Anda di halaman 1dari 16

AKUNTANSI KEUANGAN I

INSTRUMEN KEUANGAN, INVESTASI JANGKA PENDEK DAN PIUTANG

Oleh

Kelompok 1

Ni Putu Wina Febriyanti (1817051007)


Ni Putu Sinta Kharisma Dewi (1817051052)
Ni Luh Budiari (1817051125)
Ni Putu Herlina Minati Dewi (1817051204)
Ni Gusti Ayu Putri Juliastini (1817051284)

AKUNTANSI PROGRAM S1
JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHSA
SINGARAJA
2019

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii


A.Ruang lingkup PSAK 50, PSAK 55 dan PSAK 60 ............................................................ 1
B. Definisi dan Komponen Instrumen Keuangan .................................................................. 2
C.Definisi dan Kriteria Investasi Jangka Pendek .................................................................. 6
D. Pencatatan Investasi Jangka Pendek.................................................................................. 9
E. Penyajian Investasi Jangka Pendek.................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 14

ii
A. Ruang lingkup PSAK 50, PSAK 55 dan PSAK 60
PSAK No. 50 (revisi 2010) memiliki tujuan sebagai berikut:

 Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagui liabilitas atau ekuitas dan
saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
 Melengkapi prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas
keuangan dalam PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
dan pengungkapan informasi mengenai prinsip-prinsip tersebut dalam PSAK 60: Instrumen
Keuangan: Pengungkapan.

PSAK 55 (revisi 2010) memiliki tujuan sebagai berikut:


 Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan liabilitas
keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan Persyaratan penyajian
informasi instrumenkeuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Istrumen Keuangan:
Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasiinstrumen keuangan diatur dalam PSAK 60:
Instrumen Keuangan: Pengungkapan

PSAK 60 memiliki tujuan sebagai berikut:


 Mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan dalam laporan keuangan
yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi:
(a) signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan entitas; dan
(b) jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas
terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola
risiko-risiko tersebut.
 Melengkapi prinsip-prinsip untuk pengakuan, pengukuran dan penyajian aset
keuangan dan liabilitas keuangan dalam PSAK 50 dan PSAK 55.

 Pada PSAK 50 (revisi 2010)

Memiliki dua definisi, yaitu definisi aset keuangan dan definisi liabilitas keduanya termasuk
suatu kontrak derivatif yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas (tidak lermasuk
kontrak untuk menyerahkan instrumen ckuitas di masa depan, puttable instruments, dan
kontrak untuk menyerahkan bagian pro rata aset neto saat likuidasi), tetapi dalam definisi
liabilitas instrumen ckuitas entitasnya termasuk rights, opsi dan waran pro-rata untuk semua
pemilik.

Pada PSAK 50 (revisi 2010) Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai instrumen


ekuitas jika: Tidak memiliki kewajiban kontraktual untuk menyerahkan aset keuangan, atau
mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan yang berpotensi tidak
menguntungkan; dan Jika diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas, instrumen keuangan
tersebut merupakan nonderivatif dengan kewajiban untuk menyerahkan instrumen ekuitas
dengan jumlah bervariasi, atau derivatif yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas
(termasuk temasuk rights,opsi, dan waran pro rata kepada semua pemilik tetapi tidak
termasuk kontrak untuk menerima atau menyerahkan instrumen ekuitas entitas di masa

1
depan, puttable instruments, dan kontrak untuk menyerahkan bagian pro rata aset neto saat
likuidasi)

Dalam PSAK 50 (Revisi 2010) : diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika


memenuhi syarat tertentu. Diatur bahwa Instrumen dengan kewajiban menyerahkan bagian
aset neto secara pro rata saat likuidasi diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika
memenuhi syarat tertentu.Pada PSAK 60 Mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan
informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi
instrument keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan. Mensyaratkan entitas untuk
mengungkapkan nilai tereatat untuk setiap kategori instrumen keuangan dalam laporan posisi
keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Mengatur hal-hal yang perlu diungkapkan jika
entitas menetapkan suatu instrument keuangan berupa Pinjaman yang diberikan dan piutang
untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan pada nilai wajar
melalui laporan keuangan Mensyaratkan entitas mengungkapkan jumlah reklasifikasi ke dan
dari setiap kategori dan alasan reklasifikasi.

Dampak dari adanya PSAK 50,55,60

Permasalahan-permasalahan yang bisa timbul sebagai akibat berlakunya PSAK No. 50 (revisi
2006) sebagai pengganti PSAK No. 50 (1998) dalam industri perbankan Indonesia adalah
sebagai berikut:

1. Mengenai Penyisihan Kerugian Kredit (Loan-Loss Provisioning) atau Cadangan Kerugian


Penurunan Nilai (CKPN)

2. Dengan memakai standar baru ini dapat mengurangi sumber pendapatan bunga bank dalam
hal sebagai berikut Pendapatan provisi dan komisi kredit kini menjadi pengurang dari nilai
kreditt yang diberikan guna menghitung pendapatan bunga efcktif Bunga surat berharga
misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tidak bolch masuk sebagai pendapatan operasional
bunga. Reklasifikasi bunga SBI in berdampak pada bank yang banyak menempatkan dananya
di luar kredit dengan ciri rasio pinjaman terhadap dana (LDR) nya yang relatif kecil Kredit
sebagai asset bank digolongkan pada "Loan and Receivables yang mana valuasinya adalah
dengan cara amortized cost, hal ini membawa konsckuensi bahwa nilai kredit (dalam hal ini
asset bank) akan dipengaruhi oleh proyeksi cashflow dari asset tersebut, sehingga kredit yang
dikenakan bunga dibawah bunga pasar akan terdiskon menjadi lebih kecil dari harga
perolehannya (kredit yang dikucurkan) Penerapan PSAK 50 dan PSAK 55 membutuhkan
sistem dan persiapan yang cukup lama dan cukup mahal karena harus menggabungkan semua
laporan keuangan dalam satu paket.

B. Definisi dan Komponen Instrumen Keuangan


Berdasarkan PSAK 50, instrument keuangan adalah setiap kontrak yang menmbah
nilai asset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrument ekuitas lain. Pada
dasarnya, suatu instrument keuangan dapat dikategoikan sebagai instrument keuangan apabila
instrument tersebut memiliki hubungan kontraktual antara dua pihak. Dengan demikian, asset
atau liabilitas yang tidak timbul secaca kontraktual tidak dapat dikategorikan sebagai

2
instrument keuangan seperti utang pajak, dimana liabilitas ini tidak timbul secara kontraktual
melainkan secara konstruktif berdasarkan undang-undang. Komponen instrument keuangan
terdiri dari :

a. Aset Keuangan
Menurut PSAK 50, asset keuangan adalah setiap asset yang berbentuk :
1). Kas, seperti mata uang local dan asing serta deposito di bank;
2). Instrument ekuitas yang diterbitkan oleh entitas lain seperti investasi saham
pada entitas yang terdaftar di bursa;
3). Hak kontraktual;
 Untuk menerima kas atau asset keuangan lainnya seperti piutang usaha dan
wesel tagih; atau
 Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas
tersebut, seperti obligasi konversi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk mengkonversi obligasi tersebut dengan kepemilikan saham
pada entitas penerbit obligasi dan sebaliknya menimbulkan kewajiban
kontraktual bagi penerbit obligasi untuk menyerahkan saham kepada
pemegang obligasi; atau

4). Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan


instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan:

 Nonderivatif di mana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk


menerima suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas, seperti kontrak untuk menerima jumlah yang
bervariasi dari instrumen ekuitas entitas yang setara dengan 10 kg
emas; atau
 Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan
mempertukatkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan
sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas. Untuk
tujuan ini, instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas tersebut tidak
termasuk instrumen yang merupakan kontrak untuk menerima atau
menyerahkan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas tersebut di
masa depan.

3
Kas adalah bagian dari aset keuangan, sebab kas merupakan alat tukar dan dasar bagi
pengakuan dan pengukuran seluruh transaksi dalam laporan keuangan. Setoran tunai pada
bank atau institusi serupa juga merupakan aset keuangan, sebab setoran tunai memberikan
hak kontraktual bagi deposan untuk memperoleh kas dari institusi tersebut atau melakukan
penarikan melalui cek atau instrumen serupa untuk melunasi liabilitas keuangannya kepada
kreditur Aset keuangan yang menceminkan hak kontraktual untuk menerima atau mem-
pertukarkan sejumlah kas atau aset keuangan lainnya di masa depan, antara lain adalah
piutang usaha, wesel tagih, pinjaman yang diberikan, investasi dalam obligasi, aset derivatif,
dan investasi saham.

Beberapa aset keuangan memenuhi definisi aset keuangan berdasarkan PSAK 50


tetang pengakuan dan pengukurannya tidak termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55 yaitu
antara lain saham yang diterbitkan entitas, aset dan liabilitas yang timbul dari kontrak sewa,
investasi saham pada anak entitas, investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama, aset
yang timbul dari program imbalan kerja (employee benefit plans), aset yang timbul dari
transaksi pembayaran berbasis saham, aset yang timbul dari kontrak asuransi dan lain-lain.
Ada beberapa aset dan liabilitas yang pengakuan dan pengukurannya tidak termasuk dalam
ruang lingkup PSAK 55 tetapi dalam hal pengungkapannya mengikuti aturan PSAK 60
seperti aset dan liabilitias yang timbul dari kontrak sewa

b. Liabilitas Keuangan
Menurut PSAK 50, liabilitas keuangan adalah setiap liabilitas yang berupa:
1). Liabilitas kontraktual:
a. untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain, seperti
utang dagang dan pinjaman yang diterima; atau
b. untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak mengunnungkan entitas
tersebut, seperti opsi tertulis;
2). Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu:
a. nonderivatif di mana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk
menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas. Contoh : sebuah kontrak untuk membeli 1000 ton emas
yang diselesaikan dengan menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari

4
instrument ekuitas yang diterbitkan entitas yang setara dengan 1000 ton emas;
atau
b. derivative yang akan diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah
tertentu kas atau asset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrument
ekuitas yang diterbitkan entitas. Contoh : Kewajiban entitas di bawah kontrak
forward untuk membeli kembali sejumlah sahamnya sendiri yang setara
dengan Rp. l miliar.
c. Instrumen Ekuitas
Menurut PSAK 50, instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan
hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.
Instrumen keuangan dapat diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas apabila 2
(dua) kondisi berikut .terpenuhi:
1). Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual:
 untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain;
atau
 untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan
penerbit.

2). Jika instrumen tersebut alkan atau mungkin diselesaikan dengan instrumen
ekuitas yang diterbitkan entitas, instrumen tersebut merupakan:

 nonderivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual bagi


penerbitnya untuk menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas; atau
 derivatif yang akan diselesaikan hanya dengan mempertukarkan
sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas. Untuk tujuan ini, rights,
opsi atau waran untuk memperoleh suatu jumlah yang tetap instrumen
ekuitas yang tetap dari berbagai mata uang adalah instrumen ekuitas
jika menawarkan rights, opsi atau waran prorata terhadap semua
pemilik yang ada saat ini pada kelompok yang sama pada instrumea
ekuitas nonderivatif yang dimiliki.

Contoh dari instrument ekuitas antara lain :

5
 saham biasa yang tidak dapar dijual kembali, beberapa instrumen
yang memiliki fitur opsi jual (lihat PSAK 50 paragraf 16 A dan 16
B),
 beberapa instrumen yang mensyaratkan suatu kewajiban kepada
entitas unduk menyerahkan kepada pihak lain bagian aset bersih
entitas secara prorata hanya pada saat likuidasi (lihat PSAK 50
paragraf 16 C dan 16 D),
 beberapa jenis saham preferen (lihat PSAK 50 paragraf PP 25 dan
PP 26), dan
 waran atau penerbitan opsi beli yang memungkinkan pemegangnya
untuk yang tidak dapat dijual kembali dengan menukarkan
sejumlah tertentu saham biasa yang tidak dapat dijual kembali
dengan menukarkan sejumlah tertentu kas atau asset keuangan lain.

C. Definisi dan Kriteria Investasi Jangka Pendek


Investasi jangka pendek adalah investasi yang segera dicairkan atau dari kelebihan
dana yang bersifat sementara yang dimiliki perusahaan yang dimaksudkan untuk dimiliki
selama dua belas bulan atau kurang (Anderey, 2015). Kelebihan kas dalam suatu perusahaan
tidak akan menimbulkan pendapatan karena itu kelebihan kas sebaiknnya diinvestasikan
selama masa tidak terpakainya kas tersebut. Perusahaan melakukan investasi dalam banyak
bentuk, mulai membeli dari pembelian peralatan dan persediaan hingga melakukan investasi
asset keuangan dan perusahaan lain. Investasi jangka pendek, merupakan investasi yang
sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan dapat dijadikan kas dalam jumlah
tertentu tanpa menghadapi perubahan nilai yang signifikan misalnya sertifikat deposito
ataupun surat-surat berharga baik dalam bentuk obligasi maupun saham. Sertifikat deposito
dan surat-surat berharga jangka pendek yang jatuh tempo kurang dari tiga (3) bulan dan tidak
lebih dari 1 Tahun diklasifikasikan sebagai investasi jangka pendek.

Ada dua alasan mengapa perusahaan membeli investasi jangka pendek, antara lain:

1) Manajemen kas, perusahaan memiliki kas yang berlebih yang tidak digunakan untuk
membiayai kegiatan operasional dalam waktu dekat, sehingga kas yang menganggur
dapat dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungn yang maksimal
2) Untuk memperoleh keuntungan dari investasi yang dibeli. Dalam hal ini investasi
disimpan dalam waktu dekat dan kemudian menjualnya pada harga yng melebihi

6
biayanya atau dengan kata lain demi memperoleh laba jangka pendek. Sekuritas ini
memungkinkan perusahaan untuk menginvestasikan kas selama peruiode waktu yang
singkat dan menghasilkan pengembalian hingga kas diperlukan. Itulah mengapa
investasi jangka pendek merupakan asset yang paling likuid setelah kas sebelum
piutang.
Perusahaan dalam melakukan investasi jangka pendek ini harus melakukan investasi
surat-surat berarga dengan beberapa kali pembelian dimana masing-masing pembelian
dengan harga perolehannya yang berbeda-beda. Untuk melakukan investasi jangka pendek ini
juga harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga dapat dengan mudah menelusuri
bagian-bagian mana yang mendapatkan laba bersih perusaahaan, hal tersebut
membandingkan pendapatan bersih perusahaan selama jangka waktu tertentu dengan dan atau
modal yang dipakai perusahaan dalam memperoleh pendapatan pada perusahaan tersebut.

Keuntungan Investasi Jangka Pendek

Keuntungan Investasi Jangka Pendek salah satunya adalah pengembalian imbal return
lebih cepat sehingga banyak investor yang lebih memilih investasi ini, sebab mempercepat
perputaran uang dan return pokok investasi dan bunga lebih cepat diperoleh. Setelahnya,
dapat menginvestasikan kembali ke investasi lain atau melalui trading di pasar uang, dan
lainnya.

Keuntungan lainnya yang diperoleh adalah dapat memenuhi kebutuhan jangka


pendek. Umumnya bagi mayoritas profesional muda memiliki pendapatan bulanan belum
terlalu tinggi untuk berinvestasi di setiap bulannya sehingga Investasi Jangka Pendek sebagai
pilihannya. Sebab, terdapat banyak kebutuhan jangka pendek yang harus segera dipenuhi,
sementara dana darurat belum dapat disisakan dari penghasilan bulanan yang cenderung
kecil.

Namun, investasi memiliki kekurangan juga, seperti rentan terhadap inflasi akibat
valuasi yang tidak dapat bersaing dengan tingkat inflasi tahunan dan efek compounding
dalam Investasi Jangka Pendek tidak signifikan.
Masalah yang ditimbulkan dari investasi jangka pendek ini seperti penentuan
besarnya laba perusahaan yang menjalankan investasi tersebut yang ditentukan pada
penjualan surat berharga. Selain itu penyediaan dana juga dapat didistribusikan kepada

7
perusahaan yang berhak menerima laba bersih dan dapat dialokasikan menggunkan dana
secara efisien.
Karakteristik Investasi Jangka Pendek:
Bisa dapat dengan cepat diperjualbelikan atau dicairkan
Investasi ini ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya investasi ini bisa dijual
apabila timbul kebutuhan kas.
Berisiko rendah (pembelian surat-surat berharga yang berisiko tinggi untuk
pemerintah karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga tidak
termasuk dalam investasi jangka pendek).
Sarana Investasi Jangka Pendek

Sarana investasi jangka pendek adalah antara lain:


 Jasa Giro
Jasa giro merupakan produk perbankan yang menawarkan bunga terendah yakni kisaran
antara 3-4%. Umumnya digunakan perusahaan untuk mempermudah transaksi pembayaran.
 Tabungan
Tabungan adalah layanan perbankan yang menawarkan bunga diatas jasa giro, dan bisa
diambil setiap saat.
 Deposito
Deposito mempunyai bunga yang lebih tinggi dari tabungan, tetapi harus disimpan dalam
jangka waktu tertentu. Jika dicairkan sebelum jatuh tempo biasanya akan dikenakan denda
atau pinalti.
 Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang berinvestasi pada pasar uang seperti
Deposito, SBI dan juga obligasi jangka pendek. Seringkali tingkat pengembalian reksadana
pasar uang lebih besar dari jasa giro tetapi lebih rendah dari Deposito, akan tetapi bisa
dicairkan setiap saat.
Kriteria Investasi Jangka Pendek

Dalam investasi jangka pendek adalah sekuritas yang dimiliki perusahaan jika (1) siap
untuk dijual dan (2) dimaksudkan untuk diubah menjadi kas pada periode yang akan datang.
Investasi yang tidak memenuhi dari kedua kriteria tersebut makan akan diklasifikasikan
sebagai investasi jangka panjang.

8
 Siap untuk dijual dimaksudkan, sebagai investasi yang mudah dijual manakala
perusahaan membutuhkan kas. Surat-surat berharga jangka pendek seperti
saham,, obligasi, dan surat berharga yang memenuhi kriteria ini. Saham atau
obligasi semacam itu bisa dibeli atau dijual setiap hari. Namun sekuritas yang
diterbitkan perusahaan tidak terdaftar di bursa efek tidak termasuk dalam
kriteria ini, hal tersebut dikarenakan tidak mudah untuk diperdagangkan.
 Dimaksudkan untuk diubah menjadi kas, mengubah investasi pada periode
yang akan datang/ siklus operasi yang akan datang ( dilihat mana yang lebih
pendek ). Biasanya pada kriteria ini dipenuhi apabila invetasi dipandang
sebagai sumber yang dapat digunakan ketika investor membutuhkan kas.
Karena memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, investasi jangka pendek
dicantumkan pada kelompok aset lancar dineraca sebesar nilai wajarnya tepat
dibawah kas.

D. Pencatatan Investasi Jangka Pendek


Investasi jangka pendek dapat berbentuk investasi dalam utang (debt investment) dan
investasi dalam saham (share investment). Investasi dalam utang merupakan investasi dalam
pembelian obligasi baik yang dikeluarkan pemerintahan maupun perusahaan, sedangkan
investasi dalam saham merupakan investasi dalam pembelian saham perusahaan lain. Ketika
perusahaan memiliki banyak saham perusahaan lain, maka kumpulan saham-saham ini
disebut dengan Portofolio Investasi (investment portfolio).

Pencatatan investasi dalam obligasi, meliputi (1) Pembelian obligasi (the acquisition),
(2) Pendapatan bunga (the interest revenue), (3) Penjualan obligasi (the sale).

1. Pencatatan pembelian obligasi, misalnya PT ABC tanggal 1 Januari 2011 membeli


obigasi PT XYZ sebanyak 50.000 lembar dengan nilai nominal Rp1.000/lembar
bunga 8%, seharga Rp54.000.000, termasuk komisi penjualan Rp1.000.000, maka
ayat jurnal yang harus dibuat adalah:
1 Januari Investasi dalam obligasi 54.000.000 -
- Kas - 54.000.000

2. Pencatatan pendapatan bunga


PT XYZ membayar bunga sebesar Rp2.000.000 (50.000.000 x 8% x 6/12), setiap 6
bulan sekali yaitu 1 Juli dan 1 Januari, maka ayat jurnal tanggal 1 Juli

1 Juli Kas 2.000.000 -


- Pendapatan bunga - 2.000.000
obligasi

9
Tanggal 31 Desember saat PT ABC tutup buku, maka ayat jurnal yang dibuat untuk
menyesuaikan pendapatan bunga adalah:

31 Desember Piutang bunga 2.000.000 -


- Pendapatan bunga - 2.000.000
obligasi

Tanggal 1 Januari PT ABC kembali memperoleh bunga yang kedua, dengan ayat
jurnal:

18 November Kas 2.000.000 -


- Piutang bunga - 2.000.000

3. Pencatatan penjualan obligasi


Ketika PT ABC menjual obligasi PT XYZ, akun investasi dalam obligasi akan
dikredit sebesar harga perolehannya. PT ABC melaporkan keuntungan atau kerugian
penjualan yang merupakan selisih antara harga neto (harga beli ditambah komisi)
dengan harga jual. Misalkan PT ABC menjual obligasi PT XYZ seharga
Rp58.000.000 tanggal 1 Januari 2012 setelah memperoleh pendapatan bunga, maka
ayat jurnalnya:

1 Jan 2012 Kas 58.000.000 -


- Investasi dalam - 54.000.000
obligasi
- Keuntungan penjualan - 4.000.000
investasi dalam
obligasi

PT ABC melaporkan keuntungan dan (kerugian) penjualan investasi dalam


Pendapatan dan Beban lainnya dalam laporan laba rugi.
Pencatatan investasi dalam saham. Ilustrasi berikut dikutip dari Horisson,dkk
(2012:287). Perusahaan Nestle membeli saham Soni Corp, yang akan dijual kembali
dalam beberapa bulan. Jika harga pasar saham Soni Corp, naik maka Nestle akan
memperoleh keuntungan. Demikian sebaliknya jika harga saham Sony turun maka
Nestle akan mengalami kerugian. Selama proses tersebut, Nestle akan menerima
pendapatan deviden dari Sony. Misalkan Nestle membeli saham Sony pada tanggal 18
November, dengan membayar Rp100.000.000 tunai. Maka ayat jurnal yang
dibayarkan oleh Nestle adalah:

18 Nov Investasi dalam Sony Corp 100.000.000 -


- Kas - 100.000.000

Asumsikan bahwa Nestle menerima deviden tunai sebesar Rp400.000, maka ayat
jurnalnya adalah:

18 Nov Kas 400.000 -


- Pendapatan deviden - 400.000

10
Keuntungan Dan Kerugian Yang Belum Direalisasikan
Tahun fiskal Nestle berakhir pada tanggal 31 Desember, dan Nestle membuat
laporan keuangan. Nilai saham Sony telah naik, dan pada tanggal 31 Desember
investasi Nestle memiliki nilai pasar saat ini sebesar Rp102.000.000. nilai pasar
adalah jumlah dimana pemilik dapat menjual sekuritas tersebut, Nestle memiliki
keuntungan yang belum direalisasikan (unrealized gain) atas investasi:
a. Keuntungan karena nilai pasar sekuritas lebih besar dari biayanya (harga
perolehan), Rp102.000.000 > Rp100.000.000 (selisih lebih Rp2.000.000).
keuntungan ini memiliki dampak yang sama seperti pendapatan yaitu
meningkatkan ekuita.
b. Keuntungan yang belum direalisasikan karena Nestle belum menjual sekuritas
tersebut.
Sekuritas yang diperdagangkan dilaporkan dalam neraca pada nilai pasar terkininya,
karena nilai pasar adalah jumlah yang dapat diterima oleh investor dengan menjual
sekuritas tersebut. Sebelum membuat laporan keuangan pada tanggal 31 Desember,
Nestle menyesuaikan investasi dalam sekuritas Sony pada nilai pasarnya saat ini
dengan ayat jurnal:

18 Nov Investasi dalam Sony Corp 2.000.000 -


- Keuntungan yang - 2.000.000
belum direalisasikan
atas investasi

Setelah penyesuaian, akun investasi jangka pendek dari Nestle siap dilaporkan
pada neraca pada nilai pasar saat ini sebesar Rp102.000.000
Disisi lain jika investasi Nestle pada saham Sony Corp turun, misalkan
menjadi Rp95.000.000, maka Nestle akan melaporkan kerugian yang belum
direalisasi (unrealized loss). Kerugian akan dianggap beban yang mengurangi ekuitas,
sehingga untuk kerugian yang belum direalisasi sebesar Rp5.000.000 (Rp100.000.000
– Rp95.000.000) akan dijurnal sebagai berikut:

18 Nov Kerugian yang belum 5.000.000 -


direalisasi atas investasi
- Investasi dalam Sony - 5.000.000
Corp

Sehingga setelah penyesuaian, akun investasi jangka pendek dari Nestle siap
dilaporkan di neraca pada nilai pasar saat ini sebesar Rp95.000.000

E. Penyajian Investasi Jangka Pendek


Penyajian investasi di neraca :

1. Sekuritas perdagangan disajikan sebagai aktiva lancar


2. Sekuritas hutang yang ditahan sampai jatuh tempo ( held to maturity )
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau aktiva tidak lancar tergantung dengan
tanggal jatuh tempo pada masing-masing sekuritas.

11
3. Sekuritas hutang siap jual ( available for sale ) diklasifikasikan sebagai aktiva
lancar atau non lancar tergantung tanggal jatuh tempo dan kapan akan dijual.
4. Sekuritas ekuitas dikatkan sekuritas siap jual harus diklasifikasikan lancar jika
sekuritas dan ekuitas siap untuk digunakan dalam periode operasi saat ini.
Dalam neraca suatu entitas mengelompokan investasi menjadi investasi jangka
panjang dan investasi jangka pendek.

Investasi jangka pendek merupakan aset lancar yang disajikan dalam neraca setelah
kas. Hal ini disebabkan karena investasi jangka pendek sama likuidnya dengan kas dan
dilaporkan pada nilai pasar saat ini. Sementara itu investasi dalam sekuritas utang (obligasi)
dan ekuitas (saham) akan menghasilkan pendapatan bunga (untuk utang) dan pendapatan
deviden (untuk saham). Investasi juga menghasilkan keuntungan dan kerugian pada saat
dijual kembali, untuk investasi yang diperdagangkan maka pos-pos tersebut dilaporkan dalam
laporan laba rugi sebagai pendapatan, keuntungan, dan kerugian lain.

Neraca Laporan laba rugi

Asset Lancar Pendapatan Rp xxx


Kas Rp xxx Beban Rp xxx

Investasi jangka pendek Pendapatan, keuntungan, kerugian lainnya :


pada nilai pasar Rp xxx
Pendapatan bunga Rp xxx
Piutang Usaha Rp xxx Pendapatan deviden Rp xxx
Keuntungan atas investasi
yang belum direalisasi Rp xxx

Laba Bersih Rp xxx


Berikut penyajian neraca dan laporan laba rugi pada suatu entitas (sebagian) :

Keuntungan dan Kerugian yang Direalisasi

Keuntungan atau kerugian yang direalisasi hanya terjadi ketika investor menjual suatu
investasi. Keuntungan atau kerugian ini berbeda dengan keuntungan yang belum direalisasi

12
seperti neraca entitas diatas. Sebagai contoh : Nestle menjual saham Sony Corp (asumsi
setelah dilakukan penyesuian harga pasar Rp 102.000.000) dengan harga jual Rp 98.000.000,
maka ayat jurnal yang dibuat adalah :

18 Nov Kas Rp 98.000.000 -


Kerugian atas penjualan investasi Rp 4.000.000
- Investasi dalam Sony Corp - Rp 102.000.000

13
DAFTAR PUSTAKA
Kartikahadi, Hans. Dkk. 2016. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS.
Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia

Sinarwati, N. K., Herawati, N. N. T., Darmawan, N. A. S., & Ekawati, L. P. (2013).


Akuntansi Keuangan 1 (Berbasis IFRS). Singaraja: Undiksha Press.

Wahyuni, E.T, Juan, Ng Eng. 2012. Panduan Praktis Standar Akuntansi Keuangan Berbasis
IFRS. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

14

Anda mungkin juga menyukai