Dosen Pengampu
EKM439/G1
PENDAHULUAN
Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya manusia.
Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen
termasuk juga manajemen pendidikan. Seperti apapun majunya teknologi, manusia tetap
menjadi faktor penting yang memegang peran bagi keberhasilan suatu organisasi. Bahkan
dapat dikatakan bahwasanya manajemen pada hakikatnya adalah manajemen sumber daya
manusia karena identik dengan manajemen itu sendiri.
Berhasil atau tidaknya sebuah tujuan di dalam bidng apapun termasuk dalam bidang
pendidikan, terkait erat dengan faktor sumber daya manusia yang ada dalam pengelolaan
kerja pendidikan. Sumber daya manusia merupakan salah satu parameter sentral di dalam
dunia kerja, disamping faktor pendukung lainnya seperti teknologi, organisasi dan lain
sebagainya.
Dari latar belakang tersebut, diketahui bagaimana pentingnya manajemen sumber
daya manusia. Sehingga sangat perlu untuk mengetahui makna sesungguhnya atau hakikat
dari manajemen sumber daya manusia. Oleh sebab itu, dan dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah manajemen sarana dan prasarana pendidikan maka makalah ini disusun.
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengembangan SDM sebagai bidang keahlian professional
2) Untuk mengetahui dasar – dasar pengembangan SDM
3) Untuk mengetahui metode pengembangan SDM
4) Untuk mengetahui analisis pengembangan SDM
5) Untuk mengetahui langkah – langkah pengembangan SDM
6) Untuk mengetahui evaluasi dalam pengembangan SDM
BAB II
PEMBAHASAN
Profesionalitas adalah tingkatan kualitas atau kemampuan yang dimiliki SDM dalam
melaksanakan profesinya. Sedangkan profesionalisme adalah penyikapan terhadap profesi
dan profesionalitas yang dimilikinya. SDM yang profesional adalah mereka yang memiliki
keahlian dan keterampilan melalui proses pendidikan dan latihan. Kemampuan tersebut
meliputi kemampuan teknik dan kemampuan konseptual dalam memberikan layanan formal
sesuai dengan profesi dan keahliannya. Berdasarkan kemampuan SDM dalam melaksanakan
tugasnya tersebut, maka masyarakat akan mengakui dan menghargainya. Dengan kata lain,
penghargaan dan pengakuan masyarakat bergantung kepada keprofesionalan SDM.
Pengakuan masyarakat terhadap suatu profesi bersifat merit, sehingga menuntut SDM yang
berkualitas. SDM bidang pendidikan, mereka bekerja dalam suatu masyarakat profesional
(profesional community) yang menuntut kejujuran profesional agar dapat memberikan
layanan profesi sesuai dengan harapan masyarakat. Namun demikian, kejujuran profesional
perlu disikapi dengan upaya meningkatkan profesionalitas. Untuk itu, pengembangan SDM
ke arah profesional merupakan langkah strategis. SDM yang melaksanakan profesinya
berlandaskan profesionalisme memiliki kemampuan untuk menyelaraskan kemampuan
dirinya dengan visi dan misi lembaga. Artinya, SDM tersebut akan mengaktualisasikan
seluruh potensi yang ada dan mendayagunakannya dalam memberikan layanan kepada
masyarakat, sehingga masyarakat merasakan manfaat dan mengakui keberadaannya.
a. Organisasi merupakan suatu entitas buatan manusia yang tergantung pada keahlian
manusia dalam perencanaan dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini
diakui bahwa organisasi pada dasarnya bersifat berubah dan rentan terhadap perubahan.
Gilley dan Maycunich dalam Swanson dan Holton III (2001) mengungkapkan prinsip-prinsip
yang menjadi pedoman dalam praktek pengembangan SDM sebagai berikut.
h. Berdasarkan kemitraan.
i. Berorientasi pada hasil.
j. Mementingkan kredibilitas.
a) Pembinaan (coaching)
Metode pengembangan SDM ini biasanya diberikan kepada karyawan untuk semakin
meningkatkan keterampilannya dalam bekerja.
Tujuan dari coaching, selain untuk meningkatkan kualitas pekerjaan, juga sebagai
sarana untuk transfer kemampuan dari karyawan atau orang yang sudah jauh berpengalaman
di suatu bidang pekerjaan
b) Rotasi jabatan (Job Rotation)
Job Rotation adalah program yang direncanakan secara formal dengan cara
menugaskan karyawan pada beberapa pekerjaan yang berbeda dalam bagian yang berbeda
dengan organisasi untuk menambah pengetahuan mengenai pekerjaan dalam organisasi.
c) Magang (Apprenticeship)
d) Simulasi (Simulation)
Metode yang dilakukan dengan cara menggunakan alat ataupun mesin dalam kondisi
lingkungan yang dibuat sesuai atau sama dengan kondisi yang sebenarnya. Contoh pelatihan
penerbang maka dibuatkan simulasi dengan menggunakan simulator kokpit pesawat terbang.
2.4 Analisis Pengembangan SDM
langkah pertama dalam proses pengembangan sumber daya manusia adalah analisis
kebutuhan Pengembangan SDM yang menurut Werther and Davis: “Needs assesments
diagnoses current problems and future challenges to be met through training and
development”. Secara bebas dapat diterjemahkan sebagai berikut: Analisis kebutuhan yaitu
suatu proses mendiagnosa masalah-masalah yang terjadi pada saat ini dan tantangan masa
depan yang akan diantisipasi melalui pelatihan dan pengembangan. Penentuan kebutuhan ini
bukan karena organisasi/perusahaan lain melakukan hal yang sama, akan tetapi harus benar-
benar dilandasi kebutuhan organisasi. Atau dengan kata lain prinsip pertama yang harus
dipenuhi adalah mengetahui apa yang dibutuhkan. Analisis kebutuhan (needs assessment)
adalah suatu penentuan kebutuhan pelatihan yang sistematis yang terdiri dari tiga jenis
analisis. Analisis - analisis tersebut diperlukan dalam menentukan tujuan pelatihan. Ketiga
analisis tersebut adalah analisis organisasional (organisational analysis), analisis pekerjaan
(job analysis), dan analisis individual (individual analysis).
Analisis pekerjaan adalah suatu analisis yang mencoba menjawab mengenai apa yang
seharusnya dilatihkan sehingga pegawai dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Dalam
melakukan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan yang menggambarkan pekerjaan yang harus
dilakukan dan deskripsi jabatan yang menggambarkan kompetensi yang yang harus dimiliki
dalam melakukan suatu pekerjaan harus menjadi perhatian. Namun demikian, jika ternyata
uraian pekerjaan yang ada tidak cukup sebagai sumber informasi, bila perlu diadakan
wawancara terhadap para manajer dan para pegawai non-manajer (operasional) untuk
mendapat saran atau masukan yang diinginkan sehubungan dengan rencana penyelenggaraan
program pengembangan pegawai.
Analisis individual adalah suatu analisis yang mencoba menjawab mengenai siapa
yang memerlukan pelatihan dan jenis pelatihan apa yang dibutuhkan oleh para pegawai
tersebut. dengan kata lain analisa individual memfokuskan diri pada pegawai yang akan
diikutsertakan dalam program pengembangan pegawai. Analisa ini berkaitan dengan dua
pertanyaan pokok sebagai berikut :
Ada banyak langkah lankgah lainnya yang bisa dilakukan dalam pengembangan sumber daya
manusia ini. Berikut ini beberapa cara atau strategi yang bisa dilakukan untuk
mengembangkan SDM di suatu perusahaan tertentu:
KESIMPULAN
Pengembangan SDM adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam
memfasilitasi pegawai agar memiliki pengetahuan, keahlian, dan sikap yang dibutuhkan
dalam menangani pekerjaan saat ini atau yang akan datang. Aktivitas yang dimaksud, tidak
hanya pada aspek pendidikan dan pelatihan saja, akan tetapi menyangkut aspek karier dan
pengembangan organisasi. Dengan kata lain,pengembangan sumber daya manusia berkaitan
erat dengan upaya meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan/ atau sikap anggota
organisasi serta penyediaan jalur karier yang didukung oleh fleksibilitas organisasi dalam
memcapai tujuan organisasi.
Daftar Pustaka
Mursiati. (2020, January 4). Empat MEtode Pelatihan dan Pengembangan SDM. Retrieved
from Portal-Ilmu.com: https://www.portal-ilmu.com/2020/01/4-metode-pelatihan-
dan-pengembangan-sdm_18.html
Priyatna, M. (2016). Manajemen Pengembangan SDM Pada Lembaga Pendidikan Islam.
Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol.05, 1250.