MAKALAH
LEMBAGA – LEMBAGA NEGARA
INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah yang maha esa, yang telah memberikan berkat, rahmat, serta
karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “lembaga-
lembaga negara diindonesia”. Namun, dalam penyusanan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, dengan rendah hati kami menanti saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pembaca.
Sholawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan nabi agung kami, yaitu
nabi muhammad saw yang telah menyampaikan petunjuk allah swt untuk kami semua, yang
merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni syariah agama islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karuniah paling besar bagi seluruh alam.
Tak lupa pula juga kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha
semaksimal mungki dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik, saran, dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini
kedepannya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
untuk kita semua.
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... I
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... II
BAB I | PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
BAB II | PEMBAHASAN ............................................................................................ 2
BAB III | PENUTUP ..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 8
1
Bintan R Saragih, 2014, Komisi-Komisi Negara Dalam Sistem Pemerintahan Yang
Berubah, Jakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat kelengkapan negara berdasarkan teori klasik hukum negara meliputi, kekuasaan
eksekutif, dalam hal ini bisa Presiden atau Perdana Menteri atau Raja; kekuasaan
legislatif, dalam hal ini bisa disebut parlemen atau dengan nama lain seperti Dewan
Perwakilan Rakyat; dan kekuasaan yudikatif seperti Mahkamah Agung atau supreme
court. Setiap alat kelengkapan negara tersebut bisa memiliki organ-organ lain untuk
membantu melaksanakan fungsinya.1
Secara praktis fungsi negara dan ideologis mewujudkan tujuan negara jangka
panjang. Dalam negara hukum yang demokratik, hubungan antara infra struktur politik
(Socio Political Sphere) selaku pemilik kedaulatan (Political Sovereignty) dengan supra
struktur politik (Governmental Political Sphere) sebagai pemegang atau pelaku
kedaulatan rakyat menurut hukum (Legal Sovereignty), terdapat hubungan yang saling
menentukan dan saling mempengaruhi.
B. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian lembaga negara ?
2. Bagaimana kedudukan dan fungsih lembaga negara ?
3. Bagaiamana kedudkan dan fungsih lembaga negara utama dan lembaga negara bantu ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelembagaan Negara
Setelah Perubahan UUD 1945, kedaulatan rakyat tidak lagi dilaksanakan oleh
MPR, tetapi dilaksanakan “menurut undang-undang dasar”. Dengan demikian,
2
Arifin Firmansyah DKK,2018, Lembaga Negara dan Sengketa
Kewenangan lembaga negara, Liberty, Yogyakarta.
3
Saat ini, MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang semuanya dipilih
oleh rakyat dalam pemilu, bukan lembaga DPR dan lembaga DPD. Komposisi
keanggotaan tersebut sesuai dengan prinsip demokrasi perwakilan yaitu
“perwakilan atas dasar pemilihan” (representation by election). dengan ketentuan
baru ini secara teoritis berarti terjadi perubahan fundamental dalam sistem
ketatanegaraan, yaitu dari sistem yang vertikal hierarkis dengan prinsip supremasi
MPR menjadi sistem yang horizontal- fungsional dengan prinsip saling
mengimbangi dan saling mengawasi antarlembaga negara.
MPR tidak lagi menetapkan garis-garis besar haluan negara, baik yang berbentuk
GBHN maupun berupa peraturan perundang-undangan, serta tidak lagi memilih
dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden. Hal ini berkaitan dengan perubahan
UUD 1945 yang menganut sistem pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara
langsung oleh rakyat yang memiliki program yang ditawarkan langsung kepada
rakyat. Jika calon Presiden dan Wakil Presiden itu menang maka program itu
menjadi program pemerintah selama lima tahun. Berkaitan dengan hal itu,
wewenang MPR adalah melantik Presiden atau Wakil Presiden yang dipilih secara
langsung oleh rakyat. Dalam hal ini MPR tidak boleh tidak melantik Presiden dan/
atau Wakil Presiden yang sudah terpilih.
Pada Pasal 20A dipertegas fungsi DPR, yaitu fungsi legislasi, anggaran, dan
pengawasan. Fungsi legislasi mempertegas kedudukan DPR sebagai lembaga
legislatif yang menjalankan kekuasaan membentuk undang-undang. Fungsi
anggaran mempertegas kedudukan DPR untuk membahas (termasuk mengubah)
2
Arifin Firmansyah DKK,2018, Lembaga Negara dan Sengketa
Kewenangan lembaga negara, Liberty, Yogyakarta.
4
Dalam UUD 1945 Pasal 24 ayat (3) dikatakan bahwa “badan-badan lain yang
fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam undang-
5
1. Mahkamah Agung
Sesuai dengan ketentuan Pasal 24A ayat (1), MA mempunyai wewenang:
• mengadili pada tingkat kasasi;
• menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap
undang-undang;
• wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang.
2. Mahkamah Konstitusi
3. Komisi Yudisial
Pasal 24B UUD menyebutkan Komisi Yudisial merupakan lembaga negara yang
bersifat mandiri dan berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan
mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran martabat, serta prilaku hakim. Dengan demikian, Komisi Yudisial
memiliki dua kewenangan, yaitu mengusulkan pengangkatan calon hakim agung
di Mahkamah Agung dan menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat serta
menjaga martabat serta menjaga prilaku hakim di Mahkamah Konstitusi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Lembaga negara adalah lembaga pemerintahan atau "Civilizated Organization"
Dimana lembaga tersebut dibuat oleh negara , dari negara, dan untuk negara
dimana bertujuan untuk membangun negara itu sendiri .
2. Kedudukan dan fungsih lembaga negara
• Menjaga kestabilan atau stabilitas keamanan , politik , hukum , ham , dan
budaya
• Menciptakan suatu lingkungan yang kondusif , aman , dan harmonis
• Menjadi badan penghubung antara negara dan rakyatnya
• Menjadi sumber insipirator dan aspirator rakyat
• Memberantas tindak pidana korupsi , kolusi , maupun nepotisme
• Membantu menjalankan roda pemerintahan negara
3. Kedudukan Dan Fungsih Lembaga Negara Utama Dan Lembaga Negara Bantu
Lembaga Negara Utama
• Mahkama konstitusi
• Mahkama agung
• Komisi yudisial
Daftar Pustaka
Elly Dar Chaidir, 2017, Negara Hukum Demokrasi dan Konstalansi Ketatanegaraan
Indonesia, Kreasi Total Media, Yogyakarta
Jurnal
Agustina, Enny, 2018, Legal Malfunctions And Efforts In Reconstructing The Legal
System Service: A State Administrative Law Perspective, Jurnal Dinamika
Hukum, Vol 18 No 3, PP. 357-364.
9
Enny Agustina. (2019). The Role of Community Empowerment Carried out by Village
Government in the Regional Autonomy Era. UNIFIKASI : Jurnal Ilmu
Hukum, 6(1), 34-39. DOI : 10.25134/unifikasi.v6i1.1482
Undang- Undang
Internet
http://my.opera.com/Putra%20Pratama/blog/2008/10/13/makalah-mpkt-lembaga
negara
http://maulanusantara.wordpress.com/2008/06/12/konseplembaganegara-atau
konsepsi-politis/
http://spektrumandromeda.blogspot.com/2009/10/makalah-pancasila-lembaganegara
.html
3
Gunawan Abdullah Tauda,2016. Kedudukan Komisi Negara Independen, Genta Press,
Yogyyakarta
10