Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ASTRIE

NIM : A1011181189

UTS HUKUM KEPEGAWAIAN (A) REGULER

1. A. Sistem administrasi pemerintahan terbagi menjadi dua bagian yaitu pegawai negeri
dan masyarakat. Pegawai negeri mempunyai otoritas dan wewenang secara hukum,
sedangkan masyarakat tidak memiliki wewenang. Berdasarkan kewenangan yang
diberikan tersebut maka terdapat hubungan antara Hukum Administrasi Negara
dengan Hukum Kepegawaian yang disebut sebagai openbare dienstbetrekking
(hubungan dinas publik) terhadap negara (pemerintah). Adapun openbare
dientsbetrekking yang melekat pada hubungan hubungan hukum kepegawaian itu
lebih merupakan hubungan sub-ordinatie antara atasan dengan bawahan. Berdasarkan
uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara Hukum
Kepegawaian dengan Hukum Administrasi Negara adalah : Obyek Hukum A
dministrasi Negara adalah kekuasaan pemerintah; 2. Penyelenggaraan pemerintahan
sebagian besar dilakukan oleh Pegawai Negeri; 3. Tugas dan wewenang Pegawai
Negeri berupa public service dituangkan dalam Pasal 3 ayat (1) UU No. 43 tahun
1999 yang menyatakan bahwa Pegawai negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur
Negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
professional, jujur adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas Negara,
pemerintahan dan pembangunan. 4. Hubungan antara Pegawai Negeri dengan negara
adalah hubungan dinas publik; 5. Sengketa kepegawaian merupakan sengketa Tata
Usaha Negara.

B. Administrasi kepegawaian ialah keseluruhan aktivitas ataupun kegiatan yang juga


berkaitan dengan masalah penggunaan pegawai “tenaga kerja” agar dapat mencapai
tujuan. Sedangkan administrator memiliki tujuan agar dapat menyusun dan juga
mengendalikan dari keseluruhan aktivitas supaya dapat memelihara,
mengembangkan, mendapatkan ataupun menggunakan para pegawai dengan sesuai
dari beban kerjanya sehingga dapat mencapai tujuan dari organisasi ataupun
perusahaan yang sudah ditentukan sebelumnya.
C. Salah satu paradigma baru UU ASN (UU Nomor 5 Tahun 2014) adalah berkaitan
dengan Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit, yang
berdasarkan pada kualifkasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan
tanpa membedakan latar belakang poltik, ras, warna kulit, agama, asal-usul, jenis
kelamin, status pernikahan, umum, atau kondisi kecacatan. Manajemen ASN ini
meliputi Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Manajemen Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Disebutkan dalam Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 itu, Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaan
Manajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang di kementerian, sekretariat
jendral/sekretariat lembaga negara, sekretariat lembaga nonstruktural, sekretaris
daerah/provinsi dan kabupaten/kota Pejabat yang berwenang sebagaimana
dimaksud memberikan rekomendasi usulan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian
(PPK) di instansi masing-masing. “Pejabat yang Berwenang mengusulkan
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pejabat Administrasi dan Pejabat
Fungsional kepada Pejabat Pembina Kepegawaian di instansi masing-masing,” bunyi
Pasal 54 Ayat (4) UU ini. Manajemen PNS pada Instansi Pusat, menurut UU No.
5/2014 ini, dilaksanakan oleh pemerintah pusat, sementara Manajemen PNS pada
Instansi Daerah dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

2. iya PNS baru sudah memperoleh jabatan dan pangkat, Pangkat adalah kedudukan yang
menunjukkan tingkat seorang pegawai dalam susunan kepegawaian dan yang digunakan
sebagai dasar penggajian. Oleh karena itu setiap pegawai diangkat dengan pangkat tertentu.
Jabatan adalah sekelompok posisi yang sama dalam suatu organisasi. Dalam Pegawai Negeri
Sipil (PNS) jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam kerangka suatu satuan organisasi. Kenaikan
pangkat bagi PNS secara umum dapat dibagi menjadi 4 (empat) jenis yaitu:
Kenaikan Pangkat Pilihan
Kenaikan Pangkat Reguler
Kenaikan Pangkat Anumerta
Kenaikan Pangkat Pengabdian
Masing-masing jenis Kenaikan Pangkat tersebut mempunyai sub jenis yaitu:
-. Kenaikan Pangkat Pilihan
PNS yang menduduki jabatan struktural
PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu
PNS yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya
PNS yang menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi Negara
PNS yang diangkat menjadi pejabat Negara
PNS yang memperoleh STTB/Ijazah
PNS yang melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau
jabatan fungsional tertentu
PNS yang telah selesai dan lulus tugas belajar
PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induknya yang
diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan
fungsional tertentu
PNS yang menduduki jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan berdasarkan
Keputusan Presiden
-. Kenakan Pangkat Reguler
PNS yang tidak menduduki jabatan struktural atau fungsional
PNS yang melaksanakan tugas belajar
PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di luar instansi induk
-. Kenaikan Pangkat Anumerta

PNS yang dinyatakan tewas, diberikan kenaikan pangkat anumerta setingkat lebih tinggi.
Yang dimaksud tewas adalah:
Meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya.
Meninggal dunia dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinasnya, sehingga
kematian itu disamakan dengan meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas
kewajibannya.
Meninggal dunia yang langsung diakibatkan oleh luka atau cacat jasmani atau cacat rohani
yang didapat dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya.
Meninggal dunia karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab ataupun sebagai
akibat tindakan terhadap anasir itu
-. Kenaikan Pangkat Pengabdian

Kenaikan pangkat pengabdian diberikan bagi PNS yang meninggal dunia atau akan
diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun karena mencapai batas usia pensiun, dapat
diberikan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, apabila:
a. Memiliki masa bekerja sebagai PNS selama:
Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun secara terus-menerus dan sekurang-kurangnya
telah 1 (satu) bulan dalam pangkat terakhir.
Sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) tahun secara terus-menerus dan sekurang kurangnya
telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir.
Sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun secara terus-menerus dan sekurang kurangnya telah
2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir.
b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
c. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam 1 (satu) tahun
terakhir.

Dasar Hukum Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 jo Peraturan Pemerintah Nomor
12 Tahun 2002 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 9

Kenaikan Pangkat Pilihan diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang:


a. Menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu;
b. Menduduki jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden;
c. Menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya;
d. Menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi Negara;
e. Diangkat menjadi pejabat Negara;
f. Memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah;
g. Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan
fungsional tertentu;
h. Telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar;
i. Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya yang diangkat
dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional
tertentu.

KENAIKAN PANGKAT PILIHAN BAGI PNS YANG MENDUDUKI JABATAN


STRUKTURAL

Dasar Hukum Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 jo Peraturan Pemerintah Nomor
12 Tahun 2002 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 10

Kenaikan pangkat pilihan bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural,
jabatan fungsional tertentu, atau jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan
Keputusan Presiden diberikan dalam batas jenjang pangkat yang ditentukan untuk jabatan
yang bersangkutan.
Pasal 12

Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural dan pangkatnya masih 1 (satu)
tingkat di bawah jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dinaikkan
pangkatnya setingkat lebih tinggi, apabila:
a. Telah 1 (satu) tahun dalam pangkat yang dimilikinya;
b. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan struktural yang didudukinya
(terhitung dari tanggal pelantikan);dan
c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir.

Ketentuan sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan struktural yang


didudukinya sebagaimana dimaksud, yaitu:
a. Dihitung sejak yang bersangkutan dilantik dalam jabatan yang definitif.
b. Bersifat kumulatif tetapi tidak terputus dalam tingkat jabatan struktural yang sama.

PNS yang diangkat dalam jabatan struktural dan pangkatnya masih satu tingkat di bawah
jenjang pangkat terendah untuk jabatan yang diduduki tetapi telah 4 (empat) tahun atau lebih
dalam pangkat terakhir yang dimiliki, dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya setingkat
lebih tinggi pada periode kenaikan pangkat setelah pelantikan apabila setiap unsur penilaian
prestasi kerja/DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.

PNS yang menduduki jabatan struktural dan pangkatnya telah mencapai jenjang pangkat
terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat dipertimbangkan kenaikan pangkat pilihan
setingkat lebih tinggi, apabila:
a. Sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir; dan
b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir.

PNS yang menduduki jabatan struktural dan pangkatnya telah mencapai pangkat tertinggi
dalam jenjang pangkat pada jabatannya, dapat diberikan kenaikan pangkat reguler
berdasarkan ijazah yang dimilikinya sepanjang memenuhi syarat lainnya.

Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Pilihan bagi PNS yang menduduki jabatan
struktural:

a. Salinan/fotocopy sah keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir;


b. Salinan/fotocopy sah keputusan dalam pangkat terakhir;
c. Fotocopy sah daftar penilaian prestasi kerja/DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir

3. Menurut Logeman, ukuran yang menentukan seseorang itu Pegawai Negeri adalah ukuran
yang bersifat material, yakni hubungan antara negara dengan Pegawai Negeri tersebut.
Dikatakannya bahwa Pegawai Negeri adalah setiap pejabat yang mempunyai hubungan dinas
dengan negara. Jadi pegawai Negeri tidak lain adalah orang-orang yang mempunyai
hubungan dinas dengan negara karena ditunjuk oleh pejabat yang berwenang.3 Menurut
Utrecht menyatakan pegawai negeri adalah mereka yang bekerja sebagai pegawai pada suatu
badan pemerintah baik tetap, maupun sementara atau tiap orang yang diangkat dalam dinas
publik untuk bekerja di negeri ini. Dinas publik itu merupakan segala perusahaan yang
dikuasai oleh negara atau badan pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai