IX C
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah yang
berjudal “Perkembangan Sistem Pemerintahan Di Negara Republik Indonesia”.
Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan- kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena
itu, semua kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan
naskah penelitian lebih lanjut.
Tulisan ini dapat diselesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak,. Akhirya, semoga tulisan yang jauh dari sempuma
ini ada manfaatnya.
Penulis
GREGORIUS FREDERICHO CHARLIE
Pengesahan Makalah
1. Judul : “Perkembangan Sistem Pemerintahan Di Negara Republik
Indonesia”
Kepala sekolah,
Subardoyo, S.Pd
Lembar Persetujuan
Karya Tulis Oleh : GREGORIUS FREDERICHO CHARLIE
Oleh:
Yohanes Gabrelius
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………………. i
Halaman pengesahan……………………………………………………………….... ii
Tujuan makalah…………………………………………………………………….... iv
Daftar isi………………………………………………………………………………. v
Bab 1 Pendahuluan…………………………………………………………………… 1
Bab 2 Pembahasan……………………………………………………………………. 3
Bab 3 Penutup…………….…………………………………………………………... 6
Daftar Pusaka………………………………………………………………………….. 8
BAB 1
Pendahuluan
Sayang, Otonomi daerah diinterpretasikan lain oleh daerah sehingga pemekaran daerah
seakan tidak berhenti, setelah reformasi sudah ratusan kabupaten dan 5 provinsi baru
terbentuk. Pembentukan ini banyak dilatarbelakangi politis, bukan karena kebutuhan
masyarakat. Hal ini yang menjadi latar belakang pemerintah pusat mengeluarkan Peraturan
Pemerintah (PP) no 78 tahun 2008 yang mengatur pembentukan, pemisahan dan
penggabungan daerah agar pembetukan suatu daerah didasarkan pada keputusan logis bukan
kepentingan politik. Pemekaran daerah terdapat beberapa variasi yaitu pemekaran provinsi,
kabupaten menjadi kabupaten, kabupaten menjadi kota. Sebelum adanya PP 78 tahun 2008
tersebut, pemekaran daerah dilandasi oleh kepentingan politik sehingga dikhawatirkanakan
merugikan daerah induk maupun daerah otonom baru.
BAB 2
Pembahasan
Kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri, sementara penunjukkan kepala negara
hanya sebatas seremonial dengan sedikit kekuasaan.
a) Adanya pemisahan yang jelas antara kepala pemerintahan dengan kepala negara.
Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensial terdiri atas 3 unsur, yaitu sebagai berikut.
b) Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling
menjatuhkan.
c) Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.
Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat
dijatuhkan karena rendah subjektif, seperti rendahnya dukungan politik.
b) Kekuasan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung
oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
c) Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan
menteri-menteri yang memimpin departemen dan non departemen.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa sistem pemerintahan
yang harus dilaksanakan dalam negara Indonesia adalah sistem pemerintahan presidensial.
Hal ini jelas tersurat dalam Pasal 4 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
berbunyi "Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut
Undang-Undan Dasar". Lebih lanjut lagi dijelaskan dalam Pasal 17 ayat (1), (2), (3), samp (4)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berbunyi:
a) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
Dari pasal-pasal tersebut, sangat jelas bahwa Indonesia menganut sistem pemerintahan
presidensial dengan prinsip-prinsip pemerintahannya sebagai berikut.
f) Menteri negara adalah pembantu presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Bab 3
Penutup
kesimpulan
1. Sistem pemerintahan Indonesia Sebelum Amademen UUD 1945
presidensial.
Negara.
Saran
1. Sistem pemerintahan Indonesia Sebelum Amandemen UUD 1945.
rawan akan terjadinya perpecahan antar bangsa, suku dan agama, perlu
Daftar Pusaka
Makalah sistem pemerintahan Indonesia | Dini Raudhatul Jannah - Academia.edu