KEDAULATAN RAKYAT
A. Pengertian Kedaulatan
Kedaulatan berasal dari bahasa “daulat” yang artinya kekuasaan. Jadi kedaulatan adalah
kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara untuk mengatur seluruh wilayah dan penduduknya
tanpa campur tangan dari kekuasaan manapun. Rakyat adalah orang yang tunduk pada suatu
pemerintahan negara. Dalam negara ada yang memerintah dan ada yang diperintah, yang
memerintah negara disebut dengan pemerintah dan yang diperintah oleh negara disebut
rakyat. Oleh karena itu, keberadaan suatu negara sangat ditentukan oleh dukungan rakyat.
Pengertian kedaulatan rakyat sangat erat dengan pengertian perjanjian masyarakat dalam
pembentukan asal mula negara. Negara terbentuk karena adanya perjanjian masyarakat,
disebut dengan istilah “Kontrak Sosial”.tokoh teori ini adalah Thomas Hobbes, Jonh Locke dan
J.J. Rosseau.
Kedaulatan rakyat maksudnya kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Ini berarti
kehendak rakyat merupakan kehendak tertinggi. Negara harus tunduk kepada rakyat. Dengan
kata lain rakyat sebagai pemegang otoritas (kekuasaan yang sah) tertinggi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu Kedaulatan Rakyat diartikan
sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
B. Teori Kedaulatan
1. Teori Kedaulatan Tuhan
Dijelaskan bahwa kekuasaan tertinggi dalam suatu negara adalah dimiliki Tuhan.
Menurut Marsillius (salah satu tokoh teori kedaulatan Tuhan) pelaksana kedaulatan
Tuhan adalah raja. Karena raja merupakan wakil tuhan di dunia maka raja merasa
berkuasa untuk berbuat apa saja menurut kehendaknya dengan alasan perbuatannya
sudah menjadi kehendak Tuhan. Raja pun tidak perlu bertanggungjawab kepada
siapapun.
2. Teori Kedaulatan Negara
Menurut teori kedaulatan negara, hukum ada karena adanya negara dan tidak satupun
hukum yang berlaku jika tidak dikehendaki oleh negara. Dengan kata lain kekuasaan
tertinggi ada pada negara. Tokoh teori kedaulatan negara ini antara lain Jean Bodin.
Menurut Bodin kedaulatan itu sifatnya asli, abadi, tunggal dan tidak dapat dibagi-bagi
dan ada pada negara. Negara yang menerima kekuasaan itu kemudian menciptakan
hukum untuk ditaati oleh warga negara.
3. Teori Kedaulatan Hukum
Teori ini menyatakan bahwa kedaulatan bukan berada di tangan Tuhan, negara maupun
rakyat, tetapi ada pada hukum. Duguit menyatakan bahwa hukum merupakan
penjelmaan kemauan negara, akan tetapi negara sendiri tunduk pada hukum yang
dibuatnya, sedangkan menurut Von Savigny hukum itu tumbuh di dalam masyarakat itu
sendiri, berdasarkan kesadaran hukum yang terdapat dalam masyarakat tersebut.
C. Macam kedaulatan
1. Kedaulatan intern (ke dalam)
Yaitu kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara untuk mengatur seluruh urusan
Negara tanpa campur negara lain
2. Kedaulatan ekstern (ke luar)
Yaitu kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara untuk mengadakan hubungan dan
kerja sama dengan Negara lain yang harus di hormati Negara lain
D. Landasan hukum kedaulatan rakyat di Indonesia.
1. Perumusan kedaulatan rakyat ini dalam dokumen-dokumen yang bersifat resmi,
pertama kali terdapat dalam Piagam Jakarta, 22 Juni 1945 yang menyatakan: “…
Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat”, yang kemudian menjadi rumusan Pembukaan UUD
1945 yang mempengaruhi perumusan batang tubuhnya.
2. Pokok pikiran ini kemudian disepakati untuk dimuat dalam Undang-Undang Dasar
dengan pernyataan bahwa Negara Republik Indonesia adalah negara yang
berkedaulatan rakyat. Bahkan gagasan ini diuraikan lebih lanjut dalam penjelasan
UUD sebagai pokok pikiran keempat dari Pembukaan UUD 1945. Pokok pikiran
keempat yang terkandung dalam “Pembukaan” ialah negara yang berkedaulatan
rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan.
3. Utamanya dalam pemahaman dan kaitannya dengan Undang-Undang Dasar 1945,
yaitu pasal 1 ayat (2) UUD 45 yang menentukan sebagai berikut: “Kedaulatan adalah
di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.”
Sedangkan isi pasal 1 ayat (2) UUD 45 hasil amandemen adalah sebagai berikut:
“Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar.” Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik dua unsur/pokok pikiran dari
isi pasal 1 ayat (2), yaitu : kedaulatan rakyat; dan implementasi kedaulatan rakyat.
4. Sila ke 4 Pancasila
“kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan”. Teori atas kedaulatan rakyat yang berlaku di Indonesia mendukung
atas hukum dan menjamin kebebasan dari pada warganegaranya. Dalam pengerian
bahwa kebebasan disini adalah kebebasan dalam batas-batas perundang-
undangan, sedangkan undang-undang disini yang berhak membuat adalah rakyat
itu sendiri dengna memandang dari segi social. Maka kalau begitu undang-undang
itu adalah merupakan penjelmaan dari pada kemauan atau kehendak rakyat. Jadi
rakyatlah yang mewakili kekuasaan tertinggi atau kedaulatan.
F. Sistem Pemerintahan
Pada umumnya di dunia dikenal 3 sistem pemerintahan yaitu:
1. Sistem Pemerintahan Presidensial
Sistem pemerintahan presidensial, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Kedudukan kepala negara tidak terpisah dari jabatan kepala pemerintahan
b. Presiden sebaliknya juga tidak berwenang membubarkan parlemen.
c. Kabinet sepenuhnya bertanggungjawab kepada presiden sebagai pemegang
kekuasaan pemerintahan negara atau sebagai administrator yang tertinggi. Di
dalam sistem presidensial, tidak dibedakan apakah presiden sebagai kepaa negara
atau kepala pemerintahan, tetapi yang ada hanya presiden dan wakil presiden
saja dengan segala hak dan kewajibannya atau tugas dan kewenangannya masing-
masing.
d. Menteri negara diangkat dan diberhentikan presiden.
Contoh negara yang menerapkan sistem pemerintahan presidensial antara lain :
Amerika serikat, Indonesia.
2. Sistem Pemerintahan Parlementer
Sistem pemerintahan parlementer, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Sistem kepemimpinannya terbagi dalam jabatan kepala negara (presiden/raja)
dan kepala pemerintahan (Perdana Menteri) sebagai dua jabatan yang terpisah.
b. Kabinet dapat dibubarkan pemerintah apabila tidak mendapat dukungan
perlemen
c. Sebaliknya parlemen juga dapat ddibubarkan pemerintah apabila dianggap tidak
memberikan dukungan kepada pemerintah.
Contoh negara yang menerapkan sistem ini antara lain : Inggris, India dan
Malaysia.
3. Sistem Pemerintahan Campuran
Sistem pemerintahan campuran,terkadang ciri-ciri sistem parlementernya yang
menonjol. Misalnya Perancis dikenal dengan sistem parlementer semu (Quasi-
parlementer) karena, ciri parlementernya menonjol yaitu adanya kedudukan kepala
negara di pegang oleh presiden yang dipilih langsung oleh rakyat tetapi juga da kepala
pemerintahan yang dipimpin oleh seorang perdana menteri yang didukung oleh
parlemen seperti di dalam sistem parlementer. Sedangkan Indonesia, ketika berlakunya
UUD 1945 sebelum perubahan (amandemen), dikatakan menganut sistem presidensial.
Akan tetapi mengandung ciri parlementer, dengan adanya pertanggungjawaban presiden
kepada MPR sebagai lembaga tertinggi negara. Sehingga Indonesia ketika itu, lebih tepat
dinyatakan menganut sistem pemerintahan presidensial semu (Quasi-presidensial)
G. Lembaga-lembaga Negara
1. Majelis permusyawaratan rakyat (BAB II UUD 1945)
Pasal 2 (1) UUD 1945 menyatakan, bahwa MPR terdiri atas anggota DPR dan
anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan
undang-undang. Atas dasar ketentuan Pasal 2 (1) UUD 1945 berarti, bahwa jumlah
anggota MPR didasarkan atas penjumlahan anggota DPR dan anggota DPD (juga diatur
dalam Pasal 2
UU No. 22 Tahun 2003). Keanggotaan MPR diresmikan dengan Keputusan Presiden (Pasal
3 UU No. 22 Tahun 2003).
Jumlah anggota DPR sebanyak 550 orang (Pasal 17 (1) UU No. 22 Tahun 2003).
Jumlah anggota DPR berdasarkan Pasal 21 UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilian
Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD ditentukan sebanyak 560 orang. Sedangkan jumlah
anggota DPD ditentukan, bahwa anggota DPD dari setiap propinsi ditetapkan sebanyak 4
orang dan jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR.
Tugas MPR adalah sesuai yang tercantum dalam UUD 1945
a. Bersidang minimal 1 kali dalam lima tahun (pasal 2 ayat 2 UUD 1945)
b. Mengubah dan menetapkan UUD (pasal 3 ayat 1)
c. Melantik presiden dan wakilnya (pasal 3 ayat 3 UUD 1945)
Wewenang MPR yang ada dalam UUD 1945, maupun tidak tercantum di dalamnya
antara lain melakukan siding istimewa untuk memutuskan usul DPR tentang
pemberhentian presiden/wakil presiden.
Tugas dan wewenang MPR tersebut diatur lebih lanjut dalam UU No. 22 Tahun 2003,
bahwa MPR mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
a. mengubah dan menetapkan UUD.
b. melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum dalam
Sidang Paripurna MPR.
c. memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk
memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya
setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk
menyampaikan penjelasan di Sidang Paripurna MPR.
d. melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa
jabatannya.
e. memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan Presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya
dalam waktu enam puluh hari.
f. memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara
bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon Presiden dan Wakil
Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang
paket calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama
dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis masa jabatannya
selambat-lambatnya dalam waktu tiga puluh hari.
g. menetapkan Peraturan Tata Tertib dan kode etik MPR.
Untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya, anggota MPR dilengkapi dengan hak-
hak sebagai berikut (Pasal 12 UU No. 22 Tahun 2003):
a. mengajukan usul perubahan pasal-pasal UUD;
b. menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan;
c. memilih dan dipilih;
d. membela diri;
e. imunitas;
f. protokoler; dan
g. keuangan dan administratif.
Di samping itu, anggota MPR mempunyai kewajiban sebagai berikut (Pasal 13 UU
No. 22 Tahun 2003):
a. mengamalkan Pancasila;
b. melaksanakan UUD Negara RI Tahun 1945 dan peraturan perundang-
undangan;
c. menjaga keutuhan negara kesatuan RI dan kerukunan nasional;
d. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok,
dan golongan; dan
e. melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.
7. Pemerintah Daerah
Pemerintah Derah merupakan penyelenggara pemerintahan daerah.
Keberadaan pemerintahan daerah dilandasi oleh ketentuan UUD 1945 Pasal 18 (1)
yang menyatakan, bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-
daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-
tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur
dengan undang-undang.
Pemerintah daerah provinsi dipimpin oleh Gubernur sebagai kepala daerah
provinsi. Pemerintah daerah kabupaten dipimpin oleh Bupati sebagai kepala daerah
kabupaten. Pemerintah daerah kota dipimpin oleh Walikota sebagai kepala daerah
kota.Di akhir masa jabatannya berdasarkan ketentuan Pasal 27 (2) UU No. 32 Tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah, kepala daerah mempunyai kewajiban untuk
memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah.
Kepala daerah memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD.
Serta kepala daerah menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan
daerah kepada masyarakat.
9. Komisi Yudisial
Komisi ini bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim
agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku hakim. Anggota Komisi Yudisial
harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki
integritas dan kepribadian yang tidak tercela (Pasal 24 B (2) UUD 1945). Komisi
Yudisial dalam mengusulkan pengangkatan Hakim Agung kepada DPR memiliki
tugas:
a. Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung
b. Melaksanakan seleksi terhadap calon Hakim Agung
c. Menetapkan calon Hakim Agung
d. Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR (Pasal 14 ayat (1) UU No.22 tahun
2004 tentang Komisi Yudisial)
1. Kekuasaan tertinggi dalam suatu negara untuk mengatur seluruh wilayah dan
penduduknya tanpa campur tangan dari kekuasaan manapun disebut dengan....
A. Berdaulat
B. Kedaulatan rakyat
C. Kedaulatan
D. Kekuasaan
2. Berikut ini yang tidak termasuk fungsi DPR adalah… .
A. Pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, pengawasan terhadap
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, dan pengawasan terhadap
kebijakan pemerintah sesuai dengan jiwa UUD 1945.
B. Menyusun anggaran belanja negara
C. Membentuk undang-undang bersama presiden
D. Pendidikan politik bagi para anggota dan masyarakat luar agar menjadi warga negara
Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
3. Salah satu ciri negara yang menerapkan kabinet presidensial adalah… .
A. Presiden dapat membubarkan perlemen
B. Menteri negara diangkat dan diberhentikan presiden
C. Menteri adalah pembantu parlemen
D. Menteri negara bertanggung jawab kepada parlemen
4. Lembaga negara yang berwenang memutus pembubaran patai politik adlah… .
A. Makamah Konstitusi
B. Makamah Agung
C. Komosi Pemiliham Umum
D. Majelis Permusyawaratan Rakyat
5. Pemerintah berhak mengatur segala kepentingan rakyat melalui bebagai lembaga negara
dan perangkat lainnya tanpa campur tangan negara lain, hal ini sesuai dengan
pengertian… .
A. Kedaulatan Tuhan
B. Kedaulatan ke luar
C. Kedaulatan Rakyat
D. Kedaulatan ke dalam
6. Bukti bahwa Republik Indonesia menganut kedaulatan rakyat adalah… .
A. Rakyat berperan dalam pembangunan
B. MPR dipilh langsung oleh rakyat
C. Adanya pemilu untuk memilih wakil rakyat
D. Presiden bertanggung jawab kepada rakyat
7. Kedudukan para menteri dalam kabinet presidensial adalah… .
A. Pembantu presiden dan bertanggung jawab kepada presiden
B. Sebagai petinggi negara yang melaksanakan pemerintahan
C. Kepala departemen yang bertanggung jawab di departemen
D. Anggota kabinet persatuan nasional
8. Tugas MPR menurut UUD 1945 adalah… .
A. Melantik presiden dan wakil presiden
B. Menyelenggarakan pemerintahan negara yang tertinggi
C. Melaksanakan sepenuhnya kedaulatan negara
D. Membuat peraturan perundangan negara
9. Contoh hak DPR untuk minta keterangan kepada presiden sehubungan dengan tindakan
pemerintah dalam pelaksanaan undang-undang ialah… .
A. Hak petisi
B. Hak angket
C. Hak bertanya
D. Hak interpelasi
10. Sistem kedaulatan rakyat yang seluruh rakyat dan wilayahnya diatur langsung oleh
pemerintah pusat, disebut ….
A. Negara serikat
B. Negara kesatuan
C. Negara mutlak
D. Negara monarki
11. Kedaulatan berarti ….
A. Kuasa
B. Kekuasaan tertinggi
C. Pemerintahan
D. Kekuasaan rakyat
12. Kekuasaan untuk mengatur pemerintahan sendiri tanpa campur tangan Negara lain
adalah arti ….
A. Kedaulatan rakyat
B. Kedaulatan Negara
C. Kedaulatan kedalam
D. Kedaulatan keluar
13. Berikut ini bukan lembaga pelaksana kedaulatan rakyat menurut UUD 1945 yaitu….
A. LSM (lembaga swadaya masyarakat)
B. KPU (komisi pemilihan umum)
C. BPK (badan pemeriksa keuangan)
D. DPD (dewan perwakilan daerah)
14. Salah satu contoh kedaulatan keluar adalah ….
A. Menjadi tuan rumah di negara sendiri
B. Membentuk lembaga tinggi negara
C. Membentuk perundang-undangan
D. Menjadi penyelenggara koferensi internasional tentang global warming
15. Jumlah anggota DPD setiap provinsi adalah sama, yaitu ….
A. 4 orang
B. 8 orang
C. 2 orang
D. 16 orang
16. Fungsi DPR berupa penetapan anggaran pendapatan dan belanja negara yang diajukan
presiden, disebut ….
A. Fungsi legislasi
B. Fungsi anggaran
C. fungsi pengawasan
D. fungsi pelaksanaan
17. Lembaga negara yang berhak mengajukan RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah
...
A. DPR
B. MPR
C. DPD
D. MK
18. Tugas dan wewenang MPR dalam UUD 1945 pasal 3 (1) adalah ….
A. Bersama presiden membuat UU
B. Memilih presiden dan wakil presiden
C. Mengubah dan menetapkan UUD
D. Memecat presiden dan wakil presiden
19. Setiap anggota mahkamah agung disebut...
A. Hakim
B. Hakim agung
C. Hakim tinggi
D. Hakim tertinggi
20. Kekuasaan untuk membuat dan menetapkan undang-undang disebut kekuasaan….
A. Legislative
B. Eksekutif
C. Yudikatif
D. Federative
21. Kewenangan memutuskan perselisihan tentang hasil pemilu dilakukan oleh ….
A. DPR
B. MA
C. KY
D. MK
22. DPR mempunyai hak untuk mengajukan usul RUU disebut hak ….
A. Angket
B. Budget
C. Inisiatif
D. Amandemen
23. Melaksanakan seleksi terhadap calon hakim agung adalah tugaas dari...
A. MK
B. MA
C. KPK
D. KY
24. Masa jabatan anggota majelis permusyawaratan rakyat adalah ….
A. 4 tahun
B. 5 tahun
C. 8 tahun
D. 10 tahun
25. Lembaga negara yang bebas dan mandiri dengan tugas memeriksa pengelolaan
keuangan negara adalah ….
A. KPK
B. LSM
C. DPR
D. BPK
1. C. Kedaulatan
Penjelasan : Kedaulatan berasal dari bahasa “daulat” yang artinya kekuasaan. Jadi
kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara untuk mengatur seluruh wilayah
dan penduduknya tanpa campur tangan dari kekuasaan manapun.
2. D. Pendidikan politik bagi para anggota dan masyarakat luar agar menjadi warga negara
Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Penjelasan : Fungsi DPR ditegaskan dalam Pasal 20A (1) UUD 1945, bahwa DPR memiliki
fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Fungsi legislasi DPR antara lain
diwujudkan dalam pembentukan undang-undang bersama Presiden. Fungsi anggaran DPR
berupa penetapan anggaran pendapatan dan belanja negara yang diajukan Presiden. Fungsi
pengawasan DPR dapat meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang,
pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, dan
pengawasan terhadap kebijakan pemerintah sesuai dengan jiwa UUD 1945. Sedangkan
jawaban D merupakan fungsi dari partai politik.
4. A. Mahkamah Konstitusi
Penjalasan : Tugas dan wewenang:
1) Menguji undang-undang terhadap UUD
2) Memutus sengketa kewenangan lembaga Negara
3) Memutus pembubaran partai politik
4) Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum
5) Memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran presiden/wakil
presiden menurut UUD.
5. D. Kedaulatan ke dalam
Penjelasan : Kedaulatan intern (ke dalam)
Yaitu kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara untuk mengatur seluruh urusan Negara tanpa
campur negara lain
13. A. LSM
Penjelasan : Lembaga pelaksana kedaulatan rakyat menurut UUD 1945 yaitu :
1) Majelis Permusyawaratan Rakyat
2) Presiden dan Wakil Presiden
3) Dewan Perwakilan Rakyat
4) Dewan Perwakilan Daerah
5) Mahkamah Agung
6) Mahkamah Konstitusi
7) Komisi Pemilihan Umum
8) Komisi Yudisial
9) Pemerintah Daerah
10) Badan Pemeriksa Keuangan
Jadi LSM bukan merupakan Lembaga pelaksana kedaulatan rakyat menurut UUD 1945.
15. A. 4 orang
Penjelasan : Jumlah anggota DPR sebanyak 550 orang (Pasal 17 (1) UU No. 22 Tahun 2003).
Jumlah anggota DPR berdasarkan Pasal 21 UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilian Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD ditentukan sebanyak 560 orang. Sedangkan jumlah anggota
DPD ditentukan, bahwa anggota DPD dari setiap propinsi ditetapkan sebanyak 4 orang dan
jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR.
17. C. DPD
Penjelasan : Tugas Dan wewenang DPD yaitu mengajukan kepada DPR, rancangan undang-
undang yang berkaitan dengan:
a. Otonomi daerah
b. Hubungan pusat dan daerah
c. Pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah
d. Penggelolaan suber daya alam dan sumber daya ekonomi
e. Perimbangan keuangan pusat dan daerah
20. A. Legislatif
Penjelasan : Legislatif adalah kekuasaan untuk membuat dan menetapkan undang-undang.
Eksekutif adalah kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang disebut kekuasaan,
sedangkan yudikatif adalah kekuasaan untuk mengawasi jalannya undang-undang.
21. D. MK
Penjelasan : Tugas dan wewenang:
a. Menguji undang-undang terhadap UUD
b. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara
c. Memutus pembubaran partai politik
d. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum
e. Memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran presiden/wakil
presiden menurut UUD
22. C. Inisiatif
Penjelasan : HakiInisiatif adalah untuk mengajukan rancangan undang-undang.
23. D. KY
Penjelasan : Komisi Yudisial dalam mengusulkan pengangkatan Hakim Agung kepada DPR
memiliki tugas:
a. Melakukan pendaftaran
calon Hakim Agung.
b. Melaksanakan seleksi
terhadap calon Hakim Agung.
c. Menetapkan calon Hakim
Agung.
d. Mengajukan calon Hakim
Agung ke DPR (Pasal 14 ayat (1) UU No.22 tahun 2004 tentang Komisi Yudisial)
24. B. 5 tahun
Penjelasane apa????
25. D. BPK
Penjelasan : Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memiliki tugas memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara. Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada
DPR,DPD, dan DPRD Provinsi. BPK adalah badan pemeriksa yang olek konstitusi ditunjuk
memeriksa pemerintah dalam hal penggunaan uang negara, terutama yang berkaitan
dengan pembelajaran uang negara dalam APBN/APBD. Kewenangan pemeriksaan uang
(Audditing) juga dilakukan terhadap BUMN/BUMD.