Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Untuk Memenuhi tugas ILMU NEGARA

ALAT-ALAT PERLENGKAPAN NEGARA

Dosen pengampu: SYAHRIL,SH,MH

Disusun oleh:

NAMA : MAHADI SIREGAR

NIM : 2303120077

KELAS : 02

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN

2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia–Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai ‘’ALAT-ALAT PERLENGKAPAN
NEGARA’’ yang mana makalah ini kami buat sebagai tugas pembahasan materi pada mata
kuliah ILMU NEGARA.
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari akan banyak bantuan dari berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, maka pada kesempatan yang baik ini
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka guna penyempurnaan isi makalah ini kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Dan kami mengharapkan agar makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak, baik dalam hal pengetahuan maupun terapan.

Padangsidimpuan, 26 Oktober 2023

PENULIS
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Dalam sebuah sistem pemerintahan di dunia tentunya memiliki konsep pemerintahan
yang berbeda. Negara demokratis dengan Negara yang menganut paham komunis
berbeda dalam menerapkan konsep pemerintahannya. Selama ini dalam dunia demokratis
konsep tentang pemisahan kekuasaan yang dianggap sesuai untuk menjadi konsep
pemerintahanya. Konsep trias politica ini pertama dicetuskan oleh John Locke yang
kemudian dikembangkan lagi oleh Montesquieu, dengan merumuskan mesin politik
formal dalam struktur politik pemisahan kekuasaan pemerintah.
Trias Politika sendiri yang kini banyak diterapkan adalah pemisahan kekuasaan
kepada 3 lembaga berbeda : Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif. Dari lembaga itu
masing-masing mempunyai peran dan tanggung jawab tersendiri dan mengemudikan
jalannya suatu pemerintahan yang berdiri disuatu negara.
Tak heran hampir seluruh negara-negara di dunia menerapkan konsep ini dalam
kehidupan berpolitiknya secara demokratis dengan harapan jalannya pemerintahan
negara tidak timbang, terhindar dari korupsi, dan akan muncul mekanisme check and
balances ( saling koreksi, saling mengimbangi).
1.2. Rumusan masalah
1. Bagaimana alat-alat kelengkapan Negara?

1.3.Tujuan
Untuk mengetahui seperti apa itu alat-alat kelengkapan Negara Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

ALAT – ALAT PERLENGKAPAN NEGARA BERDASARKAN PASAL 44 :


1. Presiden dan wakil presiden

Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk republik. Hal ini tertuang dalam
UUD 1945 tentang Pasal 1 ayat (1). Negara Kesatuan artinya negara Indonesia adalah negara
berdaulat yang dipimpin sebagai satu kesatuan tunggal. Sedangkan bentuk republik artinya
negara Indonesia dipimpin oleh seorang Presiden sebagai kepala pemerintahan.

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden dipilih melalui pemilihan umum (PEMILU).
Dinyatakan menang apabila mendapat perolehan suara lebih dari 50% dari total jumlah suara,
minimal 20% di masing-masing provinsi dari 50% jumlah provinsi di Indonesia. Jika dengan
PEMILU tidak diperoleh calon pasangan Presiden dan Wakil Presiden. PEMILU putaran
kedua dapat dilakukan jika pada PEMILU putaran pertama tidak diperoleh pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden yang memenuhi suara terbanyak. Untuk dilakukan putaran
kedua ini adalah calon Presiden dan Wakil Presiden yang memperoleh suara terbanyak
pertama dan kedua pada PEMILU putaran pertama. Sampai pada tahun 2015, Indonesia telah
dipimpin oleh tujuh orang presiden yakni Ir. Soekarno, Soeharto, B.J Habibie, Abdurrahman
Wahid, Megawati Soekarno Puteri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo (aktif
2014-2019).

a. Presiden

Dalam negara republik, seorang Presiden sebagai orang nomor 1 di negara memiliki dua
tugas dan jabatan, yakni sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Berikut adalah
perbedaan antara Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara:

1. Kepala Negara – Sebagai Kepala Negara, Presiden memiliki hak politis yang
ditetapkan sesuai dengan konstitusi sebuah Negara.Berdasarkan sifatnya, Kepala
Negara dibagi menjadi Kepala Negara Simbolis dan Kepala Negara Populis.
Sedangkan jika berdasarkan tanggung jawab dan hak politis, Kepala Negara
berdasarkan jenis konstitusi dapat dibagi menjadi Sistem Presindensiil dan Sistem
Semi-presidensiil.
2. Kepala Pemerintahan – Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh menteri-
menteri dalam kabinet untuk melakukan tugas pemerintahan dan menjalankan
kekuasaan legislatif.

Berikut adalah penjelasan dari tugas dan wewenang dari jabatan presiden :

Tugas Presiden sebagai Kepala Negara

Sebagai Kepala Negara, Presiden memiliki tugas-tugas khusus yang harus dilakukan
selaku Kepala Negara. Tugas Presiden sebagai Kepala Negara tercantum dalam peraturan
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD ’45) adalah:

 Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut
dan Angkatan Udara (Pasal 10)
 Presiden mengangkat duta dan konsul (Pasal 13 ayat 1)
 Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 13 ayat 3)
 Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu (Pasal
29 Ayat 2)
 Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen
dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional
(Pasal 31 Ayat 4)
 Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya (Pasal 32 Ayat 1)
 Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional (Pasal 32 Ayat 2)
 Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara (Pasal 34 Ayat 1)
 Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan (Pasal 34 Ayat 2)
 Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak (Pasal 34 Ayat 3).

Tugas Presiden sebagai Kepala Pemerintahan

Tugas Presiden sebagai Kepala Pemerintahan berdasarkan UUD 1945 adalah:

 Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-


Undang Dasar (Pasal 4 ayat 1)
 Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang
sebagaimana mestinya (Pasal 5 ayat 2)
 Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden (Pasal 17 ayat 2)
 Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi,
kabupaten, dan kota, atau provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-
undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah (Pasal 18B Ayat 1)
 Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber
daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan
secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang (Pasal 18B Ayat 2)
 Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama untuk
menjadi undang-undang (Pasal 20 Ayat 4)
 Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh
Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah (Pasal 23 Ayat 2)
 Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh
Presiden (Pasal 23F Ayat 1)
 Calon Hakim Agung diusulkan Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan Rakyat
untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh
Presiden (Pasal 24A Ayat 3)
 Anggota Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 24B Ayat 3)
 Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang
ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh Mahkamah
Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden
(Pasal 24C Ayat 3)
 Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab negara, terutama pemerintah (Pasal 28I Ayat 4)
 Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya (Pasal 31 Ayat 2)
 Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang (Pasal 31 Ayat
3)
 Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan
umat manusia (Pasal 31 Ayat 5)

Wewenang Presiden

Wewenang Presiden sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 adalah:

1. Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan


Rakyat (Pasal 5 Ayat 1)
2. Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang,
membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain (Pasal 11 Ayat 1)
3. Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat
yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan
negara, dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus
dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 11 Ayat 2)
4. Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya
ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 12)
5. Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung (Pasal 14 Ayat 1)
6. Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat (Pasal 14 Ayat 2)
7. Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur
dengan undang-undang (Pasal 15)
8. Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat
dan pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalam undang-undang
(Pasal 16)
9. Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan
pemerintah sebagai pengganti undang-undang (Pasal 22 Ayat 1)
10. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara (Pasal 33 Ayat 2)
11. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat (Pasal 33 Ayat 3).

b. Wakil presiden

Meski Wakil Presiden dan Menteri sama-sama bertindak sebagai “Pembantu Presiden”,
namun Wakil Presiden adalah orang pertama yang akan menggantikan apabila Presiden
berhalangan untuk menghadiri kegiatan atau melaksanakan tugas atau sesuatu dalam lingkup
pemerintahan sehingga kedudukannya lebih tinggi dibandingkan para menteri. Selain itu,
kedudukan seorang Wakil Presiden juga tidak dapat dipisahkan dengan Presiden sebagai satu
kesatuan pasangan jabatan karena dipilih secara langsung melalui pemilihan umum
(PEMILU).

Tugas Wakil Presiden

1. Mendampingi Presiden menjalankan tugas-tugas kenegaraan di negara lain.


2. Membantu Presiden menjalankan tugas sehari-hari, menjalankan tugas Presiden jika
Presiden berhalangan, dan menggantikan Presiden jika jabatan Presiden kosong oleh
sebab-sebab tertentu yang menyebabkan Presiden tidak dapat menjalankan tugasnya
atau karena Presiden menyerahkan jabatan kepresidenan (pengunduran diri)
mengalami kematian saat menjabat presiden.
3. Memperhaikan secara khusus, menampung segala masalah-masalah dan
mengusahakan pemecahan yang perlu, menyangkut bidang tugas kesejahteraan
rakyat.
4. Melakukan pengawasan pembangunan operasional dengan bantuan departemen-
departemen.
Wewenang utama wakil presiden

1. Sebagai Wakil Dari Presiden – Wewenang Wakil Presiden sebagai Wakil Presiden
yaitu mewakili presiden dalam melaksanakan tugas dan kewajiban serta wewenang
jabatan presiden dengan terlebih dahulu mendapat perintah atau diberi kuasa oleh
Presiden (mandat).

2. Sebagai Pembantu Presiden – Sebagai pembantu Presiden, Wakil Presedin berwenang


untuk membantu Presiden menjalankan Undang-Undang.

3. Sebagai Pengganti Presiden – Sebagai pengganti Presiden berarti Wakil Presiden


tidak lagi disebut Wakil Presiden melainkan sebagai Presiden dan tidak terjadi
rangkap jabatan.

4. Sebagai Jabatan Yang Mandiri – Dilihat dari prakteknya, ketika seorang Wakil
Presiden diminta oleh perorangan maupun organisai sebagai pembicara atau sekedar
tamu suatu cara, dalam hal ini berarti Wakil Presiden suatu kegiatan secara mandiri
dan tidak memerlukan perintah atau persetujuan dari Presiden.

Wewenang lain dari wakil presiden

1. Melaksanakan tugas teknis pemerintahan sehari-hari


2. Menyusun agenda kerja kabinet dan menetapkan fokus atau prioritas kegiatan
pemerintahan yang pelaksanaannya dipertanggung jawabkan kepada Presiden
3. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar 1945.

2. Menteri – menteri

Menteri adalah jabatan politik yang memegang suatu jabatan public signifikan dalam
pemerintah. Menteri biasanya memimpin suatu kementerian dan dapat merupakan anggota
dari suatu kabinet, yang umumnya dipimpin oleh seorang raja/ratu, gubernur jenderal,
presiden, atau perdana menteri.

Di Indonesia, menteri adalah pembantu presiden yang memimpin kementerian. Menteri-


menteri tergabung dalam kabinet. Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan, kecuali menteri koordinator yang bertugas melakukan sinkronisasi dan
koordinasi urusan menteri-menteri yang berada di dalam lingkup tugasnya. Presiden juga
dapat mengangkat wakil menteri pada kementerian tertentu apabila terdapat beban kerja yang
membutuhkan penanganan secara khusus. Pada beberapa kabinet terdahulu, ada menteri
dengan nomenklatur "menteri muda" dan "menteri negara".

Persyaratan menteri:

 Warga negara Indonesia


 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita proklamasi kemerdekaan
 Sehat jasmani dan rohani
 Memiliki integritas dan kepribadian yang baik
 Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

3. Dewan perwakilan rakyat

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), umumnya disebut Dewan


Perwakilan Rakyat (DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas
anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum.DPR
mempunyai fungsi yaitu legislasi, anggaran, dan pengawasan yang dijalankan dalam
kerangka representasi rakyat. Fungsi Legislasi dilaksanakan untuk membentuk undang-
undang bersama presiden saja.Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan
memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan undang-
undang tentang APBN yang diajukan oleh Presiden. Fungsi pengawasan dilaksanakan
melalui pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan APBN. DPR mempunyai beberapa
hak, yaitu; hak interpelasi, hak angket, hak imunitas, dan hak menyatakan pendapat. Hak
interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah mengenai
kebijakan Pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hak angket adalah hak DPR menjelaskan
pelaksanaan suatu undang-undang dan/atau kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal
penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Hak imunitas
adalah kekebalan hukum dimana setiap anggota DPR tidak dapat dituntut di hadapan dan di
luar pengadilan karena pernyataan, pertanyaan/pendapat yang dikemukakan secara lisan
ataupun tertulis dalam rapat-rapat DPR, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Tata
Tertib dan kode etik. Hak menyatakan pendapat adalah hak DPR untuk menyatakan pendapat
atas:

 Kebijakan Pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air atau
di dunia internasional
 Tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket
 Dugaan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum baik
berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat
lainnya, maupun perbuatan tercela, dan/atau Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak
lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.

Anggota DPR mempunyai hak, yaitu:

 mengajukan usul rancangan undang-undang


 mengajukan pertanyaan
 menyampaikan usul dan pendapat
 memilih dan dipilih
 membela diri
 imunitas
 protokoler
 keuangan dan administratif

Anggota DPR mempunyai kewajiban,yaitu:

 memegang teguh dan mengamalkan Pancasila


 melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
menaati peraturan perundangundangan
 mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
 mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan
golongan
 memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat
 menaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan negara
 menaati tata tertib dan kode etik
 menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga lain
 menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara
berkala
 menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat
 memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di
daerah pemilihanny

Anggota DPR tidak boleh merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya, hakim pada
badan peradilan, pegawai negeri sipil, anggota TNI/Polri, pegawai pada BUMN/BUMD atau
badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN/APBD. Anggota DPR juga tidak boleh
melakukan pekerjaan sebagai pejabat struktural pada lembaga pendidikan swasta, akuntan
publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter praktik dan pekerjaan lain yang ada
hubungannya dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai anggota DPR.

Jika anggota DPR diduga melakukan perbuatan pidana, pemanggilan, permintaan


keterangan, dan penyidikannya harus mendapat persetujuan tertulis dari Presiden. Ketentuan
ini tidak berlaku apabila anggota DPR melakukan tindak pidana korupsi dan terorisme serta
tertangkap tangan.

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang DPR, serta hak dan
kewajiban anggota DPR, dibentuk fraksi sebagai wadah berhimpun anggota DPR. Dalam
mengoptimalkan pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang DPR, serta hak dan kewajiban
anggota DPR, fraksi melakukan evaluasi terhadap kinerja anggota fraksinya dan melaporkan
kepada publik. Setiap anggota DPR harus menjadi anggota salah satu fraksi. Fraksi dapat
dibentuk oleh partai politik yang memenuhi ambang batas perolehan suara dalam penentuan
perolehan kursi DPR. Fraksi mempunyai sekretariat. Sekretariat Jenderal DPR menyediakan
sarana, anggaran, dan tenaga ahli guna kelancaran pelaksanaan tugas fraksi.

4. Mahkama agung

Mahkamah Agung Republik Indonesia (disingkat MA RI atau MA) adalah lembaga tinggi
negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan
kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-
cabang kekuasaan lainnya. Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan
peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara.

KEDUDUKAN

1. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusiadan Kebudayaan berada di


bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
2. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dipimpin
oleh Menteri Koordinator.

TUGAS

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusiadan Kebudayaan mempunyai tugas


menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan Kementerian dalam
penyelenggaraan pemerintahan di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.

FUNGSI

1. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan


Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang pembangunan manusia dan
kebudayaan;
2. pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di
bidang pembangunan manusia dan kebudayaan;
3. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;
4. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;
5. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; dan
6. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan


mengkoordinasikan:
1. Kementerian Agama;
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
3. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
4. Kementerian Kesehatan;
5. Kementerian Sosial;
6. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
7. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
8. Kementerian Pemuda dan Olahraga; dan
9. Instansi lain yang dianggap perlu.

5. Dewan pengawas keuangan

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (disingkat BPK RI) adalah lembaga
tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan
lembaga yang bebas dan mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh
Presiden. Anggota BPK sebelum memangku jabatannya wajib mengucapkan sumpah atau
janji menurut agamanya yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung .

Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk memeriksa tanggung jawab
tentang Keuangan Negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang peraturannya
ditetapkan dengan Undang-Undang. Hasil pemeriksaan itu disampaikan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.

Berdasarkan amanat UUD Tahun 1945 tersebut telah dikeluarkan Surat Penetapan
Pemerintah No.11/OEM tanggal 28 Desember 1946 tentang pembentukan Badan Pemeriksa
Keuangan, pada tanggal 1 Januari 1947 yang berkedudukan sementara di kota Magelang.
Pada waktu itu Badan Pemeriksa Keuangan hanya mempunyai 9 orang pegawai dan sebagai
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan pertama adalah R. Soerasno. Untuk memulai tugasnya,
Badan Pemeriksa Keuangan dengan suratnya tanggal 12 April 1947 No.94-1 telah
mengumumkan kepada semua instansi di Wilayah Republik Indonesia mengenai tugas dan
kewajibannya dalam memeriksa tanggung jawab tentang Keuangan Negara, untuk sementara
masih menggunakan peraturan perundang-undangan yang dulu berlaku bagi pelaksanaan
tugas Algemene Rekenkamer (Badan Pemeriksa Keuangan Hindia Belanda), yaitu ICW dan
IAR.

Dalam Penetapan Pemerintah No.6/1948 tanggal 6 Nopember 1948 tempat kedudukan


Badan Pemeriksa Keuangan dipindahkan dari Magelang ke Yogyakarta. Negara Republik
Indonesia yang ibu kotanya di Yogyakarta tetap mempunyai Badan Pemeriksa Keuangan
sesuai pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945; Ketuanya diwakili oleh R. Kasirman yang
diangkat berdasarkan SK Presiden RI tanggal 31 Januari 1950 No.13/A/1950 terhitung mulai
1 Agustus 1949.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pada dasarnya tidak ada peraturan perundang-undangan yang khusus menyebut definisi
dari alat kelengkapan negara maupun alat negara. Yang termasuk alat kelengkapan negara
yang disebut dalam pasal 44 antara lain yaitu: Presiden dan wakil presiden, mentri-
mentri,DPR,MA,dan dewan pengawas keuangan. Sedangkan yang termasuk alat negara yang
disebut dalam UUD 1945 yaitu TNI dan Polri.

3.2. Saran
Kami sebagai penulis berharap kepada pembaca atau mahasiswa agar kiranya dapat
menjaga makalah ini dan terus mengembangkan pengetahuan tentang Alat Kelengkapan
Negara jangan hanya berhenti sampai disini, tetapi tetaplah mencari referensi lain yang
berkaitan dengan kajian ilmu ini guna untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/alat-perlengkapan-negara.html
https://guruppkn.com/tugas-fungsi-dan-wewenang-presiden-dan-wakil-presiden
https://id.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat_Republik_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Mahkamah_Agung_Republik_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Pemeriksa_Keuangan_Republik_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai