Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“SISTEM ADMINISTRASI NEGARA”

DISUSUN

O
L
E
H

NAMA : EKA RATNASARI


NIM : 170101091
KELAS : IV.C

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI


UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
SENGKANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas nikmat

dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Teori-Teori Organisasi”.

Atas nikmat yang diberikan pula kita dapat mempelajari dan mengetahui ilmu yang belum

kita ketahui. Kami berterimakasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan tugas ini

kepada kami.

Mudah-mudahan makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang melihat dan membacanya.

Serta dapat berguna dalam menambah pengetahuan dan wawasan, khususnya pada Komunikasi

didalam Beroganisasi. Kami menyadari sepenuhnya mungkin tugas makalah ini jauh dari kata

sempurna, masih mempunyai banyak kekurangan, untuk itu kami sangat menerima kritikan serta

saran, demi perbaikan dimasa yang akan datang serta sebagai sarana untuk membangun suatu

kesempurnaan. Semoga makalah yang kami buat ini bisa menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat dan

berguna bagi orang - orang yang membacanya maupun kami sendiri yang membuatnya. Kami selaku

penyusun makalah ini, memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Sengkang, 09 Maret 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1

A. Latar Belakang............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2

C. Tujuan......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3

A. Sistem Administrasi Negara....................................................................... 3

B. Pengertian Hukum Administrasi Negara.................................................... 6

C. Obyek Hukum Administrasi Negara.......................................................... 7

D. Sumber-Sumber Hukum Administrasi....................................................... 8

E. Bentuk-Bentuk Perbuatan Pemerintah........................................................ 9

BAB III PENUTUP........................................................................................................ 12

A. Kesimpulan................................................................................................. 12

B. Saran........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebijakan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas.

Dalam kehidupan bernegara, maka pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai

kebijakan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari membuat sampai

menerapkan kebijakan itu dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dan lainnya.

Berbagai gerakan reformasi publik yang dialami negara-negara maju banyak diilhami

oleh tekanan masyarakat akan perlunya peningkatan kualitas kebijakan publik yang

diberikan oleh pemerintah.

Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia secara luas memiliki arti Sistem

Penyelenggaraan Negara Indonesia menurut UUD 1945, yang merupakan sistem

penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa dalam segala aspeknya, sedangkan dalam

arti sempit, Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia adalah idiil Pancasila,

Konstitusional – UUD 1945, operasional RPMJ Nasional serta kebijakan-kebijakan

lainnya.

Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia secara simultan berinteraksi

dengan faktor-faktor fisik, geografis, demografi, kekayaan alam, idiologi, politik,

ekonomi, sosial budaya dan hankam.

Dalam rangka pencapaian tujuan negara dan pelaksanaan tugas negara

diselenggarakan fungsi-fungsi negara yang masing-masing dilaksanakan oleh Lembaga

Negara yang telah ditetapkan dalam UUD 1945 dengan amandemennya.

Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara merupakan bagian integral dari

sistem Penyelenggaraan negara. Operasionalisasi dari semua ketentuan-ketentuan dalam

UUD 1945 merupakan bagian yang sangat dominan dalam penyelenggaraan

pemerintahan negara.

1
Di Indonesia dalam menigkatkan kesejakteraan masyarakat pemerintah berusaha

memperbaiki semua hal yang biasa mensejakterakan rakyatnya, termasuk dalam

perbaikan dalam kebijakan publik.

Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua

bidang kehidupan. Karena itu, banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sekalipun

demikian, ada tiga unsur pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula yang merupakan

pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan kegiatan administrasi atau tidak.

B. Rumusan Makalah

Dari latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas pada makalah ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa Pengertian sistem Administrasi Negara?

2. Apa Pengertian Negara dan bagaimana syarat sebuah Negara?

3. Bagaimana sistem administrasi Negara Indonesia?

C. Tujuan Makalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memiliki tujuan pembuatan makalah ini

adalah untuk mengetahui dan memberikan pemahamana kepada teman-temana atau

pembaca tentang apa pengertian Sistem Administrasi Negara, serta bagaimana Sistem

Administrasi Negara Indonesia itu berjalan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Administrasi Negara

Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang berhubungan satu sama

lain menurut skema atau pola yang bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama

dari suatu usaha atau urusan” (Prajudi:1973). Administrasi adalah sebuah istilah yang

bersifat generik, yang mencakup semua bidang kehidupan. Negara adalahorganisasi

kewilayahan yang bergerak dibidang kemasyarakatan dan kepentingan perseorangan dari

segenap kehidupan yang multidimensional untuk pengawasan pemerintahan dengan

legalitas kekuasaan tertinggi (Herman Finer).

Secara politis, peranan administrasi Negara adalah memelihara stabilitas Negara,

baik dalam pengertian keutuhan wilayah maupun keutuhan politik. Secara ekonomi,

peranan administrasi Negara adalah menjamin adanya kemampuan ekonomi nasional

untuk menghadapi dan mengatasi persaingan global.

Administrasi Negara, dilihat dari segi Analisa Sistem:

1. Sistem adalah merupakan kebulatan dari bagian yang saling bergantung.

2. Sistem terdiri dari gugus-gugus komponen yang bekerja sama untuk kepentingan

tujuan sebagai suatu keseluruhan.

3. Sistem adalah kompleks unsur-unsur yang saling berinteraksi.

Komponen-komponen (unsur) dalam Administrasi Negara dilihat dari Analisa Sistem:

1. Lingkungan

Lingkungan mencakup berbagai macam gejala (sosial, eonomi, politik, budaya,

hankam). Gejala adalah masalah/bajan yang dapat digunakan oleh pemerintah

(Administrasi Negara) di dalam membuat suatu kebijaksanaan. Gejala tersebut

mungkin dapat mempercepat (membantu) ataumenghambat (menghalangi)

pemerintahan (Adm Negara) di dalam membuat suatu keputusan.

Lingkungan terdiri dari :

3
a. Langganan (Siapa saja yang mendapatkan pelayanan barang dan jasa).

b. Pasar (yang menentukan biaya dari barang dan jasa yang akan dikomunikasikan).

c. Golongan kepentingan ( anggota masyarakat dan pejabat pemerintah, baik yang

mendukung maupun yang menolak kebijakan pemerintah).

d. Badan badan lain yang menjadi konsumen daripada kebijaksanaan.

2. Input dari lingkungan

Input dapat dikatakan sebagai suatu transmisi yang dikirim dari lingkungan ke

dalam proses konversi.

Input dapat berupa;

ü  Tuntutan :

 Masyarakat menuntut barang-barang dan jasa-jasa dari negara untuk mereka

konsumsikan.

Contoh : pendidikan, kesehatan, rekreasi, keamanan dll.

 Masyarakat menuntut pengaturan perilaku pihak-pihak lain.

Contoh : perilaku dari alat-alatnegara.

 Masyarakat dapat menuntut kebebasan kebebasan dalam rangka melakukan

kegiatan-kegiataspiritual.

Contoh : ibadah; merayakan hari besar agama.

Suatu tuntutan pada hakekatnya adalah analitis, tidak harus melukiskan sifat

interaksi antara rakyat dengan administrator. Suatu tuntutan dapat berbentuk

permintaan bukti akan suatu jasa.

ü Sumber-sumber kekayaan:

 Sumber daya manusia

 Kekayaan alam atau sumber daya alam

 Skill

 Teknologi

 Uang atau keuangan

 Metode-metode Dukungan

4
Dukungan, oposisi atau sifat masa bodoh:

Kewajiban membayar pajak.

Kesediaan penerimaan pengaturan perilaku yang dibuat oleh pemerintah.

Bagaimana sikap masyarakat terhadap perilaku administrator (mendukung atau

menolak).

Saluran input kedalam proses konversi ini tidak saja berasal dari sektor swasta,

namun juga berasal dari badan-badan pemerintah yang lain; lembaga eksekutif,

lembaga legislative dan lembaga yudikatif. Input dapat berupa Undang-undang,

instruksi-instruks, peraturan pemerintah, penilaian kepala eksekutif, penilaian

hakim dan sebagai berikut.

3. Konversi

Yang berfungsi sebagai pelaku kegiatan-kegiatan administratif dalam proses ini

adalah unit-unit administratif yang dilaksanakan oleh para administrator. Bekerja

dipengaruhi oleh input, keadaan dan susunan organisasi dari proses konversi yang

bersangkutan untuk pengambilan keputusan, pelaksanaan keputusan, pengendalian

dan tindakan.

Dengan melibatkan personil yang bekerja atas dasar:

a. Struktur organisasi yang ada,

b. Prosedur yang telah ditetapkan,

c. Keahlian, pengalaman pribadi dan kecenderungan yang dimiliki,

d. Cara-cara yang telah ditetapkan bagi para administrator dalam melakukan

pengawasan terhadap bawahan.

4. Outputs

Yang dihasilkan oleh administrasi negara dapat berupa:

 Barang dan jasa seperti yang diinginkan masyarakat.

 Pengaturan berbagai macam perilaku.

 Penyampaian informasi dan lain-lain.

5
(Perwujudan dari tuntutan-tuntutan atau keinginan-keingainan; baik masyarakat,

maupun cabang pemerintahan yang lain).

5. Feed back 

 Mengambarkan pengaruh dari outputs terdahulu yang telah dinilai oleh konsumen

(cocok/kurang cocok/tidak cocok).

 Dengan harapan untuk dijadikan inputs baru dalam konversi berikutnya.

 Untuk menghasilkan output baru yang lebih sesuai.

Mekanisme umpan balik ini merupakan bukti berkelanjutannya interaksi antara para

administrator dengan sumber-sumber masukan dan konsumen/pemakai output

mereka. Mekanisme ini juga menunjukkan bahwa proses selalu dinamis dan sirkuler.

Definisi kerja dari Sistem Administrasi Negara. Suatu proses dinamik yang

berkelanjutan dan bersifat sirkuler, dimana masukan di ubah menjadi keluaran, yang

selanjutnya keluaran akan menjadi umpan balik sebagai masukan baru bagi pengubahan

baru untuk menghasilkan keluaran baru, dalam rangka mewujudkan kebijakan

pemerintah/Negara. 

B. Pengertian Hukum Administrasi Negara

1. Hukum administrasi negara adalah peraturan hukum yang mengatur administrasi

yaitu hubungan antara warga Negara dan pemerintahnya yang menjadi sebab

hingga negara itu berfungsi (R. Abdoel Djamali).

2. Hukum administrasi negara adalah keseluruhan aturan hukum yang mengatur

bagaimana negara sebagai penguasa menjalankan usaha-usaha untuk memenuhi

tugasnya. (Kusumadi Poedjosewojo.)

3. Hukum administrasi negara adalah hukum yang menguji hubungan hukum istinewa

yang diadakan, akan kemungkinan para pejabat melakukan tugas mereka yang

khusus. (E. Utrecht.)

6
4. Hukum administrasi Negara adalah keseluruhan aturan yang harus diperhatikan

oleh para pengusaha yang diserahi tugas pemerintahan dalam menjalankan

tugasnya. (Van Apeldoorn.)

5. Hukum administrasi Negara adalah hukum yang mengatur tentang hubungan-

hubungan hukum antara jabatan-jabatan dalam negara dengan warga masyarakat

(Djokosutono).

Istilah hukum administrasi negara adalah terjemahan dari istilah Administrasi recht

(bahasa Belanda).

C. Obyek Hukum Administrasi Negara

Pengertian obyek adalah pokok permasalahan yang akan dibicarakan. Dengan

pengertian tersebut, yang dimaksud obyek hukum administrasi negara adalah pokok

permasalahan yangakan dibicarakan dalam hukum administrasi negara.

Berangkat dari pendapat Prof. Djokosutono, S.H., bahwa hukum administrasi

negara adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antara jabatan-jabatan dalam

negara dan para warga masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa obyek hukum

administrasi negara adalah pemegang jabatan dalam negara itu atau alat-alat

perlengkapan negara dan warga masyarakat. Pendapat lain mengatakan bahwa sebenarnya

obyek hukum administrasi adalah sama dengan obyek hukum tata negara, yaitu negara

(pendapat Soehino, S.H.). pendapat demikian dilandasialasan bahwa hukum administrasi

negara dan hukum tata negara sama-sama mengatur negara.

Namun, kedua hukum tersebut berbeda, yaitu hukum administrasi negara mengatur

negara dalam keadaan bergerak sedangkan hukum tata negara dalam keadaan diam.

Maksud dari istilah ’’negara dalam keadaan bergerak’’ adalah bahwa negara tersebut

dalam keadaan hidup. Hal ini berarti bahwa jabatan-jabatan atau alat-alat perlengkapan

negara yang ada pada negara telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan dengan

fungsinya masing-masing. Istilah ´negara dalam keadaan diam´ berarti bahwa negara itu

belum hidup sebagaimana mestinya. Hal ini berarti bahwa alat-alat perlengkapan negara

7
yang ada belum menjalankan fungsinya. Dari penjelasan diatas dapat diketahui tentang

perbedaan antara hukum administrasi negara dan hukum tata negara.

D. Sumber-Sumber Hukum Administrasi

Pada umumnya, dapat dibedakan menjadi dua :

1. Sumber hukum material, yaitu sumber hukum yang turut menentukan isi kaidah

hukum. Sumber hokum material ini berasal dari peristiwa-peristiwa dalam

pergaulan masyarakat dan peristiwa-peristiwa itu dapat mempengaruhi bahkan

menentukan sikap manusia.

2. Sumber hukum formal, yaitu sumber hukum yang sudah diberi bentuk tertentu.

Agar berlaku umum, suatu kaidah harus diberi bentuk sehingga pemerintah dapat

mempertahankannya.

1. Pengertian Sumber Hukum

Hukum dapat ditinjau dari berbagai aspek. Seseorang mampu menjelaskan

hukum positif yang berlaku dan secara bersamaan mampu menjelaskan dengan tegas

sumber-sumber tempat hukum positif itu dikaji. Ketika orang menulis suatu studi

yang bersifat sejarah, maka sumber-sumber hukum kebanyakan itu adalah sumber-

sumber hukum lain seperti hasil-hasil tulisan ilmu pengetahuan yang lama, notulen

dari sidang rapat dan sebagai berikut.

2. Pancasila Sebagai Sumber Hukum

Dalam Tap MPR No. V/MPR/1973 tentang Peninjauan Produk-Produk yang

Berupa ketetapan-Ketetapan MPRS RI jo. Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978 tentang

perlunya penyempurnaan yang termaktub dalam pasal 3 Tap MPR No. V/MPR/1973,

Pancasila Dinyatakan Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum. Yang artinya

bahwa Pancasila adalah pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-

cita mengenai kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa, prikemanusiaan, keadilan

sosial, perdamaian nasional dan mondial, cita-cita politik mengenai sifat, bentuk-

8
bentuk dan tujuan negara, cita-cita moral mengenai kehidupan kemasyarakatan dan

keagamaan sebagai pengejawantahan dari Budi Nurani Manusia.

Dalam Tap MPRS No. XX/MPR/1966, bahwa Pancasila itu mewujudkan

dirinya dalam :

a. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Yang dimaksud adalah Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno.

b. Dekrit 5 Juli 1959 Suatu keputusan Presiden RI, yang isinya :

1) Pembubaran Konstituante

2) Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950

3) Pembentukan MPRS dan DPAS)

c. Undang-Undang Dasar Proklamasi, dan Adalah UUD 1945 yang terdiri dari

Pembukaan atau Preambule, batang Tubuh dan Penutup.

d. Serat Perintah 11 Maret 1966. Berisi perintah kepada Letnan Jendral Soeharto,

Mentri/Panglima AD, untuk dan atas nama Presiden/Panglima Tertinggi ABRI.

3. Sumber hukum dalam Arti Formal

Sumber-sumber hukum dalam arti formal diperhitungkan terutama “bentuk

tempat hukum itu dibuat menjadi positif oleh instansi Pemerintahan yang

berwenang”. Dalam arti, bentuk wadah suatu badan pemerintahan tententu dapat

menciptakan badan hukum. Sumber Hukum (formal) di Indonesia, diatur dalam

MPRS No.XX/MPR/1966, berarti UUD 1945, Tap MPR, UU & PP sebagai Pengganti

UU (Perpu), PP, Keppres, Inpres, Permen, serta Instruksi Mentri & Surat Mentri.

E. Bentuk-Bentuk Perbuatan Pemerintahan

Pengertian pemerintahan dibedakan menjadi dua :

1. Pemerintahan dalam arti luas, yaitu pemerintahan yang terdiri dari tiga kekuasaan

yang masing-masing terpisah satu sama lain.

Ketiga kekuasaan itu adalah :

a. Kekuasaan legislatif.

9
b. Kekuasaan eksekutif.

c. Kekuasaan yudikatif.

Pemerintahan kekuasaan diatas berdasarkan teori Trias Politica dari Montesquieu.

Tetapi, menurut Van Vollenhoven, pemerintahan dalam arti luas berbeda dengan tori

trias politica.

Menurut Van Vollenhoven pemerintahan dalam arti luas mencakup :

 Tindakan / kegiatan pemerintahan dalam arti sempit (bestuur).

 Tindakan / kegiatan polisi (politie).

 Tindakan / kegiatan peradilan (rechts praak).

 Tindakan membuat peraturan (regeling, wetgeving).

Sedangkan pemerintahan dalam arti luas menurut Lemaire adalah pemerintahan yang

meliputi :

 Kegiatan penyelengaraan kesejahteraan umum (bestuur zorg).

 Kegiatan pemerintahan dalam arti sempit.

 Kegiatan kepolisian.

 Kegiatan peradilan.

 Kegiatan membuat peraturan.

Sedangkan Donner berpendapat, bahwa pemerintahan dalam arti luas dibagi menjadi

dua tingkatan (dwipraja), yaitu :

a. Alat-alat pemerintahan yang menentukan hukum negara / politik negara.

b. Alat-alat perlengkapan pemerintahan yang menjalankan politik negara yang telah

ditentukan.

2. Pemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak

termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan.

Pemerintahan dalam arti sempit itu dapat disebut dengan istilah lain, yaitu

”administrasi negara”. Bentuk perbuatan pemerintahan atau bentuk tindakan

administrasi negara secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Perbuatan hukum / tindakan hukum.

10
b. Bukan perbuatan hukum.

Perbuatan pemerintahan menurut hukum publik dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Perbuatan menurut hukum publik bersegi satu.

2. Perbuatan menurut hukum publik bersegi dua.

Perbuatan menurut hukum publik bersegi satu, yaitu suatu perbuatan hukum yang

dilakukan oleh aparat administrasi negara berdasarkan wewenang istimewa dalam hal

membuat suatu ketetapan yang megatur hubungan antara sesama administrasi negara

maupun antara administrasi negara dan warga masyarakat. Misalnya, ketetapan

tentang pengangkatan seseorang menjadi pegawai negeri. Perbuatan menurut hukum

publik bersegi dua, yaitu suatu perbuatan aparat administrasi negara yang dilakukan

oleh dua pihak atau lebih secara sukarela. Misalnya mengadakan perjanjian

pembuatan gedung, jembatan dengan pihak swasta (pemborong).

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kebutuhan masyarakat tidak seluruhnya dapat dipenuhi oleh individu atau

kelompoknya melainkan diperlukan keterlibatan pihak lain yang dibentuk oleh

masyarakat itu sendiri. Pihak lain inilah yang kemudian disebut dengan administrasi

negara. Definisi kerja dari Sistem Administrasi Negara merupakan suatu proses dinamika

yang berkelanjutan dan bersifat sirkuler, dimana masukan di ubah menjadi keluaran, yang

selanjutnya keluaran akan menjadi umpan balik sebagai masukan baru bagi pengubahan

baru untuk menghasilkan keluaran baru, dalam rangka mewujudkan kebijakan pemerintah

atau Negara.

Sedangkan obyek hukum administrasi negara adalah pemegang jabatan dalam

negara itu atau alat-alat perlengkapan negara dan warga masyarakat.

B. SARAN

Pentingnya studi administrasi Negara dikaitkan dengan kenyataan bahwa kehidupan

menjadi tak bermakna, kecuali dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat publik. Maka dari

itu perlu kita memahami bagaimana untuk menjalankan administrasi Negara dengan baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Y Endi Rukmo, M.A. Administrasi Negara. Penerbit Erlangga. Jl. Kramat IV No. 11. Jakarta

10420. 1986.

Drs. H. Inu Kencana Syafiie, M.Si. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia. Penerbit

PT. Bumi Aksara. Jl. Sawo Raya No. 18. Jakarta.

Http://anthogoodwill.blogspot.com/2012/08/makalah-sistem-administrasi-negara-ri.html

Http://nuguberita.blogspot.com/2011/06/makalah-sistem-adminstrasi-negara.html

Http://rasyidalmurtadlo.blogspot.com/2012/07/sistem-administrasi-negara-di-negara.html

Http://christianmenayang.blogspot.com/

Http://raysuyanto.wordpress.com/2010/02/07/makalah-administrasi-negara/

13

Anda mungkin juga menyukai