Disusun Oleh:
Abdullah
NIP. 19710212 200906 1 001
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Sistem Pemerintahan Negara Indonesia....................... 3
B. Sistem Penyelenggaraan Kekuasaan Negara Indonesia........... 5
1. Prinsip Negara Hukum......................................................... 5
2. Sistem Konstitusional Berdasarkan Check and Balances.... 6
C. Praktik Lembaga-lembaga Pemerintahan Indonesia.................. 7
1. Pemerintah Pusat dan Kewenangannya.............................. 7
2. Pemerintah Daerah dan Kewenangannya............................ 8
D. faktor yang mempengaruhi sistem pemerintahan Indonesia....... 9
1. Faktor Internal...................................................................... 9
2. Faktor Eksternal................................................................... 10
E. Sistem pemerintahan Indonesia merespon tantangan................ 11
dan tuntutan zaman
1. Tantangan............................................................................ 11
2. Upaya Responsif.................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan pemerintahan Indonesia mengalami dinamika yang
unik, pada awal kemerdekaan Indonesia sempat menerapkan Sistem
Parlementer namun perseteruan politik telah mengakibatkan
kegagalan kabinet untuk dapat bekerja dengan baik, setelah Presiden
Soekarno mengeluarkan dekret yang antara lain menyatakan kembali
ke UUD 1945.
Sistem pemerintahan Indonesia kembali ke presidensial dalam
praktiknya, baik pada masa Soekarno maupun Soeharto presiden
menguasai panggung politik Indonesia, amandemen UUD 1945 yang
dilakukan diera reformasi diharapkan mampu menerapkan kedudukan
legislatif dan eksekutif secara profesional, berikut ini dapat dilihat
perbandingan sistem pemerintahan negara Republik Indonesia
sebelum dan sesudah dilaksanakan amandemen UUD 1945 dan
lahirnya UU RI No. 22 Tahun 2003 Tentang Susunan dan Kedudukan
Tertinggi MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
Pada era reformasi sekarang ini, kekuasaan tertinggi tidaklah
tertumpu di tangan MPR yang sepenuhnya melaksanakan kedaulatan
rakyat. Hal ini berakibat tidak terjadinya saling mengawasi dan saling
mengimbangi (checks and balances).
Jabatan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan oleh
rakyat melalui pemilihan umum. Masa jabatannya pun dibatasi hanya
untuk dua periode saja. Adanya pemilihan langsung dalam memilih
pimpinan negara, maka kedaulatan rakyat menjadi sangat penting dan
menentukan masa depan bangsa negara Indonesia. Presiden tidak
akan bertindak sewenang-wenang, karena ada lembaga perwakilan
rakyat yang ikut memantau jalannya pemerintahan, yaitu DPR.
Sistem pemerintahan Indonesia merupakan sebuah sistem yang
kompleks dan dinamis, dengan sejarah panjang dan berbagai
1
2
3
4
1. Tantangan:
a. Globalisasi: Meningkatnya interkonektivitas dan interdependensi
antar negara menuntut sistem pemerintahan yang adaptif dan
responsif terhadap perubahan global.
b. Perkembangan teknologi: Revolusi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) menghadirkan peluang dan tantangan baru bagi
sistem pemerintahan, seperti e-government dan cyber security.
c. Demokratisasi: Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap
partisipasi dan transparansi dalam pemerintahan.
d. Ketimpangan sosial dan ekonomi: Kesenjangan yang lebar antara
kelompok kaya dan miskin dapat memicu ketidakstabilan dan
menghambat pembangunan.
e. Ancaman radikalisme dan intoleransi: Munculnya kelompok-
kelompok radikal dan intoleran dapat mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa.
2. Upaya Responsif:
12
A. Kesimpulan
Dalam sistem penyelenggaraan negara ada yang disebut dengan
aparatur negara, aparatur negara adalah lembaga-lembaga negara
berdasarkan UUD 1945 dan perubahannya. Lembaga-lembaga
kenegaraan di tingkat pusat/nasional dipegang oleh Presiden dan
Wakil Presiden selaku badan Eksekutif, (MPR, DPR, dan DPD) selaku
badan Legislatif, (Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah
Konstitusi) selaku badan Yudikatif, dan BPK selaku badan
Auditif/Eksplanatif. Sedangkan di tingkat provinsi di pegang oleh
Gubernur/Wakil Gubernur selaku badan Eksekutif, (DPRD Provinsi)
selaku badan Legislatif dan di tingkat Kabupaten/Kota di pegang oleh
Bupati dan Wakil Bupati atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota selaku
badan Eksekutif, (DPRD Kabupaten/Kota) selaku badan Legislatif.
Sistem penyelenggaraan negara Indonesia dijalankan oleh
aparatur negara, yaitu lembaga-lembaga negara yang dibentuk
berdasarkan UUD 1945. Lembaga-lembaga ini terbagi menjadi badan
eksekutif, legislatif, yudikatif, dan auditif/eksplanatif. Di tingkat pusat,
lembaga-lembaga ini bekerja sama untuk menjalankan pemerintahan
negara. Di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, terdapat lembaga-
lembaga yang serupa dengan tugas dan wewenang di wilayahnya
masing-masing.
Sistem pemerintahan Indonesia menganut mekanisme
demokratis, di mana rakyat memiliki peran penting dalam pengambilan
keputusan. Hal ini berbeda dengan sistem monarki, di mana
kekuasaan dipegang oleh raja atau ratu secara turun temurun.
Amandemen UUD 1945 telah menghapus kedudukan lembaga
tertinggi negara dan menjadikan semua lembaga tinggi negara
memiliki kedudukan yang sama.
17
18
B. Saran
Sistem pemerintahan Indonesia masih perlu diperbaiki agar dapat
mencapai tujuannya. Presiden sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan harus mampu bekerja sama dengan semua pihak untuk
mewujudkan rakyat yang makmur dan sejahtera. Presiden sebagai
kepala pemerintahan harus mampu mengondisikan sistem
pertahanannya dengan baik, karena pada kenyataannya sistem yang
berjalan belum bisa dikatakan berhasil membuat rakyat makmur.
Sesuai dengan tujuan pemerintahan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA