Anda di halaman 1dari 20

Makalah Administrasi Keuangan Negara

Diajukan sebagai

Tugas Mata Kuliah Pengantar Administrasi

Dosen Pengampu : Wiszda Asma

Oleh :

Dea Novitasari

Hilda

Jumiarti

Nor Enia Erianti

Ocha Dwi Patria

Rani Maulaya Saghira

ASMI CITRA NUSANTARA DI BANJARMASIN

Prodi Kesekretariatan

Jurusan Administrasi Perkantoran

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga kita tetap bisa menikmati alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tidak lupa
curahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan
sebaik-baiknya jalan, berupa ajaran yang sempurna dengan bahasa yang sangat indah.

Penulis akhirnya merasa sangat bersyukur karena telah berhasil menyelesaikan makalah
yang kami beri judul ”Administrasi Keuangan Negara” sebagai tugas mata kuliah Pengantar
Administrasi. Dari makalah ini kami mencoba untuk menguraikan mengenai definisi, ruang
lingkup, ciri-ciri, fungsi dan manfaat, dasar hukum, serta proses administrasi negara.

Penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini. Tentu penulis sadari dengan sepenuhnya bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu kritik dan saran sangat kami perlukan
untuk memperbaiki yang selanjutnya.

Banjarmasin, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB 1 : PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan 1

BAB II : PEMBAHASAN 2

A. Definisi, Ruang Lingkup dan Ciri-Ciri Administrasi Negara 2

B. Fungsi dan Manfaat Administrasi Negara 4

C. Fungsi dan Prinsip-prinsip Pengorganisasian Negara

D. Dasar Hukum Pengeloaan Keuangan Negara

E. Proses Administrasi Keuangan Negara dalam Praktik

BAB III : PENUTUP 7

A. Kesimpulan 7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam mempelajari ilmu Proses administrasi melaksanakan tiga fungsi utama


yang berhubungan dengan tiga tingkatan hierarki formal. Pada tingkat atas, yaitu
fungsi pengarahan organisasi terutama berkaitan dengan proses perencanaan jangka
panjang dari tujuan yang akan dicapai, Pada tingkat menengah adalah fungsi
manajemen organisasi terutama berkaitan dengan upaya mempertahankan organisasi
sebagai pekerjaan yang berlangsung lama, seperti memberikan bahan, sarana, intruksi,
dan penciptaan iklim yang diperlukan oleh staf teknis atau profesional yang terlibat
dalam proses produksi (hasil). Adapun pada tingkat bawah adalah fungsi pengawasan,
Dalam kontak langsung dengan pekerja profesional dan teknis, fungsi pengawasan
mengarahkan penggunaan sumber-sumber serta menjalin agar kegiatan profesional
dan teknis dilaksanakan sesuai standar yang telah ditetapkan. Ketiga tingkatan ini
saling berkaitan, adanya derajat saling hubungan secara positif dan mempunyai fungsi
yang berbeda, seperti beragamnya organisasi dari berbagai jenis dan ukuran. Misalnya
dalam pabrik atau pada bagian pelayanan sosial medis, fungsi pengarahan,
manajemen, dan pengawasan dapat tertanam pada satu orang. Akan tetapi, yang
terpenting bahwa administnsi merupakan proses pengarahan, manajemen, dan
pengawasan yang merupakan unsur-unsur penting dalam administrasi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi, ruang lingkup dan ciri-ciri administrasi negara?

2. Apa fungsi dan manfaat administrasi negara ?

3. Apa fungsi dan prinsip-prinsip pengorganisasian negara?

4. Apa dasar hukum pengeloaan keuangan negara ?

5. Bagaimana proses administrasi keuangan negara dalam praktik?

C. TUJUAN

1. Mengetahui dan memahami definisi, ruang lingkup dan ciri-ciri administrasi


negara
2. Mengetahui dan memahami fungsi dan manfaat administrasi negara

3. Mengetahui dan memahami fungsi dan prinsip-prinsip pengorganisasian negara

4. Mengetahui dan dasar hukum pengeloaan keuangan negara

5. Mengetahui dan memahami proses administrasi keuangan negara dalam praktik

ii
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI, RUANG LINGKUP DAN CIRI-CIRI ADMINISTRASI NEGARA

1. DEFINISI ADMINISTRASI NEGARA

Menurut Dimock dan Dimock (1992: 19), administrasi negara merupakan


bagian dari administrasi umum yang mempunyai lapangan lebih luas, yaitu ilmu
pengetahuan yang mempelajari bagaimana lembaga-lembaga mulai dari satu
keluarga hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa disusun, digerakkan, dan
dikemudikan. Administrasi negara juga merupakan bagian ilmu politik yang
mempelajari penentuan kebijaksanaan negara dalam suatu proses. Oleh sebab itu,
sebagai suatu ilmu yang diperoleh dari kedua ilmu pengetahuan ini, administrasi
negara menghendaki dua macam syarat jika hendak dipahami. Pertama, perlu
mengetahui sesuatu mengenai administrasi umum. Kedua, harus diakui bahwa
banyak masalah administrasi negara timbul dalam kerangka politik.

Selanjutnya, Dimock dan Dimock (1992: 20) menambahkan bahwa


administrasi negara adalah ilmu yang mempelajari apa yang dikehendaki rakyat
melalui pemerintah, dan cara mereka memperolehnya. Oleh sebab itu, ilmu
administrasi negara tidak hanya mempersoalkan apa yang dilakukan pemerintah,
tetapi juga bagaimana melakukannya. Sejalan dengan pendapat di atas, Thoha
(1997: 10) mengemukakan bahwa ilmu administrasi negara diturunkan dari ibu
administrasi dan ayah politik. Dengan demikian, pengetahuan administrasi yang
diterapkan dalam kegiatan politik atau negara atau pemerintahan itulah
administrasi negara. Robbins (1983: 9) mengemukakan bahwa administration in
the universal process of vilocioncy getting activities completed with and through
other people (administrasi adalah keseluruhan proses dari aktivitas-aktivitas
pencapaian tujuan secara efisien dan melalui orang lain). Waldo (1996: 17)
mendefinisikan administrasi negara sebagai organisasi dan manajemen manusia
dalam pemerintahan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3
4

Selain itu, administrasi negara merupakan seni dan ilmu tentang manajemen
yang dipergunakan untuk mengatur urusan-urusan negara. Pada sisi lain, Pffiner
dan Presthus seperti dikutip Pamudji (1985:21) mendefinisikan administrasi negara
sebagai berikut: 133 134 Ilmu Administrasi Negara Ilmu Administrasi Negara “in
sum, public administration is a process concerned with carrying out public policies,
and compassing innumbrable skills and techniques which give order and purpose to
the efforts to large number of people.” Siagian (1994: 3) memberikan pengertian
bahwa administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan dua orang atau lebih, yang terlibat dalam bentuk usaha kerja sama demi
tercapainya tujuan yang ditentukan sebelumnya. Supaya lebih komprehensif dan
untuk lebih memahami bahasan pengertian dan ruang lingkup administrasi negara,
kita mulai dengan mengemukakan beberapa definisi administrasi negara dari ahli-
ahli berikut:

1. Public Administration adalah organisasi dan manajemen dari manusia dan


benda guna mencapai tujuan-tujuan pemerintah. Public Administration adalah
suatu seni dan ilmu tentang manajemen yang dipergunakan untuk mengatur
urusan-urusan negara (Dwight Waldo,1982).
2. Administrasi negara meliputi implementasi kebijakan pemerintah yang telah
ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik. Administrasi negara dapat
didefinisikan sebagai koordinasi usaha-usaha perseorangan dan kelompok
untuk melaksanakan kebijakan pemerintah. Secara menyeluruh administrasi
negara adalah suatu proses yang bersangkutan dengan pelaksanaan kebijakan-
kebijakan pemerintah, pengaruh kecakapan-kecakapan dan teknik-teknik yang
tak terhingga jumlahnya yang memberi arah dan maksud terhadap usaha-usaha
sejumlah besarorang (John M Pfeiffer dan Robert V. Presthus, 1960).
3. Administrasi negara adalah berikut ini.
5

a. Suatu kerja sama kelompok dalam lingkungan pemerintah. Meliputi ketiga


cabang pemerintahan: eksekutif, legislatif dan yudikatif, serta hubungan
di antara mereka.
b. Mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijakan umum/negara
dan oleh karenanya merupakan sebagian dari proses politik.
c. Dalam beberapa hal berbeda dengan administrasi privat.
d. Sangat erat berkaitan dengan berbagai macam kelompok swasta dan
perorangan dalam menyajikan pelayanan kepada masyarakat (Felix A
Nigro, 1970).

4. Administrasi negara adalah studi tentang seluruh proses, organisasi dan


individu yang bertindak sesuai dengan peranan dan jabatan resmi sehubungan
dengan pelaksanaan peraturan perundangan yang dikeluarkan oleh lembaga-
lembaga legislatif, eksekutif dan peradilan (Gordon, 1982).

2. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI NEGARA

Menurut Buku SANKRI (2003), ditinjau dari segi unsurnya yang pokok dalam
kehadirannya sebagai disiplin dan sebagai sistem, ruang lingkup perhatian
administrasi negara tersebut meliputi pokok-pokok sebagai berikut.

a) Tata nilai yang menjadi dasar dan tujuan serta acuan perilaku dari sistem dan
proses administrasi negara, yang menyentuh nilai-nilai kultural, dan
institusional yang berkembang dalam kehidupan negara bangsa, termasuk
landasan falsafah dan etika serta pandangan hidup yang mendasari atau pun
nilai-nilai spiritual yang menghikmatinya.

b) Organisasi dan manajemen pemerintahan negara, yang meliputi tatanan


organisasi aparatur pemerintahan negara yang berada di wilayah pemerintahan
6

negara dan sering disebut birokrasi pemerintahan, terdiri dari organisasi


lembaga eksekutif (pemerintah), legislatif (DPRD, DPR, DPD), yudikatif
(badan peradilan) dan lembaga negara lainnya yang Sistem Administrasi
Negara Kesatuan Republik Indonesia  diperlukan serta saling berhubungan
dalam rangka penyelenggaraan negara; termasuk organisasi kesekretariatan
lembaga-lembaga tersebut.

c) Manajemen pemerintahan negara, meliputi kegiatan pengelolaan pelaksanaan


tugas pemerintahan umum dan pembangunan dalam berbagai bidang
kehidupan dan wilayah pemerintahan, merupakan pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen pemerintahan pada umumnya, seperti pengelolaan kebijakan,
perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan, pengendalian, pelayanan,
pengawasan, dan pertanggungjawaban hasilhasilnya dari setiap ataupun
keseluruhan organisasi pemerintahan negara.

d) Sumber daya aparatur negara. Sumber daya manusia sebagai unsur dominan
dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan negara; pengelolaan dan
pembinaannya mendapatkan perhatian dalam keseluruhan aspek dan
dimensinya, sejak recruitment, pengembangan kompetensi, pengembangan
karier dan kesejahteraan, serta pemensiunannya, termasuk pengelolaannya
melalui sistem manajemen kepegawaian negara. Demikian pula unsur-unsur
dan manajemen sumber daya lainnya (dana, prasarana, peralatan dan fasilitas
kerja). Keseluruhan sumber daya aparatur negara tersebut dikelola dalam
organisasi kesekretariatan di setiap lembaga.

e) Sistem dan proses kebijakan negara. Sebagai sistem penyelenggaraan


kebijakan negara, peran administrasi negara dalam pengelolaan kebijakan
pemerintahan negara mencakup hal-hal yang berkenaan dengan fungsi dan
proses (1) Perumusan kebijakan; (2) Penetapan kebijakan; (3) Pelaksanaan
7

kebijakan; (4) Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan; (5)


Penilaian hasil (evaluasi kinerja) pelaksanaan berbagai kebijakan negara untuk
menangani atau mengatasi berbagai persoalan lingkungan administrasi negara,
seperti dalam bidang kehidupan sosial, ekonomi, politik, hukum, agama,
lingkungan hidup yang disebut public affairs, yang dikenal pula sebagai
lingkungan administrasi negara.

f) Posisi, kondisi, dan peran masyarakat bangsa dalam bernegara. Negara eksis
pada suatu wilayah karena adanya kesepakatan masyarakat bangsa yang hidup
pada wilayah tersebut. Negara didirikan oleh rakyat bangsa untuk mencapai
tujuan bersama. Oleh karena itu, merekalah pemilik kedaulatan negara. Sebab
itu, organisasi dan manajemen pemerintahan tidak dapat mengabaikan aspirasi
dan peran masyarakat atau rakyat bangsa dalam penyelenggaraan
pemerintahan negara. Organisasi yang berkembang dalam dinamika kehidupan
bernegara tersebut merupakan unsur penting dalam negara, yang memiliki
posisi dan peran tertentu dalam sistem dan proses penyelenggaraan kebijakan
negara pada seluruh wilayah negara; dan menjadi bagian dari fokus perhatian
administrasi negara.

g) Hukum administrasi negara. Hal ini meliputi dimensi hukum bertalian dengan
pengaturan sistem dan proses penyelenggaraan negara, termasuk mengenai
eksistensi, tugas, fungsi lembaga-lembaga pemerintahan negara, saling
hubungannya satu sama lainnya, dan karya masing-masing lembaga serta tata
cara menghasilkannya; dimaksudkan agar kelembagaan negara tersusun dan
terselenggara secara efisien, proporsional, efektif, tertib dan legitimate.

3. CIRI-CIRI ADMINISTRASI NEGARA


8

Ciri-ciri administrasi negara menurut Thoha yang dikutip oleh Anggara (2012:143)
adalah sebagai berikut:

a) Pelayanan yang diberikan oleh administrasi negara bersifat lebih urgent


dibandung dengan pelayanan yang diberikan oleh organisasi- organisasi
swasta. Urgensi yang diberikan ini karena menyangkut kepentingan semua
masyarakat dan jika tidak disegerahkan atau ditangani oleh organisasi lainnya
maka tidak akan jalan.

b) Pelayanan yang diberikan oleh administrasi negara pada umumnya bersifat


monopoli atai semimonopoli.

c) Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, administrasi negara dan


administratornya relatif berdasarkan undang-undang dan peraturan. Hal ini
menberikan warna legalitas dari administrasi negara tersebut.

d) Administrasi negara dalam memberikan pelayanan tidak dikendalikan oleh


harga pasar. Pelayanan oleh administrasi negara ditentukan oleh ras
pengabdian kepada masyarakat umum. 23

e) Usaha-usaha yang dilakukan oleh administrsi negara sangat bergantung pada


penilaian rakyat yang dilayani

B. FUNGSI DAN MANFAAT ADMINISTRASI NEGARA

1. FUNGSI ADMINISTRASI NEGARA

2. MANFAAT ADMINISTRASI NEGARA

C. FUNGSI DAN PRINSIP-PRINSIP PENGORGANISASIAN NEGARA

1. FUNGSI PENGORGANISASIAN NEGARA


9

Fungsi pengorganisasian (Organizing) adalah proses mengatur tugas, wewenang dan


tanggung jawab setiap indvidu dalam manajemen. Menjadi satu kesatuan untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Fungsi pengorganisasian bukan hanya mengatur orang. Tapi semua sumber daya yang
dimiliki, termasuk uang, mesin, waktu, dan semuanya. Tanpa terkecuali.
Pengorganisasian adalah tentang mengatur sumber daya, mengatur agar tepat,
mengatur agar segala sesuatu berjalan dengan semestinya, sesuai dengan direncanakan.

2. PRINSIP-PRINSIP PENGORGANISASIAN NEGARA

Lima prinsip pengorganisasian (Organizing Principles)

1. Prinsip Spesialisasi kerja (Work Specialization)

Prinsip ini sering disebut juga Prinsip Pembagian Kerja atau Division of Work,
ada juga yang menyebutnya Division of Labour.Yang dimaksud dengan Spesialisasi
kerja adalah pembagian tugas-tugas atau pekerjaan yang kompleks menjadi beberapa
sub-pekerjaan atau bagian kepada karyawannya. Setiap karyawan dilatih untuk
melakukan tugas-tugas tertentu yang berkaitan dengan spesialisasinya sehingga
mereka memiliki kualifikasi dan kemampuan yang berkaitan dengan tugas-tugas yang
diberikan tersebut.

2. Prinsip Otoritas atau Wewenang (Authority)

Otoritas atau wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, membuat


keputusan, memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu (atau tidak melakukan
sesuatu), dan hak untuk mengalokasikan sumber daya atas nama organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi.
10

3. Prinsip Rantai Komando (Chain of Command)

Rantai Komando merupakan konsep penting untuk membangun suatu struktur


organisasi yang kuat. Rantai Komando atau Chain of Command dapat diartikan
sebagai garis kewenangan tanpa putus yang membentang dari puncak manajemen ke
karyawan level terendah serta mejelaskan siapa yang harus bertanggung jawab dan
melapor kepada siapa. Jadi pada dasarnya dapat dikatakan bahwa Rantai Komando
adalah aliran pelaporan. Misalnya seorang Operator produksi harus melapor ke Leader
Produksi, Leader produksi harus melapor ke Supervisor produksi, kemudian
Supervisor produksi harus melapor ke Manajer dan Manajer Produksi harus melapor
ke Direktur Operasional.

4. Prinsip Pendelegasian Wewenang (Delegation)

Pendelegasian wewenang merupakan salah satu hal yang penting dalam


organisasi. Tanpa adanya pendelegasian wewenang, seorang manajer harus
mengerjakan sendiri semua pekerjaannya. Keberhasilan seorang manajer pada
dasarnya sangat tergantung pada kemampuannya untuk mendelegasikan wewenang
dan pekerjaan kepada bawahannya.

5. Prinsip Rentang Kendali (Span of Control)


Rentang Kendali (Span of Control) atau sering disebut juga dengan Rentang
Manajemen (Span of Management) adalah Jumlah Karyawan atau bawahan yang
dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang atasan dalam satu waktu, atasan yang
dimaksud tersebut dapat berupa seorang Supervisor ataupun Manajer.
11

D. DASAR HUKUM PENGELOAAN KEUANGAN NEGARA

E. PROSES ADMINISTRASI KEUANGAN NEGARA DALAM PRAKTIK

1. Pengertian pengawasan keuangan negara

Seperti yang kita ketahui pemerintah merupakan pelaksana anggaran negara, dan
secara otomatis akan menetukan arah dan kebijakan keuangan negara dengan kontrol
dari DPR juga. kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah nantinya akan digunakan
oleh pelaksana itu sendiri, yaitu departemen departemen serta lembaga negara. oleh
karena itu untuk mengawasi jalanya pemakaian keuangan negara dibutuhkanlah yang
namanya pengawasan keuangan negara.

Pengawasan keuangan negara adalah ” Segala kegiatan kegiatan untuk menjamin


agar pengumpulan penerimaan-penerimaan negara, dan penyaluran pengeluaran-
pengeluaran negara tidak menyimpang dari rencana yang telah digariskan di dalam
Anggaran “.

2. Tujuan Pengawasan Keuangan Negara

a) Untuk menjaga agar anggaran yang disusun benar-benar dapat dijalankan.

b) Untuk menjaga agar kegiatan pengumpulan penerimaan dan pembelanjaan


pengeluaran negara sesuai dengan anggaran yang telah digariskan.
12

c) Untuk menjaga agar pelaksanaan APBN benar-benar dapat dipertanggung-


jawabkan.

3. Jenis-Jenis Pengawasan

a) Pengawasan Berdasarkan Objek

 Pengawasan terhadap Penerimaan Negara

1) Penerimaan dari Pajak dan Bea Cukai dilakukan oleh Kantor Inspeksi Bea dan
Cukai.

2) Penerimaan dari bukan Pajak dilakukan oleh KPKN.

 Pengawawan terhadap Pengeluaran Negara.

Prinsip-prinsip yang dipakai dalam pelaksanaan pengeluaran negara adalah :

i. Wetmatigheid, pengawasan yang menekankan pada aspek kesesuaian antara


praktik pelaksanaan APBN dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

ii. Rechmatighead, pengawasan yang menekankan dari segi legalitas praktik


APBN.

iii. Doelmatighead, pengawasan yang menekankan pada pentingnya peranan


faktor tolok ukur dalam praktik pelaksanaan APBN

b) Pengawasan Menurut Sifatnya.

 Pengawasan preventif.
13

Pengawasan preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum dimulainya


suatu kegiatan atau sebelum terjadinya pengeluaran keuangan. Tujuan
pengawasan ini adalah :

o mencegah terjadinya tindakan-tindakan yang menyimpang dari dasar yang


telah ditentukan.

o Memberikan pedoman bagi terselenggaranya pelaksanaan kegiatan secara


efisien dan efektif.

o Menentukan kewenangan dan tanggung jawab sebagai instansi


sehunbungan dengan tugas yang harus dilaksanakan.

 Pengawasan Detektif

Pengawasan detektif adalah suatu bentuk pengawasan yang dilakukan dengan


meneliti dan mengevaluasi dokumen-dokumen laporan pertanggungjawaban
Bendaharawan. Berdasarkan cara melakukan pengawasan detektif dibedakan
menjadi dua, yaitu :

1) Pengawasan dari jauh.

Pengawasan dilakukan dengan cara meneliti laporan pertanggung jawaban


Bendahawan, beserta bukti-bukti pendukungnya.

2) Pengawasan dari dekat.

Pengawasan dilakukan di tempat diselenggaranya kegiatan administrasi.

c) Pengawasan Menurut Ruang Lingkupnya

 Pengawasan Internal.
14

Pegawasan internal dibagi menjadi dua yaitu pengawasan dalam arti sempit,
yaitu pengawasan internal yang dilakukan aparat yang berasal dari internal
lingkungan Departemen atau Lembaga yang diawasi. Sedangkan pengawan
internal dalam arti luas adalah pengawasan internal yang dilakukan oleh aparat
pengawas yang berasal dari lembaga khusus pengawas yang dibentuk secara
internal oleh Pemerintah atau lembaga Eksekutif.

 Pengawasan Eksternal

Adalah suatu bentuk pengawasan yang dilakukan oleh suatu unit pengawas yang
sama sekali berasal dari lingkungan organisasi eksekutif.

d) Pengawasan Menurut Metode Pengawasannya

 Pengawasan Melekat

Pengawasan melekat adalah pengawasan yang dilakukan oleh Pimpinan atau


atasan langsung suatu organisasi atau unit kerja terhadap bawahannya dengan
tujuan untuk mengetahui atau menilai program kerja yang ditetapkan telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

 Pengawasan Fungsional

Adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawas fungsional, baik yang
berasal dari internal Pemerintah, maupun dari lingkungan eksternal Pemerintah.

4. Pemeriksaan Sebagai Tindak Lanjut Pengawasan


15

Salah satu bentuk tindak lanjut penyelenggaraan pengawasan adalah pemeriksaan.


Pemeriksaan adalah penilaian yang independen, selektif, dan analistis terhadap
program atau kegiatan, dengan tujuan untuk :

a) Menilai efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan penggunaan sumber daya dan


dana yang tersedia
b) Mengenali aspek-aspek yang perlu diperbaiki.
c) Mengevaluasi aspek-aspek tersebut secara mendalam, memaparkan perlunya
perbaikan, serta mengemukakan saran-saran perbaikan yang perlu dilakuka
16

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

7
17

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai