Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Peranan Warga Negara Serta Lembaga Negara Dalam Perubahan Sistem


Ketatanegaraan Era Pra Kemerdekaan, Era Kemerdekaan, Era Orde Lama, Era
Orde Baru, Era Reformasi, Era Pra Reformasi

Disusun oleh :
Clara Olidiana Date Doni
2020110125

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
2021/202
Kata Pengantar

Dengan Rahmat Tuhan yang maha esa Kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat kepada kami,
sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ilmiah tentang “Peranan Warga
Negara Serta Lembaga Negara Dalam Perubahan Sistem Ketatanegaraan Era
Pra Kemerdekaan, Era Kemerdekaan, Era Orde Lama, Era Orde Baru, Era
Reformasi, Era Pra Reformasi”

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang “Peranan Warga
Negara Serta Lembaga Negara Dalam Perubahan Sistem Ketatanegaraan Era
Pra Kemerdekaan, Era Kemerdekaan, Era Orde Lama, Era Orde Baru, Era
Reformasi, Era Pra Reformasi” dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................4


1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................5
1.2RUMUSAN MASALAH.........................................................................5
1.3TUJUAN .............................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................7
2.1 SISTEM KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA............7
2.2PERAN WARGA NEGARA SERTA LEMBAGA NEGARA DALAM
PERUBAHAN SISTEM KETATANEGARAAN..........................9
BAB III PENUTUP ....................................................................................13
A. KESIMPULAN..................................................................................13
B. SARAN ...........................................................................................13

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara demokrasi konstitusional. Setelah


jatuhnya rezim Orde Baru yang otoriter pada tahun 1998, berbagai
perubahan konstitusional telah dilakukan untuk melemahkan kekuasaan
cabang-cabang eksekutif. Dengan demikian, membuat sebuah sistem
kediktatoran baru hampir mustahil.
Indonesia saat ini ditandai oleh kedaulatan rakyat termanifestasi
dalam pemilihan parlemen dan presiden setiap lima tahun. Sejak
berakhirnya Orde Baru yang dipimpin presiden Suharto dan mulainya
periode Reformasi, setiap pemilu di Indonesia dianggap bebas dan adil.
Namun, Indonesia belum bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme
maupun ‘politik uang’ di mana orang bisa membeli kekuasaan atau posisi
politik. Misalnya, segmen miskin dari masyarakat Indonesia ‘didorong’
untuk memilih calon presiden tertentu pada hari pemilihan dengan
menerima uang kecil di dekat kotak suara.
Kami menganggap soal tersebut bagian dari proses Indonesia
untuk berkembang menjadi demokrasi ‘penuh’ (saat ini – berdasarkan
Indeks Demokrasi yang dirilis Ekonomis Intelligence Unit – Indonesia
masih dianggap sebagai demokrasi ‘cacat’). Perlu ditekankan bahwa
Indonesia merupakan negara demokrasi yang muda dan karena itu wajar
kalau kadang-kadang mengalami ‘sakit tumbuh

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Sistem ketatanegaraan Negara Republik Indonesia


Sebelum Amandemen dan Sistem Ketatanegaraan Negara Republik
Indonesia Sesudah Amandemen ?

5
2. Peranan Warga Negara Serta Lembaga Negara Dalam Perubahan
Sistem Ketatanegaraan Era Pra Kemerdekaan, Era Kemerdekaan, Era
Orde Lama, Era Orde Baru, Era Reformasi, Era Pra Reformasi ?

1.3 TUJUAN

1. Untuk Mengetahui Sistem Ketatanegaraan Negara Republik


Indonesia Sebelum Amandemen Dan Sesudah Amandemen
2. Untuk Mengetahui peran warga negara serta lembaga negara dalam
perubahan sistem ketatanegaraan era pra kemerdekaan, era
kemerdekaan, era orde lama, era orde baru, era reformasi, dan era
pra reformasi

6
Bab II
PEMBAHASAN

2.1 SISTEM KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

Pengertian ketatanegaraan Republik Indonesia menurut Kamus


Besar Bahasa Indonesia, tata negara adalah seperangkat prinsip
dasar yang mencakup peraturan susunan pemerintah, negara dan
sebagainya yang menjadi dasar peraturan suatu negara
Ketatanegaraan adalah sesuatu mengenai tata negara. Menurut
hukumnya, tata negara adalah sesuatu kekuasaan sentral yang
mengatur kehidupan bernegara yang menyangkut sifat, bentuk,
tugas negara dan pemerintahannya serta hak dan kewajiban para
warga negara terhadap pemerintah atau sebaliknya.7 Di Negara
Republik Indonesia, sistem ketatanegaraannya didasarkan pada
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 atau Konstitusi Republik
Indonesia. Undang-Undang Dasar ini menentukan arah politik
hukum NKRI yang berfungsi sebagai hukum dasar tertulis yang
tertinggi untuk dioperasionalisasikan oleh pemerintah melalui
lembaga-lembaga negara yang ditunjuk dan diberikan wewenang
kekuasaan berdasarkan Undang-Undang Dasar ini, untuk
pencapaian tujuan negara.

1. Sistem Ketatanegaraan Negara Republik Indonesia Sebelum


Amandemen
Sistem ketatanegaraan di Indonesia tertuang dalam
Penjelasan Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 tentang (tujuh) kunci pokok system pemerintahan,
yaitu:
a. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum
(rechtstaat)
b. Sistem konstitusional
c. Kekuasaan tertinggi di tangan Majelis Perwakilan
Rakyat

7
d. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara
yang tertinggi di bawah Majelis Perwakilan Rakyat
e. Presiden tidak bertanggungjawab kepada Dewan
Perwakilan Rakyat
f. Menteri Negara adalah pembantu presiden dan tidak
bertanggungjawab terhadap Dewan Perwakilan Rakyat
g. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas

Berdasarkan 7 (tujuh) kunci pokok tersebut, sistem pemerintah


pemerintahan Indonesia menurut Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menganut sistem Presidensial.

2. Sistem Ketatanegaraan Negara Republik Indonesia Sesudah


Amandemen

Dalam memasuki era reformasi, bangsa Indonesia ingin


menciptakan sistem Pemerintahan yang demokratis, maka
sistem pemerintahan perlu disusun berdasarkan konstitusi
(konstitusional) yang bercirikan adanya pembatasan
kekuasaan dan jaminan atas hak-hak asasi Manusia dan
warga negara, untuk itu pokok-pokok sistem pemerintahan,
disusun sebagai berikut:

a. Bentuk Negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang


luas, wilayah Negara terbagi menjadi Beberapa
provinsi.
b. Bentuk pemerintahan adalah republik
c. Sistem pemerintahan adalah presidensial
d. Presiden adalah kepala Negara sekaligus kepala
pemerintahan
e. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan
bertanggung jawab kepada presiden
f. Parlemen terdiri atas 2 (dua) kamar (bikameral) yaitu
Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan
Daerah

8
g. Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh mahkamah agung
dan badan peradilan di bawahnya.
Sistem pemerintahan ini, pada dasarnya masih
menganut presidensial. Hal ini terbukti dengan presiden
sebagai kepala Negara dan juga sebagai kepala
pemerintahan. Presiden juga berada di luar pengawasan
langsung Dewan Perwakilan Rakyat dan tidak bertanggung
jawab terhadap parlemen.

2.2 PERAN WARGA NEGARA SERTA LEMBAGA NEGARA DALAM PERUBAHAN


SISTEM KETATANEGARAAN
Lembaga, badan atau organisasi semacam ini sebagian besar
sebelumnya berada dalam kekuasaan eksekutif, tetapi berkembang
menjadi Independen sehingga tidak lagi sepenuhnya merupakan hak
mutlak seorang kepala eksekutif untuk menentukan pemberhentian atau
pengangkatan pimpinannya. Independen Lembaga-lembaga atau organ-
organ tersebut dianggap penting untuk menjamin demokrasi, karena
fungsinya dapat disalahgunakan oleh pemerintah untuk melanggengkan
kekuasaan.

1. Era pra kemerdekaan


Pada masa ini Indonesia (yang selanjutnya disebut Hindia Belanda)
dikonstruksikan merupakan bagian dari Kerajaan Belanda. Hal ini
nampak jelas tertuang dalam Pasal 1 UUD Kerajaan Belanda ( IS 1926 ).
Dengan demikian kekuasaan tertinggi di Hindia Belanda ada di tangan
Raja. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya Raja/Ratu tidak melaksanakan
kekuasaannya sendiri di Hindia Belanda, melainkan dibantu oleh
Gubernur Jenderal sebagai pelaksana.

Adapun peraturan perundang-undangan dan lembaga negara yang ada


pada masa Hindia Belanda adalah :
a. Undang Undang Dasar Kerajaan Belanda 1938

9
Pasal 1 : Indonesia merupakan bagian dari Kerajaan Belanda.
Pasal 62 : Ratu Belanda memegang kekuasaan pemerintahan
tertinggi atas pemerintah Indonesia, dan Gubernur Jenderal atas
nama Ratu Belanda menjalankan pemerintahan Umum.
Pasal 63 : Ketatanegaraan Indonesia ditetapkan dengan undang-
undang, soal-soal intern Indonesia diserahkan pengaturannya
kepada badan-badan di Indonesia, kecuali ditentukan lain dengan
Undang-Undang.

2. Era Kemerdekaan
Adapun pelaksanaan Undang-Undang Dasar yang pernah
berlaku di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. UUD 1945 (17 Agustus – 27 Desember 1949)
Sehari setelah proklamasi 17 Agustus 1945, UUD 1945 disahkan
pertama kali oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia),
pada saat itu dimulailah babak baru penyelenggaraan
ketatanegaraan berdasarkan UUD 1945 bersamaan dengan itu
telah dipilih dan ditetapkan pula Presiden dan Wakil Presiden
yaitu masing-masing Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.
Sebagai kelengkapan pelaksanaan ketatanegaraan dan
pelaksanaan pemerintahan maka dibentuk Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP). KNIP berfungsi sebagai pembantu
presiden dalam tugas-tugas melaksanakan kedaulatan rakyat dan
tugas lembaga tinggi negara lainnya (MPR, DPR, dan DPA)
sebelum badan itu dibentuk

3. Era Orde Lama


Konstiuante telah menyelenggarakan sidang-sidang membahas
rencana penggantian UUDS 1950, akan tetapi kenyataannya
Konstituante tidak berhasil membuat rumusan tentang undang-undang
dasar yang dapat dijadikan pengganti UUDS 1950. Karena kemacetan
kerja Konstituante maka pada tanggal 22 April tahun 1959 Presiden
menyampaikan amanat kepada Konstituante yang memuat anjuran
kepala negara dan pemerintahan untuk kembali kepada UUD 1945.

10
Amanat Presiden diperdebatkan dalam suatu pemandangan
umum sidang Konstituante tanggal 29 April sampai 13 mei 1959 serta
tanggal 16 sampai 26 Mei 1959. Maka dengan pertimbangan
keselamatan negara dan bangsa pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden
Soekarno mengumumkan ”Dekrit” yang berisi: pembubaran
Konstituante, penetapan berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak
berlakunya lagi UUDS 1950

4. Era Orde Baru


Dengan Dekrit presiden 5 Juli 1959 berlakulah kembali UUD 1945.
Dasar hukum Dekrit ini ialah Staatsnoodrecht. Dibawah UUD 1945 ini
untuk pertama kali dilaksanakan pemilihan umum pada tanggal 3 juli
1971, sebagai pelaksanaan dari Undang-undang No. 15 tahun 1969,
undang-undang mana adalah pelaksanaan dari Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara No. XL/MPRS/1966 jo. No. XL
II/MPRS/juli. Sebagai hasil dari pemilihan umum tersebut maka pada
tanggal 28 Oktober 1971 dilantiklah Dewan Perwakilan Rakyat, dan pada
tanggal 1 Oktober 1972 Majelis Permusyawaratan Rakyat dilantik pula.
Dalam sidangnya tahun 1973 Majelis Permusyawaratan rakyat telah
menetapkan bahwa Pemilihan Umum berikutnya akan diadakan pada
akhir tahun 1977 dalam Ketetapannya No. VIII/MPRS/1973.

5. Era Reformasi
Reformasi Indonesia jika dipandang secara umum diakibatkan
karena krisis ekonomi dunia pada akhir abad 20, Indonesia salah satu
negara yang terkena dampak krisis ini. Dimulai pada tanggal 22 Januari
1998 angka rupiah tembus 17.000,- per dolar AS dan IMF (Dana Moneter
Internasional) tidak menunjukkan rencana bantuannya untuk Indonesia.
Kemudian awal Maret terdapat dua puluh mahasiswa Universitas
Indonesia mendatangi Gedung DPR/MPR untuk menyatakan penolakan
terhadap pidato pertanggungjawaban presiden yang disampaikan pada
Sidang Umum MPR dan menyerahkan agenda reformasi nasional.

11
Pada tahun 2004 diselenggarakan pemilu kedua era reformasi
dimana Susilo Bambang Yudhoyono dan H. Yusuf Kalla dipilih langsung
oleh rakyat menjadi presiden dan wakil presiden. Selanjutnya tahun
2009 pemilu ketiga era reformasi diselenggarakan, hasilnya
dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.
Pada era reformasi usaha untuk menjadikan UUD 1945 mendorong
terbentuknya negara hukum yang demokratis, oleh karena itu salah satu
dari berkah era reformasi adalah perubahan terhadap UUD 1945, karena
sejak dekrit 5 Juli 1959 sampai berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto
praktis UUD 1945 belum pernah diubah.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah ketatanegaraan di Indonesia dapat dibagi menjadi
beberapa periode, yaitu periode pra kemerdekaan dan periode pasca
kemerdekaan dan reformasi. Sistem ketatanegaraan dan pemerintahan
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kerajaan Belanda adalah
menggunakan asas dekonsentrasi. Dan pada masa pendudukan Jepang
paham militeristik menjadi model bagi pengaturan sistem
ketatanegaraan di Indonesia.
Pada tanggal 18 Agustus 1950, UUDS 1950 dinyatakan berlaku,
UUDS 1950 ini sangat berbeda dengan UUDS 1945 hasil proklamasi
terutama sistem pemerintahan yang parlementer, kepada pemerintahan
di pimpin oleh Perdana Menteri. Dengan Dekrit presiden 5 Juli 1959
berlakulah kembali UUD 1945. Dasar hukum Dekrit ini ialah
Staatsnoodrecht. Dibawah UUD 1945 ini untuk pertama kali
dilaksanakan pemilihan umum
Pada era reformasi usaha untuk menjadikan UUD 1945
mendorong terbentuknya negara hukum yang demokratis dan UUD 1945
belum pernah diubah.

B. SARAN
Besar harapan, makalah ini dapat menjadi tambahan sumber
bacaan bagi teman-teman. Makalah ini kami buat menggunakan bahasa
yang mudah dipahami. Tak luput dari itu, makalah ini tak terhindar dari
kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran sangat diharapkan
untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://agusbudipendidikanips.blogspot.com/2013/11/ketatanegaraan-era-
reformasi.html
http://shintahappyyustiari.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/SEJARAH-
KETATANEGARAAN-INDONESIA1.pdf
https://ferryyanto88.wordpress.com/2014/05/27/sejarah-ketatanegaraan-
indonesia-pra-kemerdekaan/
https://ferryyanto88.wordpress.com/2014/05/27/sejarah-ketatanegaraan-
indonesia-pra-kemerdekaan/
http://agusbudipendidikanips.blogspot.com/2013/11/ketatanegaraan-era-
reformasi.html

14

Anda mungkin juga menyukai