Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI


“TAHAP DALAM ANALISA SISTEM”

Dosen Pengampuh :
Larissa Navia Rani, S.Kom, M.Kom

Disusun Oleh :
Femas Inzaqi Lutfi
22101152610453

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "TAHAP DALAM ANALISA SISTEM"
dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang bagaimana tahapan dalam system Analisa itu sendiri.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 19 Mei 2023

Penulis

i
KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................2
C. TUJUAN........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Mengumumkan Penelitian Sistem................................................................3


B. Mengorganisasi Team Proyek......................................................................3
C. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi..........................................................4
D. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem.......................................................4
E. Menyiapkan Usaha Rancangan.....................................................................4
F. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek..............................................4
G. Siklus Informasi............................................................................................5
H. Contoh Proyek..............................................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULAN

A. LATAR BELAKANG
Tahap analisis sistem adalah salah satu tahap penting dalam pengembangan
sistem komputer atau perangkat lunak. Pada tahap ini, tujuan utamanya adalah
memahami secara menyeluruh kebutuhan pengguna dan persyaratan sistem yang akan
dikembangkan.
Latar belakang tahap analisis sistem mencakup pemahaman yang mendalam
tentang organisasi atau perusahaan yang akan menggunakan sistem, proses bisnis
yang ada, dan lingkungan di mana sistem akan beroperasi. Beberapa faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam latar belakang tahap analisis sistem antara lain:
1. Tujuan Bisnis: Penting untuk memahami tujuan bisnis organisasi atau
perusahaan yang akan menggunakan sistem. Ini melibatkan identifikasi
masalah atau kekurangan yang ingin diatasi oleh sistem yang akan
dikembangkan.
2. Prosedur dan Proses Bisnis: Analisis sistem melibatkan pemahaman
mendalam tentang prosedur dan proses bisnis yang ada. Hal ini
termasuk mengidentifikasi langkah-langkah yang diambil, input dan
output yang terlibat, serta siapa yang terlibat dalam setiap langkah
proses.
3. Kebutuhan Pengguna: Tahap analisis sistem melibatkan identifikasi kebutuhan
pengguna. Ini melibatkan pengumpulan informasi tentang pengguna yang
potensial, peran dan tanggung jawab mereka, serta tugas-tugas yang harus
mereka lakukan dalam sistem
4. Lingkungan Teknis: Penting untuk mempertimbangkan lingkungan teknis di
mana sistem akan beroperasi. Ini mencakup infrastruktur teknologi yang ada,
perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan, serta keterampilan
teknis yang tersedia dalam organisasi.
5. Kendala dan Batasan: Analisis sistem juga harus mempertimbangkan
kendala dan batasan yang ada. Ini bisa meliputi keterbatasan anggaran,
jangka waktu yang ditetapkan, peraturan atau kebijakan yang harus diikuti,
atau batasan teknis yang harus dipertimbangkan.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang latar belakang ini, analis sistem
dapat memulai proses analisis yang lebih mendalam untuk mengidentifikasi
persyaratan sistem yang jelas dan memastikan pengembangan sistem yang efektif
dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

1
B. Rumusan Masalah
Apa saja penjelasan dalam tahap Analisa system :
1. Mengumumkan Penelitian Sistem
2. Mengorganisasi Team Proyek
3. Mendefinisikan Kebutuhan Informas
4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
5. Menyiapkan Usulan Rancangan
6. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek
7. Siklus Informasi

C. Tujuan
Untuk mengetahui tahap-tahap dalam Analisa system
Agar mahasiswa paham dan mengerti dalam menganalisa system

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mengumumkan Penelitian Sistem


Manajer khawatir terhadap penerapan aplikasi komputer baru yang mempengaruhi
kerja para pegawainya. Sehingga perlu dikomunikasikan kepada para pegawai
tentang:
 Alasan perusahaan melaksanakan proyek
 Bagaimana sistem baru akan menguntungkan perusahaan dan pegawai.
Tujuan dari mengumumkan penelitian sistem adalah untuk mempublikasikan
temuan dan kontribusi peneliti ke dalam pengetahuan yang ada, membangun basis
pengetahuan yang lebih baik dalam bidang analisis sistem, serta memperoleh umpan
balik dan tanggapan dari rekan sejawat atau komunitas ilmiah.
Selain itu, mengumumkan penelitian sistem juga dapat meningkatkan profil
peneliti, memperluas jaringan profesional, dan mempengaruhi perkembangan praktik
dan kebijakan di bidang analisis sistem.
B. Mengorganisasi Team Proyek
Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Agar proyek
berhasil, pemakai sangat perlu berperan aktif daripada berperan pasif banyak
perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai sebagai pemimpin proyek dan
bukannya spesialis informasi.

Berikut adalah beberapa langkah yang terlibat dalam mengorganisasi tim proyek:
 Identifikasi Kebutuhan Tim : Pertama-tama, perlu diidentifikasi kebutuhan tim
berdasarkan sifat dan kompleksitas proyek. Ini melibatkan penentuan jenis
keahlian, keterampilan, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan proyek. Juga, mempertimbangkan jumlah anggota tim yang diperlukan
untuk menyelesaikan proyek dengan efektif.
 Penugasan Peran dan Tanggung Jawab : Setelah kebutuhan tim teridentifikasi,
langkah selanjutnya adalah menugaskan peran dan tanggung jawab kepada
anggota tim. Ini melibatkan menentukan siapa yang akan bertanggung jawab
atas tugas-tugas tertentu, mengelompokkan anggota tim dalam tim fungsional,
dan menetapkan pemimpin tim jika diperlukan. Setiap anggota tim harus
memiliki pemahaman yang jelas tentang tugas mereka dan harapan yang ada.
 Komunikasi dan Kolaborasi : Komunikasi yang efektif merupakan kunci
dalam mengorganisasi tim proyek. Penting untuk memastikan bahwa saluran
komunikasi yang baik tersedia antara anggota tim, pemimpin tim, dan
pemangku kepentingan proyek. Ini dapat mencakup rapat reguler, pertemuan
tim, penggunaan alat kolaborasi online, dan komunikasi langsung antar
anggota tim.
 Pembagian Sumber Daya : Selama mengorganisasi tim proyek, penting untuk
membagi sumber daya yang diperlukan secara efisien. Ini melibatkan alokasi
waktu, anggaran, peralatan, dan bahan yang diperlukan untuk setiap anggota

3
tim. Memastikan bahwa sumber daya yang tepat tersedia pada waktu yang
tepat dapat membantu menjaga progres proyek dan meminimalkan hambatan.

 Pengawasan dan Pemantauan : Sebagai pemimpin tim, penting untuk


mengawasi dan memantau kinerja anggota tim. Ini melibatkan pemantauan
kemajuan proyek, mengidentifikasi masalah atau hambatan yang mungkin
timbul, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan memastikan bahwa
anggota tim bekerja sesuai dengan jadwal dan standar yang ditetapkan.
 Pengembangan Tim : Mengorganisasi tim proyek juga mencakup
pengembangan anggota tim. Ini dapat melibatkan pelatihan, pembinaan, atau
pengembangan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja
dan efektivitas anggota tim. Mendorong kolaborasi, semangat tim, dan saling
pembelajaran juga merupakan bagian dari pengembangan tim yang efektif.

C. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi


Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibatdalam berbagai
kegiatan pengumpulan informasi & wawancara, pemgamatan, pencarian catatan, dan
survei dari semua metode tersebut, wawancara perorangan lebih disukai dengan
alasan
 Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap Bahasa tubuh.
 Dapat meningkatkan antusiasme pada proyek baik dari pihak spesialis maupun
pihak pemakai.
 Dapat menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis informasi.
 Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapan pandangan
yang berbeda bahkan bertentangan.
Dokumentasi dapat berupa flowchart, diagram aliran data & data flowdiagram dan
grafik serta penjelasan naratif dari proses dan data dan istilah kamus proyek sering
digunakan untuk menggambarkan semua dokumentasi yang menjelaskan suatu
sistem.
D. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
Langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yangharus dicapai
oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem. Misalkan :
 Laporan harus disiapkan dalam bentuk salinan kertas dantampilan komputer
 Laporan harus tersedia tidak lebih dari hari setelah akhir bulan
 Laporan harus membandingkan pendapatan dan biaya actual dengan
anggarannya baik untuk bulan lalu maupun sepanjang tahun hingga sekarang
& year to date

E. Menyiapkan Usulan Rancangan


Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan
teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya. Dalam hal ini manajer harus menyetujui
tahap rancangan dan kungan bagi keputusan tersebut termasuk di dalam usulan
rancangan.

F. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek


Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan
apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin

4
diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya Kembali atau mungkin proyek
ditinggalkan. Jika disetujii, proyek maju ke tahap rancangan.

G. Siklus Informasi
Siklus informasi dalam tahap analisis sistem mencakup serangkaian langkah yang
dilakukan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengelola informasi yang relevan
selama proses analisis sistem.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam siklus informasi dalam tahap analisis
sistem:
 Identifikasi Kebutuhan Informasi : Langkah pertama dalam siklus informasi
adalah mengidentifikasi kebutuhan informasi yang diperlukan untuk
memahami konteks bisnis proses yang ada dan tujuan pengguna. Ini
melibatkan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, mempelajari
dokumen dan data yang ada serta memahami masalah atau kesenjangan yang
ingin diatasi.
 Pengumpulan Informasi : Setelah kebutuhan informasi teridentifikasi, langkah
berikutnya adalah mengumpulkan informasi yang relevan. Ini melibatkan
wawancara dengan pengguna, observasi langsung proses bisnis, analisis
dokumen, survei, atau metode pengumpulan data lainnya. Tujuannya adalah
untuk mengumpulkan informasi yang mendukung pemahaman yang
komprehensif tentang masalah yang ada dan kebutuhan pengguna.
 Analisis Informasi : Setelah informasi terkumpul, langkah selanjutnya adalah
menganalisis informasi tersebut. Ini melibatkan mengevaluasi data dan
informasi yang terkumpul, mengidentifikasi pola, tren, dan temuan penting,
serta menggali masalah atau hambatan yang perlu diatasi. Analisis informasi
ini membantu dalam memahami aspek-aspek kritis yang perlu diperbaiki atau
dimodifikasi dalam sistem yang ada.
 Penyusunan Persyaratan Sistem : Setelah menganalisis informasi, langkah
selanjutnya adalah menyusun persyaratan sistem yang akan dikembangkan.
Persyaratan sistem adalah spesifikasi tentang apa yang sistem baru harus
lakukan atau memenuhi. Persyaratan ini harus mencakup fungsionalitas,
kinerja, antarmuka pengguna, integrasi dengan sistem lain, keamanan, dan
aspek lain yang relevan. Penyusunan persyaratan sistem ini didasarkan pada
pemahaman yang diperoleh dari informasi yang dikumpulkan dan dianalisis.
 Verifikasi dan Validasi Persyaratan : Setelah persyaratan sistem disusun,
langkah berikutnya adalah memverifikasi dan memvalidasi persyaratan
tersebut. Verifikasi berarti memeriksa apakah persyaratan yang telah disusun
konsisten, lengkap, dan dapat diuji. Validasi berarti memastikan bahwa
persyaratan tersebut memenuhi kebutuhan pengguna dan tujuan bisnis.
Verifikasi dan validasi ini dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan terkait dan memastikan bahwa persyaratan yang disusun sesuai
dengan harapan dan kebutuhan.
 Dokumentasi Informasi : Langkah terakhir dalam siklus informasi adalah
mendokumentasikan informasi yang dikumpulkan, analisis yang dilakukan,
dan persyaratan sistem yang disusun. Dokumentasi ini penting untuk
memastikan bahwa informasi yang dikumpulkan dan pemahaman yang
diperoleh dapat

5
diakses kembali oleh tim proyek atau pemangku kepentingan lainnya saat
membangun, mengimplementasikan, atau memelihara sistem yang baru.

Siklus informasi dalam tahap analisis sistem memainkan peran penting dalam
memahami kebutuhan pengguna, mengidentifikasi masalah, dan merancang solusi
yang tepat. Ini membantu memastikan bahwa sistem yang dikembangkan dapat
memenuhi tujuan bisnis dan memenuhi kebutuhan pengguna dengan efektif.

H. Berikut adalah contoh proyek yang melibatkan tahap analisis sistem:

Proyek : Pengembangan Sistem Manajemen Inventaris untuk Toko Retail

Langkah-langkah tahap analisis sistem yang terlibat dalam proyek ini meliputi:

1. Identifikasi Kebutuhan dan Tujuan: Tim analisis sistem akan berinteraksi


dengan pemilik toko retail untuk memahami kebutuhan dan tujuan proyek.
Misalnya, tujuan dapat mencakup meningkatkan efisiensi operasional,
mengoptimalkan pengelolaan persediaan, dan meningkatkan pengalaman
pelanggan.
2. Pengumpulan Informasi: Tim akan mengumpulkan informasi tentang proses
manajemen inventaris yang ada, termasuk bagaimana stok saat ini dilacak,
bagaimana pesanan ditempatkan, dan bagaimana pemantauan penjualan
dilakukan. Ini melibatkan wawancara dengan pemilik toko, observasi langsung
di toko, dan analisis dokumen terkait inventaris.
3. Analisis Informasi: Tim akan menganalisis informasi yang terkumpul untuk
mengidentifikasi masalah dan kesenjangan yang ada dalam manajemen
inventaris. Mereka mungkin menemukan bahwa proses manual saat ini rentan
terhadap kesalahan atau bahwa sistem yang digunakan tidak menghasilkan
laporan yang akurat.
4. Penyusunan Persyaratan Sistem: Berdasarkan hasil analisis, tim akan
menyusun persyaratan sistem untuk sistem manajemen inventaris baru.
Persyaratan ini dapat mencakup fungsionalitas seperti pelacakan persediaan
real-time, pemesanan otomatis, laporan penjualan, dan integrasi dengan sistem
kasir.
5. Verifikasi dan Validasi Persyaratan: Tim akan memverifikasi dan memvalidasi
persyaratan sistem yang telah disusun dengan pemilik toko. Mereka akan
memastikan bahwa persyaratan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
bisnis, dan bahwa pemilik toko setuju dengan solusi yang diusulkan.
6. Desain Sistem: Setelah persyaratan sistem diverifikasi dan divalidasi, tim akan
merancang sistem manajemen inventaris berdasarkan persyaratan tersebut. Ini
melibatkan pemilihan teknologi yang tepat, pengaturan basis data, antarmuka
pengguna yang intuitif, dan pengembangan algoritma untuk otomatisasi proses
inventaris.
7. Implementasi dan Pengujian: Setelah desain sistem selesai, tim akan
mengimplementasikan dan menguji sistem manajemen inventaris yang baru.
Mereka akan memastikan bahwa sistem berfungsi dengan baik, sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan, dan memecahkan masalah yang diidentifikasi
dalam tahap analisis.

6
8. Pelatihan dan Penyerahan: Setelah sistem berhasil diimplementasikan dan
diuji, tim akan melaksanakan pelatihan kepada pengguna di toko untuk
memastikan pemahaman yang tepat tentang penggunaan sistem. Selain itu,
mereka akan melakukan serah terima sistem kepada pemilik toko dan
memberikan dukungan setelah penerapan sistem.

Tahap analisis sistem dalam proyek ini membantu memahami masalah yang ada
dalam manajemen inventaris dan merancang solusi yang efektif. Hal ini
memungkinkan toko retail untuk mengoptimalkan pengelolaan persediaan,
meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tahap analisis dimulai dengan pengumuman kepada para pegawai dan
dibentuknyatim proyek. Kegiatan yang dilakukan yaitu pemakai mendefinisikan
kebutuhan informasi, menentukan kriteria kinerja, menyiapkan usulan rancangan
untuk merancang sistem baru.
Tahap analisis sistem memiliki peran penting dalam pengembangan sistem yang
efektif dan berhasil. Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari tahap
analisis sistem:
1. Memahami Kebutuhan Pengguna: Melalui tahap analisis sistem, tim dapat
memahami kebutuhan pengguna dan pemangku kepentingan terkait. Ini
membantu dalam merancang solusi yang sesuai dengan tujuan bisnis dan
memenuhi harapan pengguna.
2. Identifikasi Masalah dan Kesenjangan: Analisis sistem membantu dalam
mengidentifikasi masalah, hambatan, atau kesenjangan yang ada dalam sistem
yang ada. Dengan memahami masalah-masalah ini, tim dapat merancang
solusi yang mengatasi masalah dan meningkatkan efisiensi.
3. Penyusunan Persyaratan Sistem: Tahap analisis sistem melibatkan penyusunan
persyaratan sistem yang jelas dan terdefinisi dengan baik. Persyaratan sistem
ini menjadi panduan dalam pengembangan dan implementasi sistem yang
baru.
4. Menentukan Prioritas dan Ruang Lingkup: Analisis sistem membantu dalam
menentukan prioritas fitur dan fungsi yang diperlukan dalam sistem. Hal ini
memungkinkan tim untuk mengelola ruang lingkup proyek dengan lebih
efektif dan memastikan pengembangan sistem yang sesuai dengan sumber
daya yang tersedia.
5. Mengoptimalkan Proses Bisnis: Dengan menganalisis proses bisnis yang ada,
tahap analisis sistem membantu dalam mengidentifikasi kesempatan untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Hal ini dapat mencakup otomatisasi
tugas-tugas rutin, mengurangi kesalahan manusia, atau meningkatkan
aksesibilitas informasi.
6. Mengarahkan Desain Sistem: Analisis sistem memberikan arahan dalam
merancang sistem yang baru. Dengan pemahaman yang mendalam tentang
kebutuhan dan persyaratan pengguna, tim dapat mengembangkan desain yang
sesuai dengan fungsionalitas, antarmuka pengguna, integrasi sistem, dan aspek
teknis lainnya.
7. Mengurangi Risiko dan Kesalahan: Melalui analisis yang cermat, tahap
analisis sistem membantu mengurangi risiko dan kesalahan dalam
pengembangan sistem. Dengan pemahaman yang baik tentang masalah dan
kebutuhan, tim dapat mengidentifikasi potensi risiko, mengurangi
ketidakcocokan antara solusi dan harapan, dan meningkatkan kesuksesan
proyek secara keseluruhan.
Tahap analisis sistem memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan sistem yang
efektif dan memenuhi kebutuhan pengguna. Dengan pemahaman yang baik tentang
masalah dan tujuan, serta persyaratan yang terdefinisi dengan baik, tim dapat
merancang solusi yang tepat dan berhasil memecahkan masalah yang ada.
8
B. SARAN
Berikut adalah saran untuk mempelajari tahap analisis sistem:
Pelajari Konsep Dasar: Mulailah dengan memahami konsep dasar analisis sistem,
seperti definisi, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah yang terlibat dalam tahap
analisis sistem. Pahami juga terminologi yang umum digunakan dalam analisis sistem.
Dan Pelajari Studi Kasus dan Proyek Nyata: Mempelajari studi kasus atau proyek
nyata yang melibatkan tahap analisis sistem dapat memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang bagaimana tahap ini diterapkan dalam konteks nyata.
Analisis studi kasus atau proyek akan memberikan wawasan tentang langkah-langkah
yang diambil, tantangan yang dihadapi, dan solusi yang ditemukan.

9
DAFTAR PUSTAKA

McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed,. Prentice Hall, New
Jersey, 1998.

https://www.academia.edu/37901892/Modul_8

10

Anda mungkin juga menyukai