Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


PASCASARJANA UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

Petunjuk:
1. Kerjakan seluruh soal yang ada
2. Soal dikerjakan dan dikumpulkan Kembali paling lama sabtu, 4 Maret 2023
3. Jawaban kirimkan ke dearlina.sinaga@uhn.ac.id dan setelahnya isi link
absen.

1. A. Apa yang dimaksud dengan evaluasi pelatihan dan pengembangan?


Evaluasi program pelatihan merupakan evaluasi yang bersifat holistik, yang
dipergunakan untuk menilai efektivitas dan efisiensi suatu program pelatihan.
Evaluasi program pelatihan dibedakan menjadi dua yaitu evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif.
B. Jelaskan mengapa evaluasi pelatihan penting untuk mengetahui efektivitas
dari program pelatihan yang telah dilaksanakan.
Evaluasi program pelatihan juga dapat digunakan untuk mengetahui dampak dari
program pelatihan terhadap peningkatan kinerja seorang pegawai. Pelaksanaan
evaluasi program pelatihan merupakan suatu proses yang bertahap dengan
berbagai langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan evaluasi.
C. Bagaimana cara melakukan evaluasi pelatihan dan pengembangan secara
efektif.
Penilaian Kinerja Karyawan Pra Training. Sebuah pengukuran yang valid tentu saja
membutuhkan adanya perbandingan.
Monitoring Pelaksanaan Program Training.
Monitoring Efektivitas Training.
Pencatatan Di Lembar Penilaian.

D. Dan apa saja kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam mengevaluasi


keberhasilan program pelatihan.
Secara garis besar ada tiga hal yang biasanya dijadikan sebagai tolok ukur
keberhasilan sebuah program pelatihan.
1. Pembentukan pola pikir atau mindset karyawan
2. Peningkatan pengetahuan, kemampuan, serta sikap karyawan
3. Perilaku karyawan yang telah berubah

2. Apa dampak dari ketidakadilan dalam sistem kompensasi terhadap kinerja


karyawan dan keberlangsungan bisnis perusahaan?
Apabila terjadi ketidakadilan maka akan berdampak pada menurunnya daya tarik
pekerjaan, yang pada akhirnya akan mengakibatkan meningkatnya perputaran
karyawan, ketidakpuasan terhadap pekerjaan maupun absensi. Ketidakadilan ini
juga, dapat menyebabkan motivasi kerja dan kinerja karyawan menjadi menurun.
Hal ini tentu saja akan mengganggu aktifitas bisnis dan kinerja perusahaan

3. A. Apa saja jenis program perencanaan karir yang dapat diterapkan oleh
perusahaan anda?
- On Job Training atau OJT merupakan suatu metode pelatihan yang mengajarkan
ketrampilan, skill, pengetahuan, dan kompetensi yang diperlukan bagi karyawan
untuk melakukan pekerjaannya nanti. OJT itu maksudnya training atau pelatihan
untuk meningkatkan skill dan pengetahuan dalam bekerja.
- Off the job training, pelatihan dilaksanakan dimana karyawan dalam keadaan tidak
bekerja dengan tujuan agar terpusat pada kegiatan pelatihan saja. Pelatih
didatangkan dari luar organisasi atau para peserta mengikuti pelatihan di luar
organisasi.
- Rotasi atau akrab dikenal sebagai mutasi adalah perubahan
posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan pada tingkat jabatan yang sama.
Selain dari segi posisi atau jabatannya, perbedaan antara demosi, rotasi dan
promosi juga tampak dari gaji yang didapat.
- Career Coaching adalah suatu program personal di area karir yang membantu
seseorang membuat keputusan atas jalur pengembangan karier di perjalanan
profesional menjadi orang yang lebih baik dan sukses bekerja.
- Promosi jabatan atau pemindahan pegawai atau karyawan, dari satu jabatan atau
tempat kepada jabatan atau tempat yang lebih tinggi serta diikuti oleh tugas,
tanggung jawab, dan wewenang yang lebih tinggi dari jabatan yang di duduki
sebelumnya
B. Jelaskan bagaimana program-program seperti mentoring, pelatihan, dan
pengembangan keterampilan dapat membantu karyawan dalam merencanakan karir
mereka.
Pelatihan dan pengembangan karyawan secara berkala akan mendorong karyawan
lebih terlibat dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya. Karyawan akan lebih
bersemangat, percaya diri, dan punya inisiatif-inisiatif baru dalam menyelesaikan
pekerjaannya
C. Bagaimana perusahaan dapat memastikan bahwa program perencanaan karir yang
diterapkan berhasil dan efektif?
Sebuah perusahaan akan dikatakan berhasil dalam karirnya apabila ia dapat
memenuhi tugas-tugas dalam tahap-tahap karir serta mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

4. Bagaimana manajemen kinerja dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan


kinerja mereka? Jelaskan bagaimana manajemen kinerja dapat membantu
perusahaan dalam menetapkan tujuan dan sasaran kinerja yang jelas, serta
memberikan umpan balik (feedback) dan penghargaan kepada karyawan yang
berkinerja baik. Apa saja keterampilan dan teknik manajemen kinerja yang efektif?

5. A. Apa saja strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan
budaya K3 yang positif di lingkungan kerja?

Langkah Membangun Budaya Safety


Membangun Budaya SAFETY di area kerja merupakan proses yang
berkesinambungan, hal ini membutuhkan dukungan dari semua lini. Sikap positif
dalam mengembangkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan berdampak
baik dalam mengurangi tingkat kecelakaan di area kerja. Berikut beberapa tips dari
OSHA untuk membangun budaya Safety di area kerja yang dilansir dari Industrial
Safety & Hygiene News (ISHN).
1. Definisikan Peran dan Tanggung Jawab (Rule and Responsible)
Bicarakan dengan semua departemen atau section terkait peran dan tanggung
jawab semua bagian terhadap keselamatan kerja. Semua level jabatan harus
mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing yang tertulis. Jadikan
pencapaian Keselamatan Kerja sebagai KPI (key Performance Indicator) masing-
masing pekerja, sehingga semua karyawan memiliki kepentingan terhadap
tercapainya performance safety.
2. Komunikasikan Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan Misi perusahaan harus dikomunikasikan ke semua karyawan, tidak
terkecuali sampai ke karyawan yang menjadi mitra kerja (sub Contractor). Visi dan
Misi perusahaan harus mencakup Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai
Tujuan yang harus dicapai. Visi dan Misi harus tertulis dan ditandatangani oleh
orang tertinggi di suatu perusahaan, dan ditempatkan pada area yang mudah dibaca
oleh karyawan.
3. Tingkatkan Akuntabilitas Semua Pekerja
Berikan tanggung jawab kepada semua pekerja untuk menjalankan keselamatan
kerja, buat program yang dapat dipertanggung jawabkan sehingga semua pekerja
memiliki akuntabilitas. Tentunya program ini harus terukur pencapaiannya, seperti
setiap karyawan harus membuat Laporan bahaya (green card/Stop Card/Hazard
Report), JSA, HIRA, Inspeksi, Safety Talk, dan lain sebagainya. Pencapaian harus
dihitung, sehingga performance setiap level pekerja terhadap keselamatan dapat
dihitung.
4. Pelaporan Insiden
Berikan pendidikan dan pelatihan ke seluruh pekerja tentang pentingnya pelaporan
kecelakaan, sehingga pekerja senantiasa mau melaporkan semua insiden yang
dialami atau dilihatnya. Kecelakaan ini sampai mencakup ke hampir celaka (near
miss). Selain itu ajarkan semua pekerja tentang bantuan hidup dasar (basic Life
Support), basic Fire Fighting, sehingga pekerja mampu melakukan tindakan
langsung sambil menunggu tim khusus datang.
5. Tinjau Ulang Sistem Investigasi Kecelakaan
Lakukan evaluasi terhadap sistem Pemeriksaan Kecelakaan yang dilakukan
sehingga benar-benar efektif dan mampu mencari akar masalah yang menyebabkan
kecelakaan terjadi. Lakukan pelatihan terhadap semua pengawas agar mampu
melakukan investigasi dengan benar, karena pengawas adalah garis terdepan yang
mengetahui situasi dan kondisi dari pekerja dan area kerja.
Lakukan analisa terhadap semua laporan pemeriksaan kecelakaan, periksa
kejanggalan dan mungkin ketidaksesuaian penyebab yang diperoleh dengan kasus
kecelakaan yang terjadi.
6. Sediakan Wadah Komunikasi
Berikan pilihan lain untuk mendukung seluruh karyawan memberikan masukan
tentang peningkatan safety di perusahaan,  jangan pernah membiarkan masukan-
masukan tersebut tanpa adanya respon karena akan membuat karyawan tidak akan
rela untuk memberikan masukan kembali dan cenderung akan acuh terhadap semua
program yang dijalankan perusahaan.
7. Bangun Kepercayaan
Dalam menjalankan Program Keselamatan dan Kesehatan kerja di suatu lingkungan
perusahaan sangat membutuhkan kepercayaan dari semua level pekerja, bangunlah
kepercayaan secara perlahan-lahan. Lakukan perubahan demi perubahan dengan
penuh pertimbangan, karena perubahan yang dilakukan secara mendadak akan
membuat goncangan terhadap suasana kerja sehingga kepercayaan akan menurun.
Membangun kepercayaan ini juga dapat memberikan motivasi atau semangat
tersendiri kepada seluruh pekerja dalam melaksanakan program keselamatan kerja.

B. Jelaskan bagaimana program pelatihan, kampanye kesadaran, dan penghargaan


dapat digunakan untuk membangun budaya.
1. Pilih waktu yang tepat.
2. Ketahui kebutuhan karyawan.
3. Ukur kompetensi sebelum adanya pelatihan.
4. Kenali jenis pelatihan.
5. Lakukan observasi setelah pelatihan.

6. Bagaimana perusahaan dapat memastikan keamanan dan privasi data karyawan


yang digunakan dalam sistem penilaian kinerja berbasis teknologi?
Membangan Infrastruktur IT yang Kokoh.
Pastikan Gadget Selalu Aman.
Backup Data Perusahan Secara Berkala.
Gunakan Software Antivirus untuk Mendeteksi Ancaman.
Evaluasi dan Audit IT Secara Berkala.
Apa saja kebijakan dan prosedur yang harus diterapkan oleh perusahaan dalam hal
ini?
1. Antisipasi hal buruk yang mungkin terjadi. Dengan memprediksi hal-hal terburuk
yang berpotensi muncul, Anda bisa membuat langkah persiapan untuk
mengatasinya. ...
2. Layanan keamanan secara menyeluruh. ...
3. Tingkatkan kewaspadaan tim Anda

=SELAMAT BEKERJA=

Anda mungkin juga menyukai