Ekosistem Organisasi
Ekosistem Organisasi
Richard L. Daft (2013) menyatakan, bahwa ekosistem organisasi merupakan sistem yang
terbentuk oleh interaksi pada komunitas dan lingkungannya. Ekosistem organisasi juga
disebut dapat memotong garis industry tradisional. Adapun konsep yang sama yang disebut
pendekatan megacommunity, dimana pemerintah, organisasi nonprofit, dan industri
bergabung menjadi satu untuk memecahkan suatu masalah yang merupakan kepentingan
bersama-sama. Ekosistem organisasi terbentuk karena organisasi satu dengan yang lain saling
bergantung tentunya tujuannya agar dapat mecapai tujuan yang diinginkan oleh sebuah
organisasi.
1. Pergeseran dari pengelolaan berbasis hierarki menjadi pengelolaan berbasis tim dan
kolaborasi.
2. Penekanan yang lebih besar pada inovasi, adaptasi, dan fleksibilitas dalam menghadapi
perubahan pasar dan teknologi.
3. Peran manajemen yang lebih proaktif dalam memperhatikan aspek sosial dan lingkungan
dalam pengambilan keputusan.
4. Fokus yang lebih besar pada pengembangan keterampilan kepemimpinan, manajemen
waktu, dan komunikasi.
5. Peningkatan dalam penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
6. Peningkatan penekanan pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan dalam
mengelola operasi bisnis.
Collaborative Networks
Richard L. Daft (2013) mengatakan bahwa Collaborative Networks merupakan alternatif
yang muncul pada teori resources-dependence. Perusahaan-perusahaan bergabung bersama
untuk menjadi lebih kompetitif dari sebelumnya dan berbagi sumber daya yang langka.
Seperti contohnya, industri dirgantara bergabung satu sama lain dan bergabung dengan
supplier untuk mendesign jet generasi terbaru.