Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dominicus Ade Dwi Ristianto

NIM : 044925182
Matkul : Ilmu Negara
UPBJJ : UT Purwokerto

TUGAS 2

1. Menurut Jean Bodin, keadaulatan adalah otoritas tertinggi untuk membuat hukum di dalam suatu
negara. Kedaulatan adalah merupakan hal yang pokok dari setiap kesatuan politik yang disebut
negara.

Lebih lanjut sifat atau ciri khas dari kedaulatan menurut Jean Bodin adalah sebagai berikut :
a. Tunggal
Ini berarti bahwa negaralah yang memiliki segalanya. Jadi dalam negara tidak ada
kekuasaan lainnya yang berhak menentukan atau membuat undang-undang atau hukum.
b. Asli
Mengandung arti bahwa kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasaan lain, jadi tidak
diturunkan atau diberikan kepada kekuasaan lain.
c. Abadi
Mengandung maksud bahwa negara mempunyai kekuasaan tertinggi atau kedaulatan itu
adalah negara, yang menurut Jean Bodin negara itu adalah abadi.
d. Tidak dapat dibagi-bagi
Mengandung arti bahwa kedaulatan itu tidak dapat diserahkan kepada orang atau badan lain,
baik sebagian atau seluruhnya.

Diartikan Jean Bodin, teori kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi yang dihadapkan pada
rakyat dan negara tanpa adanya pembatas dari hukum.
Ciri khas kedaulatan yang ada di Indonesia:
a. Kedaulatan yang ada di Indonesia adalah kedaulatan rakyat yang berdasarkan
Pancasilasesuai yang tercantum dalam pembukaan UUD tahun 1945. Hal ini menunjukkan
bahwa kedaulatan di Indonesia bersifat bulat dan tidak dapat dibagi-bagi.
b. Demokrasi di Indonesia adalah demokrasi pancasila yaitu demokrasi yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Demokrasi yang mengutamakan pengambilan keputusan dengan
musyawarah mufakat dalam semangat kekeluargaan. Mengutamakan keselaran dan
keseimbangan antara hak dan kewajiban, antara kepentingan pribadi dan sosial. Lebih
mengutamakan kepentingan dan keselamatan bangsa di atas kepentingan pribadi dan
golongan. Dalam sistem demokrasi pancasila di Indonesia telah diadakan pemilu untuk
memilih Presiden dan Wakil Presiden yang langsung dipilih oleh rakyat, hal itu
menunjukkan bahwa kekuasaan Presiden bersifat asli dimana presiden hanya sebagai
mandataris dari rakyat, bukan diberikan dari/kepada kekuasaan lain.
c. Pembuat undang-undang atau hukum adalah hasil dari pemilu yang dipilih oleh rakyat, yaitu
Presiden dan DPR, hal itu menunjukkan bahwa kedaulatan di Indonesia bersifat tunggal,
dimana negara yang membuat sendiri undang-undangnya melalui wakil-wakil rakyat dan
Presiden yang dipilih oleh rakyat.
d. Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara bersifat abadi, dimana selama masih ada
Pancasila dan UUD 1945 maka masih ada Indonesia, begitupun sebaliknya. Pancasila juga
sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia yang menjadikan rakyat
adalah kekuasaan tertinggi di negara Indonesia.

Teori kedaulatan rakyat menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi dalam suatu negara berada
di tangan rakyat. Maka dari itu di Indonesia kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat yang
bersifat tunggal, asli, abadi dan tidak dapat dibagi-bagi sesuai dengan ciri khas kedaulatan
menurut Jean Bodin.

2. Legitimasi eliter adalah legitimasi yang mendasarkan hak untuk memerintah pada kecakapan
khusus suatu golongan untuk memerintah. Paham legitimasi ini berdasarkan anggapan bahwa
untuk memerintah masyarakat diperlukan kualifikasi khusus yang tidak dimiliki oleh seluruh
rakyat.
Legitimasi eliter dibagi menjadi 4 macam yakni :
a. Legitimasi aristoktratis
Legitimasi aristoktratis secara tradisional satu golongan, kasta atau kelas dalam masyarakat
dianggap lebih unggul dari masyarakat lain dalam kemampuan untuk memimpin, biasanya
juga dalam kepandaian untuk berperang. Maka golongan itu dengan sendirinya dianggap
berhak untuk memimpin rakyat secara politis.
b. Legtimasi ideologis
Modern legitimasi ini mengandaikan adanya suatu idiologis negara yang mengikat seluruh
masyarakat. Dengan demikian para pengembanidiologi itu memiliki privilese kebenaran dan
kekuasaan. Mereka tahu bagaimana seharusnya kehidupan masyarakat diatur dan
berdasarkan monopoli pengetahuan itu mereka menganggap diri berhak untuk
menentukkannya.
c. Legitimasi teknoratis atau pemerintahan
Oleh para ahli: berdasarkan argumentasi bahwa materi pemerintahan masyarakat dizaman
modern ini sedemikian canggih dan kompleks sehingga hanya dapat dijalankan secara
bertanggungjawab oleh mereka yang betul-betul ahli.
d. Legitimasi pragmatis orang
Golongan atau kelas yang de facto menganggap dirinya paling cocok untuk memegang
kekuasaan dan sanggup untuk merebut serta untuk menanganinya inilah yang dianggap
berhak untuk berkuasa.Salah satu contoh adalah pemerintahan militer yang pada umumnya
berdasarkan argumen bahwa tidak ada pihak lain yang dapat menjaga kestabilan nasional
dan kelanjutan pemerintahan segara secara teratur.

Dari penjelasan di atas saya menganalisis, demokrasi pancasila di Indonesia merupakan


legitimasi eliter poin b, yaitu legitimasi idiologis dimana pancasila sebagai ideologi negara
mengikat seluruh masyarakat Indonesia. Kemudian secara demokrasi memiliih para pemimpin
negara sebagai wakil-wakil rakyat untun mengemban ideologi sehingga mereka mempunyai
previlese untuk mengatur masyarakat berdasarkan pengetahuan tentang Pancasila dan UUD
1945.
3. Sebagai seorang realis Leon Duguit tidak setuju menggunakan ukuran staatwiil untuk
menentukan bentuk negara. Leon Duguit dalam bukunya Traitede Droit Constitusionel jilid II
menyatakan bahwa untuk membedakan apakah negara berbentuk republik atau kerajaan
didasarkan pada cara penunjukan atau pengangkatan kepala negaranya. Seperti ditandaskan
dalam bukunya tersebut, “La monarchieest la forme de gouvernement dan slaquelleilyunchefd‟
Etathereditaire; larepubliquecelleouiln‟y pas hereditaire” (Monarki adalah bentuk pemerintahan
yang kepala negaranya turun-temurun, republik ialah apabila tidak terdapat kepala negara atau
dimana kepala negaranya tidak berganti turun temurun).

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan bentuk negara
monarki apabila kepala negara ditunjuk atau diangkat oleh tatanan penggantian secara keturunan
(sistem pewarisan) yang telah ditetapkan. Sementara itu, apabila kepala negaranya itu ditunjuk
atau diangkat tidak berdasarkan sistem pewarisan, misalnya dengan cara pemilihan, perampasan,
dan lain-lain maka disebut dengan istilah Republik (Kusnardi dan Saragih, 1995: 156).

Bentuk pemerintahan republik menurut Leon Duguit dibedakan lagi atas (Soehino, 1980:
181):
1. Republik Dengan Pemerintahan Rakyat Langsung (referendum Inisiatif Rakyat);
2. Republik Dengan Sistem Parlementer;
3. Republik Dengan Sistem Pemisahan Kekuasaan (Perancis Dan Amerika).

Sementara itu, bentuk-bentuk atau sistem pemerintahan daripada negara yang berbentuk
monarki, diantaranya (Soehino, 1980: 181):
1. Monarki Dengan Sistem Pemerintahan Absolutism;
2. Monarki Terbatas;
3. Monarki Konstitusional.

Dari penjelasan di atas, saya menganalisis bahwa negara inggris adalah negara monarki
karena kepala negaranya diangkat oleh tatanan pergantian secara keturunan (sistem pewarisan)
yang telah ditetapkan. Dikutip dari wikipedia.com Monarki Britania Raya, yang umumnya
disebut sebagai Monarki Inggris, adalah monarki konstitusional Britania Raya, dependensi-
dependensinya dan wilayah seberang lautnya, karena monarkinya bersifat konstitusional,
penguasa monarki terbatas pada fungsi-fungsi nonpartisan seperti menganugerahi gelar
kehormatan dan melantik Perdana Menteri. Dari kutipan tersebut saya menyimpulkan bahwa
inggris diklasifikasikan sebagai negara monarki konstitusional dengan kekuasaan monarki yang
terbatas.

Referensi:
 Buku Materi Pokok 420901-Ilmu Negara, Aminoto S.H., M.Si.
 https://mahasiswa.ung.ac.id/521414029/home/2015/6/18/pendidikan-
kewarganegaraan.html
 https://www.hukumonline.com/berita/a/teori-kedaulatan-lt62fa0ca6652f6
 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Monarki_Britania_Raya#:~:text=Gelar%20penguasa%20
monarkinya%20adalah%20%22Raja,II%20pada%208%20September%202022.

Anda mungkin juga menyukai