Anda di halaman 1dari 34

IMPLEMENTASI

SISTEM
KELOMPOK 7

01 Cindy Meila Putri 02 Yessy Aprillia Parlina

B200190090 B200190091

03 Fattah Nur Fauzi 04 Lestari

B200190112 B200199663
Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem
supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan
menulis kode progam jika tidak digunakan paket perangkat lunak
aplikasi
Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah langkah sebagai
berikut :
1. Menerapkan rencana implementasi
2. Melakukan kegiatan implementasi
3. Tindak lanjut implementasi
1. Menerapkan rencana implementasi
Rencana implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap
implementasi. Semua biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan implementasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran
biaya. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan implementasi juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam
bentuk skedul waktu.

2. Kegiatan Implementasi
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana implementasi.
Yaitu sebagai berikut :
a. Pemilihan dan pelatihan personil
 Pemilihan personil
Personil yang dipilih dapat berasal dari dua sumber yaitu karyawan-karyawan yang telah ada di perusahaan atau calon
karyawan dari luar perusahaan. Pemilihan terhadap karyawan yang sudah ada terlebih dahulu merupakan prioritas
pertama dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. mentransfer karyawan yang ada ke posisi yang baru umumnya lebih mudah dibandingkan dengan merekruit
karyawan baru dari luar
2. karyawan yang ada biasanya sudah atau lebih memahami operasi dari perusahaan , sedang karyawan baru
masih membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari cara cara perusahaan beroperasi
3. Moral karyawan akan lebih meningkat untuk posisi baru yang lebih baik, khususnya jika menduduki posisi
di sistem yang baru
Personil – personil yang dapat terlibat di sistem informasi dikelompokkan dalam 4 bagian tugas
sebagai berikut :
Tugas – tugas pemrogaman

01 02
Tugas-tugas input-output data
personil yang akan menulis
personil yang menangani progam – progam komputer
pemasukan data dan distribusi
dari output

Tugas – tugas analisis sistem

03 04
Tugas – tugas operasi
personil yang menangani personil yang akan mengembangkan sistem. Jika
jalannya operasi pengolahan perusahaan akan menerapkan departemen sistem
data yang tidak terlibat di organisasinya. Dengan mempunyai
langsung dengan tugas departemen sistem dengan analis sistem sendiri,
input/output nantinya diharapkan pengembangan sistem lebih
lanjut dapat ditangani sendiri oleh perusahaan
tanpa memanggil konsultan luar
 Pelatihan karyawan
personil-personil yang akan menduduki posisi yang baru perlu dilatih untuk hal-hal yang mereka
belum memahami nya. Personil personil ini perlu mempelajari kepandaian atau pengetahuan baru yang
mungkin mereka belum mengerti atau belum menguasai sebelumnya. John burch dan Gary Grudnitsky
membedakan antara pelatihan (training) dan pendidikan (education) . Pelatihan dimaksudkan untuk pesonil
yang akan mengoperasikan operasi sistem seperti misalnya mempersiapkan input, memproses data, dan
menjaga sistem. Sedangkan pendidikan yaitu di area fungsi lain yang akan menggunakan sistem seperti
misalnya salesman, akuntan, dan manajer produksi
Pendekatan untuk pelatihan karyawan :
1. Ceramah/seminar
2. Pelatihan prosedural
3. Pelatihan tutorial
4. Simulasi
5. Latihan langsung di pekerjaan
b. Persiapan Tempat dan Instalasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Persiapan fisik tempat meliputi AC untuk mengatur temperatur ruangan, penerangan yang
cukup, pendeteksi kebakaran, UPS, dan telepon. Langkah selanjutnya adalah menginstalasi
perangkat keras yang sudah ada
c. Pemrogaman dan Pengetesan Progam
Pemrogaman merupakan kegiatan menulis kode progam yang akan dieksekusi oleh
komputer. Kode progam yang ditulis oleh pemrogam harus berdasarkan dokumentasi uang
disediakan oleh analis sistem hasil dari desain sistem secara rinci.
-Pemrogaman Tersutruktur
Adalah suatu tindakan untuk mengorganisasikan dan membuat kode kode progam supaya progam
mudah untuk dimengerti dan dimodifikasi
-Pengetesan progam
Sebelum progam diterapkan, maka progam harus bebas terlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan.
Oleh sebab itu progam harus ditest untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat
terjadi. Tiga bentuk kesalahan dari progam sebagai berikut :
a. Kesalahan bahasa
b. Kesalahan sewaktu proses
c. Kesalahan logika
Progam dapat dites untuk tiap-tiap modulnya dan dilanjutkan dengan pengetesan untuk semua modul yang
telah dirangkai. Dua tingkat pengetesan yang dilakukan yaitu :
1. Pengetesan Modul
pengetesan suatu modul dapat saja dilakukan walaupun modul lainnya yang berhubungan dengannya
belum ditulis. Hal ini dilakukan dengan cara mensimulasi modul yang dipanggil yang belum ditulis. Modul
dipanggil yang disimulasi disebut dengan stub. Modul stub dapat berupa subroutine atau subprogam yang
tidak berisi dengan logika logika progam.
2. Pengetesan unit atau pengetesan progam
setelah semua modul progam selesai ditulis dan dites secara independen sampai bebas dari kesalahan
dan telah dirangkai menjadi satu unit progam,maka unit progam ini perlu dites kembali . Pengetesan ini
disebut unit testing atau progam testing yang dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa semua modul telah
bekerja terintegrasi tanpa mengalami kesalahan.
d. Pengetesan sistem
pengetesan sistem biasanya dilakukan setelah pengetesan progam. Pengetesan sistem dilakukan untuk
memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang diimplementasi . Tujuan pengetesan sistem untuk
memastikan bahwa elemen elemen atau komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan
9.3.5 Konversi Sistem

1. Konversi langsung
Konversi ini biasanya dilakukan dengan memilih periode waktu bisnis tertentu (misalnya bulanan,
kuartalan, atau tahunan fiskal). Disini sistem yang lama diberhentikan sama sekali dan sistem yang
baru mulai dioperasikan. Pendekatan ini biasanya dilakukan untuk sistem yang tidak terlalu besar.
Kelebihan: Biaya konvensionalnya yang tidak terlalu mahal, karena sistem yang lama sudah tidak
dioperasikan lagi , sehingga tidak ada biaya operasi dari sistem yang lama.
Kelemahan: Mempunyai resiko yang tinggi jika sistem yang baru gagal untuk beroperasi seperti yang
diharapkan.
2. Konversi pararel
Dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama
suatu periode waktu yang tertentu. Pendekatan ini adalah lawan dari pendekatan konversi langsung.
Kelebihan: Menyediakan proteksi yang tinggi kepada organisasi terhadap kegagalan sistem yang baru.
Kelemahan: Biaya yang harus dikeluarkan akan sangat besar, karena terdiri dari biaya operasional dua
buah sistem.
9.3.5 Konversi Sistem
3. Konversi percontohan
Konversi sistem dapat dilakukan pada sebuah unit organisasi terlebih dahuludan dinilai operasinya. Jika sistem yang
baru ini telah dapat beroperasi dengan sukses, maka sistem yang baru ini mulai diterapkan ke semua bagian-bagian
yang lainnya.
Kelebihan:
a. Resiko kegagalan sistem hanya terletak pada area terentu saja
b. Kesalahan yang terjadi di sistem yang baru dapat dibetulkan terlebih dahulu, sehingga kesalahan tidak terjadi
di area yang lain
c. Personil di area lain dapat dilatih di area percontohan di dalam situasi yang nyata sebelum sistem diterapkan
pada area situasi kerjanya
Kelemahan: Proses konversi dapat menjadi lama.
4. Konversi bertahap
Pendekatan ini dilakukan dengan menerapkan masing-masing modul sistem yang berbeda secara urut. Tiap-tiap
modul dioperasikan terlebih dahulu dan jika telah sukses maka disusul oleh modul yang lainnya dan seterusnya
sampai semua modul berhasil dioperasikan.
Tahap konversi sistem dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. konversi dokumen dasar
2. konversi file
a. Konversi dari file komputer lama ke file komputer yang baru
b. Konversi dari data dicatatan manual ke file komputer
3. mengoperasikan sistem
9.4 TINDAK LANJUT IMPLEMENTASI

Partisipasi analisis sistem belum berakhir setelah sistem diimplementasikan. Analisis sistem perlu
melakukan pengetesan penerimaan sistem . Pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data
sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analisis sistem bersama-sama dengan user.
Setelah pengetesan penerimaan selesai dilakukan, maka perlu dilakukan rapat penerimaan yang
diselenggarakan oleh manajemen. Didalam rapat ini nantinya akan dihadiri oleh analisi sistem, manajer dan
pemakai sistem untuk menentukan sistem yang baru diterima atau harus diperbaiki kembali.
MODUL A
TEKNIK PENJADUALAN PROYEK: PERT

A.1 PENDAHULUAN

Untuk menentukan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan suatu sistem, analis sistem
sering menggunakan suatu teknik kuantitatif yang disebt dengan PERT (Program Evaluation and
Riview Technique). PERT pertama kali digunakan untuk merancang dan menawasi pembuatan
program peluru kendali Polaris yang melibatkan 250 kontraktor utama dan lebih dari 9000
subkontaktor
A.2 DIAGRAM JARINGAN

Bila akan mengguanakn PERT, dua buah informasi diperlukan untuk masing-masing pekerjaan, yaitu
urutan dari kegiatan masing-masing pekerjaan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-
masing pekerjaan itu.
Di diagram jaring dapat digunakan simbol-simbol sebagai berikut:
- Panah, yang digunakan untuk mewakili suatu kegiatan
- Simpul, yang digunakan untuk mewakili suatu kejadian
Contoh:
A.2 DIAGRAM JARINGAN
Untuk menggambarkan diagram jaringan terdapat beberapa aturan yang harus diikuti, yaitu:
Aturan 1. setiap kegiatan hanya dapat diwakili oleh satu dan hanya satu panah di jaringan. Tidak ada sebuah
kegiatan yang diwakili dua kali di jaringan dengan kata lain tidak ada kegiatan yang kembar.
Aturan 2. tidak ada dua kegiatan yang ditunjukkan oleh ekor kejadian dan kepala kejadian yang sama.

Jika ada kasus salah dalam membuat diagram jaring maka penggambaran yang benar adalah dengan digunakan
kegiatan dummy, seperti berikut ini:
A.2 DIAGRAM JARINGAN
Aturan 3. Untuk meyakinkan hubungan urutan yang benar di diagram jaringan.
Pertanyaan-pertanyaan berikut harus dijawab untuk tiap-tiap kegiatan yang
akan ditambahkan di dalam jaringan:
a. Kegiatan apa yang harus sudah diselesaikan terlebih dahulu sebelum
kegiatan ini dapat dilakukan?
b. Kegiatan apa yang harus mengikuti kegiatan ini?
c. Kegiatan apa yang harus dilakukan serentak dengan kegiatan ini?
A.3 JALUR KRITIS
Suatu jalur kritis (critical path) adalah jalur yang menunjukkan kegiatan kritis dari awal kegiatan
sampai dengan akhir kegiatan dalam diagram jaringan.
Jalur kritis menunjukkan waktu paling lama dari penyelesaian proyek, sehingga bila ada satu saja
kegiatan di luar jalur kritis yang tertunda, maka waktu penyelesaiaan proyek secara keseluruhan
juga akan tertunda. Jalur kritis ini penting karena memiliki 2 alasan :
1. Waktu penyelesaiaan proyek tidak dapat dikurangi kecuali bila satu atau lebih kegiatan di
jalur kritis dapat dipercepat penyelesaiannya. Dengan demikian bila waktu penyelesaiaan
proyek secara keseluruhan akan dipercepat, maka kegiatan-kegiatan yang harus dipercepat
adalah kegiatan-kegiatan di jalur kritis.
2. Penundaan kegiatan di jalur kritis akan menyebabkan penundaan waktu penyelesaiaan dari
proyek, sedang penundaan ini tidak kritis mungkin tidak akan menunda waktu penyelesaian
proyek sejauh penundaan ini tidak melebihi waktu dari slack untuk masing-masing kegiatan
tidak kritis.
A.4 ALGORITMA UNTUK JALUR KRITIS
Algoritma untuk menentukan jalur kritis dilakukan dengan menghitung waktu mulai tercepat
(earliest start time) dan waktu selesai terlama (latest finish time) untuk masing-masing kegiatan.
Earliest start time (ES) dan latest finish time (LF) ini kemudian dapat dituliskan di simpul
kejadian yang bentuknya dapat dikembangkan menjadi:

Waktu mulai tercepat (ES) untuk masing-masing kegiatan menunjukan kapan suatu kegiatan
tercepat dapat mulai dilakukan. Waktu selesai terlama (LF) menunjukkan kapan suatu kegiatan
paling lama dapat diselesaikan.
A.5 SLACK
● Slack atau float menunjukkan waktu suatu kegiatan yang dapat ditunda tanpa mempengaruhi
total waktu penyelesaian dari seluruh proyek. Untuk menghitung besarnya slack masih
diperlukan dua buah waktu lainnya yang berhubungan dengan masing-masing kegiatan, yaitu
waktu mulai terlama (latest start time / LS) dan waktu selesai tercepat (earliest finish time /
EF).
● LS dapat dihitung dari LF dikurangi dengan waktu kegiatannya dan EF dapat dihitung dari ES
ditambah dengan waktu kegiatannya. Dengan demikian setelah ES, EF, LS, dan LF dihitung,
maka slack atau float untuk masing-masing kegiatan dapat dihitung sebesar LS-ES atau LF-
EF.
A.6 WAKTU KEGIATAN TIDAK PASTI
● Untuk mengestimasi waktu yang diharapkan yang mengandung unsur-unsur probabilitas
dapat digunakan suatu tekhnik yang disebut dengan multiple-estimate approach. Pendekatan
ini menggunakan 3 waktu yang dipakai di masing-masing kegiatan, yaitu:

a : waktu optimis (most optimist time), yaitu waktu paling cepat dilakukan
b : waktu pesimis (most pessimistic time), yaitu waktu paling lama dilakukan
m : waktu tengah-tengah (most likely time), yaitu waktu tengah-tengah yang
dilakukan.
● Selanjutnya waktu yang diharapkan (expected time) untuk menyelesaikan masing-
masing kegiatan yang dihitung sebesar:

● Karena digunakan waktu optimis dan pesimis, maka untuk masing-masing kegiatan
mempunyai penyimpangan standar (standard deviation) terhadap kedua waktu ini dan
dapat dihitung sebesar:
A.7 PROGRAM KOMPUTER
● Berikut ini suatu program computer yang ditulis dengan Bahasa BASIC untuk
menghitung ES, LS, EF, LF, slack, jalur kritis dan probabilitas selesainya proyek.
TEKNIK WAWANCARA
 Pendahuluan  Mempersiapkan
Wawancara
 Kebaikan Wawancara
 Melakukan Wawancara
 Kejelekan Wawancara
 Tindak Lanjut
 Pertanyaan-Pertanyaan Wawancara
Wawancara
Pendahuluan

Wawancara (Interview) memungkinkan analisis sistem


sebagai pewawancara (Intervewer) untuk mengumpulkan
data secara tatap muka langsung dengan orang yang
diwawancarai (Interviewee).
Kebaikan Wawancara
 Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi
orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

 Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan


sesuai dengan situasi yang berkembang.

 Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-


gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.

 Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu


terjadi.
Kejelekan Wawancara
 Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif
mahal dibandingkan dengan teknik lainnya.

 Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian


pewawancara untuk melakukan hubungan antara manusia.

 Wawancara tidak selalu tepat waktu untuk kondisi-kondisi tempat yang


tertentu, misalnya dilokasi-lokasi yang ribut dan ramai.

 Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu
yang dimilikinya sangat terbatas.
Pertanyaan-Pertanyaan Wawancara
 Gunakan Bahasa yang baik, sopan dan jelas.

 Jangan memasukkan pendapat pribadi anda sebagai bagia dari pertanyaan, misalnya :
“Menurut saya, panjang tongkat tersebut 3 meter. Saya kira saudara juga setuju.
Bagaimana pendapat saudara?”

 Hindari pertanyaan yang panjang dan berbelit-belit.

 Hindari Pertanyaan yang mengkritik.

 Hindari menggunakan kata “anda, kamu, saudara” bila maksudnya adalah suatu grup
dari orang-orang (Misalnya “departemen”), tetapi sebutlah grupnya (Misalnya
“Departemen ini”).

 Hindari pertanyaan yang menakutkan, Misalnya :


“Setelah saya selidiki, ternyata saudara telah melakukan beberapa kecurangan.
Mengaku sajalah, ya/tidak?”
Mempersiapkan Wawancara
 Aturlah pertemuan dengan orang yang akan diwawancarai terlebih dahulu.

 Utarakanlah maksud dari wawancara.

 Aturlah waktu wawancara yang paling tepat agar tidak menganggu kerja dari orang
yang diwawancarai.

 Buatlah jadwal wawancara terlebih dahulu, bila wawancara akan dilakukan beberapa
kali atau oleh pewawancara yang berbeda dan orang yang diwawancarai juga
berbeda.

 Buatlah suatu panduan wawancara agar wawancara dapat berjalan dengan lancar.
“Panduan wawancara (Interview Guide) adalah daftar pengecekkan dari pertanyaan-
pertanyaan yang akan diajukan oleh pewawancara serta penjadwalan waktunya.”
Melakukan Wawancara
 Mengenalkan diri sendiri terlebih dahulu.

 Menjelaskan apa tujuan wawancara dan hubungannya dengan proyek sistem


informasi yang sedang dikembangkan.

 Menjelaskan peranan-peranan yang akan diberikan oleh orang yang diwawancarai


dari hasil wawancara ini.

 Penawaran harus menghilangkan kesan menginterogasi.

 Selama wawancara, pewawancara harus mendengarkan dengan teliti dan jangan


terlalu banyak berbicara dibandingkan mendengarkan.

 Jagalah suasana wawancara tetap santai, tetapi terarah dan menyenangkan.


Melakukan Wawancara
 Jangan memotong omongan orang yang diwawancarai sebelum selesai.

 Mintalah pendapat-pendapat /ide tambahan yang mungkin belum diungkapkan.

 Jangan membuat asumsi jawaban yang tidak berdasar.

 Jangan menggunakan istilah-istilah jargon yang sulit dimengerti.

 Pada akhir wawancara, bacakanlan rangkuman-rangkuman dari hasil wawancara dan


mintalaj kepada yang diwawancari untuk mengoreksi bila ada hal-hal yang tidak
sesuai.

 Ucapkanlah terima kasih bila wawancara telah selesai serta mintalah kesediaan
kembali untuk dihubungi atau untuk didakan wawancara kembali.
Tindak Lanjut Pewawancara
Tingkah Laku yang diwawancarai Tindak Lanjut Pewawancara

Menunjukkan kalau menjawab Setelah wawancara, validasi semua


pertanyaan dengan kira-kira atau jawaban yang mencurigakan
menebak-nebak saja tanpa fakta
Berusaha memberi jawaban hanya untuk Hindari pertanyaan yang dapat menjurus ke
memuaskan pewawancara tanpa jawaban seperti ini. Validasi semua jawaban
dilandasi dengan fakta yang benar yang mencurigakan
Menunjukkan jawaban yang tidak masuk Dengan akrab, arahkan kembali jawaban
akal ke arah permasalahan.
Berhenti berbicara pada waktu Dengan terpaksa, jangan gunakan catatan.
pewawancara mulai menuliskan hasilnya
dicatatan.
Tindak Lanjut Pewawancara
Tingkah Laku yang diwawancarai Tindak Lanjut Pewawancara

Terlihat tergesa-gesa dalam menjawab Usulkan menunda wawancara untuk diganti


pertanyaan karena segera ingin dengan hari lain.
mengakhiri wawancara.
Memperlihatkan sikap puas terhadap Motivasilah dengan menguraikan dan
keadaan sistem sekarang dan tidak menjelaskan keadaan situasi yang ada dan
menginginkan perubahan. catatlah pertanyaan yang lebih rinci.
Menunjukkan sikap yang tidak Bersikaplah rama dan tunjukkanlah bahwa anda
menyenangkan. mengharagi kesediaannya serta jelaskan
sumbangan-sumbangan atas hasil wawancara ini.
Menunjukan sikap menyimpan sesuatu Jelaskan bhwa wawancara ini untuk perbaikan
data karena takut mengungkapkannya. sistem yang ada dan yakinlah bahwa anda tidak
akan memojokkannya.
Tindak Lanjut Pewawancara
Tingkah Laku yang diwawancarai Tindak Lanjut Pewawancara

Menolak memberi jawaban tanpa Jangan memaksa terus, tetapi mintalah


alasan. kesediaan untuk membernarkanya dengan
mencari jawaban ditempat lain.
Mengeluh terhadap pekerjanya atau Dengarkanlah dengan simpatik.
terhadap atasannya atau terhadap
perlakuan tidak baik yang
diterimanya.
Terlalu bersemangat terhadap Dengarkanlah dengan sabar dan jangan
wawancara ini dengan melontarkan mengkritiknya dan jangan takut ikut terbawa
ide-ide yang muluk-muluk. secara emosional.
Terimakasih !

Anda mungkin juga menyukai