Anda di halaman 1dari 2

Tugas Ringkasan Bab 3

Sifat Audit Eksternal


Tujuan audit eksternal adalah untuk mengembangkan sejumlah kesempatan yang
dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dan ancaman yang sebaiknya dihindari. Kata sejumlah
berarti audit eksternal tidak bertujuan mengembangkan daftar panjang dari setiap faktor yang
mungkin dapat memengaruhi perusahaan; namun, ditunjukkan untuk mengidentifikasi
variabel-variabel penting dapat direspons dengan tindakan.

Proses Melakukan Audit Eksternal


Proses melakukan audit eskternal harus melibatkan sebanyak mungkin manajer dan
karyawan. Untuk melakukan audit eksternal, perusahaan pertama kali harus menyelidiki dan
mengumpulkan informasi bersaing mengenai tren ekonomi, sosial, budaya, demografi,
lingkungan, politik, pemerintah, hukum, dan teknologi. Setelah informasi dikumpulkan,
sebaiknya diasimilasi dan dievaluasi. Pertemuan atau serangkaian pertemuan manajer
diperlukan untuk secara kolektif mengidentifikasi kesempatan dan ancaman paling penting
yang dihadapi oleh perusahaan.

Pandangan Industrial Organization


Pendekatan Industrial Organization untuk keunggulan bersaing menyarankan
bahwa faktor-faktor eksternal (industri) lebih penting dibandingkan dengan faktor-faktor
internal perusahaan dalam meraih keunggulan bersaing. Ahli teori I/O beranggapan bahwa
faktor-faktor eskternal dan industri tempat perusahaan bersaing memiliki pengaruh yang lebih
kuat pada kinerja perusahaan dibandingkan isu internal dalam pemasaran, keuangan, dan
sebagainya.

Kekuatan Ekonomi
Faktor-faktor ekonomi memiliki dampak lansung pada Tarik potensial berbagai
strategi. Contohnya, dengan bunga, dana yang dibutuhkan untuk ekspansi model lebih murah.
Saat tingkat bunga naik, pendapatan diskresi menurun , dana yang dibutuhkan untuk eskpansi
modal lebih murah. Saat ini tingkat buna naik, pendapatan diskresi menurun. Ketika harga
saham naik, keinginan ekuitas sebagai salah satu sumber modal untuk pengembangan pasar
meningkat.

Kekuatan Teknologi
Kekuatan mempresentasikan kesempatan dan ancaman besar yang harus
dipertimbangkan dalam memformulasikan strategi. Kecanggihan teknologi dapat secara
dramatis mememngaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan,
proses manufaktur, praktik pasar, dan posisi bersaing organisasi. Kecanggihan teknologi
dapat menciptakan pasar baru, memunculkan pengembang produk baru, mengubah posisi
biaya bersaing relatif dalam industry, menyerahkan produk dan jasa yang ada dan sudah
kuno.

Program Inteligen Bersaing


Inteligen bersaing (competitive intelligence-CI), sebagaimana secara formal
didefinisikan oleh Society of Competitive Inteligence Professional (SCIP), adalah proses
sistematik dan etis untuk mengumpulkan serta menganalisis informasi mengenai aktivitas
persaingan dan tren bisnis umum untuk tujuan bisnis ke depan (situs SCIP). Semakin banyak
informasi dan pengetahuan yang didapatkan perusahaan mengenai pesaingnya, semakin besar
kemungkinan perusahaan dapat mempresentasikan dan mengimpletasikan strategi efektif.

Analisis Bersaing: Model Lima Kekuatan Porter


Menurut porter, sifat persaingan dalam industry dapat dilihat sebagai gabungan dari lima
kekuatan:
1. Persaingan di antara perusahaan yang bersaing
2. Masuknya pesaing baru atau potensial
3. Potensi pengembangan produk substitusi
4. Kekuatan posisi tawar pemasok
5. Kekuatan posisi tawar konsumen

Perencanaan Asumsi
Perencanaan tidak mungkin tanpa asumsi. Para penyusun strategi dihadapkan pada
sejumlah variable uang tidak terhitung dan tidak dapat dikendalikan atau diprediksi dengan
keakuratan 100 persen. Terkaan sebaiknya tidak dilakukan dalam memformulasikan strategi,
namun asumsi yang beralasan berbasis pada informasi yang tersedia yang harus selalu dibuat.

Anda mungkin juga menyukai