Anda di halaman 1dari 6

1

RESIMEN SISWA SECAPA TNI ANGKATAN DARAT


BATALYON SISWA - 2

KEGIATAN MANDIRI
UTP UMUM/JABATAN

NAMA CAPA : ANTOK WIDODO


NO CAPA : 505
TON/KI/YON : 1/A/2
MATA KULIAH : PENG. TIKNIK MILITER
MATERI : UTP UMUM/JABATAN
PERTEMUAN KE :3
PABIMSUH : LETTU INF FERY
2

Bandung, 15 Juni 2023

UTP UMUM/JABATAN

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, kedaulatan Negara Republik


Indonesia seringkali mendapat ancaman baik dari luar maupun dari dalam seperti
adanya pelanggaran batas wilayah oleh Negara lain, adanya kelompok separatisme,
terorisme, dan pemberontakan bersenjata. Tentara Nasional Indonesia (TNI)
sebagai institusi yang bertanggung jawab menyelenggarakan, mengelola sistem dan
membina kemampuan pertahanan Negara, senantiasa menyusun dan
mengoperasikan organisasi yang

Dalam pelaksanaannya, uji tempur perorangan harus dilakukan dengan


melibatkan prosedur pengamanan yang ketat dan dilakukan secara profesional.
Keselamatan personel harus menjadi prioritas utama, dan metode serta
persenjataan yang digunakan haruslah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Dengan melakukan uji tempur perorangan, diharapkan personel militer atau pasukan
keamanan dapat menjaga kesiapan tempur mereka dan menjadi asset yang tak
tergantikan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah.

Dalam uji tempur ini, individu akan dihadapkan pada berbagai skenario yang
serupa dengan situasi pertempuran nyata, dan mereka diharapkan untuk mengambil
keputusan dengan cepat dan tepat dalam menghadapi tantangan yang diberikan.
Melalui uji tempur perorangan, para personel dapat diidentifikasi kekuatan dan
kelemahan mereka dalam hal kesiapan tempur. Hal ini memungkinkan untuk
3

melakukan evaluasi dan perbaikan, baik pada tingkat individu maupun keseluruhan
unit atau organisasi militer. Uji tempur perorangan juga membantu meningkatkan
kualitas dan efektivitas personel dalam memenuhi tuntutan tugas di medan
pertempuran.

Agar organisasi TNI, termasuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat


(TNI-AD) dapat berjalan secara efektif dan efisien dibutuhkan prajurit-prajurit yang
profesional. Untuk dapat menjawab tantangan tersebut, maka diadakan pembinaan
bagi seluruh prajurit TNI-AD secara berjenjang dan berkelanjutan agar dapat
diciptakan personel yang profesional dan disiplin.

PEMBAHASAN

a. Bagaimana pendapat Capa tentang cara memilih dan menerapkan


teknik-teknik penyelenggaraan UTP yang tepat dan efektif !

Cara memilih dan menerapkan teknik-teknik penyelenggaraan Uji Terampil


Perorangan yang tepat dan efektif adalah sebagai berikut:

a. Analisis Kebutuhan: Langkah pertama yang penting adalah melakukan


analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi keterampilan dan kompetensi yang harus
dinilai dalam uji terampil perorangan. Hal ini akan membantu dalam merumuskan
tujuan yang jelas dan menyusun kerangka evaluasi yang tepat.

b. Penggunaan Rubrik Penilaian: Dalam memilih teknik penyelenggaraan uji


terampil, penting untuk menggunakan rubrik penilaian yang terstruktur dan jelas.
Rubrik ini harus mencakup kriteria-kriteria evaluasi yang relevan dan objektif untuk
mengukur kinerja dan kemampuan peserta.

c. Penggunaan Studi Kasus atau Simulasi: Untuk memperoleh pemahaman


yang lebih mendalam tentang kemampuan seorang calon perwira, teknik
penyelenggaraan uji terampil perorangan dapat melibatkan penggunaan studi kasus
atau simulasi. Ini akan memberikan situasi yang realistis dan menuntut peserta
untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka secara praktis.
4

d. Penilaian Observasi Langsung: Melibatkan penilaian observasi langsung


adalah langkah efektif dalam mengukur kemampuan seseorang. Dalam konteks ini,
peserta dapat diberikan tugas atau skenario tertentu yang harus mereka tangani
secara langsung. Hal ini memungkinkan para penilai untuk melihat keterampilan,
kepemimpinan, dan kemampuan pengambilan keputusan calon perwira secara
langsung.

e. Tim Penilai yang Kompeten: Penting untuk memiliki tim penilai yang terlatih
dan kompeten dalam melaksanakan uji terampil perorangan. Tim ini harus memiliki
pemahaman yang mendalam tentang kriteria penilaian dan tugas yang harus
dijalankan peserta. Selain itu, adanya variasi dalam pengalaman dan perspektif di
antara anggota tim penilai dapat memberikan sudut pandang yang komprehensif
dalam menilai kinerja calon perwira.

f. Umpan Balik Konstruktif: Setelah uji terampil perorangan selesai, penting


untuk memberikan umpan balik konstruktif kepada peserta. Umpan balik ini harus
jelas, spesifik, dan berfokus pada pengembangan mereka. Dengan memberikan
umpan balik yang efektif, peserta dapat memahami kekuatan dan kelemahan
mereka, serta langkah-langkah perbaikan yang perlu mereka ambil.

b. Bagaimana mekanisme penentuan dan pembuatan soal


penyelenggaraan UTP yang dilakukan oleh satuan pelaksana dan Kotama?

Untuk menentukan dan membuat soal dalam penyelenggaraan uji tempur


perorangan, satuan pelaksana biasanya melalui beberapa langkah berikut: 1.
Analisis Kebutuhan: Satuan pelaksana akan menganalisis kebutuhan dan tujuan dari
uji tempur perorangan. Mereka akan mempertimbangkan tujuan latihan, tingkat
keterampilan yang diinginkan, dan jenis tugas yang akan diuji dalam latihan tersebut;
2. Identifikasi Kompetensi: Berdasarkan analisis kebutuhan, satuan pelaksana akan
mengidentifikasi kompetensi yang ingin diuji pada peserta. Kompetensi ini dapat
mencakup pengetahuan teknis, keterampilan fisik, pemecahan masalah, ketahanan
mental, dan faktor lainnya tergantung pada jenis uji tempur yang dilakukan; 3.
Perancangan Soal: Setelah mengidentifikasi kompetensi, satuan pelaksana akan
merancang soal-soal yang relevan dengan kompetensi yang ditargetkan. Soal-soal
5

ini dapat meliputi pertanyaan pengetahuan, simulasi tugas, uji fisik, atau situasi
skenario yang memerlukan pemecahan masala; 4. Verifikasi dan Pemilihan Soal:
Tahap ini melibatkan verifikasi dan pemilihan soal-soal yang sudah dirancang. Soal-
soal biasanya akan diverifikasi oleh ahli atau tim yang terlatih untuk memastikan
bahwa mereka sesuai dengan kompetensi yang diinginkan dan level kesulitan yang
ditargetkan; dan 5. Pelaksanaan dan Evaluasi: Setelah soal-soal dipilih, uji tempur
perorangan dapat dilaksanakan. Peserta akan menghadapi soal-soal tersebut dan
penilaian akan dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Setelah uji
tempur selesai, hasilnya akan dievaluasi untuk mengevaluasi kinerja peserta dan
menentukan tingkat pencapaian mereka. Mekanisme di atas dapat berbeda-beda
tergantung pada kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh satuan pelaksana
dalam penyelenggaraan uji tempur perorangan mereka.

PENUTUP

Kesimpulan: Uji tempur perorangan adalah sebuah situasi di mana seorang individu
diuji dalam kemampuan tempur mereka secara mandiri. Uji ini bertujuan untuk
menguji keterampilan, kekuatan, kecepatan, ketahanan, dan strategi mereka dalam
pertempuran. Kesimpulannya, uji tempur perorangan dapat memberikan gambaran
tentang sejauh mana seorang individu mampu bertahan dan melawan dalam situasi
pertempuran yang sulit.

Saran: Terima kegagalan sebagai bagian dari proses: Uji tempur perorangan
mungkin tidak selalu berjalan dengan mulus dan dapat menghadirkan kegagalan.
Penting untuk menerima kegagalan sebagai pelajaran dan kesempatan untuk
meningkatkan keterampilan. Beradaptasi, belajar dari kegagalan, dan terus
mencoba lagi akan membantu dalam pertumbuhan sebagai seorang pejuang.
Ingatlah bahwa persiapan dan partisipasi dalam uji tempur perorangan harus selalu
dilakukan dengan memperhatikan faktor keamanan dan etika dalam pertempuran.

REFERENSI
1. Naskah Sekolah tentang Garlat UTP Umum/Jabatan untuk Pendidikan
Perwira TNI AD Nomor 11- A-0101 disahkan dengan Keputusan Danpussenif
Kodiklatad Nomor Kep 07/II/2022 tanggal 21 Februari 2022.
6

2. Keputusan Komandan Secapaad Nomor Kep/5/Ii/2022 Tanggal 2 Februari


2022 tentang Modul kepelatihan dan Nikgarlat materi Garlat UTP Umum/Jabatan.

Bandung, Juni 2023


Penulis

Antok Widodo
Wiradika Utama No.Capa 505

Anda mungkin juga menyukai