Anda di halaman 1dari 26

AKUNTANSI PEMERINTAHAN

RUANG LINGKKUP PEMERINTAHAN DAN AKUNTANSI


PEMERINTAHAN

DISUSUN OLEH :

1. NI PUTU AYU KRISNA WEDA YANTI 1817051032


2. NI KOMANG HAYU ASRI CAHAYANI 1817051144
3. NI LUH ADE DWI ANGGI DAMAYANTI 1817051173

AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “RUANG LINGKKUP PEMERINTAHAN DAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN“ dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun.

Singaraja,10 September 2019

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….………………………………………………........ii
DAFTAR ISI …..…………………………………………………………………iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………....1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………......1
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………...2
1.4 Manfaat ……………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Negara dan Pemerintah ……………………………………….....3
2.2 Struktur Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ………………………..4
2.3 Peran dan Wewenang Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ……..….8
2.4 Perkembangan Akuntansi pada Pemerintahan ………………………..….18
2.5 Peran Akuntansi dalam Organisasi Pemerintahan …………………...……18
2.6 Karakteristik Akuntansi Pemerintahan …………………………………….19
2..7 Perbandingan Antara Akuntansi pemerintahan dan Akuntansi Bisnis…
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………21
3.2 Saran ……………………………………………………………………..….21
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara adalah tempat sebuah organisasi yang berstu dalam sebuah wilayah
yang memiliki tujuan yang sama. Dalam sebuah negara ini pastilah memiliki
sistem pemerinttahan yang berupa pemerintah pusa dan daerah. Setiap
pemerintah pastinya memiliki wewenang dan peran yang berbeda dalam
wilayah yang diaturnya. Selain peran dan wewenang yang dimilikinya itu,
struktur yang dimiliki pemerintah pusat dan daerah pun berbeda. Mulai dari
paling atas pengatur pemerintahan pusat sampai bawah yang menjadi bawahan
dan lebih berinteraksi dengan masyarakat luas. Adanya negara dan
pemerintahannya ini, sebuah negara pastinya akan memiliki pemasukan dan
pengeluaran terhadap keuangannya. Dengan hal inilah diperlukan adanya
akuntansi di dalam pelaksanaan keuangan pemerintah.
Akuntansi pemerintahan adalah wujud dari pelaksanaan keuangan di
pemerintahan. Dengan adanya akuntansi pemerintah, keuangan pemerintah
akan lebih mudah diketahui dan dimengerti dalam pengambilan keputusan
oleh para penjabat atau kepala pemerintahan. Dari masa ke masa pastilah ada
perubahan dalam pelaksanaan akuntansi pemerintahan, ini karena terjadi
perubahan baik di dalam maupun diluar atau dikarenakan manusia yang lebih
maju. Peran akuntansi pemerintah pun diperlukan dalam pelaksanaan
keuangan di dalam negara untuk kelancaran dan juga kemajuan. Selain
memiliki peran, akuntansi pemerintahan juga pasti memiliki karakteristik yang
khas berbeda dengan akuntansi lainnya. pelaksanaan akuntansi pemerintah tak
lepas dari perbedaannya dengan akuntansi bisnis. Dalam akuntansi ini
pastinya memiliki perbandingan yang besar antara sektor pemerintahan dan
bisnis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Negara dan Pemerintah ?
2. Bagaimana struktur pemerintah pusat dan pemerintah daerah ?
3. Bagaiaman peran dan kewenang pemerintah pusat dan pemerintah daerah?
4. Bagaimana perkembangan akuntansi pada pemerintahan ?

1
5. Bagaimana peran akuntansi dalam organisasi pemerintahan?
6. Bagaimana karakteristik akuntansi pemerintahan ?
7. Bagaimana perbandingan antara akuntansi pemerintahan dan akuntansi
bisnis ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian negara dan pemerintah
2. Untuk mengetahui struktur pemerintah pusat dan pemerintah daerah
3. Untuk mengetahui peran dan kewenang pemerintah pusat dan pemerintah
daerah
4. Untuk mengetahui perkembangan akuntansi pada pemerintahan
5. Untuk mengetahui peran akuntansi dalam organisasi pemerintahan
6. Untuk mengetahui karakteristik akuntansi pemerintahan
7. Untuk mengetahui perbandingan antara akuntansi pemerintahan dan
akuntansi bisnis
1.4 Manfaat
1. Manfaat bagi penulis
Penulis dapat lebih memahami tentang ruang lingku pemerintahan dan
akuntansi pemerintahan pada dasarnya. Sehingga dapat lebih mudah
memahami akuntansi pemerintahan untuk lebih lanjutnya.
2. Manfaat bagi pembaca
Pembaca dapat memahami tentang ruang lingkup pemerintahandan
akuntansi pemerintahan secara singkat dan lebih mudah, tanpa mengurangi
makna dalam memahaminya. Selain itu juga menyiapkan pembaca dalam
memahami akuntansi untuk lebih lanjutnya.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara dan Pemerintah


Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “negara” diartikan sebagai
organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah
dan ditaati oleh rakyat maupun kelompok sosial yang menduduki suatu wilayah
atau daerah tertentu yang diatur melalui lembaga politik dan pemeritahan yang
efektif, dengan kesatuan politik yang berdaulat sehingga dapat menentukn tujuan
nasional. Menurut para ahli negara memiliki arti sebagai berikut :
a. Menurut John Locke, negara adalah suatu badan atau organisasi yang
dihasilkan dari perjanjian yang diputuskan masyarakat.
b. Menurut Aristoteles, negara adalah perpaduan beberapa keluarga dari
beberapa desa, sehingga dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan
kesenangan dan kehormatan bersama.
c. Menurut Plato, negara adalah suatu organisasi kekuasaan manusia dan
merupakan sarana untu tercapainya tujuan bersama.
d. Menurut Prof. Mirian budiardjo, negara adalah organisasi yang terdapat
dalam suatu wilayah yang dapat memaksakan kekuasaan secara sah
kepada seluruh golongan kekuasaan lain dan dapat menetapkan tujuan dari
kehidupan bersama.
e. Menurut Prof. Mr. Soenarko, negara adalah suatu organisasi masyarakat di
sebuah wilayah tertentu dan memiliki kekuasaan yang berlaku sepenuhnya
sebagai kedaulatan.
Kata “ pemerintah “ sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat
didefinisikan sebagai sistem yang menjalankan wewenang dan kekuasaan dalam
mengatur kehidupan sosial, ekonomi dan politik suatu negara aataupun
sekolompok orang yang yang bersama – sama memiliki tanggung jawab terbatas
dalam menjalankan kekuasaan. Pemerintah dalam arti sempit dapat berarti
presiden dan wakil presiden beserta bawahannya, sedangkan dalam arti luas dapat
berarti pemerrintah dalam bidang legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Pengertian
dari para ahli yaitu :

3
a. Menurut S. T. Simorangkir, pemerintah adalah alat negara yang
mejalankan tugas dan fungsi dari pemerintahan.
b. Menurut A. Brasz, pemerintah adalah ilmu yang mempelajari cara
lembaga umum disusun dan difungsikan secara ekstern maupun intern
dengan baik kepada warga negara.
c. Menurut Apter, pemerintah adalah anggota yang paling umum memiliki
tanggungjawab untuk memelihara sistem.yag mencakup rentang, serta
monopoli praktis kekuasaan koersif.
d. Menurut Syafie Inu Kencana, pemerintah adalah ilmu yang mempelajari
cara pelaksanakan pengurussan badan eksekutif, pengaturan badan
legislative, kepemimpinan dan juga koordinasi pemerintahan di pusat
maupun daerah beserta rakyat
2.2 Struktur Pemerintah Pusat dan Daerah
A. StruktuR Pemerintah Pusat

UUD 1945

Legeslatif Eksekutif Yudikatif BPK


MPR Presiden MK
DPR
Wk.Presiden MA
DPD KY

Dalam struktur diatas pengertian Pemerintah Pusat adalah :

a. Presiden
Indonesia (nama jabatan resmi: Presiden Republik Indonesia ) adalah
kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan Indonesia. Sebagai kepala
Negara presiden adalah symbol resmi Negara Indonesia di dunia. Presiden

4
dibantu oleh wakil presiden dan mentri – mentri dalam cabinet ,
memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas – tugas
pemerintah sehari –hari.
b. Wakil Presiden
Wakil presiden adalah jabatan pemerintahan yang berada satu tingkat lebih
rendah daripada presiden. Biasanya dalam urutan suksesi, wakil presiden
akan mengabil alih jabatan presiden bila ia berhalangan sementara tu tetap
c. MPR
Majelis permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia atau cukup disebut
majelis permusyawaratan rakyat(disingkat MPR-RI atau MPR) adalah
lembaga legislative bika meral yang merupakan salah satu lembaga
tertinggi Negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
d. DPR
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia adalah salah satu lembaga
tinggi Negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan
lembaga perwakilan rakyat.
e. DPD
Dewan Perwakilan daerah sebelum 2004 disebut utusan daerah, adalah
lembaga tinggi Negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
anggotanya merupakan perwakilan dari setiap provinsi yang dipilih
melalui pemilihan umum.
1. Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan
pertimbangan yang berkaitan dengan bidang legislative tertentu
2. Pengawasan atas pelaksanaan undang – undang tertentu
Anggota DPD dari setiap provinsi adalah 4 DPD saat ini adalah 132
orang.
f. MK
Mahkamah Konstitusi (disingkat MK ) adalah lembaga tinggi Negara
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang
kekuasaan kehakiman bersama – sama dengan mahkamah Agung.
g. MA

5
Mahkamah Agung adalah lembaga peradilan tertinggi pada suatu Negara.
Segala urusan mengenai peradilan, baik organisasi maupun financial
berada di bawah kekuasaan mahkamah Agung. Wewenang Mahkamah
Agung : 1. Mengadili pada tingkat kasasi. 2. Menguji peraturan perundang
undangan dibawah undang undang terhadap undang undang dan
mempunyai wewenang lainnya yang diberikan undang undang.
h. KY
Komisi yudisial adalah lembaga Negara yang dibentuk berdasarkan UU no
22 tahun 2004 yang berfungsi mengawasi perilaku hakim dan
mengusulkan nama calon hakim agung.
i. BPK
Badan pemeriksaan Keuangan adalah lembaga tinggi Negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara. Menurut UUD 1945,
BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri.
Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh
Presiden.
a. Struktur Pemerintahan Daerah
Subjek pelaku transaksi keuangan pemerintahan daerah adalah pemerintah
daerah itu sendiri. Subjek penyusun laporan keuangan pemerintah daerah
juga adalah pemerintahan daerah itu sendiri. Berikut adalah struktur
pemerintahan daerah yaitu diantaranya adalah:
B. Struktur Pemerintahan Daerah
Subjek pelaku transaksi keuangan pemerintahan daerah adalah pemerintah
daerah itu sendiri. Subjek penyusun laporan keuangan pemerintah daerah
juga adalah pemerintahan daerah itu sendiri. Berikut adalah struktur
pemerintahan daerah yaitu diantaranya adalah:

6
Bupati DPRD

(Wakil Bupaati)
Sekretariat
Daerah

Dinas 1 Dinas 2 Dinas X Badan Kantor SeKretariat


Kecamatn DPRD

Keurahan

(Desa)

1. Kepala Desa
Penyelenggara pemerintah daerah dilaksanakan oleh eksekutif dan
legislatif. Pimpinan ekesekutif di kabupaten adalah bupati. Dalam
menjalankan tugasnya, bupati dibantu oleh wakil bupati. Bupati/wakil
bupati setara dengan wali kota/wakil wali kotauntuk pemerintahan kota.
Legislatif di daerah adalah DPRD. DPRD merupakan lembaga perwakilan
rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintah
daerah bersama dengan pemerintah daerah . kepala daerah untuk provinsi
adalah Gubenur.
2. Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah (Setda) adalah unsur pembantu pimpinan Pemerintah
Daerah yang bertugas membantu kepala Daerah dalam menyusun
kebijakan dan mengkoordinir dinas, badan kantor, dan lembaga teknisi
lain. Sekretariat Daerah bertanggung jawab kepada Kepala Daerah.
Sealain itu Sekretariat Daerah membawahi beberapa asisten
3. Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD adalah penyelenggara administrasi kesekretariatan,
administrasi keuangan, dan pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

7
DPRD. Sekretaris DPRD diangkat oleh Kepala Daerah dan bertanggung
jawab kepada Kepada Kepala Daerah melalui Sekretariat Daerah.
4. Dinas
Dinas adalah unsur pelaksana tugas pokok daerah. Dinas dipimpin oleh
Kepala Dinas. Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Kepala
Daerah. Setiap daerah dapat memiliki beberapa dinas. Jumlah dinas
disuatu daerah disama dengan jumlah dinas di daerah lainnya. Hal ini
tergantung pada kondisi daerah. Kepala Dinas bertanggungjawab kepada
Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Sebuah Dinas terdiri atas
beberapa bidang dan sebuah bidang terdiri dari beberapa seksi.
5. Badan dan Kantor
Badan dan kantor termasuk kategori lembaga teknis, lembaga teknis
adalah unsur pelaksana teknis pemerintahan daerah. Selain badan dan
kantor, lembaga teknis dapat berbentuk lain seperti rumah sakit. Badan
dipimpin oleh kepala badan sedangkan kantor dipimpin oleh kepala
kantor.
6. Kecamatan, Kelurahan, dan Desa
Kecamatan adalah wilayah administrasi di bawah kabupaten maupun kota.
Kecamatan terdiri atas beberapa kelurahan dan desa. Kecamatan dipimpin
oleh camat. Camat dipih oleh Kepala Daerah(bupati/wali kota) dan
bertanggungjawab kepada Kepala Daerahh melalui Sekretaris Daerah.
Kelurahan dan desa adalah sama. Namun keduanya berbeda dalam hal,
misalnya kepadatan penduduk, lingkungan perkotaan dan pedesaan, dan
pimpinan administratifnya. Kelurahan dipimpin oleh Lurah sedangkan
desa dipimpin oleh Kepala Desa. Baik Lurah Maupun Kepala Desa
bertanggungjawab kepada camat

2.3 Peran dan Kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah


A. Wewenang Pemerintah Pusat
Wewenang yang dimiliki oleh pemerintah pusat berkaitan dengan
kebijakan-kebijakan dalam skala nasional yang mengatur harkat dan
kepentingan warga negara Indonesia. Hubungan-hubungan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memiliki empat dimensi penting

8
untuk dicermati, yaitu meliputi hubungan kewenangan, kelembagaan,
keuangan, dan pengawasan. Wewenang yang dimiliki oleh pemerintah pusat
sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2004 diantaranya:

1. Mengatur Jalannya Proses Politik Luar negeri.


Hubungan yang terjalin tidak hanya pada aspek ekonomi maupun
keamanan, tetapi juga dalam aspek politik. Seperti yang kita ketahui,
Indonesia menganut sistem politik luar negeri yang bebas aktif dimana
Indonesia turut serta dalam menjaga perdamaian dunia namun tidak
mencampuri urusan negara lain.
2. Mengatur Bidang Pertahanan Nasional.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan pertahanan nasional adalah
wewenang Pemerintah Pusat. Pertahanan dengan skala nasional berkaitan
dengan kedaulatan negara Indonesia itu sendiri. Upaya pemerintah pusat
untuk mengatur bidang pertahanan nasional merupakan salah satu upaya
menjaga keutuhan NKRI.
Pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk
mewujudkan pertahanan nasional yang stabil dan mantap. Namun,
pemerintah daerah tidak memiliki hak untuk mengatur kebijakan berkaitan
dengan pertahanan nasional.
3. Mengatur Bidang Keamanan Nasiona
Keamanan negara merupakan sesuatu yang harus dijaga dan diatur oleh
pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Dalam
hal ini, pemerintah pusat lebih mengatur keamanan yang berskala nasional
yang meliputi keamanan nasional di area darat, laut, maupun udara.
Kebijakan pemerintah pusat yang berkaitan dengan keamanan nasional
diperlukan untuk menjaga keamanan nasional dari gangguan pihak dalam
dan luar.
4. Mengatur Jalannya Proses yang Berkaitan Dengan Kehakiman
Jalannya proses hukum yang berkaitan dengan kehakiman, diatur oleh
pemerintah pusat. Pengaturan yang dilakukan oleh pemerintah pusat
adalah mengatur sistem hukum baik itu lembaga penegak hukum maupun
menentukan siapa yang duduk di lembaga hukum tersebut. Dalam

9
pelaksanaan pengaturan proses hukum, pemerintah pusat melibatkan
pemerintah daerah.
5. Mengatur Kebijakan Moneter dan Fiskal Nasional.
Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal adalah dua hal yang berbeda.
Kebijakan moneter merupakan suatu proses pengaturan terhadap persedian
uang yang dimiliki oleh negara dalam rangka untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan oleh negara tersebut. Kebijakan ini pada dasarnya merupakan
kebijakan yang mempunyai tujuan untuk menjaga keseimbangan internal
seperti pertumbuhan ekonomi yang mencakup stabilitas harga pasar dan
keseimbangan eksternal yang mempunyai tujuan untuk mencapai
keseimbangan dalam neraca pembayaran. Kebijakan fiskal sendiri
merupakan suatu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat untuk
mengarahkan kondisi ekonomi negara melalui proses pengeluaran dan
pendapatan khususnya pajak. Kebijakan fiskal mempunyai tujuan yang
berbeda dengan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal lebih bertujuan untuk
menstabilkan perekonomian di suatu negara melalui pajak dan tingkat
suku bunga.
6. Mengatur Kebijakan yang Berkaitan Dengan Agama.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan agama di atur oleh pemerintah pusat
dan dilindungi oleh undang-undang. Seperti yang kita ketahui, agama yang
diakui oleh pemerintah Indonesia ada enam yaitu Islam, Kristen, Katholik,
Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Semua warga negara Indonesia
mempunyai hak untuk memeluk agamanya sesuai dengan keyakinannya.

B. Wewenang Pemerintah Daerah


Wewenang pemerintah daerah berkaitan dengan kebijakan-
kebijakan untuk dilaksanakan oleh suatu daerah. Wewenang pemerintah
daerah yang satu dengan lainnya tentu saja berbeda karena berkaitan
dengan karakteristik daerah yang ada tetapi masih berpegang pada asas-
asas pemerintah daerah yang ada. Secara umum, wewenang pemerintah
daerah satu dengan lainnya memiliki kesamaan yang sesuai dengan UU
No. 32 Tahun 2004. Wewenang tersebut diantaranya:

10
1. Merencanakan dan Mengendalikan Pembangunan.
Dalam pemerintahan daerah, perencanaan dan pengendalian pembangunan
yang terjadi di daerah merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.
Pemerintah daerah yang tahu kebutuhan akan pembangunan dalam
berbagai bidang sesuai dengan keinginan masyarakat daerahnya. Adanya
wewenang pemerintah daerah dalam perencanaan dan pengendalian
pembangunan adalah bentuk perwujudan fungsi pemerintah daerah dalam
pembangunan. Pemerintah pusat hanya berperan sebagai pengawas dan
pemberi masukan terhadap jalannya pembangunan yang terjadi di
lingkungan pemerintah daerah.
2. Merencanakan, Memanfaatkan, dan Mengawasi Tata Ruang.
Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan terhadap tata ruang
merupakan wewenang dari pemerintah daerah. Tata ruang yang dimaksud
di sini adalah penataan tata kota yang meliputi penataan infrastruktur yang
ada di daerah tersebut. Proses perencanaan, pemanfaat, dan pengawasa
terhadap tata ruang dilakukan oleh pemerintah daerah karena hanya
pemerintah daerah yang tahu bagaimana tata ruang yang cocok dan yang
sesuai dengan karakteristik daerahnya, bukan malah pemerintah pusat
yang menentukan bagaiman tata ruang untuk suatu daerah.
3. Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.
Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
merupakan tanggung jawab pemerintah daerah. Perbedaan karakteristik
daerah yang membuat perbedaan tingkat ketertiban umum dan
ketentraman di dalam masyarakatnya. Penyelenggaraan ketertiban umum
dan ketentraman dalam dilakukan melalui adanya struktur organisasi
pemerintah desa yang dapat mengatur kebijakan-kebijakan daerah untuk
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Oleh karena itu, demi
wujudkan ketertiban umum dan ketetraman di masyarakat, pemerintah
daerah membuat berbagai macam peraturan daerah (perda) sesuai dengan
tujuan dan keperluannya masing-masing.
4. Menyediakan Sarana dan Prasarana Umum.

11
Pengadaan sarana dan prasarana umum seperti ruang terbuka hijau, sarana
transportasi, dan lainnya merupakan kewenangan pemerintah daerah.
Keberadaan sarana dan prasanan umum diperlukan untuk memehui
kebutuhan masyarakat daerah dalam kemudahan akses terhadap sarana dan
prasarana umum. Perbaikan sarana dan prasarana juga merupakan
wewenang dari daerah yang seringkali menemui kendala dalam melakukan
perbaikannya.
5. Menangani Bidang Kesehatan.
Penanganan terhadap bidang kesehatan juga merupakan kewenangan dari
pemerintah daerah. Penangan bidang kesehatan dapat berupa penyediaan
sarana dan prasarana kesehatan seperti rumah sakit atau puskesmas. Tidak
hanya itu, penanangan terhadap bidang kesehatan juga mencakup
penyediaan tenaga kesehatan di lingkungan daerah.
6. Menyelenggarakan Pendidikan dan Mengalokasikan SDM.
Setiap warga negara wajib mengenyam pendidikan minimal sembilan
tahun tanpa terkecuali demi menghasilkan sumber daya manusia yang
berpotensi. Oleh karena itu, demi mewujudkan kebijakan pemerintah pusat
terhadap pendidikan, pemerintah daerah mempunyai wewenang untuk
meyelenggarakan pendidikan di daerahnya.
7. Menanggulangi Masalah Sosial.
Masalah-masalah sosial yang terjadi di suatu daerah merupakan tanggung
jawab dari pemerintah daerah. Melalui wewenang yang dimiliki,
pemerintah daerah dapat mengeluarkan peraturan daerah untuk
mengurangi terjadinya masalah-masalah sosial yang ada di daerahnya.
Peraturan daerah yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah tentunya
didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.
8. Melayani Bidang Ketenagakerjaan.
Masyarakat di suatu wilayah berhak mendapatkan pekerjaan. Oleh karena
itu, pemerintah daerah mempunyai kewenangan dalam menyediakan
lapangan pekerjaan untuk menyerap masyarakat dalam lapangan pekerjaan
tersebut. Layanan ketegakerjaan juga dilakukan pemerintah daerah melalui
adanya Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi untuk memudahkan

12
masyarakat dalam mengurus berkas atau kepentingan lain yang berkaitan
dengan ketenagakerjaan.
9. Memfasilitasi Pengembangan Koperasi dan UMKM.
Keberadaan koperasi dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
merupakan aset pemerintah daerah yang harus dijaga. Perlu kita ketahui,
terdapat beberapa jenis-jenis koperasi sesuai dengan fungsinya masing-
masing.
10. Mengendalikan Lingkungan Hidup.
Pengendalian lingkungan hidup merupakan wewenang dari pemerintah
daerah. Kebersihan lingkungan hidup dan pemeliharaan sumber daya alam
dilakukan oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan masyarakat
daerah tersebut. Pengendalian lingkungan hidup yang dilakukan oleh
pemerintah daerah tentunya sesuai dengan karakteristik daerahnya masing-
masing dan tidak dapat dipukul rata oleh pemeritah pusat.
C. Peran Pemerintah Pusat
Pemerintahan pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah, memiliki 3 fungsi :
a. Fungsi layanan (Servicing Function)

Fungsi pelayanan dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan


masyarakat dengan cara tidak diskriminatif dan tidak memberatkan serta
dengan kualitas yang sama. Dalam pelaksaan fungsi ini pemerintah tidak
pilih kasih, melainkan semua orang memiliki hak sama, yaitu hak untuk
dilayani, dihormati, diakui, diberi kesempatan(kepercayaan), dan
sebagainya.

b. Fungsi pengaturan (Regulating Function)


Fungsi ini memberikan penekanan bahwa pengaturan tidak hanya kepada
rakyat tetapi kepada pemerintah sendiri. Artinya, dalam membuat
kebijakan lebih dinamis yang mengatur kehidupan masyarakat dan
sekaligus meminimalkan intervensi dalam kehidupan masyarakat. Jadi,
fungsi pemerintah adalah mengatur dan memberikan perlindungan kepada
masyarakat dalam menjalankan hidupnya sebagai warga Negara.
c. Fungsi pemberdayaan

13
Fungsi ini dijalankan pemerintah dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
Pemerintah dalam fungsi ini hanya sebagai fasilitator dan motivator untuk
membantu masyarakat menemukan jalan keluar dalam menghadapi setiap
persoalan hidup.
Sementara itu ada 6 fungsi pengaturan yang dimiliki pemerintah.
1) Meyediakan infrastruktur ekonomi
Pemeritahan menyediakan institusi dasar dan peraturan-peraturan
yang diperlukan bagi berlangsungnya sistem ekonomi modern,
seperti perlindungan terhadap hak milik, hak cipta, hak paten, dan
sebagainya.
2) Menyediakan barang dan jasa kolektif
Fungsi ini dijalankan pemerintah karena masih terdapat beberapa
public goods yang tersedia bagi umum, ternyata masih sulit
dijangakau bagi beberapa individu untuk memperolehnya.
3) Menjembatani konflik dalam masyarakat
Fungsi ini dijalankan untuk meminimalkan konflik sehingga
menjamin ketertiban dan stabilitas di masyarakat.
4) Menjaga kompetisi
Peran pemerintah diperlukan untuk menjamin agar kegiatan
ekonomi dapat berlangsung dengan kompetisi yang sehat. Sebab
tanpa pengawasan pemerintah akan berakibat kompetisi dalam
perdagangan tidak terkontrol dan dapat merusak kompetisi
tersebut.
5) Menjamin akses minimal setiap individu kepada barang dan jasa
Kehadiran pemerintah diharapkan dapat memberikan bantuan
kepada masyarakat miskin melalui program-program khusus.
6) Menjaga stabilitas ekonomi
Melalui fungsi ini pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan
moneter apabila terjadi sesuatu yang mengganggu stabilitas
ekonomi. Penyelenggara pemerintah pusat dalam sistem
ketatanegaraan di Indonesia adalah presiden dibantu ole wakil
presiden, dan menteri Negara. Berkaitan dengan pelaksanaan

14
otonomi daerah, kebijakan yang diambil dalam menyelenggarakan
pemerintahan digunakan.
D. Peran Pemerintah Daerah
Peran pemerintah daerah juga dimaksudkan dalam rangka melaksanakan
desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas perbantuan sebagai wakil
pemerintah di daerah otonom yaitu untuk melakukan:
1. Desentralisasi yaitu melaksanakan semua urusan yang semula adalah
kewewenang pemerintahan menjadi kewenangan pemerintah daerah
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Dekonsentrasi yaitu menerima pelimpahan wewenang pemerintahan
oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau
kepada instansi vertikal di wilayah tertentu untuk dilaksanakan; dan
3. Tugas pembantuan yaitu melaksanakan semua penugasan dari
Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi
kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah
kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

2.4 Perkembangan Akuntansi Pada Pemerintahan


Penerapan akuntansi pemerintahan di Indonesia melalui beberapa
perubahan, seperti halnya diakibatkan oleh perubahan sistem politik dan
pemerintahan. Dengan begitu penerapan sistem akuntansi pada suatu negara
memiliki ketergantungan dengan oeraturan perundang – undangan. Dalam
akuntani daerah, menurut Ritong (2010) membaginya menjadi tiga tahap dimulai
dari tahun 1974 sampai pada saat ini. Tahap pertama yaitu pada tahun 1974
sampai dengan 1999 yang disebut dengan akuntanssi tradisional. Tahap kedua
yaitu pada tahun 2000 sampai 2005, melalui tahap reformasi akuntansi tahap
pertama pada eera otonomi daerah. Tahap ketiga yaitu tahap reformasi akuntansi
tahap lanjutan, dimulai dari tahun 2005 sampai 2010. Selain ketiga tahap itu, pada
tahun 2010 diterbitkan dan ditetapkan PP Nomor 71 tahun 2010 menjadi tahap
keempat . pada tahap ini terjadi perkembangan akuntansi pemerintahan dengan
adanya basis akrual.

15
Perjalanan panjang penerapan akuntansi pemerintahan di Indonesia tidak bisa
lepas dari perkembangan sosial publik yang mempengaruhi perubahan sistem
politik dan pemerintahan. Perubahan sistem politik dan pemerintahan tersebut
berdampak pada perubahan aturan perundang-undangan yang mengatur
pengelolaan keuangan negara, termasuk akuntansi karena penerapan sistem
akuntansi pemerintahan dari suatu negara akan sangat bergantung pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada negara yang bersangkutan. Dalam
konteks akuntansi pemerintahan, perkembangan akuntansi pemerintahan dibagi
menjadi empat tahap yaitu:

1. Tahap Pertama : Periode Tahun 1974-1999

Pada periode ini disebut juga dengan periode prareformasi. Pada masa ini belum
ada undang-undang yang mengatur secara spesifik tentang akuntansi
pemerintahan. Semua pengelolaan keuangan negara, termasuk akuntansi
pemerintahannya diatur menggunakan aturan peraturan perundang-undangan yang
merupakan warisan Belanda. Pengelolaan keuangan negara, termasuk didalamnya
untuk keuangan daerah didasarkan atas aturan-aturan yang terhimpun dalam
Undang-Undang Perbendaharaan Indonesia (UUPI) atau Indonesische
Comptabilieits. Sistem pencatatan yang dilakukan masih sangat sederhana yaitu
menggunakan sistem tata buku tunggal berbasis kas, sehingga disebut periode
sistem akuntansi tradisional. Selain itu, kegiatan perbendaharaan, seperti
mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran lebih diutamakan
dibandingkan pembukuan. Tata buku kas disebut juga dengan tata buku anggaran
(stelsel kameral). Menurut sistem pembukuan ini, penyusunan anggaran dan
pembukuan saling berhubungan dan mempengaruhi, sehingga yang terjadi pada
periode prareformasi , perhitungan anggaran menjadi sangat lama. Akibatnya
laporan perhitungan anggaran menjadi tidak relevan untuk digunakan sebaga
instrumen untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan. Selain itu penerapan sistem
pencatatan single entry dan berbasis kas memiliki beberapa kelemahan, salah
satunya adalah informasi yang dihasilkan tidak integral dan parsial. Informasi
yang tidak terintegrasi dan tidak komprehensif menjadikan informasi tidak dapat
menjadi dasar pengambilan keputusan yang berguna bagi manajer publik dan
pengguna eksternal laporan keuangan pemerintah. Apalagi, dengan tidak adanya

16
pencatatan keuangan yang mencatat biaya modal, mengakibatkan pemerintah
tidak dapat menyusun neraca.

2. Tahap Kedua :Periode Reformasi Awal antara Tahun 2000-2005

Pada periode kedua praktik akuntansi pemerintahan juga tidak bisa lepas dari
pengaruh reformasi politik yang terjadi pada saat itu. Pada periode ini merupakan
masa reformasi dengan ditandai jatuhnya rezim orde baru yang telah berkuasa
selama 32 tahun. Gerakan reformasi ini tidak hanya sekedar menghasilkan
pergantian kekuasaan, melainkan diikuti dengan gerakan reformasi disegala
bidang, termasuk reformasi dibidang pengelolaan keuangan negara (termasuk
didalamnya pengelolaan keuangan daerah). Perubahan mendasar pada sistem
akuntansi pemerintahan adalah adanya pergeseran dari sistem pencatatan single
entry dan berbasis kas menjadi double entry dan berbasis kas modifikasi. Pada
periode ini timbul kesadaran bahwa akuntansi memiliki peranan penting dalam
pengelolaan keuangan dibandingkan sebelum reformasi yang lebih mementingkan
kegiatan perbendaharaan, yaitu kegiatan administrasi penerimaan dan
pengeluaran. Namun, kegiatan akuntansi pada masa ini masih bersifat sentralistik
di tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pada masa ini belum ada
standar akuntansi pemerintahan sehingga terjadi kebingungan dan
ketidakseragaman pelaksanaan akuntansi.

3. Tahap Ketiga : Periode Reformasi Lanjutan antara Tahun 2005-2010

Pada periode ini merupakan kelanjutan dari periode sebelumnya yaitu


melanjutkan reformasi pengelolaan keuangan. Perubahan mendasar pada sistem
akuntansi pemerintahan pada periode ini adalah perlunya penyusunan sitem
akuntansi keuangan yang mensyaratkan adanya standar akuntansi pemerintahan
dan prosedur akuntansi keuangan daerah untuk menjamin konsistensi dalam
pelaporan keuangan. Pada periode ini pengakuan pendapatan, belanja, dan
pembiayaan menggunakan basis cash toward accrual. Maksudnya adalah basis
akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah untuk pengakuan
pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
adalah basis kas, sedangkan untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana
yang disajikan dalam neraca menggunakan basis akrual.

17
4. Tahap Keempat : Periode Penerapan Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual antara Tahun 2010-Sekarang

Sama halnya dengan tahap ketiga, periode ini merupakan lanjutan dari bagian
reformasi keuangan negara (daerah), terutama dalam hal akuntansi pemerintahan.

2.5 Peran Akuntansi Dalam Organisasi Pemerintahan


Peran akuntansi dalam pemeerintahan dengan berupa akuntansi
pemerintahan mencakup proses manajerial dan pertanggung jawaban. Proses
manajerial ini merupakan proses perencanaan, penganggaran, dan ratifikasi
anggaran meliputi penentu pos – pos kegiatan beserta anggaran dananya. Dalam
anggaran dana ini memiliki focus pada pencarian sumber dan alokasi dana dari
maupun untuk pemerintah. Pada sisi lain, pertanggungjawaban meliputi semua
laporan yang berhubungan dengan realisasi anggaran dan kegiatan.
2.6 Karakteristik Akuntansi Pemerintahan
Dalam akuntansi pemerintahan terdapat beberapa karakteristik antara lain
ialah :
1. Akuntansi pemerintahan tidak berorientasi pada laba sehingga didalam
akuntansi pemerintah tidak terdapat laporan laba rugi.
2. Karena lembaga pemerintahan tidak dimiliki secara pribadi sebagaimana
halnya perusahaan, maka dalam akuntansi pemerintahan pencatatan
pemilikan pribadi tidak perlu dilakukan.
3. Karena sistem akuntansi pemerintahan suatu negara sangat dipengaruhi
oleh sistem pemerintahan negara yang bersangkutan, maka bentuk
akuntansi pemerintahan berbeda antara suatu negara dengan negara yang
lain tergantung pada sistem pemerintahannya.
4. Karena fungsi akuntansi pemerintahan adalah untuk mencatat,
menggolongkan, meringkas, dan melaporkan realisasi pelaksanaan
anggaran suatu negara maka penyelenggaran akuntansi pemerintahan tidak
bisa dipisahkan dari mekanisme pengurusan keuangan dan sistem
anggaran tiap-tiap negara.
Beberapa karakteristik diatas yang dapat membedakan akuntansi
pemerintahan dan akuntansi perusahaan dan akuntansi nasional. Perlu

18
diketahui pula, bahwa penyelenggaraan akuntansi pemerintahan senantiasa
harus tunduk pada hukum atau ketentuan-ketentuan yang diberlakukan oleh
suatu negara, maka hal ini dapat memberikan corak tersendiri terhadap
keberagaman praktik akuntansi pemerintahan.
2.7 Perbandingan Akuntansi Pemerintahan dan Akuntansi Bisnis
Perbedaan antara akuntansi pemerintahan dan akuntansi bisnis dapat dilihat
berdasarkan :
No Perbedaan Akuntansi Pemerintahan Akuntansi Bisnis
1. Tujuan  Mempunyai tujuan  Tujuannya utamanya ialah
Entitas nonlaba mencari laba
 Tidak memperhitungkan  Memperhitungkan
laba/rugi laba/rugi
 Tidak adanya penilaian  Adanya penilaian kembali
kembali (revaluasi) (revaluasi) aset
 Tidak mengenal konsep  Menerapkan konsep
penyusutan penyusutan
 Tidak ada prinsip  Terdapat prinsip
penandingan penandingan antara biaya
dengan pendapatan
2. Sumber Sebagian besar sumber pendanaan Berasal dari pendanaan internal
Pendanaan berasal dari pendapatan pajak. (laba ditahan dan penjualan aset)
Pendapatan lainnya berasal dari maupun eksternal (menerbitkan
retribusi, utang luar negeri, obligasi dan saham).
obligasi pemerintah, laba yang
dihasilkan oleh badan usaha
(BUMN dan BUMD) dan
penjualan aset negara.
3. Pertanggun Pola pertanggungjawaban bersifat Mempertanggungjawabkan
g-jawaban horizontal dan vertikal. pengelolaan dana kepada pemilik
Pertanggungjawaban horizontal atau pemegang saham dan
adalah pertanggungjawaban kreditor.
pengelolaan dana kepada

19
masyarakat, sedangkan
pertanggungjawaban vertikal
adalah pertanggungjawaban
pengelolaan dana kepada otoritas
yang lebih tinggi dan parlemen
(DPR atau DPRD).
4. Struktur Bersifat hierarki, birokratis, dan Bersifat fleksibel artinya dapat
Organisasi kaku. dipilih sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
5. Karakteristi Bersifat terbuka dan bukan Bersifat tertutup (tidak
k Anggaran merupakan rahasia pemerintah. dipublikasikan) dan merupakan
rahasia perusahaan.
6. Pemangku Stakeholder pemerintahan Stakeholder bisnis mempunyai
Kepentinga mempunyai cakupan lebih luas cakupan lebih sempit dibandingan
n dan beragam. Contohnya pemerintahan. Contohnya
(Stakeholde lembaga-lembaga negara, partai manajemen, dewan komisaris,
r) politik, pegawai pemerintah, karyawan, kreditor, pelanggan,
masyarakat, dan badan-badan dan pemasok.
internasional (IMF dan Bank
Dunia).
7. Sistem  Sistem akuntansi  Sistem akuntansi berbasis
Akuntansi pemerintahan lebih banyak akrual (accrual basis).
menggunakan basis kas  Baik manual maupun
(cash basis). komputerisasi
 Menggunakan single entry menggunakan double
untuk mencatat entry accounting system.
pembukuan pada
bendahara dan double
entry untuk pencatatan
secara komputerisasi.

20
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “negara” diartikan sebagai
organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang
sah dan ditaati oleh rakyat maupun kelompok sosial yang menduduki suatu
wilayah atau daerah tertentu yang diatur melalui lembaga politik dan
pemeritahan yang efektif, dengan kesatuan politik yang berdaulat sehingga
dapat menentukn tujuan nasional. Kata “ pemerintah “ sesuai Kamus Besar
Bahasa Indonesia dapat didefinisikan sebagai sistem yang menjalankan
wewenang dan kekuasaan dalam mengatur kehidupan sosial, ekonomi dan
politik suatu negara aataupun sekolompok orang yang yang bersama – sama
memiliki tanggung jawab terbatas dalam menjalankan kekuasaan. Struktur
pemerintahan pusat adalah Presiden,Wakil Presiden, MPR, DPR, DPD,
MK, MA, KY, BPK. Struktur pemerintahan daerah adalah Kepala Desa,
Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Badan dan Kantor, Kecamatan,
Kelurahan, dan Desa. Pemerintah pusat dan daerah memiliki perbedaan
dalam peran dan wewenang, namun memiliki hubungan yang sangat erat
yaitu pemerintah pusat memberikan kekuasaan kepada pemerintah daerah
dan pemerintah pusatlah yang mengawasi pemerintah daerah.
Perkembangan akuntansi pemerintahan melalui beberapa taha yaitu tahap
pertama, kedua, ketiga dan keempat. Dengan itu akuntansi pemerintahan
memiliki peran yaitu mencakup manajerial dan pertanggungjawaban.
Karakteristik yang dimiliki akuntansi pemerintah mencakup wilayahnya
yang merupakan pemerintahan dan dilaksanakn dalam proses peerintahan.
Oleh karena itu akuntansi pemerintahan sangat berbeda dengan akuntansi
bisnis, dimulai dari pelaksanaan, para pelakunya hingga sistem yang
digunakan.
3.2 Saran
1. Penulis
Dapat memberikan materi yang sesuai dan dapat memudahkan pembaca
dalam memahami materi yang ada.

21
2. Pembaca
Dapat menarik minat pembaca, sehingga dapat memahami apa yang ada
dalam makalah ini.

22
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Baldric.2017. Akuntansi Sektor Publik (Akuntansi Keuangan Pemerintah


DaerahBerbasis Akrual). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Baswir, Revrisond. 1999. Akuntansi Pemerintahan Indonesia. Yogyakarta:
BPFE-YOGYAKARTA
Halim, Abdul dan M. Syam Kusufi. 2014. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi
Sektor Publik: dari Anggaran hingga Laporan Keuangan dari Pemerintah hingga
Tempat Ibadah. Jakarta: Salemba Empat.
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga
Nafarin. 2004. Akuntansi Pendekatan Siklus dan Pajak Untuk Perusahaan Industri
dan Dagang. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Harley, Gillan. Peran Pemerintah Pusat. Dalam
http://www.academia.edu/24813449/Peran_pemerintah_pusat. Diunduh 10
September 2019
Hamdi, Muchlis dkk. Naskah Akademis RUU Tentang Hubungan Kewenangan
Pemerintah Pusat dan Daerah. Dalam https://www.bphn.go.id>dataPDF
NASKAH AKADEMIS RUU TENTANG Hubungan Kewenangan Pemerintah
dan Daerah. Diunduh 10 September 2019.

23

Anda mungkin juga menyukai