Anda di halaman 1dari 23

TUGAS HUKUM PEMDA

PENYELENGGARAA N PEMERINTAHAN DAERAH

DisusunOleh

Nama : Detriananda Humairah


B1A115016

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS HUKUM
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya,

Alhamdulillah selaku penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH”.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas untuk mata kuliah

SISTEM DAN N KELEMBAGAAN PEMERINTAHAN DAERAH .

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih terdapat

banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi. Oleh

karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak

baik dari dosen pengajar maupun dari teman-teman penulis harapkan

demi penyempurnaan makalah ini dan agar dalam pembuatan makalah-

makalah selanjutnya dan di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi.

Bengkulu,30 Mei 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN..............................................................................
KATA PENGANTAR ............................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang........................................................................

B. Rumusan masalah ..................................................................

C. Tujuan ....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemerintahan Daerah ...........................................

B. Penyelenggara Pemerintahan Daerah


C. Fungsi dan Tujuan di bentuknya Pemerintahan

Daerah........................
D. Hak dan kewajiban pemerintahan daerah................................

E. urusan pemerintahan daerah ...................................................

F. sistem manajemen penyelenggaraan

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ...........................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang

Seperti yang kita ketahui Letak geografis Indonesia yang berupa

kepulauan sangat berpengaruh terhadap mekanisme pemerintahan

Negara Indonesia. Dengan keadaan geografis yang berupa kepulauan ini

menyebabkan pemerintah sulit mengkoordinasi pemerintahan yang ada

di daerah. Untuk memudahkan pengaturan atau penataan pemerintahan

maka diperlukan adanya berbagai suatu sistem pemerintahan yang dapat

berjalan secara efisien dan mandiri tetapi tetap dibawah pengawasan

dari pemerintah pusat.

Di era reformasi ini sangat dibutuhkan sistem pemerintahan yang

memungkinkan cepatnya penyaluran aspirasi rakyat di daerah, namun itu

juga tetap berada di bawah pengawasan pemerintah pusat. Hal tersebut

sangat diperlukan karena mulai terdapat munculnya ancaman-ancaman

terhadap keutuhan NKRI, hal tersebut ditandai dengan banyaknya

daerah-daerah yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Sumber daya alam daerah di Indoinesia yang tidak

merata juga merupakan salah satu penyebab diperlukannya suatu sistem

pemerintahan yang memudahkan pengelolaan sumber daya alam yang


merupakan sumber pendapatan daerah sekaligus menjadi pendapatan

nasional.

Bicara tentang berati kita bicara mengenai Desentralisasi.

Desentralisasi merupakan solusi yang baik dalam menjalankan

pemerintahan yang demokratis. Desentralisasi yang memberikan peranan

yang lebih bermakna terhadap otonomi daerah yaitu kepada pemerintah

daerah sekarang ini merupakan penekanan perubahan paradigma dalam

tata kepemerintahan yang baik. Oleh karena itu desentralisasi

kewenangan pemerintah tersebut mutlak perlu dilakukan agar

terwujudnya harmonisasi hubungan antara pemerintah daerah dan pusat.

Untuk itu diharapkan agar pemerintahan daerah untuk dapat benar-benar

menerapkan fungsi-fungsi manajemen dengan baik agar semua dapat

berjalan dengan baik dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik .

A. Rumusan masalah

1. Pengertian pemerintahan daerah?

2. Bagaimanakah Penyelenggara Pemerintahan Daerah ?

3. Apa Fungsi dan Tujuan di bentuknya Pemerintahan daerah ?

4. Apa Hak & kewajiban pemerintahan daerah ?

5. Apa saja Urusan pemerintahan daerah ?

6. Bagaimana sistem manajemen penyelenggaraan pemda ?


B. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa sebanar nya

tujuan dan fungsi pemerintahan daerah , Apa hak dan kewajiban dari pemerintah

daerah dan Bagaimana pemerintah daerah menerapkan fungsi manajemen dalam

proses penyelenggaraan pemerintahan daerah .


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemerintah Daerah

Definisi Pemerintahan Daerah berdasarkan Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diamandemen dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah

Pasal 1 ayat (2) adalah sebagai berikut :

“Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan

oleh pemerintahan daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam sistem

dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”.

Melihat definisi pemerintahan daerah seperti yang telah dikemukakan di

atas, maka yang dimaksud pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan

urusan-urusan yang menjadi urusan daerah (provinsi atau kabupaten)

oleh pemerintah daerah dan DPRD.

B. Penyelenggara Pemerintahan Daerah

Penyelenggara pemerintahan daerah adalah pemerintah daerah dan

DPRD (Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004


sebagaimana telah diamandemen dengan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah). Dalam menyelenggarakan

pemerintahan, Pemerintah menggunakan asas desentralisasi, tugas

pembantuan, dan dekosentrasi sesuai dengan peraturan perundang-

undangan (Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

sebagaimana telah diamandemen dengan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah).

Dengan demikian penyelenggara pemerintah daerah terdiri dari

pemerintahan daerah dan DPRD. Pemerintah daerah adalah Gubernur,

Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah. Sedangkan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) adalah lembaga perwakilan rakyat daerah

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Pemerintah daerah

harus mampu mengelola daerahnya sendiri dengan baik dengan penuh

tanggung jawab dan jauh dari praktik-praktik korupsi.

C. Fungsi Pemerintah daerah

Berbagai argument dan penjelasan mengenai fungsi Pemerintah Daerah

yaitu :

1. Untuk terciptanya efisiensi-efektivas penyelenggaraan

pemerintahan. Pemerintahan berfungsi mengelola berbagai


dimensi kehidupan seperti bidang sosial, kesejahteraan

masyarakat, ekonomi, keuangan, politik, integrasi sosial,

pertahanan, keamanan dalam negeri, dll. Selain itu juga

mempunyai fungsi distributif akan hal yang telah diungkapkan,

fungsi regulatif baik yang menyangkut penyediaan barang dan

jasa, dan fungsi ekstraktif yaitu memobilisasi sumber daya

keuangan dalam rangka sarana membiayai aktifitas

penyelenggaraan negara.

2. Sebagai sarana pendidikan politik. Banyak kalangan ilmuan

politik berargumentasi bahwa pemerintahan daerah merupakan

kancah pelatihan (training ground) dan pengembangan

demokrasi dalam sebuah negara. Alexis de’ Tocqueville

mencatat bahwa “town meetings are to leberty what primary

schools are to science; the bring it within the people reach, they

teach men how to use and how to enjoy it. John Stuart Mill

dalam tulisannya “Represcentative Goverment” menyatakan

bahwa pemerintahan daerah akan menyediakan kesempatan bagi

warga masyarakat untuk berpartisipasi politik, baik dalam

rangka memilih atau kemungkinan untuk dipilih dalam suatu

jabatan politik.
3. Pemerintahan daerah sebagai persiapan untuk karir politik

lanjutan. Banyak kalangan ilmuan politik sepakat bahwa

pemerintah daerah merupakan langkah persiapan untuk meniti

karir lanjutan, terutama karir di bidang politik dan pemerintahan

ditingkat nasional.

4. Stabilitas politik, Sharpe berargumentasi bahwa stabilitas politik

nasional mestinya berawal dari stabilitas politik pada tingkat

lokal. Hal ini dilihat dari terjadinya pergolakan daerah pada

tahun 1957 – 1958 dengan puncaknya adalah kehadiran dari

PRRI dan PERMESTA, karena daerah melihat kenyataan

kekuasaan pemerintah Jakarta yang sangat dominan.

5. Kesetaraan politik (political equality). Dengan dibentuknya

pemerintahan daerah maka kesetaraan politik diantara berbatgai

komponen masyarakat akan terwujud.

6. Akuntabilitas publik, Demokrasi memberikan ruang dan peluang

kepada masyarakt, termasuk didaerah, untuk berpartisipasi

dalam segala bentuk kegiatan penyelenggaraan negara.

D. Hak-hak dan Kewajiban Pemerintahan Daerah

Dalam menyelenggarakan fungsi-fungsi pemerintahan, terutama

dalam penyelenggaraan otonomi daerah dibekali dengan hak dan


kewajiban tertentu. Hak-hak daerah tersebut menurut Pasal 21 Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diamandemen dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah:

 Mengatur dan mengurusi sendiri urusan pemerintahannya

 Memilih pemimpin daerah

 Mengelola aparatur daerah

 Mengelola kekayan daerah

 Memungut pajak daerah dan retribusi daerah

 Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan

sumber daya lainnya yang berada di daerah

 Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah dan

 Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-

undangan.

Disamping hak-hak tersebut di atas, daerah juga diberi beberapa

kewajiban, yaitu :

 Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan

nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

 Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

 Mengembangkan kehidupan demokrasi


 Mewujudkan keadilan dan pemerataan

 Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan

 Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan

 Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak

 Mengembangkan sistem jaminan sosial

 Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah

 Mengembangkan sumber daya produktif di daerah

 Melestarikan lingkungan hidup

 Mengelola administrasi kependudukan

 Melestarikan nilai sosial budaya

 Membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai

dengan kewenangannya

 Kewajiban lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan

Hak dan kewajiban daerah tersebut diwujudkan dalam bentuk rencana

kerja pemerintahan daerah dan dijabarkan dalam bentuk pendapatan,

belanja, dan pembiayaan daerah, yang dikelola dalam sistem pengelolaan

keuangan daerah. Sesuai dengan asas-asas yang telah dikemukakan di

atas, pengelolaan keuangan dilakukan secara efisien, efisien, transparan,


bertanggungjawab, tertib, adil, patuh, dan taat pada peraturan perundang-

undangan.

Dengan demikian pemerintah daerah harus memenuhi kewajiban-

kewajiban yang telah diatur dalam Pasal 21 Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 sebagaimana telah diamandemen dengan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah agar

penyelenggaraan otonomi daerah dapat dilaksanakan dengan baik.

a. Tujuan Pemerintah Daerah

Tujuan dari Pemerintah Daerah adalah:

• mencegah pemusatan keuangan

• sebagai usaha pendemokrasian Pemerintah Daerah untuk

mengikutsertakan rakyat bertanggung jawab terhadap

penyelenggaraan pemerintahan.

• Penyusunan program-program untuk perbaikan sosial ekonomi pada

tingkat local sehingga dapat lebih realistis

b. Alasan pentinya di bentuk Pemerintah Daerah Ialah :

1. Kehidupan berbangsa dan bernegara selama ini sangat terpusat di

Jakarta. Sementara itu pembangunan di beberapa wilayah lain di

lalaikan

2. Pembagian kekayaan secara tidak adil dan merata


3. Kesenjangan sosial (dalam makna seluas-luasnya) antara satu

daerah dengan daerah lain sangat terasa. Pembangunan fisik di

satu daerah berkembang pesat sekali, sedangkan pembangunan di

banyak daerah masih lamban dan bahkan terbengkalai.

Sementara lain ada alesan lain yang didasarkan pada kondisi

ideal, sekaligus memberikan landasan filosofis bagi

penyelenggaraan pemerintah daerah (desentralisasi) sebagaimana

dinyatakan oleh The Liang Gie sebagai berikut :

Dari sudut politik sebagai permainan kekuasaan, desentralisasi

dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan pada satu pihak

saja yang pada akhirnya dapat menimbulkan tirani.

 Dalam bidang politik, penyelenggaraan desentralisasi dianggap

sebagai tindakan pendemokrasian, untuk menarik rakyat ikut

serta dalam pemerintahan dan melatih diri dalam

mempergunakan hak-hak demokrasi

 Dari sudut teknik organisatoris pemerintahan, alasan

mengadakan pemerintahan daerah (desentralisasi) adalah

semata-mata untuk mencapai suatu pemerintahan yang efisien.

Apa yang dianggap lebih utama untuk diurus oleh pemerintah

setempat, pengurusannya diserahkan pada daerah.


 Dari sudut kultur, desentralisasi perlu diadakan supaya adanya

perhatian sepenuhnya ditumpukan kepada kekhususan sesuatu

daerah, seperti geografi, keadaan penduduk, kegiatan ekonomi,

watak kebudayaan atau latar belakang sejarahnya.

 Dari sudut kepentingan. pembangunan ekonomi, desentralisasi

diperlukan karena pemerintah daerah dapat lebih banyak dan

secara langsung dapat membantu pembangunan tersebut.

E. Urusan-urusan Pemerintahan Daerah

Melalui sistem pemerintahan daerah, pemerintahan daerah diberi

wewenang untuk mengatur dan mengurus urusan-urusan yang

diserahkan kepadanya. Dalam Pasal 13 Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 sebagaimana telah diamandemen dengan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah, urusan wajib

yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi yang

merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi :

 Perencanaan dan pengendalian pembangunan

 Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang

 Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

 Penyediaan sarana dan prasarana umum

 Penanganan bidang kesehatan


 Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia

potensial

 Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota

 Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota

 Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah

termasuk lintas kabupaten/kota

 Pengendalian lingkungan hidup

 Pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/kota

 Pelayanan kependudukan, dan catatan sipil

 Pelayanan administrasi umum pemerintahan

 Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas

kabupaten/kota

 Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat

dilaksanakan oleh kabupaten/kota

 Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan

perundang-undangan

 Urusan pemerintahan kabupaten/kota yang bersifat pilihan

meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan

berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai


dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang

bersangkutan.

F. Sistem manajemen penyelenggaraan pemda

Sistem penyelenggaraan Manajemen Pemda dijalankan berdasar 3 azas:

 Desentralisasi

 Dekonsenrasi

 Tugas pembantu

Ketiga asas tersebut sebenarnya bertujuan unutk memperjelas

hubungan kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah, juga tata

hubungan antara lembaga eksekutif daerah dan lembaga perwakilan

daerah.

Kekuatan sistem desentralisasi dan otonomi daerah didukung

oleh 3 pilar utamanya yakni;Kemampuan daerah untuk mengatur apa2

yang

1. diwujudkan dalam peraturan daerah bersama wakil rakyat daerah.

2. Didukung oleh kemampuan daerah menggali sumber

pendapatan/keuangan daerah yang bisa digunakan untuk membiayai

pembangunan dan pemerintahan di daerah.


3. Didukung juga oleh sistem manajemen pengelolaan SDM/

kepegawaian daerah yang profesional dan berkualitas.

Dekonsentrasi merupakan pelimpahan wewenang pemerintah

oleh pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan

atau kepada instansi vertikal di bawahnya (Pasal 1 ayat (8) UU

No.32/2004

a) Penerapan POSD (Planning, Organizing, Staffing, Directing)

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

- Planning/perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan

organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan

mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan

merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena

tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian,

pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

o Dalam penyelenggaraan pemerintahan, rencana dapat

berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana

informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan

merupakan tujuan bersama anggota suatu

organisasi/lembaga. Sedangkan rencana formal adalah

rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu


organisasi/lembaga dalam jangka waktu tertentu. Rencana

formal merupakan rencana bersama anggota korporasi,

artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan

rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi

ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang

harus dilakukan.

- Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu proses pembagian

kerja atau pengaturan kerja bersama dari para anggota suatu

organisasi.Dalam pengorganisasian pemerintahan pada prinsipnya

berguna untuk menunjukkan cara-cara tentang upaya

pemberdayaan sumber daya manusia (pegawai) agar dapat bekerja

sama dalam suatu sistem kerja sama dengan harapan dapat

mencapai tujuan pemerintah daerah yang telah ditetapkan.

- Staffing dalam penyelenggaraan pemerintah daerah merupakan

salah satu fungsi manajemen yang berupa penyusunan personalia

sejak dari merekrut pegawai, pengembangannya sampai dengan

usaha agar setiap tenaga petugas memberi daya guna maksimal

kepada pemerintah. Staffing dan organizing yang erat

hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan wadah legal

untuk menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan

pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan


penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing

jabatan yang ada dalam organisasi tersebut.Fungsi staffing dalam

penyelenggaraan pemerintah daerah adalah sebagai suatu proses

prosedur langkah demi langkah yang berkesinambungan untuk

menjaga agar pemerintah daerah selalu memperoleh orang-orang

yang tepat dalam posisi yang tepat pada waktu yang tepat.

- Directing dalam penyelenngaraan Pemerintahan Daerah adalah

hubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-

perintah, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-

benar setuju yang telah ditetapkan semula. Directing /

commanding bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak

melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi

mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur lembaga agar efektif

tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar

semua anggota pemerintah berusaha untuk mencapai sasaran

sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pemerintah, dalam

hal ini adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga

pemerintah.

-
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Definisi Pemerintahan Daerah berdasarkan Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diamandemen dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah

Pasal 1 ayat (2) adalah sebagai berikut :“Pemerintahan Daerah adalah

penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintahan daerah dan

DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

otonomi yang seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”.

 Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,

membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan

rencana aktivitas kerja organisasi.

 Pengorganisasian adalah suatu proses pembagian kerja atau

pengaturan kerja bersama dari para anggota suatu organisasi.

 Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan

personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja,

pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas

memberi daya guna maksimal kepada organisasi.


 Directing / commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan

dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah, agar

tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar setuju yang

telah ditetapkan semula.


DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

Widarta.2001. Cara Mudah Memahami Otonomi Daerah. Jakarta : Larela Pustaka

Utama Nugroho, Iwan dan Rokhimin Dahuri. 2004. Pembangunan Wilayah

perspektif Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan. Jakarta. LP3ES

http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-penyelenggaraan-

pemerintahan.html

http//www.otonomidaerah.com. “latar belakang munculnya otonomi daerah.

Anda mungkin juga menyukai