Anda di halaman 1dari 9

SUPRA STRUKTUR POLITIK INDONESIA

a. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan
terorganisasi.
b. Pengertian Politik
Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya Negara kota.
Pada awalnya politik berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam
Negara/kehidupan Negara.
Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan,
dasar dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada
dasarnya menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik
biasanya menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi
kemasyarakatan.
Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan
masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang
mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu
wilayah tertentu.

A. Sistem Politik
Sistem politik terbentuk dari dua kata, yaitu system dan politik. Kata system
adalah seperangkat unsur yang secara teratur saling saling berkaitan sehingga
membentuk satu totalitas. Kata politik berarti cara bertindak ( dalam
menghadapi atau menangani suatu masalah )dalam hal kekuasaan,keputusan,
kebijakan, dan lain-lain.
Jadi sistem politik adalah serangkaian elemen-elemen yang saling
berhubungan, saling mempengaruhi antara satu sama lain dalam hal
bagaimana memperoleh kekuasaan, mempertahankan kekuasaan, dan lain-
lain.
Menurut Meriam Budiarjo, Konsep-konsep pokok dalam politik berkaitan
dengan :
a) Kekuasaan
b) Pengambilan keputusan
c) Kebijakan umum
d) Distribusi
e) Negara
Prof . Sri sumantri, menyatakan bahwa sistem politik sebagai
kelembagaan dari hubungan supra struktur dan infra struktur politik.
 
B. Supra struktur politik
Mengutip dari pendapat Prof. Sri sumantri, bahwa Sistem Politik adalah
kelembagaan dari hubungan antar manusia yang berupa hubungan antara
supra struktur dan infra struktur politik. Sistem politik tersebut menggambarkan
hubungan antara dua lembaga yang ada di dalam Negara , yaitu lembaga
supra dan infra struktur politik. Supra struktur politik sering disebut sebagai
bangunan atas atau mesin politik resmi, atau lembaga pembuat keputusan

Suprastruktur Politik 1
politik yang sah. Lembaga tersebut bertugas mengkonversikan input yang
berupa tuntutan dan dukungan yang menghasilkan suatu output berupa
kebijakan publik.
Montesquieu , membagi lembaga-lembaga kekuasaan tersebut dalam tiga
kelompok :

1. Eksekutif
Kekuasaan eksekutif berada di tangan presiden, kalau di Indonesia
presiden adalah kepala Negara dan sekaligus sebagai kepala pemerintahan.
Presiden adalah pemegang kekuasaan pemerintahan Negara. Presiden
Indonesia (nama jabatan resmi: Presiden Republik Indonesia) adalah kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan Indonesia. Sebagai kepala negara,
Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala
pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri
dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-
tugas pemerintahan sehari-hari. Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat
selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang
sama untuk satu kali masa jabatan.
Wewenang, kewajiban, dan hak Presiden antara lain:
a) Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
b) Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut,
dan Angkatan Udara
c) Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR). Presiden melakukan pembahasan dan pemberian
persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU.
d) Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam
kegentingan yang memaksa)
e) Menetapkan Peraturan Pemerintah
f) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
g) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara
lain dengan persetujuan DPR
h) Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR
i) Menyatakan keadaan bahaya
j) Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden
memperhatikan pertimbangan DPR
k) Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR.
l) Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung
m)Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR
n) Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur
dengan UU
o) Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah
p) Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial
dan disetujui DPR

Suprastruktur Politik 2
q) Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan
Mahkamah Agung
r) Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan
persetujuan DPR

 Pemilihan
Menurut Perubahan Ketiga UUD 1945 Pasal 6A, Presiden dan Wakil
Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat melalui
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres). Sebelumnya,
Presiden (dan Wakil Presiden) dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Dengan adanya Perubahan UUD 1945, Presiden tidak lagi bertanggung jawab
kepada MPR, dan kedudukan antara Presiden dan MPR adalah setara.
Calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan
partai politik peserta pemilu sebelumnya. Pilpres pertama kali di Indonesia
diselenggarakan pada tahun 2004.
Jika dalam Pilpres didapat suara >50% jumlah suara dalam pemilu dengan
sedikitnya 20% di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari separuh jumlah
provinsi Indonesia, maka dinyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden
terpilih. Jika tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih,
maka pasangan yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam
Pilpres mengikuti Pilpres Putaran Kedua. Pasangan yang memperoleh suara
terbanyak dalam Pilpres Putaran Kedua dinyatakan sebagai Presiden dan
Wakil Presiden Terpilih.
 Pemilihan Wakil Presiden yang lowong
Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, Presiden mengajukan 2
calon Wapres kepada MPR. Selambat-lambatnya, dalam waktu 60 hari MPR
menyelenggarakan Sidang MPR untuk memilih Wapres.
 Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang lowong
Dalam hal Presiden dan Wakil Presiden keduanya berhalangan tetap
secara bersamaan, maka partai politik (atau gabungan partai politik) yang
pasangan Calon Presiden/Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama
dan kedua dalam Pilpres sebelumnya, mengusulkan pasangan calon
Presiden/Wakil Presiden kepada MPR
Selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari, MPR menyelenggarakan Sidang
MPR untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden.
 Pelantikan
Sesuai dengan Pasal 9 UUD 1945, Presiden dan Wakil Presiden terpilih
bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh di
hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat.
Jika MPR atau DPR tidak bisa mengadakan sidang, maka Presiden dan Wakil
Presiden terpilih bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-
sungguh di hadapan pimpinan MPR dengan disaksikan oleh pimpinan
Mahkamah Agung.
 Sumpah Presiden (Wakil Presiden) :
“Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden
Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-

Suprastruktur Politik 3
baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan
menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-
lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa.”
 Janji Presiden (Wakil Presiden) :
“Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban
Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan
sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar
dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-
lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa.”
 Pemberhentian
Usul pemberhentian Presiden/Wakil Presiden dapat diajukan oleh DPR.
Apabila DPR berpendapat bahwa Presiden/Wakil Presiden telah melakukan
pelanggaran hukum atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden/Wakil
Presiden (dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan DPR), DPR dapat
mengajukan permintaan kepada Mahkamah Konstitusi, jika mendapat
dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir dalam
sidang paripurna yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota
Mahkamah Konstitusi wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama
90 hari setelah permintaan diterima. Jika terbukti, maka DPR
menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian
kepada MPR.
MPR wajib menyelenggarakan sidang untuk memutuskan usul DPR paling
lambat 30 hari sejak usul diterima. Keputusan diambil dalam sidang paripurna,
dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 jumlah anggota, disetujui sekurang-kurangnya
2/3 jumlah yang hadir, setelah Presiden/Wakil Presiden diberi kesempatan
menyampaikan penjelasan. Apabila usul presiden diterima, Presiden/Wakil
Presiden kemudian diberhentikan.

2. Legislatif
Sistem perwakilan di Indonesia saat ini menganut sistem bikameral. Itu
ditandai dengan adanya dua lembaga perwakilan, yaitu Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Dengan merujuk asas
trias politika, di Indonesia kekuasaan terbagi menjadi eksekutif, legislatif, dan
yudikatif. Dalam hal ini, DPR dan DPD merepresentasikan kekuasaan
legislatif.
Kekuasaan legeslatif terletak pada, Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR). Yang anggota-angotanya terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR )
dan Dewan Perwakilan Daerah ( DPD).
1) Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR )
MPR terdiri dari anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih secara
langsung. Pasal 3 UUD 1945 menyebutkan kewenangan MPR sebagai berikut:
a) Mengubah dan menetapkan UUD
b) Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden
c) Hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam
masa jabatannya menurut UUDPemegang dan pelaksana sepenuhnya
kedaulatan rakyat. ( pasal 1 ayat 2 )

Suprastruktur Politik 4
2) Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR )
Tugas-tugas DPR adalah sebagai berikut:
a) Membentuk undang-undang
b) Membahas rancangan RUU bersama Presiden
c) Membahas RAPBN bersama presiden

Fungsi DPR adalah sebagai berikut :


a) Fungsi legislasi berkaitan dengan wewenang DPR dalam pembentukan
undang-undang
b) Fungsi anggaran, berwenang menyusun dan menetapkan RAPBN
bersama presiden
c) Fungsi pengawasan, melakukan pengawasan terhadap pemerintah

DPR diberikan hak-hak yang diatur dalam pasal-pasal UUD 1945, antara
lain:
a) Hak interpelasi, hak DPR untuk meminta keterangan pada presiden
b) Hak angket, hak DPR untuk mengadakan penyelidikan atas suatu
kebijakan Presiden/ Pemerintahc) Hak menyampaikan pendapat
c) Hak mengajukan pertanyaan
d) Hak Imunitas, hak DPR untuk tidak dituntut dalam pengadilan
e) Hak mengajukan usul RUU
3) Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )
Dewan Perwakilan Daerah (disingkat DPD) adalah lembaga tinggi negara
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang anggotanya merupakan
perwakilan dari setiap provinsi yang dipilih melalui Pemilihan Umum.
DPD memiliki fungsi:
a) Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan
yang berkaitan dengan bidang legislasi tertentu
b) Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu.
Anggota DPD dari setiap provinsi adalah 4 orang. Dengan demikian jumlah
anggota DPD saat ini adalah 128 orang. Masa jabatan anggota DPD adalah
5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPD yang baru
mengucapkan sumpah/janji.
Tugas dan wewenang DPD antara lain:
a) Mengajukan kepada DPR Rancangan Undang-Undang yang berkaitan
dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan
pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam,
dan sumber daya ekonomi lainnya serta yang berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat dan daerah. DPR kemudian mengundang
DPD untuk membahas RUU tersebut.
b) Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama
c) Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota Badan
Pemeriksa Keuangan.
d) Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai
otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah,
Suprastruktur Politik 5
hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber
daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
e) Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK untuk dijadikan
bahan membuat pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan
dengan APBN.Anggota DPD juga memiliki hak menyampaikan usul dan
pendapat, membela diri, hak imunitas, serta hak protokoler.
Alat kelengkapan
Alat kelengkapan DPD terdiri atas: Pimpinan, Panitia Ad Hoc, Badan
Kehormatan dan Panitia-panitia lain yang diperlukan.
Pimpinan
Pimpinan DPD terdiri atas seorang ketua dan 2 wakil ketua. Selain
bertugas memimpin sidang, pimpinan DPD juga sebagai juru bicara DPD.
Ketua DPD saat ini adalah Ginandjar Kartasasmita
Sekretariat Jenderal
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPD, dibentuk
Sekretariat Jenderal DPD yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden, dan
personelnya terdiri atas Pegawai Negeri Sipil. Sekretariat Jenderal DPD
dipimpin seorang Sekretaris Jenderal yang diangkat dan diberhentikan dengan
Keputusan Presiden atas usul Pimpinan DPD.
Kekebalan hukum
Anggota DPD tidak dapat dituntut di hadapan pengadilan karena
pernyataan, pertanyaan/pendapat yang dikemukakan secara lisan ataupun
tertulis dalam rapat-rapat DPD, sepanjang tidak bertentangan dengan
Peraturan Tata Tertib dan kode etik masing-masing lembaga. Ketentuan
tersebut tidak berlaku jika anggota yang bersangkutan mengumumkan materi
yang telah disepakati dalam rapat tertutup untuk dirahasiakan atau hal-hal
mengenai pengumuman rahasia negara.

3. Yudikatif
Kekuasaan Kehakiman Pasal 24 UUD 1945 menyebutkan bahwa
kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hokum dan keadilan.
Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh:
1. Mahkamah Agung (MA)
Tugas MA adalah mengawasi jalannya undang-undang dan memberi
sanksi terhadap segala pelanggaran terhadap undang-undang.
2. Mahkamah Konstitusi (MK)
Mahkamah Konstitusi adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan
kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Agung.
Kewenangan MK adalah sebagai berikut:
a) Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
b) Menguji undang-undang terhadap UUD
c) Memutuskan sengketa lembaga Negara
d) Memutuskan pembubaran partai politik
e) Memutuskan perselisihan tentang hasil pemilu

Suprastruktur Politik 6
f) Wajib memberi putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat
mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden
menurut UUD 1945.

3. Komisi Yudisial (KY)


Lembaga ini berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan
nama calon hakim agung. Lembaga ini berwenang mengusulkan
pengangkatan hakim.Dan kalau di Indonesia ditambah dengan satu
lembaga lagi yakni : Insfektif

4. Insfektif
Kekuasaan ini terletak pada lembaga Badan pemeriksa keuangan (BPK ).
BPK adalah salah satu badan bebas dan madiri yang diadakan untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara.
Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan
diresmikan oleh presiden.Istilah politik berasal dari kata Polis (bahasa Yunani)
yang artinya Negara Kota. Dari kata polis dihasilkan kata-kata, seperti:
1. Politeia artinya segala hal ihwal mengenai Negara.
2. Polites artinya warga Negara.
3. Politikus artinya ahli Negara atau orang yang paham tentang Negara
atau negarawan.
4. Politicia artinya pemerintahan Negara.
Secara umum dapat dikatakan bahwa politik adalah kegiatan dalam suatu
system politik atau Negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dari
system tersebut dan bagaimana melaksanakan tujuannya.
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.Kekuasaan yaitu
kemampuan sesorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku
orang atau kelompok sesuai dengan keinginan dari pelaku.
Pembagian atau alokasi adalah pembagian dan penjatahan nilai-nilai
dalam masyarakat. Jadi, politik merupakan pembagian dan penjatahan nilai-
nilai secara mengikat.
Sistem pilitik suatu Negara selalu meliputi 2 suasana kehidupan. Yaitu:
a. Suasana kehidupan politik suatu pemerintah (the Govermental political
sphere).
b. Suasana kehidupan politik rakyat (the sociopolitical sphere).
Suasana kehidupan politik pemerintah dikenal dengan istilah
suprastruktur politik, yaitu bangunan “atas” suatu politik. Pada
suprastruktur poliyik terdapat lembaga-lembaga Negara yang
mempunyai peranan penting dalam proses kehidupan politik
(pemerintah).
Suasana kehidupan politik pemerintahan ini umumnya dapat diketehuai
dalam UUD atau konstitusi Negara yang bersangkutan. Suprastruktur politik
Negara Indonesia meliputi MPR, DPR, Presiden, MA, BPK, danDPA.
Suasana kehidupan politik rakyat dikenal istilah “Infrastruktur politik” yaitu
bangunan bawah suatu kehidupan politik, yakni hal-hal yang bersangkut paut
dengan pengelompokan warga Negara atau anggota masyarakat ke dalam
Suprastruktur Politik 7
berbagai macam golongan yang biasa disebut sebagai kekuatan sosial politik
dalam masyarakat.

Infrastruktur politik mempunyai 5 unsur diantaranya:


1. Partai politik
2. Kelompok kepentingan
3. Kelompok penekan
4. Alat komunikasi politik
5. Tokoh politik.

Sistem Politik Di Berbagai Negara


a. Sistem Politik Di Negara Komunis :
Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milk pribadi,
peniadaan hak-haak sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang
terbuka, tidak adanya oposisi, serta terdapat pembatasan terhadap arus
informasi dan kebebasan berpendapat
b. Sistem Politik Di Negara Liberal :
Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok;
pembatasan kekuasaan; khususnya dari pemerintah dan agama; penegakan
hukum; pertukaran gagasan yang bebas; sistem pemerintahan yang
transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum minoritas
c. Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia :
Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan
kelembagaan yang demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik
demokrasi di Indonesia adalah :
1. Ide kedaulatan rakyat
2. Negara berdasarkan atas hokum
3. Bentuk Republik
4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
5. Pemerintahan yang bertanggung jawab
6. Sistem Perwakilan
7. Sistem peemrintahan presidensiil

Peran serta masyarakat dalam politik adalah terciptanya masyarakat


politik yang “Kritis Partisipatif” dengan ciri-ciri
a. Meningkatnya respon masyarakat terhadapkebijakan pemerintah
b. Adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak suatu kebijakan
politik
c. Meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kehiatan organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, dan kelompok-kelompok penekan
 
Cara Berpolitik Melalui Suprastruktur dan Infrastruktur politik
Yang termasuk dalam Suprastruktur politik adalah semua lembaga-
lembaga negara yang tersbut di dalam konstitusi negara ( termasuk fungsi
legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusan-keputusan
kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya
kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga
Suprastruktur Politik 8
memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara.
Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga
Negara. Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945
yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung,
Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan
membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum.
Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa,
Kelompok kepentingan (Interest Group), Kelompok Penekan (Presure Group),
Alat/Media Komunikasi Politik, Tokoh Politik (Political Figure), dan pranata
politik lainnya adalah merupakan infrastruktur politik, melalui badan-badan
inilah masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya. Tuntutan dan dukungan
sebagai input dalam proses pembuatan keputusan. Dengan adanya partisipasi
masyarakt diharapkan keputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan
aspirasi dan kehendak rakyat.

Suprastruktur Politik 9

Anda mungkin juga menyukai