TT Psikologi Pimp Dasar p3
TT Psikologi Pimp Dasar p3
BATALYON SISWA - 2
PENDAHULUAN
Psikologi merupakan ilmu terapan yang berfokus pada kondisi mental dan
perilaku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan yang dihadapi. Dalam
lingkungan TNI AD, peran psikologi sangatlah penting dalam proses pembinaan
prajurit. Psikologi menjadi salah satu bidang yang memiliki peran penting dalam
membantu seorang prajurit dalam menjalankan tugasnya, selain faktor-faktor atau
aspek lainnya. Dalam konteks militer, ilmu psikologi memiliki kegunaan yang
beragam. Menurut Boring (1973), terdapat tujuh kegunaan psikologi yang dapat
diterapkan dalam militer, yaitu observasi, peningkatan kinerja, seleksi personel,
pelatihan, penyesuaian diri personal, hubungan sosial, opini, dan propaganda.
Dalam kehidupan militer, penting bagi anggota militer untuk dapat menjalin
hubungan sosial dengan baik. Jika hubungan sosial antara sesama anggota militer
tidak terjalin dengan baik, dapat menyebabkan konflik atau masalah yang dapat
menghambat tujuan individu maupun kelompok. Salah satu contoh konflik yang
terjadi adalah antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik
Indonesia (POLRI), yang terjadi pada tahun 2015 dan mungkin masih berlanjut
hingga saat ini. Konflik tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor psikologis,
termasuk faktor sosial. Hubungan sosial antara kedua institusi tersebut dipengaruhi
oleh perkembangan masyarakat, seperti meningkatnya konsumerisme,
transaksionalisme, anarkisme, serta tawuran yang sering terjadi di kalangan pelajar,
mahasiswa, dan kelompok masyarakat. Jika proses perekrutan, pendidikan, dan
pembinaan personel di kedua institusi tersebut tidak antisipatif dan tidak cukup kuat
dalam memfilter pengaruh budaya negatif masyarakat, maka kemungkinan akan
terjadi infiltrasi budaya negatif tersebut ke dalam institusi tersebut. Oleh karena itu,
penting untuk memiliki pendekatan psikologis yang memadai dalam pembinaan
prajurit dan dalam mengoptimalkan hubungan sosial antar anggota militer.
3
PEMBAHASAN
a. Dihadapkan pada situasi dan kondisi yang ada dan dihadapkan dengan
Materi Psikologi Kepemimpinan Dasar yang Capa pelajari, terutama penerapan gaya
kepemimpinan, dan langkah dalam menentukan gaya kepemimpinan yang sesuai.
Langkah dan tindakan serta gaya kepemimpinan bagaimana yang akan diterapkan
terhadap: a. Bintara Pleton Serka Eggy Simorangkir b. Para Danru c. Anggota Pleton
Pemecahan masalah ini dibuat untuk dijadikan bahan masukan dalam menerapkan
pemecahan persoalan/masalah khususnya dalam menentukan penerapan gaya
kepemimpinan tingkat Danton di lihat dari aspek Psikologi antara lain: Dapat
menyelaraskan kembali antara kegiatan terprogram dan kegiatan non program
disatuan Menerapkan metode latihan bertahap bertingkat dan berlanjut dapat
mengaplikasikan tentang peran seorang pemimpin yaitu sebagai panutan, perintis,
penyelaras dan pemberdaya. Memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap
prajurit nyang berprestasi di satuna agar dapat memelihara semangat dalam bekerja
Menyampaikan saran tentang pelaksanaan istirahat/cuti guna memelihara moril
prajurit. Melaksanakan pengkaderan terhadap prajurit lain agar memiliki kemampuan
yang merata dengan prajurit lainnya. Melaksanakan pembinaan serta pelatihan bagi
anggota yang akan melaksanakan Seldik jauh hari sebelumnya. Untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi pada para anggota pleton 3 tersebut, maka penerapan
gaya kepemimpinan yang sesuai untuk diterapkan Danton 3 jika dilihat dari aspek
psikologi dirinya menerapkan teori Path Goal dimana ngaya kepemimpinan ini fokus
pada bagian bagaimana pemimpin mempengaruhi persepsi dari pengikutnya tentang
tujuan pekerjaan, tujuan pengembangan diri, dan jalur yang dibutuhkan untuk
mencapai sebuah tujuan
Danton, faktor situasi yang menjadi peluang yang efektif dan hubungan pemimpin
dengan pengikut serta langkah dalam menentukan gaya kepemimpinan.
PENUTUP
Saran. Dari uraian yang telah penulis sampaikan diatas maka peningkatan
pemahaman dan penerapan ilmu psikologi diharapkan dapat memberikan manfaat
yang signifikan dalam meningkatkan kualitas kinerja dan ketangguhan mental para
prajurit dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Dengan memiliki pemahaman yang
baik tentang psikologi, para prajurit dapat mengelola stres, membina hubungan tim
5
yang lebih baik, dan dapat mengatasi tantangan dan permasalahan dengan lebih
efektif. Dalam konteks ini, psikologi menjadi salah satu aspek yang tidak boleh
diabaikan dalam mempersiapkan prajurit yang tangguh dan siap menghadapi
berbagai situasi yang mungkin terjadi..
Demikianlah tulisan ini disusun dengan harapan dapat menjadi masukan bagi
pimpinan dalam upaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan prajurit di satuan
tempur guna mewujudkan disiplin satuan dan dalam mengambil kebijaksanaan lebih
lanjut.
REFERENSI
b. https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/18/081422765/belajar-dari-
kepemimpinan-militer
c. http://etheses.uin-malang.ac.id/2052/12/08510054_Ringkasan.pdf
Antok Widodo
Wiradhika Utama No. Capa 505