Kelompok 4
Kelas A
Risharyadi 21.023.63.201.001
Nur Fadilla 21.023.63.201.003
Intan Nuraeni 21.023.63.201.004
Nur Fadia 21.023.63.201.014
Egi Siti Fadila.A 21.023.63.201.029
Safiah 22.023.63.201.156
2022
BAB I
Latar Belakang
Administrasi merupakan keseluruhan proses kejasama antara dua orang atau lebih berdasarkan atas
rasionalitas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna. Administrasi
bertujuan jangka Panjang dan pendek dan pelaksaannya akan lebih berdaya guna dan berhasil guna
apabila semua orang mampu menumbuhkan dan memelihara Kerjasama yang era tantara mereka.
Administrasi daerah terdiri dari dari tiga kata yaitu administrasi, pemerintah dan daerah. Adminisrtasi
dapat di artikan dalam 2 hal yaitu administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas.
Secara sempit administrasi diartikan sebagai kegiatan yang bersifat tulis menulis tentang segala
sesuatu yang terjadi dalam organisasi, jadi kegiatan yang dimaksud tidak lebih dari tata usaha, seperti
mengetik, mengirim surat, mencatat keluar dan masuk surat, menyimpan arsip dan yang termasuk
pada proses pelayanan lainnya.
Sedangkan administrasi dalam arti luas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Kegiatan ini merupakan perencaan, pengorganisasiaan, penggerakan dan pengawasan. Dalam
pengertian luas ini, pengertian tata usaha termasuk didalamnya. Administrasi yang dimaksud tidak
hanya pada badan-badan pemerintahannya saja tetapi juga terdapat pada badan-badan swasta.
BAB II
ISI
Negara adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan. Pada konteks negara Indonesia, tujan
negara tertuang dalam Alinea keempat pembukaan UUD 1945 yang mengidentifikasi negara
Indonesia sebagai negara hukum yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan umum. Setiap kegiatan
disamping harus diorientasikan pada tujuan yang hendak dicapai juga harus berdasarkan pada hukum
yang berlaku sebagai aturan kegiatan kenegaraan, pemerintahan dan kemasyarakatan. Dalam negara
hukum modern pemerintah memiliki tugas dan wewenang dimana pemerintah tidak hanya menjaga
keamanan dan ketertiban (rust en order) tetapi juga mengupayakan kesejahteraan umum
(bestuurszorg). Tugas dan kewenangan pemerintah adalah untuk menjaga ketertiban dan keamanan
dimana tugas ini merupakan tugas yang masih dipertahankan. Untuk melaksanakan tugas ini
pemerintah mempunyai wewenang dalam bidang pengaturan (regelen atau besluiten van algemeen
strekking beschikking). Sesuai dengan sifat ketetapan yaitu konkrit, individual dan final maka
ketetapan merupakan ujung tombak instrument hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan. Salah
satu wujud dari ketetapan merupakan ujung tombak instrument hukum dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Salah satu wujud dari ketetapan adalah izin dimana izin merupakan instrument yuridis
yang digunakan pemerintah untuk mengatur masyarakatnya dalam menyelenggrakan pemerintah.
Tujuan yang hendak dicapai dalam rangka penyerahan urusan pemerintahan ditujukan dengan
antara lain menumbuhkankembangkan penanganan urusan dalam berbagai bidang, meningkatkan
daya saing daerah dalam proses pertumbuhan melalui efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pemerintahan di daerah.
Otonomi daerah berperan penting dalam pembagian wewenang yang dilakkukan oleh
pemerintah pusat ke pemerintahan daerah yang kemudian didistribusikan lagi kepada instansi yang
mempunyai wewenang untuk itu. Dalam pasal 1 ayat (5) UU No. 32 Tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah yang menegaskan tentang pengertian otonomi daerah yaitu: otonomi daerah
adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.
Peralihan diri sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi di dalam otonomi daerah yaitu
penyerahan urusan pemerintahan pusat kepada pemerintahan daerah yang bersifat operasional dalam
rangka system birokrasi pemerintahan. Tujuan otonomi untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam
pelayanan public. Sedangkan tujuan yang dicapai dalam penyerahan urusan ini antara lain
menumbuhkembangkan saerah dalam berbagai bidang. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
meningkatkan daya saing daerah dalam proses pertumbuhan.
Sarundajang dalam buku karangan Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik yang berjudul Hukum
Administrasi Negara dan kebijakan pelayanan public mengartikan otonomi daerah merupakan:
1. Hak mengurus rumah tangganya sendiri bagi suatu daerah otonom, hak tersebut bersumber
dari wewenang pangkat dan urusan-urusan pemerintah (pusat) yang diserahkan kepada
daerah.
2. Dalam kebebasan menjalankan hak mengurus dan mengatur rumah tangga sendiri, daerah ini
dapat menjalankan hak dan wewenang otonominya itu di luar batas-batas eilayah daerahnya.
3. Daerah tidak boleh mencampuri hak mengatur dan mengurus rumah tangga daerah ini sesuai
dengan wewenang pangkat dan urusan yang diserahkan kepadanya.
4. Otonomi daerah berbeda dengan kedaulatan karena kedaulatan menyangkut pada kekuasaan
tertinggi dalam suatu negara sedangkan otonomi daerah hanya meliputi suatu daerah tertentu
dalam suatu negara. System pemerintahan otonomi daerah mempunyai ciri atau Batasan
sebagai berikut:
1. pemerintahan daerah yang berdiri sendiri.
2. melaksanakan hak, wewenang dan kewajiban pemerintahan sendiri
3. melakukan pengaturan, pengurusan dari hak, wewenang dan kewajiban yang menjadi
tanggungjawabnya melalui peraturan perundang-umdangan yang ada di atasnya
4. peraturan yang menjadi landasan hukum urusan pemerintahan tidak boleh bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang ada di atasnya.
Administrasi dalam arti sempit ialah kegiatan yang bersifat tulis menulis tentang segala
sesuatu yang terjadi dalam organisasi, jadi kegiatan yang dimaksud tidak lebih dari kegiatan tata
usaha. Seperti menegtik, mengirim surat, mencatat keluar dan masuk surat, penyimpanan arsip dan
yang termasuk pada proses pelayanan lainnya.
Dalam arti luas administrasi ialah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Kegiatan-kegiatan
ini meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Dalam
pengertian luas ini, penegertian tata usaha termasuk didalamnya. Administrasi yang dimaksud tidak
hanya pada badan-badan pemerintah saja, tetapi juga terdapat pada badan-badab swasta.
Administrasi pemerintah adalah semua kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka
pencapaian tujuan negara. Berdasarkan obyeknya, administrasi pemerintah merupakan ANE dalam
arti sempit, dimana obyeknya adalah pemerintah (eksekutif). ANE dalam arti luas, obyeknya adalah
negara lengkap dengan badan-badan negara baik eksekutif, legislative, dan yudikatif.
Pemerintahan daerah, adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintah daerah dan
DPRD menurut azas otonomi daerah dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam system dan prinsip negara kesatuan RI sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 2
UU No 32 tahun 2004. Pemerintah daerah sendiri adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggraan pemerintahan daerah.
Adapun pemerintah pusat, disebut pemerintah adalah presiden RI yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara RI sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara RI tahun 1945.
Landasan hukum pembentukan pemerintahan daerah, dalam UUD 1945 Pasal 18 ayat 1
“Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dam kota itu mempunyai
pemerintahan daera, yang diatur dengan undang-undang.
Pada mulanya satuan komunitas tersebut terbentuk terbentuk atas kebutuhan anggota sendiri. Untuk
mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidup mereka membuat Lembaga politik, ekonomi,
social, budaya dan pertahanan dan keamanan. Selanjutnya satuan komunitas dimasukkan ke dalam
system administrasi negara, satuan komunitas tersebut lalu ditentukan kategorinya, batas-batas
geografisnya, kewenangannya dan bentuk kelembagaannya. Melalui keputusan politik satuan
komunitas tersebut dibentuk menjadi unit organisasi formal dalam system administrasi negara pada
tingkat local (Nurcholis, 2007:2).
Pembentukan Daerah
3. UU PEMDA
1. Bahwa sesuai dengan pasal 18 ayat (7) undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam
undang-undang;
2. Bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta
masyarakat, serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan
prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam system negara
kesatuan republic Indonesia;
3. Bahwa efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan
dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antara pemerintah pusat dengan daerah
dan antar daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, serta peluang dan tantangan
persaingan global dalam kesatuan system penyelenggraan pemerintahan negara;
4. Bahwa undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah tidak sesuai lagi
dengan perkembangan keadaan, ketatanegaraan, dan tuntutan penyelenggaraan pemerintahan
daerah sehingga perlu diganti;
5. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud diatas nomor 1,2,3,dan 4 perlu
membentuk undang-undang tentang pemerintahan daerah;
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Peranan administrasi negara dalam mewujudkan pelayanan kepada masyarakat
menumbuhkan kemandirian daerah dan sebagai pengambil kebijakan untuk menentukan
strategi pengelolaan pemerintahan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah. Subtansi
otonomi daerah sangat penting karena reformasi dalam system pemerintahan di daerah
tentang pembangunan ekonomi dapat dilihat dalam aspek pengaturan kebijakan, politik dan
keuangan yang menjadi tanggung jawab kota dan kabupaten. Serta Otonomi daerah berperan
penting dalam pembagian wewenang yang dilakkukan oleh pemerintah pusat ke pemerintahan
daerah yang kemudian didistribusikan lagi kepada instansi yang mempunyai wewenang untuk
itu. Dalam pasal 1 ayat (5) UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah yang
menegaskan tentang pengertian otonomi daerah yaitu: otonomi daerah adalah hak, wewenang
dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.
SARAN
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh mahasiswa khususnya
para pembaca agar tergugah untuk mengetahui administrasi pemerintahan daerah, dan dapat
menambah pengetahuaan rekan-rekan mahasiswa. Demi menyempuranakan makalah ini,
kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.