Anda di halaman 1dari 9

SEKOLAH CALON PERWIRA TNI ANGKATAN DARAT

DEPARTEMEN STAF

TUGAS TERSTRUKTUR
Program Studi : Diktukpa TNI AD Program D-3 (Ahli Madya)
Mata Kuliah : Pengetahuan Manajemen Kepelatihan
Bahan Kajian : UTP Umum Dan UTP Jabatan
Bentuk Jawaban : Tertulis Perorangan
Tanggal : 15 Juni 2023 (Yonsis 2)
Gumil :
Capa : Toufik Akbar Siddik
Pangkat : Wiradhika Utama
No Capa : 0563
PERSOALAN
1. Persoalan 3
Penyelenggaraan UTP harus berpedoman kepada ketentuan yang berlaku
serta dipengaruhi oleh tugas pokok serta situasi dan kondisi satuan. Selain
itu juga agar penyelenggaraan UTP dapat berjalan sesuai dengan tujuan
dan sasaran serta dapat terlaksana dengan aman maka harus
mengutamakan Tindakan pengamanan dan pengawasan pengendalian.

a. Jelaskan pendapat Capa tentang kegiatan penyelenggaraan UTP di


satuan yang memiliki dinamika dan intensitas tugas tinggi!

b. Bagaimana pendapat Capa dalam membangun sistem pengamanan


latihan di satuan?

c. Jelaskan pendapat Capa tentang penyelenggaraan pengawasan yang


dilaksanakan oleh Kotama dan Balakpus.

2. Tertulis
3. Perorangan
PENDAHULUAN
Penyelenggaraan Uji Terampil Perorangan (UTP) merupakan salah
satu kegiatan penting dalam sistem pendidikan yang harus dilakukan
dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku serta dipengaruhi oleh
tugas pokok, situasi, dan kondisi satuan. Agar penyelenggaraan UTP dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan,
serta dapat terlaksana dengan aman, maka tindakan pengamanan dan
pengawasan pengendalian harus menjadi prioritas utama.
Pentingnya mengutamakan tindakan pengamanan dalam
penyelenggaraan UTP adalah untuk menjaga keamanan dan
keberlangsungan proses ujian itu sendiri. Hal ini meliputi upaya
pencegahan tindakan kecurangan, kebocoran soal, atau gangguan lainnya
yang dapat merusak integritas dan validitas UTP. Tindakan pengamanan
yang dapat dilakukan antara lain adalah pengawasan ketat terhadap ruang
ujian, pengendalian ketat terhadap distribusi dan penyimpanan soal, serta
penggunaan teknologi keamanan seperti pengawasan melalui CCTV atau
penggunaan sistem ujian online yang terjamin keamanannya.
Selain tindakan pengamanan, pengawasan pengendalian juga
menjadi hal yang tidak boleh diabaikan. Pengawasan pengendalian meliputi
proses pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi UTP. Dalam hal ini,
perlu ada struktur pengawasan yang jelas dan terkoordinasi dengan baik,
baik itu dari pihak sekolah, pengawas ujian, maupun pihak terkait lainnya.
Tujuan dari pengawasan pengendalian adalah untuk memastikan bahwa
setiap tahap penyelenggaraan UTP berjalan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan dan tidak ada penyimpangan yang merugikan.
Dalam rangka mengutamakan tindakan pengamanan dan
pengawasan pengendalian, pihak penyelenggara UTP perlu memiliki
pedoman atau kebijakan yang jelas terkait hal tersebut. Pedoman ini harus
mencakup langkah-langkah konkret yang akan dilakukan dalam rangka
mengamankan pelaksanaan UTP dan mengendalikan setiap tahap
penyelenggaraannya. Selain itu, pelibatan semua pihak terkait, baik itu
guru, siswa, staf administrasi, dan pengawas ujian, juga merupakan hal
yang penting guna memastikan bahwa tindakan pengamanan dan
pengawasan pengendalian dapat dilaksanakan dengan efektif.
Dalam kesimpulannya, penyelenggaraan UTP harus mengutamakan
tindakan pengamanan dan pengawasan pengendalian sebagai langkah-
langkah penting dalam menjaga keamanan, integritas, dan validitas ujian.
Dengan melaksanakan tindakan-tindakan ini, diharapkan penyelenggaraan
UTP dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan, serta memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan.
PEMBAHASAN A
Kegiatan penyelenggaraan Uji Terampil Perorangan (UTP) di satuan
yang memiliki dinamika dan intensitas tugas tinggi dapat menjadi sebuah
tantangan yang kompleks. Dalam konteks seperti ini, beberapa pendapat
yang relevan dapat disampaikan:
Peningkatan Kompetensi. UTP di satuan yang memiliki dinamika dan
intensitas tugas tinggi dapat menjadi kesempatan untuk menguji dan
meningkatkan kompetensi personel dalam situasi nyata. Melalui ujian ini,
personel dapat menunjukkan kemampuan dan keterampilan yang relevan
dengan tugas-tugas yang mereka hadapi dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini
akan membantu memastikan bahwa personel memiliki kualifikasi yang
sesuai dengan tuntutan pekerjaan mereka.
Pengukuran Efektivitas. UTP dapat digunakan sebagai alat untuk
mengukur efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab di satuan
yang memiliki dinamika dan intensitas tugas tinggi. Dengan menguji
keterampilan individu, kepemimpinan, kerjasama tim, dan kemampuan
berpikir cepat, UTP dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana
personel dapat berkinerja dengan baik dalam situasi yang penuh tekanan.
Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan. Melalui UTP, manajemen dapat
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan personel dalam melaksanakan
tugas-tugas di satuan yang memiliki dinamika dan intensitas tugas tinggi.
Informasi ini dapat digunakan untuk mengarahkan program pengembangan
atau pelatihan yang lebih spesifik agar personel dapat menjadi lebih efektif
dan produktif dalam pekerjaan mereka.
Motivasi dan Penghargaan. Penyelenggaraan UTP di satuan yang
memiliki dinamika dan intensitas tugas tinggi dapat berfungsi sebagai
motivasi bagi personel. Ketika kinerja individu diakui dan dihargai melalui
hasil yang baik dalam UTP, ini dapat meningkatkan semangat kerja dan
meningkatkan rasa kepemilikan terhadap tugas dan tanggung jawab di
satuan tersebut.
Evaluasi Kesiapan Operasional. UTP juga dapat digunakan sebagai
alat evaluasi untuk menilai kesiapan operasional satuan dalam menghadapi
tugas-tugas yang kompleks dan intensif. Melalui ujian ini, manajemen
dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengambil tindakan
yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.
Namun, perlu diingat bahwa penyelenggaraan UTP di satuan yang
memiliki dinamika dan intensitas tugas tinggi harus dilakukan dengan
bijaksana. Aspek keamanan dan keselamatan harus menjadi prioritas
utama, dan perlu dipastikan bahwa ujian dilakukan dalam lingkungan yang
aman dan terkontrol. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan kebutuhan
personel untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka sehari-hari
tanpa mengganggu operasional satuan.
PEMBAHASAN B
Membangun sistem pengamanan latihan yang efektif di satuan
sangatlah penting untuk menjaga keamanan dan keselamatan personel
serta kelancaran pelaksanaan latihan. Berikut adalah beberapa pendapat
dalam membangun sistem pengamanan latihan di satuan:
Identifikasi Ancaman dan Risiko. Langkah pertama adalah
mengidentifikasi ancaman dan risiko potensial yang mungkin terjadi selama
latihan. Ini meliputi risiko kecelakaan, cedera, konflik internal, atau
ancaman eksternal. Dengan memahami dan mengevaluasi risiko ini, satuan
dapat mengambil tindakan yang sesuai untuk mencegah atau mengurangi
risiko yang mungkin terjadi.
Pembuatan Rencana Keamanan. Setelah mengidentifikasi risiko,
penting untuk mengembangkan rencana keamanan yang terperinci untuk
setiap latihan. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah pengamanan
yang spesifik, tugas dan tanggung jawab personel yang terlibat, serta
prosedur darurat dalam menghadapi situasi yang tidak terduga. Rencana
keamanan ini juga harus disesuaikan dengan karakteristik unik dari setiap
latihan.
Pelatihan dan Kesadaran Personel. Semua personel yang terlibat
dalam latihan harus dilatih dalam prosedur keamanan yang relevan dan
memiliki pemahaman yang jelas tentang peran dan tanggung jawab mereka
dalam sistem pengamanan. Mereka harus diberikan informasi yang cukup
mengenai ancaman potensial, tindakan pencegahan, dan tindakan darurat
yang harus diambil. Kesadaran yang tinggi akan keamanan akan
membantu personel untuk mengidentifikasi dan melaporkan situasi yang
mencurigakan atau berbahaya.
Pengawasan dan Pengendalian. Sistem pengamanan yang efektif
melibatkan pengawasan dan pengendalian yang ketat terhadap setiap aspek
latihan. Ini termasuk pengawasan terhadap penggunaan peralatan,
pergerakan personel, dan akses ke area latihan. Pengendalian ini harus
dilakukan oleh personel yang ditunjuk dan terlatih untuk memastikan
kepatuhan terhadap prosedur keamanan dan menghindari pelanggaran
yang dapat mengancam keselamatan.
Evaluasi dan Peningkatan. Setelah latihan selesai, penting untuk
melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengamanan yang
diterapkan. Hal ini melibatkan peninjauan terhadap kejadian yang terjadi
selama latihan, mengidentifikasi kelemahan atau kekurangan dalam sistem
pengamanan, dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Proses evaluasi ini harus dilakukan secara teratur untuk memastikan
bahwa sistem pengamanan terus diperbarui dan ditingkatkan.
Penting untuk diingat bahwa setiap sistem pengamanan latihan
harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik unik dari setiap
satuan. Kolaborasi antara personel, manajemen, dan ahli keamanan dapat
membantu dalam merancang dan melaksanakan sistem pengamanan yang
efektif, yang pada gilirannya akan meningkatkan keamanan dan
keselamatan selama latihan.
PEMBAHASAN C
Penyelenggaraan pengawasan yang dilaksanakan oleh Kotama
(Komando Utama) dan Balakpus (Badan Pelaksana Pusat) adalah hal yang
penting dalam menjaga kedisiplinan, kepatuhan, dan kinerja personel di
lingkungan militer. Berikut adalah pendapat mengenai penyelenggaraan
pengawasan oleh Kotama dan Balakpus:
Pemantauan Kinerja. Pengawasan yang dilakukan oleh Kotama dan
Balakpus dapat membantu memantau kinerja personel, termasuk
pelaksanaan tugas, penggunaan sumber daya, dan pencapaian target yang
ditetapkan. Melalui pemantauan ini, manajemen dapat mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan personel serta mengambil tindakan perbaikan
yang diperlukan.
Penegakan Disiplin. Pengawasan yang dilakukan oleh Kotama dan
Balakpus juga berperan penting dalam menegakkan disiplin dan aturan-
aturan yang berlaku di lingkungan militer. Dalam hal ini, pihak pengawas
harus melaksanakan tugasnya dengan adil, konsisten, dan tegas untuk
mencegah pelanggaran dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan
yang telah ditetapkan.
Evaluasi dan Peningkatan. Melalui pengawasan, Kotama dan
Balakpus dapat melakukan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan tugas
dan program-program di bawah kendali mereka. Evaluasi ini dapat
membantu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan mengambil
langkah-langkah perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja
dan pencapaian tujuan.
Pengembangan dan Pelatihan. Pengawasan yang dilakukan oleh
Kotama dan Balakpus juga dapat berperan dalam pengembangan dan
pelatihan personel. Melalui pemantauan kinerja, kelemahan atau
kekurangan dalam kompetensi individu dapat diidentifikasi, dan program
pelatihan yang sesuai dapat dirancang untuk meningkatkan kemampuan
personel.
Koordinasi dan Sinkronisasi. Kotama dan Balakpus juga memiliki
peran penting dalam koordinasi dan sinkronisasi antara satuan-satuan
yang ada di bawahnya. Pengawasan yang dilakukan dapat memastikan
bahwa semua satuan beroperasi secara terkoordinasi, mengikuti kebijakan
dan prosedur yang telah ditetapkan, serta saling mendukung dalam
mencapai tujuan bersama.
Penting untuk memastikan bahwa penyelenggaraan pengawasan oleh
Kotama dan Balakpus dilakukan dengan prinsip keadilan, transparansi,
dan profesionalitas. Pengawasan yang efektif harus memberikan dorongan
positif bagi personel dalam meningkatkan kinerja dan disiplin, sambil
menjaga kepercayaan dan motivasi personel.

PENUTUP
Kesimpulan.
Tindakan pengamanan dan pengawasan pengendalian harus menjadi
prioritas utama. Hal ini penting untuk memastikan bahwa penyelenggaraan
UTP dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan,
serta terlaksana dengan aman.
Pentingnya tindakan pengamanan dalam penyelenggaraan UTP
adalah untuk menjaga keamanan, integritas, dan validitas ujian. Ini
melibatkan pencegahan tindakan kecurangan, kebocoran soal, atau
gangguan lainnya yang dapat merusak proses ujian. Pengawasan ketat
terhadap ruang ujian, distribusi dan penyimpanan soal, serta penggunaan
teknologi keamanan dapat menjadi langkah-langkah yang efektif dalam
mengamankan pelaksanaan UTP.
Pengawasan pengendalian juga harus ditekankan dalam
penyelenggaraan UTP. Ini meliputi pengorganisasian, pelaksanaan, dan
evaluasi UTP sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Pengawasan
yang terkoordinasi dengan baik akan memastikan bahwa setiap tahap
penyelenggaraan UTP berjalan sesuai dengan prosedur dan tidak ada
penyimpangan yang merugikan.
Dalam kesimpulannya, penyelenggaraan UTP harus mengutamakan
tindakan pengamanan dan pengawasan pengendalian. Hal ini penting
untuk menjaga keamanan, integritas, dan validitas ujian, serta memastikan
bahwa tujuan dan sasaran UTP tercapai dengan baik. Dengan
melaksanakan tindakan-tindakan ini, diharapkan penyelenggaraan UTP
dapat berjalan dengan lancar, memberikan hasil yang akurat, dan
memberikan kepercayaan kepada semua pihak yang terlibat.

Saran.
Rencanakan dengan Matang. Buatlah perencanaan yang teliti untuk
penyelenggaraan UTP, dengan mempertimbangkan ketentuan yang berlaku,
tugas pokok satuan, serta situasi dan kondisi saat ini. Rencana tersebut
harus mencakup jadwal pelaksanaan, prosedur ujian, dan tindakan
pengamanan yang akan diimplementasikan.
Tetap Mematuhi Ketentuan. Pastikan bahwa penyelenggaraan UTP
selalu mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk peraturan dan
pedoman dari lembaga pendidikan atau otoritas yang relevan. Ini meliputi
aspek teknis seperti waktu pelaksanaan, pembagian soal, penggunaan
perangkat lunak atau perangkat keras tertentu, dan lainnya.
Evaluasi Kesiapan Satuan. Sebelum melaksanakan UTP, evaluasilah
kesiapan satuan dalam hal infrastruktur, peralatan, dan sumber daya
manusia. Pastikan bahwa semua persiapan teknis dan logistik telah
diselesaikan dengan baik untuk mendukung pelaksanaan UTP yang lancar.
Fokus pada Tujuan dan Sasaran. Pastikan bahwa pelaksanaan UTP
sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pertimbangkan
kompetensi yang ingin diuji dan hasil yang diharapkan dari UTP tersebut.
Hal ini akan membantu dalam penyusunan soal dan penilaian yang relevan
dan akurat.
Tindakan Pengamanan yang Efektif. Utamakan tindakan pengamanan
yang efektif selama penyelenggaraan UTP. Ini termasuk pengawasan
terhadap soal dan dokumen ujian, pengendalian akses ke ruang ujian,
pencegahan kecurangan atau tindakan tidak sah lainnya, dan perlindungan
terhadap integritas ujian.
Pengawasan dan Pengendalian yang Ketat. Pastikan bahwa terdapat
pengawasan dan pengendalian yang ketat selama pelaksanaan UTP. Hal ini
meliputi pemantauan aktivitas ujian, pengawasan penggunaan perangkat
elektronik, serta penegakan disiplin dan aturan ujian yang berlaku.
Evaluasi dan Perbaikan. Setelah UTP selesai, lakukan evaluasi
menyeluruh terhadap pelaksanaan. Identifikasi area yang perlu diperbaiki
dan pelajari pelajaran dari pengalaman tersebut. Gunakan informasi ini
untuk meningkatkan penyelenggaraan UTP di masa depan.
Melibatkan Stakeholder Terkait. Libatkan semua pihak yang terkait,
seperti dosen, siswa, dan staf administrasi, dalam proses perencanaan dan
pelaksanaan UTP. Komunikasikan dengan baik mengenai aturan, prosedur,
dan harapan yang ada agar semua pihak terlibat dan mendukung
pelaksanaan UTP dengan baik.
Dengan mengikuti saran-saran ini, diharapkan penyelenggaraan UTP
dapat berjalan dengan lancar, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan, serta terlaksana dengan aman dan menghasilkan evaluasi yang
akurat bagi peserta ujian.

REFERENSI
1. Skep Kasad No Skep/483/XII/2003 tanggal 24 Desember 2003
Bujuklak tentang Gar UTP-U/J BA/TA di Lingkungan TNI AD.
2. Keputusan Kasad Nomor Perkasad/35-02/XII/2012 tanggal 27
Desember 2012 Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan
Latihan.
3. Keputusan Kasad Nomor Perkasad/477/VI/2017 tanggal 12 Juni
2017 Juknis tentang UTP U/J TNI AD.
4. Keputusan Kasad Nomor Kep/1012/XI/2019 tanggal 4 November
2019 Petunjuk Penyelenggaraan tentang Penyelenggaraan Latihan.
5. Keputusan Kasad Nomor Kep/942/XII/2020 tanggal 22 Desember
2020 Petunjuk Teknis tentang Sun Produk Latihan (Direktif Lat, RGB,
Renlat, Renlap dan Laporan Latihan).
6. https://chat.openai.com/?

Bandung, 15 Juni 2023


Calon Perwira

Toufik Akbar Siddik


Wiradhika Utama No Capa 563

Anda mungkin juga menyukai