dan lingkungan.
Rabu, 18 Mei 2011 pada 23:43 (IPA, IPA 2, Kompetensi Dasar 3. Mendeskripsikan dampak
polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, Mata Diklat)
Polusi udara dapat terjadi jika jumlah atau konsentrasi polutan (zat pencemar) di udara sudah
melebihi baku mutu lingkungan. Untuk masing-masing polutan di udara mempunyai nilai baku
mutu yang berbeda. Udara yang telah tercemar oleh polutan tertentu dapat menyebabkan
turunnya mutu udara di lingkungan tersebut. Udara yang telah tercemar dapat menyebabkan
gangguan terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya secara langsung. Tetapi udara
yang tercemar juga dapat berdampak yang cukup luas seperti pemanasan global dan hujan asam.
Peristiwa pemanasan global ditimbulkan karena peristiwa rumah kaca. Sedangkan hujan asam
adalah meningkatnya konsentrasi asam di udara seperti peningkatan jumlah SO2 (sulfur dioksida)
diudara sebagai hasil dari pembuangan asap kendaraan bermotor dan industri atau hasil
pembakaran bahan bakar fosil yaitu bahan bakar minyak dan batubara.
Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan lingkungan adalah:
Gas karbon monoksida (CO) di atmosfer dalam keadaan normal konsentrasinya sangat sedikit
sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan aktifitas penggunaan kendaraan bermotor dan
industri yang padat, kkonsentrasi gas CO dapat mencapai 10 – 15ppm. Gas CO di dalam paru-
paru bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat menghalangi pengangkutan
oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Tabel: Konsentrasi gas CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia bila kontak terjadi
pada waktu cukup lama
f) Kematian
1. Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)
1. Materi partikulat
Materi partikulat adalah partikel-partikel yang berukuran kecil seperti serbuk batu bara, serbuk
kayu, serbuk batu, serbuk pasir, serbuk kapas, serbuk kwarsa, serbuk asbes. Materi partikulat
banyak terdapat di daerah industri, pertambangan, daerah perkotaan yang padat penduduk dan
daerah konstruksi (pembangunan gedung).
Dampak yang ditimbulkan adalah penyakit paru mulai dari peradangan hungga kangker paru-
paru.
Materi partikulat yang lain adalah timbal (Pb) yang bersifat toksit (racun). Timbal yang masuk
ke dalam tubuh dan sudah terakumulasi dalam kosentrasi tertentu dapat menyebabkan :
a) menyerang berbagai sistem tubuh seperti sistem pencernaan dan sistem syaraf.
1. Asap rokok
Undang-undang pengendalian rokok mensyaratkan kandungan Nikotin tidak boleh dari 1,5 mg
dan kandungan tar tidak boleh lebih dari 50 mg.
- nikotin,
Zat-zat penyebab kanker banyak ditemukan dalam ruangan atau jenis polutan udara dalam
ruangan (indoor air pollutants). Polutan udara dalam ruangan antara lain:
a) kloroform
b) para-diklorobenzena
c) tetrakloroetilen
d) trikloroetan
1. Suara
Polusi suara terjadi jika amplitudo suara melebihi ambang batas yaitu 50 dB. Kekuatan suara
yang lebih dari 50 dB sudah mulai bising hingga memekakkan telinga yang dapat menimbulkan :
c) Tuli
Asap kabut atau disingkat asbut (smog adalah singkatan dari smoke (asap) dan fog (kabut)).
Istilah ini muncul sekitar awal abad 20, ketika itu asap dan kabut tebal menyelimuti kota London
dampak dari revolusi industri besar-besaran di kota tersebut.
Polutan utama penyebab asbut foto kimia adalah senyawa gas nitrogen oksida (NO) yang berasal
dari asap kendaraan bermotor dan senyawa hidrokarbon yang berasal dari berbagai sumber. Gas
nitrogen oksida dan hidrokarbon diudara mengalami reaksi fotokimia membentuk ozon (O3).
Ozon diudara juga dapat bereaksi dengan polutan udara lainnya membentuk senyawa-senyawa
jenis polutan sekunder yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
1. Hujan Asam
Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui dari buku karya
Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A General History of the Air“. Buku tersebut
menggambarkan fenomena hujan asam sebagai “nitrous or salino-sulforus spiris“.
Revolusi industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18 memaksa penggunaan bahan
bakar batubara dan minyak sebagai sumber utama energi untuk mesin-mesin. Sebagai akibatnya,
tingkat emisi precursor (faktor penyebab) dari hujan asam yakni gas-gas SO2, NOx dan HCl
meningkat. Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Robert Angus Smith pada tahun 1872.
Ketika itu, Robert Angus Smith berhasil menemukan hubungan antara hujan dengan polusi
udara. Hujan asam dilaporkan pertama kali terjadi di Kota Manchester, Inggris. Smith
menjelaskan fenomena hujan asam pada bukunya yang berjudul “Air and Rain: The Beginnings
of Chemical Technology“.
Derajat keasaman adalah tingkat kandungan hidrogen (H+) dan ion OH- dalam air. Semakin
banyak kandungan hidrogen (H+) maka derajat keasaman air turun atau pH turun atau air
menjadi asam, sedangkan jika kandungan ion OH- meningkat maka derajat keasaman naik atau
pH naik atau air menjadi basa. Kandungan/konsentrasi hidrogen (H+) dan ion OH- dalam air
sangat tergantung kandungan/konsentrasi zat atau mineral dalam air. Lihat gambar berikut
(Asam)
(Basa)
Skala nilai pH adalah ditunjukkan dengan angka dari 0 – 14. Jika cairan mempunyai pH kurang
dari 7 maka bersifat asam dan jika cairan mempunyai pH lebih dari 7 maka bersifat basa. Air
murni adalah zat dengan derajat keasaman netral atau air mempunyai pH = 7.
Hujan normal adalah hujan dengan air yang tidak membawa polutan didalamnya dan nilai pH
nya adalah antara 7 – 5,6. Pada peristiwa hujan normal terjadi pembentukan senyawa asam
karena reaksi antara gas CO2 dengan air hujan membentuk senyawa asam karbonat (H2CO3).
Asam tersebut mempengaruhi air hujan yang turun sehingga derajat keasamannya (pH) menjadi
± 5,6 bersifat asam lemah. Air yang bersifat asam tersebut berguna untuk melarutkan mineral-
mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Peningkatan aktivitas manusia seperti banyaknya industri dan pengguanaan kendaraan bermotor
meningkatkan jumlah bahan bakar fosil yang dibakar. Bahan bakar fosil menghasilkan limbah
berupa senyawa gas SO2 , NOx.
Reaksi pembentukan asam klorida dari freon (CFC) melalui beberapa tahapan, yaitu tahapan
reaksi fotokimia dan reaksi kimia. Asam klorida biasanya terbentuk di lapisan stratosfer, dimana
reaksinya melibatkan Chloroflorocarbon (CFC) dan radikal oksigen O*
(http://4.bp.blogspot.com/_cwzKfItnUCk/TPYOe4MtjjI/AAAAAAAAAC0/DP-Jj-
jowcE/s1600/acid-rain-1a.jpg)
Reaksi diatas merupaka bagian dari rangkaian reaksi yang menyebabkan deplesi lapisan ozon di
stratosfer. Perbandingan ketiga asam tersebut dalam hujan asam biasanya berkisar antara 62
persen oleh Asam Sulfat, 32 persen Asam Nitrat dan 6 persen Asam Chlorida.
Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia, terutama
disebabkan oleh sebagian besar kegiatan perekonomian yang terpusat di pulau ini. Pada tahun
1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan NOx
mencapai 175.000 ton per tahun. Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 0,26 ton
SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari berbagai sumber pencemar.
Catatan:
Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia,
Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan
NOx mencapai 175.000 ton per tahun.
Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara
dari berbagai sumber pencemar.
1. mempengaruhi kualitas air permukaan atau air menjadi lebih asam sehingga
mempengaruhi biota air yang hidup di dalamnya, karena biota air terpengaruh oleh pH
air. (pH air kurang dari 5,6)
2. dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan bahkan menyebabkan kematian tanaman.
3. dapat melarutkan logam berat dalam tanah kemudian mencemari air. air yang tercemar
oleh logam berat sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
4. dapat bersifat korosif artinya dapat merusak atau mengkorosi logam, seperti motor,
mobil, sepeda, kotruksi bangunan atau komponen bangunan, seperti gedung, patung,
candi, monumen dan lain-lain.
5. menyebabkan gangguan pernafasan.
6. dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau meninggal pada ibu hamil.
1. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0c/Acid_rain_woods1.JPG/800
px-Acid_rain_woods1.JPG
2. http://static.howstuffworks.com/gif/acid-rain-4.jpg
Efek Rumah kaca ditemukan oleh Joseph Fourier tahun 1824, merupakan proses atmosfer
memanaskan sebuah planet. Efek rumah kaca bisa terjadi secara alami maupun oleh aktivitas
manusia. Efek rumah kaca disebabkan naiknya konsentrasi gas CO2 (karbon dioksida), NO
(nitrogen monoksida), SO2 (sulfur dioksida), CH4 (metana) dan CFC (chloro fluoro carbon) ke
atmosfera bumi. Konsentrasi gas CO2 meningkat karena kenaikan pembakaran bahan bakar
minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan
tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya (absorbsi).
Energi yang masuk ke bumi mengalami 25% dipantulkan oleh awan dan/ atau partikel lain di
atmosfer, 25% diserap awan, 45% di serap oleh permukaan bumi, 5% di pantulkan kembali
oleh permukaan bumi.
Energi yang diserap oleh bumi, dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi sinar infra merah oleh
awan dan permukaan bumi. Tetapi sebagian sinar inframerah yang dipancarkan oleh permukaan
bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas-gas lainnya kemudian dipancarkan kembali ke
permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan untuk menjaga agar
perbedaan suhu antara siang dan malam tidak jauh berbeda.
Analogi gas rumah kaca adalah seperti peristiwa yang terjadi dalam green house
Peningkatan aktivitas manusia meningkatkan jumlah gas rumah kaca yang berada di atmosfer.
Peningkatan jumlah gas rumah kaca dimulai adanya revolusi industri di Eropa memasuki abad
21, ketika itu pemakaian batubara sebagai bahan bakar industri mengalami peningkatan yang
tinggi sehingga limbah yang berupa gas sulfur oksida, nitrogen oksida dan karbon monoksida
juga meningkat tajam. Peningkatan gas-gas tersebut di atmosfer juga diikuti peningkatan jumlah
gas yang lainnya seperti metana dan freon yang digunakan dalam sistem mesinpendingin ruang
atau penimpanan.
Berikut ini beberapa gas rumah kaca yang berada di atmosfer adalah :
Gas-gas tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak, batubara dan gas alam)
oleh industri, transportasi maupun rumah tangga. Demikian juga dengan pembakaran hutan dan
peristiwa alam seperti gunung meletus.
Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu permukaan bumi rata-rata 0.74 ±
0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC
menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F)
antara tahun 1990 dan 2100. Peningkatan konsentrasi gas CO2 di atmosfer maka akan semakin
banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer yang akhirnya
meningkatkan suhu permukaan bumi.
Meningkatnya suhu bumi mengakibatkan adanya perubahan iklim yang ekstrim di bumi, yang
dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi
kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global juga
mengakibatkan pencairan lapisan es di puncak-puncak gunung dan es di kutub utara dan selatan.
Pemanasan global juga mengakibatkan peningkatan suhu permukaan air laut. Menurut laporan
IPCC tahun 2007 peningkatan permukaan air laut sejak tahun 1961 dengan peningkatan rata-rata
±1,8 mm/tahun dan sejak tahun 1993 menjadi ±3,1 mm/tahun. Pencairan lapisan es dan salju di
kutub utara mencapai ±2,7% per dekade (10 tahun).
a. Volume air laut bertambah mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
f. Tanah lebih cepat mengering walaupun sering terkena hujan, berdampak kekurangan air
kematian tanaman.
i. Punahnya manusia hewan dan tumbuhan yang tidak mampu berpindah atau beradaptasi
dengan suhu yang makin tinggi.
j. meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola
presipitasi.
Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal
sebagai ‘lapisan ozon’. Ozon dihasilkan dari berbagai percampuran kimiawi, tetapi mekanisme
utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet
(UV) dari matahari.
http://edukasi.depdiknas.go.id/file_storage/pengetahuan_populer/PP_50/Image/h_2.JPG
UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan tingkat UV
juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan, organisme akuatik
dalam rantai makanan, tumbuhan dan tanaman.
Ozon dilapisan stratosfer memiliki peran penting dalam menyerap radiasi sinar UV (ultraviolet)
yang dipancarkan matahari ke bumi.
Penyerapan sinaran UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk semua hidupan di
bumi.
Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) buatan
manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur
dalam tingkat ozon global.
CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, dalam
kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan pelarut terutama bagi
kilang-kilang elektronik.
Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100 tahun dalam
atmosfer sebelum dihapuskan.
Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50
km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat ketinggian 20 – 25 km, kurang sinar UV
diserap oleh ozon. Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom
klorin. Atom klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu
seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan
September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas.
Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak di seluruh
Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan permukaan lubang pra-
ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah
terjadi di seluruh Antartika.
Dalam tahun 1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu atas
permintaan “United Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan
Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon
dalam jangka panjang.
(http://konsultasispiritual.com/wp-content/uploads/2010/03/OZONEHOLE111.jpg)
Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di
Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional.
Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan
ozon; dalam tahun 1987, UNEP mengambil Protokol Montreal atas bahan yang mengurangi
lapisan ozon.
(http://dwiwildhatuljannah.files.wordpress.com/2010/03/02-ozon.jpg)
Air adalah komponen komponen abiotik yang sangat penting bagi lingkungan hidup yaitu bagi
kesehatan manusi dan makhluk hidup lainnya. Air yang telah tercemar mutunya menjadi turun
dan bahkan tidak memenuhi standart kualitas yang dapat mendukung kehidupan makhluk hidup.
Air tercemar menimbulkan pemandangan dan bau yang tidak sedap, keruh dan mungkin
mengandung bahan beracun dan berbahaya, sehingga sangat mengganggu kehidupan biota air.
Sebagian besar zat pencemar dihasilkan oleh kegiatan manusia seperti industri, rumah tangga,
pertanian, pertambangan dan lain-lain. Bahan pencemar air bisa terdiri dari bahan organik
maupun anorganik.
a. Gangguan Kesehatan
Pencemaran air dapat menimbulkan berbagai penyakit menular dan tidak menular
i. Penyakit menular
Penyakit menular sebagai akibat dari pencemaran dapat terjadi karena berbagai sebab antara lain:
a) Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembang biakan dan pesebaran
mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.
b) Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih, sedangkan air
bersih mungkin jumlahnya sudah tidak mencukupi lagi.
c) Air yang tercemar limbah organik merupakan tempat yang subur untuk perkembang
biakan mikroorganisme. Mikroorganisme patogen yang berkembang biak dalam air dapat
menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit menular.
Tabel: Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air tercemar.
Air yang tercemar juga dapat menyebabkan penyakit yang tidak menular, walaupun juga
termasuk penyakit berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Zat pencemar air yang
menyebabkan penyakit adalah senyawa anorganik, seperti logam berat, dan ada senyawa organik
yang mengandung unsur klorin (Cl) seperti DDT dan PCB yang bersifat beracun bagi makhluk
hidup.
Polutan di air menyebabkan penurunan mutu air hingga ke tingkat tertentu. Air yang mutunya
turun mnyebabkan tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya. Jadi air tidak dapat digunakan
menurut keperluannya. Contohnya adalah sebagai berikut:
Air yang tercemar menjadi berbau, keruh dan mengandung kuman atau zat berbahaya. Air yang
tercemar tersebut tentu tidak memenuhi standar untuk keperluan air minum, sebagai alat
pembersih (mandi dan mencuci).
Industri membutuhkan air dengan syarat yang sesuai industrinya. Contohnya industri pengolahan
buah dan sayur memerlukan air yang tidak tercemar.
c) Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan pertanian dan perikanan
Air yang sesuai untuk pertanian dan perikanan adalah yang mempunyai nilai pH sedang (6 – 8).
Pencemaran air akan merubah nilai pH (derajat keasaman). Polutan dari zat-zat anorganik
tertentu ada yang bersifat beracun bagi hewan dan tanaman.
3. Menurunnya populasi berbagai biota air
Penurunan populasi biota air membawa kerugian yang sangat besar. Kerugian secara langsung
adalah berkurangnya sumber mata pencaharian bagi sebagian besar orang sedangkan kerugian
secara tidak langsung adalah keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Beberapa polutan
berbahaya bagi biota air adalah nutrien tumbuhan, limbah yang membutuhkan oksigen, minyak,
sedimen dan panas.
i. Nutrien tumbuhan
Nutrien tumbuhan seperti fosfat dan nitrogen yang jumlahnya berlebihan di perairan dapat
menjadi polutan. Perairan yang mengandung polutan tersebut mengalami eutrofikasi. Eutrofikasi
menyebabkan ganggang (algae) berkembang biak dengan sangat subur sehingga populasinya
berkembang pesat. Peristiwa perkembangan ganggang secara cepat/pesat disebut algae
blooming.
a) Mengganggu penetrasi cahaya matahari kedalam perairan karena permukaan tertupi
ganggang.
c) Ganggang yang mati, sel-selnya turun ke dasar perairan mengalami pembusukan
meningkatkan populasi bakteri pengurai yang membutuhkan oksigen. Peningkatan jumlah
populasi bakteri pengurai meningkatkan kebutuhan oksigen / BOD (Biological Oxygen Demand)
di perairan. Peningkatan BOD menurunkan kadar oksigen terlarut / DO (Disolved Oxygen).
Penurunan DO mempengaruhi jumlah populasi biota air terutama bagi biota air yang tidak
toleran terhadap kondisi DO yang rendah.
Pencemaran oleh limbah yang membutuhkan oksigen (aerob) menyebabkan peningkatan BOD
akibat dari tingginya populasi bakteri aerob yang membusukkan limbah. Peningkatan BOD
menurunkan DO di perairan, sehingga menurunkan jumlah populasi biota air yang tidak toleran
terhadap kondisi DO yang rendah.
iii. Minyak
Pencemaran minyak di perairan dapat terjadi di laut dan pantai. Pencemaran minyak dapat
menyebabkan kematian biota air seperti terumbu karang karena minyak bersifat sebagai racun.
Minyak juga dapat menemper pada bulu-bulu burung dan rambut mamalia air sehingga
mengganggu fungsi fisiologis bulu atau rambut yaitu kemampuan mengapung dan kemampuan
menjaga suhu tubuh. Hewan dapat tenggelam dan mati karena suhu tubuhnya menurun drastis.
iv. Sedimen / endapan
Pencemaran perairan oleh sedimen dapat menyebabkan perairan menjadi keruh sehingga
menghalangi penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan. Perairan yang kekurangan cahaya
menyebabkankemampuan fotosintesis ganggang dan tumbuhan air menurun sehingga
populasinya berkurang. Penurunan populasi ganggang dan tumbuhan air menyebabkan
penurunan populasi biota air lainnya.
Sedimen juga menyebabkan gangguan aliran air atau bahkan tersumbat, membawa endapat
bersifat toksin dan menutupi terumbu karang serta biota air lainnya.
v. Panas
Polusi termal/ panas menyebabkan perubahan suhu perairan secara drastis. Perubahan suhu
mendadak mengakibatkan kemaatian biota air, juga dapar menurunkan DO di perairan.
Tempat pembuangan sampah merupakan lahan yang penuh dengan timbunan berbagai jenis
limbah, sehingga merupakan salah satu sumber utama polusi tanah. Meningkatnya perekonomian
dan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan jumlah limbah. Masalah polusi tanah juga
terjadi di areal pertanian, industri dan pertambangan.
1. Tempat pembuangan
Lahan disekitar tempat pembuangan tidak ideal untuk pemukiman, pertanian maupun aktivitas
lainnya karena terganggu dari segi estetika dan berbahaya bagi kesehatan. Limbah organik ada
yang mengandung senyawa beracun, seperti logam berat yang dapt meracuni makhluk hidup di
tanah seperti tumbuhan, mikroorganisme dan cacing tanah. Limbah organik menjadi tempat
berkembangnya bakteri pembusuk/pengurai yang dapat menyebabkan penyakit. Limbah organik
yang membusuk dapat mengundang hewan penyebar penyakit seperti nyamuk, lalat dan tikus.
Proses pembusukan limbah organik menimbulkan cairan lindi yang mengandung senyawa
beracun dan menimbulkan gas metan (CH4). Cairan lindi dapat meracuni tanah dan gas metan
adalah gas berbau tidak sedap yang dapt mangganggu kesehatan dan gas metan adalah termasuk
gas rumah kaca.
2. Lingkungan pertanian
Pencemaran tanah dilingkungan pertanian dan perkebunan selain oleh sisa-sisa tumbuhan dapat
terjadi karena penggunaan pestisida kimia, pupuk dan irigasi. Pestisida dapat membunuh hama
pengganggu dan dapat juga membunuh biota tanah yang bergunan bagi kesuburan tanah seperti
cacing tanah dan mikroorganisme.
Pupuk yang digunakan secara berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman. Pestisida dan
pupuk dapat berdampak terhadap kualitas tanah dan juga dapat menjadi polutan di air jika
terbawa oleh aliran air ke perairan.
Proses irigasi dapat menyebabkan tanah mengalami salinisasi yaitu peningkatan kadar garam.
Kadar garam yang terlalu tinggi pada tanah menyebabkan keracunan pada tanaman.
Latihan
1. Gas yang menyebabkan pengikatan oksigen dalam darah terganggu karena gas ini
berikatan dengan hemoglobin dalam darah adalah ….
1. Hidrokarbon
2. Karbon dioksida
3. Karbon monoksida
4. Amonia
5. Klorin
1. Berikut ini yang bukan merupakan dampak pencemaran gas nitrogen oksida adalah ….
1. Bronkitis
2. Penipisan ozon
3. Hujan asam
4. Pemanasan global
5. Asbut
1. Sumber emisi global yang menghasilkan gas karbon dioksida terbesar adalah ….
1. Kebakaran hutan
2. Penggunaan gas alam
3. Kilang minyak
4. Pembakaran batu bara
5. Kendaraan bermotor
1. Penggunaan CFC pada berbagai produk pendingin telah banyak dikurangi karena gas ini
dapat menimbulkan ….
1. Kanker
2. Hujan asam
3. Keracunan
4. Lubang ozon (black hole)
5. Asbut
1. Berikut ini yang bukan contoh dampak yang ditimbulkan oleh polusi air adalah ….
1. Air tidak dapat digunakan untuk minum, mandi dan bercocok tanam
2. Mudah terserang diare dan / atau disentri
3. Keracunan logam berat
4. Menurunkan BOD di perairan
5. Akumulasi senyawa berbahaya dalam tubuh biota air
1. Unsur N dan P merupakan polutan air yang dapat menyebabkan ….
1. Salinisasi
2. Magnifikasi biologi
3. Eutrofikasi
4. Keracunan pada biota air
5. Kematian burung dan mamalia air
1. Hal berikut ini yang bukan merupakan akibat dari membuang sampah secara
sembarangan ke sungai adalah ….
1. Pendagkalan sungai
2. Terhambatnya arus sungai
3. Menurunnya populasi bakteri pembusuk
4. Air sungai menjadi tidak layak dikonsumsi
5. Meningkatnya kekeruhan air
1. Tumbuhan air
2. Ikan kecil
3. Ikan besar
4. Manusia
5. Udang
1. Berikut ini bukanakibat yang mungkin terjadi, bila larian pupuk yang berlebih dari areal
pertanian memasuki perairan di sekitarnya, adalah ….
1. Populasi ganggang dan tumbuhan air meningkat
2. DO pada perairan meningkat
3. Populasi bakteri pembusuk meningkat
4. Penetrasi cahaya ke dalam perairan terganggu
5. Populasi ikan menurun
1. Berikut ini adalah bukan dampak polusi tanah yang ditimbulkan oleh limbah padat
anorganik adalah ….
1. Memakan lahan karena akan menumpuk untuk waktu yang lama
2. Dapat mengganggu kesehatan bila mengandung senyawa kimia berbahaya
3. Menimbulkan bau tak sedap karena mengalami pembusukan bakteri
4. Mengganggu estetika
5. Lahan menjadi tidak subur karena berkurangnya populasi bakteri pe
About these ads
Dampak polusi terhadap kesehatan manusia
1. Defisiensi oksigen dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang sakit kepala
pusing. Udara yang tercemar gas karbon monoksida (CO) jika dihirup
seseorang akan menimbulkan keracunan, jika orang tersebut terlambat ditolonat mengakatkan
kematian. Kandungan karbon monoksida yang mencapai 0.1.% di udara dapat mengakibatkan
kematian.
2. Penipisan lapisan ozon dapat menyebabkan terjadinya kanker kulit (terutama untuk orang
yang berkulit putih) dan kerusakan mata (katarak).
3. Limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai dapat menimbulkan berbagai macam penyakit,
diantaranya ialah penyakit kulit, kolera, dan disentri.
4. Ketika menghirup udara yang tercemar timah, maka timah dapat terabsorpsi kedalam darah
dan terakumulasi di dalam hati, ginjal, dan tulang yang akan mengganggu proses metabolisme
tubuh, bahkan dapat menimbulkan kematian.
5. Konsentrasi merkuri tertinggi terdapat di ginjal, hati, dan otak, sehingga dapat menyebabkan
manusia mengalami kehilangan sensasi, menjadi buta yang berasal dari ikan yang dikonsumsi
dari teluk Minamata di Jepang, bahkan dapat menyebabkan cacat janin pada ibu hamil yang
mengkonsumsi ikan tersebut.
6. Kadmium yang masuk ke tubuh manusia melalui udara (pernafasan) menyebabkan kerusakan
ginjal dan meningkatnya tekanan darah (hipertensi).
Parameter kualitas limbah Pencemaran lingkungan dapat diukur dengan parameter kualitas
limbah. Parameter tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran yang sudah terjadi
di lingkungan. Beberapa parameter kimia kualitas air yang perlu diketahui antara lain adalah
BOD, COD, DO, dan pH. Pengukuran fisik dapat dilakukan dengan memperhatikan warna, bau,
dan rasa air sungai, kecepatan laju air dengan bola pingpong, penetrasi cahaya, dalam dan lebar
sungai dan lainnya.
BOD ditentukan dengan mengukur jumlah oksigen yang digunakan oleh mikroorganisme selama
kurun waktu dan pada temperatur tertentu (biasanya lima hari pada suhu 20°C). Nilai BOD
diperoleh dari selisih oksigen terlarut awal dengan oksigen terlarut akhir. BOD merupakan
ukuran utama kekuatan limbah cair.
COD merupakan jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada didalam air
dapat teroksidasi melalui reaksi kimiawi. Indikator ini umumnya digunakan pada limbah
industri.
DO (Dissolved oxygen)
DO adalah kadar oksigen terlarut dalam air. Penurunan DO dapat diakibatkan oleh pencemaran
air yang mengandung bahan organik sehingga menyebabkan organisme air terganggu. Semakin
kecil nilai DO dalam air, tingkat pencemarannya semakin tinggi. DO penting dan berkaitan
dengan sistem saluran pembuangan maupun pengolahan limbah.
pH
Nilai pH limbah cair adalah ukuran kemasaman atau kebasaan limbah. Air yang tidak tercemar
memiliki pH antara 6.5-7.5. Sifat air bergantung pada besar kecilnya pH. Air yang memiliki pH
lebih kecil dari pH normal akan bersifat masam, sedangkan air yang memilki pH lebih besar dari
pH normal akan bersifat basa. Perubahan pH air tergantung pada polutan air tersebut. Air yang
memiliki pH lebih kecil atau lebih besar dari kisaran pH normal tidak sesuai untuk kehidupan
bakteri asidofil atau organisme lainnya.
materi ipa dampak polusi bagi kesehan manusia dan lingkungan
Dampak Polusi Terhadap Kesehatan Manusia Dan Lingkungan
Kesehatan adalah kondisi fisik mental dan sosial yang sempurna, bukan hanya
Menurut Notoatmojo kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau
keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status
Dalam undang – undang RI No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyebutkan bahwa
Polusi menimbulkan dampak yang luas terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Berikut
penjelasannya.
Berbagai jenis polutan udara dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia
maupun makhluk hidup lain. Polutan – polutan udara yang dapat menimbulkan gangguan
menghalangi pengangkutan oksigen yang sangat dibutuhkan tubuh. Efek yang ditimbulkan di
antaranya adalah pusing, sakit kepala, rasa mual, ketidaksadarn (pingsan), kerusakan otak, dan
kematian. Gas CO yang terhirup dapat pula berdampak pada kulit dan menyebabkan masalah
Ketiga gas tersebut dapat menyebabkan iritasi mata dan radang saluran pernapasan. Dalam
jangka panjang dapat menyebabkan penyakit gangguan pernapasan yang kronis, seperti
bronchitis, emfisema, dan asma. Penyakit ini ditandai dengan kesulitan bernapas (sesak) akibat
Serbuk batu bara, serbuk kapas, serbuk kuarsa dan serat asbes dapat menyebabkan
penyakit paru – paru. Tingkat keparahan penyakit dapat beragam mulai dari peradangan sampai
Materi partikulat lain yang berbahaya adalah timbal. Timbal sangat beracun (toksik) dan
dapat terakumulasi dalam tubuh, serta menyerang berbagai system tubuh, seperti system
pencernaan dan system saraf. Timbal juga dapat merusak fungsi jantung dan ginjal. Selain itu
Asap rokok mengandung zat berbahaya seperti benzo – a – pyrena dan formaldehid. Asap
trikloroetan, dan radioaktif. Zat – zat tersebut merupakan jenis polutan udara di dalam ruangan
(indoor air pollutants) yang berpotensi menimbulkan kanker bila terdapat dalam konsentrasi
tinggi.
f. Suara
Kontak dengan suara yang bising dalam waktu lama dapat menimbulkan kerusakan
organ pendengaran. Kerusakan organ dapat bersifat permanen. Misalnya, menjadi tuli, suara
yang bising dapat menyebabkan gangguan pada jantung, sakit kepala dan stress secara
psikologis.
Industri yang mempergunakan batubara sebagai sumber energinya akan melepaskan zat
oksida sulfat ke udara sebagai sisa pembakaran batubara. Zat tersebut akan bereaksi dengan air
hujan membentuk asam sulfat sehingga air hujan menjadi asam (acid rain). Apabila keadaan ini
berlangsung cukup lama, akan terjadi perubahan pada ekosistem perairan danau. Akibatnya, PH
air danau akan menjadi asam, produksi ikan menurun, dan secara tidak langsung pendapatan
a) Mempengaruhi kualitas air permukaan bagi biota yang hidup di dalamnya. Suatu penelitian
menunjukkan terdapat hubungan yang erat antara PH dengan penurunan populasi ikan dan
c) Melarutkan logam – logam berat yang terdapat dalam tanah, sehingga mempengaruhi kualitas
dari tanah dan air permukaan. Air yang telah tercemar logam berat jika dikonsumsi dapat
d) Bersifat korosif, sehingga merusak berbagai bahan logam seperti mobil dan pagar, monumen
f) Pada ibu hamil, dapat menyebabkan bayi lahir premature dan meninggal.
Tumbuh – tumbuhan sangat sensitif terhadap gas sulfur dioksida, fluorin, ozon,
hidrokarbon dan CO. Apabila terjadi pencemaran udara, konsentrasi gas tersebut akan
meningkat dan dapat menyebabkan daun tumbuhan berlubang dan layu. Ternak akan menjadi
sakit jika memakan tumbuh – tumbuhan yang mengandung dan tercemar fluorin.
permukaan bumi. Sinar UV memiliki dampak yang buruk terhadap makhluk hidup, di antaranya
menimbulkan mutasi, kanker kulit, penyakit pada tumbuhan dan pada akhirnya menurunkan
Gas karbon dioksida memiliki kecenderungan untuk menahan tetap berada di bawah
atmosfer sehingga terjadi efek rumah kaca (green house effect). Udara menjadi panas dan
gerah. Selain itu, partikel – partikel debu juga memiliki kecenderungan untuk memantulkan
kembaki sinar matahari di udara sebelum sinar tersebut sampai ke permukaan bumi sehingga
Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata – rata bumi. Pemanasan global terjadi
akibat efek rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan peristiwa tertahannya atau
terperangkapnya panas matahari di lapisan atmosfer bumi bagian bawah oleh gas – gas rumah
kaca yang membentuk lapisan di atmosfer. Sehingga panas matahari dipantulkan kembali ke
bumi. Hal ini menyebabkan suhu bumi meningkat. Terjadinya peningkatan suhu bumi akan
mengakibatkan mencairnya es di kutub dan meningkatnya suhu air laut. Dampak lain dari
1) Menambah volume air laut sehingga permukaan air laut akan naik.
3) Dapat menenggelamkan pulau – pulau dan kota – kota besar yang berada di tepi laut.
5) Curah hujan di daerah yang beriklim tropis akan lebih tinggi dari normal.
6) Tanah akan lebih cepat kering, walaupun sering terkena hujan. Hal ini mengakibatkan banyak
tanaman mati.
8) Musnahnya hewan dan tumbuhan, termasuk manusia, yang tidak mampu berpindah atau
Air yang telah tercemar akan sangat mempengaruhi kualitas hidup makhluk hidup dan
lingkungan sekitar. Pencemaran air dapat terjadi pada air sumur, sungai, bendungan maupun air
laut.
Sebagian besar pencemaran air berasal dari polutan yang dihasilkan manusia.
Pencemaran tersebut akan berdampak pada kehidupan manusia dan lingkungan antara lain
sebagai berikut.
Air yang telah tercemar, oleh senyawa organik maupun senyawa anorganik akan
berberbagai macam penyakit menular maupun tidak menular. Air yang telah tercemar tidak
dapat lagi digunakan sebagai pembersih, sedangkan air bersih sudah tidah mencukupi sehingga
kebersihan manusia dan lingkungannya menjadi tidak terjamin, pada akhirnya menyebabkan
Beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air yang tercemar diantaranya
sebagai berikut.
1. Cholera adalah penyakit usus halus yang akut dan berat
Penyakit cholera disebablan oleh bakteri Vibrio cholera. Masa tinasnya berkisar beberapa
hari. Gejala utamanya adalah muntaber, dihidrasi, dan kolaps. Gejala khasnya adalah tinja
Typhus abdominalis juga merupakan penyakit yang menyerang usus halus dan
penyebabnya adalah Salmonella typhosa. Gejala utamanya adalah panas yang terus menerus
dengan taraf kesadaran menurun, terjadi 1-3 minggu (rata – rata 2 minggu) setelah infeksi.
Selmonella typhosa tumbuh dalam suasana yang cocok bagi dirinya yaitu usus manusia dan
membengkak dan skera mata menjadi kuning, oleh karena itu orang awam menyebut hepatitis
Disebabkan oleh protozoa bernama Entamoeba hystolytica. Gejala utamanya adalah tinja
Penyebab Penyakit
Virus
Bakteri
Protozoa
Metazoan
Selain penyekit menular, penggunaan air dapat juga memicu terjadinya penyakit tidak
menular. Penyakit tidak enular terutama terjadi kerena air telah terkontaminasi zat – zat
sebagai berikut.
1. Kasus keracunan kobalt (Co) yang terjadi di Nebraska (amerika) merupakan satu contoh
penyakit tidak menular yang diakibatkan kontaminasi kobalt di dalam air. Akibat keracunan
kobalt ini dapat berupa gagal jantung, kerusakan kelenjar gondok, tekanan darah tinggi dan
2. Penyakit Minamata, yang disebabkan pencemaran pantai Minamata oleh merkuri (air raksa).
Sumber utama keracunan air raksa itu adalah pembuangan limbah pabrik penghasil polivinil
3. Keracunan cadmium di kota Toyoma, Jepang. Keracunan ini menyebabkan terjadinya pelunakan
tulang sehingga tulang – tulang punggung terasa sangat nyeri. Bedasarkan hasil penelitian,
ternyata bahwa beras yang dimakan penduduk Toyoma berasal dari tanaman padi yang selama
Berbagai biota air, seperti ganggang, ikan, udang, kerang dan terumbu karang,
merupakan sumberdaya yang sangat penting bagi manusia. Menurunnya populas biota ini akan
membawa kerugian besar, baik secara langsung berupa kekurangan sumberdaya pencaharian,
Penurunan populasi biota air secara drastic dapat idsebabkan oleh bencana alam.
Namun, kenyataannya hal ini terutama disebabkan oleh populasi yang ditimbulkan manusia.
Beberapa pulatan yang sifatnya berbahaya bagi biata air diantaranya adalah nutrient tumbuhan,
Nutrient tumbuhan akan menjadi polutan air apabila terdapat dalam jumlah berlebihan
di perairan. Perairan yang mengandung nutrient seperti fosfat dan nitrogen dalam jumlah
berkembangbiak dengan subur sehingga populasinya meningkat pesat. Kejadian ini sering
menggagu penetrasi cahaya matahari kedalam perairan karena permukaan perairan tertutupi
oleh populasi ganggang. Hal ini akan mengganggu kehidupan biota air dalam perairan tersebut.
Selain itu, jika ganggang yang mengalami blooming merupakan jenis ganggang yang
besar biota air. Kemudian, ketika ganggang yang mengalami blooming mati, sel – selnya akan
turun ke dasar perairan dan mengalami pembusukan. Akibatnya, terjadi peningkatan populasi
bakteri pembusuk yang banyak membutuhkan banyak oksigen. Hal ini akan meningkatkan
kebutuhan oksigen/BOD (biological oxygen demand) di perairan. BOD yang meningkat akan
menurunkan kadar oksigenterlarut/DO (Dissolved Oxygen) di perairan sehingga biota air yang
tidak toleran terhadap kondisi DO yang rendah akan mengalami penurunan populasi.
perairan sehingga menurunkan populasi biota air yang tidak toleren terhadap kandungan DO
yang rendah.
c. Minyak
perairanbdapat menyebabkan kematian bagi banyak jenis biota air, seperti terumbu karang.
Kematian ini disebabkan adanya senyawa dalam minyak yang sifatnya beracun bagi biota air
tersebut. Tumpahan minyak di perairan juga dapat menempet dan menyelubungi bulu – bulu
pada burung serta rambut pada mamalia air sehingga mengganggu fungsi fisiologis bulu atau
rambut tersebut.contoh gangguan fisiologis yang dapat terjadi adalah hilangnya lemampuan
mengapung atau kemampuan menjaga suhu tubuh sehingga hewan dapat mati karena
d. Sedimen
mengurangi jarak penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan. Hal ini akan menyebabkan
sehingga penurunan populasinya akan mengakibatkanpenurunan biota air lainnya. Sedimen juga
dapat menyumbat aliran air, membawa endapan senyawa toksin, dan menutupi terumbu karang
e. Panas
Populasi panas atau termal dapat menyebabkan perubahan suhu perairan secara
drastic. Hal ini akan mengakibatkan kematian berbagai biota air yang tidak mampu beradaptasi
Tempat pembuangan sampah merupakan salah satu sumber utama polusi tanah. Selain itu,
masalah polusi tanah yang utama juga terjadi di lingkungan pertanian. Berikut ini penjelasan
Limbah anorganik yang ada di tempat pembuangan bisa mengandung senyawa beracun,
misalnya logam berat. Senyawa beracun ini dapat meracuni makhluk hidup yang hidup di tanah,
seperti tumbuhan, mikroorganisme, dan cacing tanah. Limbah organik dapat menjadi tempat
Secara tidak langsung, limbah di tempat pembuangan dapat menjadi sumber polusi air dan
udara. Limbah cair yang dibuang ke tempat pembuangan dapat merembes dan bercampur
dengan air tanah. Polusi udara yang dapat timbul melalui tempat pembuangan adalah gas
metan (CH4) yang dihasilkan melalui pembusukan limbah organik oleh bakteri. Gas metan
berbau tidak sedap dan merupakan salah satu gas rumah kaca.
Polusi tanah disebabkan oleh penggunaan pestisida kimia, pupuk dan irigasi. Pestisida
dapat membunuh hama pengganggu dan membunuh biota tanah yang bermanfaat bagi
kesuburan tanah seperti cacing tanah yang bermanfaat bagi kesuburan tanah, serta
Proses irigasi dapat menyebabkan tanah mengalami salinisasi, yaitu peningkatan kadar
garam. Kadar garam yang terlalu tinggi dapat menjadi racun bagi tanaman.