Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PEMBAGIAN DAN WEWENANG OTONOMI DAERAH

Prof. Dr. Ir. Mochamad Hasjim Bintoro , M.Agr.

TAUFIK HIDAYAT
J0417221062

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENGEMANGAN MASYARAKAT


PERTANIAN
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dengan judul “ Pembagian dan Wewenang Otonomi Derah
”.
Dengan tulisan ini kami diharapkan Pembaca mampu untuk memahami materi mengenai seperti
apa pembagian dan apa saja wewenang otonomi daerah. Kami sadar tulisan ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi pembacanya,
supaya kelak menjadi pribadi yang berdemokrasi pancasila, karena kita adalah penerus Bangsa
Indonesia.

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar belakang...................................................................................................................1
1.2. Rumusan masalah.............................................................................................................1
1.2.1. Apa itu otonomi daerah?............................................................................................1
1.2.2. Apa saja pembagian otonomi daerah?.......................................................................1
1.2.3. Apa saja wewenang otonomi daerah?........................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................................................1
1.3.1. Memahami apa itu otonomi daerah...........................................................................1
1.3.2. Memahami apa saja pembagian otonomi daerah.......................................................1
1.3.3. Memahami apa saja yang menjadi wewenang otonomi daerah.................................1
1.4. Manfaat.............................................................................................................................1
BAB II: PEMBAHASAN..............................................................................................................2
2.1. Otonomi daerah.................................................................................................................2
2.2. Wewenang otonomi daerah...............................................................................................2
BAB III: PENUTUP......................................................................................................................4
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................................4
3.2. Saran..................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................5

ii
1

BAB I: PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Pemberian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta
masyarakat. Disamping itu melalui otonomi luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya
saing dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan
kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistim Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Asumsi dasar otonomi daerah adalah membangun sistem pemerintahan yang
berdasarkan pada kemauan politik (political will) untuk menyerahkan pengelolaan daerah kepada
pemerintah lokal atau daerah yang lebih memahami persoalan-persoalan, kebutuhan dan karakter
masyarakat yang berada di daerah tersebut. Upaya mendekatkan fungsi pelayanan kepada
masyarakat yang dengan demikian menghasilkan kebijakan-kebijakan pro-rakyat. Tujuan
otonomi adalah mencapai efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan kepada masyarakat. Sebagai
bagian dari tuntutan reformasi, otonomi daerah dianggap penting terutama bagi daerah yang kaya
akan sumber daya alam. Pemanfaatan sumber daya alam berupa hasil pertambangan dianggap
sebagai upaya daerah untuk mengelola kekayaannya secara mandiri serta mendapatkan sumber
pendapatan daerah yang dapat digunakan untuk melaksanakan pembangunan didaerahnya.
Respon atas tuntutan tersebut pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah telah mendesentralisasikan urusan Pertambangan, energi dan sumber daya
mineral ke daerah.
1.2. Rumusan masalah
1.2.1. Apa itu otonomi daerah?
1.2.2. Apa saja pembagian otonomi daerah?
1.2.3. Apa saja wewenang otonomi daerah?
1.3. Tujuan
1.3.1. Memahami apa itu otonomi daerah
1.3.2. Memahami apa saja pembagian otonomi daerah
1.3.3. Memahami apa saja yang menjadi wewenang otonomi daerah
1.4. Manfaat
Makalah ini bermanfaat bagi pembaca agar bisa menambah wawasan kewarganegaraan
mengenai pembagian wewenang otonomi daerah

1
2

BAB II: PEMBAHASAN

2.1. Otonomi daerah


Otonomi daerah ialah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sistem pembagian daerah awalnya bersifat sentalistik
menjadi disentralistik. Pemilihan Pemerintah dan pemerintahan daerah dan kewenangan
pemerintah daerah serta mengakui bagi daerah-daerah yang bersifat khusus atau istimewa.
Berbicara sistem pembagian kewenangan, dalam UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah dijelaskan sebagai berikut:
a. Absolut
Urusan pemerintahan absolut sebagaimana dimaksud pada pasal 9 (2) adalah Urusan
Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat
 Pemerintahan
 Keamanan
 Agama
 Yustisi
 Politik luar negeri
 Moneter dan Fiskal

b. Konkuren
Urusan pemerintahan konkuren sebagaimana dimaksud pada pasal 9 (3) adalah Urusan
Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah
kabupaten/kota.
Adapun tujuan pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut
 Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik.
 Pengembangan kehidupan demokrasi.
 Keadilan nasional.
 Pemerataan wilayah daerah.
 Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah dalam
rangka keutuhan NKRI.
 Mendorong pemberdayaaan masyarakat.
 Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat,
mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
2.2. Wewenang otonomi daerah
Kewenangan merupakan hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Kewenangan biasanya
dihubungkan dengan kekuasaan. Penggunaan kewenangan secara bijaksana merupakan
faktor kritis bagi efektevitas organisasi. Kewenangan digunakan untuk mencapai tujuan
pihak yang berwenang. Karena itu, kewenangan biasanya dikaitkan dengan suatu kekuasaan.

2
3

kewenangan daerah yang terdapat di dalam undang-undang meliputi:


1. Mengelola sumber daya nasional yang tersedia diwilayahnya dan bertanggung
jawab memelihara kelestarian lingkungan sesuai dengan peraturan perundangan,
2. Mengelola wilayah laut sejauh 12 mil dari garis pantai kearah laut lepas dan
berwenang melakukan:
-ekplorasi, ekploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan laut sebatas wilayah laut
tersebut;
-pengaturan kepentingan administratif;
3. Melakukan pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan pensiun, gaji,
tunjangan, dan kesejahteraan pegawai, serta pendididkan dan pelatihan sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan daerah yang ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan.
4. Membiayai pelaksanaan tugas pemerintah daerah dan DPRD.
5. Melakukan peminjaman dari sumber dalam negeri dan atau luar negeri dengan
persetujuan DPRD dan Pusat untuk pinjaman luar negeri.
6. Menentukan tarif dan tata cara pemungutan retribusi dan pajak daerah.
7. Membentuk dan memiliki Badan Usaha Milik Daerah.
8. Menetapkan APBD.
9. Melakukan kerjasama antar daerah atau badan lain, dan dapat membentuk Badan
Kerjasama baik dengan mitra didalam maupun diluar negeri.
10. Menetapkan pengelolaan Kawasan Perkotaan.
11. Pemerintahan kota/kabupaten yang wilayahnya berbatasan langsung dapat
membentuk lembaga bersama untuk mengelola kawasan perkotaan.
12. Membentuk, menghapus, dan menggabungkan desa yang ada di wilayahnya atas
usul dan prakarsa masyarakat dan persetujuan DPRD.
13. Mengatur penyelenggaraan pemerintahan desa.
14. Membentuk Satuan Polisi Pamong Praja

Selain kewenangan-kewenangan umum yang telah disebutkan diatas, bagi daerah kabupaten
dan daerah kota diwajibkan menyelenggarakan kewenangan wajib sebagai berikut:
(1) pekerjaan umum;
(2) kesehatan;
(3) pendidikan dan kebudayaan;
(4) pertanian;
(5) perhubungan;
(6) industri dan perdagangan;
(7) penanaman modal;
(8) lingkungan hidup;
(9) pertanahan;
(10) koperasi; dan
(11) tenaga kerja.

3
4

Untuk daerah kota disamping kewajiban diatas juga diwajibkan untuk menyediakan
kebutuhan utilitas kota sesuai kondisi dan kebutuhan kota yang bersangkutan,
utilitas kota ini antara lain:
(1) pemadam kebakaran;
(2) kebersihan;
(3) pertamanan; dan
(4) tata kota.

Kewenangan daerah kabupaten dan daerah kota diatas berlaku juga di kawasan otorita
yang terletak didaerahnya. Kawasan otorita yang dimaksud meliputi:
(1) badan otorita;
(2) kawasan pelabuhan;
(3) kawasan bandar udara;
(4) kawasan perumahan;
(5) kawasan industri;
(6) kawasan perkebunan;
(7) kawasan pertambangan;
(8) kawasan kehutanan;
(9) kawasan pariwisata;
(10) kawasan jalan bebas hambatan;
(11) kawasan lain yang sejenis.

BAB III: PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Otonomi daerah ialah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kewenangan merupakan hak untuk melakukan sesuatu
atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai
tujuan tertentu. Kewenangan biasanya dihubungkan dengan kekuasaan. Penggunaan
kewenangan secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektevitas organisasi.
Kewenangan digunakan untuk mencapai tujuan pihak yang berwenang. Karena itu,
kewenangan biasanya dikaitkan dengan suatu kekuasaan
3.2. Saran
Pendidikan kewarganegaraan merupakan upaya membina kesadaran peserta didik untuk ikut
serta dalam pembelaan negara. Pendidikan kewarganegaraan pada makalah ini dimaksudkan
untuk membina dan meningkatkan wawasan pembaca mengenai seperti apa pembagian
wewenang otonomi daerah di indonesia. Dengan memahami materi ini, pembaca diharapkan
mampu memahami dengan baik seperti apa wewenang dan pembagian otonomi daerah dan
makalaah ini juga semoga bisa memberi informasi yang berguna bagi pembacanya, supaya
kelak menjadi pribadi yang berdemokrasi pancasila, karena kita adalah penerus Bangsa
Indonesia.

4
5

DAFTAR PUSTAKA

Maulana, Andi. 2016. System pembagian kewenangan dalam otonomi daerah. Diakses pada 28
september 2022. https://prezi.com/gadl0nnh1im3/sistem-pembagian-kewenangan-dalam-
otonomi-daerah

Wikipedia. 2020. Kewenangan. Diakses pada 28 September 2022.


https://id.wikipedia.org/wiki/Kewenangan
chrome-extension://oemmndcbldboiebfnladdacbdfmadadm/https://www.bappenas.go.id/files/
7113/4985/2797/dedy__20091015151001__2383__0.pdf

Anda mungkin juga menyukai