RANI
18 031 014 010
SKRIPSI
RANI
18 031 014 010
ini adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa skripsi
ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain sebagian
atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal
demi hukum.
Penulis
RANI
NIM: 18 031 014 010
iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Sebagai civitas akademika Program Studi Farmasi FMIPA UIM, saya yang
Nama : Rani
kepada Program Studi Farmasi FMIPA UIM Hak Bebas Royalti Non Ekslusif
Rani
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Nama : Rani
Tim Penguji:
1. Ketua Penguji : ..............
3. Anggota : .............
4. Anggota (Ex. Off) : Prof. Dr. H. M. Natsir Djide, M.S., Apt. .............
5. Anggota (Ex. Off) : apt. Andi Dian Astriani, S.Farm., M.Si. .............
Judul Skripsi:
Disusun Oleh:
RANI
18 031 014 010
Prof. Dr. H. M. Natsir Djide, M.S., Apt. apt. Andi Dian Astriani, S.Farm., M.Si.
NIDN. 0017085008 NIDN. 0929128803
Mengetahui:
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
terhingga kepada Bapak Prof. Dr. H. M. Natsir Djide, M.S., Apt selaku
pembimbing pertama dan ibu apt. Andi Dian Astriani, S.Farm., M.Si selaku
vii
Penyelesaian skripsi ini juga tak lepas dari bantuan dan kerja sama
kepada :
1. Ibu Dr. Ir. Hj. A. Majdah M. Zain M.Si. selaku Rektor Universitas Islam
Makassar.
2. Ibu Dr. Tahirah Hasan, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Penasehat Akademik.
3. Ibu Ayu Wandira A. Baso Amri, S.Si., M.Si. selaku Wakil Dekan I, ibu apt.
Sitti Fauziah Noer, S.Si., M.Kes. selaku Wakil Dekan II, dan ibu Yasnidar
Yasir, S.Si., M.Si. selaku Wakil Dekan III Fakultas Matematika dan Ilmu
4. Bapak apt, Rusman, S.Si., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Farmasi
Makassar.
5. Bapak dan Ibu Dosen, seluruh staf dan karyawan Fakultas Matematika
Afni, Rafida, mifta dan sahabat lain angkatan 2018 serta teman-teman yang
tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih karena selalu
viii
7. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
Aamiin.
besarnya kepada kedua orang tua tercinta ibunda Hj. Saharia dan
ayahanda Jahja Sakka A. Ma. Pd. yang tidak pernah lelah melimpahkan
oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati penulis mengharapkan kritik
dan saran ang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan
penulisan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Wabarakatuh.
Penulis
RANI
NIM: 18 031 014 010
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. ii
x
5. Manfaat Tanaman ....................................................................... 8
B. Ekstraksi ......................................................................................... 9
3. Patogenesis ................................................................................. 12
xi
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 26
B. Pembahasan .................................................................................. 33
A. Kesimpulan ...................................................................................... 37
B. Saran ............................................................................................... 37
LAMPIRAN .......................................................................................... 41
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
7. Nilai Baku P pada Taraf Kritis 5% dan 1% untuk Uji Jarak Nyata
Student Newman Keuls .................................................................. 53
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
2. Gambar ............................................................................................ 43
xv
ABSTRAK
xvi
ABSTRACT
xvii
ABSTRAK (ARAB)
xviii
BAB l
PENDAHULUAN
Karies gigi atau gigi berlubang adalah suatu penyakit pada gigi
email. Terjadinya karies gigi akibat peran dari bakteri penyebab karies yang
ayat 7
Terjemahnya:
obat yang berasal dari alam, baik dari tumbuh-tumbuhan, hewan maupun
(Thalbah, 2009).
bengkak, bisul dan anti toksin seperti keracunan tempe. Selain itu minuman
asma, malaria, penyakit kulit, luka dan penyakit gangguan limpa. Selain itu
positif maupun bakteri gram negatif dan juga infeksi jamur (Kumar, 2014).
2
3
dan menjadi acuan atau pedoman bagi penelitian lanjutan tentang manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
1. Klasifikasi Tanaman
Dunia : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Kaempfria
4
5
3. Morfologi Tanaman
dataran atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak
mempunyai daging buah lunak dan tidak berserat. Secara umum terdapat
dua jenis kencur yaitu kencur yang berdaun lebar dan berdaun sempit
Zingiberaceae yang memiliki 53 genus dan lebih dari 1.200 spesies, salah
daun jorong lebar hingga bulat, panjang 7-15 cm, lebar 2-8 cm, ujung
runcing, pangkai berlekuk dan tepi rata. Permukaan daun bagian atas tidak
berbulu dan bagian bawah berbulu halus. Tangkai daun pendek berukuran
3-10 cm, pelepah tertanam dalam tanah dengan panjang yaitu 1,5–3,5 cm
(Damayanti, 2008).
6
bunga yang terletak dalam satu anak bunga. Setiap tangkai terdapat 1-2
anak bunga. Tangkai bunga dan bakal biji pada tanaman kencur tidak
terlihat karena tangkai dan bakal biji tenggelam ditutupi oleh pelepah daun
berbentuk jari dan tumpul, kulit rimpang berwarna coklat mengkilat, bagian
dalam berwarna putih dengan daging lunak dan tidak berserat, memiliki
4. Kandungan Kencur
kencur memiliki aroma khas yaitu harum, rasa pahit serta menghasilkan
sensasi pedas dan hangat karena senyawa saponin memiliki rasa pahit
menghambat sintesis dinding sel bakteri, jika dinding sel bakteri tidak
terbentuk dengan sempurna maka sel bakteri akan lisis dan hancur.
membran luar dan dinding sel yang rentan, lalu mengikat membran
sitoplasma dan mengganggu dan mengurangi kestabilan itu. Hal ini yang
5. Manfaat Kencur
industri rokok kretek. Secara nyata telah dibuktikan bahwa kencur dapat
batuk, disentri, tonikum, ekspektoran, masuk angin, dan sakit. Selain itu,
(Kumar, 2014).
B. Ekstraksi
larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut dengan pelarut cair.
pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat (Ditjen POM, 2000).
1. Cara Dingin
a. Maserasi
konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dan di luar sel maka
b. Perkolasi
(perkolat).
2. Cara Panas
a. Refluks
b. Sokletasi
c. Digesti
d. Infundasi
menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan
e. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur
Dunia : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Bacili
Bangsa : Lactobacialles
Suku : Streptococcaceae
Marga : Streptococcus
2. Morfologi Bakteri
dan bersifat aerob serta relatif sering terdapat daam rongga mulut yaitu
rantai dengan diameter 0,5-0,7 mikron, tidak bergerak dan tidak memiliki
spora. Streptococcus mutans dapat hidup pada daerah kaya sukrosa dan
mulut menjadi 5,5 atau lebih rendah yang membuat email mudah larut
(Collier, 1998).
3. Patogenesis
tanpa adanya faktor lain seperti sukrosa, bakteri ini tidak dapat
yang terdiri dari ikatan glukosa alfa (1-6) dan alfa (1-3) (Samarayanake,
2002).
glukosa alfa (1-3) berfungsi membantu perlekatan koloni bakteri satu sama
lain pada enamel yang erat kaitannya dengan pembentukan plak dan
D. Uraian Gigi
1. Pengertian Gigi
Strukturnya berlapis-lapis mulai dari email yang amat keras, dentin (tulang
gigi) di dalamnya, pulpa yang berisi pembuluh darah, pembuluh saraf, dan
12
bagian lain yang memperkokoh gigi. Gigi merupakan jaringan tubuh yang
2. Bagian-Bagian Gigi
a. Email
Adalah bagian terluar dari gigi dan merupakan bagian paling keras
dari seluruh bagian gigi bahkan lebih keras dari tulang. Bangunan
fosfat dan flourida. Email meliputi seluruh mahkota gigi. Fungsi email
melindungi gigi dari zat yang sangat keras dan melindungi gigi saat
b. Dentin
Adalah bagian yang paling terbesar dari seluruh gigi, dentin lebih
lunak dari email. Dentin ini merupakan saluran yang berisi urat, darah
dan limfe.
c. Pulpa
dengan nyeri yang ringan yang terjadi selama kurang dari 10 detik.
3. Fisiologi gigi
a. Gigi seri, Jumlahnya ada delapan buah, yaitu empat buah gigi seri atas
menggunting makanan.
b. Gigi taring, Jumlahnya ada empat buah, di atas dua dan di bawah dua.
berfungsi untuk mencabik makanan. Akar gigi taring ini hanya satu.
c. Gigi geraham kecil, Jumlahnya ada delapan buah, empat buah di atas
gigi geraham kecil ini semua satu, kecuali yang atas depan, memiliki
d. Gigi geraham besar, jumlahnya dua belas buah, enam buah di atas
dan enam buah di bawah. Gigi geraham besar terletak di belakang gigi
14
bertonjol-tonjol, gigi ini yang bawah akarnya dua, yang atas tiga. Gigi
makanan.
menerus dibiarkan maka lubang dapat melewati lapisan email dan meluas
Karies gigi atau gigi berlubang adalah suatu penyakit pada gigi
yang ditandai dengan rusaknya email dan dentin disebabkan oleh aktifitas
Mulut kita penuh akan bakteri yang terdapat pada gigi dalam bentuk
plak, yang berasal dari saliva, maupun berasal dari sisa-sisa makanan.
Asam yang dihasilkan oleh bakteri inilah yang memakan lapisan email gigi
15
email, tidak terasa sakit. Tetapi karena tidak dirawat, asam yang
rongga pulpa dari gigi, sehingga dapat menimbulkan rasa sakit. Karies yang
tidak dirawat, lambat dapat menghancurkan lapisan dentin dan pulpa serta
diantaranya:
1) Saliva
gigi. Saliva bukan saja untuk pelumas makanan tetapi juga sebagai
karbohidrat.
2) Sukrosa
3) Mikroorganisme
tahapan. Asam terbentuk dari hasil ferentasi sakar diet oleh bakteri
kuman lain.
4) Waktu
perbaikan dan perusakan yang silih berganti oleh sebab itu saliva
b. Faktor Luar
1) Jenis Kelamin
2) Usia
rawan karena masa ini gigi susu mulai tinggal satu persatu dan gigi
3) Pengetahuan
4) Mengosok Gigi
menjaga kesehatan gigi dan mulut. Menggosok gigi yang baik yaitu
yang ringan, dipusatkan pada daerah yang terdapat plak yaitu tepi
gusi.
F. Uraian Antimikroba
1. Sifat Antimikroba
b. Denaturasi protein
Cara ini adalah model kerja dari turunan amin dan guanidin, turunan
e. Pembentukan khelat
potensi suatu zat yang diduga atau telah memiliki aktivitas sebagai
1. Difusi Agar
agar yang telah ditanami mikroorganisme yang akan berdifusi pada media
(Pratiwi, 2008).
21
Metode difusi agar dibedakan menjadi dua yaitu cara Kirby Bauer
uji difusi cakram agar mencakup fleksibilitas yang lebih besar dalam
b. Cara sumuran
Metode ini serupa dengan difusi disk, dimana dibuat sumuran pada
sumur tersebut diberi agen antimikroba yang akan diuji (Pratiwi, 2008).
2. Metode Dilusi
Metode dilusi dibedakan menjadi yaitu dilusi cair dan dilusi padat.
c. KLT-Bioautografi
kerja dari metode ini adalah suspensi mikroorganisme uji yang peka
kerja dari metode ini didasarkan atas difusi dari senyawa yang telah
Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Prinsip kerja dari metode ini adalah
24
METODE PENELITIAN
jangka sorong (Digital caliper), Laminar Air Flow (LAF), lampu spiritus,
etanol 70% (C2H5OH), kertas saring, larutan Mc. Farland, medium Nutrient
C. Prosedur Penelitian
1. Pengambilan Sampel
2. Pengolahan Sampel
dibawah kain hitam dan dibawah sinar matahari, setelah kering ditimbang
bersih. Cawan petri dan alat-alat lainnya yang tidak berskala disterilkan
dalam oven pada suhu 1800C selama 2 jam. Alat-alat gelas yang berskala
dan tidak tahan terhadap pemanasan dan alat yang terbuat dari plastik
sisterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 0C selama 15 menit, dan ose
4. Ektraksi Sampel
kedalam wadah maserasi, lalu dibasahi dengan cairan penyari etanol 70%,
26
selama 3x24 jam dengan pengadukan sesekali dalam bejana tertutup dan
5. Pembuatan Medium
selama 15 menit.
27
selama 1 x 24 jam pada suhu 37oC, sehingga diperoles biakan murni
Streptococcus mutans.
beberapa variasi konsentrasi, yaitu 20%, 10%, 5%, 2,5%, 1,25% dan
28
dengan menimbang ekstrak rimpang kencur sebanyak 4 g, dilarutkan
bakteri uji ditambahkan ke dalam cawan petri. Secara perlahan cawan petri
sebagai kontrol positif. Kertas cakram didiamkan sampai kering atau tidak
steril. Setelah itu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC. Diamati zona
29
hambat atau zona bening yang terbentuk. Diukur diameter zona hambat
G. Skrining Fitokimia
1. Uji Flavanoid
tetes HCl pekat dan 0,1 g serbuk Mg lalu dikocok perlahan, jika terjadi warna
2. Uji Alkaloid
kemudian diuji dengan pereaksi Mayer dan Dragenroff. Hasil uji positif
3. Uji Saponin
4. Uji Tanin
larutan FeCl3 1%. Jika terbentuk warna hijau dan biru menunjukkan positif
mengandung tanin .
30
5. Uji Terpenoid
kloroform, asam asetat anhidrat dan asam sulfat pekat. Reaksi positif
31
32
BAB IV
A. Hasil Penelitian
dibawah kain hitam dan dibawah sinar matahari. Simplisia kering kemudian
(Tabel 1).
B. Pembahasan
sehingga senyawa yang akan diambil tidak rusak atau hilang tetapi proses
Sarker dkk (2006). Etanol digunakan sebagai pelarut karena etanol memiliki
sifat non toksik, aman dan mampu menarik senyawa yang ada pada
mampu menghambat sintesis dinding sel bakteri, jika dinding sel bakteri
tidak terbentuk dengan sempurna maka sel bakteri akan lisis dan hancur.
ditentukan dengan cara melihat kekeruhan pada tabung uji. Pengujian yang
dan 20%. Nilai hasil pengujian KHM yang diperoleh adalah konsentrasi 5%
pada bakteri uji Streptococcus mutans yang ditandai dengan adanya zona
bening atau tidak keruh. Davis dan Stout (2009) mengatakan bahwa KHM
bahwa zat yang digunakan sebagai kontrol negatif adalah pelarut yang
pengencer tidak memengaruhi hasil uji antibakteri dari senyawa yang akan
diuji.
(paper disk). Uji aktivitas dengan menggunakan konsentrasi yaitu 4%, 6%,
yaitu 9,61 mm; 8% yaitu 11,00 mm; 10% yaitu 12,29 mm; kontrol positif
37
yaitu 0 mm. Diameter terbesar yang diperoleh yaitu pada konsentrasi 10%
(RAL) table 5 dengan analisis variasi ANAVA dengan F hitung lebih besar
dari F tabel pada taraf 5% dan 1% yang memberikan hasil yang sangat
diperoleh yaitu 5,09% Sehingga dilakukan uji analisis lanjutan dengan uji
SNK.
Hasil uji lanjut SNK dapat dilihat pada (tabel 8) untuk perlakuan
dan 10% terhadap kontrol positif dan kontrol negatif, artinya antara kontrol
negatif dan kontrol positif dengan konsentrasi ekstrak 4%; 6%; 8% dan 10%
antibakteri, hal ini karena bahan yang digunakan sebagai kontrol negatif
38
satu obat yang telah memenuhi syarat uji klinis dan praklinis dan terbukti
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
diameter zona hambat 9,61 mm; 8% dengan diameter zona hambat 11,00
B. Saran
metode uji antibakteri yang lain dan lebih lanjut dibuat dalam bentuk
sediaan
40
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Alfath, C.R; Yulina, V dan Sunnati, 2013. Antibacterial Effect of Granati
fructus Cortex Extract on Streptococcus mutans in Vitro. J. Dent,
20(1): 5-8
Barus, R., 2009. Amidasi Etil P.Metoksinamat yang Diisolasi dari Kencur
(Kaempferia galanga L). Tesis. Sumatera Utara: USU Repository.
Davis dan Stout, 2009. Disc Plate Method of Microbiologi Antibiotical Essay.
Journal of Microbiology
Jawetz, M. & Adelberg, 2008. Medical Microbiology, Edisi 24. Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta
Kidd, E.A.M dan Bechal, S.J., 1992. Dasar-Dasar Karies: Penyakit dan
Penanggulangannya. EGC: Jakarta.
Kidd, E.A.M dan Bechal, S.J., 2013. Essentials of Dental Caries, terj. Narlan
Sumawinta dan Safrida Faruk. Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Jakarta.
Kumar, A., 2014. Chemical Composition Of Essential Oil Isolated From
Rhizomes Of Kaempfaria galanga L. International Journal of
Pharma and Bio Sciences, 5 (1): 225-231
Rimpang Kencur
(Kaempferia galanga L.)
- Ditimbang 400 g
- Dimaserasi dengan pelarut etanol 70%
- Disaring
- Diremaserasi dengan
pelarut 70%
- Disaring
Ekstrak Gabungan
Ekstrak Kental
Uji Aktivitas
Antimikroba
Kesimpulan
A B
47
c. Replikasi Ketiga
Lampiran 3. Perhitungan
A. Perhitungan Rendamen
Berat Ekstrak
% Rendamen ekstrak = × 100%
Berat Sampel
87,24 g
= × 100%
500 g
=17,44%
B. Perhitungan Statistik
a. Sumber Keragaman
1) Perlakuan (P)
2) Kesalahan (Galat)
50
1) Db Total = (r.t) = 3 × 6 = 18
Keterangan:
r = Banyaknya Replikasi
t = Banyaknya Perlakuan
1) JKT = T (Yij2)
= 2793, 54
2) Faktor koreksi
Y12 +⋯.+Yt2
JKP = – Fk
r
8370,15
= - 2007,03
3
= 2790,05 - 2007,03
51
=783,02
4) Jumlah Kuadrat
= 3,48
e. Perhitungan Distribusi
KTP 156,604
Fh = = = 540,0137
KTG 0,29
Keterangan:
Jika Fh >Ftabel 1% dan >5% = SS (Sangat Signifikan)
Jika Fh >Ftabel 1% dan <5% = S (Signifikan)
52
√0,29
= ×100%
10,559
0,5385
= × 100%
10,559
= 5,09%
Keterangan:
Jika KK Besar > 10% dilakukan Uji Dunchan
Jika KK Besar 5% - 10% dilakukan Uji SNK
Jika KK Kecil ≤ 5% dilakukan Uji BNT
√KTG
Sy =
r
√0, 29
=
3
= √0, 3
= 0, 55
Tabel 7. Nilai Baku P pada Taraf Kritis 5% dan 1% untuk Uji Jarak Nyata
Student Newman Keuls
Jarak 2 3 4 5
JN 5% 3,08 3,23 3,33 3,36
JNT 5% 1,69 1,77 1,83 1,84
JN 1% 4,32 4,55 4,68 4,76
JNT 1% 2,37 2,50 2,57 2,61
Keterangan:
JN = Jarak Nyata
JNT = Jarak Nyata Terkecil
53
KTG
DMRT = R4,4,0.05) √
r
0,29
= 3,08 × √ = 3,08 × √0, 31 = 3,08 × 0,55 = 1,69
3
0,29
= 3,23 × √ = 3,23 × √0, 31 = 3,23 × 0,55 = 1,77
3
0,29
= 3,33 × √ = 3,33 × √0, 31 = 3,33 × 0,55 = 1,83
3
0,29
= 3,36 × √ = 3,36 × √0, 31 = 3,36 × 0,55 = 1,84
3
KTG
DMRT = R4,4,0.05) √
r
0,29
= 4,32 × √ = 4,32 × √0,31 = 4,32 × 0,55 = 2,37
3
0,29
= 4,55 × √ = 4,55 × √0,31 = 4,55 × 0,55 = 2,50
3
0,29
= 4,68 × √ = 4,68 × √0,31 = 4,68 × 0,55 = 2,57
3
0,29
= 4,76 × √ = 4,76 × √0,31 = 4,76 × 0,55 = 2,61
3
Jarak Nyata
Perlakuan Selisih Ket.
JNT 5% JNT 1%
P1-P2 8,47 1,69 2,37 SS
P1-P3 9,61 1,77 2,50 SS
P1-P4 11,00 1,83 2,57 SS
P1-P5 12,29 1,84 2,61 SS
P1-P6 22,12 1,69 2,37 SS
P2-P3 1,14 1,69 2,37 TS
P2-P4 2,53 1,77 2,50 SS
P2-P5 3,82 1,83 2,57 SS
P2-P6 13,65 1,84 2,61 SS
P3-P4 1,39 1,69 2,37 TS
P3-P5 2,68 1,77 2,50 SS
P3-P6 12,51 1,83 2,57 SS
P4-P5 1,29 1,,69 2,37 TS
P4-P6 11,12 1,77 2,50 SS
P5-P6 9,83 1,69 2,37 SS
Keterangan:
Jika selisih >1% dan >5% = Sangat Signifikan (SS)
Jika selisih <1% dan >5% = Signifikan (S)
Jika selisih <1% dan <5% = Tidak Signifikan (TS)