Anda di halaman 1dari 14

HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH

Disusun Oleh :

YOLANDA PUTRI ANI TALLU LEMBANGNA

D10118431

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS HUKUM
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah

”HUKUM PERINTAHAN DAERAH”

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya..

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 2

1.3. Tujuan Penulisan …………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 3

2.1. Pengertian Tugas dan Wewenang…………………………..3

2.2. Tugas dan Wewenang Pemerintah Daerah…………………4

BAB III PENUTUP ................................................................................. 10

3.1.Kesimpulan ............................................................................. 10

3.1.Saran ....................................................................................... 10

BAB IV DAFTAR PUSTAKA.......................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Penyelenggaraan pemerintahan suatu negara akan berjalan dengan baik apabila didukung
oleh lembaga-lembaga negara yang saling berhubungan satu sama lain dalam kesatuan untuk
mewujudkan nilai-nilai kebangsaan sesuai dengan kedudukan, peran, kewenangan dan tanggung
jawabnya masing-masing. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-
daerah provinsi yang dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah kota. Setiap daerah provinsi,
daerah kabupaten, dan daerah kota mempunyai lembaga  pemerintahan daerah yang diatur
dengan undang-undang. Perangkat Daerah adalah organisasi atau lembaga pada Pemerintah
Daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka  penyelenggaraan
pemerintahan di daerah. Lembaga pemerintahan daerah memiliki kedudukan yang penting dalam
sistem pemerintahan Negara Indonesia. Oleh karena itu, perlu diketahui bagaimana struktur dan
fungsi lembaga  pemerintahan daerah ini karena sebagai warga negara kita memiliki kewajiban
untuk ikut mengawasi jalannya pemerintahan, khususnya pemerintahan daerah kita sendiri.
Apalagi pada saat ini daerah sudah memiliki otonomi sehingga lembaga pemerintahan daerah
memiliki posisi yang benar-benar penting dalam  penyelenggaraan kegiatan pemerintahan
daerah. Hal inilah yang melatarbelakangi saya sebagai penulis untuk membahas mengenai
lembaga pemerintahan daerah dalam sistem pemerintahan Negara Indonesia di dalam makalah
ini agar pembaca mendapatkan pengetahuan mengenai lembaga pemerintahan daerah yang
memiliki peran, kedudukan serta fungsi yang penting di dalam jalannya penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan di daerah.

1
1.1. RUMUSAN MASALAH
1. PENGERTIAN TUGAS DAN WEWENANG
2. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAHAN DAERAH

1.2. TUJUAN PENULISAN


1. UNTUK MENGETAHUI PENGERTIAN DARI TUGAS DAN WEWENANG
2. UNTUK MENGETAHAUI TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH
DAERAH

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN TUGAS DAN WEWENANG

1) Pengertian Tugas

Tugas adalah kewajiban atau suatu pekerjaan yg harus dikerjakanseseorang dalam


pekerjaannya. Dapat diartikan pula tugas adalah suatu pekerjaan yg wajibdikerjakan
atau yg ditentukan untuk dilakukan karenapekerjaan tersebut telah menjadi tanggung
jawab dirinya.

2) Pengertian Wewenang

Wewenang adalah Kekuasaan menggunakan sumbardaya untukmencapai tujuan


organisasi. Wewenang (authority) merupakan kuncidaripada pekerjaan seorang
manajer. Arti sebenarnya dari seorang manajer dalam sebuah organisasi
danhubungannya dengan orang lain padaorganisasi tersebut terlihat pada wewenang
yang dimilikinya. Yangmengikat baagian-baagian daripada suatu struktur organisasi
adalahhubungan wewenang. Wewenang di bagi menjadi tiga, yaitu:

a. Wewenang lini adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas


bawahannya langsung. Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada
bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dantercermin sebagai rantai
perintah yang diturunkan ke bawahan melaluitingkatan organisasi.
b. Wewenang staff adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau
paraspesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi
kepada personalia.
c. Wewenang fungsional adalah wewenang anggota staf departemen untuk
mengendalikan aktivitas departemen lain karena berkaitan dengan tanggung
jawab staf spesifik.

3
Di dalam definisi tugas dan wewenang di atas kita dapat membedakan antara
tugas dan wewenang. Tugas dapat diartikan bahwa merupakan suatu keharusan
yang harus dilakukan seorang individu. Sedangkan wewenang merupakan suatu
aktifitas dimana seseorang atau suatu posisi memanfaatkan sumber daya, maupun
itu sumber daya manusia sekalipun untuk mencapai tujuan yg diharapkan dari
suatu organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa wewenang akan menghasilkan
sebuah tugas bagi seorang individu yg berada di dalam jangkauan wewenang
tersebut yg hasilnya akan mengakibatkan kemajuan yg berarti bagi sebuah
organisasi.

2.2. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAERAH

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
UUD 1945

Daya tarik terpenting dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah adalah ditetapkannya metode
pemilihan langsung untuk memilih kepala daerah. Pasal 24 ayat 5 Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 menegaskan kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih secara langsung oleh
rakyat di daerah yang bersangkutan. Kepala daerah terpilih, akan memikul tanggung jawab
kekuasaaan dengan melandaskan diri pada asas-asas penyelenggaraan negara.

4
Pasal 20 ayat 1 menegaskan Sembilan asas penyelenggara negara yang terdiri dari;

1. Asas kepastian hukum.


2. Asas tertib penyelenggara negara
3. Asas kepentingan umum.
4. Asas keterbukaan.
5. Asas proporsionalitas.
6. Asas profesionalitas.
7. Asas akuntablilitas.
8. Asas efesiensi.
9. Asas efektivitas..

Asas umum penyelenggara negara dalam ketentuan ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 28
Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi, dan
Nepoteisme ditambah asas efesiensi dan asas efektivitas. Dengan demikian penciptaan asas good
governance atau penghapusan virus KKN di daerah menjadi target strategis yang  sangat krusial
dalam pelaksanaan otonomi daerah.

Pasal 19 ayat 2 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menegaskan 
bahwa penyelenggara pemerintah daerah adalah pemerintah daerah dan DPRD. Memilih kepala
daerah secara langsung merupakan satu dari delapan hak yang dipunyai daerah. Pasal 21 undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menegaskan adanya delapan hak 
yang dipunyai daerah dalam menyelenggarakan otonomi yaitu;

1. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya.


2. Memilih pimpinan daerah.
3. Mengelola aparatur daerah.
4. Mengelolah kekayaan daerah.
5. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah.
6. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya
yang berada di daerah.

5
7. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah.
8. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Selain hak, daerah mempunyai kewajiban yang diatur dalam Pasal 2, terdapat lima belas
kewajiban yang dimilki oleh daerah yaitu:

1. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan , dan kerukunan nasional, serta


keutuhan  Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Meningkatkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Mengembangkan kehidupan demokrasi.
4. Mewujudkan keadilan dan pemerataan.
5. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan.
6. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan.
7. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak.
8. Mengembangkan sistem jaminan sosial.
9. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah.
10. Mengembangkan sumber daya produktif di daerah.
11. Melestarikan lingkungan hidup.
12. Mengelolah administrasi kependudukan.
13. Melestarikan nilai sosial budaya.
14. Membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan  sesuai dengan
kewenangannya.
15. Kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan

Hak dan kewajiban daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22 diwujudkan
dalam bentuk rencana kerja pemerintahan daerah dan dijabarkan dalam bentuk pendapatan,
belanja, , dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam  sistem pengelolaan keuangan daerah.
Pengelolaan keuangan daerah tersebut dilakukan secara efesien, efektif, transparan, akunrabel,
tertib, adil, patut dan taat pada peraturan perundang-undangan.

6
Menurut Pasal 25 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 kepala daerah mempunyai tugas dan
kewenangan sebagai berikut:

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintah daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan


bersama DPRD.
2. Mengajukan rancangan Perda.
3. Menetapakan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD.
4. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas
dan ditetapkan bersama.
5. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah.
6. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum
untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
7. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan

Di masa lalu tugas  seorang wakil kepala daerah hanya digariskan secara umum, yaitu membantu
tugas kepala daerah, atau menggantikan tugas kepala daerah apabila kepala daerah berhalangan. 
Oleh karena itu muncul ironi bahwa seorang wakil kepala daerah hanya bertugas sebagai ban
serep.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 menggariskan tugas-tugas wakil kepala daerah secara
lebih spesifik. Pasal 26 ayat 1 menjelaskan rincian tugas seorang wakil kepala daerah, yaitu:

1. Membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerinthan daerah.


2. Membantu kepala daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan instansi vertical di
daerah, menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil pengawasan, melaksanakan
pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta mengupayakan pengembangan dan
pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup.
3. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintah kabupaten dan bagi wakil
kepala daerah propinsi.

7
4. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan,
kelurahan/dan atau desa bagi wakil kepala daerah kabupaten/kota.
5. Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam penyelenggaraan
kegiatan pemerintah daerah.
6. Melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh kepala
daerah.
7. Melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah berhalangan.

Pasal 26 ayat 2 mengatur ketentuan mengenai pertanggungjawaban tugas seorang wakil kepala
daerah. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya seperti dirinci di atas, wakil kepala daerah
berttanggung jawab kepada kepala daerah. Prosedur seperti itu berarti bahwa tugas-tugas
seoarang  wakil kepala daerah berada dalam satu kesatuan yang utuh dan sinergitas dengan
tugas-tugas kepala daerah, yang kelak dipertanggungjawabkan bersama kepada DPRD.

Jika kepala daerah meninggal dunia, berhenti, diberhentikan atau tidak dapat melakukan
kewajiban  selama enam bulan secara terus-menerus dalam masa jabatannya, maka wakil kepala
daerah akan menggantikan kepala daearh sampai habis masa jabatannya. Ketentuan ini diatur
dalam ayat 3 Pasal 26 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dan Pasal 26,
kepala daerah dan wakil kepala daerah mempunyai kewajiban sebagai berikut:

1. Memegang teguh dan mengamalkan pancasila, melaksanakan Undang-undang Dasar


Negara republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan
Negara kesatuan republik Indonesia.
2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
3. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
4. Melaksanakan kehidupan demokrasi.
5. Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan.

8
6. Menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.
7. Memajukan dan mengembangkan daya saing daerah.
8. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik.
9. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah.
10. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua perangkat
daerah.
11. Menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerah di hadapan rapat
paripurna DPRD.

Selain itu, kepala daerah mempunyai kewajiban juga untuk memberikan laporan
penyelenggaraan  pemerintahan daerah kepada pemerintah, dan memberikan laporan keterangan
pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan
pemerintah daerah kepada masyarakat.

Laporan penyelenggaraan pemerintah daerah kepada pemerintah disampaikan kepada presiden


melaui Menteri Dalam Negeri untuk Gubernur, dan kepada Menteri Dalam Negeri melalui
Gubernur untuk Walikota satu kali dalam satu tahun.

Laporan tersebut digunakan pemerintah sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan


pemerintah daerah dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Ketentuan tentang laporan penyelenggaraan pemerintah daerah ini tidak
menutup adanya laporan lain baik atas kehendak kepala daerah atau atas permintaan pemerintah.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
UUD 1945. Kewenangan pemerintahan daerah terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.

Daya tarik terpenting dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah adalah ditetapkannya metode
pemilihan langsung untuk memilih kepala daerah. Pasal 24 ayat 5 Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 menegaskan kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih secara langsung oleh
rakyat di daerah yang bersangkutan. Kepala daerah terpilih, akan memikul tanggung jawab
kekuasaaan dengan melandaskan diri pada asas-asas penyelenggaraan negara.

3.2. SARAN

Diharapkan dengan tercantumnya tugas dan wewenang Pemerintahan Daerah ini dapat
dilaksanakan dengan baik ditengah daerah masing-masing.

10
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unpas.ac.id/31664/1/Bab%202%20Erwin%20reff.pdf

https://brainly.co.id/tugas/1386749

https://www.negarahukum.com/hukum/tugas-dan-kewenangan-
pemerintahan-daerah.html

11

Anda mungkin juga menyukai