BAB II
TEORI ORGANISASI: DESAIN DAN BUDAYA
A. Pendahuluan
Teori Porter tentang daya saing nasional berangkat dari keyakinannya bahwa teori
ekonomi klasik yang menjelaskan tentang keunggulan komparative tidak mencukupi, atau
bahkan tidak tepat. Menurut Porter, suatu negara memperoleh keunggulan daya saing atau
competitive advantage atau disingkat (CA) jika perusahaan (yang ada di negara tersebut)
kompetitif. Daya saing suatu negara ditentukan oleh kemampuan industri melakukan
inovasi dan meningkatkan kemampuannya. Perusahaan memperoleh (CA) karena tekanan
dan tantangan.
Perusahaan menerima manfaat dari adanya persaingan di pasar domestik, supplier
domestik yang agresif, serta pasar lokal yang memiliki permintaan tinggi. Perbedaaan
dalam nilai-nilai nasional, budaya, struktur ekonomi, institusi, dan sejarah semuanya
memberi kontribusi pada keberhasilan dalam persaingan. Perusahaan menjadi kompetitif
melalui inovasi yang dapat meliputi peningkatan teknis proses produksi atau kualitas
produk. Selanjutnya Porter mengajukan Diamond Model (DM) yang terdiri dari empat
determinan (faktor – faktor yang menentukan) National Competitive Advantage (NCA).
Empat atribut ini adalah: factor conditions, demand conditions, related and supporting
industries, dan firm strategy, structure, and rivalry.
Didalam teori persaingan kita mengenal ada suatu teori dari Michael Porter yang
sangat terkenal pada saat menganalisis persaingan atau competition analysis. Teori
tersebut sangat terkenal dengan istilah Porter Five Forces Model. Intinya sebenarnya
Porter menilai bahwa perusahaan secara nyata tidak hanya bersaing dengan perusahaan
yang ada dalam industri saat ini. Analisis yang biasa digunakan sebuah perusahaan adalah
siapa pesaing langsung perusahaan tersebut dan akhirnya mereka terjebak dalam
”competitor oriented ”, sehingga tidak mempunyai visi pasar yang jelas. Factor
conditions, mengacu pada input yang digunakan sebagai faktor produksi, seperti tenaga
kerja, sumber daya alam, modal dan infrastruktur. Argumen Poter, kunci utama faktor
produksi adalah “diciptakan” bukan diperoleh dari warisan. Lebih jauh, kelangkaan sumber
daya (factor disadvantage) sering kali membantu negara menjadi kompetitif. Terlalu
banyak (sumber daya) memiliki kemungkinan disia-siakan, ketika langka dapat mendorong
inovasi.
13
Demand conditions, mengacu pada tersedianya pasar domestik yang siap berperan
menjadi elemen penting dalam menghasilkan daya saing. Pasar seperti ini ditandai dengan
kemampuan untuk menjual produk-produk superior, hal ini didorong oeh adanya
permintaan barang dan jasa berkualitas serta adanya kedekatana hubungan antara
perusahan dan pelanggan.
Related and Supporting Industries, mengacu pada tersedianya serangkaian dan
adanya keterkaitan kuat antara industri pendukung dan perusahaan, hubungan dan
dukungan ini bersifat positif yang berujung pada penngkatan daya saing perusahaan. Porter
mengembangkan model dari faktor kondisi semacam ini dengan industrial clusters atau
agglomeration, yang memberi manfaat adanya potential technology knowledge spillover,
kedekatan dengan dengan konsumer sehingga semakin meningkatkan market power.
Firm strategy, Structure and Rivalry, mengacu pada strategi dan struktur yang ada pada
sebagian besar perusahaan dan intensitas persaingan pad aindustri tertentu. Faktor
Strategy dapat terdiri dari setidaknya dua aspek: pasar modal dan pilihan karir individu.
Pasar modal domestik mempengaruhi strategi perusahaan, sementara individu seringkali
membuat keputusan karir berdasarkan peluan dan prestise. Suatu negara akan memiliki
daya saing pada suatu industri di mana personel kuncinya dianggap prestisious. Struktur
mengikuti strategi. Struktur dibangun guna menjalankan strategi. Intensitas persaingan
(rivalry) yang tinggi mendorong inovasi.
Peran pemerintah dan chance, yang dikatakan memiliki peran penting dalam
menciptakan NCA. Peran dimaksud, bukan sebagai pemain di industri, namun melalui
kewenangan yang dimiliki memberikan fasilitasi, katalis, dan tantanan bagi industri.
Pemerintah menganjurkan dan mendorong industri agar mencapai level daya saing
tertentu. Hal – hal tersebut dapat dilakukan pemerintah melalui kebijakan insentif berupa
subsidi, perpajakan, pendidikan, fokus pada penciptaan dan penguatan factor.
Menurut Porter jika perusahaan ingin meningkatkan usahanya dalam persaingan
yang ketat perusahaan harus memiliki prinsip bisnis, Harga yang tinggi, Produk dengan
biaya yang rendah, dan bukan kedua - duanya. Berdasarkan prinsip tersebut maka Porter
Menyatakan ada tiga Strategi Generik yaitu:
a. Differentiation.
b. Overall Cost Leadership dan Fokus.
c. Menurut Porter strategi perusahaan untuk bersaing dalam suatu industri dapat
berbeda-beda dan dalam berbagai dimensi.
14
Porter mengemukakan tiga belas dimensi yang biasanya digunakan oleh perusahaan dalam
bersaing, yaitu: Spesialisasi, Identifikasi Merk, Dorongan Versus Tarikan, Seleksi Saluran,
Mutu Produk, Kepeloporan Teknologis, Integrasi Vertikal, Posisi Biaya, Layanan,
Kebijakan Harga, Leverage, Hubungan dengan Perusahaan Induk, Hubungan dengan
Pemerintah.
Jika ditelusuri secara historis maka perubahan nyata pemikiran klasik mengenai struktur
organisasi secara umum diakui menjadi karya Chester Barnard. Dalam bukunya berjudul The
Functions of the Executive, ia mendefinisikan organisasi formal sebagai sistem dari aktivitas
dua manusia atau lebih yang terkoordinasi secara sadar. Barnard menyatakan bahwa sistem
kooperatif merupakan gabungan antara kemampuan manusia untuk berkomunikasi dan
kemauan mereka untuk melakukan.
Sebuah sistem tidak dapat bertahan tanpa input yang berkelanjutan, proses transformasi,
dan ouput. Inti sistem terbuka adalah proses, operasi atau saluran yang mentransformasi
input menjadi output. Di sinilah desain organisasi internal memainkan peranan penting. Proses
transformasi mencakup jaringan logis dari berbagai subsistem yang menghasilkan output.
Subsistem diterjemahkan menjadi jaringan sistem kompleks yang mentransformasi input
menjadi output yang diinginkan.
Konsep sistem terbuka sederhana memiliki kemampuan pakai yang bersifat universal.
Fenomena biologis, manusia, sosial, ekonomi, atau teknik dapat dikonseptualisasikan
dalam konteks sistem terbuka. Pemikiran baru tentang sistem muncul dalam konteks
pembelajaran organisasi. Seperti dikatakan oleh Peter Senge: Sekarang ini, lingkup pemikiran
tentang sistem telah berubah. Karena kekuasaan dan otoritas didistribusikan lebih luas, maka
semakin penting bagi manusia, melalui organisasi, untuk dapat memahami bagaimana
tindakan mereka mempengaruhi yang lain. Untuk melakukan hal tersebut, pemain lokal
memerlukan sistem informasi yang lebih baik sehingga mereka dapat menyadari kondisi
sistem secara keseluruhan.
Pandangan pemrosesan informasi memunculkan 3 pendapat utama mengenai
organisasi, diantaranya :
15
yang agresif, serta pasar lokal yang memiliki permintaan tinggi. Perbedaaan dalam nilai-nilai
nasional, budaya, struktur ekonomi, institusi, dan sejarah semuanya memberi kontribusi pada
keberhasilan dalam persaingan. Perusahaan menjadi kompetitif melalui inovasi yang dapat
meliputi peningkatan teknis proses produksi atau kualitas produk.
Selanjutnya Porter mengajukan Diamond Model (DM) yang terdiri dari empat
determinan (faktor – faktor yang menentukan) National Competitive Advantage (NCA).
Empat atribut ini adalah: factor conditions, demand conditions, related and supporting
industries, dan firm strategy, structure, and rivalry.
D. ORGANISASI PEMBELAJARAN
Perbedaan antara dua jenis pembelajaran yang diterapkan pada organisasi yang dapat
diringkas sebagai berikut:
a. Pembelajaran single – loop mencakup mengembangkan kapasitas organisasi untuk
mencapai tujuan yang dikethuai. Hal tersebut berhubungan dengan pembelajaran rutin
dan berhubungan dengan pembelajaran rutin dan berhubungan dengan
perilaku. Dalam single – loop, organisasi melewati proses pembelajaran tanpa perubahan.
b. Pembelajaran double – loop mengevaluasi kembali sifat tujuan organisasi dan nilai
serta kepecayaan disekitarnya. Jenis pembelajaran ini mencakup perubahan budaya
organisasi.
Doube – loop mancakup pembelajaran mengenai bagaimana mempelajari organisasi.
Seperti yang telah dinyatakan, Peter Senge dan rekannya menggambarkan organisasi
pembelajaraan dari perspektif teori sistem dan membuat perbedaan penting antara
pembelajaran generatif adalah tahap pertama dari organisasi pembelajaran yaitu adaptif.
Pembelajaran adaptif adalah tahapan organisasi pembelajaran yaitu menyesuaikan diri
dengan perubahan lingkungan. Pembelajaran generatif mancakup kretivitas dan inovasi
lebih sekedar beradaptasi terhadap perubahan yang ada dan mengantisipasi perubahan.
Proses generatif adalah membentuk kembali seluruh pengalaman organisasi dan
pembelajaran dari proses tersebut. Budaya organisasi menempatkan nilai tinggi pada
proses pembelajaran yang tidak hanya omong kosong dengan menetapkan mekanisme
untuk sara, tim, pemberdayaan dan empati. Empati ini mencerminkan melalui perhatian
tulus kepada karyawan dan minat kepada saran karyawan serta inovasi yang dapat
dioperasionalkan melalui sestem penghargaan.
Dalam perilaku organisasi, di tingkat karyawan individual, organisasi pembelajaran
adaptif berhubungan dengan reaksi karyawan atas perubahan lingkungan dengan respons rutin
standar yang sering berupa solusi jangka pendek. Sebaliknya, pembelajaran generatif yang
menekankan eksperimen dan umpan balik yang berlanjut, akan secara langsung memengaruhi
17
E. ORGANISASI MODERN
Organisasi pembelajaran mendobrak karakter dan mengajarkan manusia untuk melihat
sesuatu secara berbeda. Cara lain untuk mengoperasionalisasi proses pembelajaran dalam
organisasi adalah
1. Mengembangkan pemikiran sistematis antar manajer. Hal tersebut mencakup kemampuan
untuk melihat hubungan antara persoalan, peristiwa, dan data sebagai keseluruhan daripada
sebagai rangkaian yang terpisah. Organisasi pembelajaran mengajarkan manusia untuk
mengidentifikasi sumber konflik yang terjadi dengan anggota, unit, dan departemen lain
serta untuk bernegosiasi dan membuat imbal balik secara cekatan dan cepat.
2. Praktik lainnya dari pembelajaran organisasional adalah mengembangkan kreativitas di
antara personel. Kreativitas adalah kemampuan untuk merumuskan pendekatan khusus
bagi pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Dalam organisasi pembelajaran
generatif, kreativitas diakui sebagai keahlian dan kemampuan wajib. Dua dimensi
kreativitas kritis yang meningkatkan dan membantu kebebasan kreativitas adalah
fleksibilitas seseorang dan kemauan untuk mengambil resiko. Akibatnya, banyak
organisasi pembelajaran mengajarkan kepada individu bagaimana memeriksa kebiasaan
pekerjaan dan mengubah perilaku yang membatasi pemikiran.
3. Praktik lainnya adalah pengembangan rasa percaya diri, ditandai dengan kesadaran
terhadap nilai individu dan nilai organisasi serta pendekatan proaktif untuk memecahkan
masalah.
Sama dengan ahli terori organisasi, banyak menajer prakttisi yang menjadi kecewa
dengan bagimana cara organisasi mereka desain. Sampai beberapa tahun lalu,
kebanyakan manajer tidak cukup berani memodofikasi struktur birokrasi kliasik dan menolak
tantangan eksperimen dan inovasi. Akan tetapi banyak manajer saan ini akhirnya dapat
18
F. ORGANISASI HOROZONTAL
Frank Ostroff, konsultan Mckinsey dan Company bersama dengan Douglas smith
mendapat penghargaan karena mereka mengembangkan beberapa pedoman yang menegaskan
desain organisasi horizontal, pedoman tersebut adalah :
a. Organisasi menjalankan proses, bukan tugas. Dari pada menciptakan struktur fungsi
tradisional, lebih baik organisasi dibangun atas tiga sampai lima proses inti. Masing-
masing punya pemilik dan tujuan kinerja khusus.
b. Hierarki dibuat rata. Untuk mengurangi tingkat pengawasan, tugas-tugas yang
terpecah-pecah digabungkan, pekerjaan yang gagal menambahkan nilai dihapuskan, dan
aktifitas dalam setiap proses dihapus sampai tingkat minimum.
19
c. Tim digunakan untuk mengelola semuas hlm. Tim suakelola adalah blok
pembangunan oeganisasi. Tim punya tujuan umum dan bertanggungjawab terhadap
pengukuran tujuan performa.
d. Pelanggan mengendalikan performa. Kekuasaan pelanggan, bukan profit atau nilai
saham, merupakan penggerak utama dan ukuran performa.
e. Kinerja tim dihargai. sisti penghargaan dicocokan dengan hasil tim, bukan hanya
kinerja individu. Karyawan dihargai karena punya banyak keahlian (mulyiskill),
bukan karena keahlian khusus.
f. Hubungan pemasok dan pelangan dimaksimalkan. Karyawan dilibatkan dalam
hubungan regular dan langsung dengan pemasok dan pelanggang. Bila relafan pemasok
dan pelanggan dapat dimasukan menjadi anggota tin in-house.
g. Semua karyawan mendapat informasi penuh dan dilatih. Karyawan sebaiknya diberi
semua data bukan hanya diberi informasi atas dasar perlu dikatahui. Akan tetapi, mereka
juga perlu dilatih bagaimana menganalisis dan menggunakan data untuk membuat
keputusan yang efektif.
Sementara dalam desain jaringan lebih luas dari struktur horizontal dan secara total
meninggalkan struktur organisasi klasik, hierarki dan fungsional. Desain jaringan bukanlah
sturuktur yang kaku, melainkan sebuah arsiktektur organisasi modular dimana tim bisnis
beroperasi sebagai sebuah jaringan yang kita sebut fungsi klien atau server. Miles dan
rekannya mengidentifikasi tiga jenis desain ulang yang radikal dari organisasi-organisasi saat
ini :
1. Desain ulang Greenfield. Seperti terlihat dari istilahnya, hal ini berarti mulai dari
hanya sepetak Greenfield (lading hijau) atau dari sebuah papan tulis yang bersih,
sama sekali berubah dari stuktur klasik kemudian membangun desain yang sama
sekali berbeda.
2. Desain ulang rediskoferi. Merupakan tipe desain yang lebih biasa.
3. Desain jaringan.
G. ORGANISASI VITURAL
Ringkasan artribut kunci dari organisasi firtual sebagai
berikut :
1. Teknologi, jaringan informasi akan membantu memperluas hubungan perusaan dan
para pengusaha dapat bekerja sama dari awal sampai akhir. Kemitraan berdasarkan
kontrak elektronik dapat menghindari pengacara dan mempercepat perluasan.
20
moral.
g. Penghargaan dan promosi, Langkah terakhir adalah memberi penghargaan
dan promosi kepada karyawan yang telah malakukan pekerjaan mereka
dengan baik dan berhasil berperan sebagai teladan bagi karyawan baru
dalam organisasi dengan menunjukan orang-orang ini sebagai
pemenangnya, organisasi mendorong karyawan lain untuk mengikutinya.
Peran teladan dalam perusahaan yang memiliki budaya kuat sebagai
program pelatia utama.
Pertentangan antara dua budaya atau akuisisi difokuskan pada tiga area
utama berikut ini :
a. Strukur, aktor-faktor ini datang dari dua budaya yang mencakup jumlah anggota
usia dan sejarah dua perusahaan; industry yang semula dan sekarang ini digeluti
oleh mitra bisnis. Lokasi geografis dan produk serta jasa apa yang terlibat.
b. Politik, dimana sebenarnya kekuasaan dan pengambilan keputusan
manejerial berada? budaya perusahaan berkisar dari otokkrasi yang ekstrim
sampai kepada pemberdayaan karyawan, dan bagaimana mitra bisnis melakukan
hal tersebut merupakan hal penting bagi kesesuain budaya.
c. Emosi, perasaan pribadi “kontrak budaya” yang melekat pada diri individu
yang memanduh pemikiran, kebiasaan, sikap, komitmen, dan pola perilaki setiap
hari. Emosi tersebut akan terjadi input utama bagi permusuhan atau kesesuain
dua budaya.
Usaha untuk merubah budaya dapat dilakukan dengan cara yang
berbeda-beda. Pedoman sederhana seperti berikut ini dapat berguna :
1. Menilai budaya baru.
2. menyusun tujuan realistis yang memengaruhi laporan keuangan.
3. Merekrut orang luar yang memiliki pengalaman industry sehingga
mereka dapat berinteraksi dengan baik dalm organisasi.
4. Membuat perubahan dari atas sampai bawah sehinggah pesan yang
konsisten disampaikan kepada semua anggota tim manajemen.
24
itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan
yang dirumuskan secara jelas dan organisasi disebut rasional dalam penetapan tujuan
dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut .
Max Weber mendapat Julukan Bapak Birokrasi. Beliau mencoba melukiskan
sebuah organisasi yang ideal, organisasi yang secara murni rasional dan yang akan
memberikan efesiensi operasi yang maksimum. Karakteristik dibawah ini merupakan
esensi dari birokrasi Weber atau disebut juga organisasi yang ideal.
Karakteristik birokrasi weber ditandai dengan Pembagian kerja. Pekerjaan
dari setiap orang dipecah-pecah sampai ke pekerjaan-pekerjaan yang sederhana, rutin
dan ditetapkan dengan jelas. Hirarki kewenangan yang jelas, formalisasi yang tinggi,
bersifat tidak pribadi (impersonal), pengambilan keputusan mengenai penempatan,
pegawai didasarkan atas kemampuan, jejak karier bagi para pegawai, kehidupan
organisasi yang dipisahkan dengan jelas dari kehidupan pribadi. Organisasi birokratis
mungkin dapat diterapkan dengan lebih baik dengan menggunakan beberapa seting
yang berbeda. Walaupun bentuk birokrasi lebih banyak diterapkan pada organisasi
pemerintah bentuk ini juga dapat diterapkan pada organisasi bisnis, organisasi
sukarela atau organisasi-organisasi keagamaan. Organisasi birokrasi sangat menarik
sebab menampakkan pentingnya pendekatan paling efesiensi untuk mengawasi
pekerjaan yang diberikan karyawan dengan jumlah objek yang besar. Pengalaman
cenderung menunjukkan bahwa: keaslian tipe birokrasi administrasi adalah: berasal
dari keaslian dalam sudut pandang, tehnikal, kesesuaian yang tinggi dalam mencapai
efesiensi dan, secara formal mementingkan pengetahuan dan rasionalitas,
melaksanakan pengawasan terhadap manusia. Sebab organisasi birokrasi
menyediakan struktur yang pasti dari sedikit kekuasaan dimana perintah-perintah
disalurkan beradasarkan tingkat dari jumlah pengaruh dalam posisi yang dikuasai.
c. Prinsip-Prinsip Organisasi Ferderick Taylor
Walaupun prinsip-prinsip organisasi ditulis pada waktu yang hampir bersamaan
tetapi Taylor dan Fayol berbeda Ide. Taylor didasarkan atas penelitian ilmiah
sedangkan Fayol menulis atas dasar pengalamannya bertahun-tahun sebagai seorang
28
Beberapa tokoh yang terkenal dalam aliran Neo Klasik antara lain :
1) Elton Mayo dengan “ Howthorne Study “
2) Hugo Musnterberg “ Psikologi Industri “
3) Maslow “ Teori Hirarki Kebutuhan “ (Basic Need)
4) Herzberg “ Motivasi Dua Faktor “
5) Chester Bernard “ Sistem Kerjasama “
6) Douglas Mc. Gregor “ Teori X dan Y “
Penemuan-penemuan howthorne telah menambah dimensi-dimensi baru dan
esensial bagi teori organisasi. Di dalam studi Howthorne tersebut telah
memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu system terbuka dimana
segmen teknis dan manusiawi saling terkait erat. Dan pada akhirnya percobaan-
percobaan Howthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok kerja
kohesif/coesa sangat berpengaruh pada operasi organisasi. Selanjutan kajian
howthorne diperluas dan diteruskan pada tahun 1930-an, pada mulanya diciptakan
oleh para insinyur industri dari Western electric untuk menguji akibat dari berbagai
macam tingkat penerangan terhadap produktivitas kerja. Dengan demikia bias
diambil kesimpulan dari penelitian ini ternyata bahwa intensitas penerangan jelas
tidak mempunyai hubungan langsung dengan produktivitas kelompok, tetapi mereka
tidak dapat menjelaskan perilaku yang mereka saksikan. Kemudian para insinyur
Western Electric menghubungi ahli psikologi Elton mayo untuk ikut dalam kajian
tersebut. Akhirnya ditambahlah elemen-elemen penguji perubahan panjang hari kerja
dan waktu kerja dalam seminggu. Pengenalan waktu istirahat, rencana upah
individual dan kelompok, ternyata insentif tidak terlalu berpengaruh terhadap
produktivitas. Kajian Howthorne mengantar ke jaman humanisme organisasi dalam
melihat rancangan organisasi para manajer selalu mempertimbangkan akibat terhadap
kelompok kerja, sikap pegawai dan hubungan antara manajemen dengan pegawai.
Hugo Munsterberg merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal
sebagai Bapak Psikologi Industri. Dalam bukunya “ Psikology and Industrial
31
adalah factor yang membuat pegawai merasa puas (satisfiers factor). Dua factor
tersebut juga dinamakan faktor ekstrinsik dan intrinsik.
1. Faktor ekstrinsik
Faktor yang membuat pegawai tidak puas (disasstifiers) atau faktor ekstrinsik
meliputi faktor-faktor sebagai berikut :
1. Gaji atau upah
2. Keamanan Kerja
3. Kondisi Kerja
4. Status
5. Kebijaksanaan perusahaan
6. Mutu dari teknik pengawasan
Interaksi antar personal, yang dapat dibedakan menjadi inetraksi antar sesama
pegawai, interaksi antara atasan dan bawahan:
a. Faktor pemuas/intrinsik
b. Faktor yang kedua yaitu faktor pemuas (satisfiers) atau intrinsik
terdiri dari serangkaian kondisi yang meliputi beberapa faktor
sebagai berikut :
c. Pengakuan (recognition)
d. Tanggung jawab (responsibility)
e. Prestasi (achievement)
f. Pekerjaan itu sendiri (the work itself)
g. Adanya kemungkinan untuk berkembang (the possibility of growth)
h. Kemajuan (advancement)
h. Chester Barnard dan Sistem Kerja Sama
Chester Barnard merupakan pencetus “ organisasi sebagai system social.
Dialah yang pertama kali memperlakukan organisasi sebagai suatu sistem. Barnard
dalam karyanya “The Function of The Executive”(A Função do Executivo). Beliau
menekankan agar organisasi dan individu dapat berhasil, organisasi dan individu
33
2. Asumsi Y
Teori Y terdapat 4 asumsi :
1. Para pegawai dapat melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang biasa seperti
halnya istirahat atau bermain.
2. Manusia akan menentukan arahnya sendiri dan mengendalikan diri, jika
mereka terikat pada tujuan-tujuan.
3. Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima, malahan mencari tanggung
jawab
4. Kreativitas yaitu kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik
tersebar luas pada seluruh populasi dan tidak selalu merupakan hak dari
mereka yang menduduki fungsi manajerial.
j. Aliran Modern
Aliran Modern lebih mengarah pada pendekatan kontingensi. Aliran ini
menekankan bahwa organisasi harus bersifat terbuka atau berhubungan dengan
lingkungan. Organisasi yang efektif adalah jika struktur organisasinya mampu
menyesuaikan dengan karakteristik lingkungannya, organisasi harus memiliki tingkat
adaptabilitas yang tinggi yg sesuai dgn ide Tokoh-tokoh dalam aliran modern antara
lain:
a) Joan Woodward “ Pengaruh Teknologi terhadap Organisasi “
Woodward melakukan studi tentang pengaruh teknologi terhadap organisasi.
Hasil kajiannya menunjukkan bahwa kebanyakan struktur organisasi berhubungan
dengan teknik-teknik pembuatan (manufacturing) yang dipergunakan dalam
organisasi yang bersangkutan. Menurut Woodward perbedaan teknologi akan
menyebabkan perbedaan tuntutan terhadap keahlian manusia yang berbeda-beda dan
akhirnya juga menuntut perbedaan dalam struktur organisasinya. Dan Lanjutan dalam
penelitiannya Woodward menemukan juga bahwa banyak organisasi yang
strukturnya didesain hanya berdasarkan meniru struktur organisasi lainnya atau
semata-mata keinginan dari pihak manajernya. Penemuan utama dari Woodward
35
1. Suatu organisasi terdiri dari berbagai entitas (tim) yang beragam namun
terhubung satu sama lain.
2. Entitas-entitas tersebut mempunyai kemampuan untuk mengatur dan
mengontrol dirinya sendiri melalui koordinasi yang bersifat polisentris.
3. Koordinasi dibangun melalui kebutuhan pekerjaan
4. Entitas diorganisasikan dalam flat desain, pekerja sangat diberdayakan dan
dilibatkan dalam pekerjaan, informasi disebarluaskan
5. Menekankan pada “continous improvement=perbaikan berkalnjutan”.
p. March dan Simon “ Batas-Batas Kognitif terhadap Rasionalitas”
March dan Simon menentang gagasan klasik mengenai keputusan yang rasional
atau optimum. Mereka berdua beragumentasi bahwa mayoritas pengambil keputusan
memilih alaternatif yang memuaskan alternative cukup baik. Dan Ke semuanya hanya
ada pada kasus2 yang luar biasa mereka akan mencari dan menyeleksi alternatif yang
optimal.
j. Jefrey Pfeffer “ Organisasi sebagai Arena Politik”
Jeffrey Pfeffer menciptakan model teori organisasi yang mencakup Koalisi
kekuasaan, konflik inherent atas tujuan serta keputusan desain organisasi yang
mendukung kepentingan pribadi dari orang yang berkuasa. Jadi Pfeffer mengusulkan
agar kendali di dalam organisasi menjadi tujuan ketimbang hanya sebagai alat untuk
mencapai tujuan-tujuan yang rasional, seperti produksi output yang efisien.
Organisasi merupakan koalisi terdiri dari berbagai kelompok dan individu dengan
tuntutan yang berbeda-beda. Desain organisasi merupakan hasil dari pertarungan
kekuasaan berbagai koalisi tersebut. Reinventing Government dan Banishing
Bureacracy/ Menemukan kembali Pemerintah dan menghilangka birokrasi Pada
tahun 1992 diterbitkan karya yg berjudul Reinventing Government/ Menemukan
kembali Pemerintah “ dengan judul How the entreupreunerial spirit is transforming
the public sectors (Bagaimana semangat wirausaha utk mengubah sektor publik)
karya “ David Osborne dan Ted Gabler”.
38
J. Pertanyaan
1. Apa yang anda ketahui tentang Organisasi sebagai sistem terbuka, dan
berikan contohnya?
2. Jelaskan Teori Organisasi Kontingen Ekologi dan kaitkan dengan
kondisi empirik organisasi saat ini?
3. Sebutkan dan jelaskan aliran-aliran Teori Organisasi Komtemporer
4. Uraikan apa yang anda ketahui tentang konteks budaya organisasi
5. Sebutkan dan jelaskan aliran-aliran post modern organisasi.