PENDAHULUAN
Kesenjataan Kavaleri Kodiklat TNI AD, Pusat Pendidikan Kavaleri yang berada
mengajar dan latihan serta kegiatan bimbingan dan pengasuhan bagi siswa,
karier pegawai guna mewujudkan prajurit Kavaleri yang profesional handal dan
dikategorikan menjadi sumber daya manusia tenaga pendidik dan sumber daya
1
2
bila kebutuhan mereka terpenuhi yang antara lain memiliki karier yang baik
dalam bekerja, atas dasar maka sistem karier pada Pusat Pendidikan Kavaleri
sangat penting untuk menjamin kelancaran karier pegawai. Dalam sistem karier
negeri sipil yang menunjukan prestasi kerja terhadap negara. Adapun persyaratan
bagi pegawai yang akan dinaikan pangkatnya adalah (1) Foto copy Kep Pangkat
Pertama s.d terakhir (2) Foto copy jabatan terakhir (3) Foto copy Dikum / Dikmil
(4) Foto copy Daftar penilaian (5) Foto copy blangko hasil kesamaptaan (6) Foto
Copy TOP/ DSPP orgas satuan sesuai jabatan berdasarkan Surat Dankodiklat
Pendidikan Kavaleri tidak secara keseluruhan berjalan dengan baik ini ditunjukan
oleh Pegawai yang tidak bisa melaksanakan penyegaran jasmani (Garjas) dan
Pegawai yang melanggar aturan sehingga pangkatnya tidak naik, mencermati hal
tersebut setidaknya dilihat dari ilmu kebijakan publik bahwa dalam usul kenaikan
prosedur kenaikan pangkat kepada pegawai (2) membangun motivasi mereka (3)
melengkapi sarana yang diperlukan dan (4) dibuat standar operating procedur
3
(SOP). (Edward III, 1980 : 10) atas dasar ini sumber daya manusia tenaga
Kaitannya dengan hal diatas belum semua tahapan prosedur itu dilaksanakan
dengan baik, sehingga pegawai tidak selalu siap melengkapi persyaratan yang
harus mereka penuhi berkaitan dengan kenaikan pangkatnya kondisi ini tidak
baik, karena akan mempengaruhi kinerja mereka sejalan dengan hal tersebut
program kerja satuan dan pembinaan tradisi korps Kavaleri, Pendidikan pegawai
demikian semua staf personalia harus ingat bahwa kebijakan publik adalah
sebagai ketentuan program atau tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah untuk
keluarnya. Diantaranya kendala tersebut yang sepertinya tidak luput dari pantauan
banyak orang ialah masalah pegawai tidak bisa naik pangkatnya yang
penghargaan kepada Tim pengajar (Gumil) berupa ucapan terima kasih dalam
peran karier pegawai Pusdikkav dalam menunjang keberhasilan tugas dan fungsi
serta visi dan misi Pusdikkav. Sementara menurut pengamatan peneliti, kinerja
kondisi kinerja yang optimal. Hal ini terlihat dengan indikasi masih tingginya
untuk menyelesaikan tugas perorangan serta masih adanya pegawai yang tidak
terpenuhi, namun kondisi tersebut perlu menjadi perhatian agar kinerja pegawai
Pegawai Pusat Pendidikan Kavaleri dapat bekerja dengan hasil yang baik
dan sesuai dengan prosedur/mekanisme kerja yang ditetapkan. Oleh sebab itu
pelaksanaan usulan kenaikan pangkat adalah hak bagi Pegawai tersebut. Prestasi
kerja dan kinerja yang tinggi memberikan isyarat bahwa organisasi dikelola
dengan baik dan secara fundamental akan menghasilkan perilaku manajemen yang
efektif, sistem karier pada Pusat Pendidkan Kavaleri sangat penting untuk
( TNI AD )
6
TNI AD Padalarang.
1) Kegunaan Teoritis
2) Kegunaan Praktis,
Pegawai Negeri Sipil ditetapkan pada 1 April dan 1 Oktober tiap Tahun,
jenis kenaikan pangkat pegawai negeri sipil yang diatur dalam peraturan
kepada pegawai negeri sipil yang menunjukan prestasi kerja yang luar
penghargaan bagi pegawai negeri sipil yang telah mencapai batas usia
pensiun dan akan mengakhiri masa jabatanya sebagai pegawai negeri sipil
tersebut dapat memberikan dampak yang baik atau buruk bagi pegawai. Hal
pegawai.
dapat diketahui.
Policy yaitu :
kebijakan adalah :
1) Communication Komunikasi,
2) Resaurces Sumber Daya,
3) Disposisi Sikap Pelaksanan dan,
4) Bureaucratis Structure l Struktur Birokrasi ( Edwards III, 1980: 10 ).
10
Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho 2011 Implementasi Kebijakan adalah hal
yang berat karena disini masalah-masalah yang kadang tidak dijumpai dalam
sudah mengetahui apa yang akan dikerjakan. Pengetahuan atas apa yang akan
dikerjakan dapat berjalan bila komunikasi berjalan dengan baik, sehingga setiap
dari satu pihak kepada pihak lain. Komunikasi merupakan syarat dalam
dan perintah harus dilanjutkan oleh para pelaksanan dengan tepat sebelum
keputusan dan perintah itu dapat diketahui terdapat tiga dimensi yang termasuk
oleh sejauh mana para pelaku kebijakan (implementors) mengetahui apa yang
harus dilakukan dan mampu melakukannya tetapi juga ditentukan oleh keinginan
para pelaku kebijakan memiliki disposisi yang kuat terhadap kebijakan yang
sedang diimplementasikan.
12
bagaimanapun jelas dan konsistensi ketentuan atau aturan suatu kebijakan, jika
mempunyai karakteristik atau watak yang baik, maka dia akan melaksanakan
kebijakan dengan baik sesuai dengan sasaran tujuan dan keinginan pembuat kata.
sungguh apa yang menjadi tujuan kebijakan untuk dapat diwujudkan menurut
(tingkat kepatuhan pelaksana) dan Incentives (insentif) (Edwards III, 1980: 11)
13
suatu kebijakan yang sudah mencukupi dan para pelaksananya mengetahui apa
secara cermat jelas dan konsisten tetapi jika para pelaksana kekurangan sumber-
sumber yang diperlukan diantaranya (1) Staf sumber yang paling penting dalam
suatu kebijakan dengan tepat. Para ahli lainnya, George C Edward III (1980)
Komunikasi, (2) Sumber daya, (3) Disposisi, (4) Struktur Birokrasi keempat
Gambar 1.1
-consistency (konsistensi)
Dispositions (Sikap
Bureaucratic Structure
Pelaksana):
(struktur birokrasi):
-Effect of Disposition
-Standard Operational (tingkat kepatuhan)
-fragmentation
(penyebaran tanggung
jawab)
terdiri dari penentuan tujuan dan sasaran organisasi, evalisis serta perumusan
pegawai yang mampu menunjukan hasil kerja dengan kualitas dan kuantitas
yang diharapkan dengan penggunaan sumber daya dan waktu yang efektif.
Prajurit TNI
kompleksitas yang ada dalam intraksi manusia. Hal ini sejalan dengan
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati”. Dengan kata lain peneliti ini disebut penelitian kualitatif
merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau
sebagai berikut:
pendekatan yang sesuai untuk penelitian yang tertarik dalam memahami manusia
kualitatif”.
seluruh proses penelitian, mulai dari memilih topik, mengolah topik tersebut,
bantu yang disebut instrumen penelitian, maka pada penelitian ini peneliti
tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak berdasarkan tujuan penelitian tetapi
berdasarkan juga pada teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
1.4.5. Informan
tertentu.
yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak diberlakukan ke
populasi, tetapi diransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki
Tabel 1.1
Daftar Informan
NO NAMA/INSTANSI JUMLAH
Jumlah 12 orang
diperlukan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data
primer yaitu data yang diperoleh dari responden sedangkan data sekunder yaitu
data yang diperoleh dan bersumber dari literatur, dokumen, dan karya ilmiah yang
23
dipublikasikan serta informasi dari instansi yang ada kaitannya dengan masalah
penelitian dapat terkumpul dengan baik. Oleh karena itu dalam penelitian ini
lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Adapun langkah
data, memilah menjadi satuan yang dikelola mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa
1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode
agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.
2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan,
membuat ikhtisar dan membuat indeksnya.
3. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna
mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan dan membuat
temuan-temuan umum.
yang akurat instrumen atau alat bantu dimaksudkan sebagai upaya peneliti untuk
derajat kepercayaan data atau ketetapan data. Dalam penelitian ini uji validitas
dilakukan dengan data hasil penelitian yaitu di konsultasikan kembali data yang
25
GAMBAR 1.2
Uji Validitas
Informan Kunci
Sumber : Sugiono,2007:274
penelitian kualitatif ini uji dependability dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan
audit terhadap proses yang dilakukan dalam suatu penelitian kualitatif menurut
obyektifitas yang tinggi bila mana data hasil penelitian tersebut telah disahkan dan
26
ditegaskan oleh banyak pihak dalam penelitian kualitatif uji obyektifitas dan uji
Obyektifitas menjadi hal mendasar karena suatu penelitian tanpa dibarengi oleh
menjadi sia-sia belaka untuk itu dalam tahapan ini peneliti melakukan konsultasi
1, Dosen Pembimbing
yang digunakan dalam penelitian ini akan mampu memperoleh data yang
selama 7 ( Tujuh ) bulan. Yaitu dari bulan Juni 2016 sampai dengan
Tabel 1.2
aftar Pustaka
Prof. Drs. Budi Winarno, MA, PhD (2011). Kebijakan Publik (Teori,Proses, dan
Studi Kasus). Yogyakarta: CAPS.