PENDAHULUAN
Dari latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas pada
makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1
1.3 Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
1. Makalah ini dibuat untuk mengetahui dan memahami apa itu administasi
kepegawaian negara.
2. Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa saja yang termasuk fungsi
administrasi kepegawaian negara.
3. Makalah ini dibuat untuk memahami sistem apa saja yang ada di
administrasi kepegawaian negara.
b. Manfaat
2
BAB II
3
2.2 FUNGSI UMUM ADMISITRASI KEPEGAWAIAN NEGARA
Fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan dari administrasi kepegawaian
menurut Felix A. Nigro meliputi:
a. Pengembangan struktur organisasi untuk melaksanakan program
kepegawaian termasuk didalamnya tugas dan tanggung jawab dari
setiap pegawai yang ditentukan dengan jelas dan tegas.
b. Penggolongan jabatan yang sistematis dan perencanaan gaji yang
adil dengan mempertimbangkan adanya saingan yang berat dari
sektor swasta.
c. Penarikan tenaga kerja yang baik
d. Seleksi pegawai yang menjamin adanya pengangkatan calon
pegawai yang cakap dan penempatannya dalam jabatan-jabatan
yang sesuai.
e. Perencanaan latihan jabatan dengan maksud untuk menambah
keterampilan pegawai, memotivasi semangat kerja dan
mempersiapkan mereka untuk kenaikan pangkat.
f. Penilaian kecakapan pegawai secara berkala dan teratur dengan
tujuan meningkatkan hasil kerjanya dan menentukan pegawai-
pegawai yang cakap.
g. Perencanaan kenaikan pangkat yang didasarkan atas kecakapan
pegawai dengan adanya sistem jabatan, di mana pegawai-pegawai
yang baik ditempatkan pada jabatan-jabatan yang sesuai dengan
kecakapannya, sehingga mereka dapat mencapai tingkat jabatan
yang paling tinggi.
h. Kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki hubungan antar manusia.
i. Kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan mempertahankan moril
serta disiplin pegawai.
4
undang-undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian
dalam undang-undang tersebut, pegawai negeri sipil didefinisikan sebagai
sebagai setiap warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat
yang telah ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwewanang dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pegawai negeri sipil terdiri dari pegawai negeri sipil pusat dan
pegawai negeri sipil daerah. Secara rinci institusi tempat pegawai negeri
pusat bertugas adalah sebagai berikut:
5
Setiap prajurit TNI berhak memperoleh penghasilan yang layak dan
dibiayai seluruh dari anggaran pertahanan negara yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
4. Pejabat Negara
Pegawai negeri dapat diangkat menjadi pejabat negara. Pejabat
Negara adalah pimpinan atau lembaga tertinggi/tinggi negara
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan pejabat
negara lainnya yang ditentukan dalam undang-undang.
a. Presiden dan wakil presiden.
b. Ketua, wakil ketua dan anggota MPR.
c. Ketua, wakil ketua dan anggota DPR.
d. Ketua, wakil ketua, ketua muda dan hakim agung pada Mahkamah
Agung.
e. Hakim pada badan peradilan umum, peradilan tata usaha Negara,
peradilan agama, peradilan militer dan hakim yang dipekerjakan
untuk tugas perdilan.
f. Ketua, wakil ketua, anggota badan pemeriksa keuangan.
g. Ketua, wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.
h. Gubernur dan wakil gubernur.
i. Bupati/Walikota, Wakil Bupati dan Wakil walikota.
j. Pejabat Negara lainnya yang ditentukan oleh undang-undang.
6
5. PNS Lainnya
Sebagaimana telah dikemukankan bahwa PNS dapat diperbantukan
pada BUMN/BUMND. Namun demikian tidak semua pegawai
BUMN/BUMND berstatus sebagai pegawai negeri sipil.
7
Pangkatnyapun dapat dinaikkan setinggi mungkin. Sistem ini
merupakan konsekuensi logis dari sistem kepegawaian yang
berdasarkan kecakapan.
d. Sistem Prestasi Kerja
Sistem prestasi kerja adalah suatu sistem kepegawaian dimana
pengangkatan seseorang untuk menduduki sesuatu jabatan atau untuk
naik pangkat didasarkan atas kecakapan dan prestasi yang dicapai
oleh pegawai yang diangkat. Kecakapan tersebut harus dibuktikan
dengan lulus dalam ujian dinas dan prestasi dibuktikan secara nyata.
Sistem prestasi kerja tidak memberikan penghargaan terhadap masa
kerja.
Dalam sistem ini dapat naik pangkat dalam jangka waktu yang
relative singkat, karena tidak dibatasi oleh lamanya masa kerja,
sedangkan sistem karier selain memperhatikan kecakapan juga
memperhatikan lamanya masa kerja dari pegawai yang bersangkutan.
Pegawai tidak dapat naik pangkat apabila masa kerja minimum belum
dipenuhi.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku
Website
http://www.bahankuliah.wordpress.com/2009/05/29/administrasi-kepegawaian/
10