Anda di halaman 1dari 23

ORGANISASI PEMERINTAHAN NEGARA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu : Asep Hidayatullah S.Pd.,M.Pd.,

Disusun oleh

DATEP RAMDHANI 3506190096

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GALUH
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Organisasi Pemerintahan Negara ini dengan baik.
Makalah ini diharapkan mampu membantu penulis dalam memperdalam mata
kuliah Bahasa Indonesia dalam kegiatan belajar. Selain itu, makalah ini diharapkan agar
dapat menjadi bacaan para pembaca agar menjadi faham akan organisasi pemerintah
Oleh karena itu,, makalah ini diharapkan agar bangsa Indonesia memiliki sikap yang kritis
terhadap situasi dan kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang
selalu berubah.
Penulis berterima kasih kepada orang tua penulis yang memberikan motivasi baik
berupa matreiil maupun moriil kepada penulis, tidak lupa penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Dosen Pengampu yaitu Asep Hidayatullah S.P.d.,M.Pd., dan kepada
semua pihak yang sedikit banyaknya telah terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak sekali terdapat kesalahan dalam pembuatan
makalah ini. Penulis mengharapkan saran dan kritikan terhadap makalah ini yang bersifat
membangun agar makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 2
C. Tujuan Masalah...................................................................... 2
D. Manfaat Penulis..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 3
A. Tatanan Organisasi Pemerintahan Negara............................. 3
B. Tatanan Organisasi Kenegaraan............................................ 3
1. Prinsip-Prinsip Penataan Lembaga-Lembaga Negara .... 3
2. Lembaga-Lembaga Negara.............................................. 4
C. Tatanan Organisasi Pemerintah ............................................ 7
1. Prinsip-Prinsip Pengorganisasian..................................... 7
2. Organisasi Pemerintah Pusat............................................ 9
3. Organisasi Pemerintahan Daerah..................................... 10
D. Hubungan Antara Pusat dan Daerah serta Antar Daerah...... 15
BAB III PENUTUP................................................................................. 18
a. Kesimpulan............................................................................. 18
b. Daftar Pustaka........................................................................ 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
           Kewenangan pemerintah Daerah menurut UU No 22 tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah sangatlah besar sehingga tuntutan untuk meningkatkan kinerja dan
penerapan kebijakan dalam bidang lingkungan hidup sangatlah dibutuhkan.
Sistem Pemerintahan Daerah otonom sebelum UU No 22 tahun 1999 terbagi dalam Sistem
Pemerintahan Administratif dan Otonomi, dalam Sistem Pemerintahan Administratif
Pemerintah Daerah berperan sebagai pembantu dari penyelenggaraan pemerintah pusat
yang dikenal sebagai azas dekosentrasi dalam UU No 54 tahun 1970 tentang Pemerintah
Daerah, hal ini diaplikasikan dalam Pemerintahan Daerah Tingkat I dan Pemerintahan
Daerah tingkat II.
Sedangkan dalam Sistem Pemerintahan Otonomi Pemerintahan Daerah adalah mandiri
dalam menjalankan urusan rumah tanganya. Pemerintahan Daerah memerlukan alat-alat
perlengkapannya sendiri sebagai pegawai/pejabat –pejabat daerah dan bukan
pegawai/pejabat pusat. Memberikan wewenang untuk menyelenggarakan rumah tangga
sendiri berarti pula membiarkan bagi daerah untuk berinisiatif sendiri dan untuk merealisir
itu, daerah memerlukan sumber keuangan sendiri dan pendapatan-pendapatan yang
diperoleh dari sumber keuangan sendiri memerlukan pengaturan yang tegas agar di
kemudian hari tidak terjadi perselisihan antara pusat dan daerah mengenai hal –hal tersebut
diatas. Tetapi dalam UU No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah maka terjadi
perubahan besar dalam kewenangan Pemerintahan Daerah.
Pengelolaan lingkungan hidup sangatlah penting untuk dilihat dalam era otonomi daerah
sekarang ini karena lingkungan hidup sudah menjadi isu internasional yang mempengaruhi
perekonomian suatu negara. Pemerintahan Daerah diberikan kekuasaan yang sangat besar
dalam mengelola daerahnya terutama sekali Pemerintahan Kota atau Kabupaten. Dalam
makalah ini akan dibahas masalah lingkungan hidup di era otonomi daerah dan bagaimana
Kewenangan daerah terhadap lingkungan hidup juga akibat kewenangan yang besar
tersebut.

1
B. Rumusan masalah
1. Jelaskan tatanan organisasi Negara ?
2. Apa yang dimaksud dengan organisasi pemerintah pusat dan daerah
3. Jelaskan susunan pemerintah daerah
C. Tujuan masalah
Tujuan dari masalah yaitu untuk mengetahui dan memahami dan bisa kita
implementasi kan apa yang dinamakan dengan organisasi pemerintah pusat dan
daerah, susunan pemerintah daerah serta fungsi dari organisasi-organisasi yang ada
di pusat dan daerah.

D. Manfaat Penulis
Manfaat teoritis
1. Menambah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tatanan organisasi negara
khususnya mengenai materi pemerintah , baik itu berkaitan dengan pengertian,
bentuk, serta fungsi organisasi yang ada di pusat dan daerah
2. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penulisan yang sejenis
Manfaat Praktis
1. Bagi masyarakat, penulisan ini dapat dijadikan sebagai koleksi bacaan dalam
menambah wawasan mengenai tatanan organisasi negara khususnya organisasi
pusat & daerah
2. Bagi kalangan pendidik di Sekolah/Kampus, penulisan ini dapat digunakan sebagai
bahan pembelajaran dalam mata pelajaran/mata kuliah organisasi pemerintahan
dengan materi organisasi pemerintah pusat dan daerah

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tatanan Organisasi Pemerintahan Negara
Tatanan organisasi pemerintahan negara adalah sejumlah oraganisasi atau lembaga
yang dibentuk dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara,, berupa organisasi
kenegaraan dan organisasi pemerintahan. Tatanan organisasi pemerintahan pada suatu
negara dipengaruhi oleh bentuk negara dan sistem pemerintahan yang dianut, selain
dipengaruhi bentuk negara dan sistem pemerintahan , tatanan organisasi pemerintahan
negara juga dipengaruhi oleh tata nilai yang dianut berupa falsafah, cita-cita dan tujuan
bernegara serta perkembangan lingkungan stratejik yang dihadapi baik dalam tataran
nasional maupun internasional.
B. Tatanan Organisasi Kenegaraan
1. Prinsip-Prinsip Penataan Lembaga-Lembaga Negara
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penataan lembaga negara, agar
setiap oraganisasi pemerintahan negara dapat melaksanakan tugas secara proporsional,
baik, dan efektif.
a. Prinsip Kesatuan Pemerintahan
Konsekuensi dari prinsip ini ialah menempatkan presiden sebagai kepala
pemerintahan negara yang mempunyai wewenang menetapkan pengangkatan ataupun
pemberhentian kepala daerah berdasarkan usulan DPRD, selain itu, prinsip kesatuan
pemerintahan juga ditandai dengan dilaksanakannya azas dekosentralis dalam
penyelenggaran pemerintahan, yaitu pelimpahan wewenang dari pemerintahan pusat
kepada wakilnya atau kepada perangkat pusat didaerah.
b. Prinsip Kedaulatan Rakyat
Dalam negara demokrasi, kedaulatan ada ditangan rakyat, kedaulatan dilaksanakan
dari, oleh dan untuk rakyat. Prinsip kedaulatan rakyat ini melahirkan beberapa lembaga-
lembaga perwakilan rakyat, seperti MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Prinsip kedaulatan
rakyat juga ditandai dengan partisipasi rakyat dalam penyelengaraan pemerintahan dan
pembangunan di seluruh wilayah negara melalui organisasi pemerintah pusat.
c. Prinsip Presidensil
Dalam prinsip ini presiden merupakan kepala pemerintahan. Yang berwenang
membentuk dewan menteri yang disebut kabinet yang terdiri dari para menteri.

3
d. Prinsip Pembagian Daerah
Berdasarkan prinsip ini wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesi dibagi atas
daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi menjadi atas kabupaten dan kota.
e. Prinsip Desentralisasi
Prinsip ini mengandung makna dan implikasi penyerahan kewenangan dalam
penyelenggaraan kekuasaan negara, dengan maksud untuk mencapai efisiensi dan
efektifitas pelaksanaan tugas pemerintahan berupa peningkatan kesejahteraan dan
pemberian pelayananan kepada masyarakat dimasing-masing daerah.
f. Prinsip Supermasi Hukum
Prinsip ini merupakan syarat bagi seluruh aparatur kenegaraan dan pemerintahan
serta masyarakat wajib mematuhi dan menjunjung tinggi hukum serta selalu berupaya
menegakan hukum demi terwujudnya keadilan.
g. Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam prinsip ini setiap penyelengara negar oleh lembaga negar wajib
dipertanggung jawabkan kepada publik baik darai segi hasil maupun dari segi finansial
melalui pemeriksaan keuangan dan penilaian atas kinerja yang diperoleh.
2. Lembaga-Lembaga Negara
a. Majelis Permusyawaratan Rakyat
MPR mempunyai wewenang mengubah dan menetapkan UUD, serta melantik dan
memberhentikan presiden dan Wakil Presiden. Masa kerja anggota MPR adalah 5 tahun.
Anggota MPR terdiri dari anggota-anggota DPR dan anggota-anggota DPD yang dipilih
melalui pemilihan umum. MPR mempunyai alat kelengkapan seperti: Pimpinan, Badan
Pekerja Majelis, Komisi dan Panitia ad hoc.
b. Presiden
Presiden merupakan pemegang kekuasaan pemerintahan. Dalam melakukan
kewajiban-kewajibannya, presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden selain itu
presiden juga dibantu oleh para mentri yang disebut dengan kabinet.
Wewenang, kewajiban, dan hak Presiden antara lain:
Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara
Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR serta
mengesahkan RUU menjadi UU.

4
a) Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam kegentingan
yang memaksa)
b) Menetapkan Peraturan Pemerintah
c) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
d) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain
dengan persetujuan DPR
e) Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR
f) Menyatakan keadaan bahaya.
g) Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan
pertimbangan DPR
h) Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
i) Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah
Agung
j) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR
k) Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan UU
l) Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah
m) Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial dan
disetujui DPR
n) Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan
Mahkamah Agung
o) Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan
DPR.
c. Dewan Perwakilan Rakyat
DPR mempunyai Fungsi legalisasi dan fungsi anggaran serta fungsi pengawasan
terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara. Anggota DPR dipilih melalui pemilihan
umum, anggota DPR sekaligus merupakan anggota MPR, dan anggota DPR juga
mempunyai bebrapa hak, yaitu; hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat.
Alat kelengkapan DPR terdiri atas: Pimpinan, Badan Musyawarah, Komisi, Badan
Legislasi, Badan Anggaran, Badan Akuntabilitas Keuangan Negara, Badan Kehormatan,
Badan Kerjasama Antar-Parlemen, Badan Urusan Rumah Tangga, Panitia Khusus dan alat
kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna.

5
d. Dewan Perwakilan Daerah
Tugas dan wewenang DPD antara lain:
Mengajukan kepada DPR Rancangan Undang-Undang yang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, dan penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. DPR kemudian mengundang
DPD untuk membahas RUU tersebut.
Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan
pajak, pendidikan, dan agama.
Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota Badan Pemeriksa
Keuangan.
Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah,
pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN,
pajak, pendidikan, dan agama.
Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK untuk dijadikan bahan membuat
pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan APBN.
Anggota DPD juga memiliki hak menyampaikan usul dan pendapat, membela diri,
hak imunitas, serta hak protokoler.
e. Badan Pemeriksa Keuangan
BPK melaksanakan fungsi auditif, yaitu pemeriksaan pengelolaan dan tanggung
jawab tentang keuangan negara. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden. Untuk melaksanakan tugasnya anggota
BPK dibantu oleh unsur pelaksana badan yang terdiri dari Sekretariat Jendral, Inspektorat,
Auditor, dan Staf Ahli.
f. Mahkamah Agung
MA berwenang memeriksa dan memutus pada tingkat kasasi, sengketa tentang
kewenangan mengadili, permohonan peninjauan kembali dan menguji materi peraturan-
peraturan perundang-undangan dibawah UU terhadap UU. Susunan MA terdiri dari Ketua,
Wakil Ketua dan Ketua Muda serta Hakim Anggota. Calon Hakim diusulkan oleh KY
kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan oleh presiden.
g. Mahkamah Konstitusi
kewajiban dan wewenang MK adalah: Berwenang mengadili pada tingkat pertama
dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap

6
Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai politik, dan
memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum Wajib memberi putusan atas
pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau
Wakil Presiden. MK mempunyai 9 orang hakim konstitusi yang ditetapkan oleh presiden,
yang diajukan masing-masing tiga orang oleh MA, tiga orang oleh DPR dan tiga orang
oleh Presiden.
h. Bank Sentral
Fungsi Bank Sentral dilaksanakan oleh bank indonesia. Dalam menjalankan
tugasnya, BI dipimpin oleh dewan gubernur. Dewan Gubernur terdiri atas Seorang
Gubernur, seoarng Deputi Gubenur Senior dan Sekurang-kurangnya empat orang atau
sebanyak-banyaknya tujuh orang deputi gubernur.
C. Tatanan Organisasi Pemerintah
1. Prinsip-prinsip Pengorganisasian
a. Prinsip Kejelasan Tujuan
Dalam setiap oraganisasi pemerintahan harus memiliki tujuan organisasi yang
dirumuskan secara jelas dan terkait dengan tujuan bernegara yang telah ditetapkan dalam
konstitusi negara.
b. Prinsip Kemitraan dan Pemberdayaan dengan Masyarakat
Prinsip ini menekan adanya peran aparatur negara dan masyarakat dalam
penyelenggaraan negara untuk melakukan pelayanan publik yang biasa dilakukan
pemerintah melalui kemitraan sehingga struktur organisasi dapat menjadi sederhana dan
efisien.
c. Prinsip Pembagian Tugas
Dalam prinsip ini semua tugas pemerintahan negara dibagi kedalam tugas-tugas
organisasi atau satuan organisasi dibawahnya sehingga tidak ada tugas yang tidak ditangani
oleh lembaga pemerintah.
d. Prinsip Koordinasi
Prinsip ini menekankan keharusan adanya saling hubungan antar unit organisasi atau
antar lembaga, sehingga tercipta kesatuan arah, dan keserasian kebijakan, serta tindakan
dalam mencapai tujuan nasional.

7
e. Prinsip Keberlangsungan Tugas.
Prinsip ini menekankan bahwa dalam pengorganisasian perlu dipertimbangkan
adanya kepastian bahwa tugas-tugas yang diemban akan terus berlangsung dalam jangka
waktu yang lama.
f. Prinsip Proporsionalitas.
Prinsip ini menekankan bahwa dalam menyusun organisasi harus diperhatikan
keserasian hubungan dan kewenangan baik internal maupun eksternal, beban tugas,
kemampuan dan sumber daya yang ada.
g. Prinsip Keluwesan
Prinsip ini menekankan bahwa desain suatu tugas organisai perlu disesuaikan dengan
perkembangan dan perubahan lingkungan stratejik sehingga organisasi dapat berkembang
sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan stratejik.
h. Prinsip Pendelegasian dan Penyerahan Wewenang
Prinsip pendelegasian wewenang menekankan tugas-tugas apa yang perlu
dilimpahkan kepada satuan organisasi dibawahnya.
i. Prinsip Rentang Kendali
Prinsip ini menekankan pada penentuan jumlah satuan organisasi atau orang yang
dibawahi oleh seorang pimpinan diperhitungkan secara rasional mengingat terbatasnya
kemampuan pemimpin melakukan pengawasan terhadap bawahan.
j. Prinsip Jalur dan Staf
Prinsip ini merupakan derivasi dari prinsip pembagian tugas dan menekankan pada
pembedaan unit organisasi yang melaksanakan tugas pokok instansi dan unit organisasi
yang melaksanakan tugas penunjang terhadap tugas pokok dalam mencapai tujuan
organisasi.
k. Prinsip Kejelasan dalam Pembaganan
Prinsip ini menekankan bahwa dalam menyusun organisasi dibuat bagan yang
menggambarkan secara jelas mengenai kedudukan, susunan jabatan, pembagian tugas dan
fungsi, serta hubungan kerja antara satuan organisasi yang bersangkutan.
i. Prinsip Legalitas
Prinsip ini menekankan bahwa setiap pembentukan organisasi pemerintahan negara
harus didasarkan pada ketentuan hukum yang ada dan ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan, sehingga kewenangan dan operasinya memiliki landasan hukum

8
2. Organisasi Pemerintah Pusat
Pada dasarnya, bentuk organisasi pemerintahan pusat terdiri dari lembaga kepresidenan,
kementerian negara, departemen, dan lembaga pemerintahan non departemen serta
organisasi pemerintah pusat lainya. Keberadaan organisasi pemerintahan pusat dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Departemen
Terdapat 3 katagori departemen yaitu:
a) Departemen yang dibentuk untuk melaksanakan urusan-urusan tertentu yang
meliputi bidang moneter dan fiskal, politik luar negri, peradilan, agama, pertahanan
dan keamanan. Kewenangan tersebut diwadahi Departemen Keuangan, Departemen
Luar Negri, Departemen Kehakiman, Departemen Agama, serta Departemen
Pertahanan.
b) Departemen yang dibentuk untuk melaksanakan urusan-urusan tertentu yang
merupakan tugan esensial negara yang meliputi bidang kesehatan, pendidikan dan
kebudayaan, pertanian, kelautan, pertambangan, perhubungan, serta industri dan
perdagangan. Kewenangan tersebut diwadahi Departemen Kesehatan, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pertanian, Departemen kelautan,
Departemen Pertambangan, Departemen Perhubungan, serta Departemen Industri
dan Perdagangan.
c) Departemen yang dibentuk karaena keberadaanya diperlukan dalam
penyelengaraan pelaksanaan urusan pemerintahan yang meliputi urusan
pemerintahan dalam negri, pekerjaan umum, masalah sosial dan tenaga kerja, yang
masing-masing ditangani oleh Departemen Dalam Negeri, Departemen Pekerjaan
Umum, Departemen Sosial, dan Departemen Tenaga Kerja.
b. Lembaga Pemerintahan Non Departemen
LPND mempunyai tugas membantu presiden berupa: mengembangkan kebijakan
nasional strategis dan menyelenggarakan pelayanan antar instansi, sesuai bidang dan
tanggung jawabnya.
c. Organisasi Pemerintahan Lainnya
a) Tentara Nasional Indonesia ( TNI )
TNI berperan sebagai alat pertahan NKRI bertugas melaksanakan kebijakan
pertahanan negara. Fungsi TNI adalah melaksanakan salah satu fungsi pemerintahan
negara dibidang pertahanan negara yaitu menjaga dan melindungi kedaulatan negara,
keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.

9
b) Kepolisian Negara
Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah alat negara yang bertugas memulihkan
keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum serta memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Fungsi kepolisian adalah melaksanakan
salah satu fungsi pemerintahan negara dibidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat.
c) Kejaksaan Republik Indonesia
Kejaksaan adalah lembaga pemerintahan yang mempunyai tugas melaksanakan
kekuasaan negara terutama dibidang penuntutan dalam tata susunan kekuasaan badan-
badan penegak hukum dan keadilan. Pelaksanaan kekuasaan negara tersebut
diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, dan kejaksaan Negeri.
Kejaksaan dipimpin oleh jaksa agung yang bertanggung jawab langsung kepada presiden.
d) Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri
Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri dapat berupa Kedutaan Besara
Republik Indonesia, Konsultan Jenderal Republik Indonesia, Konsulat Republik Indonesia
dan Perutusan Tetap Republik Indonesia.
e) Kesekretariatan Lembaga Negara
Kesekretariatan Lembaga Negara berfungsi memberikan bantuan teknis dan
administrasi bagi lembaga-lembaga negara. Sekretariat Lembaga Negara dipimppin oleh
sekretaris Jendaral, kecuali skretariat Negara/Kabinet dipimpin oleh Skretaris Negara yang
dapat diberikan kedudukan setara dengan Menteri Negara.
f) Organisasi Ekstra Struktural
Institusi ini dibentuk untuk melaksanakan tugas-tugas khusus dibidang tertentu
dalam rangka merumuskan dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan atau pelaksanaan
pelayan yang berkenaan lebih dari satu urusan pemerintahan yang saling berkaitan dengan
bidang tugas dan tanggung jawab Departemen. Dalam instansi ini terdapat dua bentuk
kelembagaan, yaitu dewan dan badan.
3. Organisasi Pemerintahan Daerah
a. Pembagian Daerah
Daerah otonom tidak mempunyai hubungan hierarki satu sama lain, artinya daerah
provinsi tidak membawahi daerah kabupaten dan daerah kota dalam kedudukan masing-
masing sebagai daerah otonom. Provinsi dalam kedudukannya sebagai wilayah
administrasi yang dipimpin oleh Gubernur dan selaku wakil pemerintah pusat yang
memiliki kewenang koordinasi antara Kabupaten/kota dalam wilayahnya, serta berperan

10
dalam melakukan pembinaan dan pengawasan. Dalam pembagian daerah otonom
Kabupate/Kota digunakan split model, yaitu menjadikan daerah otonom Kabupaten dan
Kota sebagai daerah otonom yang murni,.
b. Prinsip Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dalam konteks SANKRI prinsip penyelenggaraan pemerintahan daerah secara
keseluruhan berpedoman pada halhal sebagai berikut:
a) Digunakan asas-asas desentralisasi, dekosentralisasi, dan tugas pembantuan
b) Penyelengaraan asas desentralisasi secara utuh di daerah Kabupaten dan Kota.
c) Asas tugas pembantu dilaksanakan di daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota.
c. Otonomi Daerah
a) Tujuan Otonomi Daerah
Berdasarkan UU No.22 Tahun 1999 dalam penjelasanya menyebutkan bahwa tujuan
pemberian otonomi adalah untuk:
1) Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat
2) Mengembangkan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan.
3) Memelihara hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antara daerah
dengan pusat demi terciptanya keutuhan NKRI
a) Prinsip-Prinsip Otonomi Daerah
Berdasar pada UU No.22/1999 prinsip-prinsip pelaksanaan Otonomi Daerah adalah
sebagai berikut :
1) Penyelenggaraan Otonomi Daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek-
aspek demokrasi, keadilan, pemerataan, serta potensi dan keanekaragaman daerah.
2) Pelaksanaan Otonomi Daerah didasarkan pada otonomi luas, nyata dan
bertanggung jawab
3) Pelaksanaan Otonomi Daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah
Kabupaten dan daerahKota, sedang Otonomi Daerah Propinsi merupakan Otonomi
Terbatas.
4) Pelaksanaan Otonomi Daerah harus sesuai dengan Konstitusi negara sehingga tetap
terjamin hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah.
5) Pelaksanaan Otonomi Daerah harus lebih meningkatkan kemandirian Daerah
Otonom, dan karenanya dalam daerah Kabupaten dan daerah Kota tidak ada lagi
wilayah administrasi.
6) Kawasan khusus yang dibina oleh Pemerintah atau pihak lain seperti Badan Otorita,
Kawasan Pelabuhan, Kawasan Pertambangan, Kawasan Kehutanan, Kawasan

11
Perkotaan Baru, Kawasan Wisata dan semacamnya berlaku ketentuan peraturan
Daerah Otonom.
7) Pelaksanaan Otonomi Daerah harus lebih meningkatkan peranan dan fungsi badan
legislatif daerah, baik sebagai fungsi legislasi, fungsi pengawas maupun fungsi
anggaran atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
8) Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah Propinsi dalam
kedudukannya sebagai Wilayah Administrasi untuk memelaksanakan kewenangan
pemerintahan tertentu yang dilimpahkan kepada Gubernur sebagai wakil
Pemerintah.
9) Pelaksanaan asas tugas pembantuan dimungkinkan, tidak hanya dari Pemerintah
Daerah kepada Desa yang disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta
sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaan dan
mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan.
d. Susunan Pemerintahan Daerah
Struktur organisasi pemerintah daerah terdiri dari:
a) DPRD ( sebagai Badan Legislatif)
Alat kelengkapan DPRD terdiri atas pimpinan, komisi-komisi, dan panitia-panitia,
DPRD juga dilengkapi dengan Sekretariat DPRD yang bertugas membantu DPRD dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya
Fungsi Sekretariat DPRD meliputi:
1) Fasilitasi rapat anggota DPRD
2) Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas anggota DPRD
3) Pengelolaan tata usaha DPRD
b) Pemerintah Daerah ( sebagai Badan Eksekutif )
Setiap daereah dipimpin oleh seorang kepala daerah sebagai kepala eksekutif yang
dibantu seorang Wakil Kepala Daerah. Perangkat daerah terdiri dari, Sekretariat Daerah,
Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah.
1) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kepala daerah sebagai kepala eksekutif mempunyai masa 5 tahun dan dapat dipilih
kembali hanya untuk sekali masa jabatanya. Disamping sebagai pimpinan pemerintahan,
Kepala Daerah adalah pengayom masyarakat yang bersikap dengan lebih mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara serta masyarakat umum daripada kepentingan pribadi,
golongan, dan aliran lainnya.

12
2) Perangkat Daerah
Perangkat daerah merupakan organisasi pada Pemerintah Daerah yang
bertanggungjawab kepada Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam
penyelengaraan pemerintahan.
a) Perangkat Daerah Provinsi ( Sekretariat Daerah, Dinas Provinsi & Lembaga
Teknis Daerah)
b) Sekretariat Daerah
Tugas sekretariat daerah Provinsi adalah membantu Gubernur dalam
Penyelenggaraan pemerintahan serta memberikan pelayan administratif kepada seluruh
perangkat daerah provinsi,
Fungsi yang dilakukan meliputi:
1) Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi.
2) Penyelenggar administrasi pemerintahan.
3) Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, sarana dan prasarana pemerintahan.
e. Dinas provinsi
Dinas provinsi mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan
dekosentralisasi.Fungsi yang dilakukan Dinas Provinsi meliputi:
1) Perumusan kebijak teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
2) Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum.
3) Pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya
f. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga teknis daerah Provinsi mempunyai tugas membantu Gubernur dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkenaan dengan penelitian dan
pengembangan, perencanaan, pengawasan, serta pendidikan dan pelatihan.
Fungsi Lembaga Teknis Daerah meliputi:
1) Perumusan kebijakan teknis.
Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah provinsi.
2) Perangkat Dearah Kabupaten/Kota (Sekretariat Daerah, Dinas Daerah & Lembaga
Teknis Daerah)
g. Sekretariat Daerah
Tugas sekretariat daerah Kabupaten/Kota adalah membantu Bupati/Walikota dalam
Penyelenggaraan pemerintahan serta memberikan pelayan administratif kepada seluruh
perangkat daerah Kabupaten/Kota.
Fungsi yang dilakukan meliputi:

13
1) Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten/kota.
2) Penyelenggar administrasi pemerintahan.
3) Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, sarana dan prasarana
pemerintahanan.
h. Dinas Kabupaten/Kota
Dinas kabupaten/kota mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi
dan dekosentralisasi.
Fungsi yang dilakukan Dinas Kabupaten/Kota meliputi:
1) Perumusan kebijak teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
2) Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum.
3) Pembinaan terhadap UPTD.
i. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga teknis daerah Kabupaten/Kota mempunyai tugas membantu
Bupati/Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkenaan dengan pen
Fungsi Lembaga Teknis Daerah meliputi:
1) Perumusan kebijakan teknis.
2) Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota.
j. Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan
1) Status, Tugas dan Fungsi Pemerintah Kecamatan
Dalam kedudukannya sebagai aparat daerah otonom, Kecamatan melaksanakan
tugas yang didelegasikan Bupati/Walikota. Dengan demikian pada prinsipnya ada dua
fungsi pemerintah kecamatan, yaitu penyelenggaraan pemerintahan daerah
Kabupaten/Kota pada wilayah kecamatan, dan memberikan pelayanan publik.
2) Kelembagaan Kecamatan
Struktur kelembagaan pemerintah kecamatan terdiri dari:
 Camat
 Sekretaris Kecamatan
 Seksi Kecamatan
 Forum Musyawarah Kecamatan
3) Status, Tugas dan Fungsi Pemerintah Kelurahan
Kelurahan sebagai kesatuan wilayah kecil dalam wilayah kecamatam yang berfungsi
sebagia unnit kerja pelayanan kepada masyarakat yang dilimpahkan oleh camat kepada
lurah. Secara manajerial, pemerintah kelurahan perlu memiliki kemandirian akuntabilitas

14
publik yang cukup memadai, dalam interaksinya yang bersifat langsung kepada
masyarakat.
4) Kelembagaan Kelurahan
Struktur kelembagaan pemerintah kelurahan terdiri dari:
 Lurah
 Sekretaris Kelurahan
 Seksi Kelurahan
l. Pemerintahan Desa
Desa dapat dibentuk, dihapus, dan digabung dengan memperhatikan asa-usulnya
prakarsa masyarakat serta luas wilayah, jumlah penduduk, sosial budaya, potensi desa
lainya dengan persetujuan pemerintah kabupaten dan DPRD.
Desa memiliki kewenangan sebagai berikut:
1) Kewenangan berdasarkan hak asal-usul desa
2) Kewenangan yang belum dilaksanakan daerah dan pemerintah
3) Kewenangan tugas pembantuan dari pemerintah.
m. Otonomi Khusus
Pertimbangan dan alasan pemberian Otonomi khusus pada daerah tertentu setingkat
Provinsi sebagi berikut:
1) Karena kedudukannya yang penting dalam mendukung penyelenggaraan
pemerintah Negara Repunlik Indonesia. Otonomi khusus DKI Jakarta.
2) Keistimewaan kedudukannya dalam sejarah perjuangan nasional, serta
memperhatikan peranan ulama dalam penetapan kebijakan daerah. Otonomi khusus
DI Aceh
3) Keistimewaan karena asal-usul dan peranannya dalam sejarah perjuangan nasional.
Otonomi khusus DI Yogyakarta
4) Pertimbangan adanya pengakuan dan penghormatan terhadap satuan-satuan
pemerintahan daerah yang bersifat khusus serta mempertahankan integrasi bangsa
dalam wadah NKRI denga menghargai kesetaraan dan keragaman kehidupan sosial
budaya masyarakat. Otonomi khusus Papua.
D. Hubungan Antara Pusat dan Daerah serta Antar Daerah
Daerah otonom berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakasa sendiri berdasarkan aspirasi mereka, pada prinsipnya tetap
berada dalam ikatan NKRI. Dengan demikian setiap upaya dan kegiatan apapun dalam

15
berbagai bidang yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah harus tetap dalam bingkai
NKRI.
a. Hubungan antara Pusat dan Daerah
Secara garis besar hubungan antara pemerintah pusat dan daerah mencakup adanya:
1) Hubungan kewenangan, bahwa pusat memberikan sejumlah kewenangan kepada
daerah baik sesuai dengan asas desentralisasi, dekosentralisasi ataupun tugas
pembantuan.
2) Hubungan pembinaan dan pengawasan, agar implementasi kebijakan otonomi
daerah daoat berlangsung sesuai dengan garis kebijakan nasional, diperlukan upaya
pembinaan yang dilakukan pemerintah pusat kepada pemerintah daerag.
3) Hubungan keunagan, agar penyelenggaraan pembanguan daerah dalam sisitem
NKRI tidak menimbulkan kesenjangan, maka dibutuhkan perimbangan keuangan
anatar pemerintah pusat dengan daerah.
4) Hubungan kerjasama dan penyelesaian perselisihan, dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah memungkinkan adanya kerja sama antar-daerah untuk
membangun sinergitas dan model kerjasama yang saling menguntungkan.
b. Hubungan Antar-Daerah
Pada prakteknya pemerintahan sangat dimingkinkan adanya hubungan antar daerah,
baik antar provinsi, antara provinsi dengan kabupaten/kota atau antar kabupaten/kota.
c. Organisasi Independen
Organisasi Independen dibeuntuk untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam
rangka penyelenggaraan negar yang bersifat mandiri dan bebas dari campur tangan
pemerintah atau pihak-pihak lainnya, kecuali pembentukan dan anggarannya.
Organisasi independen mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1) Keberadaannya ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2) Melaksanakan tugas-tugas tertentu secara mandiri.
3) Pembiyayan dari APBN.
4) Nomenklatur Organisasi independen dapat disebut komisi & nama lainnya yang
sesuai.
5) Kedudukan:
 Berada diluar organisasi pemerintahan
 Bertanggung jawab kepada masyarakat
 Tidak memihak kepada instansi tertentu dan tidak dapat di intervensi oleh siapapun

16
.
6) Tugas:
 Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kebijakan dalam urusan
pemerintahan tertentu
 Melaksanakan tugas dalam bidang urusan pemerintahan tertentu.
7) Wewenang:
 Mengajukan pertanyaan dan pernyataan pendapat
 Melakuan pemeriksaan
 Melakukan monitoring dan klaririfikasi
 Memberikan rekomendasi pada instansi terkait
 Memberikan nformasi kepada media masa.
8) Susunan Organisasi / keanggotaan
Susunan keanggotaan terdiri dari: ketua dan wakil ketua, unsur organisasi dan
sekretariat sebagai penunjang. Kesnggotaan beralas dari tokoh agama, tokoh
masyarakat, anggota lembaga swadaya masyarakat, dan kalangan perguruan tinggi.

17
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pengelolaan lingkungan
sangatlah besar sehingga perlu adanya pembatasan yang jelas dalam pengelolaan
lingkungan tersebut.
Dan dalam melaksanakan hal tersebut telah diatur beberapa batasan yang jelas dalam
Keputusan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menko Wasbangpan.
Yang perlu dicermati adalah kewenangan Pemerintah Daerah yang sangat besar sehingga
perlu adanya bentuk pengawasan yang baik yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat
sehingga janagn sampai terjadi berbagai kebijakan yang merusak lingkungan yang terjadi
di setiap kabupaten atau kota yang ada di Indonesia. Pemerintah Pusat harus aktif dalam
melakukan pengawasan sehingga pembangunan yang berwawasan lingkungan dapat
dijalankan dengan baik oleh Pemerintah Indonesia baik oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah
B.     Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.

18
DAFTAR PUSTAKA
 M. Kusnardi & Harmaily Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta:
Pusat Studi Hukum Tata Negara FHUI dan CV Sinar Bakti , 1988,h.256 op.cit, h. 257
UU NO 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
Irawan Soejito, Pengawasan Terhadap Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah,
Bina Aksara, Jakarta, 1983
http://vanvanlana.blogspot.com/2011/11/organisasi-pemerintahan-negara.html?m=1

19
BIODATA DIRI
FOTO

:
NAMA : DATEP RAMDHANI
NIM : 3506190096
KELAS : GHI (I)
AGAMA : ISLAM
GMAIL : datepram@gmail.com
HOBY : OLAHRAGA
MOTO HIDUP : 99% KERJA 1% INSPIRASI

20

Anda mungkin juga menyukai