Disusun oleh:
NIM : 2303120077
KELAS : 02
FAKULTAS HUKUM
2023
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia–Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai ‘’ALAT-ALAT PERLENGKAPAN
NEGARA’’ yang mana makalah ini kami buat sebagai tugas pembahasan materi pada mata
kuliah ILMU NEGARA.
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari akan banyak bantuan dari berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, maka pada kesempatan yang baik ini
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka guna penyempurnaan isi makalah ini kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Dan kami mengharapkan agar makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak, baik dalam hal pengetahuan maupun terapan.
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.3.Tujuan
Untuk mengetahui seperti apa itu alat-alat kelengkapan Negara Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk republik. Hal ini tertuang dalam
UUD 1945 tentang Pasal 1 ayat (1). Negara Kesatuan artinya negara Indonesia adalah negara
berdaulat yang dipimpin sebagai satu kesatuan tunggal. Sedangkan bentuk republik artinya
negara Indonesia dipimpin oleh seorang Presiden sebagai kepala pemerintahan.
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden dipilih melalui pemilihan umum (PEMILU).
Dinyatakan menang apabila mendapat perolehan suara lebih dari 50% dari total jumlah suara,
minimal 20% di masing-masing provinsi dari 50% jumlah provinsi di Indonesia. Jika dengan
PEMILU tidak diperoleh calon pasangan Presiden dan Wakil Presiden. PEMILU putaran
kedua dapat dilakukan jika pada PEMILU putaran pertama tidak diperoleh pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden yang memenuhi suara terbanyak. Untuk dilakukan putaran
kedua ini adalah calon Presiden dan Wakil Presiden yang memperoleh suara terbanyak
pertama dan kedua pada PEMILU putaran pertama. Sampai pada tahun 2015, Indonesia telah
dipimpin oleh tujuh orang presiden yakni Ir. Soekarno, Soeharto, B.J Habibie, Abdurrahman
Wahid, Megawati Soekarno Puteri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo (aktif
2014-2019).
a. Presiden
Dalam negara republik, seorang Presiden sebagai orang nomor 1 di negara memiliki dua
tugas dan jabatan, yakni sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Berikut adalah
perbedaan antara Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara:
1. Kepala Negara – Sebagai Kepala Negara, Presiden memiliki hak politis yang
ditetapkan sesuai dengan konstitusi sebuah Negara.Berdasarkan sifatnya, Kepala
Negara dibagi menjadi Kepala Negara Simbolis dan Kepala Negara Populis.
Sedangkan jika berdasarkan tanggung jawab dan hak politis, Kepala Negara
berdasarkan jenis konstitusi dapat dibagi menjadi Sistem Presindensiil dan Sistem
Semi-presidensiil.
2. Kepala Pemerintahan – Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh menteri-
menteri dalam kabinet untuk melakukan tugas pemerintahan dan menjalankan
kekuasaan legislatif.
Berikut adalah penjelasan dari tugas dan wewenang dari jabatan presiden :
Sebagai Kepala Negara, Presiden memiliki tugas-tugas khusus yang harus dilakukan
selaku Kepala Negara. Tugas Presiden sebagai Kepala Negara tercantum dalam peraturan
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD ’45) adalah:
Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut
dan Angkatan Udara (Pasal 10)
Presiden mengangkat duta dan konsul (Pasal 13 ayat 1)
Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 13 ayat 3)
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu (Pasal
29 Ayat 2)
Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen
dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional
(Pasal 31 Ayat 4)
Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya (Pasal 32 Ayat 1)
Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional (Pasal 32 Ayat 2)
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara (Pasal 34 Ayat 1)
Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan (Pasal 34 Ayat 2)
Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak (Pasal 34 Ayat 3).
Wewenang Presiden
b. Wakil presiden
Meski Wakil Presiden dan Menteri sama-sama bertindak sebagai “Pembantu Presiden”,
namun Wakil Presiden adalah orang pertama yang akan menggantikan apabila Presiden
berhalangan untuk menghadiri kegiatan atau melaksanakan tugas atau sesuatu dalam lingkup
pemerintahan sehingga kedudukannya lebih tinggi dibandingkan para menteri. Selain itu,
kedudukan seorang Wakil Presiden juga tidak dapat dipisahkan dengan Presiden sebagai satu
kesatuan pasangan jabatan karena dipilih secara langsung melalui pemilihan umum
(PEMILU).
1. Sebagai Wakil Dari Presiden – Wewenang Wakil Presiden sebagai Wakil Presiden
yaitu mewakili presiden dalam melaksanakan tugas dan kewajiban serta wewenang
jabatan presiden dengan terlebih dahulu mendapat perintah atau diberi kuasa oleh
Presiden (mandat).
4. Sebagai Jabatan Yang Mandiri – Dilihat dari prakteknya, ketika seorang Wakil
Presiden diminta oleh perorangan maupun organisai sebagai pembicara atau sekedar
tamu suatu cara, dalam hal ini berarti Wakil Presiden suatu kegiatan secara mandiri
dan tidak memerlukan perintah atau persetujuan dari Presiden.
2. Menteri – menteri
Menteri adalah jabatan politik yang memegang suatu jabatan public signifikan dalam
pemerintah. Menteri biasanya memimpin suatu kementerian dan dapat merupakan anggota
dari suatu kabinet, yang umumnya dipimpin oleh seorang raja/ratu, gubernur jenderal,
presiden, atau perdana menteri.
Persyaratan menteri:
Kebijakan Pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air atau
di dunia internasional
Tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket
Dugaan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum baik
berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat
lainnya, maupun perbuatan tercela, dan/atau Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak
lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.
Anggota DPR tidak boleh merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya, hakim pada
badan peradilan, pegawai negeri sipil, anggota TNI/Polri, pegawai pada BUMN/BUMD atau
badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN/APBD. Anggota DPR juga tidak boleh
melakukan pekerjaan sebagai pejabat struktural pada lembaga pendidikan swasta, akuntan
publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter praktik dan pekerjaan lain yang ada
hubungannya dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai anggota DPR.
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang DPR, serta hak dan
kewajiban anggota DPR, dibentuk fraksi sebagai wadah berhimpun anggota DPR. Dalam
mengoptimalkan pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang DPR, serta hak dan kewajiban
anggota DPR, fraksi melakukan evaluasi terhadap kinerja anggota fraksinya dan melaporkan
kepada publik. Setiap anggota DPR harus menjadi anggota salah satu fraksi. Fraksi dapat
dibentuk oleh partai politik yang memenuhi ambang batas perolehan suara dalam penentuan
perolehan kursi DPR. Fraksi mempunyai sekretariat. Sekretariat Jenderal DPR menyediakan
sarana, anggaran, dan tenaga ahli guna kelancaran pelaksanaan tugas fraksi.
4. Mahkama agung
Mahkamah Agung Republik Indonesia (disingkat MA RI atau MA) adalah lembaga tinggi
negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan
kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-
cabang kekuasaan lainnya. Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan
peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara.
KEDUDUKAN
TUGAS
FUNGSI
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (disingkat BPK RI) adalah lembaga
tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan
lembaga yang bebas dan mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh
Presiden. Anggota BPK sebelum memangku jabatannya wajib mengucapkan sumpah atau
janji menurut agamanya yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung .
Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk memeriksa tanggung jawab
tentang Keuangan Negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang peraturannya
ditetapkan dengan Undang-Undang. Hasil pemeriksaan itu disampaikan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.
Berdasarkan amanat UUD Tahun 1945 tersebut telah dikeluarkan Surat Penetapan
Pemerintah No.11/OEM tanggal 28 Desember 1946 tentang pembentukan Badan Pemeriksa
Keuangan, pada tanggal 1 Januari 1947 yang berkedudukan sementara di kota Magelang.
Pada waktu itu Badan Pemeriksa Keuangan hanya mempunyai 9 orang pegawai dan sebagai
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan pertama adalah R. Soerasno. Untuk memulai tugasnya,
Badan Pemeriksa Keuangan dengan suratnya tanggal 12 April 1947 No.94-1 telah
mengumumkan kepada semua instansi di Wilayah Republik Indonesia mengenai tugas dan
kewajibannya dalam memeriksa tanggung jawab tentang Keuangan Negara, untuk sementara
masih menggunakan peraturan perundang-undangan yang dulu berlaku bagi pelaksanaan
tugas Algemene Rekenkamer (Badan Pemeriksa Keuangan Hindia Belanda), yaitu ICW dan
IAR.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada dasarnya tidak ada peraturan perundang-undangan yang khusus menyebut definisi
dari alat kelengkapan negara maupun alat negara. Yang termasuk alat kelengkapan negara
yang disebut dalam pasal 44 antara lain yaitu: Presiden dan wakil presiden, mentri-
mentri,DPR,MA,dan dewan pengawas keuangan. Sedangkan yang termasuk alat negara yang
disebut dalam UUD 1945 yaitu TNI dan Polri.
3.2. Saran
Kami sebagai penulis berharap kepada pembaca atau mahasiswa agar kiranya dapat
menjaga makalah ini dan terus mengembangkan pengetahuan tentang Alat Kelengkapan
Negara jangan hanya berhenti sampai disini, tetapi tetaplah mencari referensi lain yang
berkaitan dengan kajian ilmu ini guna untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/alat-perlengkapan-negara.html
https://guruppkn.com/tugas-fungsi-dan-wewenang-presiden-dan-wakil-presiden
https://id.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat_Republik_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Mahkamah_Agung_Republik_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Pemeriksa_Keuangan_Republik_Indonesia