TUGAS
Dosen Pengajar
Oleh :
RESZHA RIANDA
NPM : 18010133
1. Hal – hal apa saja yang harus diperhatikan dalam penyelidikan awal ? dan jelaskan!
2. Sebutkan dan jelaskan beberapa kriteria evaluasi terhadap sistem ?
3. Sebutkan dan jelaskan tentang :
a. Definisi studi kelayakan
b. Tujuan studi kelayakan
c. Isi dokumen studi kelayakan yang disetujui
d. Langkah – langkah dalam studi kelayakan
4. Sebutkan dan jelaskan model pengembangan sistem ?
5. Apa yang dimaksud dengan :
a. Desain sistem
b. Desain input
c. Desain output
d. Desain database
e. Desain kode atau pengkodean
6. Apa yang dimaksud dengan implementasi dan evaluasi sistem ? jelaskan!
7. Jelaskan perbandingan antara Batch Input dengan On – Line Input ?
“ Good Luck”
Penyelesaian :
1. Hal – hal apa saja yang harus diperhatikan dalam penyelidikan awal ? dan jelaskan!
Jawab: Pada tahap penyelidikan awal, analisa dimulai dari kegiatan pengguna mengenai
apa yang diharapkan dari sebuah system yang dibuat. Hal – hal yang perlu diperhatikan
dalam tahapan ini adalah :
a. Mencoba memahami dan memperjelas apa yang diharapkan oleh pemakai atau
pengguna.
b. Menentukan ruang lingkup dari studi sebuah system.
c. Menentukan kelayakan dari masing – masing alternatif dengan
memperkirakan keuntungan/kerugian yang di dapat.
Jika suatu fungsi tertentu telah dapat ditetapkan untuk dilaksanakan melalui suatu
system, langkah berikutnya adalah mengadakan studi kelayakan yang antara lain meliputi:
5) Mengantisipasi kendala waktu, misalnya system yang baru harus sudah berjalan
dalam waktu sekian bulan, sejak system lama sudah tidak dapat diperluas lagi.
6) Merencanakan dan memperkirakan biaya proyek, berdasarkan perkiraan waktu yang
dibutuhkan untuk merancang, mengembangkan, menguji dan memulai system baru
dan kerumitan system yang dirancang.
2. Sebutkan dan jelaskan beberapa kriteria evaluasi terhadap sistem ?
Jawab: Evaluasi sistem baru merupakan hal yang sangat penting karena sistem baru tidak
akan bisa dipasang (diinstall) tanpa sekumpulan kriteria evaluasi yang valid. Artinya
standar keandalan harus dicapai sebagai karakteristik kunci dari sistem. Standar keandalan
sebaiknya sejalan dengan sasaran – sasaran sistem. Beberapa kriteria evaluasi yang dapat
ditetapkan, adalah:
1. Pencapaian tujuan
Sudahkah sistem mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan, dan memenuhi tujuan
utama yang ditetapkan, maupun tujuan tambahan lainnya.
2. Sudahkah tepat pada waktunya ?
Tepat pada waktunya bisa dalam bentuk waktu transaksi, waktu pengolahan secara
keseluruhan, waktu jawaban (response time) atau waktu operasional lainnya.
3. Biaya yang diperlukan
Biaya yang diperlukan dapat meliputi biaya tahunan sistem, biaya per unit, biaya
pemeliharaan, atau biaya lainnya seperti biaya operasional, investasi dan implementasi.
Jawab:
A. Definisi Studi Kelayakan: Studi kelayakan adalah proses evaluasi sistematis yang dilakukan
untuk menilai keunggulan, kepraktisan, dan keberlanjutan suatu proyek atau inisiatif bisnis.
Tujuan dari studi kelayakan adalah untuk menentukan apakah proyek tersebut layak
dilaksanakan, baik dari segi finansial, teknis, operasional, maupun aspek lain yang relevan.
B. Tujuan studi kelayakan: Adapun tujuan dilaksanakannya studi kelayakan adalah sebagai berikut:
a. Memperhitungkan sifat penyusunan system dengan memperhitungkan keberadaan
masalah dan sifat masalah.
Contoh : jika fakultas melaporkan masalah keterlambatan penyetoran nilai dari dosen,
kita ingin mengetahui apakah penyetoran nilai benar – benar terlambat atau apakah
fakultas salah dalam memberitahu kapan nilai paling lambat disetorkan.
b. Memperhitungkan jangkauan masalah.
Contoh: apakah masalah tentang keterlambatan penyetoran nilai hanya pada fakultas
tertentu atau seluruh fakultas yang ada, sehingga perlu dianalisa lebih luas.
c. Mengajukan aksi – aksi yang dapat menyelesaikan masalah.
Contoh: mengajukan penyusunan system untuk nilai yang terlambat disetor karena
implikasinya pada berapa SKS yang dapat diambil mahasiswa semester berikutnya.
d. Memperhitungkan kelayakan penyusunan system yang diajukan.
Contoh: Apakah ada penyelesaian yang layak secara teknis untuk masalah tersebut, atau
apakah ada penyelesaian yang layak secara ekonomis untuk masalah tersebut.
e. Menyusun rencana secara rinci untuk langkah analisis system.
Contoh: siapa yang melakukan analisis system, siapa yang memimpin analisis system,
apa tugas – tugas yang diperlukan dan jadwal analisis system.
f. Menyusun rencana ringkasan untuk seluruh proyek penyusunan system.
Contoh: kapan system akan diimplementasikan atau kapan system akan di operasikan.
C. Isi dokumen studi kelayakan yang disetujui : Isi Dokumen dari studi kelayakan yang disetujui
adalah sebagai berikut:
1. Ringkasan eksekutif, yang berisi:
Pengantar
Ringkasan penemuan – penemuan.
Rekomendasi - rekomendasi
2. Deskripsi masalah yang berisi ringkasan interview, pengamatan dan dokumentasi yang
dikumpulkan selamastudi kelayakan.
3. Tujuan – tujuan penyelesaian masalah yang berisi pernyataan tujuan – tujuan system
baru atau system yang diperbaiki.
4. Hambatan – hambatan yang berisi pernyataan hambatan – hambatan yang ada dalam
penyusunan system, misalnya penggunaan hardware yang ada dalam system baruatau
penggunaan prosedur – prosedur yang ada dalam system baru.
5. Studi kelayakan awal yang berisi pernyataan kelayakan ekonomis, teknis dan
operasionaldari system yang diajukan.
6. Rencana – rencana penyusunan system yang berisi:
Jangkauan penyusunan system
Tugas – tugas yang akan dilakukan
Jadwal untuk melakukan tugas – tugas tersebut.
Tim penyusunan sistem
7. Penyelesaian potensial yang berisi deskripsi karakteristik utama system baru atau
system yang diperbaiki.
8. Rekomendasi – rekomendasi yang berisi rekomendasi – rekomendasi system analyst
(melanjutkan atau tidak melanjutkan, bagaimana melanjutkan).
9. Persetujuan – persetujuan
10. Lampiran – lampiran yang
berisi:
Permintaan penyusunan
system
Memorandum
Ringkasan pengamatan
Dokumentasi berisi:
i. Bagan – bagan organisasi
ii. Flowchart – flowchart
iii. Workflow – workflow
iv. DFD – DFD
v. Manual – manual prosedur
Dokumentasi kelayakan (missal, table – table, form – form)
Dokumen rencana berisi:
i. Bagan – bagan PERT
ii. Time schedule
iii. Jadwal – jadwal yang lainnya.
D. Langkah – langkah dalam studi kelayakan: Langkah – langkah dalam studi kelayakan, yaitu
antara permintaan penyusunan system dan hasil akhir studi kelayakan (dokumen kelayakan
yang disetujui) adalah:
1. Mengumpulkan fakta
Dalam studi kelayakan, analisis system mengumpulkan fakta untuk:
a. Memperhitungkan keberadaan masalah.
b. Mendefinisikan masalah.
c. Memperhitungkan jangkauan masalah.
d. Mendapatkan informasi untuk melakukan studi kelayakan awal.
e. Menyusun rencana untuk melakukan analisis
Analisis system memperhitungkan apa yang dilakukan system saat ini dan apa yang
pemakai inginkan untuk dilakukan system. Dalam melakukan pengumpulan fakta,
hal – hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Interview, mengumpulkan informasi melalui kontak langsung dengan pemakai
untuk kesepahaman terhadap system, masalah – masalah system dan permintaan
pemakai.
b. Presentasi Internal, analisis system meminta personil bagian tertentu untuk
presentasi internal yang secara formal menggambarkan atau menampilkan
informasi dalam bagian tersebut.
c. Pemeriksaan Literatur Internal, meliputi pemeriksaan dokumen, bagan
organisasi, DFD, flowchart dan manual – manual yang lain yang merupakan
sumber informasi tentang system informasiatau system operasi bagian tersebut.
d. Pengamatan, analisis system melakukan walkthrough yaitu mengikuti proses
transaksi yang ada pada sebuah bagian dari awal sampe akhir.
e. Pemeriksaan file – file, setelah langkah 1-4 dilakukan, dilanjutkan dengan
melakukan pemeriksaan terhadap file – file yang berhubungan dengan
pemrosesan transaksi.
a. Kelayakan teknik
Jika tim penyusunan system dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan
menggunakan hardware dan software yang tersedia (yang ada atau yang dimiliki).
b. Kelayakan operasi
Jika tim penyusunan system dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan
menggunakan personeldan prosedur yang tersedia.
c. Kelayakan ekonomis
Jika tim penyusunan system dapat menyelesaikan masalah tersebut dalam waktu dan
anggaran biaya yang masuk akal, artinya keuntungan system melebihi keuntungan
biaya penyusunan system.
3. Menyusun rencana proyek
Rencana proyek adalah pernyataan tentang jangkauan proyek, jadwal proyek,
sumber daya untuk menyelesaikan proyek dan biaya proyek. Tujuan – tujuan
rencana proyek adalah:
a) Menjadwal penggunaan sumber daya yang dibutuhkan.
b) Menentukan tahap – tahap utama dalam proyek untuk mengamati kemajuan
proyek.
c) Memperkirakan anggaran proyek yang berguna untuk melanjutkan proyek.
d) Menyusun petunjuk untuk membuat keputusan melanjutkan atau tidak
melanjutkan.
e) Menyusun kerangka kerja untuk mengukur kebenaran dan kelengkapan
langkah – langkah dalam proyek.
1. Context diagram
2. Workflow
3. Time schedule
4. Diagram PERT
4. Mendapatkan persetujuan.
Dengan mendapatkan persetujuan untuk draft dokumen kelayakan, analis system
memastikan bahwa isi draft dokumen tersebut benar, lengkap dan memuaskan
pemakai.
Dua macam persetujuan yang ada yaitu: persetujuan pemakai (terhadap system
yang akan disusun) dan persetujuan pihak manajemen (stakeholders) (terhadap
kelanjutan penyusunan system).
Dokumen kelayakan meringkas penemuan – penemuan, kesimpulan – kesimpulan
dan penyelesaian – penyelesaian serta salinan – salinan dokumentasi yang
dikumpulkan dan dibuat selama studi kelayakan.
Jawab :
a. Desain sistem adalah proses merencanakan dan mengatur struktur, komponen, dan
interaksi antara berbagai elemen dalam sistem. Hal ini melibatkan pemilihan teknologi,
penentuan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh sistem, serta definisi hubungan dan
aliran data antara komponen-komponen tersebut.
b. Desain input adalah proses merencanakan tampilan dan metode penggunaan untuk
memasukkan data atau informasi ke dalam sistem. Tujuannya adalah membuat
pengguna dapat dengan mudah memasukkan data dengan benar dan efisien ke dalam
sistem.
c. Desain output adalah proses merencanakan format, tampilan, dan metode penyajian
hasil atau informasi yang dihasilkan oleh sistem kepada pengguna. Hal ini melibatkan
pemilihan jenis output yang sesuai, struktur tampilan, dan informasi yang perlu
disampaikan kepada pengguna.
d. Desain database adalah proses merencanakan struktur dan organisasi basis data yang
akan digunakan oleh sistem. Ini mencakup pemilihan jenis basis data, entitas dan atribut
yang perlu disimpan, serta hubungan antara entitas tersebut.
e. Desain kode atau pengkodean adalah proses merencanakan struktur, algoritma, dan
logika pemrograman yang akan digunakan untuk mengimplementasikan sistem. Ini
melibatkan pemilihan bahasa pemrograman, pemecahan masalah ke dalam langkah-
langkah yang lebih kecil, dan penulisan kode yang efisien dan mudah dipahami.