penilaian dan Penetapan Angka Kredit


1) Tata Cara Penilaian
Pengambilan keputusan dalam pemberian angka kredit dilakukan melalui prosedur
sebagai berikut:
a) Ketua Tim Penilai membagi tugas kepada anggota tim penilai dengan
menggunakan pola pembagian beban kerja untuk setiap anggota tim dengan 2
(dua) alternatif sebagai berikut:
(1) Pendekatan keutuhan artinya seorang penilai menilai keseluruhan aspek
DUPAK seorang penyuluh agama;
(2) Pendekatan subtansi bidang materi yang dinilai, artinya seorang penilai
menilai aspek subtansi yang meliputi: (a) Aspek kegiatan pendidikan dan
latihan
(b) Aspek kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan;
(c) Aspek kegiatan pengembangan bimbingan atau penyuluhan dan
pengembangan profesi;
(d) Aspek kegiatan penunjang.
b) Setiap usul dinilai oleh 2 orang anggota, dengan menggunakan formulir yang
tersedia seperti contoh tersebut pada lampiran II keputusan ini;
c) Setiap anggota tim penilai melakukan penilaian setiap unsur kegiatan
berdasarkan berkas/bukti fisik yang ada dengan berpedoman kepada Lampiran
I dan II MENKOWASBANGPAN Nomor: 9/KEP/MK.WASPAN/9/2021 tentang
rincian kegiatan penyuluh agama dan angka kreditnya;
d) Setelah masing-masing anggota melakukan penilaian, hasilnya di sampaikan
kepada ketua tim penilaian melalui Sekretariat Tim Penilai;
e) Sekretaris Tim Penilai membuat rekapitulasi hasil penilaian untuk disajikan dan
menjadi bahan dalam rapat Tim Penilai;
f) Apabila angka kredit yang diberikan oleh dua orang penilai tidak sama, maka
pemberian angka kredit dilaksanakan dalam sidang Tim Penilai dengan
mengkaji dan menelaah ulang bukti yang dinilai;
g) Pengembalian keputusan dalam sidang pleno Tim Penilai dilakukan secara
aklamasi atau setidak-tidaknya melalui suara terbanyak;
h) Sekretaris Tim Penilai menuangkan angka kredit hasil keputusan sidang pleno
dalam formulir penetapan angka kredit seperti contoh pada lampiran III
keputusan ini;
i) Keputusan pemberian angka kredit oleh Tim Penilai dilaksanakan atas dasar
kesepakatan persidangan tim penilai;
j) Sekretariat Tim Penilai mempersiapkan berkas usul penetapan angka kredit
yang diterima dan formulir penilaian yang diperlukan untuk diajukan kepada
anggota tim penilai guna dilaksanakan penilaian sebagaimana mestinya.

c) Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit;


1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kreditnya adalah:
a) Sekretaris Jenderal Kementerian Agama menetapkan angka kredit bagi
kenaikan pangkat Penyuluh Agama Madya dengan pangkat, golongan/ruang
IV/a sampai dengan Pembinaan Utama Muda golongan IV/c di lingkungan Dep.
Agama dan Instansi lainnya;
b) Kepala kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi menetapkan angka
kreditnya bagi kenaikan jabatan/pangkat:
(1) Penyuluh Agama Terampil Pelaksanan Lanjutan/Penata Muda,
golongan/ruang III/a sampai dengan Penyuluh Agama Terampil
Pelaksana/Penyelia dilingkungan Kanwil Kemenag. yang bersangkutan;
(2) Penyuluh Agama Ahli Pertama/Penata Muda, golongan/ruang III/a sampai
dengan Penyuluh Agama Ahli Muda/Penata Tk. Golongan/ruang III/d
dilingkungan Kanwil Kemenag. yang bersangkutan.
c) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota menetapkan angka kredit
bagi kenaikan pangkat Penyuluh Agama Terampil Pelaksana, dengan pangkat
Pengatur Muda Tk. I golongan/ruang II/b sampai dengan pangkat Pengatur Tk. I
golongan/ruang II/d dilingkungan Kemenag Kab/Kota yang bersangkutan.
2) Keputusan pejabat yang berwenang tersebut diatas tentang penetapan angka
kredit bersifat tetap dan tidak dapat diajukan keberatan;
3) Dalam menjalankan kewenangannya pejabat yang dimaksud dalam angka 10 diatas
dibantu oleh Tim Penilai Jabatan Fungsional Penyuluh Agama sesuai dengan
tingkatannya masing-masing.

d) Specimen Tanda Tangan:


1) pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit seperti disebut dalam huruf c di
atas harus mengirimkan specimen tanda tangan dan paraf kepada kepala BKN u.p.
Deputi Bidang Informasi Kepegawaian atau Kepala Regional BKN yang sesuai
dengan wilayah masing-masing;
2) Apabila terjadi perubahan atau pergantian pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit, maka yang bersangkutan secepatnya mengirimkan tanda tangan dan
paraf yang baru kepada Kepala BKN u.p. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian atau
Kepala Kantor regional BKN yang sesuai dengan wilayah masing-masing.

e) Penetapan Angka Kredit (PAK):


1) Sekretariat Tim Penilai menyiapkan rancangan penetapan angka kredit (PAK) atas
dasar keputusan tim penilai, dengan menggunakan formulir dan petunjuk seperti
pada lampiran III keputusan ini;
2) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit wajib menelaah kembali
kebenaran angka kredit yang diberikan oleh Tim Penilai;
3) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit yang diberikan oleh Tim Penilai,
apabila setelah ditelaah terdapat kesalahan dalam pemberian angka kredit;
Perubahan angka kredit tersebut ditulis pada kolom yang sesuai dalam Dartar Usul
Penetapan Angka Kredit (DUPAK) bagi jabatan Penyuluh Agama seperti contoh
formulir pada lampiran I keputusan ini.
4) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit menandatangani penetapan
angka kredit dan menyerahkan kepada Sekretaris Tim Penilai untuk segera dikirim
kepada yang berkepentingan;
5) Tanggal penandatanganan angka kredit:
a) Periode Penilaian Desember adalah 31 Desember; dan
b) Periode Penilaian Juni adalah 30 Juni.
6) Tanggal mulai berlakunya penetapan angka kredit adalah 1 (satu) bulan berikutnya
dilihat dari tanggal penandatanganan penetapan angka kredit yaitu 2 Januari atau 1
Juli, sesuai tanggal penilaian;
7) Pengiriman penetapan angka kredit disampaikan oleh pejabat yang berwenang
kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara u.p. Deputi Mutasi atau Kepala Kantor
Regional BKN sesuai dengan kewenangannya sedapat mungkin secara kolektif;
8) Perbaikan kesalahan Penetapan Angka Kredit, apabila terdapat kesalahan dalam
penetapan angka kredit, perbaikannya sebagai berikut:
a) kesalahan yang diketahui oleh ketua tim penilai atau pejabat yang lebih tinggi,
tim penilai atau pejabat yang menemukan kesalahan memberitahukan kepada
pejabat yang menetapkan angka kredit untuk ditinjau kembali;
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit meminta kepada tim penilai
untuk melakukan penilaian ulang terhadap prestasi kerja Penyuluh Agama yang
bersangkutan, apabila terbukti adanya kesalahan, maka angka kreditnya harus
diperbaiki dan apabila tidak terbukti adanya kesalahan orang yang melaporkan
adanya kesalahan diberitahu.
b) Kesalahan yang diketahui oleh pejabat BKN;
Pejabat BKN memberitahukan kepada pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit, melalui atasan langsung pejabat penetap angka kredit.
c) Cara perbaikan kesalahan penetapan angka kredit:
(1) Hasil penilaian ulang dituangkan dalam format penetapan angka kredit
yang baru disudut kiri atas ditulis: ―PERBAIKAN TANGGAL…‖;
(2) Setelah perbaikan penetapan angka kredit tersebut ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang kemudian disampaikan kepada yang terkait.

BAB V
PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN PANGKAT PEMBEBASAN
SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL
PENYULUH AGAMA

A. PENYESUAIAN (INPASSING) JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA


1. Berdasarkan ketentuan SK. MENKOWASBANGPAN Nomor 54 Tahun 1999 dan SKB MENAG
dan Kepala BKN Nomor 574 dan 178 Tahun 1999 serta SE. Sekjen Kementerian Agama
Nomor: SJ/B.II/2.a/Kp.07.6/3305/1999, pelaksanaan penyesuian (inpassing) dalam jabatan
fungsional penyuluh Agama dalam jabatan fungsional penyuluh agama dilakukan TMT 1
Oktober 1999 sampai dengan 31 Maret 2000 dan berlakunya surat keputusan penyesuaian
(inpassing) dalam jabatan fungsional penyuluh agama tanggal 1 Oktiber 1999;
2. Penyesuaian (inpassing) dalam jabatan fungsional penyuluh Agama yang dilaksanakan
setelah melewati tanggal 31 Maret 2000 dinyatakan tidak berlaku;
3. PNS yang dapat disesuaikan (di-inpassing) dalam jabatan fungsional penyuluh agama
adalah PNS di lingkungan Kementerian Agama Kab/Kota, Kanwil Kementerian Agama
Propinsi, dan di lingkungan Direktorat BIMAS yang masih aktif melakukan tugastugas
bimbingan dan penyuluhan agama pada saat ditetapkannya Keputusan
MENKOWASBANGPAN Nomor 54 Tahun 1999 dan Keputusan Bersama MENAG dan Kepala
BKN Nomor 574 dan 178 Tahun 1999;
4. Pemberian Peringatan:
1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit sesuai dengan fungsi dan tugasnya
berdasarkan laporan dari Tim Penilai, memberikan peringatan kepada:
a) Penyuluh Agama Terampil Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tk. I golongan ruang
II/b sampai dengan Penyuluh Agama Terampil Penyelia pangkat Penata Tk. I
golongan ruang III/c dan Penyuluh Agama Ahli Pertama pangkat Penata Muda
golongan ruang III/a sampai dengan Penyuluh Agama Ahli Madya pangkat Pembina
Utama golongan ruang IV/b, yang dalam jangka waktu 6 (enam) tahun sejak
diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit lebih dari
80% (delapan puluh persen) dari jumlah angka kredit pangkat setingkat lebih tinggi;
b) Penyuluh Agama Terampil Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tk. I golongan ruang
II/b sampai dengan Penyuluh Agama Terampil Penyelia pangkat Penata Tk. I
golongan ruang III/c dan Penyuluh Agama Ahli Pertama pangkat Penata Muda
golongan ruang III/a sampai dengan Penyuluh Agama Ahli Madya pangkat Pembina
Utama golongan ruang IV/b, yang dalam jangka waktu 8 (delapan) tahun sejak
diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi;
c) Penyuluh Agama Terampil Penyelia pangkat Penata Tk. I golongan ruang III/d, yang
dalam jangka waktu 1 (satu) tahun tidak dapat mengumpulkan angka kredit
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) yang berasal dari kegiatan unsur utama;
d) Penyuluh Agama Ahli Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c,
yang dalam jangka waktu 1 (satu) tahun tidak dapat mengumpulkan angka kredit
sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) yang berasal dari kegiatan unsur utama.
2) Peringatan sebagaimana tersebut di atas, diberikan selambat-lambatnya 6 (enam)
bulan sebelum batas waktu yang ditentukan diatas berakhir, dengan menggunakan
contoh formulir sebagaimana tersebut pada lampiran Juknis ini;
3) Apabila Penyuluh Agama sebagaimana tersebut pada huruf a angka 1) setelah diberi
peringatan:
a) Hanya mampu mengumpulkan angka kredit paling tinggi 80% (delapan puluh
persen) dari jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi, maka Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
menyatakan bahwa Penyuluh Agama tersebut:
(1) Tidak dapat naik pangkat lagi selama menduduki jabatan Penyuluh Agama;
(2) Mulai tahun ke–7 (tujuh) dan seterusnya, setiap tahun diwajibkan
mengumpulkan sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah angka
kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi;
(3) Kecuali bagi Penyuluh Agama Terampil Pelaksana yang memiliki ijazah S1
keagamaan dapat dipertimbangkan kenaikan pangkat penyesuaian ijazah;
Contoh:
Abdullah, S.Ag tanggal 1 Oktober 2002 mulai memangku jabatan Penyuluh
Agama Terampil Pelaksanan dalam pangkat Pengatur Tk. 1 golongan ruang II/d
dengan angka kredit 60.
Menurut data pada Tim Penilai, ternyata tanggal 1 Oktober 2007 Abdullah,
S.Ag baru memperoleh angka kredit 50% (lima puluh persen) dari yang
disyaratkan baginya untuk kenaikan pangkat menjadi Penata Muda golongan
ruang III/a, yaitu 70 atau 10+60.
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Tim Penilai, Pejabat yang menetapkan
angka kredit paling lambat tanggal 1 April 2008 memberikan peringatan kepada
Abdullah, S.Ag agar pada tanggal 1 Oktober 2008 sudah memenuhi angka kredit
yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat menjadi Penata Muda golongan
ruang III/a, yaitu 80.
Apabila pada tanggal 1 Oktober 2008 Abdullah, S.Ag hanya mampu
mengumpulkan 80% dari 20 Angka kredit = 16 angka kredit, maka selama
menjadi Penyuluh Agama, Abdullah, S.Ag tidak dapat naik pangkat. Karena
kenaikan pangkatnya paling cepat baru dapat dilaksanakan pada tanggal 1
Oktober 2004, maka pada tanggal 1 Oktober 2003 sampai dengan tanggal 1
Oktober 2004 (satu tahun) Abdul Khaliq, S.Ag diwajibkan mengumpulkan 20%
dari 80/100x50 angka kredit = 8 angka kredit.
b) Hanya mampu mengumpulkan angka kredit diatas 80% (delapan puluh persen) tapi
belum memenuhi jumlah angka kredit yand disyaratkan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi, maka Penyuluh Agama yang bersangkutan diwajibkan
mengumpulkan angka kredit kekurangannya selambat-lambatnya 2 (dua) tahun.
4) Apabila Penyuluh Agama sebagaimana tersebut pada huruf a angka 2) sampai dengan
angka 4) setelah diberi peringatan ternyata tidak dapat mengumpulkan angka kreditnya
yang ditentukan, maka pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
memberitahukan kepada pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan
Penyuluh Agama agar Penyuluh Agama tersebut diberhentikan dari jabatannya, dengan
menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada lampiran Juknis ini.

B. PENGANGKATAN PERTAMA KALI


1. Pejabat yang Berwenang
Pegawai negeri sipil yang diangkat untuk pertama kali dan pengangkatan kembali dalam
jabatan penyuluh agama ditetapkan oleh:
1) Menteri Agama bagi Penyuluh Agama dalam jabatan Penyuluh Agama Ahli Madya
pangkat Pembina Tk. I golongan ruang IV/b dan Pembina Utama Muda golongan ruang
IV/c;
2) Sekretaris Jendral Dep. Agama bagi Penyuluh Agama dalam jabatan Penyuluh Agama
Ahli Madya pangkat/golongan ruang Pembina (IV/a);
3) Direktorat BIMAS bagi Penyuluh Agama Ahli Muda pangkat/golongan ruang Penata Tk. I
(III/d) di lingkungannya;
4) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi bagi Penyuluh Agama di
lingkungannya dalam jabatan Penyuluh Agama Ahli Muda pangkat/golongan ruang
Penata Tk. I (III/d) ke bawah dan Penyuluh Agama Terampil Penyelia pangkat/golongan
ruang (III/d) ke bawah di lingkungan masing-masing.

2. Persyaratan
Pegawai negeri sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Penyuluh Agama
harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Syarat Umum:
1) Memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan bidang penyuluh agama
yang akan dilakukan dan dibuktikan dengan spesialisasi pendidikan tertentu atau
penugasan yang bersangkutan selama menjadi PNS;
2) Berkedudukan atau berpengalaman melaksanakan tugas penyuluh agama selama 1
tahun terakhir dengan persyaratan memiliki 5 (lima) kelompok binaan tetap;
3) Telah pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan kedinasan dibidang penyuluhan
agama dan memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPL).
4) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam daftar penilaian pelaksanaan
pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai baik dalam dua tahun terakhir;
5) Usia setinggi-tingginya 2 (dua) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun
Pegawai Negeri Sipil.

b. Syarat Khusus:
1) Pendidikan serendah-rendahnya Diploma II yang sesuai untuk tingkat Kab/Kota dan
untuk tingkat instansi;
2) Serendah-rendahnya berpangkat II/b untuk Penyuluh Agama di tingkat Kab/Kota
dan untuk Propinsi/pusat ijazah S1;
3) Telah memiliki angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk pengangkatan yang
sesuai dengan pangkat terakhir yang dimiliki;
4) Nilai angka kredit yang dapat diperhitungkan, tidak memenuhi syarat untuk
pengangkatan yang bersangkutan sebagaimana huruf c) di atas maka PNS yang
bersangkutan dapat diangkat dalam jabatan fungsional Penyuluh Agama dengan
angka kredit yang dimilikinya dengan jenjang kepangkatan yang setingkat lebih
tinggi dalam jenjang jabatan yang lebih rendah
3. Kelengkapan Usul
a) Foto copy sah Surat Keputusan Pengangkatan dalam jabatan/kepangkatan terakhir;
b) Foto copy ijazah tertinggi;
c) Keputusan Penugasan/Surat Keterangan;
d) Daftar Pelaksanaan Penilaian pekerjaan (DP3) pada dua tahun terakhir;
e) Daftar Riwayat Hidup (DRH);
f) STTPL (bila ada);
g) Kekosongan formasi Penyuluh Agama dan rencana kerja daerah/wilayah/sasaran
binaan.

4. Penentuan Angka Kredit.


Untuk angka kredit dan jenjang jabatan penyuluh agama bagi pegawai negeri sipil yang
akan diangkat pertama kali dalam jabatan penyuluh agama digunakan angka kredit yang
berasal dari awal berdasarkan ijasah pendidikan formal dan STTPP Diklat yang dimiliki serta
kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama dan pembangunan yang pernah dilakukan
dalam 2 tahun terakhir dengan menunjukkan bukti fisik yang dapat dinilai dengan angka
kredit.

Contoh:
Sdr. Drs. Amir NIP. 150——— pendidikan S-1 IAIN, Pangkat golongan ruang pembina (IV/a)
jabatan kepala bidang Bimas kanwil Kemenag propinsi.

TMT 1 – 4 – 2001 yang bersangkutan pindah ke dalam jabatan penyuluh agama, selama
yang bersangkutan sebagai kepala bidang juga telah melakukan kegaitan-kegiatan
bimbingan dan penyuluh agama.

Dalam hal tersebut Sdr. Amir di pindahkan oleh pejabat yang berwenang dari jabatan
Kabid. Ke dalam jabatan PA dalam SK pemindahan pangkat diakui sama dengan pangkat
terakhir yang dimiliki yaitu Pembina (IV/a) sedangkan jabatan penyuluh Agama belum
dicantumkan karena belum memiliki Angka Kredit tetapi yang bersangkutan telah
mempunyai kewajiban melaksankan Tugas Bimbingan/Penyuluhan Minimal setelah 1
tahun baru diperhitungkan jumlah AK yang di perolehnya dari kegiatan sebagai penyuluh di
tambah dengan AK yang berasal dari ijasah perhitungan sebagai berikut:
AK dari ijasah = 75
AK dari B/P 1 tahun setelah diangkat = 15
AK dari B/P 1 tahun sebelum diangkat = 10
_____
100
sehubungan dengan hal tersebut angka kredit sebesar 100 ditetapkan dalam PAK oleh
pejabat yang bewenang kemudian PAK tersebut dipergunakan sebagai dasar pengangkatan
dalam jabatan Penyuluh Agama. Yaitu angka kredit sebesar 100 adalah angka kredi
kumulatif minimal untuk jenjang jabatan Penyuluh Agama Ahli Pertama, maka jabatan
Penyuluh Agama Sdr. Drs. Amir adalah Penyuluh Agama Ahli Pertama dengan angka kredit
100 pangkat golongan ruang pembina (IV/a).

C. PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH


AGAMA
Pegawai negeri sipil yang pindah dari jabatan lain dan diangkat ke dalam jabatan fungsional
penyuluh agama harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Memenuhi angka kredit yang ditentukan;
2. Memenuhi syarat yang ditentukan untuk pengangkatan pertama kali;
3. Pangkat penyuluh agama ditetapkan sesuai dengan pangkat terakhir yang dimiliki oleh PNS
yang bersangkutan sedang jenjang jabatan penyuluh agama ditetapkan sesuai dengan
angka kredit yang dimilikinya.

D. PEMINDAHAN PEJABAT FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA


1. Pejabat yang berwenang menetapkan pemindahan Penyuluh Agama adalah sebagaimana
diatur dalam Keputusan Menteri Agama No. 145 Tahun 1999;
2. Perpindahan penyuluh agama dilakukan sesuai dengan beban kerja, kebutuhan
pelaksanaan tugas serta formasi yang tersedia untuk pengangkatan dan pengembangan
karier Pegawai negeri Sipil yang bersangkutan.

E. KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENYULUH AGAMA


1. Kenaikan Jabatan:
Kenaikan jabatan penyuluh agama setingkat lebih tinggi dapat dipertimbangkan apabila:
a. Dipenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi;
b. Sekurang-kurangnya telah satu tahun dalam jabatan terakhir dan belum sejajar dengan
pangkat/golongan ruang yang dimilikinya;
c. Tidak ada keberatan secara tertulis dari pejabat yang berwenang; dan
d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam daftar Penilaian Prestasi Kerja
(PPK) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

PENGELOLAAN KINERJA PEJABAT FUNGSIONAL


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023 Tentang Jabatan Fungsional
Pengelolaan kinerja Pejabat Fungsional terdiri atas:
a) Perencanaan kinerja yang meliputi penetapan dan klarifikasi Ekspektasi;
b) Pelaksanaan, pemantauan, dan pembinaan kinerja yang meliputi
pendokumentasian kinerja, pemberian umpan balik berkelanjutan, dan
pengembangan kinerja Pejabat Fungsional;
c) Penilaian kinerja Pejabat Fungsional yang meliputi evaluasi kinerja Pejabat
Fungsional; dan
d) Tindak lanjut hasil evaluasi kinerja Pejabat Fungsional yang meliputi pemberian
penghargaan dan sanksi.

Pengelolaan kinerja Pejabat Fungsional sebagaimana dimaksud berorientasi pada:


a) Pengembangan kinerja Pejabat Fungsional;
b) Pemenuhan Ekspektasi Pimpinan;
c) Dialog kinerja yang intens antara Pimpinan dan Pejabat Fungsional;
d) Pencapaian kinerja organisasi; dan
e) Hasil kerja dan perilaku kerja Pejabat Fungsional.

Pengelolaan kinerja Pejabat Fungsional dilaksanakan sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pengelolaan kinerja
Pegawai ASN.

EVALUASI KINERJA PEJABAT FUNGSIONAL


a) Evaluasi kinerja Pejabat Fungsional dilaksanakan secara periodik maupun tahunan.
b) Evaluasi Kinerja Periodik Pejabat Fungsional dilaksanakan paling singkat 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun dan ditetapkan dalam Predikat Kinerja periodik Pejabat
Fungsional.
c) Evaluasi Kinerja Tahunan Pejabat Fungsional ditetapkan dalam Predikat Kinerja
tahunan Pejabat Fungsional.

PREDIKAT KINERJA PEJBAT FUNGSIONAL


Predikat Kinerja terdiri atas:
a) sangat baik;
b) baik;
c) cukup/butuh perbaikan;
d) kurang; atau
e) sangat kurang.

PENETAPAN PREDIKAT KERJA


Penetapan Predikat Kinerja dilakukan oleh Pejabat Penilai Kinerja. Predikat Kinerja
dikonversikan ke dalam perolehan Angka Kredit tahunan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) sangat baik ditetapkan nilai kuantitatif sebesar 150% (seratus lima puluh persen)
dari koefisien Angka Kredit tahunan sesuai dengan jenjang JF;
b) baik ditetapkan nilai kuantitatif sebesar 100% (seratus persen) dari koefisien Angka
Kredit tahunan sesuai dengan jenjang JF;
c) cukup/butuh perbaikan ditetapkan nilai kuantitatif sebesar 75% (tujuh puluh lima
persen) dari koefisien Angka Kredit tahunan sesuai dengan jenjang JF;
d) kurang ditetapkan nilai kuantitatif sebesar 50% (lima puluh persen) dari koefisien
Angka Kredit tahunan sesuai dengan jenjang JF;
e) sangat kurang ditetapkan nilai kuantitatif sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari
koefisien Angka Kredit tahunan sesuai dengan jenjang JF.
f) Dalam hal Pejabat Fungsional memperoleh ijazah pendidikan formal yang lebih
tinggi, diberikan tambahan Angka Kredit sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari
Angka Kredit Kumulatif kenaikan pangkat sesuai jenjangnya untuk 1 (satu) kali
penilaian.
g) Tambahan Angka Kredit sebagaimana dimaksud hanya diberikan bagi Pejabat
Fungsional dengan Predikat Kinerja paling rendah baik.
h) Dalam hal Predikat Kinerja diperoleh melalui evaluasi kinerja yang dilaksanakan
secara periodik maupun tahunan, konversi Predikat Kinerja ke dalam Angka Kredit
dapat dihitung secara proporsional berdasarkan periode penilaian yang berjalan
sepanjang terpenuhi Ekspektasi.
i) Konversi Predikat Kinerja ke dalam Angka Kredit tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
j) Konversi Predikat Kinerja ke dalam Angka Kredit dan penetapan Angka Kredit
dilakukan oleh Pejabat Penilai Kinerja.
k) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme dan tata cara penghitungan konversi
Predikat Kinerja ke dalam Angka Kredit diatur dengan peraturan lembaga
pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pembinaan dan
menyelenggarakan manajemen ASN secara nasional.

2. Kenaikan Pangkat:
KENAIKAN PANGKAT BIASA
Kenaikan pangkat 1 (satu) tingkat lebih tinggi dapat diberikan dan dipertimbangkan apabila:
a) Telah memenuhi paling sedikit Angka Kredit Kumulatif kenaikan pangkat yang
merupakan akumulasi dari Angka Kredit tahunan dalam periode tertentu.
b) Usulan kenaikan pangkat disampaikan oleh PyB kepada PPK berdasarkan pemenuhan
Angka Kredit Kumulatif kenaikan pangkat
c) PPK menetapkan kenaikan pangkat berdasarkan pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS
setelah mendapatkan pertimbangan teknis Badan Kepegawaian Negara.
d) Mekanisme pengusulan dan penetapan kenaikan pangkat dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
e) Dalam hal Pejabat Fungsional telah memenuhi Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan
pangkat JF bersamaan dengan kenaikan jenjang JF, dilakukan kenaikan jenjang JF
terlebih dahulu, dan dengan Angka Kredit yang sama diusulkan kenaikan pangkat.
f) Dalam hal belum tersedia lowongan pada jenjang jabatan, Pejabat Fungsional yang
telah memenuhi Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat dapat diberikan
kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi.
g) Pejabat Fungsional melaksanakan tugas JF sesuai dengan jenjang JF.
h) Kelebihan Angka Kredit Kumulatif kenaikan pangkat JF dapat diperhitungkan kembali
untuk kenaikan pangkat selanjutnya sepanjang dalam jenjang yang sama.
i) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme kenaikan pangkat JF dan tata cara
penghitungan Angka Kredit
j) Kumulatif kenaikan pangkat JF diatur dengan peraturan lembaga pemerintah
nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pembinaan dan
menyelenggarakan manajemen ASN secara nasional.

KENAIKAN PANGKAT ISTIMEWA


a) Pejabat Fungsional yang memiliki penilaian kinerja dan keahlian yang luar biasa dalam
menjalankan tugas JF dapat diberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat istimewa.
b) Pemberian kenaikan pangkat istimewa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.

CONTOH SIMULASI
a. Bagi penyuluh agama yang bekerja dengan kemampuan diatas rata-rata dapat dibina
kepangkatannya melalui pemberian kenaikan pangkat setiap dua tahun sekali, bila
angka kredit dan persyaratan lainnya di penuhi;

Contoh:
Menjadi Penyuluh Agama sekurang-kurangnya 1 tahun, tetapi pangkat terakhir sudah
2 tahun.
Sdr. Ahmad tamatan PGA/MAN pangkat terakhir TMT 1-10-98 adalah Pengatur
(golongan II/c) terhitung mulai tanggal 1 Oktober 1999 diangkat menjadi Penyuluh
Agama Terampil Pelaksana (gol II/c) dengan jumlah angka kredit 65 sesuai dengan
ketentuan minimal 2 tahun dalam pangkatnya. Yang bersangkutan dapat dinaikkan ke
golongan II/d apabila memenuhi persyaratan yang ditentukan. Apabila Sdr. Ahmad
dapat mengumpulkan angka kredit minimal 15 minimum 70% dari unsur utama,
maksimum 30 % dari unsur penunjang dari masa pengangkatan sebagai penyuluh
agama sampai saat penilaian bulan Juni 2000 dan DP3 dalam tahun 1998 dan 1999
nilai semua unsur baik, Sdr. Ahmad dapat dinaikkan pangkatnya ke golongan II/d
terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2000.
b. Menjadi penyuluh agama sekurang-kurangnya telah 1 tahun dan pangkat terakhir 2
tahun, walaupun sudah memenuhi syarat dan angka kredit;

Contoh:
Sdr. Amir tamatan SM IAIN pangkat terakhir TMT 1-10-99 pengatur Tk. I (golongan II/d)
terhitung mulai 1-10-99 diangkat sebagai penyuluh agama dengan angka kredit 80.
Dari penetapan angka kredit bulan Januari 2001 Sdr. Amir memperoleh angka kredit 20
dan memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat. Tetapi yang bersangkutan belum dapat
dinaikkan pangkatnya pada 1 April 2001 karena pangkat yang terakhir belum 2 tahun.
Dari contoh diatas, yang bersangkutan paling cepat dinaikkan pangkatnya pada 1
Oktober 2001.

F. PEMBEBASAN SEMENTARA DAN PENGANGKATAN KEMBALI


1. Pembebasan Sementara:
a. Penyuluhan Agama dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila:
1) Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penyuluh Agama, misalnya yang
bersangkutan diangkat dalam jabatan struktural atau pejabat negara atau menjadi
anggota legislatif; atau
2) Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; atau
3) Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin
sedang atau berat berupa penurunan pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun 1980; atau
4) Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966; atau
5) Cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk cuti persalinan ketiga dan seterusnya.

b. Penyuluh Agama yang dibebaskan sementara karena dijatuhi hukuman disiplin


sebagaimana dimaksud dalam huruh B angka 1 tetap berkewajiban melaksanakan
tugas pokoknya selama menjalani hukuman, tetapi kegiatan tersebut tidak dinilai
dengan angka kredit;

c. Penyuluh Agama yang dibebaskan sementara karena tugas belajar lebih dari 6 (enam)
bulan, selama pembebasan sementara dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya
dengan kenaikan pangkat reguler sesuai dengan ketentuan peraturan
perudangundangan yang berlaku, apabila:
1) Pangkatnya belum mencapai pangkat tertinggi (puncak) berdasarkan ijasah terakhir
yang dimiliki; dan
2) Telah 4 (empat) tahun dalam pangkat yang dimilikinya serta setiap unsur penilaian
pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir.; atau
3) Telah 5 (lima) tahun dalam pangkat yang dimilikinya serta setiap unsur penilaian
pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai cukup dalam 1
(satu) tahun terakhir.

2. Pengangkatan kembali:
a. penyuluh Agama yang dibebaskan sementara dari jabatannya dapat diangkat kembali,
apabila:
1) Telah selesai melaksanakan tugas di luar jabatan Peyuluh Agama; atau
2) Masa berlakunya hukuman disiplin telah berakhir Pegawai Negeri Sipil tingkat
sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat berdasarkan peraturan
pemerintah Nomor 30 Tahun 1980; atau
3) Telah sesesai tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; atau
4) Telah selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara dan telah diangkat kembali
pada instansi semula; atau
5) Dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan, berdasarkan keputusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, setelah diberhentikan
sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
4 Tahun 1966.

b. Pengangkatan kembali dalam jabatan Penyuluh Agama ditetapkan berdasarkan angka


kredit terakhir yang pernah dimiliki dan angka kredit dari prestasi bimbingan atau
penyuluhan agama dan pembangunan yang diperoleh selama meninggalkan jabatan
Penyuluh Agama.

G. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN PENYULUH AGAMA


Penyuluh Agama diberhentikan dari jabatannya, apabila:
1. Tidak dapat mengumpulkan angka kredit minimal yang ditentukan, yaitu:
a. Dalam jangka waktu 8 (delapan) tahun tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi:
1) Penyuluh Agama Terampil Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tk. I golongan ruang
II/b sampai dengan Penyuluh Agama Terampil Penyelia pangkat Penata golongan
ruang III/c;
2) Penyuluh Agama Ahli Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai
dengan Penyuluh agama Ahli Madya pangkat Pembina Tk. I golongan ruang IV/b;
atau

b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) yang berasal dari kegiatan unsur utama bagi Penyuluh Agama
Terampil Penyelia pangkat Penata Tk. I golongan ruang III/d; atau

c. Dalam jangka waktu I (satu) tahun tidak dapat mengumpulkan angka kredit
sekurangkurangnya 20 (dua puluh) yang berasal dari kegiatan unsur uatama bagi
Penyuluh Agama Ahli Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c.

2. Karena alasan lainnya, yaitu:


a. Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
30 tahun 1980 dengan hukuman disiplin tingkat berat selain penurunan pangkat yang
telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap; atau
b. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan harus diberhentikan dari jabatannya
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979.
BAB VI
PENUTUP

1. Pegawai Negeri Sipil yang telah diangkat dalam jabatan fungsional Penyuluh Agama, apabila
yang bersangkutan berprestasi dalam melaksanakan tugasnya dan mempunyai kemampuan
manajerial, maka untuk pembinaan karir jabatan strukturalnya yang bersangkutan dapat
diangkat dalam jabatan struktural khususnya dilingkungan Ditjen Kelembagaan Agama Islam.
2. Sepanjang belum ada ketentuan yang mengatur tentang batas usia pensiun Penyuluh Agama,
maka batas pensiunnya mengacu kepada ketentuan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam Juknis ini akan di atur kemudian.
4. Juknis ini akan diperbaiki kembali, apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan.
LAMPIRAN I

Contoh:
NOTA PERINGATAN KARENA
BELUM DAPAT MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT MINIMAL
NOTA PERINGATAN
............................................
NOMOR: ................................

1. Dari : .......................................................
2. Kepada Yth.
a. Nama : .......................................................
b. NIP : .......................................................
c. Pangkat/Gol. Ruang : .......................................................
d. Jabatan : .......................................................
3. Tanggal : .......................................................
4. Tembusan : .......................................................

1. Dengan ini diberitahukan dengan hormat:


a. berdasarkan penetapan angka kredit..............................................
nomor............................. tanggal................................................ telah ditetapkan angka
kredit Saudara sejumlah.............................
b. berdasarkan penetapan angka kredit tersebut, maka dengan Keputusan dari...........
nomor............. tanggal.............. Saudara telah diangkat menjadi........... terhitung mulai
tanggal...................

2. Sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara


Nomor 54/Kep/MK.Wasdan/9/1999 tanggal 30 September 1990 jo Keputusan Bersama
Menteri Agama RI dan Kepada Badan Kepegawaian Negara Nomor 574 Tahun 1999 dan
Nomor 178 Tahun 1999 tanggal 13 Oktober 1999 maka diminta perhatian Saudara
mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Sampai dengan tanggal Nota Peringatan ini, Saudara telah.......... tahun..... bulan
menduduki jabatan.........
b. Menurut catatan yang ada pada kami sampai dengan tanggal Nota peringatan ini,
Saudara baru mempunyai angka kredit sejumlah............ sedang pada tanggal......... yang
akan datang Saudara harus mencapai angka kredit kumulatif minimal sejumlah............
c. Apabila sampai dengan tanggal ................ yang akan datang Saudara tidak berhasil
mengumpulkan angka kredit minimal sejumlah.............. maka saudara akan...............
3. Demikianlah Nota perintah ini dibuat untuk dimaklumi dan harap mendapat perhatian
Saudara sebagaimana mestinya.
...........................
...........................

(...........................)
NIP.
Contoh:
NOTA PEMBERITAHUAN
KARENA TIDAK DAPAT MENGUMPULKAN
ANGKA KREDIT MINIMAL

NOTA PEMBERITAHUAN
NOMOR:.......................

Dari : ........................................................................
Kepada Yth. : ................................................................... .....
Alamat : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Tembusan : ........................................................................

1. Dengan ini diberitahuan dengan hormat, bahwa:


Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/Gol. Ruang : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................

sampai dengan tanggal Nota Pemberitahuan ini sudah............ tahun menduduki


jabatan................ tetapi belum dapat mengumpulkan angka kredit minimal yang ditentukan
sejumlah...............................

2. Sesuai dengan ketentuan Keputusan Mengeri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
54/Kep/MK.Wasdan/9/1999 30 September 1990 jo Surat Edaran Bersama Menteri Agama RI dan
Kepada Badan Kepegawaian Negara Nomor 574 Tahun 1999 dan Nomor 178 Tahun 1999 tanggal
13 Oktober 1999 maka diminta agar Saudara ............................... PNS
a.n............... ........................................ tersebut ....................................... karena belum
mengumpulkan angka kredit sebanyak ............................ (.......................................)
sebagai.....................
terhitung mulai tanggal......................................
3. Demikianlah pemberitahuan ini agar mendapat perhatian Saudara sebagaimana mestinya.

...........................
...........................

(...........................)
NIP.
- 52 -

LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2021
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA

KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA KATEGORI KETERAMPILAN

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
I Melakukan bimbingan 1. Pelaksanaan a. Persiapan 1) Mengumpulkan data potensi wilayah atau Laporan hasil identifikasi 0,09 Mahir
atau penyuluhan, dan bimbingan atau bimbingan atau kelompok sasaran potensi wilayah atau kelompok
pengembangan penyuluhan agama penyuluhan sasaran
bimbingan atau dan pembangunan
penyuluhan agama dan 2) Menyusun rencana kerja operasional pada Rencana kerja operasional 0,024 Terampil
pembangunan kelompok sasaran Tingkat I

Menyusun rencana kerja operasional pada Rencana kerja operasional 0,06 Mahir
kelompok sasaran Tingkat II

Menyusun rencana kerja operasional pada Rencana kerja operasional 0,12 Penyelia
kelompok sasaran Tingkat III

3) Menyusun program kerja:


a) Identifikasi kebutuhan sasaran Laporan hasil identifikasi 0,07 Penyelia
kebutuhan sasaran
b) Menyusun konsep program Konsep program kerja 0,09 Penyelia
bimbingan atau penyuluhan

c) Membahas konsep program sebagai Laporan hasil pembahasan 0,06 Penyelia


penyaji konsep program bimbingan atau
penyuluhan

d) Merumuskan konsep program Laporan program bimbingan 0,06 Penyelia


atau penyuluhan

Menyusun materi bimbingan atau


4) penyuluhan
- 53 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
a) Mengumpulkan bahan materi Laporan bahan materi bimbingan 0,045 Mahir
bimbingan atau penyuluhan atau
penyuluhan
b) menyusun konsep materi bimbingan atau
penyuluhan dalam bentuk
naskah untuk:
a) masyarakat sasaran Tingkat I Konsep materi bimbingan atau 0,02 Terampil
b) masyarakat sasaran Tingkat II penyuluhan dalam 0,05 Mahir
bentuk naskah
c) masyarakat sasaran Tingkat III 0,01 Penyelia

c) menyusun konsep materi bimbingan atau Konsep materi bimbingan atau 0,025 Mahir
penyuluhan dalam bentuk poster penyuluhan dalam bentuk poster

b. Pelaksanaan 5) Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan


Bimbingan atau melalui tatap muka kepada:
Penyuluhan
a) masyarakat sasaran Tingkat I Laporan pelaksanaan 0,014 Terampil
b) masyarakat sasaran Tingkat II bimbingan atau penyuluhan 0,035 Mahir
c) masyarakat sasaran Tingkat III 0,07 Penyelia
6) a) Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan Laporan pelaksanaan bimbingan 0,008 Terampil
melalui media pentas pertunjukan sebagai atau penyuluhan melalui pentas
pemain pada masyarakat sasaran Tingkat I pertunjukan

b) Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan Laporan pelaksanaan bimbingan 0,02 Mahir


melalui media pentas pertunjukan sebagai atau penyuluhan melalui pentas
pemain pada masyarakat sasaran Tingkat II pertunjukan
- 54 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
c) Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan Laporan pelaksanaan bimbingan 0,04 Penyelia
melalui media pentas pertunjukan sebagai atau penyuluhan melalui pentas
pemain pada masyarakat sasaran Tingkat III pertunjukan

c. Evaluasi bimbingan 7) Melaksanakan evaluasi bimbingan atau Laporan evaluasi bimbingan atau 0,008 Terampil
atau penyuluhan pada kelompok sasaran penyuluhan
penyuluhan tingkat I
Melaksanakan evaluasi bimbingan atau Laporan evaluasi bimbingan atau 0,02 Mahir
penyuluhan pada kelompok sasaran tingkat penyuluhan
II
Melaksanakan evaluasi bimbingan atau Laporan evaluasi bimbingan atau 0,04 Penyelia
penyuluhan pada kelompok sasaran tingkat III penyuluhan

8) Melaksanakan konsultasi secara perorangan


pada :
a) masyarakat sasaran Tingkat I Laporan hasil konsultasi 0,004 Terampil
b) masyarakat sasaran Tingkat II Laporan hasil konsultasi 0,01 Mahir
c) masyarakat sasaran Tingkat III Laporan hasil konsultasi 0,02 Penyelia
9) Melaksanakan konsultasi secara
kelompok pada:
a) masyarakat sasaran Tingkat I Laporan hasil konsultasi 0,006 Terampil
kelompok
b) masyarakat sasaran Tingkat II Laporan hasil konsultasi 0,015 Mahir
kelompok
c) masayarakat sasaran Tingkat III Laporan hasil konsultasi 0,03 Penyelia
kelompok
d. Pelayanan 10) a) Menyusun laporan hasil konsultasi Laporan rekapitulasi hasil 0,004 Terampil
konsultasi perorangan atau kelompok pada masyarakat konsultasi perorangan/ kelompok
agama dan sasaran Tingkat I
pembangunan
b) Menyusun laporan hasil konsultasi Laporan rekapitulasi hasil 0,01 Mahir
perorangan atau kelompok pada masyarakat konsultasi perorangan/ kelompok
sasaran Tingkat II
- 55 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
c) Menyusun laporan hasil konsultasi Laporan rekapitulasi hasil 0,02 Penyelia
perorangan atau kelompok pada masyarakat konsultasi perorangan/ kelompok
sasaran Tingkat III

2. Pengembangan Penyusunan pedoman atau Mempersiapkan bahan untuk penyusunan petunjuk


bimbingan atau pelaksanaan pelaksanaan atau petunjuk teknis bimbingan atau
penyuluhan penyuluhan:

a. Mengumpulkan bahan Laporan bahan penyusunan 0,18 Penyelia


juklak/juknis bimbingan atau
penyuluhan

b. Mengolah dan menganalisis data Naskah juklak/ juknis bimbingan 0,15 Penyelia
atau
penyuluhan.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN


REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

TJAHJO KUMOLO
- 56 -

LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2021
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA

KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA KATEGORI KEAHLIAN

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
I Melakukan I. Pelaksanaan A. Persiapan 1. Mengidentifikasi bahan rencana kerja Dokumen bahan rencana kerja 0,030 Ahli Pertama
bimbingan atau bimbingan atau bimbingan atau pendataan atau inventarisasi data di
penyuluhan, penyuluhan penyuluhan wilayah sasaran
dan agama dan 2. Menyusun rencana kerja pendataan atau Dokumen rencana kerja 0,100 Ahli Muda
pengembangan pembangunan inventarisasi data di wilayah sasaran
bimbingan atau
penyuluhan agama 3. Menyusun instrumen pendataan atau Instrumen pendataan 0,030 Ahli Pertama
inventarisasi data di wilayah sasaran
dan pembangunan
4. Melakukan pendataan atau inventarisasi data umum Dokumen data umum wilayah 0,060 Ahli Pertama
di wilayah sasaran sasaran

5. Melakukan pendataan atau inventarisasi Dokumen data kelompok 0,080 Ahli Pertama
data dan rekapitulasi kelompok sasaran sasaran
dalam bentuk tabulasi di wilayah sasaran

6. Melakukan rekapitulasi data umum Dokumen data institusi 0,080 Ahli Muda
potensi wilayah sasaran dalam bentuk masyarakat
tabulasi
7. Mengidentifikasi informasi dari sumber Dokumen data kondisi faktual 0,18 Ahli Madya
yang terpercaya tentang situasi faktual, wilayah sasaran
isu, permasalahan dan potensi wilayah
sasaran
8. Mengolah hasil identifikasi informasi Laporan hasil pendataan 0,100 Ahli Muda
tentang situasi faktual di wilayah sasaran wilayah sasaran (setiap
pelaksanaan)
9. Melakukan pemaparan atau ekspose hasil Dokumen ekspose hasil 0,020 Ahli Pertama
pendataan atau inventarisasi data di pendataan
wilayah sasaran
10. Menyusun tanggapan hasil pendataan Dokumen tanggapan 0,040 Ahli Muda
atau inventarisasi data di wilayah sasaran
- 57 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
11. Menyusun rekomendasi hasil pendataan atau Dokumen rekomendasi 0,060 Ahli Madya
inventarisasi data wilayah sasaran

12. Melakukan pemetaan kebutuhan Dokumen Peta kebutuhan 0,120 Ahli Madya
kelompok sasaran kelompok sasaran
13. Menyusun peta kerja kelompok sasaran Laporan Peta kerja wilayah 0,24 Ahli Utama
sasaran (setiap pelaksanaan)
14. Merumuskan monografi potensi wilayah sasaran Laporan Monografi potensi wilayah 0,32 Ahli Utama
saaran (setiap
pelaksanaan)
B. Pelayanan konseling 1. Menyusun materi konseling atau informasi Kategori Dokumen materi konseling atau 0,140 Ahli Pertama
atau informasi I informasi

2. Melakukan pelayanan konseling atau informasi Laporan pelaksanaan pelayanan 0,020 Ahli Pertama
Kategori I konseling atau informasi

3. Menyusun materi konseling atau informasi Kategori Dokumen materi konseling atau 0,280 Ahli Muda
II informasi
4. Melakukan pelayanan konseling atau informasi Laporan pelaksanaan pelayanan 0,040 Ahli Muda
Kategori II konseling atau informasi

5. Menyusun materi konseling atau informasi Kategori Dokumen materi konseling atau 0,360 Ahli Madya
III informasi
6. Melakukan pelayanan konseling atau informasi Laporan pelaksanaan pelayanan 0,060 Ahli Madya
Kategori III konseling atau informasi

7. Menyusun materi konseling atau informasi Kategori Dokumen materi konseling atau 0,480 Ahli Utama
IV informasi
8. Melakukan pelayanan konseling atau informasi Laporan pelaksanaan pelayanan 0,080 Ahli Utama
Kategori IV konseling atau informasi

C. Penyusunan 1. Menyusun Rencana Kerja Operasional Bulanan Dokumen RKO Bulanan 0,050 Ahli Pertama
rencana kerja program bimbingan atau penyuluhan pada kelompok
bimbingan atau sasaran masyarakat umum dan atau khusus
penyuluhan Tingkat I
- 58 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Menyusun Rencana Kerja Operasional Bulanan Dokumen RKO Bulanan 0,040 Ahli Muda
program bimbingan atau penyuluhan pada kelompok
sasaran masyarakat umum dan atau khusus
Tingkat II

3. Menyusun Rencana Kerja Operasional Bulanan Dokumen RKO Bulanan 0,060 Ahli Madya
program bimbingan atau penyuluhan pada kelompok
sasaran masyarakat umum dan atau khusus
Tingkat III

4. Menyusun Rencana Kerja Operasional Bulanan Dokumen RKO Bulanan 0,080 Ahli Utama
program bimbingan atau penyuluhan pada kelompok
sasaran masyarakat umum dan atau khusus
Tingkat IV

5. Menyusun Rencana Kerja Tahunan program Dokumen RK Tahunan 0,080 Ahli Pertama
bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran
masyarakat umum dan
atau khusus Tingkat I
6. Menyusun Rencana Kerja Tahunan program Dokumen RK Tahunan 0,100 Ahli Muda
bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran
masyarakat umum dan
atau khusus Tingkat II
7. Menyusun Rencana Kerja Tahunan program Dokumen RK Tahunan 0,120 Ahli Madya
bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran
masyarakat umum dan
atau khusus Tingkat III
8. Menyusun Rencana Kerja Tahunan program Dokumen RK Tahunan 0,240 Ahli Utama
bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran
masyarakat umum dan
atau khusus Tingkat IV
D. Penyusunan materi 1. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,080 Ahli Pertama
bimbingan atau kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk naskah
penyuluhan khusus Tingkat I dalam bentuk naskah
- 59 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,040 Ahli Pertama
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk slide
khusus Tingkat I dalam bentuk slide

3. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,020 Ahli Pertama
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk flyer
khusus
Tingkat I dalam bentuk flyer
4. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,030 Ahli Pertama
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk infografis
khusus
Tingkat I dalam bentuk infografis
5. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,040 Ahli Pertama
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk poster
khusus
Tingkat I dalam bentuk poster
6. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,160 Ahli Pertama
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk booklet
khusus
Tingkat I dalam bentuk booklet
7. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,080 Ahli Pertama
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk rekaman
khusus Tingkat I dalam bentuk rekaman audio audio

8. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,120 Ahli Pertama
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk video
khusus
Tingkat I dalam bentuk Video
9. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,120 Ahli Muda
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk naskah
khusus
Tingkat II dalam bentuk naskah
10. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,080 Ahli Muda
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk slide
khusus
Tingkat II dalam bentuk slide
- 60 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
11. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,040 Ahli Muda
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk flyer
khusus
Tingkat II dalam bentuk flyer
12. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,040 Ahli Muda
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk infografis
khusus
Tingkat II dalam bentuk infografis
13. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,060 Ahli Muda
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk poster
khusus
Tingkat II dalam bentuk poster
14. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,280 Ahli Muda
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk booklet
khusus
Tingkat II dalam bentuk booklet
15. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,100 Ahli Muda
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk rekaman
khusus Tingkat II dalam bentuk rekaman audio audio

16. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,160 Ahli Muda
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk video
khusus
Tingkat II dalam bentuk Video
17. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,180 Ahli Madya
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk naskah
khusus
Tingkat III dalam bentuk naskah
18. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,120 Ahli Madya
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk slide
khusus
Tingkat III dalam bentuk slide
19. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,060 Ahli Madya
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk flyer
khusus
Tingkat III dalam bentuk flyer
- 61 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
20. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,090 Ahli Madya
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk infografis
khusus
Tingkat III dalam bentuk infografis
21. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,090 Ahli Madya
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk poster
khusus
Tingkat III dalam bentuk poster
22. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,420 Ahli Madya
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk booklet
khusus
Tingkat III dalam bentuk booklet
23. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,180 Ahli Madya
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk rekaman
khusus Tingkat III dalam bentuk rekaman audio audio

24. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,360 Ahli Madya
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk video
khusus
Tingkat III dalam bentuk Video
25. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,240 Ahli Utama
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk naskah
khusus
Tingkat IV dalam bentuk naskah
26. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,120 Ahli Utama
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk slide
khusus
Tingkat IV dalam bentuk slide
27. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,040 Ahli Utama
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk flyer
khusus
Tingkat IV dalam bentuk flyer
28. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,080 Ahli Utama
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk infografis
khusus
Tingkat IV dalam bentuk infografis
- 62 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
29. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,080 Ahli Utama
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk poster
khusus
Tingkat IV dalam bentuk poster
30. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,480 Ahli Utama
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk booklet
khusus
Tingkat IV dalam bentuk booklet
31. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,120 Ahli Utama
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk rekaman
khusus Tingkat IV dalam bentuk rekaman audio audio

32. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi Dokumen materi bimbingan atau 0,320 Ahli Utama
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan dalam bentuk video
khusus
Tingkat IV dalam bentuk Video
E. Pelaksanaan 1. Melakukan pembentukan kelompok sasaran Laporan pembentukan 0,120 Ahli Pertama
bimbingan atau masyarakat umum dan atau kelompok sasaran (setiap
penyuluhan khusus Tingkat I pelaksanaan)
2. Melakukan bimbingan atau penyuluhan tatap muka Laporan pelaksanaan bimbingan 0,020 Ahli Pertama
kepada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan (setiap
atau khusus pelaksanaan)
Tingkat I
3. Melakukan pembentukan kelompok sasaran Laporan pembentukan 0,240 Ahli Muda
masyarakat umum dan atau kelompok sasaran (setiap
khusus Tingkat II pelaksanaan)
4. Melakukan bimbingan atau penyuluhan tatap muka Laporan pelaksanaan bimbingan 0,040 Ahli Muda
kepada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan (setiap
atau khusus pelaksanaan)
Tingkat II
5. Melakukan pembentukan kelompok sasaran Laporan pembentukan 0,360 Ahli Madya
masyarakat umum dan atau kelompok sasaran (setiap
khusus Tingkat III pelaksanaan)
6. Melakukan bimbingan atau penyuluhan tatap muka Laporan pelaksanaan bimbingan 0,060 Ahli Madya
kepada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan (setiap
atau khusus pelaksanaan)
Tingkat III
- 63 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
7. Melakukan pembentukan kelompok sasaran Laporan pembentukan 0,400 Ahli Utama
masyarakat umum dan atau kelompok sasaran (setiap
khusus Tingkat IV pelaksanaan)
8. Melakukan bimbingan atau penyuluhan tatap muka Laporan pelaksanaan bimbingan 0,080 Ahli Utama
kepada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan (setiap
atau khusus pelaksanaan)
Tingkat IV
9. Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis Laporan pelaksanaan bimbingan 0,020 Ahli Pertama
teknologi informasi kepada kelompok sasaran atau penyuluhan berbasis
masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam teknologi informasi (setiap
bentuk pelaksanaan)
Media sosial
10. Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis Laporan pelaksanaan bimbingan 0,030 Ahli Pertama
teknologi informasi kepada kelompok sasaran atau penyuluhan berbasis
masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam teknologi informasi (setiap
bentuk radio dan televisi pelaksanaan)

11. Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis Laporan pelaksanaan bimbingan 0,040 Ahli Muda
teknologi informasi kepada kelompok sasaran atau penyuluhan berbasis
masyarakat umum dan atau khusus Tingkat II dalam teknologi informasi (setiap
bentuk pelaksanaan)
Media sosial
12. Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis Laporan pelaksanaan bimbingan 0,060 Ahli Muda
teknologi informasi kepada kelompok sasaran atau penyuluhan berbasis
masyarakat umum dan atau khusus Tingkat II dalam teknologi informasi (setiap
bentuk radio dan televisi pelaksanaan)

13. Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis Laporan pelaksanaan bimbingan 0,060 Ahli Madya
teknologi informasi kepada kelompok sasaran atau penyuluhan berbasis
masyarakat umum dan atau khusus Tingkat III dalam teknologi informasi (setiap
bentuk pelaksanaan)
Media sosial
- 64 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
14. Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis Laporan pelaksanaan bimbingan 0,090 Ahli Madya
teknologi informasi kepada kelompok sasaran atau penyuluhan berbasis
masyarakat umum dan atau khusus Tingkat III teknologi informasi (setiap
dalam bentuk radio dan televisi pelaksanaan)

15. Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis Laporan pelaksanaan bimbingan 0,080 Ahli Utama
teknologi informasi kepada kelompok sasaran atau penyuluhan berbasis
masyarakat umum dan atau khusus Tingkat IV dalam teknologi informasi (setiap
bentuk pelaksanaan)
Media sosial
16. Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis Laporan pelaksanaan bimbingan 0,120 Ahli Utama
teknologi informasi kepada kelompok sasaran atau penyuluhan berbasis
masyarakat umum dan atau khusus Tingkat IV teknologi informasi (setiap
dalam bentuk radio dan televisi pelaksanaan)

F. Pelayanan 1. Melakukan pendampingan masalah agama dan Laporan hasil pendampingan (setiap 0,060 Ahli Pertama
pendampingan dan pembangunan bagi masyarakat sasaran umum dan pelaksanaan)
mediasi masalah atau khusus Tingkat I
agama dan
2. Melakukan pendampingan masalah agama dan Laporan hasil pendampingan (setiap 0,120 Ahli Muda
pembangunan
pembangunan bagi masyarakat sasaran umum dan pelaksanaan)
atau khusus Tingkat II

3. Melakukan pendampingan masalah agama dan Laporan hasil pendampingan (setiap 0,120 Ahli Madya
pembangunan bagi masyarakat sasaran umum dan pelaksanaan)
atau khusus Tingkat
III
4. Melakukan pendampingan masalah agama dan Laporan hasil pendampingan (setiap 0,160 Ahli Utama
pembangunan bagi masyarakat sasaran umum dan pelaksanaan)
atau khusus Tingkat
IV
5. Melakukan mediasi bidang agama dan Laporan hasil mediasi (setiap 0,020 Ahli Pertama
pembangunan bagi masyarakat sasaran umum dan pelaksanaan)
atau khusus Tingkat I
- 65 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
6. Melakukan mediasi bidang agama dan pembangunan Laporan hasil mediasi (setiap 0,040 Ahli Muda
bagi masyarakat sasaran umum dan atau khusus pelaksanaan)
Tingkat II

7. Melakukan mediasi bidang agama dan pembangunan Laporan hasil mediasi (setiap 0,060 Ahli Madya
bagi masyarakat sasaran umum dan atau khusus pelaksanaan)
Tingkat III

8. Melakukan mediasi bidang agama dan pembangunan Laporan hasil mediasi (setiap 0,080 Ahli Utama
bagi masyarakat sasaran umum dan atau khusus pelaksanaan)
Tingkat IV

G. Monitoring dan 1. Menyusun Instrumen monitoring dan evaluasi Instrumen monitoring dan 0,02 Ahli Pertama
evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan pada evaluasi
pelaksanaan kelompok sasaran masyarakat umum dan atau
bimbingan atau khusus
penyuluhan Tingkat I
2. Menyusun Instrumen monitoring dan evaluasi Instrumen monitoring dan 0,04 Ahli Muda
pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan pada evaluasi
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau
khusus
Tingkat II
3. Menyusun Instrumen monitoring dan evaluasi Instrumen monitoring dan 0,06 Ahli Madya
pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan pada evaluasi
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau
khusus
Tingkat III
4. Menyusun Instrumen monitoring dan evaluasi Instrumen monitoring dan 0,08 Ahli Utama
pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan pada evaluasi
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau
khusus
Tingkat IV
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil Laporan hasil monitoring dan 0,03 Ahli Pertama
pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan pada evaluasi (setiap pelaksanaan)
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau
khusus
Tingkat I
- 66 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil Laporan hasil monitoring dan 0,05 Ahli Muda
pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan pada evaluasi (setiap pelaksanaan)
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau
khusus
Tingkat II
7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil Laporan hasil monitoring dan 0,06 Ahli Madya
pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan pada evaluasi (setiap pelaksanaan)
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau
khusus
Tingkat III
8. Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil Laporan hasil monitoring dan 0,08 Ahli Utama
pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan pada evaluasi (setiap pelaksanaan)
kelompok sasaran masyarakat umum dan atau
khusus
Tingkat IV
II. Pelaksanaan H. Pelaksanaan kegiatan 1. Memetakan kebutuhan kerjasama lintas sektoral Laporan peta kebutuhan kerjasama 0,04 Ahli Pertama
pengembangan kerjasama lintas dengan lembaga pemerintah atau lintas sektoral (setiap
bimbingan atau sektoral program swasta terkait tingkat kecamatan pelaksanaan)
penyuluhan agama bimbingan atau 2. Memetakan kebutuhan kerjasama lintas sektoral Laporan peta kebutuhan kerjasama 0,12 Ahli Muda
dan pembangunan penyuluhan dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait lintas sektoral (setiap pelaksanaan)
tingkat kabupaten atau kota

3. Memetakan kebutuhan kerjasama lintas sektoral Laporan peta kebutuhan kerjasama 0,18 Ahli Madya
dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait lintas sektoral (setiap pelaksanaan)
tingkat propinsi

4. Memetakan kebutuhan kerjasama lintas sektoral Laporan peta kebutuhan kerjasama 0,20 Ahli Utama
dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait lintas sektoral (setiap pelaksanaan)
tingkat nasional atau
internasional
5. Menyusun pola strategi kerjasama lintas sektoral Laporan pola strategi kerjasama lintas 0,08 Ahli Pertama
program bimbingan atau penyuluhan dengan sektoral (setiap pelaksanaan)
lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat
kecamatan
- 67 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
6. Menyusun pola strategi kerjasama lintas sektoral Laporan pola strategi kerjasama lintas 0,16 Ahli Muda
program bimbingan atau penyuluhan dengan sektoral (setiap pelaksanaan)
lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat
kabupaten kota

7. Menyusun pola strategi kerjasama lintas sektoral Laporan pola strategi kerjasama lintas 0,24 Ahli Madya
program bimbingan atau penyuluhan dengan sektoral (setiap pelaksanaan)
lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat
propinsi

8. Menyusun pola strategi kerjasama lintas sektoral Laporan pola strategi kerjasama lintas 0,28 Ahli Utama
program bimbingan atau penyuluhan dengan sektoral (setiap pelaksanaan)
lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat
nasional atau
internasional
9. Melaksanakan kerjasama lintas sektoral program Laporan pelaksanaan kerjasama lintas 0,24 Ahli Pertama
bimbingan atau penyuluhan dengan lembaga sektoral (setiap pelaksanaan)
pemerintah atau swasta terkait tingkat kecamatan

10. Melaksanakan kerjasama lintas sektoral program Laporan pelaksanaan kerjasama lintas 0,48 Ahli Muda
bimbingan atau penyuluhan dengan lembaga sektoral (setiap pelaksanaan)
pemerintah atau swasta terkait tingkat kabupaten
atau kota

11. Melaksanakan kerjasama lintas sektoral program Laporan pelaksanaan kerjasama lintas 0,60 Ahli Madya
bimbingan atau penyuluhan dengan lembaga sektoral (setiap pelaksanaan)
pemerintah atau swasta terkait tingkat propinsi

12. Melaksanakan kerjasama lintas sektoral program Laporan pelaksanaan kerjasama lintas 0,72 Ahli Utama
bimbingan atau penyuluhan dengan lembaga sektoral (setiap pelaksanaan)
pemerintah atau swasta terkait tingkat nasional atau
internasional
- 68 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
13. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kerjasama lintas Laporan evaluasi kegiatan kerjasama 0,05 Ahli Pertama
sektoral program bimbingan atau penyuluhan lintas sektoral (setiap pelaksanaan)
dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait
tingkat kecamatan

14. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kerjasama lintas Laporan evaluasi kegiatan kerjasama 0,1 Ahli Muda
sektoral program bimbingan atau penyuluhan lintas sektoral (setiap pelaksanaan)
dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait
tingkat kabupaten atau kota

15. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kerjasama lintas Laporan evaluasi kegiatan kerjasama 0,12 Ahli Madya
sektoral program bimbingan atau penyuluhan lintas sektoral (setiap pelaksanaan)
dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait
tingkat propinsi

16. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kerjasama lintas Laporan evaluasi kegiatan kerjasama 0,12 Ahli Utama
sektoral program bimbingan atau penyuluhan lintas sektoral (setiap pelaksanaan)
dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait
tingkat nasional atau internasional

I. Pengembangan 1. Mendesain pengembangan model atau metode atau Laporan desain model atau metode 0,1 Ahli Pertama
model/metode/pr program bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok atau program (setiap pelaksanaan)
ogram kegiatan sasaran masyarakat umum dan atau khusus
bimbingan atau tingkat I
penyuluhan
2. Mendesain pengembangan model atau metode atau Laporan desain model atau metode 0,2 Ahli Muda
program bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok atau program (setiap pelaksanaan)
sasaran masyarakat umum dan atau khusus
tingkat II

3. Mendesain pengembangan model atau metode atau Laporan desain model atau metode 0,27 Ahli Madya
program bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok atau program (setiap pelaksanaan)
sasaran masyarakat umum dan atau khusus
tingkat III
- 69 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Mendesain pengembangan model atau metode atau Laporan desain model atau metode 0,32 Ahli Utama
program bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok atau program (setiap pelaksanaan)
sasaran masyarakat umum dan atau khusus
tingkat IV

5. Mengembangkan model atau metode atau program Laporan pengembangan model atau 0,18 Ahli Pertama
kegiatan bimbingan atau penyuluhan pada kelompok metode atau program (setiap
sasaran masyarakat umum dan atau khusus pelaksanaan)
tingkat I

6. Mengembangkan model atau metode atau program Laporan pengembangan model atau 0,36 Ahli Muda
kegiatan bimbingan atau penyuluhan pada kelompok metode atau program (setiap
sasaran masyarakat umum dan atau khusus pelaksanaan)
tingkat II

7. Mengembangkan model atau metode atau program Laporan pengembangan model atau 0,48 Ahli Madya
kegiatan bimbingan atau penyuluhan pada kelompok metode atau program (setiap
sasaran masyarakat umum dan atau khusus pelaksanaan)
tingkat III

8. Mengembangkan model atau metode atau program Laporan pengembangan model atau 0,56 Ahli Utama
kegiatan bimbingan atau penyuluhan pada kelompok metode atau program (setiap
sasaran masyarakat umum dan atau khusus pelaksanaan)
tingkat IV

J. Penyusunan 1. Menyusun pedoman bimbingan atau penyuluhan Dokumen pedoman bimbingan atau 0,1 Ahli Pertama
pedoman bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan
bimbingan atau khusus
penyuluhan tingkat I
2. Menyusun pedoman bimbingan atau penyuluhan Dokumen pedoman bimbingan atau 0,2 Ahli Muda
bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan
khusus
tingkat II
3. Menyusun pedoman bimbingan atau penyuluhan Dokumen pedoman bimbingan atau 0,27 Ahli Madya
bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan
khusus
tingkat III
- 70 -

ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS POKOK UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KREDIT KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Menyusun pedoman bimbingan atau penyuluhan Dokumen pedoman bimbingan atau 0,32 Ahli Utama
bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau penyuluhan
khusus
tingkat IV

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN


REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

TJAHJO KUMOLO
- 71 -

LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2021
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA KEGIATAN

PENGEMBANGAN PROFESI DAN PENUNJANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA

HASIL KERJA/ PELAKSANA TUGAS


NO UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS ANGKA KREDIT
OUTPUT
1 2 3 4 5 6 7
I. Pengembangan Profesi A. Perolehan ijazah/gelar pendidikan Memperoleh ijazah sesuai dengan bidang tugas Jabatan Ijazah/Gelar 25% AK kenaikan Semua jenjang
bidang bimbingan atau formal sesuai dengan bidang tugas Fungsional Penyuluh Agama pangkat
penyuluhan agama Jabatan Fungsional Penyuluh
Agama

B. Pembuatan Karya Tulis/Karya 1. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil


Ilmiah di bidang bimbingan atau penelitian/pengkajian/survei/evaluasi di bidang
penyuluhan agama bimbingan atau penyuluhan agama yang dipublikasikan:

a. dalam bentuk buku/majalah ilmiah Jurnal/Buku 20 Semua jenjang


internasional yang terindek
b. dalam bentuk buku/majalah ilmiah Jurnal/Buku 12,5 Semua jenjang
nasional yang terakreditasi
c. dalam bentuk buku/majalah ilmiah yang diakui Jurnal/Buku/Naskah 6 Semua jenjang
organisasi profesi dan Instansi
Pembina
2. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil
penelitian/pengkajian/survei/evaluasi di bidang
bimbingan atau penyuluhan agama yang tidak
dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku Buku 8 Semua jenjang
b. dalam bentuk majalah ilmiah Naskah 4 Semua jenjang
3. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang bimbingan
atau penyuluhan agama yang dipublikasikan:

a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan Buku 8 Semua jenjang
secara nasional
- 72 -

HASIL KERJA/ PELAKSANA TUGAS


NO UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS ANGKA KREDIT
OUTPUT
1 2 3 4 5 6 7
b. dalam majalah ilmiah yang diakui organisasi profesi Naskah 4 Semua jenjang
dan Instansi Pembina
4. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang bimbingan
atau penyuluhan agama yang tidak dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku Buku 7 Semua jenjang
b. dalam bentuk makalah Naskah 3,5 Semua jenjang
5. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan dan Naskah 2,5 Semua jenjang
atau ulasan ilmiah dalam
pertemuan ilmiah
6. Membuat artikel di bidang bimbingan atau penyuluhan Artikel 2 Semua jenjang
agama yang dipublikasikan
C. Penerjemahan/Penyaduran Buku 1. Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah di
dan Bahan-Bahan Lain di bidang bidang bimbingan atau penyuluhan agama yang
bimbingan atau penyuluhan agama dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan Buku 7 Semua jenjang
diedarkan secara nasional
b. dalam majalah ilmiah yang diakui organisasi profesi Naskah 3,5 Semua jenjang
dan Instansi Pembina
2. Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah di
bidang bimbingan atau penyuluhan agama yang tidak
dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku Buku 3 Semua jenjang
b. dalam bentuk makalah Naskah 1,5 Semua jenjang
D. Penyusunan Standar/ Membuat buku standar/pedoman/petunjuk Buku 3 Semua jenjang
Pedoman/Petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang bimbingan atau
Pelaksanaan/Petunjuk Teknis di penyuluhan agama
bidang bimbingan atau
penyuluhan agama
E. Pengembangan Kompetensi di Mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi:
bidang bimbingan atau penyuluhan
agama 1 pelatihan fungsional Sertifikat/Laporan 0,5 Semua jenjang
- 73 -

HASIL KERJA/ PELAKSANA TUGAS


NO UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS ANGKA KREDIT
OUTPUT
1 2 3 4 5 6 7
2 seminar/lokakarya/konferensi/simposium/ studi Sertifikat/Laporan 3 Semua jenjang
banding-lapangan
3 pelatihan teknis/magang di bidang tugas Jabatan
Fungsional Penyuluh Agama dan memperoleh
Sertifikat
a. Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat/Laporan 15 Semua Jenjang
b. Lamanya antara 641 - 960 jam Sertifikat/Laporan 9 Semua Jenjang
c. Lamanya antara 481 - 640 jam Sertifikat/Laporan 6 Semua Jenjang
d. Lamanya antara 161 - 480 jam Sertifikat/Laporan 3 Semua Jenjang
e. Lamanya antara 81 - 160 jam Sertifikat/Laporan 2 Semua Jenjang
f. Lamanya antara 30 - 80 jam Sertifikat/Laporan 1 Semua Jenjang
g. Lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/Laporan 0,5 Semua Jenjang
4 pelatihan manajerial/sosial kultural di bidang tugas
Jabatan Fungsional Penyuluh Agama dan memperoleh
Sertifikat
a. Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat/Laporan 7,5 Semua Jenjang
b. Lamanya antara 641 - 960 jam Sertifikat/Laporan 4,5 Semua Jenjang
c. Lamanya antara 481 - 640 jam Sertifikat/Laporan 3 Semua Jenjang
d. Lamanya antara 161 - 480 jam Sertifikat/Laporan 1,5 Semua Jenjang
e. Lamanya antara 81 - 160 jam Sertifikat/Laporan 1 Semua Jenjang
f. Lamanya antara 30 - 80 jam Sertifikat/Laporan 0,5 Semua Jenjang
g. Lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/Laporan 0,25 Semua Jenjang
5 maintain performance (pemeliharaan kinerja dan target Sertifikat/Laporan 0,5 Semua Jenjang
kinerja)
- 74 -

HASIL KERJA/ PELAKSANA TUGAS


NO UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS ANGKA KREDIT
OUTPUT
1 2 3 4 5 6 7
F Kegiatan lain yang mendukung Melakukan kegiatan yang mendukung pengembangan profesi Laporan 0,5 Semua jenjang
pengembangan profesi yang yang ditetapkan oleh Instansi Pembina di bidang bimbingan
ditetapkan oleh Instansi Pembina atau penyuluhan agama
di bidang bimbingan atau
penyuluhan agama

II. Penunjang Kegiatan A. Pengajar/Pelatih/ Pembimbing di Mengajar/melatih/membimbing yang berkaitan dengan Sertifikat/Laporan 0,4 Semua jenjang
bidang bimbingan atau bidang bimbingan atau bidang bimbingan atau penyuluhan agama
penyuluhan agama penyuluhan agama

B. Keanggotaan dalam Tim Menjadi anggota Tim Penilai/Tim Uji Kompetensi Laporan 0,04 Semua jenjang
Penilai/Tim Uji Kompetensi
C. Perolehan Penghargaan/ 1. Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya
tanda jasa Lancana Karya Satya :
a. 30 (tiga puluh) tahun Piagam 3 Semua jenjang
b. 20 (dua puluh) tahun Piagam 2 Semua jenjang
c. 10 (sepuluh) tahun Piagam 1 Semua jenjang
2. Penghargaan/tanda jasa atas prestasi kerjanya

a. Tingkat Internasional Sertifikat/Piagam 35% AK kenaikan Semua jenjang


pangkat
b. Tingkat Nasional Sertifikat/Piagam 25% AK kenaikan Semua jenjang
pangkat
c. Tingkat Provinsi Sertifikat/Piagam 15% AK kenaikan Semua jenjang
pangkat
D. Perolehan Gelar/ijazah Memperoleh gelar/ijazah lainnya yang tidak sesuai dengan
lainnya bidang tugas Jabatan Fungsional
Penyuluh Agama
a. Sarjana atau Diploma empat Ijazah Semua jenjang
5
kategori keahlian
b. Magister Ijazah Semua jenjang
10
kategori keahlian
c. Doktor Ijazah Semua jenjang
15
kategori keahlian
- 75 -

HASIL KERJA/ PELAKSANA TUGAS


NO UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS ANGKA KREDIT
OUTPUT
1 2 3 4 5 6 7
E. Pelaksanaan tugas lain yang Melakukan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Laporan 0,04 Semua jenjang
mendukung pelaksanaan tugas Penyuluh Agama
Penyuluh Agama

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN


REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

TJAHJO KUMOLO
- 76 -

LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2021
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT JABATAN FUNGIONAL PENYULUH
AGAMA DENGAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT


JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA KATEGORI KETERAMPILAN
TUGAS JABATAN
TERAMPIL/PELAKSANA MAHIR/PELAKSANA LANJUTAN PENYELIA
II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d
Melakukan bimbingan atau penyuluhan, dan
pengembangan bimbingan atau penyuluhan agama 20 20 20 50 50 100 100
dan pembangunan

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN


REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

TJAHJO KUMOLO
- 77 -

LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2021
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT JABATAN FUNGIONAL PENYULUH
AGAMA DENGAN PENDIDIKAN DIPLOMA TIGA

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT


JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA KATEGORI KETERAMPILAN
TUGAS JABATAN
TERAMPIL/PELAKSANA MAHIR/PELAKSANA LANJUTAN PENYELIA
II/c II/d III/a III/b III/c III/d
Melakukan bimbingan atau penyuluhan, dan
pengembangan bimbingan atau penyuluhan agama 20 20 50 50 100 100
dan pembangunan

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN


REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

TJAHJO KUMOLO
- 78 -

LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2021
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT JABATAN FUNGIONAL PENYULUH
AGAMA DENGAN PENDIDIKAN SARJANA ATAU DIPLOMA EMPAT

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT


JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA KATEGORI KEAHLIAN
TUGAS JABATAN
AHLI PERTAMA AHLI MUDA AHLI MADYA AHLI UTAMA
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
Melakukan bimbingan atau penyuluhan, dan
pengembangan bimbingan atau penyuluhan 50 50 100 100 150 150 150 200 200
agama dan pembangunan

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN


REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

TJAHJO KUMOLO
- 79 -

LAMPIRAN VII
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2021
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT JABATAN FUNGIONAL PENYULUH
AGAMA DENGAN PENDIDIKAN MAGISTER

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL


PENYULUH AGAMA KATEGORI KEAHLIAN
TUGAS JABATAN
AHLI PERTAMA AHLI MUDA AHLI MADYA AHLI UTAMA
III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
Melakukan bimbingan atau penyuluhan, dan pengembangan
bimbingan atau penyuluhan 50 100 100 150 150 150 200 200
agama dan pembangunan

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN


REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

TJAHJO KUMOLO
- 80 -

LAMPIRAN VIII
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2021
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT JABATAN FUNGIONAL PENYULUH
AGAMA DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL


PENYULUH AGAMA KATEGORI KEAHLIAN
TUGAS JABATAN
AHLI MUDA AHLI MADYA AHLI UTAMA
III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
Melakukan bimbingan atau penyuluhan, dan
pengembangan bimbingan atau penyuluhan 100 100 150 150 150 200 200
agama dan pembangunan

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN


REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

TJAHJO KUMOLO
- 81 -

LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 2023
TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL

ANGKA KREDIT JF

A. ANGKA KREDIT JF
Koefisien Angka Kredit Kumulatif
Kategori Jenjang Pangkat Angka Kredit Minimal Kenaikan
Tahunan PANGKAT JENJANG
*
Ahli Utama IV/d – IV/e 50 200 -
Keahlian

Ahli Madya IV/a – IV/b – IV/c 37,5 150 450


Ahli Muda III/c – III/d 25 100 200
Ahli Pertama III/a – III/b 12,5 50 100
Penyelia III/c – III/d 25 100 -
Keterampilan

Mahir III/a – III/b 12,5 50 100


Terampil II/b – II/c – II/d 5 20 60
Pemula II/a 3,75 15 15
*dapat bersifat proporsional berdasarkan pangkat awal jenjang jabatan pada saat
menduduki JF

B. KONVERSI PREDIKAT KINERJA TAHUNAN MENJADI ANGKA KREDIT TAHUNAN


Simulasi Sangat Butuh Sangat
Koefisien per Baik Kurang
per Baik Perbaikan Kurang
tahun
tahun 150% 100% 75% 50% 25%
Ahli Pertama
18,75 12,5 9,38 6,25 3,13
12,5
Ahli Muda
Keahlian

37,50 25 18,75 12,50 6,25


25
Ahli Madya
56,25 37,5 28,13 18,75 9,375
37,5
Ahli Utama
75 50 37,50 25 12,50
50
Pemula
5,63 3,75 2,81 1,88 0,94
3,75
Keterampilan

Terampil 5
7,50 5 3,75 2,50 1,25
Mahir
18,75 12,5 9,38 6,25 3,13
12,5
Penyelia
37,50 25 18,75 12,5 6,25
25
- 81 -

C. ANGKA KREDIT PENYESUAIAN/PENYETARAAN

1. Kategori Keahlian
AK ANGKA KREDIT DAN MASA GOLONGAN RUANG
GOLONGAN IJAZAH/STTB YANG
NO kenaikan 4 TAHUN/
RUANG SETINGKAT <1 TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN
pangkat LEBIH
1 III/a Sarjana (S1)/Diploma IV 50 3 18 28 38 47
Sarjana (S1)/Diploma IV 50 3 18 28 38 47
2 III/b
Magister (S2) 50 4 19 29 39 48
Sarjana (S1)/Diploma IV 100 5 35 55 75 95
3 III/c Magister (S2) 100 6 36 56 76 96
Doktor (S3) 100 7 37 57 77 97
Sarjana (S1)/Diploma IV 100 5 35 55 75 95
4 III/d Magister (S2) 100 6 36 56 76 96
Doktor (S3) 100 7 37 57 77 97
Sarjana (S1)/Diploma IV 150 8 53 83 113 143
5 IV/a Magister (S2) 150 9 54 84 114 144
Doktor (S3) 150 11 56 86 116 146
Sarjana (S1)/Diploma IV 150 8 53 83 113 143
6 IV/b Magister (S2) 150 9 54 84 114 144
Doktor (S3) 150 11 56 86 116 146
Sarjana (S1)/Diploma IV 150 8 53 83 113 143
7 IV/c Magister (S2) 150 9 54 84 114 144
Doktor (S3) 150 11 56 86 116 146
Sarjana (S1)/Diploma IV 200 10 70 110 150 190
8 IV/d Magister (S2) 200 12 72 112 152 192
Doktor (S3) 200 14 74 114 154 194
Sarjana (S1)/Diploma IV /
9 IV/e ** 200 200 200 200 200
Magister (S2) /Doktor (S3)
- 82 -

2. Kategori Keterampilan
AKK ANGKA KREDIT DAN MASA GOLONGAN RUANG
GOLONGAN IJAZAH/STTB YANG
NO Kenaikan <1 4 TAHUN/
RUANG SETINGKAT 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN
Pangkat TAHUN LEBIH
1 II/a SLTA/SMK/ Diploma I (DI) 15 1 5 8 11 14
SLTA/SMK/Diploma I/
2 II/b 20 1 7 11 15 18
Diploma II (DII)
SLTA/SMK/Diploma I/
20 1 7 11 15 18
3 II/c Diploma II (DII)
Diploma III (DIII) 20 2 8 12 16 19
SLTA/SMK/Diploma I/
20 1 7 11 15 18
4 II/d Diploma II (DII)
Diploma III (DIII) 20 2 8 12 16 19
SLTA/SMK/Diploma I/
50 3 18 28 38 48
5 III/a Diploma II (DII)
Diploma III (DIII) 50 4 19 29 39 49
SLTA/SMK/Diploma I/
50 3 18 28 38 48
6 III/b Diploma II (DII)
Diploma III (DIII) 50 4 19 29 39 49
SLTA/SMK/Diploma I/
100 5 35 55 75 95
7 III/c Diploma II (DII)
Diploma III (DIII) 100 7 37 57 77 97
SLTA/SMK/Diploma I/
8 III/d Diploma II (DII)/ Diploma III ** 100 100 100 100 100
(DIII)
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
ABDULLAH AZWAR AN
- 83 -

LAMPIRAN III
BUTIR KEGIATAN PENYULUH AGAMA

A. BUTIR KEGIATAN PENYULUH AGAMA AHLI PERTAMA

BUTIR KODE URAIAN HASIL INDIKATOR ANGKA PELAKSA


KEGIATA UNSUR KEGIATAN/TUGAS KERJA/OUTPUT WAKTU KREDIT NA
N KEGIATAN
Mengidentifikasi
1 bahan rencana kerja
Dokumen bahan
Ketepatan
Waktu Ahli
1 pendataan atau
inventarisasi data di
rencana kerja Pelaksanaa
0,03
Pertama
n
wilayah sasaran
Menyusun instrumen Instrumen Ketepatan
2 pendataan atau pendataan atau Waktu Ahli
3 inventarisasi data di inventarisasi Pelaksanaa
0,03
Pertama
wilayah sasaran data n
Melakukan pendataan Ketepatan
3 atau inventarisasi data
Dokumen data
Waktu Ahli
4 umum di wilayah
umum wilayah
sasaran
Pelaksanaa
0,06
Pertama
sasaran n
Melakukan pendataan
4 atau inventarisasi data
Dokumen data
Ketepatan
dan rekapitulasi Waktu Ahli
5 kelompok sasaran
kelompok
sasaran
Pelaksanaa
0,08
Pertama
dalam bentuk tabulasi n
di wilayah sasaran
Melakukan
5 pemaparan atau
Dokumen
Ketepatan
ekspose hasil Waktu Ahli
9 pendataan atau
ekspose hasil
pendataan
Pelaksanaa
0,02
Pertama
inventarisasi data di n
wilayah sasaran
Dokumen
6 Menyusun materi materi
Ketepatan
Waktu Ahli
15 konseling atau
informasi Kategori I
konseling atau
informasi
Pelaksanaa
0,14
Pertama
n
Kategori I
Laporan
7 Melakukan pelayanan
pelaksanaan Ketepatan
pelayanan Waktu Ahli
16 konseling atau
informasi Kategori I
konseling atau Pelaksanaa
0,02
Pertama
informasi n
Kategori I
Menyusun Rencana
8 Kerja Operasional
Bulanan program Dokumen Ketepatan
bimbingan atau rencana kerja Waktu Ahli
23 penyuluhan pada operasional Pelaksanaa
0,05
Pertama
kelompok sasaran bulanan n
masyarakat umum dan
atau khusus Tingkat I
Menyusun Rencana Dokumen Ketepatan 0,08 Ahli
9 27 Kerja Tahunan rencana kerja Waktu Pertama
program bimbingan tahunan Pelaksanaa
atau penyuluhan pada n
kelompok sasaran
- 84 -

masyarakat umum dan


atau khusus Tingkat I
Menyusun materi
10 bimbingan atau
Dokumen
materi Ketepatan
penyuluhan bagi
bimbingan atau Waktu Ahli
31 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
penyuluhan Pelaksanaa
0,08
Pertama
dalam bentuk n
atau khusus Tingkat I
naskah
dalam bentuk naskah
Menyusun materi
11 bimbingan atau
Dokumen
materi Ketepatan
penyuluhan bagi
bimbingan atau Waktu Ahli
32 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
penyuluhan Pelaksanaa
0,04
Pertama
dalam bentuk n
atau khusus Tingkat I
slide
dalam bentuk slide
Menyusun materi
12 bimbingan atau
Dokumen
materi Ketepatan
penyuluhan bagi
bimbingan atau Waktu Ahli
33 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
penyuluhan Pelaksanaa
0,02
Pertama
dalam bentuk n
atau khusus Tingkat I
flyer
dalam bentuk flyer
Menyusun materi
13 bimbingan atau Dokumen
penyuluhan bagi materi Ketepatan
kelompok sasaran bimbingan atau Waktu Ahli
34 masyarakat umum dan penyuluhan Pelaksanaa
0,03
Pertama
atau khusus Tingkat I dalam bentuk n
dalam bentuk infografis
infografis
Menyusun materi
14 bimbingan atau
Dokumen
materi Ketepatan
penyuluhan bagi
bimbingan atau Waktu Ahli
35 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
penyuluhan Pelaksanaa
0,04
Pertama
dalam bentuk n
atau khusus Tingkat I
poster
dalam bentuk poster
Menyusun materi
15 bimbingan atau
Dokumen
materi Ketepatan
penyuluhan bagi
bimbingan atau Waktu Ahli
36 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
penyuluhan Pelaksanaa
0,16
Pertama
dalam bentuk n
atau khusus Tingkat I
booklet
dalam bentuk booklet
Menyusun materi
16 bimbingan atau Dokumen
penyuluhan bagi materi Ketepatan
kelompok sasaran bimbingan atau Waktu Ahli
37 masyarakat umum dan penyuluhan Pelaksanaa
0,08
Pertama
atau khusus Tingkat I dalam bentuk n
dalam bentuk rekaman audio
rekaman audio
Menyusun materi Dokumen Ketepatan 0,12 Ahli
17 38 bimbingan atau materi Waktu Pertama
penyuluhan bagi bimbingan atau Pelaksanaa
kelompok sasaran penyuluhan n
masyarakat umum dan dalam bentuk
- 85 -

atau khusus Tingkat I


video
dalam bentuk Video
Melakukan
18 pembentukan
Laporan
pembentukan
Ketepatan
Waktu Ahli
63 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
kelompok Pelaksanaa
0,12
Pertama
sasaran n
atau khusus Tingkat I
Melakukan bimbingan
19 atau penyuluhan tatap Laporan Ketepatan
muka kepada pelaksanaan Waktu Ahli
64 kelompok sasaran bimbingan atau Pelaksanaa
0,02
Pertama
masyarakat umum dan penyuluhan n
atau khusus Tingkat I
Melakukan bimbingan Laporan
20 atau penyuluhan pelaksanaan
berbasis teknologi bimbingan atau
Ketepatan
informasi kepada penyuluhan
Waktu Ahli
71 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
berbasis
teknologi
Pelaksanaa
0,02
Pertama
n
atau khusus Tingkat I informasi dalam
dalam bentuk Media bentuk media
sosial sosial
Melakukan bimbingan Laporan
21 atau penyuluhan pelaksanaan
berbasis teknologi bimbingan atau
Ketepatan
informasi kepada penyuluhan
Waktu Ahli
72 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
berbasis
teknologi
Pelaksanaa
0,03
Pertama
n
atau khusus Tingkat I informasi dalam
dalam bentuk radio bentuk radio
dan televisi atau televisi
Melakukan
22 pendampingan Laporan hasil
Ketepatan
masalah agama dan pendampingan
Waktu Ahli
79 pembangunan bagi
masyarakat sasaran
masalah agama
dan
Pelaksanaa
0,06
Pertama
n
umum dan atau pembangunan
khusus Tingkat I
Melakukan mediasi
23 bidang agama dan
Laporan hasil
mediasi
Ketepatan
pembangunan bagi Waktu Ahli
83 masyarakat sasaran
masalah agama
dan
Pelaksanaa
0,02
Pertama
umum dan atau n
pembangunan
khusus Tingkat I
Menyusun Instrumen
24 pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan Ketepatan
Instrumen
bimbingan atau Waktu Ahli
87 penyuluhan pada
pemantauan
dan evaluasi
Pelaksanaa
0,02
Pertama
kelompok sasaran n
masyarakat umum dan
atau khusus Tingkat I
Melaksanakan Laporan hasil Ketepatan 0,03 Ahli
25 91 pemantauan dan pemantauan Waktu Pertama
evaluasi hasil dan evaluasi Pelaksanaa
pelaksanaan n
bimbingan atau
penyuluhan pada
- 86 -

kelompok sasaran
masyarakat umum dan
atau khusus Tingkat I
Memetakan
26 kebutuhan kerjasama Laporan peta Ketepatan
lintas sektoral dengan kebutuhan Waktu Ahli
95 lembaga pemerintah kerjasama lintas Pelaksanaa
0,04
Pertama
atau swasta terkait sektoral n
tingkat kecamatan
Menyusun pola
27 strategi kerjasama
lintas sektoral
Laporan pola Ketepatan
program bimbingan
strategi Waktu Ahli
99 atau penyuluhan
dengan lembaga
kerjasama lintas Pelaksanaa
0,08
Pertama
sektoral n
pemerintah atau
swasta terkait tingkat
kecamatan
Melaksanakan
28 kerjasama lintas
sektoral program Laporan Ketepatan
bimbingan atau pelaksanaan Waktu Ahli
103 penyuluhan dengan kerjasama lintas Pelaksanaa
0,24
Pertama
lembaga pemerintah sektoral n
atau swasta terkait
tingkat kecamatan
Mengevaluasi hasil
29 pelaksanaan
kerjasama lintas Laporan
Ketepatan
sektoral program evaluasi
Waktu Ahli
107 bimbingan atau
penyuluhan dengan
kegiatan
kerjasama lintas
Pelaksanaa
0,05
Pertama
n
lembaga pemerintah sektoral
atau swasta terkait
tingkat kecamatan
Mendesain
30 pengembangan model
Laporan desain
model atau
atau metode atau Ketepatan
metode atau
program bimbingan Waktu Ahli
111 atau penyuluhan bagi
program
pengembangan
Pelaksanaa
0,1
Pertama
kelompok sasaran n
bimbingan atau
masyarakat umum dan
penyuluhan
atau khusus tingkat I
Mengembangkan Laporan
31 model atau metode pengembangan
atau program kegiatan model atau Ketepatan
bimbingan atau metode atau Waktu Ahli
115 penyuluhan pada program Pelaksanaa
0,18
Pertama
kelompok sasaran pengembangan n
masyarakat umum dan bimbingan atau
atau khusus tingkat I penyuluhan
Menyusun pedoman
32 bimbingan atau Dokumen Ketepatan
penyuluhan bagi pedoman Waktu Ahli
119 kelompok sasaran bimbingan atau Pelaksanaa
0,1
Pertama
masyarakat umum dan penyuluhan n
atau khusus tingkat I
- 87 -

B. BUTIR KEGIATAN PENYULUH AHLI MUDA

BUTIR KODE URAIAN HASIL INDIKATOR ANGKA PELAKSA


KEGIATA UNSUR KEGIATAN/TUGAS KERJA/OUTPUT WAKTU KREDIT NA
N KEGIATAN
Menyusun rencana Ketepatan
1 kerja pendataan atau Dokumen Waktu
2 inventarisasi data di rencana kerja Pelaksanaa
0,1 Ahli Muda
wilayah sasaran n
Dokumen
2 Melakukan
rekapitulasi data
rekapitulasi Ketepatan
data umum Waktu
6 umum potensi wilayah
sasaran dalam bentuk
potensi wilayah Pelaksanaa
0,08 Ahli Muda
sasaran dalam n
tabulasi
bentuk tabulasi
Mengolah hasil Laporan hasil Ketepatan
3 identifikasi informasi identifikasi Waktu
8 tentang situasi faktual situasi faktual Pelaksanaa
0,1 Ahli Muda
di wilayah sasaran wilayah sasaran n
Dokumen
4 tanggapan hasil
Menyusun tanggapan pemaparan Ketepatan
hasil pendataan atau tentang Waktu
10 inventarisasi data di pendataan atau Pelaksanaa
0,04 Ahli Muda
wilayah sasaran inventarisasi n
data di wilayah
sasaran
Dokumen
5 Menyusun materi materi
Ketepatan
Waktu
17 konseling atau
informasi Kategori II
konseling atau
informasi
Pelaksanaa
0,28 Ahli Muda
n
Kategori II
Laporan
6 Melakukan pelayanan
pelaksanaan Ketepatan
pelayanan Waktu
18 konseling atau
informasi Kategori II
konseling atau Pelaksanaa
0,04 Ahli Muda
informasi n
Kategori II
Menyusun Rencana
7 Kerja Operasional
Bulanan program Dokumen Ketepatan
bimbingan atau rencana kerja Waktu
24 penyuluhan pada operasional Pelaksanaa
0,04 Ahli Muda
kelompok sasaran bulanan n
masyarakat umum dan
atau khusus Tingkat II
Menyusun Rencana
8 Kerja Tahunan
Ketepatan
program bimbingan Dokumen
Waktu
28 atau penyuluhan pada
kelompok sasaran
rencana kerja
tahunan
Pelaksanaa
0,1 Ahli Muda
n
masyarakat umum dan
atau khusus Tingkat II
- 88 -

Menyusun materi
9 bimbingan atau
Dokumen
materi Ketepatan
penyuluhan bagi
bimbingan atau Waktu
39 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
penyuluhan Pelaksanaa
0,12 Ahli Muda
dalam bentuk n
atau khususTingkat II
naskah
dalam bentuk naskah
Menyusun materi
10 bimbingan atau
Dokumen
materi Ketepatan
penyuluhan bagi
bimbingan atau Waktu
40 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
penyuluhan Pelaksanaa
0,08 Ahli Muda
dalam bentuk n
atau khusus Tingkat II
slide
dalam bentuk slide
Menyusun materi
11 bimbingan atau
Dokumen
materi Ketepatan
penyuluhan bagi
bimbingan atau Waktu
41 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
penyuluhan Pelaksanaa
0,04 Ahli Muda
dalam bentuk n
atau khusus Tingkat II
flyer
dalam bentuk flyer
Menyusun materi
12 bimbingan atau Dokumen
penyuluhan bagi materi Ketepatan
kelompok sasaran bimbingan atau Waktu
42 masyarakat umum dan penyuluhan Pelaksanaa
0,04 Ahli Muda
atau khusus Tingkat II dalam bentuk n
dalam bentuk infografis
infografis
Menyusun materi
13 bimbingan atau
Dokumen
materi Ketepatan
penyuluhan bagi
bimbingan atau Waktu
43 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
penyuluhan Pelaksanaa
0,06 Ahli Muda
dalam bentuk n
atau khusus Tingkat II
poster
dalam bentuk poster
Menyusun materi
14 bimbingan atau
Dokumen
materi Ketepatan
penyuluhan bagi
bimbingan atau Waktu
44 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
penyuluhan Pelaksanaa
0,28 Ahli Muda
dalam bentuk n
atau khusus Tingkat II
booklet
dalam bentuk booklet
Menyusun materi
15 bimbingan atau Dokumen
penyuluhan bagi materi Ketepatan
kelompok sasaran bimbingan atau Waktu
45 masyarakat umum dan penyuluhan Pelaksanaa
0,1 Ahli Muda
atau khusus Tingkat II dalam bentuk n
dalam bentuk rekaman audio
rekaman audio
Menyusun materi
16 bimbingan atau
Dokumen
materi Ketepatan
penyuluhan bagi
bimbingan atau Waktu
46 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
penyuluhan Pelaksanaa
0,16 Ahli Muda
dalam bentuk n
atau khusus Tingkat II
video
dalam bentuk Video
- 89 -

Melakukan
17 pembentukan
Laporan
pembentukan
Ketepatan
Waktu
65 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
kelompok Pelaksanaa
0,24 Ahli Muda
sasaran n
atau khusus Tingkat II
Melakukan bimbingan
18 atau penyuluhan tatap Laporan Ketepatan
muka kepada pelaksanaan Waktu
66 kelompok sasaran bimbingan atau Pelaksanaa
0,04 Ahli Muda
masyarakat umum dan penyuluhan n
atau khusus Tingkat II
Melakukan bimbingan Laporan
19 atau penyuluhan pelaksanaan
berbasis teknologi bimbingan atau
Ketepatan
informasi kepada penyuluhan
Waktu
73 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
berbasis
teknologi
Pelaksanaa
0,04 Ahli Muda
n
atau khusus Tingkat II informasi dalam
dalam bentuk Media bentuk media
sosial sosial
Melakukan bimbingan Laporan
20 atau penyuluhan pelaksanaan
berbasis teknologi bimbingan atau
Ketepatan
informasi kepada penyuluhan
Waktu
74 kelompok sasaran
masyarakat umum dan
berbasis
teknologi
Pelaksanaa
0,06 Ahli Muda
n
atau khusus Tingkat II informasi dalam
dalam bentuk radio bentuk radio
dan televisi atau televisi
Melakukan
21 pendampingan Laporan hasil
Ketepatan
masalah agama dan pendampingan
Waktu
80 pembangunan bagi
masyarakat sasaran
masalah agama
dan
Pelaksanaa
0,12 Ahli Muda
n
umum dan atau pembangunan
khusus Tingkat II
Melakukan mediasi
22 bidang agama dan
Laporan hasil
mediasi
Ketepatan
pembangunan bagi Waktu
84 masyarakat sasaran
masalah agama
dan
Pelaksanaa
0,04 Ahli Muda
umum dan atau n
pembangunan
khusus Tingkat II
Menyusun Instrumen
23 pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan Ketepatan
Instrumen
bimbingan atau Waktu
88 penyuluhan pada
pemantauan
dan evaluasi
Pelaksanaa
0,04 Ahli Muda
kelompok sasaran n
masyarakat umum dan
atau khusus Tingkat II
Melaksanakan Laporan hasil Ketepatan 0,05 Ahli Muda
24 92 pemantauan dan pemantauan Waktu
evaluasi hasil dan evaluasi Pelaksanaa
pelaksanaan n
bimbingan atau
penyuluhan pada
kelompok sasaran
masyarakat umum dan
- 90 -

atau khusus Tingkat II


Memetakan
25 kebutuhan kerjasama
Laporan peta Ketepatan
lintas sektoral dengan
kebutuhan Waktu
96 lembaga pemerintah
atau swasta terkait
kerjasama lintas Pelaksanaa
0,12 Ahli Muda
sektoral n
tingkat kabupaten
atau kota
Menyusun pola
26 strategi kerjasama
lintas sektoral
Laporan pola Ketepatan
program bimbingan
strategi Waktu
100 atau penyuluhan
dengan lembaga
kerjasama lintas Pelaksanaa
0,16 Ahli Muda
sektoral n
pemerintah atau
swasta terkait tingkat
kabupaten kota
Melaksanakan
27 kerjasama lintas
sektoral program
Laporan Ketepatan
bimbingan atau
pelaksanaan Waktu
104 penyuluhan dengan
lembaga pemerintah
kerjasama lintas Pelaksanaa
0,48 Ahli Muda
sektoral n
atau swasta terkait
tingkat kabupaten
atau kota
Mengevaluasi hasil
28 pelaksanaan
kerjasama lintas
Laporan
sektoral program Ketepatan
evaluasi
bimbingan atau Waktu
108 penyuluhan dengan
kegiatan
kerjasama lintas
Pelaksanaa
0,1 Ahli Muda
lembaga pemerintah n
sektoral
atau swasta terkait
tingkat kabupaten
atau kota
Mendesain
29 pengembangan model
Laporan desain
model atau
atau metode atau Ketepatan
metode atau
program bimbingan Waktu
112 atau penyuluhan bagi
program
pengembangan
Pelaksanaa
0,2 Ahli Muda
kelompok sasaran n
bimbingan atau
masyarakat umum dan
penyuluhan
atau khusus tingkat II
Mengembangkan Laporan
30 model atau metode pengembangan
atau program kegiatan model atau Ketepatan
bimbingan atau metode atau Waktu
116 penyuluhan pada program Pelaksanaa
0,36 Ahli Muda
kelompok sasaran pengembangan n
masyarakat umum dan bimbingan atau
atau khusus tingkat II penyuluhan
Menyusun pedoman
31 bimbingan atau Dokumen Ketepatan
penyuluhan bagi pedoman Waktu
120 kelompok sasaran bimbingan atau Pelaksanaa
0,2 Ahli Muda
masyarakat umum dan penyuluhan n
atau khusus tingkat II
- 91 -

C. BUTIR KEGIATAN PENYULUH AHLI MADYA


BUTIR KODE URAIAN HASIL INDIKATOR ANGKA PELAKSA
KEGIATA UNSUR KEGIATAN/TUGAS KERJA/OUTPUT WAKTU KREDIT NA
N KEGIATAN
Mengidentifikasi
1 informasi dari
sumber yang Dokumen data Ketepatan

7 terpercaya tentang
situasi faktual, isu,
kondisi faktual
wilayah
Waktu
Pelaksana
0,18
Ahli
Madya
permasalahan dan sasaran an
potensi wilayah
sasaran
Dokumen
2 Menyusun
rekomendasi
hasil Ketepatan
rekomendasi hasil
11 pendataan atau
inventarisasi data
pendataan
atau
Waktu
Pelaksana
0,06
Ahli
Madya
inventarisasi an
wilayah sasaran
data wilayah
sasaran
Melakukan Dokumen Peta Ketepatan
3 12 pemetaan kebutuhan Waktu
0,12
Ahli
kebutuhan kelompok Pelaksana Madya
kelompok sasaran sasaran an
Dokumen
4 Menyusun materi
materi
Ketepatan

19 konseling atau
informasi Kategori
konseling atau
informasi
Waktu
Pelaksana
0,36
Ahli
Madya
III an
kategori III
Laporan
5 Melakukan pelaksanaan Ketepatan

20 pelayanan konseling
atau informasi
pelayanan
konseling atau
Waktu
Pelaksana
0,06
Ahli
Madya
Kategori III informasi an
kategori III
Menyusun Rencana
6 Kerja Operasional
Bulanan program
Dokumen Ketepatan
bimbingan atau
25 penyuluhan pada
kelompok sasaran
rencana kerja
operasional
Waktu
Pelaksana
0,06
Ahli
Madya
bulanan an
masyarakat umum
dan atau khusus
Tingkat III
Menyusun Rencana
7 Kerja Tahunan
program bimbingan Ketepatan
Dokumen
29 atau penyuluhan
pada kelompok
rencana kerja
Tahunan
Waktu
Pelaksana
0,12
Ahli
Madya
sasaran masyarakat an
umum dan atau
khusus Tingkat III
Menyusun materi
8 bimbingan atau
Dokumen
materi
penyuluhan bagi Ketepatan
bimbingan
47 kelompok sasaran
masyarakat umum
atau
penyuluhan
Waktu
Pelaksana
0,18
Ahli
Madya
dan atau khusus an
dalam bentuk
Tingkat III dalam
naskah
bentuk naskah
- 92 -

Menyusun materi
9 bimbingan atau
Dokumen
materi
penyuluhan bagi Ketepatan
bimbingan
48 kelompok sasaran
masyarakat umum
atau
penyuluhan
Waktu
Pelaksana
0,12
Ahli
Madya
dan atau khusus an
dalam bentuk
Tingkat III dalam
slide
bentuk slide
Menyusun materi
10 bimbingan atau
Dokumen
materi
penyuluhan bagi Ketepatan
bimbingan
49 kelompok sasaran
masyarakat umum
atau
penyuluhan
Waktu
Pelaksana
0,06
Ahli
Madya
dan atau khusus an
dalam bentuk
Tingkat III dalam
flyer
bentuk flyer
Menyusun materi
11 bimbingan atau
Dokumen
materi
penyuluhan bagi Ketepatan
bimbingan
50 kelompok sasaran
masyarakat umum
atau
penyuluhan
Waktu
Pelaksana
0,09
Ahli
Madya
dan atau khusus an
dalam bentuk
Tingkat III dalam
infografis
bentuk infografis
Menyusun materi
12 bimbingan atau
Dokumen
materi
penyuluhan bagi Ketepatan
bimbingan
51 kelompok sasaran
masyarakat umum
atau
penyuluhan
Waktu
Pelaksana
0,09
Ahli
Madya
dan atau khusus an
dalam bentuk
Tingkat III dalam
poster
bentuk poster
Menyusun materi
13 bimbingan atau
Dokumen
materi
penyuluhan bagi Ketepatan
bimbingan
52 kelompok sasaran
masyarakat umum
atau
penyuluhan
Waktu
Pelaksana
0,42
Ahli
Madya
dan atau khusus an
dalam bentuk
Tingkat III dalam
booklet
bentuk booklet
Menyusun materi
14 bimbingan atau Dokumen
penyuluhan bagi materi
Ketepatan
kelompok sasaran bimbingan
53 masyarakat umum
dan atau khusus
atau
penyuluhan
Waktu
Pelaksana
0,18
Ahli
Madya
an
Tingkat III dalam dalam bentuk
bentuk rekaman rekaman audio
audio
Menyusun materi
15 bimbingan atau
Dokumen
materi
penyuluhan bagi Ketepatan
bimbingan
54 kelompok sasaran
masyarakat umum
atau
penyuluhan
Waktu
Pelaksana
0,36
Ahli
Madya
dan atau khusus an
dalam bentuk
Tingkat III dalam
video
bentuk Video
Melakukan
16 pembentukan Laporan Ketepatan

67 kelompok sasaran
masyarakat umum
pembentukan
kelompok
Waktu
Pelaksana
0,36
Ahli
Madya
dan atau khusus sasaran an
Tingkat III

17 68
Melakukan
bimbingan atau
Laporan
pelaksanaan
Ketepatan
Waktu 0,06
Ahli
Madya
penyuluhan tatap bimbingan Pelaksana
- 93 -

muka kepada
kelompok sasaran
atau
masyarakat umum an
penyuluhan
dan atau khusus
Tingkat III
Melakukan Laporan
18 bimbingan atau pelaksanaan
penyuluhan bimbingan
berbasis teknologi atau Ketepatan

75 informasi kepada
kelompok sasaran
penyuluhan
berbasis
Waktu
Pelaksana
0,06
Ahli
Madya
masyarakat umum teknologi an
dan atau khusus informasi
Tingkat III dalam dalam bentuk
bentuk Media sosial media sosial
Melakukan Laporan
19 bimbingan atau pelaksanaan
penyuluhan bimbingan
berbasis teknologi atau
Ketepatan
informasi kepada penyuluhan
76 kelompok sasaran
masyarakat umum
berbasis
teknologi
Waktu
Pelaksana
0,09
Ahli
Madya
an
dan atau khusus informasi
Tingkat III dalam dalam bentuk
bentuk radio dan radio atau
televisi televisi
Melakukan
20 pendampingan
Laporan hasil Ketepatan
masalah agama dan
81 pembangunan bagi
masyarakat sasaran
pendampingan
agama dan
Waktu
Pelaksana
0,12
Ahli
Madya
pembangunan an
umum dan atau
khusus Tingkat III
Melakukan mediasi
21 bidang agama dan Laporan hasil Ketepatan

85 pembangunan bagi
masyarakat sasaran
mediasi agama
dan
Waktu
Pelaksana
0,06
Ahli
Madya
umum dan atau pembangunan an
khusus Tingkat III
Menyusun
22 Instrumen
pemantauan dan
evaluasi
Dokumen Ketepatan
pelaksanaan
89 bimbingan atau
penyuluhan pada
instrumen
pemantauan
Waktu
Pelaksana
0,06
Ahli
Madya
dan evaluasi an
kelompok sasaran
masyarakat umum
dan atau khusus
Tingkat III
Melaksanakan
23 pemantauan dan
evaluasi hasil
pelaksanaan Ketepatan
Laporan hasil
93 bimbingan atau
penyuluhan pada
pemantauan
dan evaluasi
Waktu
Pelaksana
0,06
Ahli
Madya
kelompok sasaran an
masyarakat umum
dan atau khusus
Tingkat III

24 97 Memetakan
kebutuhan
Laporan peta
kebutuhan
Ketepatan
Waktu
0,18 Ahli
Madya
kerjasama lintas kerjasama Pelaksana
sektoral dengan lintas sektoral an
lembaga pemerintah
atau swasta terkait
- 94 -

tingkat propinsi
Menyusun pola
25 strategi kerjasama
lintas sektoral
Laporan pola Ketepatan
program bimbingan
101 atau penyuluhan
dengan lembaga
strategi
kerjasama
Waktu
Pelaksana
0,24
Ahli
Madya
lintas sektoral an
pemerintah atau
swasta terkait
tingkat propinsi
Melaksanakan
26 kerjasama lintas
sektoral program Laporan Ketepatan

105 bimbingan atau


penyuluhan dengan
pelaksanaan
kerjasama
Waktu
Pelaksana
0,6
Ahli
Madya
lembaga pemerintah lintas sektoral an
atau swasta terkait
tingkat propinsi
Mengevaluasi hasil
27 pelaksanaan
kerjasama lintas Laporan
Ketepatan
sektoral program evaluasi
109 bimbingan atau
penyuluhan dengan
kegiatan
kerjasama
Waktu
Pelaksana
0,12
Ahli
Madya
an
lembaga pemerintah lintas sektoral
atau swasta terkait
tingkat propinsi
Mendesain
28 pengembangan Laporan
model atau metode desain model
atau program atau metode Ketepatan

113 bimbingan atau


penyuluhan bagi
atau program
pengembanga
Waktu
Pelaksana
0,27
Ahli
Madya
kelompok sasaran n bimbingan an
masyarakat umum atau
dan atau khusus penyuluhan
tingkat III
Mengembangkan Laporan
29 model atau metode pengembanga
atau program n model atau
Ketepatan
kegiatan bimbingan metode atau
117 atau penyuluhan
pada kelompok
program
pengembanga
Waktu
Pelaksana
0,48
Ahli
Madya
an
sasaran masyarakat n bimbingan
umum dan atau atau
khusus tingkat III penyuluhan
Menyusun pedoman
30 bimbingan atau Dokumen
Ketepatan
penyuluhan bagi pedoman
121 kelompok sasaran
masyarakat umum
bimbingan
atau
Waktu
Pelaksana
0,27
Ahli
Madya
an
dan atau khusus penyuluhan
tingkat III

D. BUTIR KEGIATAN PENYULUH AHLI UTAMA


BUTIR KODE URAIAN HASIL INDIKATOR ANGKA PELAKSA
KEGIATA UNSUR KEGIATAN/TUGAS KERJA/OUTPUT WAKTU KREDIT NA
N KEGIATAN
- 95 -

Ketepatan
1 13
Menyusun peta
kerja kelompok
Laporan Peta
kerja wilayah
Waktu
0,24
Ahli
Pelaksana Utama
sasaran sasaran
an
Laporan
2 Merumuskan monografi
Ketepatan

14 monografi potensi
wilayah sasaran
potensi
wilayah
Waktu
Pelaksana
0,32
Ahli
Utama
an
sasaran
Menyusun materi Dokumen Ketepatan
3 21 konseling atau materi Waktu
0,48
Ahli
informasi Kategori konseling atau Pelaksana Utama
IV informasi an
Laporan
4 Melakukan pelaksanaan Ketepatan

22 pelayanan konseling
atau informasi
pelayanan
konseling atau
Waktu
Pelaksana
0,08
Ahli
Utama
Kategori IV informasi an
kategori IV
Menyusun Rencana
5 Kerja Operasional
Bulanan program
Dokumen Ketepatan
bimbingan atau
26 penyuluhan pada
kelompok sasaran
rencana kerja
operasional
Waktu
Pelaksana
0,08
Ahli
Utama
bulanan an
masyarakat umum
dan atau khusus
Tingkat IV
Menyusun Rencana
6 Kerja Tahunan
program bimbingan Ketepatan
Dokumen
30 atau penyuluhan
pada kelompok
rencana kerja
tahunan
Waktu
Pelaksana
0,24
Ahli
Utama
sasaran masyarakat an
umum dan atau
khusus Tingkat IV
Menyusun materi
7 bimbingan atau
Dokumen
materi
penyuluhan bagi Ketepatan
bimbingan
55 kelompok sasaran
masyarakat umum
atau
penyuluhan
Waktu
Pelaksana
0,24
Ahli
Utama
dan atau khusus an
dalam bentuk
Tingkat IV dalam
naskah
bentuk naskah
Menyusun materi
8 bimbingan atau
Dokumen
materi
penyuluhan bagi Ketepatan
bimbingan
56 kelompok sasaran
masyarakat umum
atau
penyuluhan
Waktu
Pelaksana
0,12
Ahli
Utama
dan atau khusus an
dalam bentuk
Tingkat IV dalam
slide
bentuk slide
Menyusun materi
9 bimbingan atau
Dokumen
materi
penyuluhan bagi Ketepatan
bimbingan
57 kelompok sasaran
masyarakat umum
atau
penyuluhan
Waktu
Pelaksana
0,04
Ahli
Utama
dan atau khusus an
dalam bentuk
Tingkat IV dalam
flyer
bentuk flyer

10 58 Menyusun materi
bimbingan atau
Dokumen
materi
Ketepatan
Waktu
0,08 Ahli
Utama
penyuluhan bagi bimbingan Pelaksana
kelompok sasaran atau an
masyarakat umum penyuluhan
dan atau khusus dalam bentuk
- 96 -

Tingkat IV dalam
infografis
bentuk infografis
Menyusun materi
11 bimbingan atau
Dokumen
materi
penyuluhan bagi Ketepatan
bimbingan
59 kelompok sasaran
masyarakat umum
atau
penyuluhan
Waktu
Pelaksana
0,08
Ahli
Utama
dan atau khusus an
dalam bentuk
Tingkat IV dalam
poster
bentuk poster
Menyusun materi
12 bimbingan atau
Dokumen
materi
penyuluhan bagi Ketepatan
bimbingan
60 kelompok sasaran
masyarakat umum
atau
penyuluhan
Waktu
Pelaksana
0,48
Ahli
Utama
dan atau khusus an
dalam bentuk
Tingkat IV dalam
booklet
bentuk booklet
Menyusun materi
13 bimbingan atau Dokumen
penyuluhan bagi materi
Ketepatan
kelompok sasaran bimbingan
61 masyarakat umum
dan atau khusus
atau
penyuluhan
Waktu
Pelaksana
0,12
Ahli
Utama
an
Tingkat IV dalam dalam bentuk
bentuk rekaman rekaman audio
audio
Menyusun materi
14 bimbingan atau
Dokumen
materi
penyuluhan bagi Ketepatan
bimbingan
62 kelompok sasaran
masyarakat umum
atau
penyuluhan
Waktu
Pelaksana
0,32
Ahli
Utama
dan atau khusus an
dalam bentuk
Tingkat IV dalam
video
bentuk Video
Melakukan
15 pembentukan Laporan Ketepatan

69 kelompok sasaran
masyarakat umum
pembentukan
kelompok
Waktu
Pelaksana
0,4
Ahli
Utama
dan atau khusus sasaran an
Tingkat IV
Melakukan
16 bimbingan atau
Laporan
penyuluhan tatap Ketepatan
pelaksanaan
70 muka kepada
kelompok sasaran
bimbingan
atau
Waktu
Pelaksana
0,08
Ahli
Utama
masyarakat umum an
penyuluhan
dan atau khusus
Tingkat IV
Melakukan Laporan
17 bimbingan atau pelaksanaan
penyuluhan bimbingan
berbasis teknologi atau Ketepatan

77 informasi kepada
kelompok sasaran
penyuluhan
berbasis
Waktu
Pelaksana
0,08
Ahli
Utama
masyarakat umum teknologi an
dan atau khusus informasi
Tingkat IV dalam dalam bentuk
bentuk Media sosial media sosial

18 78 Melakukan
bimbingan atau
Laporan
pelaksanaan
Ketepatan
Waktu
0,12 Ahli
Utama
penyuluhan bimbingan Pelaksana
berbasis teknologi atau an
informasi kepada penyuluhan
kelompok sasaran berbasis
masyarakat umum teknologi
- 97 -

dan atau khusus informasi


Tingkat IV dalam dalam bentuk
bentuk radio dan radio dan
televisi televisi
Melakukan
19 pendampingan
Laporan hasil Ketepatan
masalah agama dan
82 pembangunan bagi
masyarakat sasaran
pendampingan
agama dan
Waktu
Pelaksana
0,16
Ahli
Utama
pembangunan an
umum dan atau
khusus Tingkat IV
Melakukan mediasi
20 bidang agama dan Laporan hasil Ketepatan

86 pembangunan bagi
masyarakat sasaran
mediasi
konseling atau
Waktu
Pelaksana
0,08
Ahli
Utama
umum dan atau informasi an
khusus Tingkat IV
Menyusun
21 Instrumen
pemantauan dan
evaluasi
Dokumen Ketepatan
pelaksanaan
90 bimbingan atau
penyuluhan pada
instrumen
pemantauan
Waktu
Pelaksana
0,08
Ahli
Utama
dan evaluasi an
kelompok sasaran
masyarakat umum
dan atau khusus
Tingkat IV
Melaksanakan
22 pemantauan dan
evaluasi hasil
pelaksanaan Ketepatan
Laporan hasil
94 bimbingan atau
penyuluhan pada
pemantauan
dan evaluasi
Waktu
Pelaksana
0,08
Ahli
Utama
kelompok sasaran an
masyarakat umum
dan atau khusus
Tingkat IV
Memetakan
23 kebutuhan
kerjasama lintas Laporan peta Ketepatan

98 sektoral dengan
lembaga pemerintah
kebutuhan
kerjasama
Waktu
Pelaksana
0,2
Ahli
Utama
atau swasta terkait lintas sektoral an
tingkat nasional
atau internasional
Menyusun pola
24 strategi kerjasama
lintas sektoral
program bimbingan Laporan pola Ketepatan

102 atau penyuluhan


dengan lembaga
strategi
kerjasama
Waktu
Pelaksana
0,28
Ahli
Utama
pemerintah atau lintas sektoral an
swasta terkait
tingkat nasional
atau internasional
Melaksanakan
25 kerjasama lintas
sektoral program
Laporan Ketepatan
bimbingan atau
106 penyuluhan dengan
lembaga pemerintah
pelaksanaan
kerjasama
Waktu
Pelaksana
0,72
Ahli
Utama
lintas sektoral an
atau swasta terkait
tingkat nasional
atau internasional
- 98 -

Mengevaluasi hasil
26 pelaksanaan
kerjasama lintas
Laporan
sektoral program Ketepatan
evaluasi
110 bimbingan atau
penyuluhan dengan
kegiatan
kerjasama
Waktu
Pelaksana
0,12
Ahli
Utama
lembaga pemerintah an
lintas sektoral
atau swasta terkait
tingkat nasional
atau internasional
Mendesain
27 pengembangan Laporan
model atau metode desain model
atau program atau metode Ketepatan

114 bimbingan atau


penyuluhan bagi
atau program
pengembanga
Waktu
Pelaksana
0,32
Ahli
Utama
kelompok sasaran n bimbingan an
masyarakat umum atau
dan atau khusus penyuluhan
tingkat IV
Mengembangkan Laporan
28 model atau metode pengembanga
atau program n model atau
Ketepatan
kegiatan bimbingan metode atau
118 atau penyuluhan
pada kelompok
program
pengembanga
Waktu
Pelaksana
0,56
Ahli
Utama
an
sasaran masyarakat n bimbingan
umum dan atau atau
khusus tingkat IV penyuluhan
Menyusun pedoman
29 bimbingan atau Dokumen
Ketepatan
penyuluhan bagi pedoman
122 kelompok sasaran
masyarakat umum
bimbingan
atau
Waktu
Pelaksana
0,32
Ahli
Utama
an
dan atau khusus penyuluhan
tingkat IV

E. BUTIR KEGIATAN SEMUA JENJANG JABATAN

BUTIR KODE URAIAN HASIL INDIKATOR ANGKA PELAKSAN


KEGIATAN UNSUR KEGIATAN/TUGAS KERJA/OUTPUT WAKTU KREDIT A
KEGIATAN

1 Membuat karya
tulis/karya ilmiah
hasil
penelitian/pengkajia
n/survei/evaluasi di
Ketepatan
bidang bimbingan
123 atau penyuluhan
agama yang
Jurnal/ Buku
Waktu
Pelaksana
20
Semua
jenjang
an
dipublikasikan:
dalam bentuk
buku/majalah
ilmiah internasional
yang terindek

2 124 Membuat karya


tulis/karya ilmiah
Jurnal/ Buku Ketepatan
Waktu
12,5 Semua
jenjang
hasil Pelaksana
penelitian/pengkajia an
n/survei/evaluasi di
bidang bimbingan
atau penyuluhan
agama yang
dipublikasikan:
- 99 -

dalam bentuk
buku/majalah
ilmiah nasional yang
terakreditasi

3 Membuat karya
tulis/karya ilmiah
hasil
penelitian/pengkajia
n/survei/evaluasi di
bidang bimbingan
Ketepatan
atau penyuluhan
125 agama yang
dipublikasikan:
Jurnal/
Buku/ Naskah
Waktu
Pelaksana
6
Semua
jenjang
an
dalam bentuk
buku/majalah
ilmiah yang diakui
organisasi profesi
dan Instansi
Pembina

4 Membuat karya
tulis/karya ilmiah
hasil
penelitian/pengkajia Ketepatan

126 n/survei/evaluasi di
bidang bimbingan
Buku
Waktu
Pelaksana
8
Semua
jenjang
atau penyuluhan an
agama yang tidak
dipublikasikan:
dalam bentuk buku

5 Membuat karya
tulis/karya ilmiah
hasil
penelitian/pengkajia
Ketepatan
n/survei/evaluasi di
127 bidang bimbingan
atau penyuluhan
Naskah
Waktu
Pelaksana
4
Semua
jenjang
an
agama yang tidak
dipublikasikan:
dalam bentuk
majalah ilmiah

6 Membuat karya
tulis/karya ilmiah
berupa tinjauan
atau ulasan ilmiah
hasil gagasan
sendiri di bidang Ketepatan

128 bimbingan atau


penyuluhan agama
Buku
Waktu
Pelaksana
8
Semua
jenjang
yang an
dipublikasikan:
dalam bentuk buku
yang diterbitkan dan
diedarkan secara
nasional

7 129 Membuat karya


tulis/karya ilmiah
Naskah Ketepatan
Waktu
4 Semua
jenjang
berupa tinjauan Pelaksana
atau ulasan ilmiah an
hasil gagasan
sendiri di bidang
bimbingan atau
penyuluhan agama
yang
dipublikasikan:
dalam majalah
ilmiah yang diakui
organisasi profesi
- 100
-

dan Instansi
Pembina

8 Membuat karya
tulis/karya ilmiah
berupa tinjauan
atau ulasan ilmiah
Ketepatan
hasil gagasan
130 sendiri di bidang
bimbingan atau
Buku
Waktu
Pelaksana
7
Semua
jenjang
an
penyuluhan agama
yang tidak
dipublikasikan:
dalam bentuk buku

9 Membuat karya
tulis/karya ilmiah
berupa tinjauan
atau ulasan ilmiah
hasil gagasan Ketepatan

131 sendiri di bidang


bimbingan atau
Naskah
Waktu
Pelaksana
3,5
Semua
jenjang
penyuluhan agama an
yang tidak
dipublikasikan:
dalam bentuk
makalah

10 Menyampaikan
prasaran berupa Ketepatan

132 tinjauan, gagasan


dan atau ulasan
Naskah
Waktu
Pelaksana
2,5
Semua
jenjang
ilmiah dalam an
pertemuan ilmiah

11 Membuat artikel di
bidang bimbingan
Ketepatan

133 atau penyuluhan


agama yang
Artikel
Waktu
Pelaksana
2
Semua
jenjang
an
dipublikasikan

12 Menerjemahkan/
menyadur buku
atau karya ilmiah di
bidang bimbingan
Ketepatan
atau penyuluhan
134 agama yang
dipublikasikan:
Buku
Waktu
Pelaksana
7
Semua
jenjang
an
dalam bentuk buku
yang diterbitkan dan
diedarkan secara
nasional

13 Menerjemahkan/
menyadur buku
atau karya ilmiah di
bidang bimbingan
atau penyuluhan Ketepatan

135 agama yang


dipublikasikan:
Naskah
Waktu
Pelaksana
3,5
Semua
jenjang
dalam majalah an
ilmiah yang diakui
organisasi profesi
dan Instansi
Pembina

14 136 Menerjemahkan/
menyadur buku
Buku Ketepatan
Waktu
3 Semua
jenjang
atau karya ilmiah di Pelaksana
bidang bimbingan an
atau penyuluhan
agama yang tidak
dipublikasikan:
- 101
-

dalam bentuk buku

15 Menerjemahkan/
menyadur buku
atau karya ilmiah di
Ketepatan
bidang bimbingan
137 atau penyuluhan
agama yang tidak
Naskah
Waktu
Pelaksana
1,5
Semua
jenjang
an
dipublikasikan:
dalam bentuk
makalah

16 Membuat buku
standar/pedoman/p
Ketepatan
etunjuk
138 pelaksanaan/petunj
uk teknis di bidang
Buku
Waktu
Pelaksana
3
Semua
jenjang
an
bimbingan atau
penyuluhan agama

17 Mengikuti kegiatan Ketepatan

139 pengembangan
kompetensi:
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
0,5
Semua
jenjang
Pelatihan fungsional an

18 Mengikuti kegiatan
pengembangan
Ketepatan
kompetensi:
140 Seminar/lokakarya/
konferensi/simposiu
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
3
Semua
jenjang
an
m/ studi banding-
lapangan

19 Mengikuti kegiatan
pengembangan
kompetensi:
Pelatihan
Ketepatan
teknis/magang di
141 bidang tugas
Jabatan Fungsional
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
15
Semua
Jenjang
an
Penyuluh Agama
dan memperoleh
Sertifikat Lamanya
lebih dari 960 jam

20 Mengikuti kegiatan
pengembangan
kompetensi:
Pelatihan
teknis/magang di Ketepatan

142 bidang tugas


Jabatan Fungsional
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
9
Semua
Jenjang
Penyuluh Agama an
dan memperoleh
Sertifikat Lamanya
antara 641 - 960
jam

21 Mengikuti kegiatan
pengembangan
kompetensi:
Pelatihan
teknis/magang di Ketepatan

143 bidang tugas


Jabatan Fungsional
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
6
Semua
Jenjang
Penyuluh Agama an
dan memperoleh
Sertifikat Lamanya
antara 481 - 640
jam

22 Mengikuti kegiatan Ketepatan


144 pengembangan
kompetensi:
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
3
Semua
Jenjang
- 102
-

Pelatihan
teknis/magang di
bidang tugas
Jabatan Fungsional
Penyuluh Agama an
dan memperoleh
Sertifikat Lamanya
antara 161 - 480
jam

23 Mengikuti kegiatan
pengembangan
kompetensi:
Pelatihan
Ketepatan
teknis/magang di
145 bidang tugas
Jabatan Fungsional
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
2
Semua
Jenjang
an
Penyuluh Agama
dan memperoleh
Sertifikat Lamanya
antara 81 - 160 jam

24 Mengikuti kegiatan
pengembangan
kompetensi:
pelatihan
Ketepatan
teknis/magang di
146 bidang tugas
Jabatan Fungsional
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
1
Semua
Jenjang
an
Penyuluh Agama
dan memperoleh
Sertifikat Lamanya
antara 30 - 80 jam

25 Mengikuti kegiatan
pengembangan
kompetensi:
Pelatihan
Ketepatan
teknis/magang di
147 bidang tugas
Jabatan Fungsional
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
0,5
Semua
Jenjang
an
Penyuluh Agama
dan memperoleh
SertifikatLamanya
kurang dari 30 jam

26 Mengikuti kegiatan
pengembangan
kompetensi:
Pelatihan
manajerial/sosial Ketepatan

148 kultural di bidang


tugas Jabatan
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
7,5
Semua
Jenjang
Fungsional an
Penyuluh Agama
dan memperoleh
Sertifikat Lamanya
lebih dari 960 jam

27 Mengikuti kegiatan
pengembangan
kompetensi:
Pelatihan
manajerial/sosial
Ketepatan
kultural di bidang
149 tugas Jabatan
Fungsional
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
4,5
Semua
Jenjang
an
Penyuluh Agama
dan memperoleh
Sertifikat Lamanya
antara 641 - 960
jam
- 103
-

28 Mengikuti kegiatan
pengembangan
kompetensi:
Pelatihan
manajerial/sosial
Ketepatan
kultural di bidang
150 tugas Jabatan
Fungsional
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
3
Semua
Jenjang
an
Penyuluh Agama
dan memperoleh
Sertifikat Lamanya
antara 481 - 640
jam

29 Mengikuti kegiatan
pengembangan
kompetensi:
Pelatihan
manajerial/sosial
Ketepatan
kultural di bidang
151 tugas Jabatan
Fungsional
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
1,5
Semua
Jenjang
an
Penyuluh Agama
dan memperoleh
Sertifikat Lamanya
antara 161 - 480
jam

30 Mengikuti kegiatan
pengembangan
kompetensi:
Pelatihan
manajerial/sosial Ketepatan

152 kultural di bidang


tugas Jabatan
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
1
Semua
Jenjang
Fungsional an
Penyuluh Agama
dan memperoleh
Sertifikat Lamanya
antara 81 - 160 jam

31 Mengikuti kegiatan
pengembangan
kompetensi:
Pelatihan
manajerial/sosial Ketepatan

153 kultural di bidang


tugas Jabatan
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
0,5
Semua
Jenjang
Fungsional an
Penyuluh Agama
dan memperoleh
Sertifikat Lamanya
antara 30 - 80 jam

32 Mengikuti kegiatan
pengembangan
kompetensi:
Pelatihan
manajerial/sosial Ketepatan

154 kultural di bidang


tugas Jabatan
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
0,25
Semua
Jenjang
Fungsional an
Penyuluh Agama
dan memperoleh
Sertifikat Lamanya
kurang dari 30 jam

33 155 Mengikuti kegiatan


pengembangan
Sertifikat/
Laporan
Ketepatan
Waktu
0,5 Semua
Jenjang
kompetensi: Pelaksana
Maintain an
performance
- 104
-

(pemeliharaan
kinerja dan target
kinerja)

34 Melakukan kegiatan
yang mendukung
pengembangan
Ketepatan
profesi yang
156 ditetapkan oleh
Instansi Pembina di
Laporan
Waktu
Pelaksana
0,5
Semua
jenjang
an
bidang bimbingan
atau penyuluhan
agama

35 Mengajar/
melatih/
Ketepatan
membimbing yang
157 berkaitan dengan
bidang bimbingan
Sertifikat/
Laporan
Waktu
Pelaksana
0,4
Semua
jenjang
an
atau penyuluhan
agama

36 Menjadi anggota Tim


Ketepatan

158 Penilai/Tim Uji


Kompetensi
Laporan
Waktu
Pelaksana
0,04
Semua
jenjang
an

37 Memperoleh
penghargaan/tanda
Ketepatan

159 jasa Satya Lancana


Karya Satya : 30
Piagam
Waktu
Pelaksana
3
Semua
jenjang
an
(tiga puluh) tahun

38 Memperoleh
penghargaan/tanda
Ketepatan

160 jasa Satya Lancana


Karya Satya : 20
Piagam
Waktu
Pelaksana
2
Semua
jenjang
an
(dua puluh) tahun

39 Memperoleh
penghargaan/tanda
Ketepatan

161 jasa Satya Lancana


Karya Satya : 10
Piagam
Waktu
Pelaksana
1
Semua
jenjang
an
(sepuluh) tahun

40 Perolehan
Penghargaan/tanda
35% AK
kenaikan
Ketepatan pangkat
jasa
162 Penghargaan/tanda
jasa atas prestasi
Sertifikat/
Piagam
Waktu
Pelaksana
Semua
jenjang
an
kerjanya Tingkat
Internasional

41 Perolehan
Penghargaan/tanda
25% AK
kenaikan
Ketepatan pangkat
jasa
163 Penghargaan/tanda
jasa atas prestasi
Sertifikat/
Piagam
Waktu
Pelaksana
Semua
jenjang
an
kerjanya Tingkat
Nasional

42 Perolehan
Penghargaan/tanda
15% AK
kenaikan
Ketepatan pangkat
jasa
164 Penghargaan/tanda
jasa atas prestasi
Sertifikat/
Piagam
Waktu
Pelaksana
Semua
jenjang
an
kerjanya Tingkat
Provinsi

43 Memperoleh
gelar/ijazah lainnya
Ketepatan

165 yang tidak sesuai


dengan bidang tugas
Ijazah
Waktu
Pelaksana
5
Semua
jenjang
an
Jabatan Fungsional
- 105
-

Penyuluh Agama
Sarjana atau
Diploma empat

44 Memperoleh
gelar/ijazah lainnya
Ketepatan
yang tidak sesuai
166 dengan bidang tugas
Jabatan Fungsional
Ijazah
Waktu
Pelaksana
10
Semua
jenjang
an
Penyuluh Agama
Magister

45 Memperoleh
gelar/ijazah lainnya
Ketepatan
yang tidak sesuai
167 dengan bidang tugas
Jabatan Fungsional
Ijazah
Waktu
Pelaksana
15
Semua
jenjang
an
Penyuluh Agama
Doktor

46 Melakukan kegiatan Ketepatan

168 yang mendukung


pelaksanaan tugas
Laporan
Waktu
Pelaksana
0,04
Semua
jenjang
Penyuluh Agama an

Anda mungkin juga menyukai