PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinas Perizinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan
publik pada Pemerintah kabupaten Sragen dibidang perizinan, sehingga
dalam rangka
yang sesuai
2 Buku Profil BPTPM Kabupaten Sragen Jawa Tengah Tahun 2011 HAL
18.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat di peroleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana birokrasi perizinan di kabupaten Sragen ?
2. Bagaimana cara untuk mewujudkan pemerintahan yang baik di Kabupaten
Sragen?
3. Sudah sejauh mana usaha pemerintah kabupaten Sragen dalam
menciptakan pemerintahan yang baik?
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah di atas dapat diperoleh tujuan masalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui birokrasi perizinan di kabupaten Sragen.
2. Untuk mengetahui cara untuk mewujudkan pemerintahan yang baik di
Kabupaten Sragen.
3. Untuk mengetahui sejauh mana usaha pemerintah kabupaten Sragen dalam
menciptakan pemerintahan yang baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menjalankan
suatu
pemerintahan,
pemerintah
atau
dalam
kombinasi
peraturan-peraturan
dan
keputusan-
keputusan tata usaha negara yang satu dengan yang lain saling
berkaitan.
Lebih lanjut Indroharto menyebutkan sebagai berikut:
1. Keseluruhan
norma
hukum
administrasi
negara
dalam
Untuk siapa
Apa dan bagaimana
Umum
Individual
Abstrak
Konkret
2.
negara,
yang
merupakan
hasil
pembentukan
Perundang-undangan,
mengartikan
peraturan
juga
diberi
kewenangan
untuk
membuat
dan
pemberian
Freies
Ermessen
kepada
pemerintah
10
mengenai
ruang
lingkup
wewenang
yang
11
Tujuan-tujuan
dan
dasar-dasar
pertimbangan
mengenai
12
D. Perizinan
Tidaklah mudah memberikan definisi apa yang dimaksud dengan
izin, hal ini disebabkan karena antara para pakar tidak terdapat
13
14
15
E. Reformasi Birokrasi
Reformasi merupakan proses upaya yang sistematis, terpadu dan
komprehensi yang ditujukan untuk merealisasikan tata pemerintahan yang
baik. Good Governance (tata kepemerintahan yg baik) : system yang
memungkinkan terjadinya mekanisme penyelenggaraan pmerintahan
Negara yang efektif dan efisien dengan menjaga sinergi yang kontruktif di
antara pemerintah, sktor swasta dan masyarakat. Birokrasi, adalah :
Organisasi yg memiliki jenjang, setiap jenjang diduduki oleh pejabat yang
ditunjuk/diangkat, disertai aturan tentang kewenangan dan tanggung
jawabnya, dan setiap kebijakan yang dibuat harus diketahui oleh pemberi
mandat. Pemberi mandat sektor swasta adalah pemegang saham, sektor
publik adalah rakyat.
Pejabat public yang mempunyai kekuasaan sering tidak pro kepada
rakyat dan bertindak sesuai kemaunnya sendiri. Toaha (2003), menjelaskan
bahwa struktur, norma, nilai dan regulasi yang ada masih berorientasi pada
pemenuhan kepentingan penguasa daripada pemenuahan hal sipil warga
Negara. Prasojo dan Kurniawan (2008), mengartikan reformasi birokrasi
harus meliputi perubahan system politik dan hukum secara menyeluruh,
perubahan sikap mental dan budaya birokrat, serta mindset dan komitmen
pemerintahserta partai politik.
Penjelasan diatas dapat member sebuat kesimpulan bahwa
reformasi Birokrasi, adalah : upaya pemerintah meningkatkan kinerja
melalui berbagai cara dengan tujuan efektifitas, efisien dan akuntabilitas.
Reformasi Birokrasi Berarti : perubahan cara berpikir (pola pikir, pola
sikap,
pola
tindak),
perubahan
16
penguasa
menjadi
pelayanan,
dapat
mengoptimalkan
kinerja
organisasi.
Revitalisasi
instrumen
pendukung
dalam
melaksanakan tugas.
2. Penataan Ketatalaksanaan
Menurut Majid, Marjilis (2010) Dalam sistem ketetalaksanaan
mencakup proses pedoman umum standar operasi, mekanisme, tata
kerja, hubungan kerja dan prosedur pada tingkat perencanaan dan
pembuatan keputusan, pengorganisasian, pengelolaan, administrasi
17
perencanaan,
pelaksanaan,pemantauan,
evaluasi
dan
Ketatalaksanaan
yaitu:
peluang
terjadinya
praktek
KKN,
deregulasi
dan
18
Pemilihan
Prioritas
Program
Pendayagunaan
peluang
KKN
dan
percaloan,
Negara,
menghambat
kelancaran
proses
kerja
diats
yaitu
penataan
ketatalaksanaan
standar
kompetensi
19
jabatan,
klasifikasi
jabatan,
4. Akuntabilitas
Kinerja berkualitas, efektif, efisien dan kondusif. Akuntabilitas
adalah kewajiban individu atau penguasa yg dipercayakan u/
mengelola sumber daya publik dan ybs dgnnya u/ dpt menjawab hal yg
menyangkut pertanggungjawaban fiskal, manajerian dan program
(deklarasi Tokyo). Pengertian Lebih Luas, akuntabilitas pelayanan
publik adalah pertanggungjawaban pegawai pemerintah kepada publik
yg menjadi konsumen pelayanannya.
Akuntabilitas dapat diartikan
sebagai
bentuk
kewajiban
karena
ada
kewajiban
sebagai
salah
satu
proses
batal,
asas
perlindungan,
21
asas
kebijaksanaan,
asas
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Temuan
Temuan lapangan merupakan hasil dari riset yang dilakukan dengan
pengambilan data melalui website pemerintah kabupaten Sragen dan
melihat langsung buku profil BPTPM di Kab. Sragen Jawa Tengah. Data
yang diambil merupakan data valid dan resmi dari BPTPM Kab. Sragen.
1. Profil BPTPM
22
Sesuai
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
berupaya
memberikan
peningkatan
pelayanan
dan
pemerintah
kepada
masyarakat
merupakan
indikator
adapun
23
susunan
a.
b.
Kepala
Sekretariat
1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
2) Sub Bagian Keuangan
3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Pelayanan Umum dan Pengaduan
1) Sub Bidang Pelayanan KTP, KK, dan Akte Capil
2) Sub Bidang Informasi, Dokumentasi dan Penanganan
Pengaduan
d. Bidang Perijinan Jasa Usaha
1) Sub Bidang Perijinan Indakop dan Reklame
2) SubBidangPerijinan
Pertanian,
Perhubungan,
Pariwisata,SIUJK dan K3
e. Bidang Perijinan Tertentu
1) Sub Bidang Perijinan Prinsip, Lokasi, IMB dan HO
2) Sub Bidang Perijinan Pendidikan dan Kesehatan
Gambar 3.2
Struktur Organisasi BPTPM
Sumber : BPTPM Kabupaten Sragen Tahun 2015
b. Penataan Ketatalaksanaan
24
Perijinan
mekanisme/bagan
alir
PEMOHON
PEMERIKSAAN BERKAS
PENYERAHAN
PROSES
PEMERIKSAAN LAPANGAN
25
PEMBAYARAN
Gambar 3.2
Mekanisme Pelayanan Perijinan
Sumber : BPTPM Kabupaten Sragen Tahun 2011
Indonesia
dengan
pengelolaan
Sistem
Informasi
26
dengan
pengembangan
dilakukan
mengundang
Sumber
Daya
training
terhadap
instruktur
Manusia
dari
SDM
bagian
perusahaan
27
yakin dan
2005
dilakukan
pelatihan
oleh
psycholog
efektif,
efisien
dan
kondusif.
investasi.
Untuk
28
itu
birokrasi
dituntut
mampu
lama
dilayani
ke
paradigma
baru
kasih
telah
mendapat
kesempatan
untuk
melayaninya.
Paradigma ini akan menjadi tata nilai baru dan budaya kerja
baru.
2. Pemantauan Kepuasan Pelanggan
Untuk mengetahui keberhasilan
dalam
melayani
No.
Keterangan
Jumlah
29
Nilai
Kategori
Prosedur
nilai
Konversi
3,35
83,75
Sangat baik
Kemudahan
Pelayanan
Kelengkapan Informasi
3,45
86,25
Sangat baik
3,37
84,25
Sangat baik
Kedisiplinan Petugas
3,25
81,25
Sangat baik
Pertanggung
Petugas
3,33
83,25
Sangat baik
Kemampuan Petugas
3,42
85,50
Sangat baik
Kecepatan
Pelayanan
Waktu
3,30
82,50
Sangat baik
Kedisiplinan
Antrian
Dalam
3,41
85,25
Sangat baik
Kesopanan
Keramahan
3,32
83,00
Sangat baik
10
Kewajaran Biaya
3,48
87,00
Baik
11
Kesesuaian Biaya
3,39
84,75
Baik
12
Ketepatan
Pelayanan
3,39
84,75
Sangat baik
13
Kenyamanan
Lingkungan BPTPM
3,49
87,25
Sangat baik
14
Keamanan
BPTPM
3,55
88,75
Sangat baik
Jawaban
Dan
Waktu
Pelayanan
Tabel 3.1
Hasil Suurvei Kepuasan Pelangggan
Sumber : BPTPM Kabupaten Sragen Tahun 2011
Keterangan :
1) Jumlah responden 150 orang
2) Survey dilaksanakan 6 bulan sekali
3) IKM 84,3 (sangat memuaskan)
3. Penanganan Pengaduan
Untuk memberikan
peluang
bagi
masyarakat
30
transparan
dll),
(cepat,
memuaskan
tepat,
adil,
pelanggan
dan
31
2 hari kerja
2.
3 hari kerja
3.
3 hari kerja
4.
5 hari kerja
5.
7 hari kerja
6.
3 hari kerja
7.
5 hari kerja
8.
5 hari kerja
(Merger)
9.
Izin Prinsip
10 hari
kerja
10.
Izin Lokasi
11.
12.
10 hari kerja
6 hari kerja
ITU)
13.
3 hari kerja
14.
5 hari kerja
15.
3 hari kerja
16.
3 hari kerja
17.
5 hari kerja
18.
6 hari kerja
19.
5 hari kerja
20.
4 hari kerja
21.
22.
8 hari kerja
23.
8 hari kerja
24.
2 hari kerja
25.
Pajak Reklame
1 hari kerja
26.
6 hari kerja
32
10 hari kerja
27.
5 hari kerja
28.
6 hari kerja
6 hari kerja
6 hari kerja
31.
6 hari kerja
32.
6 hari kerja.
Angkut
33.
6 hari kerja
Produksi
34.
6 hari kerja
35.
6 hari kerja
36.
6 hari kerja
37.
6 hari kerja
38.
6 hari kerja
39.
Izin Kursus
5 hari kerja
40.
12 hari kerja
41.
12 hari kerja
42.
12 hari kerja
43.
12 hari kerja
44.
5 hari kerja
45.
5 hari kerja
46.
5 hari kerja
47.
5 hari kerja
48.
5 hari kerja
49.
5 hari kerja
50.
5 hari kerja
33
51.
5 hari kerja
52.
5 hari kerja
53.
5 hari kerja
54.
12 hari kerja
55.
12 hari kerja
56.
12 hari kerja
57.
12 hari kerja
58.
12 hari kerja
59.
12 hari kerja
60.
12 hari kerja
61.
12 hari kerja
62.
12 hari kerja
63.
12 hari kerja
64.
12 hari kerja
65.
12 hari kerja
66.
12 hari kerja
67.
12 hari kerja
68.
12 hari kerja
69.
12 hari kerja
70.
12 hari kerja
Tabel 3.2
Jenis Peerijinan dan Wakt Penyelesaiannya
Sumber : BPTPM Kabupaten Sragen Tahun 2011
B. Pembahasan
Pembahasan tentang temuan yang ada di BPTPM akan dianalisis
dengan teori reformasi birokrasi. Dalam hal ini dapat ditinjau dari 5 bagian
yaitu
penataan
kelembagaan,
penataan
ketatalaksanaan,
penataan
1) Penataan Kelembagaan
Penataan kelembagaan di BPTPM sudah cukup baik. Hal tersebut
dapat dilihat dari dari struktur organisasi yang ramping. Sebuah badan
dengan pengurusan semua jenis perijinan dan penanaman modal hanya
membutuhkan 17 orang dengan jabatan Strukturan. Dimana BPTPM
dipimpin oleh seorang kepala yang membawahi 4 bidang, setiap
bidangnya membawahi dua sub bidang. Garis koordinasi berikutnya
yaitu skertariat yang membawahi 3 sub bagaian.
Dari Saat jumlah pegawai BPTPM Sragen ada 39 orang. 17 orang
pemegang jabatan structural dan sisanya yaitu 21 pemegang jabatan
fungsional. Hal ini sesuai dengan prinsip penataan kelembagaan bahwa
pemegang jabatan fungsional harus lebih banayak dari jabatan strukturul,
karena dengan lebih banyak jabatan fungsional diharapkan organisasi
akan lebih mudah dalam melakukan koordinasi dan efisien serta efektif.
BPTPM yang jumlah pegawai yang cukup minimal mampu
mengurusi 72 jenis perijinan yang ada di Kab. Sragen. Hal ini cukup
efisien, karena kerampingan struktur organisasi ternyata tetap mampu
untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.
2) Penataan Ketatalaksanaan
Penataan ketatalaksanaan menjelaskan tentang tata cara suatu
pelaksanaan pelayanan. Dalam hal ini yaitu pelayanan perijinan yang
dilakukan oleh BPTPM. Pelayanan perijinan yang dilakuka oleh
BPTPM sangat sederhana mekanismenya. Pelayanan ini ini juga
sangat mudah karena cukup datang ke satu tempat dan 1 pintu sudah
dapat diselesaikan semua, tanpa harus pergi ketempat lainnya.
Mekanisme pelayanan tersebut yaitu suatu pemohon ijin menyerahkan
syarat-syarat ijin kepada petugas BPTPM, kemudian melakukan
pembayaran ditempat itu juga, kemudian dilakuan proses, setelah
proses selesai barulah dilakukan tinjauan lapangan dan tinjauan berkas.
Penataan ketatalaksanaan juga memfokuskan bahsannya pada halhal yang mendukung tata laksana tersebut. Salah satunya yang
mempunyai pengaruh penting yaitu dukungan teknologi dan
komunikasi. Pada BPTPM banayak teknologi yang digunakan untuk
membantu
pelayanan
perijinan
35
kepada
masyarakat.
for
Sucsess. Hal ini diharapkan Untuk bisa tampil prima dalam melayani
customer/pelanggan, dilakukan training terhadap SDM pelaksana
dengan mengundang instruktur dari bagian pengembangan Sumber
Daya Manusia perusahaan swasta.
Tidak hanya itu saja dilklat-diklat dan magang juga dilakukan oleh
BPTPM. Agar dapat memberi pelayanan kepada masyarakat dengan
baik, maka beberapa pegawai pada awal terbentuknya UPT ditugaskan
untuk magang di KPT Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali selama 1
minggu pada tahun 2002. Dengan program ini diharapkan pegawaipagawai tersebut sudah mempunyai pengalaman dan bekal yang
memadai. Diklat Komputer dilakukan sejak tanggal 6 Januari 2003
telah dilaksanakan diklat komputer dengan mengundang instruktur
untuk melatih tenaga pelaksana di KPT saat itu. Waktunya setiap hari
Senin hingga Kamis setelah jam 13.00, karena diasumsikan setelah
jam tersebut pelayanan sudah relatif berkurang. Materi yang diajarkan
meliputi: program Microsoft Word, program Microsoft Excel, program
Microsoft Access.
4) Akuntabilitas
Akuntabilitas selalu menjadi bahasan yang tidak terlepaskan jika
berbicara
tentang
reformasi
36
birokrasi.
Akuntabilitas
lebih
pelayanannya
dibuktikan
dengan
dimasukkannya
Pelayanan
37
BPTPM Sragen,
38
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reformasi administrasi Negara merupakan sesuatu yang wajib
dijalankan di seluruh Negara. Iklim globalisasi yang menimbulkan
karakter social yang mempunyai mobilitas tinggi membuat suatu
pemerintahan dapat pekah dengan apa yang dibutuhkan rakyat kepada
Negara. Dengan reformasi administrasi Negara diharapkan tantangan
tersebut akan mampu dijawab. Reformasi aparatur Negara, reformasi
birokrasi merupakan bagaian dalam reformasi administrasi Negara .
Reformasi birokrasi meruapakan salah satu bagian yang paling
penting yang harus disorot. Birokrasi sebagai wadah atau temapat untuk
melakukan kegiatan administrasi dalam suatu Negara dengan tujuan
melayani masyarakat meruapakan tempat sentral yang harus bertanggung
jawab dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat yang dimonopoli oleh
Negara.
bidang perijinan
birokrasi dengan cukup baik. Hal tersebut ditandai dengan hasil analisis
temuan yang ada di BPTPM Sragen kemudian dianalisis dengan 5 cara
dalam reformasi birokrasi yang didalam setiap cara tersebut mempunyai
indicator untuk mengukur temuan yang ada di BPTPM Kab. Sragen.
B. Saran
Ada beberapa hal yang menjadi catatan kami setelah mengetahui
hasil temuan dan dilakukan analisis :
1.
Pemanfaatkan E-government dalam BPTPM
harus ditingkatkan, tidak hanya formulir dan informasi lolos tidaknya
iji tetapi cara pengurusan atau transfer data online dan pembayaran
2.
40
DAFTAR PUSTAKA
41