Anda di halaman 1dari 16

Apa itu safety management system

• Safety Management System (SMS) merupakan serangkaian upaya yang terencana dan sistematis dalam
rangka melakukan pemantauan dan pembenahan segala aspek yang mempengaruhi faktor keselamatan. Hal
ini berfokus pada pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi dan menghadapi risiko dalam usaha untuk
meminimalkan kehilangan atas nyawa manusia (human life), kerusakan properti penerbangan (property
damage), pencabutan izin operasi, mengefektifkan pengeluaran dana, mengurangi timbulnya dampak buruk
terhadap masyarakat dan kerusakan lingkungan.
• Tujuan utama dari manajemen keselamatan adalah untuk mengintervensi proses penyebab yang mengarah
pada kecelakaan dan insiden. Dengan Safety Management System diharapkan hal tersebut dapat dihindari
dan diminimalisir sehingga dapat memperbaiki produktivitas organisasi.
• Secara umum, SMS didesain dan diterapkan agar:

1. Dapat mengidentifikasi bahaya (hazard) pada operasional;

2. Tindakan perbaikan diterapkan untuk mengendalikan Risiko keselamatan

3. Tersedianya penilaian dan pengawasan berkelanjutan terhadap kinerja keselamatan;

4. Dilakukan perbaikan secara berkesinambungan terhadap tingkat keselamatan pada operasional.


Tujuan
• Tujuan ditetapkannya dokumen SMS Manual ini diantaranya sebagai berikut:

1. Mengenali ancaman keselamatan dan penilaian serta mengurangi risiko;

2. Membuat peningkatan keselamatan secara menyeluruh dan sebagai pedoman penerapan Safety Management System dalam
operasional pelayanan penerbangan.

3. Memberikan pedoman bagi seluruh karyawan yang berkontribusi terhadap kegiatan perusahaan dalam melakukan perbaikan
secara terus- menerus dan berkesinambungan.

4. Memberikan panduan keselamatan kepada seluruh karyawan yang berkontribusi terhadap kegiatan perusahaan dalam
menghadapi kejadian-kejadian yang memiliki Risiko keselamatan bagi kegiatan perusahaan.

5. Memberikan pedoman agar SMS dapat diimpelentasikan dan diintegrasikan di seluruh organisasi untuk memastikan pengelolaan
terhadap Risiko keselamatan yang berhubungan dengan operasional gudang.

6. Menetapkan prosedur/tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh setiap personel, penanggung jawab maupun unit kerja dalam
menghadapi keadaan darurat (emergency).
Refrensi
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

2. Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan

3. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 55 Tahun 2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil

4. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 21 Tahun 2015 tentang Standar Keselamatan Penerbangan

5. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 8 Tahun 2010 tentang Program Keselamatan Penerbangan
Nasional

6. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 20 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Keselamatan (Safety
Management System)

7. Airport Emergency Plan Bandar Udara Halim Perdanakusuma


4 komponen utama safety management
system
• Safety Management System (SMS) terdiri dari empat komponen utama, yaitu:

1. Kebijakan dan Tujuan Keselamatan

2. Manajemen Risiko Keselamatan

3. Jaminan Keselamatan

4. Promosi Keselamatan
Kebijakan dan tujuan keselamatan
• memiliki Sistem Manajemen Keselamatan (Safety Management System/SMS) yang diimplementasikan dan diintegrasikan di seluruh organisasi untuk memastikan pengelolaan
terhadap risiko keselamatan terkait dengan operasional gudang.

3. Tujuan Keselamatan

• Tujuan keselamatan diatur di dalam Kebijakan Keselamatan untuk menggambarkan target pencapaian dalam hal pengelolaan keselamatan di PT. Ardhya Bumi Persada.

• Tujuan keselamatan merupakan tujuan utama yang dijelaskan secara singkat padat dan diturunkan dengan rincian tujuan keselamatan berikut:

1. Mengidentifikasi dan mengeliminasi kondisi/keadaan yang membahayakan.

2. Melakukan proses pengelolaan risiko terhadap prosedur, peralatan, fasilitas dan operasional sehari-hari serta untuk memitigasi risiko tersebut hingga mencapai tingkatan yang
diterima.

3. Menyediakan pendidikan dan pelatihan mengenai SMS kepada semua personel.

4. Menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman kepada seluruh personel.

5. Mengupayakan agar incident/accident dapat dicegah dan dihindari.

6. Mencegah terjadinya cedera terhadap personel dan kerusakan terhadap alat.

7. Meningkatkan efektivitas Safety Management System melalui evaluasi dan/atau audit internal dan/atau eksternal yang dilakukan oleh pihak berwenang.

8. Menyediakan pemantauan dan penilaian secara berkala dan berkelanjutan demi tercapainya tingkat keselamatan.

9. Menjaga kepatuhan dan kesesuaian terhadap peraturan Pemerintah Indonesia, peraturan internasional (IATA & ICAO), Airline Pelanggan, Pengelola Bandar Udara dan pihak
berwenang lainnya.
Manajemen risiko keselamatan
1. Identifikasi Bahaya

• Bahaya harus diidentifikasi dalam semua kegiatan perusahaan, tidak hanya area operasional,
tetapi juga mencakup area supporting back office dan pihak eksternal yang berhubungan dengan
perusahaan.

• Identifikasi bahaya merupakan tanggung jawab setiap personel; setiap personel / unit harus
mengidentifikasi bahaya dalam lingkup mereka selama bertugas dan melaporkannya kepada unit
QC. Identifikasi bahaya dikembangkan sebagai metode yang bersifat tidak menghukum, rahasia,
sederhana, dan sesuai.
Jaminan keselamatan
• Safety Assurance atau Jaminan Keselamatan merupakan salah satu inti dari kegiatan SMS. Hal ini
merupakan kegiatan sehari-hari yang dilaksanakan untuk memastikan bahwa operasional yang
melaksanakan pelayanan sudah benar-benar terlindungi dari bahaya. Definisi lain dari Safety
Assurance diantaranya sebagai berikut:

1. Semua tindakan yang telah direncanakan dan bersifat sistematis agar mendapatkan kepercayaan
yang cukup terhadap produk, layanan, organisasi atau sistem fungsional yang ditawarkan dengan
mencapai tingkat keselamatan keamanan yang diterima dan/atau dapat ditoleransi.

2. Fungsi manajemen proses SMS yang sistematis dapat memberikan kepercayaan bahwa produk /
jasa yang diberikan oleh suatu organisasi telah memenuhi atau melampaui persyaratan indikator
kinerja keselamatan dan target kinerja keselamatan yang telah ditetapkan.
Promosi keselamatan
1. Pelatihan SMS dan/atau Safety Awareness merupakan sarana untuk mempromosikan program baru atau
mengajarkan kepada semua personel (termasuk personel baru) mengenai informasi atau isu-isu tentang
keselamatan.

2. Pelatihan SMS dan/atau Safety Awareness merupakan suatu cara untuk memastikan personel di seluruh organisasi
terlatih dan kompeten untuk melakukan tugas SMS. Selanjutnya, Pelatihan SMS merupakan sarana untuk
memastikan personel di seluruh organisasi mengenai manajemen keselamatan.

3. Pelatihan terkait Safety dan/atau SMS harus diberikan kepada seluruh personel dengan rincian sebagai berikut:

a. Personel operasional harus mendapatkan pelatihan dan/atau refresher harus dilakukan minimal setiap 2 (dua)
tahun sekali.

b. Personel yang bekerja pada area back office/administrasi, dapat mengikuti initial dan tidak diwajibkan untuk
mendapatkan refresher (bersifat nice to know).
Implementasi sms
• Perencanaan Manajemen, Direksi dan seluruh Manajemen harus mengembangkan rencana / strategi pengelolaan SMS yang diantaranya meliputi tujuan, sasaran dan pengukuran kinerja terhadap
keselamatan. Hal ini bertujuan agar dapat membantu perusahaan menentukan apa saja yang menjadi prioritas untuk implementasi SMS.

• Pemberian Tanggung Jawab dan Penunjukan Accountability, mencakup tanggung jawab untuk setiap individu seperti para executive, para manager dan masing-masing personel. Peranan dan
tanggung jawab masing-masing manajemen dan personel terhadap implementasi SMS harus didefinisikan, dikomunikasikan dengan jelas dan sesuai perencanaan.

• Dokumentasi, Kebijakan dan Prosedur, merupakan tahapan penting untuk memastikan terbentuknya SMS yang ter-standarisasi, dipahami dan dikomunikasikan dengan baik. Suatu kebijakan
keselamatan yang berisi komitmen dan ditandatangani oleh executive sangat diperlukan.

• SMS Toolkit, meliputi proses, tindakan dan tools/alat untuk mendukung implementasi SMS, diantaranya sebagai berikut:

a. Proses pelaporan keselamatan internal;

b. Prosedur investigasi keselamatan internal;

c. Sistem audit internal;

d. Proses komunikasi keselamatan dan proses bagaimana informasi terkait keselamatan dapat diangkat dan disebarluaskan di seluruh organisasi internal maupun pihak eksternal; serta

e. Program Pendidikan dan Pelatihan.

• Program Pelatihan dan Pendidikan SMS, rencana, kebijakan, prosedur dan toolkit untuk implementasi SMS harus dikomunikasikan ke seluruh personel. Hal ini dapat dilakukan melalui program
pendidikan dan pelatihan yang terstruktur, baik meliputi pemberian presentasi ke seluruh personel dan juga dapat melalui email atau bulletin atau media lainnya. Tingkatan pendidikan dan pelatihan yang
diberikan berbeda-beda menyesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing executive, manajemen dan personel.

• Pemantauan dan Tinjauan, setelah komponen-komponen SMS telah diimplementasikan, merupakan hal yang penting untuk mendapatkan jaminan bahwa SMS benar-benar berjalan. Pengukuran
kinerja yang awalnya telah ditentukan dalam rencana implementasi dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan SMS. Salah satunya dapat melalui Rapat Tinjauan Manajemen yang dilaksanakan
bulanan dan juga tahunan.
Record SMS
• Seluruh record yang berkaitan dengan Safety Management System harus disimpan dalam jangka waktu tertentu sehingga saat kapan pun diperlukan dapat dengan mudah diakses. Masa
penyimpanan dokumentasi tersebut diantaranya sebagai berikut:

1. Komitmen

2. Tinjauan Manajemen

3. Safety Meeting

4. Laporan Tahunan SMS

5. Laporan Safety Audit

6. Laporan Audit External

7. Laporan incident/accident

8. Laporan Investigasi incident/accident

9. Sistem Pelaporan Keselamatan

10. Laporan Identifikasi Bahaya

11. Record Pelatihan Keselamatan

12. Komunikasi Keselamatan QC Bulletin

13. Safety Poster


Contoh form investigasi kecelakaan
Diagram alur investigasi
Diagram alur pengelolaan risiko keselamatan
Formulir identifikasi bahaya
Tabel Matriks risiko
Tingkat keparahan risiko

Anda mungkin juga menyukai