Anda di halaman 1dari 5

Makalah Testing dan implementasi Sistem Informasi

Makalah: Testing dan Implementasi Sistem Informasi Implementasi Sistem dan Teknik
Penjadwalan Proyek Oleh Nina Astarina STIMIK CATUR SAKTI KENDARI 2012 Kata Pengantar
Assalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat
Allah SWT, karna hanya atas berkat limpahan rahmat dan karunia-NYA lah makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Makalah Implementasi Sistem dan Teknik Penjadwalan Proyek adalah
salah satu tugas mata kuliah Testing dan Implementasi Sistem Informasi dengan dosen
pembimbing Ibu Anita Puspita Dewi, S.Kom, M.Msi. sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
nilai, dalam proses penyusunannya secara langsung mendorong kami untuk mencari tahu lebih
banyak tentang Implementasi Sistem dan Teknik Penjadwalan Proyek yang kami tuangkan dalam
bab pembahasan. Makalah ini dalam penyusunannya masih sangat kurang dari sempurna, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca. Akhir kata kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Anita Puspita dewi, S.Kom, M.Msi dan para rekan-rekan
mahasiswa yang memberikan masukan dalam proses penyusunan. Wassalam.

Latihan langsung diperkerjaaan Skedul pelatihan dan pendidikan yang akan dilakukan harus
dirancang terlebih dahulu . skedul ini terdiri dari siapa yang akan dilatih atau dididik, subyek atau
materi pelatihan atau pendidikan , tanggal pelaksanaannya, lokasinya, pendekatan yang akan
digunakan dan siapa instruktornya. - Persiapan tempat dan instalasi perangkat keras dan perankat
lunak Jika peralatan baru akan dimiliki , maka tempat atau ruangan untuk peralatan ini perlu juga
dipertimbangkan . system computer yang besar membutuhkan tempat dengan lingkungan yang
lebih harus diperhitungkan . langkah selanjutnya setelah persiapan fisik tempat adalah menginstalasi
perangkat keras yang sudah dikirim dan menginstalasi perangkat lunak yang sudah ada . perangkat
keras dan perangkat lunak biasanya dipasang oleh penjual dan dites antara penjual bersama-sama
dengan pembeli. - Pemprograman dan pengetesan program Pemprograman (programming)
merupakan kegiatan menulis kode program yang akan di eksekusi oleh computer . kode program
yang ditulis oleh pemprogram (programmer) harus berdasarkan dokumentasi yang disediakan oleh
analis system hasil dari desain system secara rinci . hasil program yang sesuai dengan desainnya
akan menghasilkan program yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemakai system. -
Pengetesan system Pengetesan system biasanya dilakukan setelah pengetesan program . Simulasi
Pelatihan tutorial Pelatihan procedural Ceramah /seminar A. Implementasi System Sistem telah
dianalisis dan didesain secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih. Tiba saatnya sekarang
system untuk diimplementasikan (diterapkan). Ini merupakan tahap meletakan system supaya siap
untuk dioperasikan . tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan
paket perangkat lunak aplikasi. Tahap implementasi system dapat terdiri dari langkah langkah
sebagai berikut: a. Menerapkan rencana implementasi. Supaya kegiatan implementasi nantinya
dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan maka suatu rencana implementasi perlu dibuat
terlebih dahulu . rencana implementasi dengan demikian merupakan kegiatan awal dari tahap
implementasi system. Rencana implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan
waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi . dalam rencana imolementasakan , semua biaya
yang dikeluarkan untuk kegiatan implementasi ini perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya.
Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya- biaya yang
harus dikeluarkan . waktu yang diperlukan untuk mrlakukan kegiatan implementasi ini juga perlu
diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu . skedul waktu berfungsi sebagai
pengendalian terhadap waktu implementasi. Gand chart dapat digunakan untuk menggambar waktu
yang direncanakan untuk kegiatan kegiatan implementasi b. Melakukan kegiatan implementasi .
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana
implementasi . kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah sebagai
berikut: - Pemilihan dan pelatihan personil Pemilihan personil yang dipillih dapat berasal dari dua
sumber , yaitu karyawan-karyawan yang telah ada di perusahaan atau calon karyawan dari luar
perusahaan . pemilihan terhadap karyawan yang sudah ada terlebih dahulu merupakan prioritas
pertama dengan pertimbangan pertimbangan sebagai berikut ini. 1. Mentransfer karyawan yang
ada keposisi yang baru umumnya lebih mudah dibandingkan dengan merekrut karyawan baru dari
luar. 2. Karyawan yang ada biasanya sudah atau lebih memahami operasi dari perusahaan , sedang
karyawan yang baru masih membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari cara-cara
perusahaan beroperasi , 3. Moral karyawan akan lebih meningkat untuk posisi baru yang lebih baik ,
khususnya jika menduduki posisi di system yang baru. Personil-personil yang dapat terlibat di system
informasi dapat dikelompok dalam 4 bagian tugas sebagai berikut ini. a) Tugas input-output data
(data input output jobs ) Personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil-personil yang
menangani pemasukan data dan distribusi dari output . yang termasuk personil-personil ini dengan
deskripsi tugasnya adalah pengawas pemasuk data ( data entry supervisor) , operator pemasuk kata
( data entry operator) pengawas pengolah kata ( word processing supervisor ), operator pengolah
kata ( word processing operator). b) Tugas-tugas operasi (operation jobs) Personil-personil yang
terlibat dalam tugas ini adalah personil personil yang menangani jalannya operasi pengolah data
yang tidak terlibat langsung dengan tugas input/output. c) Tugas tugas pemprograman (
pemprograman jobs). Personil-personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil-personil yang
akan menulis program program computer . d) Tugas-tugas analisis system (system analisys jobs).
Personil personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil-personil yang akan mengembangkan
system. Personil-personil analisis system ada didalam suatu organisasi , jika perusahaan akan
menerapkan departemen system di organisasinya . dengan mempunyai departemen system dengan
analis system sendiri , nantinya diharapkan pengembangan system lebih lanjut dapat ditanggapi
sendiri oleh perusahaan tanpa memanggil konsultan dari luar. Untuk pelatihan karyawan (training)
dimaksudkan untuk personil-personil operasi (operating personnel). Beberapa pendekatan dapat
dilakukan untuk melakukan pelatihan dan pendidikan adalah: pengetesan system dilakukan untuk
memeriksa kekompakan antar komponen system yang di implementasi. Tujuan utama dari
pengetesan ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen komponen dari
system telahberfungsi sesuai dengan yang diharapkan . pengeredan perlu dilakukan untuk mencari
kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi . pengetesan termasuk
juga pengetesan program secara menyeluruh . - Konversi system Merupakan proses untuk
meletakan system baru supaya siap mulai untuk dapat digunakan . terdapat beberapa pendekatan
untuk melakukan konversi system , yaitu konversi langsung dan konversi parallel, konversi
percontohan dan konversi bertahap. c. Tindak lanjut implementasi. Partisipasi analis system belum
berakhir setelah diimplementasikan . analis system masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya
setelah system baru diimplementasikan. Analis system masih perlu melakukan pengetesan
penerimaan system (system acceptance test) . pengetesan ini berbeda dengan pengetesan system
yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada sebelumnya digunakan data test (test data) dan
dilakukan oleh analis system bersama-sama dengan menggunakan data yang sesungguhnya dalam
jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis system bersama-sama dengan user . setelah
pengetesan penerimaan ini selesai dilakukan , suatu rapat penerimaan (acceptance meeting) perlu
diselenggarakan oleh manajemen. Rapat ini dih adiri oleh analis system, manajer dan pemakai
system untuk menentukan system yang baru diterima atau harus diperbaiki kembali. Jika system
yang baru telah disetujui , maka rapat ini dapat merupakan acara penyerahan system. Tugas dari
analis system dapat berakhir sampai disini. B. Teknik Penjadwalan Proyek: PERT Untuk menentukan
waktu yang diperlukan untuk mengembangkan suatu system , analisis system sering menggunakan
suatu teknik kuantitatif yang disebut dengan PERT (program evaluation and review technique). PERT
dikembangkan pada sekitar tahun 1950 oleh navy special project office, bekerja sama dengan booz ,
allen dan Hamilton yang merupakan suatu konsultan manajemen. Pertama kali pert digunakan untuk
merancang dan mengawasi pembuatan program peluru kendali Polaris yang melibatkan 250
kontraktor utama dan lebih dari 9.000 subkontraktor. Pekerjaan yang besar ini supaya dapat
deselesaikan tepat pada waktunya memerlukan koordinasi dan prosedur kerja yang baik meliputi: a.
Kapan proyek tersebut selesai. b. Bagaimana urut-urutan pekerjaan untuk tiap-tiap bagian, kapan
mulainya dan kapan selesainya. c. Pekerjaan-perkerjaan mana sajakah yang merupakan waktu
terlama untuk selesainya proyek tersebut (jalur ini disebut jalur kritis). d. Pekerjaan-pekerjaan mana
sajakah yang dapat ditunda dan berapa lamakah waktu penundaan yang diijinkan. e. Pekerjaan
pekerjaan manakah yang harus mendapat perhatian khusus. 1. Diagram Jaringan Bila akan
menggunakan pert, dua buah informasi diperlukan untuk masing-masing pekerjaan. Yaitu urutan
dari kegiatan masing-masing pekerjaan itu . urutan dari masing-masing pekerjaan menunjukan
pekerjaan mana yang harus dikerjakan lebih dulu sebelum mengerjakan pekerjaan berikutnya. Urut-
urutan pekerjaan ini kemudian dapat digambarkan dalam bentuk diagram jaringan atau disebut juga
dengan diagram panah (arrow diagram). Diagram jaringan dapat digunakan symbol symbol sebagai
berikut: - Panah (arrow) yang digunakan untuk mewakili suatu kegiatan (activity). - Simpul (node)
yang digunakan untuk mewakili suatu kejadian ( event). Contoh gambar diagram: 2. Jalur Kritis
Aplikasi dari teknik pert ini adalah untuk menghitung waktu penyelesaian dari suatu proyek. Waktu
penyelesaian ini dapat dihitung dari masing-masing jalur(path) dari kegiatan-kegiatan di jaringan .
suatu jalur dapat didefinisikan sebagai suatu urutan dari kegiatan yang berhubungan didalam proyek
. jalur kritis adalah jalur yang menunjukan kegiatan kritis dari awal kegiatan sampai dengan akhir
kegiatan di diagram jaringan . dengan kata lain, jalur kritis menunjukan kegiatan-kegiatan kritis
didalam proyek. Suatu kegiatan disebut kritis apabila penundaan waktu di kegiatan ini akan
mempengaruhi waktu penyelesaian keseluruhan dari proyek . sedang kegiatan disebut tidak sedang
kritis apabila kegiatan ini mempunyai waktu yang dapat ditunda. Waktu yang dapat ditunda di
kegiatan tidak kritis disebut dengan slack atau float. Jalur kritis juga menunjukan waktu paling lama
dari penyelesaian proyek , sehingga bila ada satu saja kegiatan dijalur kritis yang tertunda , maka
waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan juga akan tertunda. Jalur kritis ini penting karena
mempunyai dua alasan yaitu: - Waktu penyelesaian proyek tidak dapat dikurangi kecuali bila satu
atau lebih kegiatan di jalur kritis dapat dipercepat penyelesaiannya. - Penundaan kegiatan di jalur
kritis akan menyebabkan penundaan waktu penyelesaian dari proyek , sedang penundaan di jalur
kritis mungkin tidak akan menunda waktu penyelesaian proyek sejauh penundaan ini tidak melebihi
waktu dari slack untuk masing-masing kegiatan tidak kritis. 3. Algoritma Untuk Jalur Kritis Jalur kritis
memang dapat ditentukan dengan cara menghitung waktu penyelesaian untuk tiap-tiap jalur. Akan
tetapi untuk proyek besar yang memerlukan ratusan bahkan ribuan kegiatan , cara penentuan
seperti ini kurang mengena . penentuan jalur kritis untuk kegiatan yang banyak akan lebih mengena
bila digunakan cara algoritma yang sistematis . algoritma untuk menetukan jalur kritis dilakukan
dengan menghitung waktu mulai tercepat (ES) dan waktu selesai terlama (LS)untuk masing-masing
kegiatan. Kemudian dapat dituliskan di simpul kejadian yang bentuknya dapat dikembangkan
menjadi: Contoh: Gambar ini menunjukan bahwa : - waktu mulai tercepat untuk kegiatan B dan C
paling cepat dapat dilakukan setelah hari ke 14. - Waktu selesai terlama untuk kegiatan A adalah
sampai dengan hari ke 24. Perhitungan dapat dilakukan dengan melalui 2 tahap, yaitu: - Tahap
pertama disebut dengan forward pass yang digunakan untuk menghitung waktu mulai tercepat. -
Tahap kedua disebut dengan backward pass yang digunakan untuk menghitung waktu selesai
terlama. Forward pass dimulai dengan menghitung simpul awal maju (forward) sampai dengan
simpul yang terakhir. Untuk simpul (kejadian )1: Karena merupakan awal kejadian, maka waktu
mulai tercepat (ES) untuk kegiatan A,B, dan C adalah 0. Untuk simpul (kejadian) 2: Kegiatan D dapat
dimulai setelah kegiatan A selesai dilakukan, sehingga waktu mulai tercepat (ES) untuk simpul 2
adalah: ES2= ES1 + waktu kegiatan A = 0 + 10 = 10 Untuk simpul (kegiatan) 3: Kegiatan E dan F dapat
dimulai setelah kegiatan B selesai dilakukan sehingga waktu mulai tercepat (ES) untuk simpul 3
adalah: ES3=ES1 + kejadian B = 0 + 8 = 8 Untuk simpul (kejadian) 4: Kegiatan G dapat dimulai setelah
kegiatan B dan C selesai dilakukan , sehingga waktu mulai tercepat untuk simpul 4 adalah yang
terbesar dari : ES3+ waktu kegiatan D1 = 8 + 0 = 8 Dengan ES1+waktu kegiatan C = 0 + 12 = 12 Jadi
waktu mulai tercepat untuk simpul 4 adalah ES 4 =12 Untuk simpul (kejadian) 5 : Kegiatan H dan J
dapat dimulai setelah kegiatan D dan E selesai dilakukan sehingga waktu mulai tercepat untuk
simpul 5 adalah yang terbesar dari : ES2 + waktu kejadian D = 10 + 22 = 3 dengan ES3 + waktu
kegiatan E = 8 + 27 =35 Jadi waktu mulai tercepat untuk simpul 5 adalah ES 5 = 35 Untuk
simpul(kejadian) 6: Kegiatan I dapat dimulai setelah kegiatan F selesai dilakukan , sehingga waktu
mulai tercepat untuk simpul 6 adalah: ES 6 = ES3 + waktu kegiatan F = 8 + 7 = 15 Untuk simpul
(kejadian) 7 : Kegiatan J dapat dimulai setelah kegiatan D , E dan G selesai dilakukan sehingga waktu
mulai tercepat untuk simpul 7 adalah yang terbesar dari: ES5 + waktu kegiatan D2 = 35 + 0 =35
dengan ES4 + waktu kegiatan G = 12 + 15 = 27 Jadi waktu mulai tercepat untuk simpul 7 adalah ES7
=35 Untuk simpul (kejadian) 8 : Simpul 8 adalah simpul yang terakhir dan besarnya ES 8 adalah yang
terbesar dari: ES5 + waktu kegiatan H = 35 + 8 =43 dengan ES6 + waktu kegiatan I = 15 +20 = 35
dengan ES7 + waktu kegiatan J = 35 + 15 = 50 jadi waktu mulai tercepat untuk simpul 8 adalah ES8
=50 Backward pass dimulai dengan menghitung dari simpul terakhir mundur (backward) sampai ke
simpul awal dan digunakan untuk menghitung waktu selesai terlama (LF). Untuk simpul (kejadian) 8 :
Simpul 8 adalah simpul terakhir dan besarnya waktu selesai terlama untuk simpul ini adalah sama
dengan waktu mulai tercepatnya: LF8 = ES8 = 50 Untuk simpul (kejadian) 7: LF7 = LF8 waktu
kegiatan J = 50 -15 = 35 Untuk simpul (kejadian) 6: LF6 =LF8 waktu kegiatan I =50 -20 =30 Untuk
simpul (kejadian) 5: LS5 merupakan yang paling minimum diantara : LF8 waktu kegiatan H = 50 -8 =
42 dengan LF7 waktu kegiatan D2 = 35 -0 =35 Jadi waktu selesai terlama untuk simpul 5 adalah LF
5 =35 Untuk simpul (kejadian) 4 : LF 4 = LF 7 - waktu kegiatan G = 35 - 15 = 20 Untuk simpul
(kejadian) 3: LS 3 merupakan yang paling minimum diantara : LF5 -waktu kegiatan E = 35 -27 =8
dengan LS6 waktu kegiatan F = 30 -7 =23 dengan LS4 waktu kegiatan D1 = 20-0 =20 Jadi waktu
selesai terlama untuk simpul 3 adalah LF3= 8 Untuk simpul (kejadian) 2 : LF2 = LF5 waktu kegiatan
D = 35 -22 =13 Untuk simpul (kejadian) 1 : LF 1 = ES 1 = 0 Jalur kritis selanjutnya dapat ditentukan
dari kejadian-kejadian yang mempunyai waktu mulai tercepat (ES) yang sama dengan waktu selesai
terlama (LF) yaitu pada kegiatan B, E ,dan J. 4. Slack Slack atau float menunjukan waktu suatu
kegiatan yang dapat ditunda tanpa mempengaruhi total waktu penyelesaian dari keseluruhan
proyek . Untuk menghitung besarnya slack masih diperlukan dua buah waktu lainnya yang
berhubungan dengan masing-masing kegiatan , yaitu waktu mulai terlama dan waktu selesai
tercepat.
Diposkan oleh Nina Astarina di 21.06

Anda mungkin juga menyukai