Disusun oleh :
Clara Olidiana Date Doni
2020110125
Dengan Rahmat Tuhan yang maha esa Kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat kepada kami,
sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ilmiah tentang “Peranan Warga
Negara Serta Lembaga Negara Dalam Perubahan Sistem Ketatanegaraan Era
Pra Kemerdekaan, Era Kemerdekaan, Era Orde Lama, Era Orde Baru, Era
Reformasi, Era Pra Reformasi”
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang “Peranan Warga
Negara Serta Lembaga Negara Dalam Perubahan Sistem Ketatanegaraan Era
Pra Kemerdekaan, Era Kemerdekaan, Era Orde Lama, Era Orde Baru, Era
Reformasi, Era Pra Reformasi” dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................7
2.1 SISTEM KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA............7
2.2PERAN WARGA NEGARA SERTA LEMBAGA NEGARA DALAM
PERUBAHAN SISTEM KETATANEGARAAN..........................9
BAB III PENUTUP ....................................................................................13
A. KESIMPULAN..................................................................................13
B. SARAN ...........................................................................................13
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
2. Peranan Warga Negara Serta Lembaga Negara Dalam Perubahan
Sistem Ketatanegaraan Era Pra Kemerdekaan, Era Kemerdekaan, Era
Orde Lama, Era Orde Baru, Era Reformasi, Era Pra Reformasi ?
1.3 TUJUAN
6
Bab II
PEMBAHASAN
7
d. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara
yang tertinggi di bawah Majelis Perwakilan Rakyat
e. Presiden tidak bertanggungjawab kepada Dewan
Perwakilan Rakyat
f. Menteri Negara adalah pembantu presiden dan tidak
bertanggungjawab terhadap Dewan Perwakilan Rakyat
g. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas
8
g. Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh mahkamah agung
dan badan peradilan di bawahnya.
Sistem pemerintahan ini, pada dasarnya masih
menganut presidensial. Hal ini terbukti dengan presiden
sebagai kepala Negara dan juga sebagai kepala
pemerintahan. Presiden juga berada di luar pengawasan
langsung Dewan Perwakilan Rakyat dan tidak bertanggung
jawab terhadap parlemen.
9
Pasal 1 : Indonesia merupakan bagian dari Kerajaan Belanda.
Pasal 62 : Ratu Belanda memegang kekuasaan pemerintahan
tertinggi atas pemerintah Indonesia, dan Gubernur Jenderal atas
nama Ratu Belanda menjalankan pemerintahan Umum.
Pasal 63 : Ketatanegaraan Indonesia ditetapkan dengan undang-
undang, soal-soal intern Indonesia diserahkan pengaturannya
kepada badan-badan di Indonesia, kecuali ditentukan lain dengan
Undang-Undang.
2. Era Kemerdekaan
Adapun pelaksanaan Undang-Undang Dasar yang pernah
berlaku di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. UUD 1945 (17 Agustus – 27 Desember 1949)
Sehari setelah proklamasi 17 Agustus 1945, UUD 1945 disahkan
pertama kali oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia),
pada saat itu dimulailah babak baru penyelenggaraan
ketatanegaraan berdasarkan UUD 1945 bersamaan dengan itu
telah dipilih dan ditetapkan pula Presiden dan Wakil Presiden
yaitu masing-masing Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.
Sebagai kelengkapan pelaksanaan ketatanegaraan dan
pelaksanaan pemerintahan maka dibentuk Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP). KNIP berfungsi sebagai pembantu
presiden dalam tugas-tugas melaksanakan kedaulatan rakyat dan
tugas lembaga tinggi negara lainnya (MPR, DPR, dan DPA)
sebelum badan itu dibentuk
10
Amanat Presiden diperdebatkan dalam suatu pemandangan
umum sidang Konstituante tanggal 29 April sampai 13 mei 1959 serta
tanggal 16 sampai 26 Mei 1959. Maka dengan pertimbangan
keselamatan negara dan bangsa pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden
Soekarno mengumumkan ”Dekrit” yang berisi: pembubaran
Konstituante, penetapan berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak
berlakunya lagi UUDS 1950
5. Era Reformasi
Reformasi Indonesia jika dipandang secara umum diakibatkan
karena krisis ekonomi dunia pada akhir abad 20, Indonesia salah satu
negara yang terkena dampak krisis ini. Dimulai pada tanggal 22 Januari
1998 angka rupiah tembus 17.000,- per dolar AS dan IMF (Dana Moneter
Internasional) tidak menunjukkan rencana bantuannya untuk Indonesia.
Kemudian awal Maret terdapat dua puluh mahasiswa Universitas
Indonesia mendatangi Gedung DPR/MPR untuk menyatakan penolakan
terhadap pidato pertanggungjawaban presiden yang disampaikan pada
Sidang Umum MPR dan menyerahkan agenda reformasi nasional.
11
Pada tahun 2004 diselenggarakan pemilu kedua era reformasi
dimana Susilo Bambang Yudhoyono dan H. Yusuf Kalla dipilih langsung
oleh rakyat menjadi presiden dan wakil presiden. Selanjutnya tahun
2009 pemilu ketiga era reformasi diselenggarakan, hasilnya
dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.
Pada era reformasi usaha untuk menjadikan UUD 1945 mendorong
terbentuknya negara hukum yang demokratis, oleh karena itu salah satu
dari berkah era reformasi adalah perubahan terhadap UUD 1945, karena
sejak dekrit 5 Juli 1959 sampai berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto
praktis UUD 1945 belum pernah diubah.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah ketatanegaraan di Indonesia dapat dibagi menjadi
beberapa periode, yaitu periode pra kemerdekaan dan periode pasca
kemerdekaan dan reformasi. Sistem ketatanegaraan dan pemerintahan
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kerajaan Belanda adalah
menggunakan asas dekonsentrasi. Dan pada masa pendudukan Jepang
paham militeristik menjadi model bagi pengaturan sistem
ketatanegaraan di Indonesia.
Pada tanggal 18 Agustus 1950, UUDS 1950 dinyatakan berlaku,
UUDS 1950 ini sangat berbeda dengan UUDS 1945 hasil proklamasi
terutama sistem pemerintahan yang parlementer, kepada pemerintahan
di pimpin oleh Perdana Menteri. Dengan Dekrit presiden 5 Juli 1959
berlakulah kembali UUD 1945. Dasar hukum Dekrit ini ialah
Staatsnoodrecht. Dibawah UUD 1945 ini untuk pertama kali
dilaksanakan pemilihan umum
Pada era reformasi usaha untuk menjadikan UUD 1945
mendorong terbentuknya negara hukum yang demokratis dan UUD 1945
belum pernah diubah.
B. SARAN
Besar harapan, makalah ini dapat menjadi tambahan sumber
bacaan bagi teman-teman. Makalah ini kami buat menggunakan bahasa
yang mudah dipahami. Tak luput dari itu, makalah ini tak terhindar dari
kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran sangat diharapkan
untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://agusbudipendidikanips.blogspot.com/2013/11/ketatanegaraan-era-
reformasi.html
http://shintahappyyustiari.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/SEJARAH-
KETATANEGARAAN-INDONESIA1.pdf
https://ferryyanto88.wordpress.com/2014/05/27/sejarah-ketatanegaraan-
indonesia-pra-kemerdekaan/
https://ferryyanto88.wordpress.com/2014/05/27/sejarah-ketatanegaraan-
indonesia-pra-kemerdekaan/
http://agusbudipendidikanips.blogspot.com/2013/11/ketatanegaraan-era-
reformasi.html
14