Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Perkembangan Sistem Pemerintahan


Di Negara Republik Indonesia

Gregorius Fredericho Charlie

SMP SANTA MARIA DELLA STRADA

IX C

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah yang
berjudal “Perkembangan Sistem Pemerintahan Di Negara Republik Indonesia”.

Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan- kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena
itu, semua kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan
naskah penelitian lebih lanjut.

Tulisan ini dapat diselesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak,. Akhirya, semoga tulisan yang jauh dari sempuma
ini ada manfaatnya.

Jakarta, 22 Oktober 2022

Penulis
GREGORIUS FREDERICHO CHARLIE

Pengesahan Makalah
1. Judul : “Perkembangan Sistem Pemerintahan Di Negara Republik
Indonesia”

2. Hal :Tugas Perkembangan Sistem Pemerintahan Di Negara Republik


Indonesia

3. Pembuat Makalah : Gregorius

4. Mata Pelajaran : KWN

Kepala sekolah,

Subardoyo, S.Pd

Lembar Persetujuan
Karya Tulis Oleh : GREGORIUS FREDERICHO CHARLIE

Judul : PERKEMBANGAN SISTEM PEMERINTAHAN DI NEGARA


REPUBLIK INDONESIA

Telah disetujui untuk diajukan pada tanggal, 22 Oktober 2022

Oleh:

Guru Mata Pelajaran,

Yohanes Gabrelius

Tujuan Pembuatan Makalah


-Mengetahui perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia.

-Mengidentifikasi perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia.

DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………………. i

Halaman pengesahan……………………………………………………………….... ii

Halaman persetujuan………………………………………………………………... iii

Tujuan makalah…………………………………………………………………….... iv

Daftar isi………………………………………………………………………………. v

Bab 1 Pendahuluan…………………………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang………………………………………………... 1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………….. 1
1.3 Tujuan…………………………………………………………. 2

Bab 2 Pembahasan……………………………………………………………………. 3

2.1 Sistem Parlementer…………………………………………… 3


2.2 Sistem Semi Parlementer…………………………………….. 3
2.3 Sistem Presidensial…………………………………………… 4

Bab 3 Penutup…………….…………………………………………………………... 6

3.1 Kesimpulan dan Saran……………………………………….. 6

Daftar Pusaka………………………………………………………………………….. 8

BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Sistem pemerintahan di Republik Indonesia sudah berganti-ganti sejak merdeka tahun 1945.
Sistem federasi, sentralistik sampai desentralisasi pernah digunakan sebagai sistem
pembangunan di Indonesia. Sejak Era reformasi. Republik Indonesia menggunakan
desentralisasi sebagai pemerintahannya. Para ahli menilai bahwa sistem desentralisasi
merupakan sistem yang tepat dengan karakteristik Indonesia yang heterogen. Hal ini
merupakan sistem yang berkebalikan dengan sistem otoriter yang ditepakan oleh Presiden
Soeharto di Era Orde Baru. Otonomi daerah merupakan salah satu bentuk penerapan sistem
desentralisasi di Indonseia, landasan pelaksanaan otonomi daerah diatur dalam UU no 32
tahun 2004.

Sayang, Otonomi daerah diinterpretasikan lain oleh daerah sehingga pemekaran daerah
seakan tidak berhenti, setelah reformasi sudah ratusan kabupaten dan 5 provinsi baru
terbentuk. Pembentukan ini banyak dilatarbelakangi politis, bukan karena kebutuhan
masyarakat. Hal ini yang menjadi latar belakang pemerintah pusat mengeluarkan Peraturan
Pemerintah (PP) no 78 tahun 2008 yang mengatur pembentukan, pemisahan dan
penggabungan daerah agar pembetukan suatu daerah didasarkan pada keputusan logis bukan
kepentingan politik. Pemekaran daerah terdapat beberapa variasi yaitu pemekaran provinsi,
kabupaten menjadi kabupaten, kabupaten menjadi kota. Sebelum adanya PP 78 tahun 2008
tersebut, pemekaran daerah dilandasi oleh kepentingan politik sehingga dikhawatirkanakan
merugikan daerah induk maupun daerah otonom baru.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah pokok dalam makalah
ini adalah:

1. Bagaimana perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia?


2. Apa yang terjadi pada perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia?
1.3 Tujuan
Untuk meenyelanggarakan sebuah pemerintahan yang dan menentukan sistem pemerintahan yang
cocok bagi sebuah negara dan kehidupan budaya masyarakat.

BAB 2
Pembahasan

2.1 Sistem Parlementer


Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan
penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini, parlemen memiliki wewenang dalam
mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu
dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya.

Kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri, sementara penunjukkan kepala negara
hanya sebatas seremonial dengan sedikit kekuasaan.

Ciri-ciri dari sistem parlementer adalah sebagai berikut.

a) Adanya pemisahan yang jelas antara kepala pemerintahan dengan kepala negara.

b) Kepala pemerintahan adalah perdana menteri dan kepala negara adalah


presiden/raja/sultan/kaisar.

c) Kepala Pemerintahan dipilih oleh Parlemen/Dewan Perwakilan Rakyat.

2.2 Sistem Semi Parlementer


Sebagai hukum dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan RIS, maka pada tanggal 27
Desember 1949 disahkan UUD RIS. Hal tersebut berdampak pada bentuk negara, yaitu
berbentuk federasi, dengan sistem pemerintahan semiparlementer, sebab:

a) Menteri diangkat oleh Presiden;

b) Perdana Menteri diintervensi Presiden;

c) Kabinet dibentuk oleh Presiden;

d) Menteri-menteri secara perorangan dan keseluruhan bertanggung jawab kepada parlemen;

e) Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.


2.3 Sistem Presidensial
Sistem presidensial, atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem
pemerintahan negara republik. Pada sistem pemerintahan ini, kekuasan eksekutif dipilih
melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan legislatif.

Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensial terdiri atas 3 unsur, yaitu sebagai berikut.

a) Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat


pemerintahan.

b) Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling
menjatuhkan.

c) Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.

Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat
dijatuhkan karena rendah subjektif, seperti rendahnya dukungan politik.

Ciri-ciri pemerintahan presidensial, di antaranya sebagai berikut.

a) Presiden berkedudukan sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.

b) Kekuasan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung
oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.

c) Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan
menteri-menteri yang memimpin departemen dan non departemen.

d) Menten-menteri hanya bertanggung jawab kepada presiden.

e) Presiden tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa sistem pemerintahan
yang harus dilaksanakan dalam negara Indonesia adalah sistem pemerintahan presidensial.
Hal ini jelas tersurat dalam Pasal 4 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
berbunyi "Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut
Undang-Undan Dasar". Lebih lanjut lagi dijelaskan dalam Pasal 17 ayat (1), (2), (3), samp (4)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berbunyi:
a) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.

b) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

c) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.

d) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-


undang

Dari pasal-pasal tersebut, sangat jelas bahwa Indonesia menganut sistem pemerintahan
presidensial dengan prinsip-prinsip pemerintahannya sebagai berikut.

a) Indonesia adalah negara yang berdasarkan pada hukum.

b) Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi.

c) Kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.

d) Presiden adalah penyelenggara pemerintahan tertinggi.

e) Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

f) Menteri negara adalah pembantu presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden.

g) Kekuasaan tidak tak terbatas.

Bab 3
Penutup

3.1 Kesimpulan Dan Saran

kesimpulan
1. Sistem pemerintahan Indonesia Sebelum Amademen UUD 1945

Sistem pemerintahan Indonesia pernah mengalami perubahan

sistem terpakai, baik menggunakan Sistem pemerinahan Presidensial

maupun Sistem pemerintahan parlementer, Sistem pemerintahan

Presidensial awalnya di gunakan pemerintahan orde lamanamun

mengalami gejolak dari dalam (adanya ketidakpuasan dari tokoh-tokoh

tentang sistem di pakai) maupun dari luar (agresi militer Belanda)

membuat para tokoh merubah kembali dari sistem parlemeter ke sistem

presidensial.

2. Sistem pemerintahan Indonesia Sesudah Amademen UUD 1945

Sistem pemerintahan Indonesia sesudah Amandemen UUD 1945

mejadi UUD RI 1945 memakai sistem pemerintahan Presidensial

walaupun tidak murni sistem presidensial atau pelaksaan melenceng

dari sistem presidensial sehingga memunculkan nama baru untuk

sistem pemerintahan Indonesia, yang oleh para ahli hukum tata

Negara.

Saran
1. Sistem pemerintahan Indonesia Sebelum Amandemen UUD 1945.

Pada awal kemerdekaan Indonesia tahun 1945 di butuhkan suatu

sistem pemerintahan yang sedikit otoriter karena kemerdekaan masa

rawan akan terjadinya perpecahan antar bangsa, suku dan agama, perlu

suatu sistem untuk merendam gejolak ketidakpuasan golongan tertentu

Setelah masyarakat sudah memahami demokrasi berkebebasan

pendapat maka sistem pemerintahan harus di ubah ke demokrasi yang

benar-benar nyata tanpa tekanan dari penguasa pemerintahan yang

menggunakan sistem pemerintahan melanggengkan kekuasaannya.

2. Sistem pemerintahan Indonesia Sesudah Amandemen UUD 1945

Sistem Pemerintahan Indonesia harus menjalankan sistem

presidensial karena presiden sebagai kepala Negara memilliki

kekuasaan tertinggi tidak boleh kekuasaan lebih tinggi dari presiden

mengakibatkan kekuasaan terjadi benturan antar lembaga dan presiden

merasa kekuasaan akan di mazkulkan akan melakukan berbagai cara

untuk melemahkan lembaga-lembaga lainya.

Daftar Pusaka
Makalah sistem pemerintahan Indonesia | Dini Raudhatul Jannah - Academia.edu

Buku PPKN kelas 9

Anda mungkin juga menyukai