Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“HUKUM ADMINISTRASI PEMERINTAH DAERAH”

Dosen Pengampu : Santi Susanti, S.H.I, M.H

Disusun oleh :

Deki Adriansyah / 20671006


Dimas Dwi Hariyanto / 20671007

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kelompok kami dengan judul “HUKUM
ADMINISTRASI PEMERINTAH DAERAH “.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya dosen
pengampu kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Curup, 21 Maret 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Administrasi merupakan keseluruhan proses kerjasama antara dua orang ataulebih
berdasarkan atas Rasionalitas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan yangtelah ditentukan
sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan prasana tertentu secara berdaya guna dan
berhasil guna. Administrasi bertujuan jangka panjang dan pendek dan pelaksanaannya akan
lebih berdaya guna dan berhasil gunaapabila semua orang mampu menumbuhkan dan
memelihara kerjasama yang erat antara mereka.

Administrasi pemerintah daerah, terdiri dari 3 kata yaitu administrasi, pemerintahdan


daerah. Administrasi dapat diartikan dalam 2 hal yaitu administrasi dalam arti sempit dan
administrasi dalam arti luas. Secara sempit administrasi diartikan sebagai kegiatan yang
bersifat tulis menulis tentang segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi, jadi kegiatan yang
dimaksud tidak lebih dari kegiatan tata usaha. Seperti mengetik, mengirim surat, mencatat
keluar dan masuk surat, penyimpanan arsip dan yang termasuk pada proses pelayanan
lainnya.

Sedangkan administrasi dalam arti luas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan. Kegiatan-kegiatan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan. Dalam pengertian luas ini, pengertian tata usaha termasuk
didalamnya. Administrasi yang dimaksud tidak hanya pada badan-badan pemerintah saja,
tetapi juga terdapat pada badan-badan swasta.
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Hukum Administrasi Daerah ?


2. Apa Saja Konsep-Konsep Dasar Administrasi Pemerintahan Daerah?
3. Apa Pengertian Administrasi?
4. Apa Pengertian Administrasi Pemerintahan Daerah ?
5. Apa Landasan Pembentukan Pemerintahan Daerah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Hukum Administrasi Daerah
2. Untuk mengetahui Konsep-Konsep Dasar Administrasi Pemerintahan Daerah
3. Untuk mengetahui Pengertian Administrasi
4. Untuk mengetahui Pengertian Administrasi Pemerintahan Daerah
5. Untuk mengetahui Landasan Pembentukan Pemerintahan Daerah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Administrasi Negara


Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari 33 propinsi, yang masing-
masing propinsi tersebut setelah berlakunya undang-undang tentang pemerintahan daerah
(mulai tahun 1974 sampai sekarang) telah memiliki kewenangan penuh dalam
penyelenggaraan pemerintahannya. Sehingga dalam pelaksanaanya pun dibutuhkan sebuah
administrasi pemerintah daerah. Dalam mata kuliah ini akan dibahas lebih dalam mengenai
administrasi pemerintah daerah. Untuk itu sangat perlu kiranya pembahasan diawali dengan
pengertian administrasi pemerintah daerah.
Administrasi pemerintah daerah, terdiri dari 3 kata yaitu administrasi, pemerintah dan
daerah. Administrasi dapat diartikan dalam 2 hal yaitu administrasi dalam arti sempit dan
administrasi dalam arti luas. Secara sempit administrasi diartikan sebagai kegiatan yang
bersifat tulis menulis tentang segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi, jadi kegiatan yang
dimaksud tidak lebih dari kegiatan tata usaha. Seperti mengetik, mengirim surat, mencatat
keluar dan masuk surat, penyimpanan arsip dan yang termasuk pada proses pelayanan
lainnya.
Sedangkan administrasi dalam arti luas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan. Kegiatan-kegiatan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan. Dalam pengertian luas ini, pengertian tata usaha termasuk
didalamnya. Administrasi yang dimaksud tidak hanya pada badan-badan pemerintah saja,
tetapi juga terdapat pada badan-badan swasta.1
Kemudian, kita masuk dalam pengertian administrasi pemerintah. Pada hakekatnya
administrasi pemerintah adalah administrasi Negara dalam arti sempit. Administrasi Negara
dalam arti luas sebagai obyeknya adalah Negara lengkap dengan badan-badan Negara baik itu
eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Sedangkan dalam arti sempit yang menjadi obyek
adalah pemerintah (eksekutif). Administrasi pemerintah berhubungan dengan kegiatan-
kegiatan pemerintahan yang dapat dikelompokkan dalam 3 fungsi/kegiatan dasar yaitu:
perumusan kebijakan, pelaksanaan tugas administrasi,  pengunaan dinamika administrasi.
1. Perumusan Kebijakan

1
Hardi Warsono, ‘Buku Ajar Teori Administrasi’, Ilmu Administrasi Dan Ilmu Administrasi Negara, 2019, 13–14
<https://doc-pak.undip.ac.id/443/1/buku 1 Teori Adm .pdf>.
Perumusan kebijakan politik pemerintah dalam system pemerintahan kita
didasarkan pada kebijakan politik yang lebih tinggi. Sebagai ilustrasi presiden dan
para menteri yang bersangkutan menetapkan kebijakan pemerintah dibidang ideology,
politik, ekonomi, social budaya dan hankam dengan berpedoman pada UUD 1945,
ketetapan-ketetapan MPR dan berbagai UU yang berlaku. Adapun langkah-langkah
dalam perumusan kebijakan adalah sebagai berikut:
a. Analisis yang baik terhadap keadaan-keadaan yang nyata
b. Melakukan perkiraan (forecast) keadaan-keadaan yang akan dating dan
menyusun alternative-alternatif langkah kegiatan yang harus ditempuh
c. Menyusun strategi
d. Pengambilan keputusan.
2. Pelaksanaan Tugas Administrasi
Pelaksanaan tugas administrasi adalah merumuskan kebijakan pelaksanaan
dari kebijakan politik pemerintah yang telah ditetapkan sebelumnya. Para pejabat
yang bertugas merumuskan kebijakan pelaksanaan/operasional adalah para pejabat
professional yang pada umumnya bekerjan pada kantor-kantor menteri negara/
departemen teknis/ lembaga-lembaga pemerintah yang secara fungsional mempunyai
keahlian dalam bidangnya masing-masing.
Pelaksanaan tugas administrasi ini meliputi kegiatan-kegiatan pengaturan/
pengendalian dibidang:
a. Struktur organisasi
b. Keuangan
c. Kepegawaian
d. Sarana/peralatan
3. Penggunaan Dinamika Administrasi
Semua kebijakan yang telah ditetapkan perlu dilaksanakan secara operasional
agartercapai tujuan yang dimaksud dalam kebijakan itu sendiri. Dalam hal ini peranan
unsure dinamika administrasi adalah sangat besar yakni dalam rangka proses
pencapaian tujuan secara berdaya guna dan berhasil guna. Unsur dinamika penggerak
administrasi ini meliputi:
a. Pimpinan
b. Koordinasi
c. Pengawasan
d. Komunikasi dan kondisi yang menunjang
Kemudian, dalam penyelenggaraannya, administrasi pemerintah menunjukkan
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Administrasi pemerintah dalam kegiatannya berdasarkan atas hukum atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penyelenggaraan
pemerintahannya, pemerintah termasuk didalamnya badan-badan pemerintah
baik ditingkat pusat maupun daerah, harus dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum. Artinya setiap tindakan pemerintah harus mempertimbangkan
dua kepentingan yakni tujuan dan landasan hukumnya.
2. Administrasi pemerintah dalam kegiatannya berdasarkan keputusan politik
yang dibuat oleh badan yang berwenang. Dalam menjalankan kewenangannya
administrasi pemerintah di Indonesia berdasarkan atas ketetapan-ketetapan
MPR yang bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam 5 tahun.
3. Administrasi pemerintah dalam pengaturan organisasinya bersifat birokrasi.
Birokrasi dalam arti yang sebenarnya dimaksudkan untuk mengorganisasi
secara teratur suatu pekerjaan harus dilakukan oleh orang banyak. Di negara
kita pengaturan organisasi pemerintah berdasarkan atas struktur birokrasi yang
mengatur segala kegiatan pemerintah baik kedalam maupun keluar dan tata
cara pengambilan keputusan yang kompleks.
4. Administrasi pemerintah dalam menjalankan kegiatannya berdasarkan pada
prosedur kerja yang ditetapkan dalam peraturan-peraturan misalnya peraturan
perijinan, peraturan tentang pedagang kaki lima, dan sebagainya.
Setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri administrasi pemerintah, kemudian satu
hal yang menjadi inti pembahasankali ini adalah pengertian administrasi pemerintah daerah.
Yang dimaksud dengan administrasi pemerintah daerah adalah penyelenggaraan
pemerintahan di daerah dengan berdasarkan prinsip desentralisasi. Desentralisasi adalah
penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom (propinsi,
kabupaten dan kota). Sementara itu otonomi daerah merupakan kewenangan daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat.
Pendelegasian kewenangan ditinjau dari visi implementasi praktis di daerah dapat
disederhanakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu pendelegasian kewenangan politik,
pendelegasian kewenangan urusan daerah dan pendelegasian kewenangan pengelolaan
keuangan. Sementara itu substansi kewenangan daerah mencakup seluruh kewenangan
bidang pemerintahan kecuali dalam bidang pertahanan, keamanan, politik luar negeri,
peradilan (yustisi) moneter dan fiskal nasional, serta agama ( UU no 32 pasal 10:3).2

B. Konsep-Konsep Dasar Administrasi Pemerintahan Daerah


Dalam memahami makna konsep pemerintahan daerah perlu dicermati 3(tiga) hal
penting berkaitan dengan lingkup istilah pemerintahan daerah, yaitu: pertama berkaitan
dengan dimensi pengertian, kedua berkaitan dengan bentuk pemerintahan daerah dan ketiga
berkenaan lingkungan yang berpengaruh terhadap pemerintah daerah.
Konsep pemerintahan daerah berasal dari terjemahan konsep local government yang
pada intinya mengandung tiga pengertian, yaitu: pertama berarti pemerintah lokal, kedua
berarti pemerintahan lokal, dan ketiga berarti wilayah lokal.
Pemerintah lokal pada pengertian pertama menunjuk pada organisasi/badan/lembaga
yang berfungsi menyelenggarakan pemerintahan daerah. Dalam konteks ini, pemerintah
lokal atau pemerintah daerah merujuk pada organisasi yang memimpin pelaksanaan kegiatan
pemerintahan daerah, dalam artian ini di Indonesia menunjuk pada Kepala daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Kedua lembaga ini yang menggerakkan kegiatan
pemerintahan daerah sehari-hari. Oleh karena itu, kedua lembaga ini dimaknai dengan
Pemerintah daerah (local government atau local authority).
Pemerintahan lokal pada pengertian kedua menunjuk pada kegiatan pemerintahan
yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah, pemerintah daerah melakukan kegiatan-kegiatan pengaturan. Kegiatan ini
merupakan fungsi penting yang pada hakikatnya merupakan fungsi untuk pembuatan
kebijakan pemerintah daerah yang dijadikan dasar atau arah dalam menyelenggarakan
pemerintahan. Hal tersebut sama dengan fungsi pemerintah pusat yang meliputi fungsi
legislatif, fungsi eksekutif dan fungsi yudikatif. Pemerintahan daerah (local government)
hanya melaksanakan fungsi legislatif dan fungsi eksekutif sedangkan fungsi yudikatif tetap
ditangani pemerintah pusat
Pemerintahan lokal pada pengertian ketiga menunjuk pada wilayah pemerintahan atau
daerah otonom dalam konteks Indonesia Daerah otonom adalah daerah yang memiliki hak
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan yang telah diserahkan oleh Pemerintah
Pusat kepada daerah menjadi urusan rumah tangganya. Hak mengatur ini diwujudkan
dengan pembuatan peraturan daerah yang pada intinya merupakan kebijakan umum
pemerintahan daerah sedang hak untuk mengurus rumah tangga daerah diwujudkan dalam
2
Yos Johan Utama, ‘Pengertian Administrasi Negara Dan Hukum Administrasi Negara’, Modul, 2012, 29-34.
implementasi peraturan daerah berupa kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan
pelaksanaan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pembinaan masyarakat
Tjahja Supriatna yang menyitir pendapat de Guzman dan Taples menjelaskan bahwa
unsur-unsur pemerintahan daerah:
a. Pemerintah daerah adalah subsidi politik dari kedaulatan bangsa dan Negara;
b. Pemerintah daerah diatur oleh hukum;
c. Pemerintah daerah mempunyai badan pemerintahan yang dipilih oleh penduduk
setempat;
d. Pemerintahan daerah menyelenggarakan kegiatan berdasarkan peraturan
perundangan;
e. Pemerintah daerah memberikan pelayanan dalam wilayah yurisdiksinya.
Dikaitkan dengan fungsi umum pemerintahan maka unsur-unsur pemerintahan
daerah di atas masih ditambah dengan Pemerintah daerah melaksanakan
pembangunan daerah dan memberdayakan masyarakat daerah dalam wilayah
yurisdiksinya.3
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsep pemerintahan daerah di dalamnya
melingkupi organisasi/lembaga/institusi, fungsi/kegiatan pemerintahan dan daerah
pemerintahan. Kemudian untuk lebih memahami makna dari pemerintahan daerah di bawah
ini diuraikan beberapa dimensi yang menyangkut pengertian Pemerintahan daerah.
a. Dimensi Sosial
Konsep pemerintahan daerah dipandang sebagai suatu kelompok Masyarakat
yang terorganisasi yang mendiami/bertempat tinggal dalam satu wilayah tertentu
dengan batasan geografis tertentu serta memiliki ciri-ciri tertentu pula.
b. Dimensi Ekonomi
Pemerintah daerah dipahami sebagai organisasi pemerintahan yang memiliki
ciri-ciri tertentu yang terkait erat dengan kondisi dan potensi dari daerah tertentu.
c. Dimensi Geografi
Pemerintahan daerah dipahami sebagai suatu unit organisasi pemerintahan yang
mempunyai lingkungan geografis dengan ciri-ciri tertentu, yang meliputi keadaan
fisik geografis tertentu, demografis tertentu dan potensi ekonomi tertentu.
d. Dimensi Hukum

3
Aries Djaenuri, ‘Konsep-Konsep Dasar Pemerintahan Daerah, Asas Pemerintahan Daerah, Otonomi Daerah
Dan Tujuan Umum Pemerintahan Daerah’, Sistem Pemerintahan Daerah, 3 (2015), 45-46.
Pemerintah daerah dipandang sebagai suatu unit badan hukum publik. Dalam
kedudukannya sebagai badan hukum publik pemerintah daerah di samping
dipandang sebagai unit organisasi pelaksana pemerintah pusat, pemerintah daerah
juga merupakan suatu organisasi mandiri yang mewakili kepentingan masyarakat di
daerahnya.
e. Dimensi Politik
Pemerintah daerah dipandang mempunyai hubungan langsung dengan aspek-
aspek atau merupakan bagian dari sistem politik negara yang bersangkutan Dalam
mengimplementasikan fungsinya, pemerintah daerah merupakan agen /pelaksana
pemerintah pusat.
f. Dimensi Administrasi
Pemerintah daerah dipahami sebagai suatu organisasi pemerintahan sendiri
(Local Self Government). Pemerintah daerah mempunyai hak dan wewenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan tertentu yang telah diserahkan menjadi
urusan rumah tangganya.4

C. Pengertian Administrasi
Adminsitrasi sendiri pertama kali digunakan dalam bahasa yunani, yakni administrare
atau sebuah kegiatan untuk memberikan layanan dan bantuan. Dalam karyanya yang berjudul
Pengantar Ilmu Administrasi terbitan tahun 2020, Alemina Henuk-Kacaribu mengatakan
bahwa administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan, mulai dari pengaturan hingga
pengurusan dari berbagai hal untuk mewujudkan tujuan bersama.

Secara umum, pengertian administrasi dapat dilakukan apabila digunakan oleh lebih
dari satu orang, hal ini dikarenakan administrasi menghubungkan pekerjaan antar dua orang
atau lebih sehingga bisa saling bekerja sama.5

Pengertian Administrasi pada dasarnya adalah sebuah aktivitas atau bentuk usaha yang
memiliki hubungan kuat dengan banyak pengaturan kebijakan, yang mana salah satu
tujuannya untuk mewujudkan target dari sebuah perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu,
administrasi mempunyai peran yang cukup vital untuk berbagai aspek dan aktivitas untuk
sebuah perusahaan atau organisasi bisa tetap bertahan dan terus berkembang.

4
Sirajuddin, Hukum Administrasi Pemerintahan Daerah (malang: Setara Press, 2016). 17-19
5
Sri Nur Hari Susanto, ‘Good Governance Dalam Konteks Hukum Administrasi’, Administrative Law and
Governance Journal, 2.2 (2019), 205–17 <https://doi.org/10.14710/alj.v2i2.205-217>. 18
Pengertian administrasi bisa dipahami berdasarkan artian sempit dan artian luas:

1. Pengertian administrasi dalam arti sempit


Menurut Hendi Haryadi dalam bukunya yang berjudul Administrasi
Perkantoran untuk Manajer & Staf (2009), pengertian administrasi didefinisikan
sebagai sebuah kegiatan penyusunan dan pencatatan data serta informasi secara
sistematis.
Tujuan administrasi dalam arti sempit sendiri adalah menyediakan keterangan
sekaligus memudahkan kegiatan tersebut untuk mendapatkan informasi kembali.
Pengertian Administrasi dalam artian sempit bisa juga dikatakan sebagai sebagai
bentuk tata usaha dari perusahaan atau organisasi.
2. Pengertian administrasi dalam arti luas
Dalam arti yang luas, pengertian administrasi dapat dipahami sebagai aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh sekelompok orang. Aktivitas kerja sama tersebut
ditentukan berdasarkan pembagian kerja yang telah disesuaikan secara terstruktur
untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.6

D. Pengertian Administrasi Pemerintahan Daerah


Administrasi pemerintah daerah, terdiri dari 3 kata yaitu administrasi, pemerintah dan
daerah.

1. Administrasi
Administrasi dapat diartikan dalam 2 hal yaitu administrasi dalam arti sempit dan
administrasi dalam arti luas. Secara sempit administrasi diartikan sebagai kegiatan yang
bersifat tulis menulis tentang segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi, jadi kegiatan
yang dimaksud tidak lebih dari kegiatan tata usaha. Seperti mengetik, mengirim surat,
mencatat keluar dan masuk surat, penyimpanan arsip dan yang termasuk pada proses
pelayanan lainnya.
Sedangkan administrasi dalam arti luas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan. Kegiatan-kegiatan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan. Dalam pengertian luas ini, pengertian tata usaha termasuk
didalamnya. Administrasi yang dimaksud tidak hanya pada badan-badan pemerintah saja,
tetapi juga terdapat pada badan-badan swasta.
a) Administrasi arti sempit menurut para ahli
6
Ika Dyah Kurniati and others, Buku Ajar, 2015. 56-57
 Paul Mebieu and The Liang Gie
Administrasi sebagai kegiatan pencatatan keterangan tertulis .
 Tjeng Bing Tie
Administrasi sebagai pencatatan dan pemberian bahan-bahan yang diperlukan
untuk melaksanakan pimpinan.
b) Administrasi arti luas menurut para ahli
 Administrasi adalah kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh pejabat
eksekutif dalam suatu organisasi yan bertugas mengatur, memajukan, dan
melengkapi usaha kerjasama sekumpulan orang yang sengaja dihimpun untuk
mencapai tujuan tertentu. (ordway tead dalam thoha 1983)
 Administrasi adalah proses yang biasanya terdapat pada semua usha kelompok
baik usaha pemerintah/swasta, sipil/militer baik sengaja besar-besran maupun
kecil-kecilan. (thoha 1983).
2. Pemerintah

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan


menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Ada beberapa definisi
mengenai sistem pemerintahan. Sama halnya, terdapat bermacam-macam jenis
pemerintahan di dunia. Pemerintah adalah suatu ilmu dan seni. Dikatakan sebagai seni
karena beberapa banyak pemimpin pemerintahan yang tanpa pendidikan pemerintahan,
mampu berkiat serta berkharismatik menjalankan roda pemerintahan.

Pemerintah dikatakan sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan karena memenuh


syarat-syarat yaitu dapat di pelajari dan diajarkan, memiliki objek baik material maupun
formal, universal sifatnya sistematik serta spesifik (khas). Pemerintah adalah sebuah
disiplin ilmu yang mandiri bahkan juga seni (seni memerintah) dan moral (moral pejabat).
Pemerintahan adalah semua aktivitas, fungsi, tugas dan kewajiban yang dijalankan oleh
lembaga untuk mencapai tujuan negara.7

a. Pemerintahan Daerah
Pemerintahan daerah menurut Pasal 1 huruf d UU Nomor 22 Tahun 1999
diartikan sebagai penyelenggara pemerintahan daerah otonom oleh pemerintah daerah
dan DPRD menurut asas desentralisasi. Menurut UU nomor 32 tahun 2004 dalam
7
Rayani Saragih and Maria Ferba Editya S, ‘Asas Dan Norma Hukum Administrasi Negara Dalam Pembuatan
Peraturan Daerah’, Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 5.1 (2022), 388–95
<https://doi.org/10.34007/jehss.v5i1.1166>. 89-90
pasal 1 angka 2, pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah
daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip negara kesatuan republik indonesia
(NKRI).
Berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah adalah
penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dan unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah
adalah gubernur, bupati, walikota dan perangkat daerah. Definisi Pemerintahan
Daerah berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah pasal 1 ayat
2, adalah sebagai berikut: “Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintahan daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”

Jadi, dapat disimpulkan bahwa administrasi pemerintah daerah adalah suatu kegiatan
tata usaha dalam pelaksanaan sistem mengatur masyarakat di suatu daerah tertentu.
pengertian lain administrasi pemerintah daerah adalah penyelenggaraan pemerintahan di
daerah dengan berdasarkan prinsip desentralisasi. Desentralisasi adalah penyerahan
wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom (propinsi, kabupaten
dan kota).8

E. Landasan Pembentukan Pemerintahan Daerah


Sumber utama kebijaksanaan umum yang mendasari pembentukan dan
penyelenggaraan pemerintahan di daerah adalah Pasal 18:1-7 UUD 1945 hasil amandemen
tahun 2002, yang antara lain menyatakan bahwa:
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan
kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
2. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

8
Lukman Santoso, ‘Problematika Pemekaran Daerah Pasca Reformasi Di Indonesia’, Jurnal Supremasi Hukum,
1.2 (2012), 86-89.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki Dewan
Perwakilan Rakyat daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah
provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokratis.
5. Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintahan
pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan
lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-
undang.
Dalam penjelasan pasal tersebut antara lain dikemukakan oleh karena Negara Indonesia
itu suatu “eenheidsstaat” maka Indonesia tidak akan mempunyai daerah dalam lingkungan
yang bersifat “staat” juga. Daerah Indonesia akan dibagi dalam daerah Provinsi dan daerah
Provinsi akan dibagi dalam daerah yang lebih kecil yaitu kabupaten dan kota. Di daerah-
daerah yang bersifat otonom atau bersifat administrasi saja semuanya menurut aturan akan
ditetapkan dengan undang-undang. Di daerah-daerah otonom akan diadakan Dewan
Perwakilan Rakyat daerah. Oleh karena itu di daerah pun penyelenggaraan pemerintahannya
akan bersendi atas dasar permusyawaratan.9
Terdapat beberapa pertimbangan yang mendasari perlunya pemerintahan di daerah
yaitu:
a) Pertimbangan Kondusif Situasiona
Secara nyata dan obyektif wilayah negara kita merupakan gugusan kepulauan
yang terdiri dari ribuan pulau dipisahkan oleh selat, laut dan dikelilingi lautan.
Keadaan penduduk dengan beragam adat istiadat dan budaya, potensi permasalahan
yang dihadapi serta kekhususan yang dimiliki masing-masing daerah. Kesemuanya
akan lebih efisien dan efektif bila pengelolaannya adalah ditangani oleh perangkat
pemerintahan yang perlu diwujudkan di masing-masing wilayah.
b) Pertimbangan Sejarah dan Pengalaman Berpemerintahan
Dalam rangka menyusun sistem pemerintahan memperhatikan pula tata
pemerintahan yang telah ada mulai dari jauh sebelum datangnya penjajahan kemudian

9
Aditia Syaprillah, ‘Penegakan Hukum Administrasi Lingkungan Melalui Instrumen Pengawasan’, Bina Hukum
Lingkungan, 1.1 (2016), 99–113 <https://doi.org/10.24970/jbhl.v1n1.8>. 11-15
adanya sistem pemerintahan pada jaman raja-raja. Begitu pula sistem kemasyarakatan
dan susunan pemerintahan yang berlaku di negara lain.
c) Pertimbangan Politis dan Psikologis
Wawasan dan semangat hidup yang menonjol dalam perumusan UUD 1945
adalah wawasan integralistik dan demokrasi serta semangat persatuan dan kesatuan
nasional sehingga untuk tetap menjaga kekompakan semua tokoh dan keutuhan
masyarakat serta wilayahnya, kepada daerah-daerah perlu diberi pemerintahan sendiri
dalam kerangka negara kesatuan. Di samping itu untuk memberikan rasa tanggung
jawab dalam mengisi kemerdekaan dan sekaligus memberi kesempatan kepada daerah
untuk berperan serta dalam pemerintahan, sebagai perwujudan semangat dan jiwa
demokrasi.
d) Pertimbangan Teknis Pemerintahan
Dengan telah disepakatinya prinsip-prinsip Indonesia merdeka dan tujuan serta
arah mana Indonesia akan dibawa maka diperlukan perangkat pemerintahan di daerah
karena disadari bahwa tidak semua urusan pemerintahan dapat dilaksanakan sendiri
oleh pemerintah pusat. Untuk menjaga kemungkinan agar pemerintahan di daerah itu
tidak memisahkan diri dari pemerintah pusat maka dinyatakan bahwa disamping ada
daerah otonom ada daerah yang bersifat administrasi saja, yang kesemuanya
merupakan wilayah administrasi pemerintahan negara Indonesia.10

10
ARENAWATI, ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH SEJARAH, KONSEP DAN PENATALAKSANAAN DI
INDONESIA (Yogyakarta: graha ilmu, 2014). 6-11
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Yang dimaksud dengan administrasi pemerintah daerah adalah penyelenggaraan


pemerintahan di daerah dengan berdasarkan prinsip desentralisasi. Desentralisasi adalah
penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom (propinsi,
kabupaten dan kota).

Konsep pemerintahan daerah berasal dari terjemahan konsep local government yang
pada intinya mengandung tiga pengertian, yaitu: pertama berarti pemerintah lokal, kedua
berarti pemerintahan lokal, dan ketiga berarti wilayah lokal.
Administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan, mulai dari pengaturan hingga
pengurusan dari berbagai hal untuk mewujudkan tujuan bersama
Administrasi pemerintah daerah adalah suatu kegiatan tata usaha dalam pelaksanaan
sistem mengatur masyarakat di suatu daerah tertentu. pengertian lain administrasi pemerintah
daerah adalah penyelenggaraan pemerintahan di daerah dengan berdasarkan prinsip
desentralisasi
DAFTAR PUSTAKA

ARENAWATI, 2014, ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH SEJARAH, KONSEP


DAN PENATALAKSANAAN DI INDONESIA (Yogyakarta: graha ilmu,)
Djaenuri, Aries, (2015) ‘Konsep-Konsep Dasar Pemerintahan Daerah, Asas Pemerintahan
Daerah, Otonomi Daerah Dan Tujuan Umum Pemerintahan Daerah’, Sistem
Pemerintahan Daerah, 3,
Kurniati, Ika Dyah, Riza Setiawan, Afiana Rohmani, Aisyah Lahdji, Arief Tajally, Kanti
Ratnaningrum, and others, 2015, Buku Ajar,
Santoso, Lukman, (2012) ‘Problematika Pemekaran Daerah Pasca Reformasi Di Indonesia’,
Jurnal Supremasi Hukum, 1.2,
Saragih, Rayani, and Maria Ferba Editya S, (2022) ‘Asas Dan Norma Hukum Administrasi
Negara Dalam Pembuatan Peraturan Daerah’, Journal of Education, Humaniora and
Social Sciences (JEHSS), 5.1, <https://doi.org/10.34007/jehss.v5i1.1166>
Sirajuddin, 2016, Hukum Administrasi Pemerintahan Daerah (malang: Setara Press,)
Susanto, Sri Nur Hari, (2019), ‘Good Governance Dalam Konteks Hukum Administrasi’,
Administrative Law and Governance Journal, 2.2
<https://doi.org/10.14710/alj.v2i2.205-217>
Aditia Syaprillah, (2016), ‘Penegakan Hukum Administrasi Lingkungan Melalui Instrumen
Pengawasan’, Bina Hukum Lingkungan, 1.1 <https://doi.org/10.24970/jbhl.v1n1.8>
Warsono, Hardi, 2019, ‘Buku Ajar Teori Administrasi’, Ilmu Administrasi Dan Ilmu
Administrasi Negara, <https://doc-pak.undip.ac.id/443/1/buku 1 Teori Adm .pdf>
Yos Johan Utama, 2012, ‘Pengertian Administrasi Negara Dan Hukum Administrasi Negara’,
Modul,

Anda mungkin juga menyukai