Anda di halaman 1dari 15

DISIPLIN PEGAWAI

Anggota kelompok :
1. Anis Apriyani
2. Arum Puspa Rini
3. Eirsya Maulana
4. Ericca Wilda Cahya
5. Ismi Uswatun Hasanah
Definisi Disiplin Pegawai
 Disiplin berasal dari bahasa latin “diciplina” yang
berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan
kerohanian serta pengembangan tabiat. Jadi sifat
disiplin berkaitan dengan pengembangan sikap
yang layak terhadap pekerjaan.
Pengaturan Hukum Pelaksanaan Disiplin
Pegawai
a) Undang-undang No.43 Thn 1999 tentang pokok-pokok
kepegawaian
b) PP No. 8 thn 1974, tentang pembatasan kegiatan
pegawai negeri dalam usaha swasta
c) PP No. 53 thn 2010 yaitu tentang disiplin PNS
d) Keputusan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian
Negara No. 2 thn 1999 tentang ketentuan pelaksanaa
PNS yang menjadi anggota parpol
e) Keputusan presiden No. 67 thn 1980 tentang Badan
Pertimbangan Pegawai
f) Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian
Nomor 23/SE/1980, tentang peratuan disiplin PNS
Pelaksanaan Hukum Disiplin Pegawai
Untuk menumbuhkan sikap disiplin PNS, Pasal 30 UU
No 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas undang-undang
No 8 Thn 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian
mengamanatkan ditetapkannya peraturan pemerintah
mengenai disiplin PNS.
Dalam peraturan pemerintah No 53 Thn 2010 tentang
disiplin PNS secara tegas disebutkan jenis hukuman disiplin
yang dapat dijatuhkan terhadap suatu pelanggaran disiplin.
Penjatuhan hukuman berupa jenis hukuman ringan,sedang
atau berat sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan
oleh PNS yang bersangkutan, dgn mempertimbangkan latar
belakang dan dampak dari pelanggaran yang dilakukan
Pembinaan Pegawai
Dalam rangka meningkatkan mutu dan kemampuan
dalam bekerja, kebijaksanaan manajemen PNS yang
dilaksanakan meliputi penetapan
norma,standar,prosedur,formasi,pengangkatan,pengemba
ngan kualitas SDM PNS, pemindahan gaji, tunjangan
kerja, pemberhentian, han dan kewajiban serta
kedudukan hukum. Untuk menjamin kelancaran
penyelenggaraan kebijaksaan manajemen PNS, Badan
Kepegawaian Negara bertugas dan memiliki tanggung
jawab terhadap keberhasilan penyelenggaraan pembinaan
PNS.
Sistem Pembinaan Pegawai
a. Sistem karier terbuka, Adalah sistem
kepegawaian dimana untuk menduduki suatu
jabatan yang kosong dalam suatu unit
organisasi,berlaku untuk tiap warga negara yang
memiliki skill,kecakapan, dan pengalaman atas
jabatan tsb.
b. Sistem karier tertutup, yaitu sistem
kepegawaian dimana jabatan yang kosong dlm
suatu unit organisasi hanya dapat diduduki oleh
PNS yg ada dlm organisasi tsb. Sistem karier
tertutup dibagi menjadi 2,yaitu:
 Sistem karier tertutup dlm arti
kementrian/lembaga/provinsi/kabupaten/kota.

Artinya jabatan yg kosong hanya dapat diduduki oleh


pegawai dari kementrian/lembaga/provinsi/kabupaten/kota
setempat, tidak boleh dari kota lain.

 Sistem karier tertutup dlm arti negara.

Artinya jabatan-jabatan yg ada dlm organisasi pemerintah


hanya dapat diduduki oleh pegawai yang ada dlm instansi
pemerintah saja. Dalam arti ini, PNS dimungkinkan untuk
pindah dari kementrian/lembaga/provinsi/kabupaten/kota dari
kota satu ke kota lain.
 Sistem prestasi kerja, yaitu suatu sistem
kepegawaian dimana untuk pengangkatan seorang
PNS dlm suatu jabatan bukan hanya berdasarkan
pada kecakapan,keahlian dan pengalamannya
namun lebih didasarkan pada prestasi kerja yang
harus dibuktikan secara nyata. Sesuai dengan
ketentuan pasal 12 UU No 43 Thn 1999,
pembinaan PNS dilaksanakan dengan perpaduan
antara sistem prestasi kerja dan sistem karier yang
menitikberatkan pada sistem prestasi kerja
 Instansi Yang Terkait Dalam Pembinaan Pegawai
Negeri Sipil

 Instansi Yang Secara Fungsional Terkait Dalam


Pembinaan Pegawai Negeri Sipil,
sbb :
- Presiden RI

- Menteri Negara Pendayaagunaan Aparatur Negara

- Badan Kepegawaian Negara (BKN)

- Lembaga Administrasi Negara (LAN)

- Kementrian Keuangan

- Kementrian Kesehatan

- Badan Pertimbangan Kepegawaian


Hak dan Kewajiban Pegawai
HAK DAN KEWAJIBAN PNS MENURUT UU NOMOR 8 TAHUN 1974 SEBAGAIMANA
TELAH DIUBAH DENGAN UU 43 TAHUN 1999
Kewajiban PNS Hak PNS
Setiap Pegawai Negeri wajib setia dan taat Setiap Pegawai Negeri berhak memperoleh gaji yang
sepenuhnya kepada Pancasila Undang-Undang layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggungjawabnya.
(pasal 7)
Dasar 1945, Negara dan Pemerintah. (pasal 4)
Setiap Pegawai Negeri berhak atas cuti. (pasal 8)
Setiap Pegawai Negeri wajib mentaati segala
peraturan perundangundangan yang berlaku Setiap Pegawai Negeri yang ditimpa oleh sesuatu
kecelakaan dalam dan karena menjalankan tugas
dan melaksanakan tugas kedinasan yang kewajibannya, berhak memperoleh perawatan. (pasal 9
dipercayakan kepadanya dengan penuh angka 1)
pengabdian, kesadaran, dan tanggungjawab.
Setiap Pegawai Negeri yang menderita cacat jasmani
(pasal 5) atau cacat rohani dalam dan karena menjalankan tugas
Setiap Pegawai Negeri wajib menyimpan kewajibannya yang mengakibatkannya tidak dapat
rahasia jabatan. (pasal 6 huruf a) bekerja lagi dalam jabatan apapun juga, berhak
memperoleh tunjangan. (pasal 9 angk 2)
Pegawai Negeri hanya dapat mengemukakan
Setiap Pegawai Negeri yang tewas, keluarganya berhak
rahasia jabatan kepada dan atas perintah
memperoleh uang duka. (pasal 9 angka 3)
pajabat yang berwajib atas kuasa Undang-
undang.(pasal 6 huruf b) Setiap Pegawai Negeri yang telah memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan, berhak atas pensiun. (pasal 10)
larangan bagi PNS sebagaimana diatur dalam
pasal 4
1. Menyalahgunakan wewenang,
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan 8. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari
pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan
kewenangan orang lain. dan/atau pekerjaannya.
3. Tanpa ijin Pemerintah menjadi pegawai atau 9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahnya,
bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau 10. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan
organisasi internasional. suatu yang dapat menghalangi atau mempersulit salah
4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan
atau lembaga swadaya masyarakat asing. kerugian bagi pihak yang dilayani.
5. Memiliki, menjual, membeli menggadaikan, 11. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan.
menyewakan, atau meminjamkan barang barang baik 12. Memberikan dukungan kepada calon
bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat presiden/wakil presiden, DPR, DPD atau DPRD
berharga milik negara secara tidak sah. dengan cara: (lihat PP).
6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman 13. Memberikan dukungan ke pada calon
sejawat, bawahan atau orang lain didalam maupun presiden/wakil presiden dengan cara: (lihat PP).
diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk 14. Memberikan dukungan ke pada calon anggota
keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang DPRD atau calon kepala daerah dengan cara
secara langsung atau tidak langsung merugikan memberikan surat dukungan disertai fotocopy KTP
negara, atau surat keterangan Tanda Penduduk sesuai dengan
7. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu peraturan perundang-undangan,
kepada siapapun baik secara langsung maupun tdk 15.Memberikan dukungan kepada calon kepala
langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat daerah/ wakil kepala daerah dengan cara: (lihat PP).
dalam jabatan.
Unsur-Unsur Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan (DP3)
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan atau DP3 adalah penilaian yang diberikan
atasan bertujuan untuk memperoleh bahan-bahan pertimbangan yang obyektif dalam pembinaan
PNS, dan dilaksanakan dalam kurun waktu sekali setahun oleh pejabat penilai, yang dituangkan
dalam daftar Penilaian Pelaksanaan pekerjaan (DP3).
Menurut (Moekijat, 1991:99) Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan adalah penilaian individu
mengenai pelaksanaan pekerjaan di tempat kerja dan kesanggupan untuk memperolah
kemajuan secara sistematis.
Sedangkan menurut (Mokhamad Syuhadak, 1996:72) Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
Merupakan penilaian hasil kerja yang dicapai oleh pegawai, artinya meliputi jumlah dan mutu yang
dihasilkan sesuai standar yangditetapkan
DP3 bertujuan sebagai petunjuk bagi setiap Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat
Penilai dalam menyusun Sasaran Kerja Pegawai sesuai dengan bidang tugas jabatannya. Selain itu
DP3 juga berfungsi agar setiap pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Penilai dapat menyusun Sasaran
Kerja Pegawai sesuai dengan bidang tugas jabatan masing-masing, serta dapat mengetahui capaian
Sasaran Kerja Pegawainya.
Dasar hukum DP3 adalah Undang undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok Pokok
Kepegawaian jo. undang undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang PerubahanUndang-undang Nomor
8 Tahun 1974. Serta Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 Tentang Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.
Unsur-Unsur Penilaian
1. Kesetiaan
Kesetiaan adalah kesetiaan, ketaatan dan pengabdian kepada Pancasila, UUD-45, Negara dan
pemerintah. Kesetiaan juga dapat diartikan sebagai tekad dan kesanggupan mantaati,
melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan
tanggungjawab.
2. Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang PNS dalam melaksanakan tugas
yang dibebankan kepadanya. Prestasi kerja dapat dipengaruhi oleh: kecakapan, ketrampilan,
pengalaman dan kesungguhan PNS yang bersangkutan.
3. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang PNS dalam menyelesaikan pekerjaan yang
diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani memikul
atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.
4. Ketaatan
Ketaatan adalah kesanggupan ketulusan hati seorang PNS untuk mentaati segala peraturan
perundangan dan peraturan kedinasan yan berlaku. Ketaatan juga termasuk mentaati perintah
kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak
melanggar larangan yang ditentukan.
5. Kejujuran
Kejujuran adalah ketulusan hati seorang PNS dalam melaksanakan tugas dan kemapuan untuk
tidak menyalagunakan wewenang yang diberikan kepadanya.
6. Kerjasama
Kerjasama adalah kemampuan seorang PNS untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain
dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang ditentukan sehingga mencapai daya guna dan hasil
guna yang sebesar-besarnya.
7. Prakarsa
Prakarsa adalah kemampuan seorang PNS untuk mengambil keputusan, langkah-langkah
atau melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa
menunggu perintah dari atasan.
8. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seorang PNS untuk meyakinkan orang lain sehingga
dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok. (khusus untuk PNS yang
berpangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a ke atas yang memangku suatu jabatan).
Sekian dari kelompok kami,
apakah ada pertanyaan???

Anda mungkin juga menyukai