Anda di halaman 1dari 9

DO’A

OLEH : MASRIZAL
A. Allah Maha Mengabulkan Do’a
Do’a adalah salah satu bentuk ibadah di samping
ibadah seperti sholat, zakat, dan haji, sebab ibadah
adalah satu kata yang memiliki cakupan luas. Setiap
apa yang dicintai dan diridhoi Allah dari perkataan
dan perbuatan lahir maupun bathin.
Dalam surat Albaqarah ayat 186 Allah berfirman yang
artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
tentang Aku maka (jawablah) bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang
yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku
dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran.
B. Etika Berdo’a
Allah berfirman dalam surat Al-a’raf ayat 55 yang
artinya : Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan
berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas.
Selanjutnya dalam Surat Al-a’raf ayat 205 yang artinya
: Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu
dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan
tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang
dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lali.
C. Do’a Yang Terhijab
Seringkali sekian banyak do’a telah dilantunkan
namun kenyataannya do’a tak kunjung mendapat
jawaban. Apakah penyebab do’a-do’a kita belum
terjawab ?.
Ada sebuah kisah tentang masyarakat Basrah yang
pada waktu itu sedang dilanda kemelut sosial.
Kebetulan mereka sedang kedatangan ulama besar
yang bernama Ibrahim bin Adam. Masyarakat
Basrahpun mengadukan nasib mereka kepada Ibrahim
Bin Adam.
Wahai Abu Ishak (panggilan Ibrahim bin Adam), Allah
berfirman dalam al-Qur’an agar kami berdo’a. Kami warga
Basrah sudah bertahun-tahun berdo’a, mengapa do’a kami
tidak dikabulkan Allah. Ibrahim bin Adam menjawab, “
Wahai penduduk Basrah, karena hati kalian sudah mati dalam
sepuluh perkara mana mungkin do’a kalian akan dikabulkan
Allah. Kalian mengaku kekuasaan Allah tetapi kalian tidak
memenuhi hak-hak-Nya. Setiap hari kalian membaca Al-
Qur’an tetapi kalian tidak mengamalkan isinya. Kalian
mengaku cinta kepada rasul tetapi kalian meninggalkan
perilaku sunah-sunahnya, Setiap hari kalian membaca
ta’awudz, berlindung kepada Allah dari Syaitan yang kalian
sebut sebagai musuhmu, tetapi setiap hari pula kalian
memberi makan syaitan dan mengikuti langkah-langkahnya.
Kalian selalu mengatakan ingin masuk surga tetapi perbuatan
kalian justru bertentangan dengan itu. Kalian takut masuk
neraka tetapi justru kalian sendiri yang telah menjerumuskan
diri kalian masuk neraka, kalian mengakui bahwa maut adalah
sebuah kepastian tetapi kenyataanya kalian tidak
mempersipakan diri untuk menghadapinya. Kalian sibu
mencari-cari kesalahan orang lain kesalahan sendiri kalian
tidak melihatnya. Setiap hari kalian menikmati karunia Allah
tetapi kalian tidak mensyukurinya. Kalian sering menguburkan
jenazah saudaramu tetapi kalian tidak mengambil pelajaran
dari peristiwa itu. Terakhir ia mengatakan “Wahai penduduk
Basrah, Ingatlah sabda Nabi: Berdo’alah kepada Allah, tetapi
kalian harus yakin akan dikabulkan, Hanya saja kalian harus
tahu bahwa Allah tidak berkenan mengabulkan do’a dari hati
yang lalai dan main-main.
D. Faktor-Faktor Do’a yang Terhijab
1. Melakukan perbuatan yang mengundang amarah
Allah dan tidak segera bertaubat atau menyesalinya.
Allah berfirman dalam surat Ali Imran yang artinya:
Dan (juga) apabila orang-orang yang mengerjakan
perbuatan keji atau menganiaya diri sindiri mereka in
gat akan Allah lalu memohon ampun akan dosa-dosa
mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
selain daripada Allah ?. Dan mereka tidak meneruskan
perb uatan kejinya itu sedang mereka mengetahu.
2. Tidak melaksanakan Al-Qur’an, meskipun membacanya tetapi
acuh terhadap perintah dan larangan yang dikandungnya.
Allah berfirman dalam surat Thaha ayait 124 yang artinya : Dan
barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesuangguhnya
baginya penghidupan yang sempit dan kami akan
menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta.
3. Mengerti bahwa dunia ini fana namun menganggap seakan-
akan dunia kekal.
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 201 yang artinya: Dan
apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu maka
berzikirlah (dengan menyebut ) Allah sebagimana kamu
menyebut –nyebut atau (membanggakan-banggakan) nenek
moyangmu, atau bahkan berzikirlah lebih banyak dari itu, Maka
dinatar a manusia ada yang berdo’a “ya Tuhan kami berilah kami
(kebaikan) di dunia dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di
akhirat.

Anda mungkin juga menyukai