Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KETATANEGARAAN INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Pendidikan pancasila
Dosen : Khairullah A, S.Sos., M.Si

Oleh:
ALDINO ( 214110314 )

KELAS 1D
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat, iman, dan islam serta

Kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu halangan yang

berarti. adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul, ketatanegaraan Indonesia

ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran

yang telah direncanakan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

1.1 Latar belakang...........................................................................................4

1.2 Rumusan masalah......................................................................................4

1.3 Tujuan masalah..........................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

PEMBAHASAN......................................................................................................6

2.1 Sistem ketatanegaraan sebelum amandemen................................................6

2.2 Sistem ketatanegaraan setelah amandemen..................................................7

2.3 faktor utama yang mempengaruhi dan mempunyai hubungan erat..............8

BAB III..................................................................................................................10

PENUTUP..............................................................................................................10

3.1 Kesimpulan..............................................................................................10

3.2 Saran........................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sistem ketatanegaraan Republik Indonesia telah mengalami pergeseran yang

mengakibatkan perubahan fundamental terhadap stuktur dan kewenangan lembaga

negara. Amandemen Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 tahap

pertama dilakukan pada tahun 1999 dan tahap kedua tahun 2000, dilanjutkan tahap

ketiga pada tahun 2001 dan terakhir dilakukan tahap keempat pada tahun 2002.

Pergeseran lain adalah terbentuknya lembaga perwakilan Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia sebagai utusan daerah yang dipilih secara langsung melalui

pemilihan umum.
1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana sistem ketatanegaraan republik Indonesia sebelum amandemen?

2. Bagaimana sistem ketatanegaraan republik Indonesia setelah amandemen?

3. Apa saja faktor utama yang mempengaruhi dan mempunyai hubungan erat?

1.3 Tujuan masalah

1. Mengetahui sistem ketatanegaraan republik Indonesia sebelum amandemen.

2. Mengetahui sistem ketatanegaraan republik Indonesia setelah amandemen.

3. Mengataui apa saja faktor utama yang mempengaruhi ketatanegaraan Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem ketatanegaraan sebelum amandemen

Undang-undang dasar merupakan hukum tertinggi, kemudian kedaulatan rakyat


diberikan seluruhnya kepada MPR sebagai Lembaga tertinggi. MPR menditribusikan
kekuasaanya kepada 5 lembaga tertinggi yang sejajar kedudukannya, yaitu: mahkamah
agung (MA), presiden, dewan perwakilan rakyat (DPR), dewan pertimbangan agung
(DPA), dan badan pemeriksa keuangan (BPK).
Demokrasi Indonesia merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, dalam arti rakyat
sebagai asal mula kekuasaan negara sehingga rakyat harus ikut serta dalam pemerintahan
dalam pemerintahan untuk mewujudkan suatu cita-citanya. Demokrasi di Indonesia
sebaimana tertuang dalam UUD 1945 mengakui adanya kebebasan dan persamaan hak
juga mengakui perbedaan serta keanekaragaman mengingat Indonesia memilki semboyan
“BHINEKA TUNGGAL IKA”. Secara filosopi bahawa demokrasi Indonesia
mendasarkan pada rakyat.
Oleh karena itu di dalam kehidupan yang menganut sistem demokrasi, selalu
menemukan adanya supra struktur politik dan infra sturktuk politik sebagai pendukung
twgaknya demokrasi. Dengan menggunakan konsep montesquine maka supra stuktur
politik meliputi Lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Di Indonesia di bawah sitem
UUD 1945 lembaga-lembaga negara atau alat-alat perlengkapan negara (supra struktur
politik) adalah:
a) Majelis permusyawaratan rakyat (MPR).
b) Dewan perwakilan rakyat (DPR).
c) Presiden.
d) Mahkamah agung (MA).
e) Badan pemeriksa keuangan (BPK).
Sedangkan infra struktur politik suatu negara terdiri dari lima komponen antara
lain:
a) Partai politik.
b) Golongan kepentingan (interenst group).
c) Golongan penekan (preassure group).
d) Alat komunikasi politik (mass media).
e) Tokok tokoh politik
2.2 Sistem ketatanegaraan setelah amandemen

Undang-undang dasar merupakan hukum tertinggi dimana kedaulatan berada di


tangan rakyat dan di jalankan sepenuhnya menurut UUD. UUD memberikan pembagian
kekuasaan ( separation of power) kepada 6 lembaga yang memiliki kedudkan yang sama
dan sejejar, yaitu: presiden, majelis permusyawaratan rakyat (MPR), dewan perwakilan
rakyat (DPR), dewan perwakilan daerah (DPD), mahkamah agung (MA), dan mahkamah
konstitusi (MK).
Sistem pemerintahan negara menurut UUD 1945 mengalami perubahan, yaitu:
a) Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtstaat). Negara
Indonesia tidak berdasarkan atas hukum (rechstaat), tidak berdasarkan atas
kekuasaan belaka (machstaat), mengandung arti bahwa negara termasuk di
dalamnya pemerintahan dan Lembaga-lembaga negara lain dalam melaksanakan
tikdakan apapun,
b) Sistem konstitusi pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar),
tidak bersifat absolut (kekuasaan yang terbatas). Sistem ini memberikan
penegasan bahwa cara pengendalian pemerintah di batas oleh ketentuan-ketentuan
konstitusi dan juga oleh ketentuan-ketentuan hukum lain merupakan produk
kunstitusional.
c) Presiden ialah penyelenggaraan pemerintah negara yang tertinggi di samping
MPR dan DPR karena presiden di pilih langsung oleh rakyat. Selain itu, presiden
tidak bertanggung jawab pada DPR.
d) Menteri adalah pembantu presiden. Presiden dalam melaksanakan tugasnya di
bantu oleh Menteri-menteri negara (pasal 17 ayat 1 hasil amandemen). Selain itu,
Menteri negara tidak bertanggung jawab pada DPR.
e) Kekuasaan kepada negara tidak terbatas, meskipun kepala negara tidak
bertanggung jawab kepada DPR, ia bukan diktator yang artinya kekuasaan tidak
terbatas. Namun dalam hal ini presiden tidak memiliki kekuasaan membubarkan
MPR atau DPR.
f) Negara Indonesia adalah negara hukum, negara hukum berdasarkan Pancasila
bukan berdasarkan kekuasaan.
g) Kekuasaan pemerintahan negara. Menurut sistem pemerintah negara berdasarkan
UUD 1945 hasim amandemen 2002, presiden di pilih langsung oleh rakyat secara
legitimasi. Presiden kedudukannya kuat dan tidak lagi berada di bawah MPR
selaku mandataris. Namun jika presiden melakukan kesalahan maka MPR akan
melakukan Impeachment.
h) Pemerintahan daerah di atur oleh pasal 18 UUD 1945. Pada pasal 18 ayat 1
menjelaskan bahwa negara republic Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai daerah yang di atur undang undang, pasal 18
ayat 2 mengatur otonomi pemerintahan daerah, ayat tersebut menyatakan bahwa
pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan asas otonomi dan tugas pembantuan, ataupun pengertian
otonomi sama artinya mengatur rumah tangga sendiri.
i) Pemilihan umum. Hasil amandemen UUD 1945 tahun 2002 secara eksplisit
mengatur tentang pemilihan umum di lakukan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil. Setiap 5 tahun sekali, di atur pasal 22E ayat 2.
j) Wilayah negara. Pada pasal 25A UUD 1945 hasil amandemen 2002 memuat
ketentuan bahwa negara kesatuan republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayan yang batas batas dan hak hak
nya di tetapkan dengan undang undang.
k) Hak asasi manusia menurut UUD 1945. Hak asasi manusia tidak lahir mendadak
sebagai kita liat dalam “ universal declaration of human right” pada tanggal 10
desember 1948 dan di tanda tangani oleh PBB. HAM sebenarnya tidak dapat di
pisahkan dengan filosopi manusia yang melatar belakanginya.

2.3 faktor utama yang mempengaruhi dan mempunyai hubungan erat

Dalam hal ketatanegaraan terdapat 3 (tiga) faktor utama yang harus ada dan satu sama
lain saling mempengaruhi dan mempunyai hubungan yang erat, yaitu :
2. Faktor Filsafat Negara
Dasar filsafat Negara yang disebut juga dasar atau landasan ideal. Filsafat ini
berakar pada pandangan hidup masyarakat yang mendukung negara tersebut. Sebagai
contoh : Pancasila adalah dasar filsafat Negara RI yang berakar pada pandangan
hidup, termasuk cita-cita ketatanegaran, watak dan kepribadian bangsa Indonesia.
3. Faktor Konstitusi atau UUD
Ketentuan hukum mengenai struktur Negara dan pemerintahannya, termasuk
bentuk dan susunan negaranya, alat-alat perlengkapan tersebut, serta hubungan satu
sama lain.

4. Faktor Garis Politik


Garis kebijaksanaan atau pengarahan jalannya pemerintahan Negara, sehingga
dapat dicapai tujuan Negara dan ini berarti program kerja pemerintahan yang
dilaksanakan terus menerus sesuai dengan tujuan Negara menurut tertib hukum yang
ditetapkam dalam UUD/ konstitusi serta peraturan dibawahnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem ketatanegaraan Republik Indonesia telah mengalami pergeseran yang

mengakibatkan perubahan fundamental terhadap stuktur dan kewenangan lembaga

negara. Hal ini dibuktikan dengan adanya amandemen Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia Tahun 1945 selama empat tahap. Amandemen Undang-Undang

Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 tahap pertama dilakukan pada tahun 1999 dan

tahap kedua tahun 2000, dilanjutkan tahap ketiga pada tahun 2001 dan terakhir

dilakukan tahap keempat pada tahun 2002.

faktor utama yang mempengaruhi dan mempunyai hubungan erat, memiliki 3

faktor utama yaitu, faktor filsafat negara, faktor konstitusi, dan faktor garia politik

3.2 Saran

Indonesia, sudah membuat ketatanegaraan, makaa tugas kita adalah mematuhi

segala tata negara di indonesia, dan untuk orang-orang yg memiliki tanggung jawab

besar terhadap negara ini, harus bisa mempertanggungknnya sampai akhir.

Anda mungkin juga menyukai