MATA KULIAH :
Pendidikan Kewarganegaraan
Olfrisye Sahadula
Dengan segala puji syukur kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kepada
kami, sehingga Kami boleh menyelesaikan Tugas Makalah pada mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan dengan tepat waktu.
Saya ucapkan terima kasih kepada yang terhormat dosen Dr. Viktory N.
J. Rotty, S.Th, M.Teol, M.Pd yang sudah membimbing kami di mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan di semester ini, semoga Bapak di berikan
kesehatan selalu dan dilindungi dalam segala aktivitas sehari-hari. Terima kasih
kepada teman-teman yang sudah bertukar pikiran dalam pembuatan tugas ini
sampai selasai, juga kepada keluarga yang telah mendukung dan memberikan
semangat kepada Kami untuk menyelesaikan pembuatan tugas Makalah ini
dengan baik.
Kami menyadari tugas ini belum sempurna. Oleh karena itu, Kami meminta
kritikan dan masukannya agar dapat di perbaiki di tugas- tigas selanjutnya agar
lebih baik dari tugas ini. Terima kasih, Tuhan Yesus Memberkati.
Penyusun
DAFTAR ISI
Judul Makalah……………………………………………………………………………
Kata Pengantar…………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………
A. Latar Belakang………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………
C. Tujuan Masalah………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………
A. Kesimpulan…………………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………………………
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah Negara Hukum baru dikenal pada abad XIX tetapi konsep Negara
Hukum telah lama ada dan berkembang sesuai dengan tuntutan keadaan.
Pemerintahan berdasarkan hukum adalah suatu prinsip dimana menyatakan
bahwa hukum adalah otoritas tertinggi dan bahwa semua warga negara tunduk
kepada hukum dan berhak atas perlindungannya. Secara sederhana supremasi
hukum bisa dikatakan bahwa kekuasaan pihak yang kuat diganti dengan
kekuasaan berdasarkan keadilan dan rasional.
Negara hukum dan HAM tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Argumentasi hukum yang dapat diajukan tentang hal ini, ditujukan dengan ciri
negara hukum itu sendiri, bahwa salah satu diantaranya adalah perlindungan
terhadap hak asasi manusia. Dalam negara hukum, hak asasi manusia
terlindungi. Jika dalam suatu negara hak asasi manusia tidak dilindungi, negara
tersebut bukan negara hukum.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam negara hukum hak asasi manusia terlindungi, jika dalam suatu
negara hak asasi manusia tidak dilindungi, negara tersebut bukan negara hukum
akan tetapi negara dictator dengan pemerintahan yang sangat otoriter.
Perlindungan terhadap hak asasi manusia dalam negara hukum terwujud dalam
bentuk penormaan hak tersebut dalam konstitusi dan undang-undang dan untuk
selanjutnya penegakannya melalui badan-badan peradilan sebagai pelaksana
kekuasaan kehakiman. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang
bebas dan merdeka artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah.
Berhubung dengan itu harus diadakan jaminan dalam undang-undang.
hubungan antara negara hukum dan hak asasi manusia, hubungan mana
bukan hanya dalam bentuk formal semata-mata, dalam arti bahwa perlindungan
hak asasi manusia merupakan ciri utama konsep negara hukum. Hubungan
secara materil ini dilukiskan atau digambarkan dengan setiap sikap tindak
penyelenggara negara harus bertumpuh pada aturan hukum sebagai asas
legalitas. Konstruksi yang demikian ini menunjukkan pada hakekatnya semua
kebijakan dan sikap tindak penguasa bertujuan untuk melindungi hak asasi
manusia. Pada sisi lain, kekuasaan kehakiman yang bebas dan merdeka, tanpa
dipengaruhi oleh kekuasaan mana pun, merupakan wujud perlindungan dan
penghormatan terhadap hak asasi manusia dalam negara hukum.
Hak Asasi keberadaannya manusia atau HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada setiap manusia, hak ini sudah melekat sejak ia lahir dan tidak
dapat diganggu gugat serta harus dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
baik oleh negara maupun pemerintah dan setiap orang. Hak itu meliputi hak
personal, hukum, ekonomi, politik, sosial dan budaya maupun hak peradilan.
HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,
agama, etnis, pandangan politik, ataupun asal-usul sosial bangsa HAM
adalah suatu hal yang penting.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara Hukum adalah negara yang berdasarkan hukum, tidak
berdasarkan kekuasaan dan pemerintahnya tidak berdasarkan sistem konstitusi
(hukum dasar) bukan absolute (kekuasaan yang tidak terbatas).
HAM adalah hak yang sudah melekat dalam diri manusia yang
keberadaannya harus dihormati, dijunjung tinggi, dijaga, dan dilindungi oleh
setiap individu. Hak itu meliputi hak personal, hukum, ekonomi, politik, sosial dan
budaya maupun hak peradilan. Di Indonesia HAM diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999.
Antara Negara Hukum dan HAM tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Argumentasi hukum yang dapat diajukan tentang hal ini, ditunjukkan dengan ciri
negara hukum itu sendiri, bahwa salah satu diantaranya adalah perlindungan
terhadap Hak Asasi Manusia.
B. Saran
Kita sebaiknya mengetahui dan mencari informasi lebih tentang Negara Hukum
dan HAM, agar lebih memahami kedua bahan pembahasan di atas. Kita sebagai
mahasiswa dan generasi penerus bangsa dan negara, harus membantu
pemerintah untuk terus menegakkan HAM di Indonesia. Rakyat juga harus
membantu mewujudkannya dengan mematuhi segala peraturan perundang-
undangan yang ada dalam negara Indonesia, serta membantu pemerintah dalam
mewujudkan negara yang aman dan makmur untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Berdasar SK
DIRJEN DIKTI NO.43/DIKTI/KEP/2006 sesuai dengan KKNI Bdg PT 2013. Edisi
Revisi. Yogyakarta: Paradigma, 2016
https://arulsyahrul26.blogspot.com/2017/01/makalah-negara-hukum-dan-
ham.html?m=1
eilabalwell.wordpress.com/negara/hukum-konsep-dasar-dan-
implementasinya-di-indonesia/
Ayu.b15on,com/ham/
Kunamavam.blogspot.com