Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 8

1. Administrasi Personalia
Pengertian Administrasi Personalia
Personil dalam arti luas sebenarnya meliputi semua unsur manusia yang tercankup dalam
kegiatan administrasi yaitu: guru, pegawai, dan murid. Tetapi disini kita gunakan istilah
personil hanya untuk golongan para petugas saja, yaitu guru dan pegawai lainnya. Setiap
kelompok personalia tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawab masing- masing, serta
hubungan kerja yang jelas. Kepala sekolah biasanya dibantu oleh seorang atau beberapa
orang wakil kepala sekolah yang mengkoordinir urusan/ kegiatan belajar mengajar, urusan
kesiswaan, urusan sarana prasarana pendidikan, urusan hubungan sekolah dengan
masyarakat. Sedangkan kelompok personalia non edukatif dipimpin oleh seorang kepala tata
usaha.

Administrasi kepegawaian adalah segenap proses penataan yang bersangkut-paut dengan


masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja dan disekolah dengan efisien, demi
tercapainya tujuan sekolah yang telah ditentukan sebelumnya.

Administrasi personalia pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan


dan diusahakan dengan sengaja dan bersungguh- sungguh serta melakukan pembinaan serta
kontinu terhadap guru- guru dan pegawai yang ada disekolah atau lembaga pendidikan.

Jadi, dapat pemakalah simpulkan bahwa administrasi personalia itu adalah orang- orang
yang melaksanakan sesuatu tugas, dan untuk mencapai tujuan penyelenggaran pendidikan
sekolah itu dengan baik dan hasil yang diinginkan.

2. Pengadaan Administrasi Personalia


Pengadaan
Pada pasal 16 ayat 1 UU Nomor 8 tahun 1974 yang diubah menjadi UU nomor 43 tahun 1999
tentang pokok-pokok kepegawaian dan pasal 1 PP nomor 98 tahun 2000 tentang pengadaan
pegawai dinyatakan bahwa pengadaan pegawai negeri sipil adalah mengisi formasi yang
lowong. Disamping itu pengangkatan PNS juga harus memperhatikan PP Nomor 48 tahun
2005 tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi calon PNS dan PP Nomor 43 tahun
2007 tentang perubahan PP nomor 48 tahun 2005 yang isinya sebagai berikut :
a. Perencanaan pengadaan personil
Perencanaan pengadaan pegawai negeri sipil adalah penjadwalan kegiatan yang dimulai dari
inventarisasi lowongan yang telah ditetapkan dalam formasi beserta syarat jabatannya,
penggumuman, pelamaran, penyaringan, pengangkatan menjadi calon pegawai negeri sipil
sampai dengan pengangkatan menjadi pegawai negeri sipil.

b. Pengumuman

Pengumuman adalah pemberitahuan adanya informasi yang kosong, dalam rangka untuk
mendapatkan calon-calon atau pelamar yang kompeten. Dalam pengumuman ini
dicantumkan :

1. Jumlah dan jenis jabatan yang lowong


2. Syarat yang harus dipenuhi oleh tiap pelamar
3. Alamat dan tempat lamaran ditujukan
4. Batas waktu pengajuan lamaran
c. syarat yang harus dipenuhi oleh pelamar atau calon pegawai negeri sipil adalah :
1. Warga nagara Indonesia
2. Berusia serendah-rendahnya 18 tahun dan setinggi-tingginya 35 tahun dan
untuk pegawai honorer umur maksimal 45 tahun sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku pada PP nomor 48 tahun 2005 tentang pengangkatan
tenaga honorer menjadi calon PNS.
3. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan
pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hokum yang tetap, karena
melakukan suatu tindak pidana kejahatan.
4. Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat atas permintaan sendiri atau
tidak dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil atau diberhentikan tidak
dengan hormat sebagai pegawai swasta.
5. Tidak berkedudukan sebagai calon atau pegawai negeri sipil
6. Mempunyai pendidikan, keahlian, kecakapan, dan keterampilan yang
diperlukan
7. Berkelakuan baik
8. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia atau Negara lain yang
ditentukan oleh pemerintah
9. Syarat-syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan
d. Lamaran
Setiap pelamar harus mengajukan lamaran secara tertulis yang ditulis dengan tangan
sendiri oleh pelamar. Surat lamaran harus dilengkapi dengan lampiran seperti daftar
riwayat hidup, foto copy ijazah atau STTB dan surat-surat lainnya yang biasanya
disebutkan dalam penggumuman penerimaan pegawai

e. Penyaringan atau seleksi


Seleksi adalah proses kegiatan untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima
dan mana yang ditolak. Seleksi ini dapat dilakukan mulai dari bahan-bahan lamaran atau
seleksi administrasi dan dengan melakukan tes. Tes yang dilaksanakan dalam bentuk tes
kompetensi dan psikotes. Materi tes disesuaikan dengan kebutuhan persyaratan
jabatan.

Setelah dilakukan seleksi dan diputuskan pelamar mana yang diterima dan ditolak, maka
panitia atau pejabat yang berwenang mengumumkan pelamar-pelamar yang dinyatakan
lulus seleksi.

f. Pengangkatan sebagai calon PNS


Golongan ruang untuk pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil disesuaikan
dengan ijazahnya. Ketentuan ini menurut PP nomor 98 tahun 2000 pasal 1 adalah :
1. Golongan ruang I/a bagi yang berijazah SD/ setingkat.
2. Golongan ruang I/c bagi yang berijazah SLTP / setingkat.
3. Golongan ruang II/a bagi yang berijazah SLTA / setingkat.
4. Golongan ruang II /b bagi yang berijazah Diploma II/ setingkat.
5. Golongan ruang II/ c bagi yang berijazah Diploma III/ setingkat.
6. Golongan ruang III/a bagi yang berijazah sarjana atau diploma IV.
7. Golongan ruang III/ b bagi yang berijazah dokter, apoteker dan spesialis I.
8. Golongan ruang III/c bagi yang berijazah Doktor atau S3.

g. Pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil


Calon pegawai negeri sipil yang telah menjalankan masa percobaan sekurang-kurangnya
1 tahun dan paling lama 2 tahun diangkat menjadi pegawai negeri sipil oleh pejabat
pembina kepegawaian dalam jabatan dan pangkat tertentu. Apabila telah memenuhi
syarat berikut ini :
A. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik.
B. Telah memenuhi syarat kesehatan jasmani dan rohani untuk diangkat
menjadi pegawai negeri sipil.
C. Telah lulus pelatihan dan pendidikan pra jabatan.

Calon pegawai negeri sipil yang diangkat menjadi pegawai negeri sipil diberikan pangkat
tertentu, susunan pangkat pegawai negeri sipil adalah sebagai berikut :
a. Juru muda untuk golongan ruang I/a.
b. Juru Tk I untuk golongan ruang I/b.
c. Juru untuk golongan ruang I/c.
d. Juru Tk I untuk golongan ruang I/d.
e. Pengatur muda untuk golongan ruang II/a.
f. Pengatur muda Tk I untuk golongan ruang II/b.
g. Pengatur untuk golongan ruang II/c
h. Pengatur Tk untuk golongan ruang II/d.
i. Piñata muda untuk golongan ruang III/A.
j. Penata muda Tk I untuk golongan ruang III/b.
k. Piñata untuk golongan ruang III/C.
l. Penata Tk I untuk golongan ruang III/d.
m. Pembina untuk golongan ruang IV/a.
n. Pembina Tk I untuk golongan ruang IV/b.
o. Pembina utama muda untuk golongan ruang IV/c.
p. Pembina utama madia untuk golongan ruang IV/D.
q. Pembina utama untuk golongan ruang IV/e.

3. Perencanaan Administrasi Personalia


Perencanaan
Perencanaan personalia adalah penentuan jumlah dan spesifikasi (kuantitas dan kualitas)
orang-orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Langkah-langkah dalam
perencanaan personil adalah :
a. pekerjaan
Analisis pekerjaan menurut Simamora (1999) adalah proses pengumpulan, pemeriksaan dan
pengorganisasian semua aktivitas-aktivitas kerja pokok di dalam suatu organisasi beserta
kualifikasi (pengetahuan, kemampuan serta sifat-sifat individu) yang diperlukan untuk
melaksanakan aktivitas tersebut.

b. Penentuan formasi
Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat pegawai yang diperlukan dalam suatu
organisasi untuk mampu melaksanakan tugas pokoknya dalam jangka waktu tertentu.
Formasi pegawai negeri sipil menurut PP 97 Pasal 1 tahun 2000 adalah jumlah dan susunan
pangkat pegawai negeri sipil yang diperlukan dalam suatu organisasi negara untuk mampu
melaksanakan tugas pokoknya dalam jangka waktu tertentu. Penyusunan formasi ini
didasarkan pada : jenis pekerjaan, sifat pekerjaan, analisis beban kerja dan perkiraan
kapasitas pekerjaan seseorang pegawai dalam jangka waktu tertentu, prinsip pelaksanaan
pekerjaan dan peralatan yang tersedia.

c. Penentuan kebutuhan
Penentuan kebutuhan dimulai dari kegiatan inventarisasi personil yaitu pencatatan atau
pendataan ulang personil yang sudah ada. Inventarisasi ini meliputi jumlah, kualifikasi, masa
kerja, pengetahuan dan keterampilan, serta bakat yang masih perlu dikembangkan. Faktor
penyebab adanya formasi yang kosong dalam suatu organisasi biasanya : pegawai pensiun,
pegawai berhenti dengan hormat, pegawai yang berhenti dengan tidak hormat, pegawai
yang meninggal. Sisa formasi yang belum terisi, perluasan formasi, modernisasi dan
perluasan peralatan baru.

Anda mungkin juga menyukai