Anda di halaman 1dari 6

Nama Tutor : Edy Yuana Pribadi,M.

PD

Nama Mahasiswa : Jelina Faujiah

Nim : 858156391

Jurusan : SI PGSD

Tugas 3 Konsep Dasar Ips

1. Presiden Republik Indonesia mempunyai 2 kedudukan sesuai dengan sistem pemerintahan


pesidensial yang dianut di Indonesia.
a) Jelaskan kedua kedudukan presiden tersebut!
b) Jelaskan perbedaannya sewaktu Indonesia menganut sistem pemerintahan Republik
Indonesia Serikat!
Jawabannya :
a) Jelaskan kedua kedudukan presiden tersebut!
Kedudukan Presiden sebagai kepala negara

 Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angakatan Laut, dan
Angkatan Udara (Pasal 10)
 Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan
persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 1).
 Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 2).
 Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12).
Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan
pertimbangan DPR (Pasal 13 Ayat 1 dan 2).
 Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR
(Pasal 13 Ayat 3).
 Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung
(Pasal 14 Ayat 1)
 Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 4
ayat 2)
 Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan
undang-undang (Pasal 15).
Kedudukan Presiden sebagai kepala pemerintahan
 Memegang kekuasaan pemerintahan (Pasal 4 Ayat 1).
 Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada DPR (Pasal 5 Ayat 1).
 Menetapkan Peraturan Pemerintah (Pasal 5 Ayat 2).
 Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan
pertimbangan kepada presiden (Pasal 16).
 Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri (Pasal 17 Ayat 2).
 Membahas dan memberi persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan
RUU (Pasal 20 Ayat 2 dan 4).
 Menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang dalam
kegentingan yang memaksa (Pasal 22 Ayat 1).
 Mengajukan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD (Pasal 23 Ayat 2).
 Meresmikan keanggotaan BPK yang dipilih DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD (Pasal 23F Ayat 1).
 Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan Komisi Yudisial dan disetujui
DPR (Pasal 24A Ayat 3)
 Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR
(Pasal 24B Ayat 3)
 Mengajukan tiga orang calon hakim konstitusi dan menetapkan sembilan orang
hakim konstitusi (Pasal 24C Ayat 3).

Pembahasan :

Presiden merupakan kepala negara yang dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum.
Presiden memiliki banyak wewenang dan tugas. Wewenang dan tugasnya terbagi
menjadi dua, yakni sebagai kepala negara dan sebagai kepala pemerintahan.
Sebagai kepala negara, seorang presiden memiliki kekuasaan tertinggi dalam suatu
negara. Sementara sebagai kepala pemerintahan, presiden memiliki kekuasaan
tertinggi dalam pemerintahan.
Pada sistem presidensial dan kerajaan, kepala pemerintahan dipimpin oleh presiden dan
raja. Sementara pada sistem parlementer, kepala pemerintahan dipimpin oleh perdana
menteri.
b) Jelaskan perbedaannya sewaktu Indonesia menganut sistem pemerintahan Republik
Indonesia Serikat!
Jawabannya :
c) Perbedaan Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan Republik Indonesia
Serikat (Parlementer )

 Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan


Perbedaan sistem pemerintahan presidensial dan parlementer dapat dilihat dari kepala
negara dan kepala pemerintahannya. Di mana sistem pemerintahan presidensial, baik
kepala negara atau kepala pemerintahannya dipegang oleh seorang presiden dan tidak
ada pemisahan antara keduanya. Sedangkan, sistem pemerintah parlementer memiliki
presiden, sultan, atau raja sebagai kepala negaranya.
 Pemilihan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan

Perbedaan sistem pemerintahan presidensial dan parlementer selanjutnya, yaitu


terletak pada proses pemilihan. Sistem pemerintahan presidensial, kepala negara yang
sekaligus menjabat sebagai kepala pemerintahan ini dipilih secara langsung oleh
rakyat melalui pemilihan umum.

Sementara itu, dalam sistem pemerintahan parlementer, perdana menteri dipilih oleh
parlemen melalui penunjukan secara langsung untuk menjalankan fungsi eksekutif.
Biasanya, dalam sistem parlementer ini pemilu oleh rakyat dilakukan saat memilih
anggota parlemennya saja.

 Masa Jabatan
Dalam masa jabatan kepala negara dan pemerintahan, sistem pemerintahan
presidensial sudah ditetapkan dan memiliki UU yang jelas. Sedangkan sistem
pemerintahan pralementer, masa jabatan perdana menteri tidak menentu atau
tergantung dari parlemen.
 Kekuasaan Eksekutif dan Legislatif
Sistem pemerintahan presidensial mengizinkan kekuasaan dan legislatif berjalan
sejajar atau tidak bisa saling menjatuhkan. Sedangkan pada sistem pemerintahan
parlementer, tidak mengizinkan kesetaraan kedudukan antara kekuasaan eksekutif
dan legislatif. Sederhananya, kabinet dalam hal ini perdana menteri dan menteri tidak
bisa dijatuhkan oleh parlemen.
 Lembaga Supermasi Tertinggi
Dalam sistem pemerintahan presidensial, tidak ada istilah lembaga supermasi
tertinggi atau lembaga negara tertinggi di dalamnya. Meski begitu, ada supremasi
konstitusi, di mana kedaulatan rakyat sangat dijunjung tinggi. Sehingga antar lembaga
negara bisa saling mengawasi untuk menghindari penyalahgunaan wewenang.
Sedangkan, dalam sistem pemerintahan parlementer masih ada lembaga supremasi
tertinggi, yaitu parlemen. Di mana lembaga tersebut memiliki kekuasaan besar, baik
sebagai badan perwakilan atau badan legislatif.

2. Ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan pertahanan keamanan merupakan hak dan
sekaligus kewajiban setiap warga negara Indonesia.

Jelaskan pernyataan di atas!

Jawabannya :

Bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Republik Indonesia. Bela
negara, biasanya selalu dikaitkan dengan militerisme, seolah-olah kewajiban dan tanggung
jawab untuk membela negara hanya terletak pada Tentara Nasional Indonesia. Padahal
berdasarkan Pasal 30 UUD 1945, bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk
mempertahankan Republik Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.
Kesadaran bela negara merupakan satu hal yang esensial dan harus dimiliki oleh setiap warga
negara Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian hak dan kewajibannya dalam upaya bela
negara. Kesadaran bela negara menjadi modal dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam
rangka menjaga keutuhan, kedaulatan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara
Indonesia.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) mengatur
mengenai Upaya Bela Negara yaitu ketentuan Pasal 27 Ayat (3): “Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara,” dan Pasal 30 Ayat (1): “Tiap-
tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.” Upaya bela negara harus dilakukan dalam kerangka pembinaan kesadaran bela
negara sebagai sebuah upaya untuk mewujudkan WNI yang memahami dan menghayati serta
yakin untuk menunaikan hak dan kewajibannya.
Bangsa Indonesia ingin pula memiliki peradaban yang unggul dan mulia. Peradaban
demikian dapat dicapai apabila masyarakat dan bangsa kita juga merupakan masyarakat dan
bangsa yang baik (good society and nation), damai, adil dan sejahtera, sebagaimana yang
telah diwasiatkan oleh para pendiri bangsa (founding fathers) dalam Pembukaan UUD 1945.
Di sisi lain, bahwa UUD 1945 memberikan landasan serta arah dalam pengembangan sistem
dan penyelenggaraan pertahanan negara. Substansi pertahanan negara yang terdapat dalam
UUD 1945 diantaranya adalah pandangan bangsa Indonesia dalam melihat diri dan
lingkungannya, tujuan negara, sistem pertahanan negara, serta keterlibatan warga negara. Hal
ini merefleksikan sikap bangsa Indonesia yang menentang segala bentuk penjajahan, yang
bertentangan dengan nilai-nilai kemanusian, keadilan dan kesejahteraan.`

3. Konsep Dasar Psikologi Sosial antara lain Perubahan Sikap Individu dan Perubahan Sosial.
Bagaimana hubungan kedua konsep dasar di atas!
Jawabannya :

Perubahan sosial dan sikap individu saling berhubungan karena dalam perubahan sosial
terdapat perubahan dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, nilai, sikap, dan
pola perilaku individu di antara kelompok. Setiap individu atau masyarakat pastinya
mengalami perubahan baik di lingkungan masyarakat atau keluarga. Perubahan sosial erat
kaitannya dengan perubahan kebudayaan, hal ini dikarenakan perubahan kebudayaan
merupakan salah satu faktor pendorong terjadinya perubahan sosial. Perubahan kebudayaan
erat kaitannya dengan kontak budaya lain, sehingga melahirkan kebudayaan baru atau
disebut dengan akulturasi dan asimilasi. Dari adanya kebudayaan baru inilah yang akhirnya
melahirkan perubahan pola kebiasaan manusia itu sendiri. Sehingga itulah alasannya
mengapa perubahan sosial berkaitan dengan perubahan kebudayaan.
4. Strategi dalam melaksanakan model-model pembelajaran Konsep Dasar IPS terdiri dari 2
macam, yaitu Strategi Induktif dan Strategi Direktif.

Jelaskan 2 perbedaan dari kedua strategi tersebut!

Jawabannya :

Pembelajaran induktif merupakan proses memberikan presentasi kepada siswa tentang


contoh atau ilustrasi, topic yang akan dipelajari kemudian membimbing siswa berfikir
sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Sedangkan Strategi direktif langsung merupakan strategi yang digunakan penutur terhadap
mitra tutur dalam menyampaikan fungsi tindak tutur untuk menghendaki agar lawan tutur
melakukan sesuatu.

5. Ghosting dan phubbing merupakan fenomena sosial yang terjadi saat ini di masyarakat.
Bagaimana pengaruh kedua fenomena di atas dalam kegiatan berkomunikasi antar anggota
masyarakat?
Jawabannya :
Menurut pendapat saya pengaruh Ghosting dan phubbing dalam kegiatan berkomunikasi
antar anggota masyarakat adalah menimbulkan efek yang kurang baik ditengah komunikasi
sekarang contohnya saat terjadi fenomena Ghosting dan phubbing ini membuat
komunikasi sehari hari dan intraksi saat kita berbicara menjadi lebih singkat dan
menimbulkan efek ketidak
Ketidak nyamanan bagi sebagian orang sehingga bagi yang merasakan pernah mengalami
fenomenal ini akan cenderung memutuskan hubungan komonikasi antar individu dan
masyarakat sehingga tidak terjadi lagi interaksi antar angggota masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai