BAB VIII
DEMOKRASI DALAM BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN
A. Pengertian demokrasi
Istilah Demokrasi berasal dari kata “demos” yang berarti rakyat dan “kratein” yang berarti memerintah
atau “kratos”. Demokrasi adalah suatu tatanan kehidupan Negara dan masyarakat berdasar prinsip dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Asas pokok ajaran demokrasi adalah :
1. Partisipasi rakyat dalam pemerintahan.
2. Pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia.
Pertama kali demokrasi diterapkan di Yunani di kota Athena dengan demokrasi langsung, yaitu
pemerintahan dimana seluruh rakyat secara bersama-sama diikutsertakan dalam menetapkan garis-garis besar
kebijakan pemerintah negara baik dalam pelaksanaan maupun permasalahannya. Tokoh-tokoh yang
mempunyai andil besar dalam memperjuangkan demokrasi, antara lain sebagai berikut :
B. Bentuk-bentuk Negara
Bentuk-bentuk negara dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
D. Prinsip-Prinsip Demokrasi
1. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.
2. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.
3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh para warga negara.
4. Penghormatan terhadap supremasi hukum.
5. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
6. Pemilu yang demokratis
7. Pemerintahan lokal (desentralisasi kekuasaan)
8. Pembuatan UU
9. Sistem peradilan yang independen
10. Kekuasaan lembaga kepresidenan
11. Media yang bebas
12. Kelompok-kelompok kepentingan
13. Hak masyarakat untuk tahu
14. Melindungi hak-hak minoritas
15. Kontrol sipil atas militer
Prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law), antara lain sebagai berikut :
a. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang,
b. Kedudukan yang sama dalam hukum,
c. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang
E. Pelaksanaan demokrasi di indonesia sejak orde lama, orde baru, dan orde reformasi.
Demokrasi Pancasila adalah kedaulatan rakyat yang dijiwai oleh dan diintegrasikan dengan keseluruhan
sila-sila dalam Pancasila. Ciri khas demokrasi Pancasila adalah musyawarah mufakat. Corak khas demokrasi
Pancasila dapat dikenali dari sisi formal dan material. Dari sisi formal, demokrasi Pancasila mengandung makna
bahwa setiap pengambilan keputusan sedapat mungkin didasarkan pada prinsip musyawarah untuk mufakat.
Dari sisi material, demokrasi Pancasila menampakkan sifat kegotongroyongan. Prinsip-prinsip demokrasi
Pancasila, antara lain sebagai berikut :
1. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Keseimbangan antara hak dan dan kewajiban.
3. Kebebasan yang bertanggung jawab
4. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
5. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
6. Mengutamakan keputusan dengan musyawarah mufakat.
7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional
F. Pelaksanaan Pemilu pada Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi.
Sejak Indonesia merdeka telah melaksanakan pemilu sebanyak 10 (sepuluh) kali.
1) Tujuan Pemilu:
a. Melaksanakan kedaulatan rakyat.
b. Sebagai perwujudan hak asasi politik rakyat.
c. Untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di DPR.
d. Melaksanakan pergantian personil pemerintahan secara damai, aman, dan tertib (secara
konstitusional).
e. Menjamin kesinambungan pembangunan nasional.
2) Asas Pemilu Indonesia
Sesuai dengan Pasal 22 E Ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil”.
a. Langsung berarti rakyat pemilih mempunyai hak untuk secara langsung memberikan suaranya
sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara;
b. Umum berarti pada dasarnya semua warganegara yang memenuhi persyaratan minimal dalam
usia , yaitu sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah/pernah kawin berhak ikut memilih
dalam pemilihan umum. Warganegara yang sudah berumu 21 (dua puluh satu) tahun berhak di-
pilih. Jadi, pemilihan yang bersifat umum mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku
menyeluruh bagi semua warga negara yang telah memenuhi persyaratan tertentu tanpa
diskriminasi (pengecualian) berdasar acuan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan,
dan status sosial;
c. Bebas berarti setiap warganegara yang berhak memilih bebas menentukan pilihannya tanpa
tekanan dan paksaan dari siapapun. Di dalam melaksanakan haknya, setiap warganegara dijamin
keamanannya, sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan kepentingannya;
d. Rahasia berarti dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pemilihnya tidak akan
diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan papun. Pemilih memberikan suaranya pada surat
suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada suaranya diberikan. Asas rahasia ini
tidak berlaku lagi bagi pemilih yang telah keluar dari tempat pemungutan suara dan secara sukarela
bersedia mengungkapkan pilihannya kepada pihak manapun;
e. Jujur berarti dalam menyelenggarakan pemilihan umum; penyelenggaraan/ pelaksana, pemerintah
dan partai politik peserta Pemilu, pengawas dan pemantau Pemilu, termasuk pemilih, serta semua
pihak yang terlibat secara tidak langsung, harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku;
f. Adil berarti dalam menyelenggarakan pem,ilu, setiap pemilih dan partai politik peserta Pemilu
mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak manapun.
c. Lingkungan masyarakat
1) Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.
2) Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih.
3) Mengikuti kegiatan rembug desa.
4) Mengikuti kegiatan kerja bakti.
5) Bersama-sama memberikan ususlan demi kemajuan masyarakat.
Ada beberapa contoh perilaku yang dapat mendukung tegaknya prinsip-prinsip demokrasi, antara lain
sebagai berikut :
a. Menghindarkan perbuatan otoriter.
b. Melaksanakan amanat rakyat.
c. Melaksanakan hak tanpa merugikan orang lain.
d. Mengembangkan toleransi antarumat beragama.
e. Menghormati pendapat orang lain.
f. Senang ikut serta dalam kegiatan organisasi misalnya OSIS, Pramuka, PMR dan sebagainya.
g. Menentukan pemimpin dengan jalan damai melalui pemilihan.Menerima perbedaan pendapat.
2. B. Pancasila
Penjelasan : Demokrasi Pancasila adalah kedaulatan rakyat yang dijiwai oleh dan diintegrasikan dengan
keseluruhan sila-sila dalam Pancasila. Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila di indonesia, antara lain sebagai
berikut :
a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia
b. Keseimbangan antara hak dan dan kewajiban.
c. Kebebasan yang bertanggung jawab
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
f. Mengutamakan keputusan dengan musyawarah mufakat.
g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional
3. A. Penegakan HAM
Penjelasan : Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan filsafat
hidup bangsa yang perwujudannya seperti ketentuan-ketentuan dalam pembukaan UUD 1945 dan batang
tubuh UUD 1945. Untuk mewujudtkannya demokrasi yang berdasar UUD 1945 ada beberapa prinsip atau
beberapa pilar demokrasi pancasila, yakni:
1. Berketuhanan yang maha esa
2. Menjunjung tinggi hak asasi manusia
3. Mengutamakan kedaulatan rakyat
4. Didukung oleh kecerdasan warga Negara
5. Menetapkan pembagian kekuasaan negara
6. Menjamin otonomi daerah
7. Menerapkan konsep Negara hukum
8. Peradilan yang merdeka dan tidak memihak
9. Kesehjahteraan rakyat
10. Berkeadilan social
4. C. Abraham Lincoln
Penjelasan : Menurut Abraham Lincoln “Democracy is government of the people, by people, by people, and
for people”. Yang berarti Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
5. B. Demokrasi
Penjelasan : Demokrasi adalah suatu tatanan kehidupan Negara dan masyarakat berdasar prinsip dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat. Asas pokok ajaran demokrasi adalah :
1. Partisipasi rakyat dalam pemerintahan.
2. Pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia.
6. C.
7. A. Liberal
Penjelasan : Pelaksanaan demokrasi yang didasarkan pada kebebasan individu adalah demokrasi liberal.
Dalam demokrasi liberal perseorangan memiliki kebebasan yang substansial mengenai kepercayaan,
pendapat, berdiskusi, berbicara, publiksi, berkumpul, berdemonstrasi dan menyampaikan petisi.
9. C. Monarki
Penjelasan : Bentuk pemerintahan yang kekuasaan tertinggi ditangan satu orang bertujuan untuk
kesehjahteraan umum adalah monarki.
10. A. 28 E
Penjelasan : pasal 28 E ayat (3) yang berbunyi “ Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul,
dan mengeluarkan pendapat “.
12. C. 28A-J
Penjelasan : pengakuan hak asasi di Indonesia tercantum dalam UUD 1945 BAB XA pasal 28 A-J tentang Hak
Asasi Manusia.
13. A. Totaliter
Penjelasan : demokrasi yang pernah dilaksanakan di Indoenesia antara lain :
a. Masa demokrasi Liberal 1950 – 1959
b. Masa demokrasi Terpimpin 1959 – 1966
c. Masa Orde Baru 1966-1998
d. Masa Reformasi (demokrasi Pancasila)
Jadi Demokrasi yang belum pernah dilaksanakan di indonesia adalah demokrasi totaliter
15. ??????????
16. B. Dekrit presiden 5 Juli 1959
Penjelasan : Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950, atas dasar kegagalan itu
maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :
a. Bubarkan konstituante
b. Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950
c. Pembentukan MPRS dan DPAS
Pada masa inilah pemerintahan demokerasi parlementer bergulir menjadi demokrasi terpimpin.
17. C.4
Penjelasan : “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan”.
Yang berarti bahwa demokrasi di Indonesia adalah demokrasi kerakyatan yang diwakili oleh orang-orang yang
menjabat dalam kursi pemerintahan.
19. B. Pluralisme
Penjelasan : Pluralisme merupakan paham yang mengakui adanya perbedaan. Indonesia terdiri dari berbagai
macam ras, suku, agama dan lain-lain sehingga sebagai negara demokrasi maka paham ini harus
dikembangkan agar ada pegakuan terhadap perbedaan dan tercipta persatuan dan kesatuan.
20. C. 1955
Penjelasan : Pemilihan Umum Pertama dilaksanakan tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota
parlemen (DPR), tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih anggota Dewan Konstituante. Diikuti 28 partai
politik.
23. B. 33
Penjelasan : perekonomian di Indonesia diatur secara tegas dalam Undang-Undang Dasaar 1945 BAB XIV pasal
33 dan 34 tentang perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial.
24. A. Raja
Penjelasan : Monarki merupakan sebuah sistem pemerintahan yang dipimpin oleh seorang raja demi
kepentingan umum.